Anda di halaman 1dari 2

Nama : Fanny Nurmaulida

Nim : 1905124103
Hari/Tgl Tugas : Rabu/21/10/2020
Mata Kuliah : Budaya Melayu
Kelas :3
Nama Dosen : Dr. Arza Aibonotika, S.S.,M.Si

1. Apa keuntungan dan kerugian menggunakan aksara Arab-Melayu untuk


menuliskan bahasa Indonesia?
Jawab:
Keuntungan:
• sebagai bahasa komunikasi antara raja-raja di kepulauan Indonesia
dengan raja-raja pembesar dan pedagang-pedagang dari manca
negara.
• untuk melestarikan khazanah budaya intelektual Indonesia yang
perlu digali melalui dunia pendidikan dengan mengetahui dan
memahami aksara huruf Arab Melayu yang merupakan pintu
gerbang dunia ilmu untuk menggali karya-karya yang terdapat pada
naskah Melayu Nusantara.
Kekurangan:
• huruf Arab mempunyai kekurangan dari segi lambang untuk fonem
Melayu

2. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis adat!


1) Adat Sebenar Adat
Adat Yang Sebenarnya Adat adalah aturan hukum yang mengatur
kehidupan manusia yang berasal dari penciptanya. Hukum yang
tidak dapat ditawar-tawar, memang demikian adanya aturan tersebut
dari tuhan pencipta manusia. Adat Yang Sebenarnya Adat ini
tertuang dalam suatu ajaran agama. Dalam ajaran Agama Islam
hukum tersebut diatur dalam Al-Qur’an dan Hadits. Didalam Al-
Qur’an maupun Hadits tersebut diatur mengenai hal-hal yang
dilarang dan diperbolehkan, dengan ganjaran bahwa suatu perbuatan
tersebut Haram atau dihalalkan dalam Agama Islam. Inilah Adat
Yang Sebenarny Adat yaitu hukum yang dibuat oleh Tuhan pencipta
manusia dan seluruh alam.
2) Adat Yang Teradat
Adat Yang Teradat adalah aturan hukum atau kebiasaan yang
tercipta dengan sendirinya. Demikian halnya dengan sanksi dari
Adat Yang Teradat tersebut terjadi dengan sendirinya. Sebagai
contoh : Orang yang meminjam suatu barang kepada orang lain,
maka hukumnya dia harus mengembalikan pinjaman tersebut
kepada orang tempat dia meminjam, sanksi yang tercipta dari
peristiwa tersebut apabila orang yang meminjam tidak
mengembalikan adalah : orang yang meminjam tersebut tidak akan
dipercaya lagi untuk meminjam sesuatu kepada orang lain.
3) Adat Yang Diadatkan
Adat Yang Diadatkan adalah norma-norma, hukum-hukum yang
menjadi kebiasaan kemudian disepakati dalam suatu permufakatan
untuk dijadikan acuan dalam mengatur kehidupan masyarakat
disuatu wilayah atau suatu negara. Dalam kehidupan Masyarakat
Adat Lampung biasanya tiap-tiap persekutuan adat memiliki Piagem
maupun Keterem yang dijadikan acuan masyarakat adat tersebut
didalam kehidupan bermasyarakat, inilah yang dimaksud dengan
Adat Yang Diadatkan.
4) Adat Istiadat
Adat Istiadat adalah kebiasaan dalam suatu masyarakat yang
kemudian menjadi norma yang terus menerus dan berkembang.
Adat Istiadat ini tidak memiliki sanksi dan hukuman, namun hanya
berupaan celaan dan lain sebagainya. Sebagai contoh : Kebiasaan
pada zaman dahulu dalam Masyarakat Lampung apabila
serombongan pria dan serombongan wanita berjalan dimalam hari
menuju suatu tempat atau kampung, maka rombongan wanita akan
berjalan terlebih dahulu didepannya baru disusul, sebab pantang
bagi seorang pria datang dengan selamat kecuali rombongan wanita
tersebut terlebih dahulu telah sampai dengan selamat, dengan kata
lain hal ini merupan wujud pertanggungjawaban seorang pria.
Dalam contoh yang lebih sederhana adalah kebiasaan seorang anak
atau orang yang lebih muda mencium tangan seseorang yang lebih
tua darinya, hal ini dimaksud sebagai wujud penghormatan dan
sopan-santul dalam masyarakat timur ataupun upacara-upacara adat
yang menjadi kebiasaan seperti : Cukuran dsb.

Anda mungkin juga menyukai