Anda di halaman 1dari 2

“Rakyat Tidak Butuh Rezim Otoriter spresi dan berpendapat telah dijamin dalam Pasal 19 Kovenan In-

Rakyat Butuh Sembako Murah, Lapangan ternasional tentang Hak-hak Sipil dan Politik. Dan juga pasal 28E
Kerja Layak, Upah Layak, Pendidikan
ayat 3 UUD 1945, yang menyatakan bahwa “Setiap orang berhak
Layak, Kesehatan Layak”
atas kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan penda-
Upaya Revisi RKUHP pat”.
Tata Hukum soal Pidana merupakan sebuah aturan Disisi lain beberapa kebijakan Presiden Joko Widodo me-
mengikat yang dilaksanakan oleh kekuasaan. Tata Hukum adalah landaskan kepada kepentingan ekonomi kapital. Kita bisa lihat dari
anak kandung dari tata sosial di dalam kelembagaan sebuah negara. kejatuhan ekonomi rakyat tidak kunjung diperbaiki secara
Negara lahir sebagai konsekuensi dari berbagai interaksi sosial menyeluruh. Semestinya di tengah situasi rakyat yang terhimpit
membentuk kesepakatan-kesepakatan kelembagaan dari kelas kemiskinan akibat Covid-19, pengangguran, ketimpangan
sosial yang ada. Sehingga kelas berkuasa akan membuat kesepa- ekonomi, pemerataan pembangunan sosial dll. Posisi negara se-
katan aturan hukum sebagai kontrol sosial. harusnya membuat aturan atau kebijakan yang melindungi rakyat-
Hukum pidana Indonesia mengakar dari hukum Belanda di nya, seperti ; sembako murah, lapangan kerja layak, upah layak,
era kolonial, sejak kurang lebih dari 100 tahun lalu. Di zaman kolo- pendidikan layak/gratis, kesehatan layak/gratis bukan malah seba-
nial Belanda dikenal “Wetboek van Strafrecht voor Netherlands In- liknya.
die (WvS) Stb No. 732/1915”, berlaku pada 1 Januari 1918. Di Berangkat dari kondisi masyarakat Indonesia yang mempri-
dalam prosesnya kemerdekaan Indonesia membuat aturan Belanda hatinkan. Maka dari itu, merespon upaya pemerintah untuk menge-
tersebut menjadi UU No. 1 tahun 1946 tentang Peraturan Hukum  sahkan RKUHP anti demokrasi, Serikat mahasiswa Indonesia
Pidana, dan perubahan menjadi UU No. 73 tahun 1958 yang lebih menyatakan Sikap Politik sebagai berikut : 
dikenal dengan KUHP, sebagai Peraturan Hukum Pidana Nasional. Empat Tuntutan Umum Rakyat :
Sementara dalam prosesnya pada tahun 2019-2022, ada up- 1. Wujudkan Jaminan Sosial
2. Demokrasi Untuk Rakyat
aya pengesahan Rancangan RUU KUHP (RKUHP) oleh pemerin- 3. Hapus Hutang  Luar Negeri
tah dan DPR,namun terdapat banyak penolakan dari berbagai ele- 4. Sita Harta dan Aset Para Koruptor
Tuntutan Mendesak Rakyat :
men organisasi masyarakat sipil di seluruh Indonesia, dengan 1. Tolak RKUHP Anti Demokrasi
gelombang perlawanan rakyat yang massif, kemudian Presiden 2. Cabut Omnibus Law Cipta Kerja Beserta Segala Aturan
Turunannya
Joko Widodo memerintahkan kepada Kementerian Hukum dan 3. Lawan Kapitalisasi Pendidikan dan Pembungkaman
HAM (KEMENKUMHAM) sebagai wakil pemerintah yang mem- Demokratisasi Kampus
4. Transparansikan Penyusunan RUU SISDIKNAS dan Li-
bahas RKUHP untuk melakukan penundaan bersama DPR. Kemu- batkan Partisipasi Publik
dian pada 25 Mei 2022, setelah tiga tahun berikutnya ada pelak- 5. Wujudkan Demokrasi Kampus
6. Tolak PHK Sepihak
sanaan RDP (Rapat Dengar Pendapat) antara KEMENKUMHAM 7. Wujudkan Upah Layak Nasional
dan DPR RI yang membahas Pasal-pasal krusial di dalam RKUHP. 8. Berikan Jaminan Kepastian Kerja Bukan JKP
9. Wujudkan Jaminan Sosial Bagi Seluruh Rakyat (Pen-
Selain itu, dalam pembahasan RKUHP tidak dipublikasikan draft didikan, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Agrarian dll)
RUU yang baru atau bersifat tertutup. Bahkan draft final RKUHP 10. Stop Represifitas dan Kriminalisasi Terhadap Maha-
siswa, Pelajar dan Rakyat yang  Menuntut Keadilan.
beredar di publik pada 6 Juli 2022, sementara dokumennya tertang- 11. Batalkan Kenaikan Pajak, Turunkan Harga Kebutuhan
gal 4 Juli 2022. Pokok
12. Revisi UU Pemilu dan UU Partai Politik yang Tidak
Dalam draft final RKUHP yang baru telah nampak wajah Demokratis
asli Rezim Otoriter. Dimana akan membungkam kebebasan sipil, 13. Stop Perampasan Tanah Rakyat
14. Hentikan Sistem Kerja Kontrak & Outsourcing.
kebebasan berekspresi dan berpendapat serta kebebasan pers. Sebut 15. Kendalikan Harga BBM, Listrik, Pangan dll.
saja beberapa pasal di dalam RKUHP yang baru, yang nantinya 16. Berikan Lapangan Pekerjaan Yang Layak untuk Pemuda
dan Rakyat.
akan mengancam demokrasi rakyat, seperti ; Pasal penghinaan ter- 17. Berikan Tanah, Modal, Teknologi & Pengetahuan Untuk
hadap Presiden dan Wakil Presiden (Pasal 218 dan 219), Pasal Petani dan Nelayan
Jalan Keluar Untuk Kesejahteraan Rakyat Indonesia:
penghinaan terhadap pemerintah yang sah (Pasal 240 dan 241), 1. Wujudkan Reforma Agraria Sejati
Pasal tentang penyiaran berita bohong (Pasal 262), Pasal tentang 2. Nasionalisasi Aset-aset Strategis di Bawah Kontrol
Rakyat
penyelenggaraan aksi tanpa pemberitahuan terlebih dahulu (Pasal 3. Bangun Industrialisasi Nasionalisasi yang Kuat dan
273), Pasal penghinaan terhadap kekuasaan umum dan lembaga ne- Mandiri
4. Wujudkan Pendidikan Gratis, Ilmiah, Demokratis, dan
gara (Pasal 353 dan 354). Selain itu, masih banyak lagi Pasal-pasal Bervisi Kerakyatan
di dalam RKUHP yang baru, yang bertentangan dengan UUD 1945 5. Bangun Partai Massa Rakyat Untuk Persatuan Kelas Dan
Pembebasan Nasional Melawan Kapitalisme-Imperial-
dan HAM. Pasal-pasal tersebut rentang disalahgunakan oleh Rezim isme. 
yang berkuasa untuk merepresi pihak atau rakyat yang kritis ter-
hadap kebijakan pemerintah. Padahal, hak atas kebebasan berek-

Anda mungkin juga menyukai