Akhir-akhir ini Indonesia ramai karena RUU Cipta Kerja yang baru disahkan. Banyak
masyarakat terutama buruh dan juga mahasiswa menolak disahkannya RUU Cipta
Kerja. Unjuk rasa atau demo dilakukan hampir di seluruh Indonesia, pelopornya
adalah mahasiswa yang menjadi wakil dari masyarakat. Unjuk rasa dilakukan di
disahkannya RUU Cipta Kerja. Beberapa demo dilakukan dengan cara yang baik,
tak sedikit pula yang melakukannya dengan anarkis. Bahkan, aksinya hingga
Jika ditanya mengenai isi dari RUU Cipta Kerja yang dipermasalahkan banyak
masyarakat, mereka hanya ikut aksi demo tanpa paham dan mengerti isi dari RUU
Cipta Kerja. Lalu, apakah RUU Cipta Kerja itu sendiri? Undang-Undang Cipta Kerja
Ciptaker atau UU CK) adalah undang-undang di Indonesia yang telah disahkan pada
tanggal 5 Oktober 2020 oleh DPR RI dan diundangkan pada 2 November 2020
dengan tujuan untuk menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan investasi asing
dan dalam negeri dengan mengurangi persyaratan peraturan untuk izin usaha dan
pembebasan tanah. UU ini juga disebut sebagai undang-undang sapu jagat atau
omnibus law. Undang-Undang Cipta Kerja menuai kritik karena dikhawatirkan akan
salah satu pasal yang akan saya bahas adalah pasal mengenai jaminan sosial dan
jaminan kesejahteraan lainnya, yang mana di masyarakat beredar bahwa jaminan
tentu saja mendengar berita bahwa jaminan sosial dihapuskan akan membuat
platform sosial media memberitakan mengenai disahkannya RUU Cipta Kerja, yang
mana pemberitaan di televisi, dan sosial media lainnya tidak sampai sepenuhnya di
telinga masyarakat. Terlebih masyarakat mendengar dari satu mulut ke mulut yang
Yang menjadi alasan masyarakat khususnya buruh melakukan demo ini adalah
meliputi:
1. Jaminan kesehatan
4. Jaminan pensiun
5. Jaminan kematian
tenang, karena hidupnya sudah pasti terjamin. Jaminan hari tua dan jaminan
pensiun adalah hal yang paling penting, dikarenakan setelah pensiun atau sudah tua
kondisi seseorang tidak seproduktif pada saat muda. Mereka dapat memanfaatkan
jaminan tua dan pensiun untuk memulai hidup baru. Bayangkan jika tidak ada
jaminan hari tua dan pensiun, seseorang akan merasa kebingungan karena sudah
tidak memiliki penghasilan dan raganya tidak layak lagi untuk bekerja berat.
Faktanya, dalam RUU Cipta Kerja menyebutkan bahwa jaminan sosial dan jaminan
jaminan sosial meliputi (a) jaminan kesehatan, (b) jaminan kecelakaan kerja, (c)
jaminan hari tua, (d) jaminan pensiun, (e) jaminan kematian, (f) jaminan kehilangan
pekerjaan. Jadi, yang beredar selama ini di masyarakat adalah hoaks dan tidak
Berdasarkan isi dari RUU Cipta Kerja itu sendiri, dapat disimpulkan bahwa isinya
tetap sesuai dengan UUD NRI 1945 pasal 27 ayat 2 yang berbunyi “Tiap-tiap warga
negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”.
Jadi, tiap warga negara memiliki hak untuk hidup yang layak. Seperti halnya
Daftar Isi
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Undang-Undang_Cipta_Kerja
https://poskota.co.id/2020/10/13/12-alasan-masyarakat-menolak-uu-cipta-kerja-ini-
faktanya
https://saintif.com/pasal-27-ayat-1/