Anda di halaman 1dari 17

AKIDAH AKHLAK

Perbedaan kepemimpinan masa umar bin khatab dengan


presiden di Indonesia
Di
S
U
S
U
N
Oleh :
1. Muthi alfarizi
2. Iqbal fahrezi
3. Agus
4. Ashabul yamin

Guru pembimbing : malahayati s.pd.i


AKIDAH AKHLAK
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim

Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan rahmat  dan karunia-nya kepada penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa pula shalawat
beriring salam kita sampaikan kepada junjungan alam nabi Muhammad SAW dengan lafazd
Allahumma salli ala sayyidina Muhammad wa’ala ‘ali sayyidina Muhammad, yang mana Beliau
telah membawa umat manusia dari alam kegelapan menuju alam yang berilmu pengetahuan
seperti yang kita rasakan saat ini.

            Dalam penyusunan makalah ini,tidak sedikit hambatan yang saya hadapi. Namun saya
menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan dan
dorongan dari guru pembimbing, sehingga kendala - kendala yang saya hadapi dapat teratasi.
Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada dosen yang telah memberikan tugas
dan petunjuk kepada saya sehingga saya termotivasi dan dapat menyelesaikan tugas ini.

Semoga makalah ataupun materi ini bermanfaat dan dapat menjadi sumbangan pemikiran bagi
pihak yang membutuhkan khususnya bagi pembaca sehingga tujuan yang diharapkan dapat
tercapai. Dalam penulisan makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan-kekurangan, baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kekurangan yang saya miliki dan masih
jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat di harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Banda Aceh , 17 November 2017


AKIDAH AKHLAK
BAB I

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

1.      Bagaimana kepemimpinan soeharto?

2.      Bagaimana kepemimpinan umar bin khattab?

3.      bagaimana persaman dan perbedaan kepemimpinanya?

B.     Tujuan Masalah

Dalam makalah ini akan dijelaskan mengenai pertanyaan yang telah disebutkan diatas. Dalam
penulisan Makalah ini bertujuan agar mahasiswa dapat memahami kepemimpinan soeharto
dan umar bin khattab. Tema pada makalah  ini merupakan pembahasan yang sangat penting
dan mau atau tidak kita semua harus memahaminya sebagai mahasiswa yang akan
menggantikan jabatan kepemimpinan negara ini.

semoga penjelasan yang kami paparkan dalam makalah ini memberikan pemahaman kepada
mahasiswa sekalian mengenai perbandingan kepemimpinan umar dan soeharto, terutama
kepada kami sebagai pemakalah. Mudah-mudahan setelah kita memahami dan
mengamalkannya dengan harapan kita menjadi hamba-hamba allah Ta’ala yang diridhoi.
AKIDAH AKHLAK
BAB II

KEPEMIMPINAN SOEHARTO

A.    Biografi Soeharto

Soeharto adalah presiden kedua Republik Indonesia. Beliau lahir di Kemusuk, Yogyakarta,
tanggal 8 juni 1921. Bapaknya bernama Kertosudiro seorang petani yang juga pembantu  lurah
dalam pengairan sawah desa, sedangkan ibunya bernama Sukirah. Beliau adalah presiden yang
paling lama menjabat dan berkuasa di pemerintahan yaitu salama 32 tahun. Pada masa
pemerintahannya dikenal sebagai Orde Baru.

Semasa kecil Soeharto sering berpindah tempat tinggal. Soeharto tinggal dirumah kakeknya dari
pihak ibu, pamannya, dirumah kakak perempuannya yang telah bersuami, bahkan teman
ayahnya. Setidaknya dalam sepuluh tahun pertama hidupnya, enam kali Soeharto kecil harus
hidup menumpang dari satu keluarga ke keluarga lainnya.

Pada tahun 1942, Soeharto mendaftar  dan diterima menjadi anggota KNIL. KNIL adalah tentara
kerajaan Belanda. Dalam KNIL ia mendapat pangkat sersan.  Soeharto meniti karir militernya
dalam tiga zaman, yaitu: zaman penjajahan, zaman perang kemerdekaan, dan zaman merdeka.
Pada zaman Jepang beliau mendapat kesempatan untuk menjadi anggota PETA. Dalam latihan
PETA ini patriolisme terasa hidup, dan kecintaan untuk membela tanah air makin menebal.Pada
5 Oktober 1945, Soeharto resmi tercatat sebagai Tentara Republik Indonesia (TKR). Sebagai
anggota TKR, Soeharto memimpin serangan ke markas Jepang untuk peluncutan senjata.

Karir yang dirintisnya mulai dari bawah, dan terus menanjak  pada posisi tertinggi, yaitu
Jenderal Besar bintang lima pada 30 September 1997. Pangkat yang disebut juga Panglima
Besar sampai saat ini hanya diberikan kepada tiga orang saja, yaitu Jenderal Besar Soedirman,
Jenderal Besar A.H  Nasution dan Jenderal Besar Soeharto.

Mantan Presiden Soeharto, penguasa Indonesia selama 32 tahun ini, terkenal otoriter,
militeristik, ambisius namun murah senyum sekaligus. Selama masa kepemimpinanya, Soeharto
banyak meninggalkan jasa-jasa nya baik di bidang politik, bidang kesehatan, bidang
perekonomian dan bidang pendidikan. Namun tidak dapat dipungkiri juga terdapatnya sisi
kelam atau sisi negatif Soeharto selama memimpim Indonesia yang terbilang lama tersebut.

Sebelum 1 Oktober 1965, nama Soeharto tidak banyak di kenal atau disebut-sebut orang.
Namanya tiba-tiba muncul ke permukaan setelah atas inisiatifnya sendiri sebagai Panglima
Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) mengambil alih pimpinan Angkatan
Darat menyusul aksi penjemputan paksa enam perwira tinggi Angkatan Darat oleh G30S-PKI.
AKIDAH AKHLAK
Soeharto menggunakan G30S-PKI sebagai dalih untuk merongrong legitimasi Presiden
Soekarno, sambil melambungkan dirinya ke kursi kepresidenan.

Tindakan ini diperkuat dengan turunnya Surat Perintah yang dikenal sebagai Surat Perintah 11
Maret (Supersemar) dari Presiden Soekarno yang memberikan kewenangan dan mandat
kepada Soeharto untuk mengambil segala tindakan untuk memulihkan keamanan dan
ketertiban. Langkah yang diambil Soeharto adalah segera membubarkan Partai Komunis
Indonesia (PKI) sekalipun sempat ditentang Presiden Soekarno, penangkapan sejumlah menteri
yang diduga terlibat G-30-S (Gerakan 30 September). Dalam aksi penumpasan ini menyebabkan
korban kurang lebih 500 ribu orang. Tindakan ini menurut pengamat internasional dikatakan
sebagai langkah menyingkirkan Angkatan Bersenjata Indonesia yang pro-Soekarno dan pro-
Komunis.

Soeharto kemudian menerima penyerahan kekuasaan pemerintahan dari Presiden Soekarno.


Melalui Sidang Istimewa MPRS, pada 12 Maret 1967, Soeharto ditunjuk sebagai pejabat
presiden hingga setahun kemudian akhirnya di lantik  menjadi Presiden ke 2 Republik
Indonesia  pada 27  Maret  1968.

           Pada tahun-tahun awal kekuasaannya, banyak yang mengira Soeharto tidak akan
mempertahankan kekuasaannya untuk jangka waktu yang lama. Seiring berjalannya waktu,
ternyata Soeharto memiliki kemampuan politik yang sangat tinggi.

Tahun-tahun pemerintahan Suharto diwarnai dengan praktik otoritarian di mana tentara


memiliki peran dominan di dalamnya. Kebijakan dwifungsi ABRI memberikan kesempatan
kepada militer untuk berperan dalam bidang politik di samping perannya sebagai alat
pertahanan negara. Demokrasi telah ditindas selama hampir lebih dari 30 tahun dengan
mengatasnamakan kepentingan keamanan dalam negeri dengan cara pembatasan jumlah
partai politik, penerapan sensor dan penahanan lawan-lawan politik. Sejumlah besar kursi pada
dua lembaga perwakilan rakyat di Indonesia diberikan kepada militer, dan semua tentara serta
pegawai negeri hanya dapat memberikan suara kepada satu partai penguasa Golkar.

          Soeharto memiliki karakter kepemimpinan yang kuat, di awal kepemimpinannya Soeharto


menentukan arah kebijakan pembangunan ekonomi Indonesia secara jelas,dengan Trilogi
pembangunannya yaitu stabilitas, pembangunan dan pemerataan. Soeharto juga merupakan
pemimpin yang tegas dan  memiliki keberanian dalam memimpin. Gaya Kepemimpinan
Presiden Soeharto merupakan gabungan dari gaya kepemimpinan Proaktif-Ekstraktif dengan
Adaptif-Antisipatif, yaitu gaya kepemimpinan yang mampu menangkap peluang dan melihat
AKIDAH AKHLAK
tantangan sebagai sesuatu yang berdampak positif serta mempunyai visi yang  jauh ke depan
dan sadar akan perlunya langkah-langkah penyesuaian.

          Selain itu keberpihakan Soeharto pada petani sangat jelas, Soeharto lahir dari keluarga
petani sehingga mengenal betul bagaimana cara membangun pertanian. Keberpihakannya pada
petani itu berhasil menjadikan Indonesia maju di bidang pertaniannya. Presiden Soeharto yang
sukses mengantarkan Indonesia menjadi negara pengimpor beras terbesar di dunia.

          Pada awal masa kekuasaan Soeharto, karakter kepemimpinan Soeharto yang kuat efektif
mempersatukan Indonesia di tengah kekacauan politik dan perpecahan, Soeharto juga awalnya
merepresentasikan pemimpin yang bersahaja dan merakyat.

          Dalam masa kekuasaannya, yang disebut Orde Baru, Soeharto membangun negara yang
stabil dan mencapai kemajuan ekonomi dan infrastruktur. Suharto juga membatasi kebebasan
dan mendiskriminasi warganegara Indonesia keturunan Tionghoa, mendudukiTimor Timur, dan
selain itu juga dianggap sebagai rezim paling korupsi sepanjang masa dengan jumlah $AS 15
miliar sampai $AS 35 miliar.

           Pada masa pemerintahannya Soeharto banyak melakukan pembangunan-pembangunan


di berbagai bidang, seperti pembangunan jalan raya, pembangunan sekolah-sekolah,
universitas, mesjid, jembatan dan tempat-tempat umum lainnya, karena saking banyaknya tadi
melakukan pembangunan-pembangunan infrastruktur, Sehingga ia dijuluki sebagai “Bapak
Pembangunan”.Pada awal pemerintahan nya masyarakat hidup sejahtera, harga  kebutuhan
pokok begitu stabil dan BBM di tekan harganya dengan subsidi yang cukup tinggi dari
pemerintah. Tetapi dibalik semua itu, ternyata Indonesia menanggung utang yang sangat
besar  pada IMF dan Bank dunia, hal tersebut berimbas terhadap Indonesia kedepannya dan
menjadi bumerang bagi   pemimpin selanjutnya. Indonesia harus mencicil utang tersebut 100
Triliun  setiap tahunnya sampai saat sekarang ini. Sampai-sampai pesawat buatan Habibie pun
tidak dapat diproduksi oleh Indonesia karena hal tersebut.

            Selain itu Soeharto juga disebut-sebut korupsi paling parah di Asia dan menyelewengkan
uang negara selama 32 tahun. Ia memiliki kekayaan di luar negeri yang begitu banyak, ia juga
banyak menyalahgunakan kekuasaan dan uang negara untuk kepentingan anak-anaknya dan
keluarganya. Ia juga menyelewengkan uang yayasan miliknya sendiri.  Adapun orang-orang
berpendapat bahwa kekayaan Soeharto itu tidak akan habis tujuh turunan karena terlalu
AKIDAH AKHLAK
banyaknya. Pada 1997, menurut Bank Dunia, 20 sampai 30% dari dana pengembangan
Indonesia telah disalahgunakan selama bertahun-tahun. Krisis finansial Asia di tahun yang sama
tidak membawa hal bagus bagi pemerintahan Presiden Soeharto ketika ia dipaksa untuk
meminta pinjaman, yang juga berarti pemeriksaan menyeluruh dan mendetail dari IMF.
Menurut Transparency International, Soeharto menggelapkan uang dengan jumlah terbanyak
dibandingkan pemimpin dunia lain dalam sejarah dengan perkiraan 15–35 miliar dolar A.S.
selama 32 tahun masa pemerintahannya.

             Soeharto juga merupakan orang yang ambisius terhadap kekuasaan, ia selalu tidak puas
atas apa yang ia dapatkan, ia juga selalu berusaha untuk menjatuhkan lawan-lawan politiknya
dengan taktik dan strategi-strateginya. Ia tidak mau memberi kesempatan untuk orang lain
untuk memegang kendali di negara ini. Untuk menjaga stabilitas nasional atau lebih tepatnya
memastikan semua di bawah kendali Soeharto, Presiden ke 2 RI itu melakukan tindakan represif
terhadap musuh politiknya, Komnas HAM menyatakan paling tidak ada 5 pelanggaran berat
HAM yang dilakukan oleh pemerintah Soeharto Lima perkara yang diindikasikan sebagai
pelanggaran HAM berat adalah kasus Pulau Buru; Penembakan Misterius (Petrus); Peristiwa
Tanjung Priok; Kebijakan Daerah Operasi Militer di Aceh dan Papua; serta Kasus 27 Juli. Selain
itu Soeharto tidak memberikan kebebasan pers, berserikat, berkumpul, berpendapat. Semua
harus tunduk pada pemerintahan pusat.

              Dengan banyaknya tindakan Soeharto yang menyimpang tersebut maka banyak pihak-
pihak dan masyarakat yang menentang dan meminta Soeharto turun dari tahtanya pada tahun
1998. Tekanan politik , Kerusuhan dan demonstrasi terjadi dimana-mana,mahasiswa-
mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia juga ikut dalam penuntutan kepada Soeharto
agar segera turun dari kekuasaannya. Peristiwa bersejarah yang masih di kenang sampai saat ini
adalah kematian empat orang mahasiswa Universitas Trisakti dalam aksi demonstrasi tersebut,
mereka meninggal karena terkena tembakan gas air mata oleh aparat keamanan,dan mereka di
kenang sebagai pahlawan revolusi.

Pada saat itu banyak masyarakat yang menghujat habis-habisan dan mencaci maki Presiden
Soeharto. Setelah sekian lama ia memimpin negara ini, namun hanya itu yang ia dapatkan pada
saat-saat terakhir jabatannya sebagai Presiden. Aksi masyarakat yang mengecam Soeharto
untuk turun terdengar dimana-mana. Pengunjuk rasa tersebut mengatakan tidak akan berhenti
melakukan aksinya sebelum Soeharto turun dari tahtanya. Aksi tersebut  berpuncak
pada pendudukan gedung DPR/MPR RI, hingga akhirnya Presiden Soeharto mengundurkan diri
pada 21 Mei 1998 untuk menghindari perpecahan dan meletusnya ketidakstabilan di Indonesia.
Pemerintahan dilanjutkan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, B.J. Habibie.
AKIDAH AKHLAK

B.     Jasa-Jasa Soeharto Dan Keberhasilannya 

Namun di balik sisi kelam Soeharto tersebut, juga tidak dapat di pungkiri bahwa banyaknya
jasa-jasanya dan keberhasilannya  selama memerintah 32 tahun itu, yaitu diantaranya:

1.      Bidang politik.

Sebagai presiden Indonesia selama lebih dari 30 tahun, Soeharto telah banyakmemengaruhi
sejarah Indonesia. Dengan pengambil alihan kekuasaan dari Soekarno, Soeharto dengan
dukungan dari Amerika Serikat memberantas paham komunisme dan melarang pembentukan
partai komunis. Dijadikannya Timor Timur sebagai provinsi ke-27 (saat itu) juga dilakukannya
karena kekhawatirannya bahwa partai Fretilin (Frente Revolucinaria De Timor Leste
Independente /partai yang berhaluan sosialis-komunis) akan berkuasa di sana bila dibiarkan
merdeka.

2. Bidang kesehatan.

Untuk mengendalikan jumlah penduduk Indonesia, Soeharto memulai kampanye Keluarga


Berencana yang menganjurkan setiap pasangan untuk memiliki secukupnya 2 anak. Hal ini
dilakukan untuk menghindari ledakan penduduk yang nantinya dapat mengakibatkan berbagai
masalah, mulai dari kelaparan, penyakit sampai kerusakan lingkungan hidup.

3. Bidang pendidikan.

Dalam bidang pendidikan Soeharto mempelopori proyek Wajib Belajar yang bertujuan


meningkatkan rata-rata taraf tamatan sekolah anak Indonesia. Pada awalnya, proyek ini
membebaskan murid pendidikan dasar dari uang sekolah (Sumbangan Pembiayaan Pendidikan)
sehingga anak-anak dari keluarga miskin juga dapat bersekolah. Hal ini kemudian
dikembangkan menjadi Wajib Belajar 9 tahun.

               

4.Perkembangan GDP

Kelebihan sistem Pemerintahan Orde Baru perkembangan GDP per kapita Indonesia yang pada
tahun 1968 hanya AS$70 dan pada 1996 telah mencapai lebih dari AS$1.000

5. Kemajuan sektor migas.


AKIDAH AKHLAK
Puncaknya adalah penghasilan dari migas yang memiliki nilai sama dengan 80% ekspor
Indonesia. Dengan kebijakan itu, Indonesia di bawah Orde Baru, bisa dihitung sebagai kasus
sukses pembangunan ekonomi.

Keberhasilan Pak Harto membenahi bidang ekonomi sehingga Indonesia mampu


berswasembada pangan pada tahun 1980-an, menurut Emil Salim, diawali dengan pembenahan
di bidang politik. Kebijakan perampingan partai dan penerapan azas tunggal ditempuh
pemerintah Orde Baru, dilatari pengalaman masa Orde Lama ketika politik multi partai
menyebabkan energi terkuras untuk bertikai.

6. Swasembada beras.

Seperti pepatah From Zero to Hero itulah kebijakan yang dilakukan oleh HMSoeharto pada
masa pemerintahannya. Saat itu Indonesia menjadi pengimpor beras terbesar didunia, namun
oleh Soeharto ini dijadikan motivasi untuk menjadikan Indonesia sebagai lumbung beras dunia.
Puncaknya adalah ketika pada 1984 Indonesia dinyatakan mampu mandiri dalam memenuhi
kebutuhan beras atau mencapai swasembada pangan. Prestasi itu membalik kenyataan, dari
negara agraria yang mengimpor beras, kini Indonesia mampu mencukupi kebutuhan pangan di
dalam negeri. Pada tahun 1969 Indonesia memproduksi beras sekitar 12,2 juta ton beras tetapi
tahun 1984 bisa mencapai 25,8 juta ton.

7.  Sukses transmigrasi.

Program transmigrasi era soeharto hanya “kedok” untuk melakukan politik “javanisasi” &
“penggusuran sistematis” mengalihan lahan-lahan pertanian di pulau jawa ke bentuk
industrialisasi & telah merusak tatanan kehidupan di p.jawa & menutupi ketamakan atas
pengelolaan hutan yang dikuasai kroni-2 soeharto dengan alasan untuk lahan transmigrasi.
hutan di kalimantan,sumatra,papua telah hilang tidak tahu rimbanya karena diambil oleh bob
hasan,dkk

8. Sukses Program  KB.

Dana - dana keluarga berencana yang “maha besar” entah kemana,tetapi sekarang masih
menyisakan kroni soeharto yang “terpercaya” yaitu dr.haryono suyono-menko kesra & taskin
era orba yang seharusnya mempertanggung-jawabkan dana-dana tersebut ; angka-2
pertumbuhan penduduk yang dimanipulasi hanya untuk membuat seolah program kb
berhasil,padahal ledakan penduduk di era soeharto begitu besar.
AKIDAH AKHLAK
9. Sukses memerangi buta huruf.

Ini menjadi bahan tertawaan semua orang, sebab kenyataannya buta huruf di desa-2 masih
sangat besar.

10. Sukses swasembada pangan.

Angka riil import beras dari bulog tidak pernah transparan terbuka di era soeharto,bagaimana
bisa menyebut swasembada pangan.

11. Sukses REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun).

13. Sukses Gerakan Wajib Belajar.

 Wajib belajar 9 tahun yang dicanangkan oleh soeharto adalah pembodohan kepada rakyat
,karena seharusnya rakyat harus mendapat kesempatan pendidikan hingga universitas.

14. Sukses Gerakan Nasional Orang-Tua Asuh.

ini lahan korupsi yang dilakukan oleh keluarga cendana (tutut,cs) dalam merongrong kocek
pengusaha,dana-dana gota sampai sekarang tidak pernah terbuka & transparan.

15.  Sukses keamanan dalam negeri.

16.  Investor asing mau menanamkan modal di Indonesia.

17.  Sukses menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta produk dalam negeri.

BAB III

KEPEMIMPINAN UMAR BIN KHATTAB


A.    Riwayat Hidup Umar Bin Khattab
AKIDAH AKHLAK
Umar bin Khatab (583-644) memiliki nama lengkap Umar bin Khathab bin Nufail bin Abd Al-
Uzza bin Ribaah bin Abdillah bin Qart bin razail bin ‘Adi bin Ka’ab bin Lu’ay, adalah khalifah
kedua yang menggantikan Abu Bakar Ash-Shiddiq.[1] Umar bin khattab lahir di Mekkah pada
tahun 583 M, dua belas tahun lebih muda dari Rasulullah Umar juga termasuk kelurga dari
keturunan Bani Suku Ady (Bani Ady). Suku yang sangat terpandang dan berkedudukan tinggi
dikalangan orang-orang Qurais sebelum Islam. Umar memiliki postur tubuh yang tegap dan
kuat, wataknya keras, pemberani dan tidak mengenal gentar, pandai berkelahi, siapapun
musuh yang berhadapan dengannya akan bertekuk lutut. Ia memiliki kecerdasan yang luar
biasa, mampu memperkirakan hal-hal yang akan terjadi dimasa yang akan datang, tutur
bahasanya halus dan bicaranya fasih.

Umar bin Khatthab adalah salah satu sahabat terbesar sepanjang sejarah sesudah Nabi
Muhammad SAW. Peranan umar dalam sejarah Islam masa permulaan merupakan yang paling
menonjol kerena perluasan wilayahnya, disamping kebijakan-kebijakan politiknya yang lain.
Adanya penaklukan besar-besaran pada masa pemerintahan Umar merupakan fakta yang
diakui kebenarannya oleh para sejarahwan. Bahkan, ada yang mengatakan, bahwa jika tidak
karena penaklukan-penaklukan yang dilakukan pada masa Umar, Isalm belum tentu bisa
berkembang seperti zaman sekarang.

            Khalifah Umar bin Khatab dikenal sebagai pemimpin yang sangat disayangi rakyatnya
karena perhatian dan tanggungjawabnya yang luar biasa pada rakyatnya. Salah satu
kebiasaannya adalah melakukan pengawasan langsung dan sendirian berkeliling kota
mengawasi kehidupan rakyatnya. Dalam banyak hal Umar bin Khatthab dikenal sebagai tokoh
yang sangat bijaksana dan kreatif, bahkan genius. Beberapa keunggulan yang dimiliki Umar,
membuat kedudukannya semakin dihormati dikalangan masyarakat Arab, sehingga kaum
Qurais memberi gelar ”Singa padang pasir”, dan karena kecerdasan dan kecepatan dalam
berfikirnya, ia dijuluki ”Abu Faiz”.

B.     Pengangkatan Kahlifah Ummar Bin Khattab

Pada musim panas tahun 364 M Abu Bakar menderita sakit dan akhirnya wafat pada hari senin
21 Jumadil Akhir 13 H/22Agustus 634 M dalam usia 63 tahun. Sebelum beliau wafat telah
menunjuk Umar bin Khatab sebagai penggantinya sebagai khalifah. Penunjukan ini berdasarkan
pada kenangan beliau tentang pertentangan yang terjadi antara kaum Muhajirin dan Ansor. Dia
khawatir kalau tidak segera menunjuk pengganti dan ajar segera datang, akan timbul
pertentangan dikalangan umat islam yang mungkin dapat lebih parah dari pada ketika Nabi
wafat dahulu.
AKIDAH AKHLAK
Dengan demikian, ada perbedaan antara prosedur pengangkatan Umar bin Khatab sebagai
khalifah dengan khalifah sebelumnya yaitu Abu Bakar. Umar mendapat kepercayaan sebagai
khalifah kedua tidak melalui pemilihan dalam system musyawarah yang terbuka, tetapi melalui
penunjukan atau watsiat oleh pendahulunya (Abu Bakar).

            Pada saat itu pula Umar di bai’at oleh kaum muslimin, dan secara langsung beliau
diterima sebagai khalifah yang resmi yang akan menuntun umat Islam pada masa yang penuh
dengan kemajuan dan akan siap membuka cakrawala di dunia muslim. Beliau diangkat sebagai
khlifah pada tahun 13H/634 M.

C.    Kemajuan-kemajuan yang Dicapai Umar Bin Khattab

Selama pemerintahan Umar, kekuasaan Islam tumbuh dengan sangat pesat. Islam mengambil
alih Mesopotamia dan sebagian Persia dari tangan dinasti Sassanid dari Persia (yang mengakhiri
masa kekaisaran sassanid) serta mengambil alih Mesir, Palestina, Syria, Afrika Utara dan
Armenia dari kekaisaran Romawi (Byzantium). Saat itu ada dua negara adi daya yaitu Persia dan
Romawi. Namun keduanya telah ditaklukkan islam pada jaman Umar. Sejarah mencatat banyak
pertempuran besar yang menjadi awal penaklukan ini. Pada pertempuran Yarmuk, yang terjadi
di dekat Damaskus. 20 ribu pasukan Islam mengalahkan pasukan Romawi yang mencapai 70
ribu dan mengakhiri kekuasaan Romawi di Asia Kecil bagian selatan.

Umar melakukan banyak reformasi secara administratif dan mengontrol dari dekat kebijakan
publik, termasuk membangun sistem administratif untuk daerah yang baru ditaklukkan. Ia juga
memerintahkan diselenggarakannya sensus di seluruh wilayah kekuasaan Islam. Tahun 638, ia
memerintahkan untuk memperluas dan merenovasi Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid
Nabawi di Madinah. Ia juga memulai proses kodifikasi hukum Islam. Umar dikenal dari gaya
hidupnya yang sederhana, alih-alih mengadopsi gaya hidup dan penampilan para penguasa di
zaman itu, ia tetap hidup sangat sederhana.

Pada sekitar tahun ke 17 Hijriah, tahun ke-empat kekhalifahannya, Umar mengeluarkan


keputusan bahwa penanggalan Islam hendaknya mulai dihitung saat peristiwa hijrah.

Ada beberapa perkembangan peradaban Islam pada masa khalifah Umar bin Khtthab, yang
meliputi Sistem pemerintahan (politik), ilmu pengetahuan, sosial, seni, dan agama.

1.      Perkembangan Politik

Pada masa khalifah Umar bin khatab, kondisi politik islam dalam keadaan stabil, usaha
perluasan wilayah Islam memperoleh hasil yang gemilang. Karena perluasan daerah terjadi
dengan cepat, Umar Radhiallahu ‘anhu  segera mengatur administrasi negara dengan
AKIDAH AKHLAK
mencontoh administrasi yang sudah berkembang terutama di Persia. Perluasan penyiaran Islam
ke Persia sudah dimulai oleh Khalid bin Walid pada masa Khalifah Abu Bakar, kemudian
dilanjutkan oleh Umar. Tetapi dalam usahanya itu tidak sedikit tantangan yang dihadapinya
bahkan sampai menjadi peperangan. Kekuasaan Islam sampai ke Mesopotamia dan sebagian
Persia dari tangan dinasti Sassanid dari Persia (yang mengakhiri masa kekaisaran sassanid) serta
mengambil alih Mesir, Palestina, Syria, Afrika Utara dan Armenia dari kekaisaran Romawi
(Byzantium).

Administrasi pemerintahan diatur menjadi delapan wilayah propinsi: Makkah, Madinah, Syria,
Jazirah Basrah, Kufah, Palestina, dan Mesir. Pada masa Umar bin khatab mulai dirintis tata cara
menata struktur pemerintahan yang bercorak desentralisasi. Mulai sejak masa Umar
pemerintahan dikelola oleh pemerintahan pusat dan pemerintahan propinsi.

Karena telah banyak daerah yang dikuasai Islam maka sangat membutuhkan penataan
administrasi pemerintahan, maka khalifah Umar membentuk lembaga pengadilan, dimana
kekuasaan seorang hakim (yudikatif) terlepas dari pengaruh badan pemerintahan (eksekutif).
Adapun hakim yang ditunjuk oleh Umar adalah seorang yang mempunyai reputasi yang baik
dan mempunyai integritas dan keperibadian yang luhur. Zaid ibn Tsabit ditetapkan sebagai
Qadhi Madinah, Ka’bah ibn Sur al-Azdi sebagai Qadhi Basrah, Ubadah ibn Shamit sebagai Qadhi
Palestina, Abdullah ibn mas’ud sebagai Qadhi kufah.

Pada masa Umar ibn Khatab juga mulai berkembang suatu lembaga formal yang disebut
lembaga penerangan dan pembinaan hukum islam. Dimasa ini juga terbentuknya sistem atau
badan kemiliteran.

Pada masa khalifah Umar bin Khattab ekspansi Islam meliputi daerah Arabia, syiria, Mesir, dan
Persia. Karena wilayah Islam bertambah luas maka Umar berusaha mengadakan penyusunan
pemerintah Islam dan peraturan pemerintah yang tidak bertentangan dengan ajaran Islam.

2.      Perkembangan Ekonomi

Karena perluasan daerah terjadi dengan cepat, dan setelah Khalifah Umar mengatur
administrasi negara dengan mencontoh administrasi yang sudah berkembang terutama di
Persia. Pada masa ini juga mulai diatur dan ditertibkan sistem pembayaran gaji dan pajak tanah.
Pengadilan didirikan dalam rangka memisahkan lembaga yudikatif dengan lembaga eksekutif.
Untuk menjaga keamanan dan ketertiban, jawatan kepolisian dibentuk. Demikian pula jawatan
pekerjaan umum. Umar juga mendirikan Bait al-Mal, menempa mata uang, dan membuat
tahun hijiah. Dan menghapuskan zakat bagi para Mu’allaf. Ada beberapa kemajuan dibidang
ekonomi antara lain :

a.       Al kharaj
AKIDAH AKHLAK
Kaum muslimin diberi hak menguasai tanah dan segala sesuatu yang didapat dengan
berperang. Umar mengubah peraturan ini, tanah-tanah itu harus tetap dalam tangan
pemiliknya semula, tetapi bertalian dengan ini diadakan pajak tanah (Al kharaj).

b.      Ghanimah

Semua harta rampasan perang (Ghanimah), dimasukkan kedalam Baitul Maal Sebagai salah
satu pemasukan negara untuk membantu rakyat. Ketika itu, peran diwanul jund, sangat berarti
dalam mengelola harta tersebut.

      c.    Pemerataan zakat

Umar bin Khatab juga melakukan pemerataan terhadap rakyatnya dan meninjau kembali
bagian-bagian zakat yang diperuntukkan kepada orang-orang yang diperjinakan hatinya (al-
muallafatu qulubuhum).

      d.   Lembaga Perpajakan

Ketika wilayah kekuasaan Islam telah meliputi wilayah Persia, Irak dan Syria serta Mesir sudah
barang tentu yang menjadi persoalan adalah pembiayaan, baik yang menyangkut biaya rutin
pemerintah maupun biaya tentara yang terus berjuang menyebarkan Islam ke wilayah tetangga
lainnya. Oleh karena itu, dalam kontek ini Ibnu Khadim mengatakan bahwa institusi perpajakan
merupakan kebutuhan bagi kekuasaan raja yang mengatur pemasukan dan pengeluaran.

3.      Perkembangan Pengetahuan

Pada masa khalifah Umar bin Khatab, sahabat-sahabat yang sangat berpengaruh tidak
diperbolehkan untuk keluar daerah kecuali atas izin dari khalifah dan dalam waktu yang
terbatas. Jadi kalau ada diantaa umat Islam yang ingin belajar hadis harus perdi ke Madinah, ini
berarti bahwa penyebaran ilmu dan pengetahuan para sahabat dan tempat pendidikan adalah
terpusat di Madinah. Dengan meluasnya wilayah Islam sampai keluar jazirah Arab, nampaknya
khalifah memikirkan pendidikan Islam didaerah-daerah yang baru ditaklukkan itu. Untuk itu
Umar bin Khatab memerintahkan para panglima perangnya, apabila mereka berhasil menguasai
satu kota, hendaknya mereka mendirikan Mesjid sebagai tempat ibadah dan pendidikan.

Berkaitan dengan masalah pendidikan ini, khalifah Umar bin Khatab merupakan seorang
pendidik yang melakukan penyuluhan pendidikan di kota Madinah, beliau juga menerapkan
pendidikan di mesjid-mesjid dan pasar-pasar serta mengangkat dan menunjuk guru-guru untuk
tiap-tiap daerah yang ditaklukkan itu, mereka bertugas mengajarkan isi al-Qur'an dan ajaran
Islam lainnya seperti fiqh kepada penduduk yang baru masuk Islam.
AKIDAH AKHLAK
Meluasnya kekuasaan Islam, mendorong kegiatan pendidikan Islam bertambah besar, karena
mereka yang baru menganut agama Islam ingin menimba ilmu keagamaan dari sahabat-sahabat
yang menerima langsung dari Nabi. Pada masa ini telah terjadi mobilitas penuntut ilmu dari
daerah-daerah yang jauh dari Madinah, sebagai pusat agama Islam. Gairah menuntut ilmu
agama Islam ini yang kemudian mendorong lahirnya sejumlah pembidangan disiplin
keagamaan.

Dengan demikian  pelaksanaan pendidikan dimasa khalifah umar bin khatab lebih maju, sebab
selama Umar memerintah Negara berada dalam keadaan stabil dan aman, ini disebabkan,
disamping telah ditetapkannya mesjid sebagai pusat pendidikan, juga telah terbentuknya pusat-
pusat pendidikan Islam diberbagai kota dengan materi yang dikembangkan, baik dari segi ilmu
bahasa, menulis dan pokok ilmu-ilmu lainnya.

4.      Perkembangan Sosial

Pada masa Khalifah Umar ibn Khatthab ahli al-dzimmah yaitu penduduk yang memeluk agama
selain Islam dan berdiam diwilayah kekuasaan Islam. Al-dzimmah terdiri dari pemeluk Yahudi,
Nasrani dan Majusi. Mereka mendapat perhatian, pelayanan serta perlindungan pada masa
Umar. Dengan membuat perjanjian, yang antara lain berbunyi ;

“Keharusan orang-orang Nasrani menyiapkan akomodasi dan konsumsi bagi para tentara
Muslim yang memasuki kota mereka, selama tiga hari berturut-turut”.

Pada masa umar sangat memerhatikan keadaan sekitarnya, seperti kaum fakir, miskin dan anak
yatim piatu, juga mendapat perhatian yang besar dari Umar ibn Khathab.

5.      Perkembangan Agama

Di zaman Umar Radhiallahu ‘anhu gelombang ekspansi (perluasan daerah kekuasaan)  pertama
terjadi ; ibu kota Syria, Damaskus, jatuh tahun 635 M dan setahun kemudian, setelah tentara
Bizantium kalah di pertempuran Yarmuk, seluruh daerah Syria jatuh ke bawah kekuasaan Islam.
Dengan memakai Syria sebagai basis, ekspansi diteruskan ke Mesir di bawah pimpinan 'Amr ibn
'Ash Radhiallahu ‘anhu dan ke Irak di bawah pimpinan Sa'ad ibn Abi Waqqash Radhiallahu
‘anhu. Iskandariah/Alexandria, ibu kota Mesir, ditaklukkan tahun 641 M. Dengan demikian,
Mesir jatuh ke bawah kekuasaan Islam.

Al-Qadisiyah, sebuah kota dekat Hirah di Iraq, jatuh pada tahun 637 M. Dari sana serangan
dilanjutkan ke ibu kota Persia, al-Madain yang jatuh pada tahun itu juga. Pada tahun 641 M,
Moshul dapat dikuasai. Dengan demikian, pada masa kepemimpinan Umar Radhiallahu ‘anhu,
AKIDAH AKHLAK
wilayah kekuasaan Islam sudah meliputi Jazirah Arabia, Palestina, Syria, sebagian besar wilayah
Persia, dan Mesir. Dalam kata lain. Islam pada zaman Umar semakin berkembang.

Jadi dapat disimpulkan, keadaan agama Islam pada masa Umar bin Khatthab sudah mulai
kondusif, dikarenakan karena kepemimpinannya yang loyal, adil, dan bijaksana. Pada masa ini
Islam mulai merambah ke dunia luar, yaitu dengan menaklukan negara-negara yang kuat, agar
islam dapat tersebar kepenjuru dunia.

BAB III

PENUTUP

            Kepemimpinan umar bin khattab merupakan punjaknya kejayaan islam. Pada masa umar
islam berkembang dengan cepat hingg ke berbagai wilayah. kholifah umar merupakan
pemimpin yang tegas dan murka terhadap kemungkaran dan santun terhadap kaum yang
lemah. Dalam mengeluarkan kebijakan umar bin khattab tidak pernah mementingkan
kepentingan keluarga atau kepentingan pribadi. Selalu tawadhu’ dan merasa hina dan tak
berdaya dihadapan tuhannya. Ketika umar di panggil oleh allah ta’ala kaum muslimin merasa
kehilangan sesuatu yang sangat berharga.

            Jika kita bandingkan kepemimpinan umar bin khattab dengan kepemimpinan soeharto,
maka ada bebepara kemiripan pada aspek-aspek tertentu saja. Diantaranya ketegasannya
dalam mempinan, memberikan keamanan kepada masyarakat, menjadikan negara yang
disegani negara lain.

           

 Namun ada beberapa karakter yang sangat berbeda antara kepemimpinan umar bin khattab
dengan soeharto. Adapun yang perbedaannya adalah bahwa kebijakan yang di keluarkan oleh
soeharto lebih mementingkan kelompoknya dan kepentingan pribadi, melakukan korupsi,
mengangkat gubernur berdasarkan kekeluargaan dan otoriter terhadap rakyatnta.
AKIDAH AKHLAK
            Demikianlah makalah kami yang dapat kami paparkan, mudah-mudahan dapat
memberikan pengetahuan kepada kita kesamaan dan perbedaan kepemimpinan antara
soeharto dan umar bin khattab. Jikalau ada kekurangan dan kesasalahan kami dalam penulisan
serta data yang kami sampaikan kami mohon maaf sebesar-besarnya.

Anda mungkin juga menyukai