Anda di halaman 1dari 3

TUGAS Teks editorial

Topik/tema : Demo yang semakin marak karena terbitnya UU Cipta kerja.

Tugas : Tulislah opini yang terkait dengan topik tersebut. Tulisan Anda
memuat:

a. Judul, bisa disesuaikan dengan tema.


b. Tulisan terdiri atas 1 paragraf sebagai pernyataan pendapat.
c. Dua sampai 5 paragraf merupakan opini Anda
d. Satu paragraf yaitu paragraf 6 merupakan pernyataan ulang pendapat. Jadi semua
minimal 6 paragraf. Tiap paragraf minimal 4 kalimat.
e. Ketik dengan spasi 1,5 time new roman. Jangan lupa memberi nama dan no absen.
Ukuran Kertas bebas.
f. Tugas dikumpulkan Kamis, tanggal 22 oktober 2020 jam 10.00 WIB, di lobi.
g. Terima kasih atas perhatian Anda.
Nama : Rahma Laili Al Wahidah
Absen : 26
Kelas : XII IPS 1

DEMONSTRASI SEMAKIN MARAK KARENA TERBITNYA


UNDANG-UNDANG CIPTA KERJA OMNIBUS LAW

Wabah virus corona yang sedang menyerang Indonesia tidak meyurutkan semangat
masyarakat untuk melakukan demonstrasi menuntut pembatalan UU Cipta Kerja Omnibus
Law. Demonstrasi atau unjuk rasa adalah sebuah gerakan protes yang disampaikan secara
massal dan dilakukan sekumpulan orang di hadapan umum. Tujuan dari demonstrasi adalah
untuk menyatakan pendapat dengan menentang kebijakan yang disahkan oleh pemerintah.
Dalam melakukan demonstrasi tidak selamanya mudah dan dapat dengan cepat tersampaikan.
Pihak yang bersangkutan atau pemerintah pusat biasanya tidak memberikan respon kepada
pihak demonstrasi dari aspirasi yang disampaikannya. Meskipun begitu, di Indonesia tetap
saja terjadi demonstrasi dengan kasus yang berbeda-beda.
Demonstarasi yang terjadi di Indonesia beberapa hari terakhir sejak pengesahan
Undang-Undang Cipta Kerja Omnibus Law oleh Dewan Perwakilan Rakyat Republik
Indonesia (DPR RI). Pasca pengesahan tersebut protes dan aksi demonstrasi terjadi hampir di
seluruh wilayah Indonesia. Adanya aksi demonstrasi dikarenakan UU Cipta Kerja Omnibus
Law tidak memihak pada kepentingan rakyat dan anggota DPR RI dituding menghianati
amanat rakyat. Demonstrasi yang terjadi biasanya dilakukan oleh mahasiswa.
Mahasiswa biasanya lebih peka dalam situasi yang sedang terjadi di lingkungan
sekitar. Maka dari itu, banyak mahasiswa yang ikut berpartisipasi turun ke jalanan untuk
melakukan demo agar pendapatnya dan aspirasi dari rakyat dapat didengar oleh pemerintah.
Gelombang protes itu melibatkan banyak kelompok buruh hingga organisasi keagamaan. Hal
yang dipersoalkan adalah tentang pasal-pasal yang berhubungan dengan bidang
ketenagakerjaan.
Para buruh menganggap bahwa UU Cipta Kerja Omnibus Law ini sebagai mimpi
buruk dan dinilai akan mengebiri hak-hak pekerja atas kehidupan yang layak. Dengan adanya
UU Cipta Kerja Omnibus Law ini, para buruh merasa banyak dirugikan dalam segala aspek
termasuk juga yang terkena PHK akan mendapatkan pesangon yang rendah. Hal itu, sangat
merugikan para buruh dalam kehidupan selanjutnya. Selain tentang masalah PHK, adanya
UU Cipta Kerja Omnibus Law juga merugikan para buruh karena tidak adanya batas waktu
dan jenis pekerjaan dalam sistem kontrak yang menyebabkan para pekerja dikontrak seumur
hidup tanpa adanya kewajiban mengangkat sebagai pegawai tetap. Status kontrak akan
menyebabkan hilangnya jaminan sosial dan kesejahteraan, serta penghapusan upah minimum.
Namun, pernyataan itu sangat berbanding terbalik dengan pemerintah. Bagi pemerintah, UU
Cipta Kerja Omnibus Law adalah satu-satunya jalan keluar untuk mengentaskan masalah
pengangguran demi mencapai Indonesia yang maju di masa mendatang. Tujuan itu untuk
memenuhi visi Indonesia maju pada tahun 2045. Meskipun begitu, segala keputusan
pemerintah seharusnya tetap dengan persetujuan rakyat karena kekuasaan tertinggi
pemerintahan ada di tangan rakyat.
Apapun kebijakan pemerintah jika menurut masyarakat tidak sesuai dan melanggar
apa yang menjadi hak masyarakat, maka akan terus timbul aksi demonstrasi yang merugikan
banyak pihak. Meskipun demonstrasi dilakukan dengan tertib, tetap saja ada bentrok antara
masyarakat dengan aparat kepolisian yang menimbulkan banyak kerugian. Para demonstran
yang abai akan pentingnya protokol kesehatan juga akan menimbulkan semakin banyaknya
masyarakat terinfeksi virus corona yang sampai saat ini kasusnya belum mengalami
penurunan. Aksi demonstrasi juga dapat menghentikan aktivitas masyarakat dan pastinya
akan berdampak luas dalam berbagai bidang. Serta kerusakan akibat aksi demonstrasi yang
berlebihan dengan merusak fasilitas umum, sebenarnya juga merugikan masyarakat.
Dari uraian di atas, dapat diambil poin penting bahwa kebijakan dan keputusan
pemerintah hendaknya dilandasi suara rakyat agar tidak terjadi kontra yang memicu
terjadinya demonstrasi. Dalam aksi demonstrasi, biasanya tidak lepas dari tindakan anarkis
ataupun bentrokan antar unsur masyarakat. Untuk itu perlu adanya sikap saling menghargai
agar tidak menimbulkan hal-hal negatif. Dari kejadian beberapa hari ini, dapat diambil
pelajaran, bahwa tindakan demonstrasi bertujuan untuk menyampaikan aspirasi dalam bentuk
protes rakyat terhadap kebijakan pemerintah yang tidak sesuai dengan kebutuhan rakyat. Aksi
demonstrasi ini seharusnya dilakukan secara tertib dan tidak bertindak anarkis, karena akan
merugikan banyak pihak dan banyaknya fasilitas umum yang rusak.

Anda mungkin juga menyukai