MEMBUAT ARTIKEL ABSTRAK

NAMA : SITI HARDIANTI RAMBING

NIM : 1011422029
KELAS : C – SEMESTER 1
MATA KULIAH : BAHASA INGGRIS
FAKULTAS : HUKUM (UNUVERSITAS NEGERI GORONTALO)

PERSEPSI MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO TENTANG

DEMOSTRASI DALAM PASAL 256 KUHP TERBARU.

Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RKUHP) Terbaru yang kini telah disahkan
menjadi Undang-undang membuat kelompok masyarakat sipil menilai RKUHP tersebut masih
memuat pasal karet. Para Mahasiswa juga ikut merasa risih dengan adanya pengesahan
RKUHP Terbaru ini, sebab dalam RKUHP tersebut masih terdapat pasal-pasal yang
kontroversial atau bermasalah. Salah satunya pasal 256 tentang penyelenggaraan pawai, unjuk
rasa, atau Demonstrasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi Mahasiswa tentang
demonstrasi dan pengaruhnya terhadap masyarakat umum. Sejumlah Mahasiswa di
Universitas Negeri Gorontalo menolak dengan adanya pasal 256 KUHP mengenai Tindak
Pidana Unjuk Rasa Tanpa Pemberitahuan. Mungkin karena ada persepsi yang masih perlu
disamakan, dan bagaimana teknis pemberitahuan unjuk rasa itu diatur nanti dalam peraturan
Kaporli, sebagaimana Pasal 10 UU No. 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan
Pendapat di Muka Umum. Banyak dari Mahasiswa beranggapan bahwa bunyi pasal tersebut
dapat menghalangi HAM untuk kebebasan berpendapat, tetapi mereka tidak menyadari atau
memahami penerapan dari bunyi pasal tersebut. Dimana delik pasal 256 ini bukan untuk pihak
yang melanggar unjuk rasa, melainkan delik terganggunya ketertiban umum, keonaran atau
huru-hara. Pengaturan pasal 256 KUHP terbaru ini dimaksudkan bukanlah izin untuk
demonstrasi, melainkan agar rencana demonstrasi atau unjuk rasa tersebut diberitahukan
dahulu kepada pihak yang berwajib dan digelar dengan koordinasi bersama pihak aparat
penegak hukum. Tujuannya agar dapat diintimigasi dan diantisipasi, misalnya untuk
pengalihan rute jalan agar tidak menggagu ketertiban umum, jalannya lalu lintas, hingga
kepentingan pihak lain. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif karena
bertujuan menggambarkan persepsi mahasiswa tentang demonstrasi dan pengaruhnya
terhadap masyarakat umum serta partisipasi aparat penegak hukum. Jenis data yang digunakan
yaitu data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu melalui beberapa
dokumen, jurnal serta melalui media silber.

Kata Kunci : Persepsi, Demonstrasi, Partisipasi

STUDENTS' PERCEPTIONS OF GORONTALO STATE UNIVERSITY ABOUT
DEMOSTRATIONS IN ARTICLE 256 OF THE LATEST KUHP.

The latest Draft Criminal Code (RKUHP) which has now been passed into law has made
civil society groups assess that the RKUHP still contains rubber articles. Students also
feel uncomfortable with the ratification of the newest RKUHP, because in the RKUHP
there are still controversial or problematic articles. One of them is article 256 concerning
organizing marches, demonstrations or demonstrations. This study aims to determine
student perceptions about demonstrations and their impact on the general public. A
number of students at Gorontalo State University have objected to Article 256 of the
Criminal Code regarding the Crime of Demonstration Without Notification. Maybe
because there are perceptions that still need to be equated, and how the technical
notification of the demonstration will be regulated later in the Kapolli regulations, as
Article 10 of Law no. 9 of 1998 concerning Freedom of Expressing Opinions in Public.
Many of the students think that the wording of the article can hinder human rights for
freedom of expression, but they are not aware of or understand the application of the
wording of the article. Where the offense of article 256 is not for those who violate the
demonstration, but the offense for disturbing public order, chaos or riots. Article 256 of
the latest Criminal Code is meant not to permit demonstrations, but rather to inform the
authorities about plans for demonstrations or rallies and to hold them in coordination
with law enforcement officials. The aim is to be intimidated and anticipated, for example
to divert road routes so as not to disturb public order, the flow of traffic, and the interests
of other parties. This study uses a qualitative descriptive method because it aims to
describe student perceptions of demonstrations and their effects on the general public
and the participation of law enforcement officials. The type of data used is secondary
data. The data collection technique used is through several documents, journals and
through silber media.

Keywords: Perception, Demonstration, Participation