Anda di halaman 1dari 7

TUGAS PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF

JUDUL “ Pengaruh Terapi Tertawa terhadap Stess pada Remaja Karangtaruna Dusun
Paten di masa Pandemi covid-19

BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ditengah pandemi covid yang hingga saat ini kunjung usai ,masyarakat terus
berjuang untuk melanjutkan aktivitasnya dengan keterbatasan-keterbatasan.Selain
dampak pada aspek kesehatan ,covid-19 ini pun sangat berdampak terhadap semua
aspek kehidupan.  Perkembangan pandemi COVID-19 terjadi begitu cepat, penularannya
meluas ke berbagai negara dalam waktu singkat. Bahkan, pandemi COVID-19 berdampak
ke semua aspek kehidupan, baik perekonomian maupun bidang kesehatan
(liputan6.com).Sudah hampir satu tahun pandemi ini berlangsung yang membuat banyak
orang dipaksa untuk beradaptasi dengan kondisi saat ini ,walaupun begitu dampak yang
terjadi tidak dapat dihindari dan yang paling mencolok adalah dampak pada sektor
ekonomi yang hingga berujung pada psikis masyarakat.Situasi pandemi Covid-19 yang
berlarut berdampak pada kondisi ekonomi dan psikis masyarakat (Suarajogja.id).Kondisi
ini yang membuat resah masyarakat, dan membuat masyarakat harus lebih memutar otak
untuk bertahan pada kondisi saat ini.
Dampak pandemi yang berlarut ini membuat kondisi ekonomi masyarakat menjadi
semakin sulit, banyaknya pengurangan jumlah pekerja di setiap sektor usaha menjadikan
banyak orang menjadi pengangguran. Seperti yang dikutip dalam kompas.com imbas Corona,
Lebih dari 3,5 Juta Pekerja Kena PHK dan Dirumahkan.Selain itu pada sektor Pendidikan pun
juga mengalami perubahan yang menyulitkan pelajar karena harus melakukan pembelajaran
secara online. Selama menjalani proses pembelajaran jarak jauh, banyak para siswa yang
mengalami kesulitan ketika melakukan pembelajaran secara online
( kumparan.com).Mengahadapi kondisi yang menyulitkan ini membuat banyak orang menjadi
stress, kesulitan dalam ekonomi karena di rumahkan dari pekerjaannya hingga pelajar yang
kesulitan mengikuti pembelajaran secara online adalah salah satu faktor yang menyebabkan
stress bagi sebagian orang saat ini. Adaptasi pembelajaran secara luring atau offline atau
daring ke online membuat banyak siswa stres dan cemas berlebih (kompas.com).
Dengan terbatasnya aktivitas, berkurangnya perputaran ekonomi masyarakat, model
belajar dengan menggunakan online menimbulkan kebosanan dan kejenuhan karena kurang
efektifnya interaksi secara online, dan lainnya. Dampak negative yang mungkin terjadi adalah
stress.Stress tersebut bisa dialami oleh siswa/mahasiswa yang biasa belajar di sekolah
maupun kampus, serta karyawan/pekerja yang biasa bekerja di kantor maupun perusahaan
(Muslim ,2020). Salah satu faktor penyebab tingkat stress anak remaja saat ini adalah karena
mereka mengalami kesulitan saat harus belajar di rumah akibat pandemi. Mereka
beranggapan bahwa dengan sistem daring ini, pembelajaran menjadi kurang efektif untuk
dilaksanakan. Dari survei yang dilakukan KPAI, sebanyak 79,9 % anak berpendapat bahwa
interaksi berkurang dan guru hanya memberikan tugas berat saja sehingga anak mengalami
peningkatan stress dan 20,1 % yang menganggap adanya interaksi dalam proses
pembelajaran. (liputan6.com).
Stress sering terjadi pada setiap individu yang sedang mengalami tekanan dan sulit
untuk mengatasinya.Menurut Apsari&ananda(2020) Stress merupakan perasaan yang dialami
oleh seorang individu saat menghadapi situasi yang tertekan.Senada dengan Maramis dalam
Apsari&Ananda(2020) Stress adalah usaha penyesuaian diri dimana bila individu tidak
mampu mengatasinya, maka dapat memunculkan gangguan fisik, perilaku, perasaan hingga
gangguan jiwa dengan berbagai faktor seperti frustasi, konflik, tekanan, serta krisis.

B. Rumusan Masalah
Adakah Pengaruh Terapi Tertawa terhadap tingkat stress pada Remaja karangtaruna dusun
Paten di masa pandemic covid?

C. Tujuan Penelitian
Mendeskripsikan pengaruh pemberian terapi tertawa terhadap tingkat stress pada
pemuda karang taruna dusun Paten tridadi sleman
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
a. Menjadi sumber bacaan dalam eksperimen bidang klinis
b. Hasil penelitian ini bisa dijadikan referensi dan bisa dilanjutkan oleh peneliti lain
dengan topik penelitian yang serupa.
b. Menambah khasanah ilmu pengetahuan di bidang Klinis
2. Manfaat praktis
Bagi masyarakat memberi pandangan mengenai pengaruh Terapi Tawa terhadap
tingkat stress di masa pandemic ini.
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
A. Stress
1. Pengertian Stress
Istilah stress sering kita jumpai disetiap kehihudupan kita,Secara umum stress adalah  situasi
atau pikiran yang membuat seseorang merasa tertekan, putus asa, gugup, marah, atau
frustasi.Menurut Marunung (2016)  stress adalah suatu kondisi pada individu yang tidak
menyenangkan dimana dari hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya tekanan fisik
ataupun psikologis pada individu
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Stress
Menurut Baron dan Byrne,2014 dalam Wibowo dan Nashori,2017 mengemukakan
faktor perilaku agresi ada 2 yaitu :
a. Faktor internal
Faktor internal dari agresi berasal dari diri individu itu sendiri antara lain
seseorang dengan pola perilaku tipe A yang cenderung kompetitif biasanya
lebih sering menampilkan perilaku agresi, atribusi diri, dan regulasi diri
individu.
b. Faktor eksternal
Penyebab eksternal dari agresi antara lain menyangkut frustrasi, provokasi,
agresi yang dialihkan, kekerasan media, dan keterangsangan yang
meningkat.

3. Aspek-aspek Stress
Aspek-aspek agresi menurut Morgan, King, Weis, dan Schapler (1986) dalam
Prasetyo dan Hartosujono,2013 dapat dibagi menjadi delapan aspek yaitu:
a. Fisik, aktif, langsung Berbentuk agresi dengan menikam, memukul, atau
menembak orang.
b. Fisik, aktif, tidak langsung Dengan bentuk agresi membuat perangkap untuk
orang lain, menyewa seorang pembunuh.
c. Fisif, pasif, langsung Secara fisik mencegah orang lain memperoleh tujuan
yang diinginkan atau memunculkan tindakan yang diinginkan misalnya (aksi duduk
dalam demonstrasi).
d. Fisif, pasif, tidak langsung Menolak melakukan tugas-tugas yang seharusnya
(misalnya: menolak berpindah ketika melakukan aksi duduk).
e. Verbal, aktif, langsung Bentuk agresi dengan menghina orang lain.
f. Verbal, aktif, tidak langsung Agresi dengan menyebarkan gosip atau rumor
yang jahat tentang orang lain.
g. Verbal, pasif, langsung Bentuk agresi dengan menolak berbicara pada orang
lain, menolak menjawab pertanyaan
h. Verbal, pasif, tidak langsung Tidak mau membuat komentar verbal
(misalnya: menolak berbicara pada orang lain yang menyerang dirinya bila dia
dikritik secara tidak fair).

B. Terapi Tawa
1. Pengertian Terapi Tawa
Fanatisme adalah suatu keyakinan yang membuat seseorang buta sehingga mau melakukan
segala hal apapun demi mempertahankan keyakinan yang dianutnya (Goddard, 2001
dalam Manuaba dan supriyadi, 2018).Sedangkan Menurut Wolman dalam Putri, 2018
mengungkapkan fanatisme sebagai suatu antusiasme pada sebuah pandangan yang bersifat
fanatik dimana diwujudkan dalam intensitas emosi dan bersifat ekstrim.Fanatisme merupakan
sebuah keadaan di mana seseorang atau kelompok yang menganut sebuah paham, baik
politik, agama, kebudayaan atau apapun saja dengan cara berlebihan (Lucky &
Setyowati,2013 ).

2. Tujuan terapi tertawa


Menurut Goddard (2001) dalam dalam Manuaba dan supriyadi, 2018 , terdapat tiga aspek
fanatisme diantaranya adalah

1. Besarnya suatu minat dan kecintaan pada satu jenis kegiatan


Fanatisme membuat individu akan mudah memotivasi diri agar mampu meningkatkan
usahanya dalam mendukung kelompok.

2. Sikap pribadi maupun kelompok terhadap kegiatan tersebut


Sikap pribadi maupun kelompok merupakan landasan individu untuk memulai
atau memotivasi diri dalam melakukan suatu kegiatan yang dicintainya .Hal ini berarti
bahwa setiap individu memunculkan responr respon berupa perilaku yang digunakan
sebagai dasar dalam melakukan atau menjalankan kegiatan yang dicintai atau
diminatinya.

3. Lamanya individu menekuni satu jenis kegiatan.


Individu dalam melaksanakan sesuatu dengan perasaan bangga, penuh kecintaan serta
memiliki loyalitas maka akan menjadi sesuatu yang lebih bermakna.
C. Hubungan / Keterkaitan antara variabel-variabel penelitian
s

D. Hipotesis
Terdapat Pengaruh Fanatisme terhadap perilaku agresif pada supoter sepakbola di
DIY

BAB III : METODE PENELITIAN


A. Identifikasi Variabel Penelitian
Berdasarkan topik permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini, dapat diidentifikasi
variabel-variabel dalam penelitian tersebut terdiri dari :
1. Variabel Bebas (X): Stress
2. Variabel Terikat (Y): Terapi Tertawa

B. Pengertian Operasional
1. Fanatisme
Fanatisme merupakan sebuah keyakinan terhadap sebuah paham baik politik
,agama,kebudayaan yang kerap kali dikaitkan dengan sesuatu yang berlebihan pada suatu objek
demi mempertahankan keyakinan yang dianut, dimana sikap fanatik ini ditunjukkan dengan
rasa antusias yang ekstrem, keterikatan emosi dan rasa cinta dengan cara yang berlebihan .

2. Perilaku Agresif
Perilaku agresif adalah

C. Subjek Penelitian
1. Populasi
jPopulasi penelitian didefinisikan sebagai kelompok subjek yang hendak dikenai
generalisasi hasil penelitian (Azwar, 2017). Dalam penelitian ini ,Populasi yang
digunakan merupakan kelompok supporter sepak bola yang mendukung salah satu klub
sepakbola di DIY ,dengan rentang usia 18-25 tahun,berjenis kelamin laki-laki ataupun
perempuan.
2. Sample dan Teknik sampling
Sampel ialah bagian dari populasi yang menggambarkan karakteristik atau ciri-ciri
dari populasi, yang dipilih sesuai dengan teknik tertentu (Azwar, 2015).
Karakteristik populasi dari penelitian ini adalah suporter klub sepakbola di DIY

D. Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah metode skala, atau secara
lebih spesifik skala perilaku prososial, dan skala empati. Skala yang digunakan dalam
penelitian ini merupakan skala tertutup, dimana nantinya subjek tinggal memilih dari jawaban
yang disediakan yaitu, Sangat Setuju (SS); Setuju (S); Tidak Setuju (TS); dan Sangat Tidak
Setuju (STS). Masing-masing skala memiliki dua jenis pernyataan, yaitu favourable dan
unfavourable. Azwar (2015) mengungkapkan bahwa item-item favorable merupakan item-
item yang isinya atau terdiri dari ciri-ciri adanya atribut yang diukur, sedangkan item-item
unfavorable ialah item-item yang isinya tidak memihak atau tidak menunjukkan ciri-ciri
atribut yang diukur.

E. Metode Analisis Data

DAFTAR PUSTAKA
Azwar, Saifuddin. 2015. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Baron, R. A., & Byrne, D. (2005). Psikologi sosial Jilid 2. Alih Bahasa: Ratna Juwita. Jakarta:
Erlangga
Lucky, Novie dan Setyowati.(2013). FENOMENA PERILAKU FANATISME SUPORTER SEPAK
BOLA(STUDI KASUS KOMUNITAS SUPORTER PERSEBAYA BONEK DI SURABAYA). Kajian
Moral dan Kewarganegaraan. Vol.1 (1).

https://kumparan.com/laeli-hidayanti/kendala-belajar-online-bagi-siswa-saat-pandemi-covid-
19-1tfb7OwtV7i

https://money.kompas.com/read/2020/08/04/163900726/imbas-corona-lebih-dari-3-5-juta-
pekerja-kena-phk-dan-dirumahkan?page=all

https://edukasi.kompas.com/read/2021/01/15/092430971/belajar-daring-bikin-stres-ini-tiga-
cara-mengatasinya?page=all

https://www.liputan6.com/health/read/4415043/dampak-positif-dan-negatif-pandemi-covid-
19-di-bidang-kesehatan-seperti-apa

https://jogja.suara.com/read/2021/02/08/162603/pandemi-covid-19-berlarut-jumlah-orang-
stres-di-jogja-meningkat?page=all

Anda mungkin juga menyukai