Anda di halaman 1dari 3

Keresahan Masyarakat terhadap RUU Cipta Kerja

Oleh: Ratna Waramudra

Akhir-akhir ini Indonesia ramai karena RUU Cipta Kerja yang baru disahkan. Banyak

masyarakat terutama buruh dan juga mahasiswa menolak disahkannya RUU Cipta

Kerja. Unjuk rasa atau demo dilakukan hampir di seluruh Indonesia, pelopornya

adalah mahasiswa yang menjadi wakil dari masyarakat. Unjuk rasa dilakukan di

depan gedung DPRD masing-masing daerah sebagai tanda penolakan atas

disahkannya RUU Cipta Kerja. Beberapa demo dilakukan dengan cara yang baik,

tak sedikit pula yang melakukannya dengan anarkis. Bahkan, aksinya hingga

merusak gedung DPRD dan juga fasilitas umum.

Jika ditanya mengenai isi dari RUU Cipta Kerja yang dipermasalahkan banyak

masyarakat, mereka hanya ikut aksi demo tanpa paham dan mengerti isi dari RUU

Cipta Kerja. Lalu, apakah RUU Cipta Kerja itu sendiri? Undang-Undang Cipta Kerja

atau Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (disingkat UU

Ciptaker atau UU CK) adalah undang-undang di Indonesia yang telah disahkan pada

tanggal 5 Oktober 2020 oleh DPR RI dan diundangkan pada 2 November 2020

dengan tujuan untuk menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan investasi asing

dan dalam negeri dengan mengurangi persyaratan peraturan untuk izin usaha dan

pembebasan tanah. UU ini juga disebut sebagai undang-undang sapu jagat atau

omnibus law. Undang-Undang Cipta Kerja menuai kritik karena dikhawatirkan akan

merugikan hak-hak pekerja serta meningkatkan deforestasi di Indonesia dengan

mengurangi perlindungan lingkungan.

Adapun beberapa pasal yang menjadi permasalahan bagi masyarakat Indonesia,

salah satu pasal yang akan saya bahas adalah pasal mengenai jaminan sosial dan
jaminan kesejahteraan lainnya, yang mana di masyarakat beredar bahwa jaminan

sosial dan jaminan kesejahteraan akan dihapuskan. Bagi masyarakat Indonesia,

tentu saja mendengar berita bahwa jaminan sosial dihapuskan akan membuat

mereka marah, dan tidak menyetujui disahkannya RUU tersebut. Di berbagai

platform sosial media memberitakan mengenai disahkannya RUU Cipta Kerja, yang

mana pemberitaan di televisi, dan sosial media lainnya tidak sampai sepenuhnya di

telinga masyarakat. Terlebih masyarakat mendengar dari satu mulut ke mulut yang

lainnya, dan tidak mencari kebenarannya.

Yang menjadi alasan masyarakat khususnya buruh melakukan demo ini adalah

bagaimana mereka menggantungkan hidupnya jika sewaktu-waktu terjadi hal yang

tidak diinginkan. Karena perusahaan sudah memberikan jaminan sosial yang

meliputi:

1. Jaminan kesehatan

2. Jaminan kecelakaan kerja

3. Jaminan hari tua

4. Jaminan pensiun

5. Jaminan kematian

6. Jaminan kehilangan pekerjaan

Jika sudah memiliki jaminan-jaminan tersebut, maka seseorang merasa lebih

tenang, karena hidupnya sudah pasti terjamin. Jaminan hari tua dan jaminan

pensiun adalah hal yang paling penting, dikarenakan setelah pensiun atau sudah tua

kondisi seseorang tidak seproduktif pada saat muda. Mereka dapat memanfaatkan

jaminan tua dan pensiun untuk memulai hidup baru. Bayangkan jika tidak ada
jaminan hari tua dan pensiun, seseorang akan merasa kebingungan karena sudah

tidak memiliki penghasilan dan raganya tidak layak lagi untuk bekerja berat.

Faktanya, dalam RUU Cipta Kerja menyebutkan bahwa jaminan sosial dan jaminan

kesejahteraan tetap ada. Dalam BAB IV KETENAGAKERJAAN – Pasal 89 tentang

perubahan terhadap Pasal 18 UU 40 tahun 2004 yang berbunyi, “jenis program

jaminan sosial meliputi (a) jaminan kesehatan, (b) jaminan kecelakaan kerja, (c)

jaminan hari tua, (d) jaminan pensiun, (e) jaminan kematian, (f) jaminan kehilangan

pekerjaan. Jadi, yang beredar selama ini di masyarakat adalah hoaks dan tidak

sesuai dengan isi dari RUU Cipta Kerja.

Berdasarkan isi dari RUU Cipta Kerja itu sendiri, dapat disimpulkan bahwa isinya

tetap sesuai dengan UUD NRI 1945 pasal 27 ayat 2 yang berbunyi “Tiap-tiap warga

negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”.

Jadi, tiap warga negara memiliki hak untuk hidup yang layak. Seperti halnya

jaminan-jaminan yang sudah tertera pada RUU Cipta Kerja.

Daftar Isi

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Undang-Undang_Cipta_Kerja

https://poskota.co.id/2020/10/13/12-alasan-masyarakat-menolak-uu-cipta-kerja-ini-

faktanya

https://saintif.com/pasal-27-ayat-1/

Anda mungkin juga menyukai