Pendidikan Kewarganegaraan Pusat MPK Universitas Brawijaya TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti perkuliahan ini, anda diharapkan dapat memahami dan menjelaskan tentang : 1. Sejarah & Pengertian Konstitusi 2. Hakikat, Tujuan, & Supremasi Konstitusi 3. Sejarah Pembentukan & Dinamika Pelaksanaan UUD NRI 1945 4. Teori Hierarki & Hierarki Peraturan Perundang- undangan di Indonesia ** SEJARAH KONSTITUSI ** A. Gagasan Konstitusionalisme Klasik vWarisan Yunani Kuno (Plato dan Aristoteles) Para filosof Yunani cenderung melihat hukum sebagai satu aspek dalam pembicaraan tentang negara, hal ini tampak dalam buku Aristoteles “Rhetorica” yang menyebutkan istilah “common law” atau “the nature law”. vWarisan Romawi Kuno (Cicero) Konstitusi dipahami sebagai lex yang menentukan bangunan kenegaraan yang sesuai dengan prinsip the higher law. (Lanjutan) B. Konstitusionalisme dan Piagam Madinah v Piagam tertulis pertama dalam sejarah umat manusia dalam arti modern → Piagam Madinah / Konstitusi Madinah. v Persetujuan bersama antara Nabi Muhammad SAW dengan wakil-wakil penduduk kota Madinah (Yatsrib) pada tahun 622 M. v Secara keseluruhan, Piagam Madinah terdiri dari 47 pasal. Ciri khas utamanya adalah adanya jaminan persamaan dan persatuan, yang dirumuskan dalam kebebasan beragama, hubungan antar kelompok, kewajiban mempertahankan kesatuan hidup, untuk tujuan membina kesatuan hidup berbagai golongan warga Madinah. v Piagam Madinah menurut ilmuwan muslim dan non muslim diakui sebagai dokumen yang otentik, dan merupakan ide yang mendasari negara Islam pada awal pembentukannya. 1. PENGERTIAN, HAKIKAT, & TUJUAN KONSTITUSI A.Pengertian Konstitusi v Secara Etimologis Constituer (Perancis) → membentuk Constitutio (Latin) → hukum dasar (fundamental law) vSecara Terminologi “A constitution as a form of social contract joining the citizens of the state and defining the state itself” (Dennis C Mueller – Constitutional Democracy) v Dalam praktek, terdapat 2 (dua) konsep pengertian konstitusi → pengertian luas dan pengertian sempit. # KONSEP PENGERTIAN KONSTITUSI # 1.Dalam Pengertian Luas Konstitusi adalah keseluruhan dari ketentuan-ketentuan dasar atau hukum dasar (Droit Constitusionnel), baik yang tertulis maupun tidak tertulis atau campuran keduanya. 2.Dalam Pengertian Sempit Konstitusi merupakan Piagam Dasar atau Undang- Undang Dasar (Loi Constitusionnel), ialah suatu dokumen lengkap mengenai peraturan-peraturan dasar negara. (Lanjutan) B. Hakikat Konstitusi v Konstitusi merupakan bagian inhern dari sistem ketatanegaraan. v Konstitusi merupakan conditio sine qua non (syarat mutlak) sebuah negara . v Konstitusi → mekanisme lembaga-lembaga negara, kedudukan hak dan kewajiban warga negara. v Konstitusi merupakan social contract antara yang diperintah (rakyat) dengan yang memerintah (pemerintah/penguasa). C. Tujuan Konstitusi v Membatasi kesewenangan tindakan pemerintah v Menjamin hak-hak yang diperintah (rakyat) vPelaksanaan kekuasaan yang berdaulat MEMUAT TENTANG: 1. TUJUAN NEGARA 2. LEMBAGA NEGARA SUBSTANSI KONSTITUSI 3. PEMBAGIAN KEKUASAAN 4. HAK ASASI MANUSIA (HAM) 5. SISTEM PEMERINTAHAN 6. HUBUNGAN PUSAT DAN DAERAH 7. PROSEDUR PENYELESAIAN PERTIKAIAN 8. PENGAWASAN PEJABAT NEGARA 9. PERUBAHAN KONSTITUSI 3. SEJARAH PEMBENTUKAN & DINAMIKA PELAKSANAAN UUD NRI 1945 A.UUD NRI 1945 (18/8/1945 – 27/12/1949) v Naskah UUD NRI 1945 dipersiapkan oleh BPUPKI, dan disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945. v UUD NRI 1945 pada saat itu hanya dijadikan alat untuk sesegera mungkin membentuk negara merdeka. vMenurut Ir. Soekarno, UUD NRI 1945 merupakan revolutie- grondwet atau UUD kilat, yang memang harus diganti dengan yang baru apabila negara merdeka sudah berdiri dan keadaan sudah memungkinkan (Jimly Asshiddiqie, Konstitusi dan Konstitusionalisme, 2010 : 35) (Lanjutan)
B. Konstitusi RIS (27/12/1949 – 17/8/1950)
v Adanya Agresi Militer I & II tentara Belanda pada tahun 1948 v Atas pengaruh PBB, pada tanggal 23/8/1949 – 2/11/1949 diadakan Konferensi Meja Bundar di Den Haag → mendirikan negara RIS, penyerahan kedaulatan RIS, mendirikan uni antara RIS dengan Kerajaan Belanda. v Konstitusi RIS tidak dapat berlangsung lama (lebih kurang delapan bulan). Hal ini terjadi karena adanya tuntutan masyarakat dari berbagai daerah untuk kembali ke bentuk negara kesatuan. Kenyataan ini membuat negara RIS bubar dan kembali bergabung dalam negara kesatuan. (Lanjutan) C. UUD Sementara 1950 (17/8/1950 - 5/7/1959) v Kesepakatan dibentuknya kembali NKRI v Penggantian naskah Konstitusi RIS menjadi UUDS 1950 v UUDS 1950 juga bersifat sementara v Diadakannya Pemilu untuk memilih anggota Konstituante D. Berlakunya kembali UUD NRI 1945 (5/7/1959 - 1999) v Ir. Soekarno berkesimpulan Konstituante telah gagal untuk melakukan tugasnya dalam menyusun UUD baru, maka dikeluarkanlah Dekrit Presiden tanggal 5/7/1959 v Pada masa pemerintahan orde baru selama 32 tahun, UUD NRI 1945 tidak diizinkan bersentuhan dengan ide perubahan. (Lanjutan) E. UUD NRI 1945 Amandemen (Tahun 1999 - Sekarang) v Tuntutan reformasi 1998 → adanya perubahan (amandemen) terhadap UUD NRI 1945 v Kesepakatan untuk tidak mengubah Pembukaan UUD NRI 1945. v Perubahan I : 19 Oktober 1999 Perubahan II : 18 Agustus 2000 Perubahan III : 9 Nopember 2001 Perubahan IV : 10 Agustus 2002 v Amandemen ditetapkan dalam sidang umum dan sidang tahunan MPR. v UUD NRI 1945 Amandemen, terdiri dari pembukaan dan pasal- pasal. TEORI HIERARKI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN HIERARKI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN Menurut pasal 7 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan : 1. UUD NRI 1945 2. Ketetapan MPR/TAP MPR 3.Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang (Perppu) 4. Peraturan Pemerintah 5. Peraturan Presiden 6. Peraturan Daerah Provinsi 7. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota KEWENANGAN UJI MATERI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN MAHKAMAH KONSTITUSI MAHKAMAH AGUNG (MA) (MK) 1. Pasal 24 A UUD NRI 1945 1. Pasal 24 C UUD NRI 1945 2. Mengadili tingkat kasasi 2. Mengadili pada tingkat pertama dan 3. Menguji peraturan perundang- terakhir (putusannya bersifat final) undangan di bawah UU yang diduga untuk menguji UU yang diduga bertentangan dengan UU bertentangan UUD NRI 1945 3. Memutuskan sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenanganny diberikan oleh UUD, 4. Memutus pembubaran partai politik 5. Memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum 5. HUBUNGAN RAKYAT DAN NEGARA 1. Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD (Pasal 1 (2) UUD NRI 1945). 2. Negara menjamin hak-hak dasar rakyat dengan konstitusi sebagai payung hukumnya (Pasal 28 A – 28 J UUD NRI 1945). 3. Keterlibatan rakyat dalam pemerintahan dilakukan melalui sistem perwakilan (parlemen), dengan memilih wakil-wakilnya melalui Pemilu. 4. Adanya transparansi dan kontrol sosial terbuka ; perlunya partisipasi langsung karena perwakilan secara fisik belum tentu mencerminkan keterwakilan gagasan atau aspirasi.