Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

“MEWUJUDKAN PEMBERDAYAAN EKONOMI KERAKYATAN DI


ERA GLOBALISASI”

Dosen Pembimbing:
Drs. Sunarto ATM., M. Si

Disusun Oleh :
Kelompok 6
1. Taufik Adi Nugroho (20632008)
2. Setya Wijayani (20631967)
3. Fany Risma Afriani (20631974)
4. Wafi Tantika (20631980)

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PONOROGO


TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang


senantiasa kita ucapkan. Atas rahmat, hidayah dan karunia-Nya, kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah pada
Rasulullah SAW yang kita nantikan syafaatnya di hari akhir kelak.
Makalah yang berjudul “Mewujudkan Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan di
Era Globalisasi” ini dibuat untuk melengkapi tugas mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan, sesuai dengan ketentuan yang telah diberikan oleh Drs. Sunarto,
M.S Selaku dosen pengajar.
Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak yang mendukung serta
membantu penyelesaian makalah ini. Besar harapan kami agar makalah ini dapat
bermanfaat dan menjadi rujukan bagi para pembaca.
Dengan kerendahan hati, kami mohon maaf apabila ada kesalahan dalam
penulisan. Kritik yang terbuka dan membangun sangat kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini. Demikian kata pengantar ini, kami sampaikan terima kasih
atas semua pihak yang membantu penyusunan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Ponorogo, 07 Oktober 2020

Penulis
DAFTAR ISI

Judul
Kata Pengantar ................................................................................................................

Daftar Isi .........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ...................................................................................................
1.2. Rumusan Masalah ..............................................................................................
1.3. Tujuan .................................................................................................................
1.4. Manfaat ...............................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Ekonomi Kerakyatan..........................................................................
2.2. Pihak yang terlibat dalam pemberdayaan ekonomi kerakyatan
2.3.Upaya dan strategi yang dilakukan pemerintah dalam mengembangkan bentuk
pemberdayaan ekonomi kerakyatan di era globalisasi
2.4.Kelebihan dan kekurangan jika diterapkannya ekonomi kerakyatan diera
globalisasi
2.5.Kapan pemerintah dapat mengurangi bentuk campur tangan untuk mendorong
ekonomi kerakyatan berkembang secara sehat
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................
3.2 Saran ......................................................................................................................

Daftar Pustaka .................................................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sistem ekonomi di sebuah negara adalah salah satu hal yang vital.
Kekuatan ekonomi suatu negara sangat dipengaruhi oleh sistem ekonomi yang
dianut dan diterapkan oleh negara tersebut. Saat ini, terdapat banyak sistem
ekonomi yang bisa diterapkan oleh suatu negara dan setiap negara bebas memilih
sistem ekonominya sendiri sesuai dengan kondisi negara dan tujuan nasionalnya.
Di Indonesia sendiri menerapkan sistem ekonomi yang khas, yaitu sistem
ekonomi kerakyatan. Ekonomi kerakyatan adalah ekonomi tradisional yang menjadi
basis kehidupan masyarakat lokal dalam mempertahankan kehidupannya. Ekonomi
kerakyatan sendiri dimaknai sebagai suatu sistem perekonomian yang ditujukan
untuk mewujudkan kedaulatan rakyat dalam bidang ekonomi. Intinya adalah
kedaulatan ada di tangan rakyat itu sendiri.
Dengan dibuatnya makalah ini, kita dapat mengetahui pengertian dari
ekonomi kerakyatan secara lebih konkrit. Selain itu, kita juga dapat memahami
bagaimana upaya-upaya pemerintah dalam mengelola ekonomi kerakyatan di
Indonesia serta bentuk strategi apakah yang digunakan pemerintah agar tercapainya
pemberdayaan, kelebihan dan kekurangan yang diperoleh jika sistem ekonomi
kerakyatan ini diberlakukan. Dalam makalah ini juga dijelaskan siapa sajakah yang
terlibat dalam pemberdayaan ekonomi kerakyatan.
Ekonomi rakyat sendiri merupakan suatu kegiatan ekonomi atau usaha yang
dilakukan oleh rakyat, kebanyakan yang mengelola sumber daya ekonomi dengan
cara swadaya, menurut apa saja yang dapat diusahakan dan dikuasainya. Ekonomi
rakyat biasanya identik dengan keberadaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM).

1.2. Rumusan Masalah


a. Apakah pengertian dari ekonomi kerakyatan?
b. Siapa sajakah yang terlibat dalam pemberdayaan ekonomi kerakyatan?
c. Bagaimana bentuk upaya dan strategi yang dilakukan pemerintah dalam
mengembangkan bentuk pemberdayaan ekonomi kerakyatan di era globalisasi?
d. Apakah kelebihan dan kekurangan jika diterapkannya ekonomi kerakyatan diera
globalisasi ini?
e. Kapan pemerintah dapat mengurangi bentuk campur tangan untuk mendorong
ekonomi kerakyatan berkembang secara sehat?

1.3. Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian dari ekonomi kerakyatan.
b. Untuk mengetahui siapa saja yang terlibat dalam pemberdayaan ekonomi
kerakyatan.
c. Untuk mengetahui bentuk dan strategi yang dilakukan pemerintah dalam
mengembangkan pemberdayaan ekonomi kerakyatan di era globalisasi.
d. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan jika diterapkan ekonomi
kerakyatan diera globalisasi.
e. Untuk mengetahui keterlibatan pemerintahan dalam mendorong ekonomi
kerakyatan.

1.4. Manfaat
a. Memberikan manfaat kepada penulis untuk memperdalam mengenai
pemberdayaan ekonomi kerakyatan.
b. Memberikan sumbangan pengetahuan bagi pembaca dan penulis.
c. Memberikan infomasi mengenai pemberdayaan ekonomi kerakyatan.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Ekonomi Kerakyatan


Ekonomi kerakyatan adalah sistem perekonomian yang di bangun dengan
kekuatan dari ekonomi rakyat. Ekonomi kerakyatan merupakan suatu kegiatan
ekonomi yang bisa memberikan suatu kesempatan bagi masyarakat lain untuk bisa
berpartisipasi sehingga perekonomian tersebut bisa terlaksana dan dapat
berkembang dengan baik.
Pertumbuhan ekonomi pada dasarnya terjadi peningkatan yang cukup
signifikan menuju ke arah yang lebih baik, dimana hal ini dapat ditandai dengan
kenaikan pendapatan nasional atas kegiatan-kegiatan ekonomi yang berlangsung
pada suatu negara. Hal ini tentu dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya
perihal pemberdayaan ekonomi kerakyatan. Salah satu hal yang paling mudah
dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi yaitu berkaitan dengan tersedianya
lapangan kerja, akses pendidikan, pendapatan masyakarat dan sebagainya. Dalam
perkembangannya, ekonomi kerakyatan memegang peranan penting atas berjalannya
perekonomian nasional. Oleh karena itu, berbagai kegiatan ekonomi baik dalam
skala makro, meso ataupun mikro menjadi penyumbang bagi pertumbuhan
ekonomi kerakyatan.

Secara umum ekonomi kerakyaratan merupakan pondasi atas kemajuan


ekonomi dalam skala besar. Untuk itu berbagai negara termasuk Indonesia cukup
konsen memberdayakan ekonomi kerakyatan dalam meningkatkan pertumbuhan
ekonomi nasional. Program-program pemberdayaan ekonomi kerakyatan diharapkan
mampu mengembangkan perekonomian masyarakat secara utuh. Lebih lanjut
pemberdayaan ekonomi dalam hal ini pada dasarnya merupakan usaha untuk
mampu memulihkan atau keberdayaan suatu kelompok atau komunitas sehingga
mampu berbuat sesuai dengan harkat dan martabatnya dalam melaksanakan hak-
hak dan tanggung jawabnya sebagai manusia pribadi ataupun warga negara. Nilai-
nilai manusia sebagai pribadi yang mandiri perlu dikedepankan dalam segala
aspek k e h i d u p a n .

2.2. Pihak yang Terlibat dalam Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan

Kemandirian masyarakat adalah wujud dari pengembangan kemampuan ekonomi


daerah untuk menciptakan kesejahteraan dan memperbaiki material secara adil dan
merata yang ujungnya berpangkal pada pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan
masyarakat sendiri berdiri pada satu pemikiran bahwa pembangunan akan berjalan
dengan sendirinya apabila masyarakat diberi hak mengelola sumber daya alam yang
mereka miliki dan menggunakannya untuk pembangunan masyarakatnya.

Saat ini beberapa daerah bahkan membentuk unit kerja otonom untuk
mengawal proses koordinasi yang lebih baik dan menjamin terlaksananya
pemberdayaan masyarakat yang lebih efektif. Berbagai model pemberdayaan
masyarakat dalam dinamika pengembangannya, tidak luput dari peran pemerintah
dalam memberdayakan masyarakat. Dari sekian banyak program yang digulirkan,
sebagian besar mengarah pada aspek kemandirian ekonomi. Hal ini sejalan dengan
arah pemberdayaan masyarakat guna melepaskan masyarakat dari belenggu
kemiskinan dan keterbelakangan. Pemberdayaan dalam dimensi ekonomi seperti ini
dimaknai sebagai akses masyarakat atas sumber pendapatan untuk hidup layak.
Pemerintah tentunya memiliki peranan penting sebagai pemegang kebijakan,
penggerak, dan fasilitator dalam upaya pemberdayaan masyarakat melalui UKM.

Berikut ini adalah peran pemerintah dalam pemberdayaan masyarakat;

1. Pemerintah sebagai pemegang kebijakan

Peran pemerintah ini adalah menyiapkan kebutuhan pembangunaan dan


sebagai penyeimbang penyelenggaraan pembangunan (menerbitkan peraturan-
peraturan dalam rangka efektifitas dan tertib administrasi pembangunan). Adapun
kebijakan yang diarahkan yakni kebijakan di bidang permodalan guna mendukung
kegiatan usaha masyarakat dan dianggarkan dari APBN/APBD dan kebijakan di
bidang perizinan pendirian usaha untuk mempermudah proses perizinan menjadi
lebih efektif dan efisien.

2. Pemerintah sebagai penggerak

Peran pemerintah sebagai penggerak adalah menggerakan partisipasi warga


negara saat menyelenggarakan proses pembangunan, seperti pemberian bimbingan
dan pengarahan yang efektif bagi masyarakat. Pemerintah melalui tim penyuluh
maupun badan tertentu memberikan bimbingan maupun pelatihan kepada
masyarakat.

3. Pemerintah sebagai fasilitator

Peran pemerintah sebagai fasilitator adalah menciptakan kondisi yang


kondusif bagi pelaksanaan pembangunan (penengah dalam kepentingan berbagai
pihak dalam mengoptimalkan pembangunan daerah). Sebagai fasilitator, pemerintah
berusaha menciptakan atau menfasilitasi suasana yang tertib, nyaman dan aman,
termasuk menfasilitasi tersedianya sarana dan prasarana pembangunan. Fasilitasi
dalam UKM misalnya, pemerintah memberikan fasilitas untuk mencapai tujuan
pengembangan usaha yang dimiliki oleh UKM.

Salah satu tugas fasilitator diantara ada dua yang mendasar, yaitu;

1. Fasilitator di Bidang Pendampingan

Pendampingan sangat diperlukan untuk bisa mandiri dalam


melanjutkan dan meningkatkan usaha. Pendampingan ini bisa
diimplementasikan dengan pemberian pelatihan, pendidikan, dan
peningkatan keterampilan.
2. Fasilitator di Bidang Pendanaan dan Permodalan

Di samping pemberian bantuan pendampingan, juga diperlukan fasilitasi


dalam bidang pendanaan maupun permodalan. Peran pemerintah dalam
hal ini adalah membantu mencari jalan keluar untuk memperoleh
pendanaan yang diperlukan.

2.3.Upaya dan strategi yang dilakukan pemerintah dalam mengembangkan bentuk


pemberdayaan ekonomi kerakyatan di era globalisasi
Upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat tidak terlepas dari perluasan
kesempatan kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat. Terkait dengan
pemberdayaan masyarakat dalam memperluas kesempatan kerja, maka
dipengaruhi salah satunya oleh kebijakan pengembangan Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah (UMKM). Pengembangan UMKM terutama Usaha Kecil
Menengah (UKM), memiliki potensi yang strategis dalam rangka
pemberdayaan masyarakat. Menanamkan dalam diri seorang pelaku kegiatan
ekonomi berupa sikap kerja keras, hemat, berorientasi ke masa depan, serta
bertanggung jawab. Selain itu, peningkatan partisipasi masyarakat dalam proses
pengambilan keputusan adalah yang terpenting untuk pemberdayaan ekonomi
kerakyatan.
Strategi yang dilakukan agar terciptanya kedaulatan ekonomi kerakyatan
yaitu :
1. Demokrasi ekonomi diarahkan untuk menciptakan pengusaha mengengah
yang kuat serta membentuk ikatan kemitraan yang menguntungkan bagi
pelaku ekonomi yang meliputi usaha kecil, menengah, koperasi, serta
usaha besar milik swasta maupun negara.
2. Kedaulatan ekonomi harus dihormati agar terciptanya kegiatan ekonomi
yang berjalan dengan efektif tanpa ada hambatan. Dengan demikian,
kedaulatan ekonomi harus dijadikan prioritas utama dalam kehidupan
ekonomi sehingga rakyat mendapat perhatian seluas-luasnya dalam
pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam agar pelaku ekonomi
mampu bersaing secara global.
3. Kemandirian ekonomi harus dimaksimalkan agar dapat ditopang oleh
sumber daya manusia itu sendiri. Dengan kata lain, kegiatan ekonomi
dilaksanakan dari rakyat, oleh rakyat, dan sebesar-besarnya diperuntukkan
kepada rakyat itu sendiri. Sehingga, ekonomi bangsa tidak tergantung
pada kekuatan luar ekonomi rakyat itu sendiri.

2.4. Kelebihan dan kekurangan jika diterapkannya ekonomi kerakyatan di era


globalisasi.

a. Kelebihan
 Rakyat yang kurang mampu bisa mendapatkan suatu perlakuan hukum
yang sama satau secara adil dalam masalah perekonomian.
 Dapat memberikan perhatian yang lebih pada rakyat kecil melalui
berbagai macam program operasional yang nyata.
 Sistem ekonomi ini dapat mewujudkan kedaulatan rakyat.
 Dapat merangsang suatu kegiatan ekonomi yang lebih produktif di
tingkat rakyat sekaligus bisa melahirkan jiwa kewirausahaan.
 Transaksi antara produksi, distribusi dan konsumsi sangat baik.
 Hubungan antara produksi, distribusi dan juga kosumsi akan saling
membutuhkan dan sangat baik.
b. Kekurangan
 Dalam ekonomi ini akan terjadi praktek membagi-bagi uang kepada rakyat,
peraktek ini sangat tidak menguntungkan bagi pihak manapun, termasuk
rakyat itu sendiri.
 Aksi membagi-bagi uang ini secara tidak sadar bisa mengakibatkan usaha
mikro atau kecil dan menengah serta koperasi yang selama ini tidak berdaya
bisa bersaing dalam suatu mekanisme pasar, bias menjadi sangat bergantung
pada aksi tersebut.
 Masih kurangnya pengetahuan rakyat mengenai Investasi, akibatnya bisa
mengakibatkan kemiskinan terlalu lama atau perputaran roda yang lambat.
 Kurangnya suatu penerapan dari manajemen.
 Tidak adanya dukungan yang optimal dari pemerintah, wlaupun peran
pemerintah sangat penting tapi tidak dominan.
 Harus di awasi, bila tidak diawasi dengan baik akan banyak koruptor.

2.5. Pemerintah dalam Peranannya Mengurangi Bentuk Campur Tangan dalam Proses
Pembangunan Ekonomi

Manusia dalam pembangunan ekonomi adalah sebagai subyek (pelaku) yang


sekaligus obyek (penerima hasil) pembangunan. Sebagai pelaku, ia harus
dilibatkan dalam proses pembangunan itu. Pemberdayaan berarti upaya apa yang
perlu dilakukan agar rakyat dapat secara langsung didorong ke posisi "terlibat"
dalam proses tersebut. Dalam pembangunan ekonomi, seperti di Indonesia,
masalah pengangguran menimbulkan akibat yang serius, yaitu kemiskinan yang
berlanjut sehingga akhirnya akan menciptakan kesenjangan sosial dalam kehidupan
masyarakat. Masalah pengangguran pada hakikatnya bukanlah hanya bersangkutan
dengan penyediaan lapangan kerja, melainkan berkaitan pula dengan faktor-faktor
yang kompleks. Kualitas dari sumber daya manusianya serta fungsi sumber daya
alam dan juga iptek yang digunakan merupakan faktor-faktor yang harus dapat
direalisasikan agar terciptanya peningkatan kedaultan ekonomi rakyat.

Terlebih dalam masa krisis, ekonomi kerakyatan dianggap cukup mampu


untuk mendapat survive atas pergejolakan ekonomi yang terjadi. Hal ini
didasarkan atas prinsipnya dimana penguatan faktor-faktor produksi, penguasaan
distribusi dan pemasaran, sehingga masyarakat mendapatkan penghidupan yang
lebih baik. Namun, hal tersebut perlu ditopang dengan informasi, pengetahuan dan
ketrampilan yang memamdai dari berbagai aspek kehidupan yang ada termasuk
menyangkut kebijakan pemerintah.
Pada dasarnya, pemberdayaan ekonomi terhadap segala unit usaha termasuk
usaha kecil menengah bertujuan untuk menumbuhkan dan mengembangkan usaha
yang dilakukan para pelaku agar mereka menjadi tangguh dan mandiri.
Konsep ekonomi kerakyatan merupakan wujud atas kurangnya keberpihakan
kepada rakyat secara umum. Konsep ini seharusnya dibangun untuk
mengembalikan posisi rakyat agar dapat lebih terberdayakan melalui bidang
ekonomi sehingga terbentuk suatu hubungan yang berkelanjutan dalam membangun
ekonomi nasional. Ekonomi kerakyatan berprinsip pada usaha menggerakkan
aktivitas ekonomi rakyat, terutama usaha kecil dan menengah yang dilakukan oleh
rakyat banyak, untuk kemudian hasilnya pun akan kembali kepada rakyat. Artinya,
pemberdayaan lebih mengarahkan kepada penguatan terhadap rakyat untuk dapat
berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan yang mempengaruhi
kehidupannya khususnya pada lingkup ekonomi sehingga rakyat dapat benar-benar
dapat terbedayakan sesuai dengan hakikatnya sebagai warga negara.
BAB III
PENUTU
P

3.1. Kesimpulan
Ekonomi kerakyatan adalah sistem perekonomian yang dibangun dengan kekuatan
dari ekonomi rakyat atau suatu kegiatan ekonomi yang bisa memberikan suatu kesempatan
bagi masyarakat lain. Dan pihak yang terlibat dalam Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan
adalah Pemerintah, Pemerintah berperan sebagai Pemegang kebijakan, sebagai Penggerak
dan sebagai Fasilitator.
Upaya dan strategi yang dilakukan pemerintah dalam mengembangkan bentuk
pemberdayaan ekonomi kerakyatan di era globalisasi yakni Demokrasi diarahkan untuk
menciptakan pengusaha menengah yang kuat serta membentuk ikatan kemitraan yang
menguntunkan bagi pelaku ekonomi yang meliputi uasaha keil seperti koperasi dan
Keiatan ekonomi harus diprioritaskan dalam kehidupan ekonomi dan harus dijalankan
secara efektif.
Kekurangan dalam mewujudkan Pemberdayaan Ekonomi Kerakyataan yakni
kurangnya suatu penerapan dari manajemen, harus diawasi,bila tidak diawasi dengan baik
akan banyak koruptor,aksi membagi-bagi uang, tidak ada dukungan yang optimal dari
pemerintah,walaupun peran pemerintah sangat penting tapi tidak dominan dan masih
kurangnya pengetahuan rakyat mengenai investasi.
Dan Kelebihannya Rakyat yang kurang mampu bisa mendapatkan suatu perlakuan
hukum yang sama atau secara adil,Hubungan antara produksi distribusi dan konsumsi
akan saling membutuhkan,Sistem ekonomi ini dapat mewujudkan kedauatan rakyat dan
tranksaksi antara produksi,distribusi dan konsumsi akan sangat baik.
Pengembangan ekonomi kerakyatan bertujuan untuk meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam berbagai aktivitas pembangunan khususnya di bidang ekonomi.

3.2. Saran
Terkait dengan hal tersebut saya menyarankan bahwa pemerintah harusnya
memberikan dukungan secara optimal kepada masyarakat untuk mewujudkan
Pemberdayaan ekonomi dan harus mengawasi serta meninjak lanjuti aksi – aksi Koruptor
dan aksi – aksi membagi uang.
Penulis juga mengharap Kritik dan saran kepada pembaca dalam makalah ini
dikemudian hari.

DAFTAR PUSTAKA

1. https://lifepal.co.id/media/ekonomi-kerakyatan/
2. https://www.gurupendidikan.co.id/ekonomi-kerakyatan/
3. https://media.neliti.com/media/publications/285127-optimalisasi-peran-pemerintah-
dalam- pemb-b2abbf90.pdf
4. https://www.gurupendidikan.co.id/ekonomi-kerakyatan/
5. https://jurnal.kemendagri.go.id/index.php/jbp/article/view/25
6.

Anda mungkin juga menyukai