HIV AIDS
- Disebabkan oleh paparan virus HIV
DEFINISI (Retrovirus) dengan diameter 80-120
nm
- Acquired Immune Deficiency Syndrome
- Yg khas masa laten dan inkubasi yg
(AIDS)
lama, namun replikasi yg persisten
- Human Immunodeficiency Virus (HIV)
- Sejarah awal 1983 awal
- Sindrom adalah kumpulan gejala AIDS
pembesaran pada organ limfanya
menunjukkan banyak gejala
awalnya di beri nama ALT 84 kasus
- Ketika sudah terpapar rentan untuk
serupa 1986 WHO menetapkan scr
terinfeksi patogen lainnya
internasional dinamakan sbg HIV
- Penyakit oportunitisnya dapat
- HIV tipe 1 dan tipe 2 hasil revolusi
menyerang banyak organ termask
dari simpanse dan monyet yg banyak
organ fitas
menyerang adl HIV tipe 1
- Penyakit HIV berkaitan dg gaya hidup
- Patogenisitas HIV 2 lebih rendah
- AIDS sindrom/kumpulan gejala oleh
dibanding HIV 1
menurunnya kekebalan tubuh akibat
- Pertama kali di indonesia di bali th 1987
infeksi oleh paparan virus HIV
- AIDS adalah endstate atau finalstate dari SIKLUS
HIV
- Sebagian besar kasus, ketika baru - Diamater dlm ukuran nano ada
terpapar dalam hitungan minggu atau sekian banyak protein (glikoprotein 120,
bulan pasien masih tampak terlihat glikoprotein 41) dan enzim yg terlibat
sehat, yang sebenarnya virus sedang (protease, reverse transkriptase,
melakukan replikasi menyerang sel Integrase dll) protein dan enzim
CD4 yang dapat melemahkan sistem membantu perjalanan virus dalam
imun replikasi dan perbanyakan diri ada
- Terlihat sakit setelah puluhan tahun pada sel cd4 secara khusus terlibat
- Penyakit oportunistik sebagai tentara perlindungan tubuh
- ODA (orang dg HIV AIDS) kita yang sebenarnya melindungi tp
akrena diserang terus menerus menjadi
PREVALENSI DI INDONESIA melemah obat-obatan yang
diberikan yang mekanisme kerjanya
- WHO membedakan kategori sakit
menghambat 3 enzim utama pada
sejak 2019 (38 juta)
replikasi virus (protease, reverse
- Kasus baru di 2019 (1,7 juta)
transkriptase, integrasi)
- Kematian akibat HIV (690.000)
- Replikasi virus melakukan
- Laki-laki paling banyak (di Indonesia)
pendekatan dan perlekatan pada sel yg
- Seluruh dunia paling banyak
di tuju dan yg mengandung cd4 yaitu
perempuan
sel limfosit (sel darah putih dan
- Anak-anak juga dapat ditularkan
komponenya) perlekatan virus
melalui perinatal
dibantu oleh gliko protein 41 dan Co-
- Paling banyak pada usia produktif (20-
receptor (CCR5, CxCR 4) berikatan
29 dan 30-39)
dg reseptor sel target setelah
- Papua jumlah kasusnya paling tinggi,
melekat akan masuk ke sel target dan
jakarta, kemudian jawa timur
melakukan fusi atau peleburan diri ke
sel target akan melepaskan seluruh - Orang yg suka bergonta ganti pasangan
materi genetik yg di punya double sex
strange diubah menjadi double stange - Orang yg berbagi alkes pada narkoba
DNA dg bantuan enzim reverse suntik (IDU)
transkriptase diubah ke single - Transfusi dara
stange DNA masuk ke inti sel target - Transmisi perinatal ibu positif ke bayi
mengganggu dengan menyatukan yang dilahirkan bisa dari proses
DNA virus dan DNA sel target dengan melahirkan atau saat menyusui
bantuan enzim integrase disebut tahap - Secara tdk sengaja terlukai oleh bekas
integrasi antara DNA virus dan DNA jarum pasien HIV
target akan melakukan transkripsi - Cairan tertentu dari pasien positif
untuk menghasilkan massanger RNA - Mengunyah makanan dr pasien HIV
dan genomik RNA virus massager jarang
RNA dan genom RNA akan menjadi - Laki-laki lebih banyak
tamplet melalui proses translasi
menghasilkan kembali copy materi TAHAPAN INFEKSI HIV AKUT
genetik yang dibutuhkan untuk
- Dibagi menjadi tiga tahap: fase akut
membentuk virus yang baru dengan
(awal), kronik, AIDS
bantuan enzim protease dan reverse
- Fase akut pada 2-4 minggu sejak
transkriptasi dihasilkan protein
terpapar virus orang akan
glikoprotein 160, protein 24, kodingnya
menampkkan gejala yang tidak terllau
protein 17 dan kembali menghasilkan
spesifik flu-like symptoms (titak
materi genetik baru untuk membentuk
terlalu terlihatan)
virus baru proses pengkapsulan atau
- Ketika di fase akut akan melakukan
coating dan dimatangkan sebelum
replikasi secara cepat dan menyebar
dilepaskan dr RE dikeluarkan ke RE
hampir ke seluruh sel darah putih di
menyerang sel sehat yg lain yang
dalam tubuh sel yang mengandung
diserang semua sel darah putih yang
CD4
terlibat dalam proses pertahanan tubuh
- Ketika tubuh dalam keadaan imun
- Ketika kekuatan tubuh diserang bertubi
rendah bisa langsung lemah
tubi pasti tubuh kita akan menyerah
- Virus yang masuk melakukan replikasi
peluang diserang patogen yang lain
scr cepat
bisa sampai kematian
- Virus menyerang sel cd4 sbg
- Virus nya memiliki masa inkubasi yang
penanda klinis berapa jumlah sel cd4
lama
yg masih di miliki
- Namun dia juga melakukan replikasinya
secara persisten menetap dan terus TAHAPAN INFEKSI HIV KRONIK
menerus
- Fase kronik virus tetap melakukan
TRANSMISI INFEKSI HIV replikasi tetapi kecepatan yang lebih
rendah
- Mereka yg berhubungan sex dg orang
- Dengan fase kronik masih belum
yg positif HIV
menunjukkan gejala yang nyata
- Anal sex lebih beresiko dari pada
namun sudah bisa menularkan pada
insertive anal sex
orang sehat
- Vaginal sex juga beresiko
- 66 % heterosex
- Berkembang menjadi AIDS dalam - Selain itu juga dilihat gejala yang dapat
puluhan tahun dilihat
- Pemeriksaan sel darah putih apakah
TAHAPAN AIDS terjadi penurunan
- Jumlah sel cd4
- Jangka bisa puluhan tahun
- Tubuh sudah kewalahan untuk TAHAP KLINIS
berperang melawan bakteri dan virus
HIV dan juga yang lain - Dibagi menjadi 4 tahap semakin naik
- Pada HIV AIDS tidak hanya dapat kondisi semakin berat
berkembang penyakit oportunistik - Tahap klinis 1 tdk ada gejala yg
seperti infeksi yang berulang, tapi juga signifikan menunjukkan gejala
pneumoni atau penyakit yang berulang pembesaran organ limfa secara persisten
dan juga kanker - Tahap klinis 2 Penurunan BB scr drastis
- Diagnosis Jumlah cd4 kurang dr 200 yang tidak dapat dijelaskan
sel/mm3 darah dengan 1 atau lebih - Bisa mengalami infeksi saluran nafas
penyakit penyerta ada penyakit lain secara berulang (sinus, tonsitis,
yang diderita peradangan tonsitis, otitis media)
- Normal sel cd4 antara 500-1400 - Bisa mengalami herpers zoter
sel/mm3 - Angular cheilitis luka pada ujung bibir
- Tanpa pengobatan punya tingkat - Infeksi jamur pada jari-jari
bertahan hidup selama 3 th - Luka infeksi diarea mulut secara berulang
- Sifatnya recurrent berulang
DIAGNOSA - Siboroid hepatitis peradangan pada ae
asiboroid
1. Elisa test
- Pembesaran paratiroid
2. Rapid test
- Tahap klinis ke 3 pasien mengalami
3. Western blot test
diare lebih dr satu bulan, demam naik
4. Viral load test
turun >30 C lebih dr satu bulan, persisten
- Yg paling cepat no 1 dan 2 untuk
oran kandisiasis jamur di area rongga
mendeteksi adanya antibodi antiHIV
mulut yang terjadi persisten (menetap)
terbentuk dalam waktu 2 minggu-3 bulan
lidah berwarna putih kotor
sejak terpapar
- Bisa mengalami tuberkulosis paru
- Tes dapat diulang setelah diketahui punya
- Infeksi bakteri berulang pneumoni,
faktor resiko
infeksi tulang dan sendi, bakteri dalam
- Setelah tes 1 atau 2 dilakukan pemeriksaan
darah, meningitis (peradangan selaput
penegas atau konfirmasi dg tes 3 dilihat
otak)
reaksi apakah ada reaksi antara antibodi
- Anemia
antiHIV dan antigen HIV hasil seperti
- Kadar HB dibawah normal < 8 gr/dl
pita dengan elektroforesis apakah ada
- Neutropenia, trombositopenia
antigen seperti protein 24, glikoprotein 41,
- Tahap klinis ke 4 durasinya lama ,
atau glikoprotein 120 yg dimiliki virus
pneumonia berulang
lebih lama dan sulit untuk mengetahui
- Herpes
- Tes 4 tes yg diakukan untuk melihat
- infeksi candidiasi di paru atau bronkus
seberapa cepat atau kuat virus dalam
- keganasan karposi sarcoma
melakukan replikasi mirip dg hepatitis
- extrapulmonary tuberculosis
dilihat viral load
- HIV encephalopathy kesadarannya (ABC), didanosine (ddI), emtricitabine
menurun scr perlahan seperti orang (FTC), Lamivudine (3TC), Stavudine (d4T),
koma Zidovudine (AZT)
- Dr stage 1-4 semakin memberat bukan 2. nucleotide reverse-transcriptase inhibitors
hanya HIV tp bakteri atau virus lain (NtRTIs) : Tenofovir (TDF) (jg digunakan
pada hepatitis B)
TUJUAN TERAPI 3. non-nucleoside reverse-transcriptase
inhibitor (NNRTIs) : Efavirenz (EFV) 600
- Pemberian anti retro virus ART
mg, Etravirene (ETV) 200 mg 2 kali
- Untuk menurunkan angka mordibilitas dan
pemberian, Nevirapine (NVP)
mortalitas yg berkaitan dg HIV
4. Protease Inhibitor (Pis) menghambat
- Harapan masa hidup lebih lama
aktivitas enzim protease : Atazanavir +
- Harapan memperbaiki kembali fungsi
ritonavir (ATV/r), Darunavir + retonavir
imunologi
(DRV/r), Laponavir/ritonavir (LPV/r)
- Menekan viral load yg sudah terlanjur
5. Integrase strand transfer inhibitor (INSTIs)
memperbanyak diri
: Raltegravir (RAL)
- Mencegah penyebaran virus
- Lini pertama pengobatan HIV AIDS
- Prinsip dg memperhatikan 5 point :
dengan kombinasi 2 jenis obat dari
efektifitas, efek samping, interaksi obat,
kelompok 1 atau 2 dengan 1 jenis dr
tingkat kepatuhan, harga obat
kelompok 3
- Terapi dengan ART dibagi menjadi 5 kel
- First line ART untuk anak dan ibu hamil,
1. stage 3 atau 4 langsung di terapi tanpa
menyusui, dan juga yg menderita TB:
melihat jml sel cd4
(1) preferred regimen: Tenofovir +
2. stage 1 atau 2 terapi dimulai jika hasil
Lamivudine (atau emtricitabine) +
pemeriksaan cd4 ≤ 500 sell/mm3 -->
Efavirenz;
prioritas utama
(2) alternative regimen: Zidovudine +
3. TB diberikan tanpa melihat jumlah sel
Lamivudine (atau Nevirapine);
CD4 dimulai dulu untuk pengobatan TB
(3) Tenofovir + Lamivudine (atau
nya dari pada HIV nya minimal 8 minggu
emtricitabine) + Nevirapine
setelah pengobatan TB nya berjalan
- Regimen lain: abacavir , Stavudine, dan
namun jika dalam pemeriksaan sel CD4
booster Pls
sudah <50 sel maka dipercapat menjadi 2
- Juga boleh dipertimbangkan diberikan
minggu setelah pengobatan TB
ketika pasien yang toksisitas (1) atau (2) :
4. Hepatitis B dimulai jika hasil
misal efek samping, interaksi, atau tidak
pemeriksaan cd4 ≤ 500 sell/mm3 Terlepas
ada obatnya
dari jumlah sel CD4 dengan adanya
- Pemberian Art
penyakit hati kronis yang parah dilihat
(1) <1 tahun : diterapi
keparahannya
(2) 1-5 tahun : dilihat dari klinical stage dan
5. HIV serodiscordant couple hidup
angka Cd4
berparter dg pasien HIV
(3) > 5 tahun dan dewasa : tage 3 atau 4
- Pengobatan HIV yg di formulasikan
dan jumlah CD4
bekerja dg menghambat aktifitas enzim yg
terlibat (reverse transkriptasi, integrase,
protease)
- Kelompok obat yg dapat digunakan:
1. nucleoside reverse transkriptasi inhibitor
(NRTIs) analog nukleosid : abacavir
- terapi untuk pasien TB
- Keberhasilan pengobatan:
1. secara klinis : harusnya baik pada anak
atau dewasa secara intens kurleb 6 bulan
klinikal stage akan menurun tidak
menunjukkan gejala baru kondisi
membaik
2. imunologis : dilihat jumlah CD4 terjadi
penurunan atau tidak harapan dapat PROFILAKSIS BAYI
kembali diaggap gagal masih klinal
stage 3 dan 4, dan setelah 6 bulan - bayi yang terlahir dari ibu positif
CD4<100 - pengobatan dengan nevirapin dengan
3. virologis : setelah 3 bulan pengukuran mempertimbangkan waktu kelahiran dan
plasma viral load >1000 copi/ml darah BB
dipertimbangkan mengganti dalam
golongan yang sama atau alternatif
regimen
- alternatif kedua : yang diganti adalah
kelompok 3 nya diganti dengan protease
inhibitor
- Ringkasan:
MONITORING ART
- tidak dianjurkan:
ALGORITMA
INTERAKSI OBAT