Anda di halaman 1dari 50

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN(PKL)

DISUSUN OLEH:

NAMA : T.Raja Muda Alfarizi

NISN : 9991525836

NAMA PERUSAHAAN : CABANG MEGAH ELEKTRONIK

PROGRAM KEAHLIAN : ELEKTRONIKA

PAKET KEAHLIAN : AUDIO VIDIO

SMK NEGERI 2 BANDA ACEH


TAHUN AJARAN 2018-2019
LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN

Laporan Kegiatan Praktek Kerja Industri (Prakerin) Yang Disusun Oleh :

Nama : T.Raja Muda Alfarizi

Nisn : 9991525836

Program Studi Keahlian : Teknik elektronika

Kompetensi Keahlian : Teknik audio vidio

Dengan Judul :

LAPORAN KEGIATAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI


BELAJAR SERVICE ALAT-ALAT ELEKTRONIKA

Telah disahkan pada :

Hari : .........................

Tanggal : .........................

Mengetahui
Pembimbing Perusahaan/Instansi Pimpinan Instansi

Badri Tamam Badri Tamam

Nik. 1107190907800002 Nik. 1107190907800002


LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH

Laporan Kegiatan Praktek Kerja Industri (Prakerin) Yang Disusun Oleh :

Nama : T.Raja Muda Alfarizi

Nisn : 9991525836

Program Studi Keahlian : Teknik Elektronika

Kompetensi Keahlian : Teknik Audio Vidio

Dengan Judul :

LAPORAN KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PERBAIKAN KIPAS ANGIN

Telah disahkan pada :

Hari : .........................

Tanggal : .........................

Ka. Bidang Elektronika Pembimbing

Syahrun ,SPd Syahrun ,SPd


NIP. 196206021988031001 NIP. 196206021988031001

Kepala Sekolah Koordinator Pkl


SMKN 2 Banda Aceh

Mahyuddin S.Pd Zulham,ST


NIP. 196003071981031003 NIP. 197606302006041007
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, senantiasa kita ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang
hingga saat ini masih memberikan kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga saya
diberi kesempatan yang luar biasa ini yaitu kesempatan untuk menyelesaikan tugas
penulisan laporan tentang PRAKTEK KERJA LAPANGAN {PKL}.

Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita hantarkan untuk junjungan kita yaitu
Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjuk Allah SWT untuk kita
semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni Syariah Agama
Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh
alam semesta.

Saya berterima kasih dengan sebesar- besarnya kepada beberapa pihak yang telah
membantu saya dalam menjalankan PKL kepada pihak

1. Kepada kedua orang tua saya yang tercinta yang selalu mendukung saya dan
semangat dan motivasi.
2. Bapak Mahyuddin S.Pd selaku kepala sekolah SMK Negeri 2 Banda Aceh
3. Bapak ibu guru SMK Negeri 2 Banda Aceh
4. Bapak Syahrun,SPd selaku kepala jurusan
5. Bapak Zulham,ST selaku koordinator PKL
6. Bapak Badri Tamam selaku manager CABANG MEGAH ELEKRONIK
7. Bapak Badri Taman selaku pembimbing instasi/perusahaan
8. Kepada seluruh karyawan- karyawan CABANG MEGAH ELEKTRONIK

Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari ketidak sempurnaan,oleh karena
itu penulis mengharapakan kritik dan saran yang sifatnya membangun bagi
penulis

Banda Aceh 20 oktober 2018

T.RAJAMUDA ALFARIZI

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................

HALAMAN PENGESAHAN ..........................................................................

KATA PENGANTAR ...................................................................................... i

DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii

DAFTAR GAMBAR........................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang ....................................................................................... 1


B. Maksud dan Tujuan ................................................................................ 2
C. Manfaat .................................................................................................. 3

BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN ......................................................... 4

A. Gambar Umun Perusahaan ................................................................... 4


1. Sejarah Singkat Perusahaan ............................................................ 5
2. Visi Misi Perusahan ......................................................................... 6
3. Struktur Organisasi Perusahaan ...................................................... 6
B. Uraian Kerja .......................................................................................... 7
C. Jadwal Kegiatan .................................................................................... 7

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 8

A. Kajian Teori .......................................................................................... 8


B. Temuan studi ......................................................................................... 33

BAB IV PENUTUP ......................................................................................... 38

A. KESIMPULAN ..................................................................................... 38
B. SARAN ................................................................................................. 39

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 39

LAMPIRAN ..................................................................................................... 40

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 0.1 Gambaran umum perusahaan

Gambar 0.2: Isi tv tabung

Gambar 0.3 :Diagram cara kerja tv tabung

Gambar 0.4 : Cara kerja plasma tv

Gambar 0.5: Gambar TV LCD pada monitor komputer

Gambar 0.6: Cara kerja LCD TV

Gambar 0.7: TV LED

Gambar 0.8. TV Mati Total

Gambar 0.9. Catu Daya

Gambar 1.0. Mengukur Output Regulator

Gambar 1.1. Rangkaian Defleksi Horisontal

Gambar 1.2. TV Mati, Lampu Indicator ON

Gambar 1.3. Raster Tidak Ada Tapi Suara Baik

Gambar 1.4. Daerah Rangkaian Tegangan Tinggi

Gambar 1.5. Tabung Gambar (CRT) Gambar Gelap

Gambar1.6. Raster Satu Garis Horisontal

Gambar 1.7. IC dan Transistor Yang Mudah Rusak SINKRONISASI JELEK

Gambar 1.8. Sinkronisasi Horizontal Jelek

Gambar1.9. Sebagian Gambar Tergeser Horizontal Penyebab:

Gambar 2.0. Sebagian Gambar Tergeser Vertical

iii
Gambar 2.1. Sinkronisasi Vertical Jelek

Gambar2.2. Gambar Layar Menyempit

Gambar2.3. Vertical Terlalu Besar

Gambar 2.4 Noise Salju

Gambar 2.5 Muncul Garis Miring Pada Gambar

Gambar 2.6. pada Layar TV Tidak Buram Namun Bergaris-garis

Gambar 2.7Perbaikan LED TV pada layar gelap

Gambar 2.8 Panel LED

Gambar 2.9 Cara mengetes led fungsi apa tidak

iv
BAB I PENDAHULUAN

A.Latar belakang

Pelaksanaan praktik kerja industri (prakerin) adalah sebuah pelatihan dan


pembelajaran yang dilaksanakan di Dunia Usaha atau Dunia Industri yang relevan
dengan kompetensi keahlian yang dimilikinya masing masing, dalam upaya
meningkatkan mutu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan juga menambah bekal
untuk masa masa mendatang guna memasuki dunia kerja yang semakin banyak serta
ketat dalam persaingannya seperti saat ini, selain itu dengan pesatnya perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, banyak peralatan baru yang diciptakan guna
menunjang banyaknya permintaan produksi barang atau jasa yang menimbulkan
perubahan mendasar untuk mendapat pekerjaan, sehingga tenaga kerja dituntut bukan
hanya memiliki kemampuan teknis belaka, tetapi juga harus lebih fleksibel dan
berwawasan lebih luas, inovatif serta didukung dengan keterampilan yang kompeten,
maka dengan adanya kegiatan prakerin siswa dan siswi dapat mengasah dan juga
megimplementasikan materi yang didapatkannya di sekolah langsung ke dunia usaha
atau dunia industry yang relevan dengan kemampuannya masing masing.

namun seorang siswa atau siswi harus belajar mengenai bagaimana lingkungan yang
berada di dunia kerja dan tentunya bagaimana pekerjaaan yang akan dihadapinya nanti
selepas lulus dari sekolah.

1
B.Tujuan prakerin

Pelaksanaan praktik kerja industri (Prakerin) diselenggarakan Sekolah Menengah


Kejuruan dengan tujuan :

1. Meningkatkan mutu pendidikan kejuruan melalui peran dunia industri/ usaha.


2. Menghasilkan tamatan yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan etos
kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja.
3. Menghasilkan tamatan yang memiliki pengetahuan, ketermapilan dan sikap
yang menjadi bakat dasar pengembangan dirinya secara berkelanjutan.
4. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai
bagian dari proses pendidikan.
5. Meningkatkan efesiensi penyelenggaraan pendidikan menengah kejuruan
melalui pendayagunaan sumber daya pendidikan yang ada di dunia kerja.

2
C. Manfaat Bagi Siswa

Jika ditinjau dari tujuan prakerin seperti yang telah dibuat daftarnya diatas, maka
prakerin ini memiliki manfaat besar bagi siswa itu sendiri, diantaranya:

1. Menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki keahlian profesional, dengan


keterampilan, pengetahuan, serta etos kerja yang sesuai dengan tuntutan zaman.
2. Mengasah keterampilan yang di berikan Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ).
3. Menambah keterampilan, pengetahuan, gagasan – gagasan seputar dunia usaha
serta industri yang professional dan handal.
4. Membentuk pola pikir siswa -siswi agar terkonstruktif  baik serta memberikan
pengalaman dalam dunia Industri maupun dunia kerja.
5. Menjalin kerja sama yang baik antara sekolah dan perusahaan terkait, baik dalam
dunia usaha maupun dunia Industri.
6. Mengenalkan siswa – siswi pada pekerjaan lapangan di dunia industri dan usaha
sehingga pada saatnya mereka terjun ke lapangan pekerjaan yang sesungguhnya
dapat beradaptasi dengan cepat.
7. Meningkatkan efisiensi waktu dan tenaga dalam mendidik dan melatih tenaga kerja
yang berkualitas.
8. Sebagai bentuk pengakuan dan penghargaan bahwa pengalaman kerja sebagai
bagian dari proses pendidikan.
9. Mempersiapkan sumber daya manusia berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan di
era teknologi informasi dan komunikasi terkini.
10. Memberikan keuntungan pada pihak sekolah dan siswa – siswi itu sendiri, karena
keahlian yang tidak diajarkan di sekolah didapat didunia usaha/industri.

3
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN

A.gambar umum perusahaan

Gambar 0.1 Gambaran umum perusahaan

4
1.sejarah singkat perusahaan

Cabang Megah Elektronik sudah berdiri selama setahun terakhir tepatnya pada
tanggal 06 Juli 2017,alamatnya berada di Jalan Banda Aceh – Medan No.3,kampung
Meunasah Manyang,kecamatan Ingin Jaya,kabupaten Aceh Besar.

Pada Cabang Megah Elektronik ini hanya memilki seorang pekerja yang tinggal dan
menempati instansi tersebut,bersama istri dan seorang anaknya,Berbeda dengan
pusatnya yaitu Megah Elektronik yang berada di Lhong Raya,kecamatan Banda
Raya,kota Banda Aceh.Pada instansi Megah Elektronik ini memiliki seorang pimpinan
dan enam (6) orang karyawan.

Cabang Megah Elektronik buka pada pukul 07:20 dan tutup jam 22:00,jadwal
kerjanya adalah hari senin sampai hari minggu.Pada Cabang Megah Elektronik
menerima berbagai macam kerusakan pada barang elektronik,seperti:Service televisi
(berbagai macam jenis televisi),kulkas,mesin cuci,kipas angin,blender,rice
cooker,sound system,power amplifier,dll.

5
2.visi misi perusahaan

VISI
Bekerja dengan jujur,disiplin,tanggung jawab.Serta bisa memperbaiki segala
kerusakan yang terjadi pada alat-alat elektronik.

MISI

 Memberikan kepuasan bagi setiap pelanggan.


 Memberikan penjelasan mengenai kerusakan yang terjadi pada barang elektronik
setiap pelanggan.
 Menjadikan kepercayaan pelanggan sebagai motivasi untuk lebih giat lagi dalam
bekerja.
 Mengembangkan bakat dalam bidang elektronik menurut perkembangan zaman.

3.Struktur Organisasi

PIMPINAN PERUSAHAAN /

INSTANSI

BADRI TAMAM

6
B.uraian kerja

HARI JAM JENIS KEGIATAN

Memasang tv tabung,
SENIN 09.00 s/d 17.30 bongkar dan memasang
blender,memasang para
bola.
Bongkar dan memasang
blender, bongkar dan
SELASA 08.00 s/d 06.35 memasang mesin cuci,
bongkar dan memasang
kipas angin
RABU 08.05 s/d 06.00 Memperbaiki tv led,
bongkar dan memasang tv
Bongkar dan memasang tv
KAMIS 08.00 s/d 06.11 tabung, bongkar dan
memasang sound system
Memperbaiki kipas
JUMAT 08.10 s/d 17.00 angin,memperbaiki blender
Bongkar tv led, bongkar
SABTU 08.15 s/d 18.00 dan memasang kipas angin,
memasang para bola

C.jadwal kegiatan

Cabang Megah Elektronik buka setiap hari senin sampai minggu mulai jam 07:20
sampai jam 21:00.

7
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

A.Kajian Teori

1. Landasan Teori

1. Media Televisi

A. Pengertian Media Televisi

Televisi adalah sebuah media telekomunikasi terkenal yang berfungsi sebagai


penerima siaran gambar bergerak beserta suara, baik itu yang monokrom (hitam-putih)
maupun berwarna. Kata "televisi" merupakan gabungan dari kata tele (τῆλε, "jauh")
dari bahasa Yunani danvisio ("penglihatan") dari bahasa Latin, sehingga televisi dapat
diartikan sebagai “alat komunikasi jarak jauh yang menggunakan media
visual/penglihatan.”

B. Sejarah Televisi (TV)

Pada hakikatnya, media televisi lahir karena perkembangan teknologi. Bermula dari
ditemukannya electrische teleskop sebagai perwujudan gagasan seorang mahasiswa
dari Berlin (Jerman Timur) yang bernama Paul Nipkov, menemukan sistem
penyaluran sinyal gambar,untuk mengirim gambar melalui udara dari suatu tempat ke
tempat lain. Sistem ini dianggap praktis, sehingga diadakan percobaan pemancaran
serta penerimaan sinyal televisi tersebut. Hal initerjadi antara tahun 1883-1884.
Akhirnya Nipkov diakui sebagai ‘Bapak’ televisi. Televisi sudah mulaidapat dinikmati
oleh publik Amerika Serikat pada tahun 1939, yaitu ketika berlangsungnya World’s
Fair di New York Amerika serikat, tetapi Perang Dunia II telah menyebabkan kegiatan
dalam bidang televisi itu terhenti. Baru setelah itu, tahun 1946 kegiatan dalam bidang
televisi dimulai lagi. Pada waktu itu di seluruh Amerika Serikat hanya terdapat
beberapa buah pemancar saja, tetapi kemudian teknologi berkembang dengan pesat,

8
jumlah pemancar TV meningkat dengan hebatnya. Tahun 1948 merupakan tahun
penting dalam dunia pertelevisian karena pada tahun tersebut ada perubahan dari
televisi eksperimen ke televisi komersial di Amerika. Seperti halnya dengan media
massa lain, televisi pun tidak dapat dimonopoli oleh Amerika Serikat saja. Sewaktu
Amerika giat mengembangkan media massa itu, negara-negara Eropalain pun tidak
mau ketinggalan. Perkembangan televisi sangat cepat sehingga dari waktu ke waktu
media ini memiliki dampak terhadap kehidupan masyarakat sehari-hari. Menurut
Skormis (Kuswandi, 1996 : 8) dalam bukunya “Television and Society : An Incuest
and Agenda “, dibandingkan dengan media massa lainnya (radio, surat kabar, majalah,
buku, dan sebagainya) Televisi tampaknya mempunyai sifat istimewa.Televisi
merupakan gabungan dari media dengar dan gambar yang bisa bersifat informatif,
hiburan, dan pendidikan, atau bahkan gabungan dari ketiga unsur tersebut. Informasi
yang disampaikan oleh televisi, akan mudah dimengerti karena jelas terdengar secara
audio dan terlihat secara visual. Bersamaan dengan kemajuan media cetak, muncul
media lain sebagai sumber informasi bagi khalayak yaitu media elektronik mulai dari
TV berwarna hingga teknologi internet. Seperti surat kabar, saat ini hampir

setiap orang memiliki televisi di tempat tinggalnya. Televisi adalah sebuah alat
penangkap siaran bergambar. Kata televisi berasal dari kata teledan vision; yang
mempunyai arti masing-masing jauh (tele) dan tampak (vision). Jadi televisi berarti
tampak atau dapatmelihat dari jarak jauh. Penemuan televisi disejajarkan dengan
penemuan roda, karena penemuan inimampu mengubah peradaban dunia. Di
Indonesia 'televisi' secara tidak formal disebut dengan TV, tivi, teve atau tipi.

Televisi untuk umum menyiarkan programnya secara universal, tetapi fungsi


utamanya tetap hiburan. Kalaupun ada program-program yang mengandung segi
informasi dan pendidikan, hanya sebagai pelengkap saja dalam rangka memenuhi
kebutuhan alamiah manusia. Inovasi terpenting yang terdapat pada televisi ialah
kemampuan menyajikan komentar atau pengamatan langsung saat suatu kejadian
berlangsung. Namun demikian banyak peristiwa yang perlu diketahui publik telah
direncanakan sebelumnya, maka penambahan kadar aktualitas juga terbatas. Media
televisi di Indonesia bukan lagi sebagai barang mewah. Kini media layar kaca tersebut
sudah menjadi salah satu barang kebutuhan pokok bagi kehidupan masyarakat untuk
mendapatkan informasi. Dengan kata lain, informasi sudah merupakan bagian dari hak
manusia untuk aktualisasi diri Kegiatan penyiaran televisi di Indonesia dimulai pada
tanggal 24 Agustus 1962, bertepatan dengan dilangsungkannya pembukaan pesta
olahraga se-Asia IV atau Asean Games di Senayan. Sejak itupula Televisi Republik
Indonesia yang disingkat TVRI dipergunakan sebagai panggilan status sampai

9
sekarang. Selama tahun 1962-1963 TVRI berada di udara rata-rata satu jam sehari
dengan segala kesederhanaannya. TVRI yang berada di bawah Departemen
Penerangan, kini siarannya sudah dapat menjangkau hampir seluruh rakyat Indonesia.
Sejak tahun 1989 TVRI mendapat saingandari stasiun TVlainnya, yakni (RCTI)
Rajawali Citra Televisi Indonesia yang bersifat komersial. Kemudian secara berturut-
turut berdiri stasiun televisi (SCTV) Surya Citra Televisi Indonesia, (TPI) Televisi
Pendidikan Indonesia dan (ANTEVE) Andalas Televisi (Ardianto, 2004 : 127).
Dengan kehadiran RCTI, SCTV, dan TPI maka dunia pertelevisian di Indonesia telah
mengalami banyak perubahan, baik dalam hal mutu siarannya maupun waktu
penayangannya. Untuk lebih meningkatkan mutu siarannya pada pertengahan tahun
1993, RCTI telah mengudara secara nasional dan membangun beberapa stasiun
transmisi di berbagai kota besar di Indonesia , seperti : Jakarta, Bandung, Surabaya,
Medan, Batam, dan daerah-daerah lain. Kemudian stasiun-stasiun televisi swasta
bertambah lagidengan kehadiran Indosiar, Trans TV, Trans 7, Global TV, Metro TV,
dan TV One. Seperti telah kita ketahui perkembangan pertelevisian di Indonesia
semakin meningkat, dulu hanya ada satu stasiun televisi nasional di Indonesia yakni
TVRI, kini telah ada 10 tv swasta nasional tambahan yang mendapatkan izin
melakukan siaran, yakni RCTI, SCTV. ANTV, Indosiar, Global TV, MNCTV, TV
One, Metro TV, Trans TV dan Trans 7. Belum lagi tv-tv berjaringan seperti Kompas
TV dan NET, lalu tv-tv berbayar dan tv-tv lokal yang tersebar di berbagai daerah di
Indonesia.

C.Jenis-jenis Televisi dan Cara kerjanya

1.TV Tabung (CRT TV)

CRT (Cathode Ray Tube) TV atau yang biasa disebut dengan TV Tabung adalah
teknologi yang umumnya digunakan pada monitor PC dan televisi keluaran lama, dan
merupakan cikal-bakal keluarnya jenis TV modern seperti Plasma TV, LCD TV, LED
TV.Gambar yang dihasilkan pada TV Tabung berasal dari katoda tabung yang
dipanaskan pada saat TV menyala dan memicu penembakkan elektron dari balik
tabung menuju ke phosphor yang terletak di layar (bagian depan). Ketika elektron

10
tersebut mengenai phosphor, hal ini akan menyebabkan layar monitor TV Anda akan
menyala.

Gambar 0.2: Isi tv tabung

Gambar 0.3 :Diagram cara kerja tv tabung

Warna yang dihasilkan pada layar sebenarnya merupakan perpaduan antara tiga warna
dasar: merah, hijau, dan biru (RGB).TV Tabung memiliki harga yang lebih

11
terjangkau dibandingkan dengan kebanyakan TV modern. Untuk kualitas gambar yang
dihasilkan, TV dengan jenis ini memang dapat dikatakan sebagai yang terbaik dengan
harga yang terjangkau. Tingkat kedalaman warna, Response Time, dan lebar sudut
pandangnya masih dapat diunggulkan, didukung pula dengan tingkat kontras yang
mencapai 15,000 : 1. Selain itu, TV Tabung merupakan TV yang tahan lama bila
dibandingkan dengan jenis lainnya.

Ditinjau dari ukurannya, TV Tabung cenderung lebih tebal dan berat, ukuran layarnya
pun tidak lebih lebar dari 36 inch pada umumnya. Hal inilah yang menyebabkan
masyarakat jaman sekarang cenderung beralih menggunakan Plasma TV, LCD TV,
atau LED TV dengan ukuran yang lebih tipis. CRT TV juga membutuhkan daya listrik
yang cukup besar sehingga dianggap tidak ramah lingkungan.

2. Plasma TV

Plasma TV merupakan perkembangan teknologi yang paling awal pada slim TV


dengan resolusi tinggi. Nama “plasma” ini sendiri pada dasarnya disesuaikan dengan
prinsip kerjanya, yakni menggunakan plasma (sejenis gas yang dapat memisahkan
elektron dari inti atom) untuk memproduksi gambar pada TV. Secara lebih rinci, arus
listrik yang masuk akan menghasilkan elektron yang akan bereaksi dengan molekul air
raksa (mercury) dan menghasilkan sinar ultraviolet (UV).

Gambar 0.4 : Cara kerja plasma tv

12
Radiasi dari sinar UV ini akan menghasilkan sel yang berisi gas phosphor dan
berwarna dasar RGB (red, green, blue). Ketiga sel warna dasar ini akan bergabung dan
membentuk satu pixel (titik pada layar) dan dapat Anda atur komposisi masing-masing
warnanya melalui pengaturan pada Plasma TV Anda. Sisa energi yang tidak terserap
oleh gas phospor akan diubah menjadi panas dan sebagian kecil lagi keluar dari panel
TV yang terbuat dari kaca. Sehingga jika Anda mencoba untuk meraba panelnya saat
menyala, akan terasa seperti ada sedikit stun feedback (setrum).Keunggulan Plasma
TV dibanding TV lainnya adalah memiliki sudut pandang yang lebih lebar dan tingkat
kontras yang tinggi (10,000 : 1). Selain itu, Plasma TV cenderung lebih
murah dibandingkan dengan LCD atau LED, bahkan dengan harga sekian Anda sudah
dapat menikmati tampilan gambar yang bagus (tidak blur) karena Plasma TV memiliki
tingkat Refresh Rate dan Response Time yang tinggi (hingga 600 Hz).Namun, perlu
diingat pula bahwa Plasma TV saat ini cenderung berbobot lebih berat karena
umumnya berukuran di atas 32 inch, serta boros energi listrik. Selain itu, tingkat
kualitas gambar yang dihasilkan akan menurun seiring dengan lamanya penggunaan,
bahkan dapat menimbulkan burn-in (gambar diam atau berbayang).

3.LCD TV

LCD (Liquid Crystal Display) TV adalah teknologi pada TV yang menggunakan


liquid crystal technology untuk memproduksi gambar, umunya seperti yang terdapat
pada monitor PC yang beredar di pasaran saat ini. TV dengan jenis ini
memiliki keunggulan dari segi ukuransehingga Anda dapat menemukannya di toko-
toko elektronik dengan varian ukuran yang lebih beragam.

13
Gambar 0.5: Gambar TV LCD pada monitor komputer

Selain itu, teknologi anti-glare (tanpa bayangan), warna yang lebih realistis, low-
radiation, namun dengan konsumsi listrik yang lebih rendah dari Plasma TV,
menyebabkan LCD TV cocok digunakan sebagai layar PC Anda di rumah maupun di
kantor.

Gambar 0.6: Cara kerja LCD TV

14
Kelemahan mendasar dari LCD TV ini pada umumnya dapat Anda rasakan ketika
menonton TV terutama di ruang yang kurang pencahayaan. Jika dibandingkan dengan
jenis TV lainnya, LCD TV akan menghasilkan kualitas gambar dan kontras yang
kurang baik apabila dilihat dari sudut yang lebih lebar. Selain itu, tingkat Refresh Rate
dan Response Time yang rendahmenyebabkan TV ini menghasilkan gambar yang
sedikit lebih lambat bila dibandingkan dengan TV lainnya.

Anda dapat membuktikannya dengan cara menonton TV Tabung (CRT) dan LCD TV
secara bersamaan. Hingga saat ini, para produsen LCD TV masih mematok harga yang
cukup mahal pada produk LCD TV dengan ukuran yang lebih besar.

4.LED TV

LED (Light Emitting Diode) TV merupakan salah satu perkembangan terbaru pada
TV yang pada dasarnya mengadopsi sistem pada LCD TV, namun sudah dilengkapi
dengan teknologi LED Back Light. Dibandingkan dengan lampu neon, lampu LED
jelas lebih unggul dari sisi “life-time” nya (karena lebih sedikit menghasilkan panas),
lebih hemat listrik, dan cenderung lebih terang.

Karena ukuran lampu LED yang jauh lebih kecil daripada lampu neon, hal ini
memungkinkan produsen LED TV untuk membuat TV dengan ukuran yang jauh lebih
tipis daripada LCD TV (sekitar 1.18 inch). Design yang slim inilah yang menyebabkan
LED TV cenderung dijual dengan harga yang cukup mahal di pasaran (sekitar 20%
lebih mahal atau 1.5 kali lipat dari harga LCD TV biasa).

TV dengan jenis ini jelas lebih unggul di antara jenis TV pendahulunya; dengan tingkat
ketajaman gambar dan gradasi yang setara LCD TV, lebar sudut pandang yang setara
Plasma TV, dan pengaturan gerak (motion-handling) yang melebihi TV Tabung.

Selain itu, LED TV dapat dikatakan jauh lebih unggul dibandingkan LCD TV biasa
dilihat dari tingkat kontrasnya yang sangat tinggi (1,000,000 : 1), konsumsi listrik
yang jauh lebih rendah, dan lebih ramah lingkungan.

15
Gambar 0.7: TV LED

D.GEJALA-GEJALA KERUSAKAN PADA TV BERWARNA

Memperbaiki TV hendaklah dilakukan dengan hati-hati dan teliti karena dapat


berakibat fatal. Televisi adalah pesawat elektronik yang memilki tegangan listrik
tinggi. Disamping itu, dari semua kerusakan belum tentu disebabkan oleh komponen
yang rusak. Adakalanya rusak karena solderan timah yang kurang baik sehingga kaki-
kaki komponen tidak tersambung sempurna ke PCB. Gejala dan penyebab kerusakan
TV bermacam-macam. Gejala yang timbul dapat berupa mati total, tidak ada suara
atau gambar yang dihasilkan jelek. Sementara itu, kerusakan TV dapat pula
disebabkan oleh komponen yang sudah dimakan usia atau hubungan antar komponen
yang kurang sempurna, berikut ini adalah gejala-gejala kerusakan pada TV
berwarna dan cara mengatasinya :

1. Mati Total

16
Gambar 0.8. TV Mati Total

Ada beberapa kerusakan yang bisa mengakibatkan pesawat TV tidak dapat bekerja
sama sekali. Pada umumnya kerusakan semacam ini terjadi pada bagian catu daya
(Power Supply) atau rangkaian defleksi horizontal

a) Apakah TV mati total dan lampu indicator padam?

Penyebab: kemungkinan besar kerusakan pada rangkaian catu daya


Pemecahan: periksa jala-jala listrik, rangkaian regulator input sampai output
 

Perhatikan gambar skema rangkaian regulator berikut. Pada umumnya catu daya TV
mempunyai output tegangan sebesar 115 V, 24 V dan 5 V, tergantung merek TV-
nya.Ganti komponen yang rusak dan perbaiki jalur rangkaian yang kurang
sempurna.Tanda panah menandakan komponen yang mudah rusak

17
Gambar 0.9. Catu Daya

b) Apakah terdengar suara derit getaran trafo switching ?


 

Penyebab: biasanya tegangan output tersumbat karena ada komponen yang rusak.
Pemecahan: Lepaskan beban dari output regulator dengan cara melepas kaki basis
transistor horizontal atau salah satu kaki trafo horizontal dan ukur tegangan outputnya.
Jika ouput regulator menunjukkan tegangan yang sesuai dengan petunjuk yang ada di
PCB, periksa seluruh jalur distribusi tegangan dari output regulator dan seluruh
rangkaian horizontal.

18
Gambar 1.0. Mengukur Output Regulator

Perhatikan gambar skema rangkaian horizontal berikut. Pada umumnya komponen


yang biasa mudah rusak adalah trafo flyback, transistor horizontal dan kapasitor (lihat
tanda panah).

Gambar 1.1. Rangkaian Defleksi Horisontal

19
c) Apakah lampu indicator menyala tetapi gambar dan suara tidak muncul? 

Gambar 1.2. TV Mati, Lampu Indicator ON

Penyebab: kemungkinan kerusakan pada rangkaian horizontal atau regulator.


Tegangan yang dihasilkan oleh regulator biasanya terhambat karena dioda pembatas
tegangan rusak. Tidak semua merek TV memiliki dioda ini. Dioda yang digunakan
biasanya mempunyai nomor seri R2M dan R2KY. Pemecahan: pada beberapa TV
biasanya ada 2 warna cahaya lampu indicator. Saat TV dinyalakan indicator merah,
selang beberapa detik berubah menjadi hijau atau mati dan tayangan TV dapat
dinikmati. Apabila indicator tetap warnanya atau berubah tetapi hanya sekejap berarti
terjadi proteksi. Periksa tegangan output dari regulator sampai ke beban. Jika tegangan
ini tidak normal berarti rangkaian regulator terganggu atau ada komponen yang rusak
dan perlu diganti.

20
2) Tidak Ada Raster Tetapi Suara Baik

Gambar 1.3. Raster Tidak Ada Tapi Suara Baik

Gambar 1.4. Daerah Rangkaian Tegangan Tinggi

Penyebab: rangkaian penguat video, pembatas tegangan tinggi atau CRT rusak.
Pemecahan: Apakah tegangan tinggi yang terhubung ke CRT normal ? Jika normal,
periksa tegangan tinggi katoda CRT. Jika tegangan yang diukur tidak ada, periksalah
rangkaian tegangan tinggi. Apakah tegangan tinggi ke katoda CRT normal ? Jika
normal, periksa rangkaian penguat video. Apabila semua normal, periksa rangkaian
CRT. Kerusakan yang sering terjadi adalah filamennya putus sehingga CRT tidak
memancarkan cahaya.

21
Gambar 1.5. Tabung Gambar (CRT) Gambar Gelap

3) Raster Satu Garis Horizontal

Gambar1.6. Raster Satu Garis Horisontal

Penyebab:
Sumber gangguan tergantung pada osilator yang digunakan TV.

Pemecahan: Periksa rangkaian defleksi vertikal Periksa seluruh elektroda IC atau


transistor dengan multitester.

22
Gambar 1.7. IC dan Transistor Yang Mudah Rusak SINKRONISASI JELEK

4) Sinkronisasi Horizontal Jelek


Strip hitam tidak dapat hilang dari raster meskipun sinkronisasi telah disetel.

Gambar 1.8. Sinkronisasi Horizontal Jelek

Penyebab:
Kerusakan semacam ini jarang dijumpai pada TV keluaran baru. Jika sampai terjadi
kerusakan, biasanya disebabkan oleh komponen yang sudah termakan umur.
Pemecahan:
Periksa rangkaian osilator horizontal. Kemungkinan ada elko yang sudah kering.

23
Biasanya ditunjukkan oleh punggung elko yang terlihat kusam atau pecah.

5) Sebagian Gambar Tergeser Horizontal

Gambar1.9. Sebagian Gambar Tergeser Horizontal Penyebab:

Sinyal video yang dihasilkan tercampur dengan input sinyal sinkronisasi pada
rangkaian AFC. Pemecahan:
Periksa elko yang kering atau dioda yang bocor pada bagian rangkaian sinkronisasi,
rangkaian buffer video dan AGC.

24
Gambar 2.0. Sebagian Gambar Tergeser Vertical

6) Sinkronisasi Vertikal Jelek

Penyebab:
Kerusakan terletak pada rangkaian integrator atau pada rangkaian osilator vertical.
Kerusakan semacam ini biasanya sering terjadi pada TV keluaran lama. Pemecahan:
Periksa rangkaian osilator vertical. Mungkin pengatur vertical TV keluaran lama
sudah aus, sedangkan pada TV baru kerusakan terjadi akibat kapasitor keramik bocor.

Gambar 2.1. Sinkronisasi Vertical Jelek

7) Gambar Sempit

25
Gambar2.2. Gambar Layar Menyempit

Penyebab:
Kerusakan seperti ini jarang sekali terjadi pada TV keluaran baru. Tegangan output
horizontal lebih rendah sehingga rangkaian arus gigi gergaji pada kumparan defleksi
horizontal (yoke) bertambah lemah. Pemecahan: Periksa tegangan output catu daya.
Jika tegangan outputnya lebih rendah, periksa komponen-komponennya. Periksa
rangkaian defleksi horizontal terutama transistor yang ada di dalamnya. Periks kondisi
yoke, jika rusak atau terbakar harus diganti

26
Gambar2.3. Vertical Terlalu Besar

8) Noise Salju
Penyebab: Intensitas medan pada tempat penerimaan sinyal frekuensi rendah. Sistem
antenna TV rusak Rangkaian penguat frekuensi tinggi rusak Pemecahan: Putar arah
antenna sampai didapatkan gambar bagus. Perbaiki jalur antenna kabel Periksa
solderan pada blok tuner dan AGC

27
Gambar 2.4 Noise Salju

9) Muncul Garis Miring

Gambar 2.5 Muncul Garis Miring Pada Gambar

Penyebab:
Biasanya gangguan dari pemancar radio. Pemecahan:
Jauhkan antenna dan TV dari sumber frekuensi gangguan.

28
10) Gambar pada Layar TV Tidak Buram Namun Bergaris-garis

Gambar 2.6. pada Layar TV Tidak Buram Namun Bergaris-garis

Gejala Kerusakan

Hal yang kedua ini juga kerap terjadi pada TV dan menjadi salah satu kerusakan yang
paling umum. Biasanya gambar akan tetap berwarna dan tidak buram, namun pada
gambar timbul garis-garis yang membuat gambar tersebut menjadi tidak jelas. Hal
seperti ini tentu akan sangat mengganggu acara menonton di rumah.

Pada umumnya, hal seperti ini akan terjadi akibat adanya kerusakan yang terjadi pada
bagian power supply, di mana tegangan yang masuk terlalu besar dan melebihi
kebutuhan TV itu sendiri.

 Cara mengatasinya

Jika mengalami masalah di atas, jelas pengukuran tegangan pada elco harus segera
dilakukan, sebab jika tegangan elco tidak sesuai, maka bisa dipastikan komponen
tersebut tidak bisa bekerja dengan baik dan maksimal. Pastikan tegangan riple tidak
melebihi 10 vp-p, sebab jika melebihi angka tersebut, maka elco tidak bekerja dengan
baik. Jika ternyata selama ini tegangan riple melebihi angka tersebut, maka
penggantian elco adalah langkah yang tepat untuk mengatasi masalah ini, sebab besar
kemungkinan elco telah rusak dan kering.

Inilah yang mengakibatkan timbulnya garis-garis pada TV, akibat raster semakin kecil
dan tidak sesuai dengan kebutuhan. Segera atasi masalah ini dengan cepat, sehingga

29
kerusakan TV tidak akan semakin parah. Ganti elco lama dengan yang baru dan sesuai
dengan kebutuhan yang semestinya, agar TV bisa bekerja kembali dengan baik dan
kualitas gambar lebih jernih dari sebelumnya.

F.FUNGSI SETIAP KOMPONEN Televisi

ABL
ABL (Automatic Brightness Level) yaitu rangkaian yang berfungsi untuk mengontrol
brightness (Cahaya) secara otomatis. Ciri-ciri rangkaian ABL; dari salah satu jalur
kaki flyback langsung diberi kapasitor milar ke Ground dan ada resistor 2-3 buah yang
disambung seri nilainya antara 68K – 150K dari B+ 110V.

AUDIO OUTPUT
Audio output adalah bagian penguat suara. Tugasnya menguatkan suara/mengeraskan
suara. Audio output ini biasanya menggunakan komponen IC, ada stereo ada mono.

CHROMA/MATRIX (Pembangkit Warna)
Chroma atau disebut juga Matrix adalah rangkaian untuk pembangkit
warna.Rangkaian RGB adalah bagian dari chroma. Chroma dibuat dalam bentuk IC.
Pada TV model lama bagian chroma,osilator,IF ada IC sendiri-sendiri atau terpisah,
sedangkan TV model sekarang sudah menjadi satu dalam IC. Chroma adalah
membangkitkan warna yang diproses dalam IC. Lalu RGB out adalah hasil dari
chroma yang diberikan ke bagian penguat akhir  (Blok RGB). Tegangan RGB out dari
IC ini adalah 4 Volt DC. Jika output dari IC ini tidak ada maka warna tidak muncul
bahkan layar bisa gelap.

DEFLEKSI (YOKE)
Defleksi atau yoke adalah kumparan kawat tembaga yang berfungsi membuka layar
secara vertikal dan horizontal. Jadi defleksi terdiri dari 2 macam kumparan yaitu
vertikal dan horizontal. Kawat vertikal ada diluar dan kawat horizontal ada didalam.
Kawat horizontal sering terbakar dan bisa menyebabkan transistorhorizontal mati.
Yoke yang terbakar mengakibatkan lebar gambar kanan dan kiri berkurang. Jika
defleksi terbakar segera ganti baru karena sudah tidak bisa dipakai lagi, bila dipakai
maka akan merusak rangkaian horizontal terutama dibagian output.
Bila mau mengganti defleksi/yoke maka yang pertama diperhatikan adalah hambatan
kawat horizontal yaitu 1–2ohm. Sebab kalau hambatan horizontal ini lebih besar

30
selisihnya maka lebar gambar kanan dan kiri akan berkurang banyak dan ini sulit
untuk diakali. Hambatan kawat vertikal yaitu antara 16-20ohm. Untuk kawat vertikal
ini kalau bisa juga jangan selisih banyak. Kalau terpaksa tidak ada yang mendekati
dgn hambatan aslinya tidak masalah karena vertikal masih bisa di akali. Tetapi lebih
baik usahakan hambatannya yang mendekati asliny agar tidak kesulitan setting layar.
Menentukan pin vertikal dan pin horizontal yaitu pin vertikal didepan dan pin
horizontal dibelakang dengan gulungan kawatnya lebih banyak.

DEGAUSING
Degausing adalah lilitan kawat tembaga yang dibuat secara rapi dan dibungkus isolasi
hitam yang melingkari tabung dan berfungsi untuk mengendalikan / melindungi
tabung agar tidak mudah terkena magnet. Lilitan degausing ini ukuran standarnya
yaitu 15 ohm – 20 ohm. Kalau dibawah 15 ohm berarti short/konslet.

DRIVER HORIZONTAL
Driver horizontal adalah penguat osilator horizontal. Driver horizontal terdiri dari dua
komponen saja yaitu transistor dan trafo IT. Transistor yang digunakan untuk driver
horizontal adalah jenis NPN dgn kode C atau D. Tegangan Basis transistor ini asalnya
dari IC osilator yang tertulis H-OUT sebesar 2V. Tegangan kolektor sebesar 50V
berasal dari tegangan B+ 110V melalui resistor. Tegangan kolektor ini sebagai input
trafo IT kemudian output IT menjadi tegangan AC sebesar 0,5 – 2V. Tegangan AC
inilah kuncinya untuk mengetahui mesin TV hidup atau belum. Tegangan ini
kemudian ke Basis Transistor output horizontal (panel horizontal) yang akan
membangkitkan kerjanya flyback.

FLYBACK
Flyback adalah sebuah kumparan yang berfungsi untuk membangkitkan tegangan
tinggi sebesar 20.000v – 25.000v (20 –25 KV) yang diberikan ke anoda tabung.
Flyback dapat bekerja apabila ada tegangan sebesar 110V dan ada sinyal dari
rangkaian horizontal. Flyback ada 3 kabel yaitu kabel untuk menyalurkan tegangan
25KV (yang ada kopnya), kabel fokus (dengan tegangan sebesar 3000 Volt) dan kabel
screen (sebesar 500 Volt). Contoh cara mengukur Flyback: Goldstar/Akari (154-064P
atau 154-177B): Colektor _ 180v _ B+ _ Ground _ 16v _ 24v _ 40v _ ABL _ Heater _
AFC
Langkah persiapan:
1.Multitester pada posisi ohm,X1,X10,atau X100. Usahakan jangan posisi X1K atau
10K karena sangat peka sehingga untuk mengukur pin flyback jarum akan
bergerak sedikit semua.Membuat anda bingung.

31
2.Pada Pin COL,180V,B+ adalah saling berhubungan. Jadi jika di ukur pin
Colector,180V,dan B+,jarum harus bergerak. Jika salah satu tidak bergerak berarti
flyback rusak.
3.Pin B+,180V,Colektor tidak boleh terhubung dengan pin Ground – 16V – 24V –
40V – ABL – HT – AFC. jika diukur jarum tidak boleh bergerak. Jika jarum bergerak
berarti flyback rusak.
4.Ukur pin Ground dengan pin lainnya yaitu 16V,24V,40V,HT,AFC secara
bergantian. Jarum harus bergerak, jika salah satu tidak bergerak berarti flyback rusak.
5.Pin ABL tidak boleh hubung dgn pin manapun. Jadi khusus pada pin ABL jika
diukur dengan semua pin tidak boleh hubung. Jika jarum bergerak berarti flyback
rusak.

Cara Mengetahui Flyback Rusak;


Secara fisik :
1. Flyback terlihat pecah/retak di bodinya
2. Flyback bau terbakar/mengeluarkan asap dari bodinya
3. Flyback menyemburkan api biru dari bodinya. Artinya flyback ini masih hidup
tetapi bocor,maka perlu ganti.
Secara non fisik :
1. Transistor panel horizontal cepat panas jika TV dihidupkan baru beberapa menit
atau bahkan baru beberapa detik saja. Dalam hal ini ada 2 kemungkinan yang rusak
yaitu flyback atau defleksi/yoke.
2. Tegangan B+ 110V jadi short (tidak keluar), padahal semua komponen regulator
diukur normal. Baik primer maupun sekundernya.

OSILATOR ( Pembangkit Frekuensi )


Osilator adalah pembangkit frekuensi atau sinyal yaitu ada sinyal osilator horizontal
dan sinyal osilator vertikal.
Tugasnya sendiri-sendiri, osilator horizontal membangkitkan sinyal horizontal
sebesar 15,625 KHz. Osilator vertikal membangkitkan sinyal vertikal sebesar 50 Hz.
Sinyal horizontal lebih besar dibanding sinyal vertikal. Karena sinyal horizontal
digunakan untuk membangkitkan kerja flyback,  Jadi flyback dapat bekerja harus ada
tegangan 110 VDC dari regulator dan sinyal dari osilator horizontal. Bila salah satu
tidak normal maka flyback tidak dapat bekerja sehingga mesin TV mati total. Dari
keterangan diatas dapat kita simpulkan bahwa mesin TV bisa hidup harus
ada tegangan 110V dan sinyal horizontal. Walaupun bagian lain belum normal,
misalnya vertikal mati atau bagian chroma bermasalah atau bagian IF bermasalah
tetapi mesin TV sudah bisa hidup walaupun layar gelap dan tidak ada gambar. Oleh

32
karena itu bagian regulator & horizontal merupakan jantungnya mesin TV,
harus hidup lebih dahulu. Untuk TV model baru mulai tahun 2000 keatas, karena
banyak protektornya maka bila
salah satu bagian tidak bekerja sempurna, otomatis mesin TV akan mengalami
protek/mati (hanya lampu indikator yang nyala). Jadi reparasi mesin TV yang banyak
proteknya lebih sulit dan  butuh ketelitian.
Kembali ke masalah osilator..

OUTPUT HORIZONTAL
Output Horizontal atau disebut juga panel horizontal adalah kelanjutan dari
driver horizontal yang akan membangkitkan kerjanya flyback. Tegangan yang
dikeluarkan dari driver horizontal diteruskan ke output ini yaitu ke Basis Transistor
panel.  Selain membangkitkan flyback, juga sebagai output ke defleksi.

PENGUAT VIDEO
Penguat video adalah bagian yang berfungsi menguatkan video.Bagian penguat video
ini sebenarnya terbagi 3 bagian yaitu video IF, Video Detektor dan Video Driver.
Masing-masing bagian mempunyaifungsi sendiri-sendiri. Diantaranya
berikut ini :
Video IF/ Penguat IF ( Intermediate Frequency), berfungsi menguatkan sinyal-
sinyal yang diterima dari mixer, kemudian diteruskan ke video detektor.  Video
detektor, berfungsi mendeteksi sinyal gambar dan suara kemudian diteruskan ke video
driver.
Sinyal pembawa gambar dideteksi hingga keluar sinyal pembawa gambar yang
frekuensinya 15 KHZ-5 MHZ.
Sinyal pembawa suara dideteksi hingga keluar sinyal pembawa suara baru 5,5 MHZ
(FM).
Video driver berfungsi memisahkan sinyal pembawa suara, sinyal gambar dan
sinyal sincronisasi.
Sinyal gambar diteruskan ke video output.
Sinyal suara diteruskan ke sound IF amplifier.
Sinyal sinkronisasi diteruskan ke sinkronisasi separator.

PROGRAM & MEMORY


Program adalah rangkaian untuk mengendalikan semua settingan gambar,
misalnya chanel, volume, brightness, contras, warna dan sebagainya. Semua diatur dan
dikendalikan oleh rangkaian IC program. Lalu data-data disimpan di IC memori.
Tegangan yang dibutuhkan oleh IC program dan memori ini adalah 5 Volt.

33
REGULATOR
Regulator/power supply /adaptor pada mesin TV menggunakan sistem Acematic.
Maksudnnya acematic adalah
tidak menggunakan trafo step down (penurun tegangan AC). Tetapi mengunakan
dioda tegangan tinggi sebagai penyearah dan kondensator elko. Kemudian untuk
membagi tegangannya menggunakan trafo coper. Penguat regulatornya menggunakan
transistor atau STR. Sistem acematic tegangan yang dihasilkan lebih bagus dan
stabil. Regulator ini tugas yang paling pokok adalah mengeluarkan tegangan 110 Volt
untuk menyuplai flyback.
Selain tegangan 110V ada juga teganganyang lain yaitu 12Vuntuk menyupply
IC osilator, tuner atau lainnya. Lalu tegangan 5V untuk keperluan IC program.
Tegangan 5V ini juga tugas pokok dari regulator. Jadi kalau mesin TV mati total,
langkah awal yang dilakukan adalah cek tegangan dari regulator yaitu 110V, 12V,
5V. Ketiga tegangan tsb adalah sumber tegangan paling utama pada mesin TV.  Jika
ketiga tegangan tsb sudah normal, tetapi mesin TV masih mati maka langsung cek
tegangan output dari trafo IT keluar tidak.  Jika tidak keluar berarti sudah
jelas masalahnya di bagian osilator.

BLOK RGB (Penguat Akhir Warna)


Blok RGB adalah rangkaian penguat akhir warna. Tegangan pada rangkaian RGB ini
sebesar 180 vdc. Rangkaian RGB model lama ada beberapa trimpot untuk setting
warna. Kalau TV model baru sudah menggunakan program yang disebut program
“Servis Mode”. Di rangkaian blok RGB ada beberapa tegangan diantaranya Teg
Heater (H), Teg Katoda Biru (KB), Teg Katoda Merah (KR), Teg Katoda Hijau KG),
Teg Screen, Teg Fokus. Masing-masing tegangan diberikan ke katoda tabung melalui
soket yang disebut soket CRT atau soket tabung. Berapa saja tegangan masing-masing
katoda?
Heater = 6 Volt AC
KB,KR,KG = 90 – 125 Volt DC
Screen = 250 – 500 Volt DC
Fokus = 3000 Volt DC

TUNER
Tuner berfungsi untuk menangkap sinyal gambar dan suara dari pemancar. Di dalam
tuner ada 3 bagian yaitu RF, osilator dan mixer. Osilator bertugas membangkitkan
frekuensi. Sebenarnya yang berfungsi menangkap sinyal gambar dan suara adalah RF.
Kemudian diteruskan ke mixer. Mixer akhirnya menghasilkan frekuensi baru,
kemudian di filter menjadi 2  frekuensi yaitu 38,9 MHZ dan 33,4 MHZ. Frekuensi

34
38,9 MHZ adalah frekuensi pembawa gambar. Frekuensi 33,4 MHZ adalah frekuensi
pembawa suara. Kedua frekuensi tersebut kemudian diteruskan ke penguat video IF.

VERTICAL OUTPUT
Vertikal output adalah rangkaian penguat vertikal bagian output (keluaran). Tegangan
B+ IC vertikal output ini adalah 24V. Lalu tegangan output / keluaran yang menuju
defleksi adalah 12 – 16 Volt DC. Bila ditemui kasus TV gambarnya hanya garis
mendatar ukurlah tegangan output vertikal yang menuju defleksi ada atau tidak.
Tegangan harus dibawah 20V yaitu 12 – 16V. Bila tegangan lebih dari 20V maka
layar juga akan garis mendatar saja. Bila tegangan output tidak ada sama sekali, ukur
dulu tegangan B+ nya 24V ada atau tidak. Kemudian seandainya gambar kurang lebar
atas bawah, cek saja kondensator/elko-elko bagian output, biasanya kering. Selain elko
cek juga resistornya atau langsung ganti baru saja resistornya. Jangan lupa cek juga
trimpotV-Size & V-Line yang berfungsi mengatur lebar gambar atas bawah, pada TV
model lama pasti ada. Trimpot tsb sering rusak. Kalau TV model baru, buka dulu
servise mode-nya dengan menggunakan remot asli dan tombol TV, kadang berubah
setingan.

B.Temuan Studi

PERBAIKAN LED TV LAYAR GELAP

Kerusakan LED TV tanpa gambar (layar gelap) padahal suara normal, biasanya
disebabkan oleh tidak berfungsinya panel LED untuk pencahayaan latar pada layar
LCD.
Kasus ini sering terjadi pada LED TV karena pada TV jenis ini pencahayaan latar
(back light) didapatkan dari nyala banyak LED yang tersusun secara seri. Ketika ada
satu saja LED yang mati, maka seluruh layar tidak akan mendapatkan pencahayaan
latar sehingga gambar menjadi tidak tampak atau gelap, meskipun pada bagian LCD-
screen sebenarnya ada terdapat elemen-elemen gambar yang terbentuk.
Berikut ini akan diulas tentang perbaikan kerusakan tersebut. Sebagai contoh di sini
dikemukakan perbaikan TV Samsung model UA32F4000AMXXD. Dalam prakteknya
bisa saja untuk LED TV lainnya karena pada prinsipnya langkah-langkah pengetesan
dan tindakan yang diambil tidak jauh berbeda.

35
Untuk memastikan bahwa kerusakan yang terjadi adalah pada panel LED, perlu
dilakukan langkah sebagai berikut :

Memeriksa tegangan DC untuk suplai panel LED.


Pada TV Samsung suplai tegangan untuk panel LED dihasilkan oleh rangkaian “boost-
converter” yang menghasilkan tegangan DC sekitar 135V.
Boost-converter adalah sebuah unit power-supply khusus yang menaikkan tegangan
DC menjadi lebih tinggi, lihat ulasannya dalam : Boost-converter .

Tegangan 135V dari boost-converter ini dibutuhkan untuk mensuplai 45 LED yang
terangkai secara seri. Tentang rangkaian LED seri beserta tegangan yang
dibutuhkannya sekilas telah dibahas dalam : Susunan LED seri dan LED paralel .

Gambar 2.7Perbaikan LED TV pada layar gelap

36
Tegangan 135V ini dapat diukur langsung melalui dua kaki elektroda elco filter
tegangan tersebut, yaitu C9801 (22µF/250V). Pengukuran dilakukan dengan
menggunakan AVO-meter pada posisi DCV250.
Apabila pengukuran tegangan menunjukkan angka sekitar 230V maka sudah bisa
dipastikan bahwa telah terjadi kerusakan pada panel LED, sebab angka sebesar itu
adalah angka tegangan yang dikeluarkan rangkaian buck-converter tanpa terbebani.
Apabila panel LED dalam keadaan normal, ia akan membebani tegangan suplai hingga
turun menjadi sekitar 135V.
Jika perlu (agar lebih yakin) cobalah untuk melepas konektor panel LED, lalu lakukan
pengukuran tegangan pada elco filter itu dan catat hasilnya. Setelah itu pasang kembali
konektor panel LED ke tempatnya dan lakukan lagi pengukuran tegangan pada elco.
Jika hasil pengukuran sama saja (tetap tinggi) maka berarti panel LED memang tidak
membebani tegangan tersebut. Panel LED tidak bekerja karena telah terjadi kerusakan
padanya.

Membongkar panel LED.


Sebelum membongkar panel LED, penyanggah TV harus dilepas terlebih dahulu. Ada
beberapa baut yang harus dibuka di bagian belakang TV.
Beberapa baut untuk penutup/kap bagian belakang juga harus dibuka.
Setelah itu “kancing-kancing” yang mengait di sepanjang pinggiran layar (dari
belakang) dilepas satu-persatu, cukup direntangkan sedikit ke samping lalu agak
ditekan dengan tangan sampai terbuka. Dimulai dari satu bagian kemudian ke satu
bagian berikutnya (bertahap) hingga seluruh bagian kancing yang mengait di
sekeliling sisi pinggir terbuka.
Yang pertama kali akan terlepas adalah list/bingkai layar bagian depan. Karena itu
perlu dipastikan sebelumnya, manakah kancing-kancing kaitan yang seharusnya
dibuka terlebih dahulu agar list ini yang akan lebih dulu bisa lepas.
Setelah terlepas, keluarkan bingkai layar ke arah depan dengan hati-hati. Jangan
sampai kaca bagian pinggir layar LCD yang tipis itu tergores, retak, atau pecah.
Sekali lagi : hati-hati!

Kemudian dilanjutkan dengan membuka kancing-kancing yang mengait pada lapisan


berikutnya, dilakukan sebagaimana pada lapisan sebelumnya, satu-persatu secara
bertahap.

37
Apabila semua sudah terlepas, angkat bagian logam yang menutup secara perlahan
hingga ia cenderung tegak. Jika agak tersendat, periksalah penyebabnya, jangan
dipaksa.
Ketika membuka bagian ini usahakan agar bagian kaca LCD-screen tidak ikut
terangkat, tetapi jangan menekannya ke bawah terlalu kuat.
Jika sudah terbuka akan terlihat sebagaimana pada gambar berikut ini :

Gambar 2.8 Panel LED

Pada gambar (A) tampak panel LED yang sudah terbuka dengan lapisan lembaran
putih yang masih menempel. Lapisan ini perlu dilepas dengan terlebih dahulu
membuka beberapa kancing penetapnya, lalu menariknya secara perlahan ke arah luar.
Pada gambar (B) tampak deretan-deretan LED (ada 9 LED setiap deretnya) setelah
lapisan lembaran putih dilepas. Bulatan-bulatan yang tampak sebenarnya bukanlah
LED, tetapi hanya “pembias cahaya” saja. LED yang sebenarnya ada di bawah

38
pembias-pembias itu.

Setiap LED harus di-test satu per-satu untuk menemukan LED yang mati. Dimulai
dari LED-LED di satu deretan (misalnya deretan paling atas) lalu ke LED-LED di
deretan lainnya. Caranya sebagaimana diperlihatkan pada gambar (C) berikut ini :

Gambar 2.9Cara mengetes led fungsi apa tidak

Gunakan AVO-meter pada posisi Ohm x1 atau Ohm x10. Pada titik-titik khusus yang
terbuka tempatkan kedua tuas tester sebagaimana diperlihatkan pada gambar. Pada TV
merek lain bisa jadi titik-titik yang terbuka ini tidak ada. Untuk yang seperti ini maka
tuas tester harus digesek-gesekkan hingga menembus lapisan putih isolator.
Pada pengetesan 1 LED1 akan menyala jika ia masih baik, dan pada pengetesan 2
LED2 akan menyala jika ia masih baik. Pengetesan dilakukan seterusnya di setiap

39
barisan LED.
Jika ada yang tidak menyala, maka itulah LED mati yang sedang dicari. Tandai LED
yang mati tadi.

Lalu bagaimana menggantinya?


Lepaskan papan barisan LED di mana terdapat LED yang mati tadi. Bawa papan LED
tersebut sebagai contoh ke penjual spare-parts elektronik yang lengkap. Belilah yang
persis sama, sebab jika tidak sama tidak akan bisa dipasang pada tempatnya dan pola
sambungannya pun bisa jadi berbeda.
Jika sudah didapatkan, pasanglah sebagaimana mestinya.
Bagaimana jika tidak tersedia yang persis sama?
Perbaikan secara “darurat” masih dapat dilakukan

BAB IV PENUTUP

KESIMPULAN

Televisi mempunyai daya tarik yang kuat. Jika radio mempunyai daya tarik yang kuat
disebabkan unsur kata-kata, musik dan sound effect, maka TV selain ketiga unsur
tersebut juga memiliki unsur visual berupa gambar. Dan gambar ini bukan gambar
mati, melainkan gambar hidup yang mampu menimbulkan kesan mendalam pada
pemirsa. Daya tarik ini selain melebihi radio, juga melebihi film bioskop, sebab
segalanya dapat dinikmati di rumah dengan aman dan nyaman. Selain itu, TV jug
dapat menyajikan berbagai program lainnya yang cukup variatif dan menarik untu
dinikmati masyarakat. Daya tarik merupakan proses awal terhadap kesan dari suatu
bentuk komunikasi dan sangat berperan dalam membentuk animo komunikan. Daya
tarik merupakan kekuatan atau penampilan komunikator yang dapat
memikatperhatian, sehingga seseorang mampu untuk mengungkapkan kembali pesan
yang ia peroleh dari media komunikasi. Daya tarik merupakan sikap yang membuat
orang senang akan objek situasi atau ide-ide tertentu. Hal ini diikuti oleh perasaan
senang dan kecenderungan untuk mencari objek yang disenanginya itu6.

40
SARAN

Setelah melaksanakan Prakerin hingga waktunya selesai,penulis sudah berusaha


semampunyai untuk melaksanakan segala peraturan yang telah diberikan dari pihak
sekolah dan pihak pimpinan instansi.Dan seluruh kegiatan yang diberikan oleh pihak
instansi.Setelah membaca laporan ini pembaca diharapkan paham tentang masalah
kipas angin dan cara memperbaikinya ( minimal kipas angin yang berada dirumah
pembaca itu sendiri) penulis sadar bahwa laporan ini dibuat dengan segala
kekurangan,maka dari tu saran yang membangun sangat diperlukan untuk membantu
penulis dikemudian hari.

DAFTAR PUSTAKA

https://ajangelektronik.wordpress.com/2013/02/24/mengenal-bagian-bagian-
televisi-crt/

http://vickylouisa.blogspot.com/2012/06/sejarah-dan-jenis-jenis-televisi.html

http://vickylouisa.blogspot.com/2012/06/sejarah-dan-jenis-jenis-televisi.html

41
LAMPIRAN

42
43

Anda mungkin juga menyukai