Anda di halaman 1dari 5

SIRAJUL MUNIR

204441106

KELAS A

LAPORAN STUDY LAPANGAN

Nama CV : CV. HARIRA MAKMUR SEJAHTERA

Syarat-Syarat Pendirian CV

Seiring perubahan peraturan perizinan perusahaan yang diberlakukan, maka terdapat perubahan
peraturan mengenai tata cara pendirian CV di 2020.

Minimal orang yang dibutuhkan untuk mendirikan CV

Untuk mendirikan CV, minimal dibutuhkan 2 orang untuk menjadi Persero Aktif dan Persero
Pasif,

Persero Aktif adalah pihak yang bertanggung jawab untuk menjalankan, mengurus, serta
mengambil keputusan didalam CV.

Persero Pasif adalah pihak yang menjadi penyetor modal yang tidak ikut serta dalam
kepengurusan perusahaan (CV). Persero pasif adalah pihak yang akan meminta
pertanggungjawaban dari kegiatan perusahaan yang dijalankan oleh Persero Aktif.

Syarat Dokumen Pendirian CV

Untuk mendirikan CV, harus menyiapkan dokumen berikut:

a. Copy atau scan E-KTP, KK, dan NPWP Persero Aktif dan Pasif
b. Copy Surat Kontrak/Sewa Kantor atau bukti kepemilikan tempat usaha.
c. Surat Keterangan Domisili dari pengelola Gedung/Ruko.
d. Copy PBB (Pajak Bumi Bangunan) & bukti bayar PBB tahun tempat usaha.
e. Foto kantor tampak dalam dan luar.
f. Kantor berada di Zonasi Perkantoran / Zonasi Komersial / Zonasi Campuran.

Catatan Penting:

Dokumen KTP, KK, dan NPWP harus dipastikan sudah diupdate dengan status terbaru.

(Misalnya: Jika ada perpindahan alamat domisili di KTP namun NPWP masih menggunakan
alamat lama, maka NPWP wajib diupdate dengan alamat yang sesuai dengan KTP).

1. Pengecekan dan Pembookingan Nama oleh Notaris

Sebelum pendirian, harus mengajukan nama perusahaan untuk dipesan oleh notaris. Notaris akan
mengecek di sistem AHU (Administrasi Hukum Umum) sebelum melakukan pembuatan draft
Akta Perusahaan. Berbeda dengan PT yang memiliki peraturan yang lebih ketat, peraturan nama
CV masih cenderung lebih fleksibel.

2. Pembuatan Draft Akta oleh Notaris

Notaris selanjutnya akan membuat draft Akta CV dengan memasukkan data-data perusahaan
yang ditentukan oleh calon pemilik perusahaan.

Data perusahaan berisi sebagai berikut.

a. Nama CV

Nama Perusahaan yang ditentukan secara resmi.

b. Tempat dan Kedudukan

Alamat Domisili Perusahaan. Tempat kedudukan perusahaan yang dicantumkan hanyalah kota
tempat domisili berada. Alamat lengkapnya akan dijabarkan oleh notaris di sistem AHU di
Kemenkumham.

c. Maksud dan Tujuan (Bidang Usaha)


Bidang Usaha yang dijalankan oleh si perusahaan. Format Bidang Usaha diwajibkan sesuai
dengan format KBLI (Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia).

d. Modal Perusahaan serta Kepemilikan Modal


e. Struktur Kepengurusan Perusahaan

Anda akan mendapatkan draft awal untuk dicek dan direvisi apabila diperlukan sebelum lanjut
ke proses tanda tangan.

3. Finalisasi dan Tanda Tangan Akta dihadapan Notaris

Setelah Draft Akta dianggap sudah sesuai dengan permintaan, maka Akta akan ditandatangani
oleh Persero Aktif dan Persero Pasif di hadapan notaris. Baik persero aktif dan pasif diwajibkan
untuk hadir menandatangani Akta. Jika salah satu tidak dapat hadir, maka mereka bisa
memberikan kuasa secara tertulis (Surat Kuasa) kepada pihak lain untuk menggantikan
kehadiran si pemegang saham tersebut. Dalam prakteknya, beberapa notaris mewajibkan
setidaknya persero aktif untuk hadir dan melakukan tanda tangan.

Setelah tanda tangan selesai, notaris akan membuat Salinan Akta dan mendaftarkan Akta
tersebut di Kemenkumham. Anda akan mendapatkan Akta Salinan beserta Surat Keputusan
Keterangan Terdaftar dari Kemenkumham yang menyatakan perusahaan sudah terdaftar secara
resmi oleh negara.

Selain itu, Notaris akan sekaligus mendaftarkan NPWP Perusahaan tersebut ke KPP yang
bertanggung jawab di domisili sesuai dengan data Akta yang sudah dimasukkan oleh notaris.

4. Pengurusan dan Pengambilan NPWP dan SKT Perusahaan

Setelah NPWP Perusahaan didaftarkan, Kartu NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) dan SKT
(Surat Keterangan Terdaftar) akan dikeluarkan oleh KPP (Kantor Pelayanan Pajak) setelah
semua syarat dokumen dianggap cukup.

KPP akan mengecek apakah data penanggung jawab pada NPWP Perusahaan tersebut sudah
benar, status NPWP sudah diperbaharui dan apakah ada tunggakan pajak pada NPWP pribadi
Persero Aktif dan Pasif. Pembuatan NPWP sangat mungkin tertunda apabila ada data pribadi
yang kurang serta laporan pajak yang belum terlapor. Karena itu, pastikan bahwa SPT Tahunan
dan data pribadi Anda sudah terlapor dengan baik.

5. Pendaftaran NIB

NIB atau Nomor Induk Berusaha adalah nomor pengenal bagi pelaku usaha. NIB berfungsi
untuk menggantikan TDP, API, NIK, serta RPTKA jika diperlukan. Apabila telah memiliki
legalitas perusahaan namun tidak memiliki NIB, maka harus mendaftarkan NIB Perusahaan.

Pendaftaran NIB dilakukan melalui sistem OSS (Online Single Submission). Pengajuan API
tidak wajib dan hanya perlu diajukan apabila dibutuhkan.

Bila tidak langsung didaftarkan, API masih bisa didaftarkan setelah NIB sudah keluar ketika
pelaku usaha sudah membutuhkan izin tersebut.

Pemilihan Bidang Usaha di NIB dilakukan dengan memilih KBLI Bidang Usaha yang sesuai.
KBLI yang dimasukkan harus sudah dimasukkan di Akta terlebih dahulu.

6. Pengajuan Izin Usaha dan Izin Komersial

Sama seperti NIB, Izin Usaha diterbitkan setelah NIB sudah dikeluarkan. Izin Usaha juga diurus
di sistem OSS.

Izin Usaha menggantikan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) yang sebelumnya menjadi salah
satu dokumen perizinan wajib untuk perusahaan yang sebelumnya dikeluarkan oleh PTSP
(Pelayanan Terpadu Satu Pintu).

Izin Usaha diajukan terlebih dahulu sebelum izin komersial. Izin Komersial berfungsi untuk
pelaku usaha atau badan usaha yang dengan bidang yang kegiatan operasionalnya membutuhkan
izin khusus.

 Jangka waktu proses pengurusan surat-surat yang diperlukan perizinan selama kurun
waktu kurang lebih sampai 2 bulan.
Kisaran Biaya Pembuatan/ Pendirian CV

Tidak ada batasan standar mengenai biaya pendirian CV, akan tetapi kisaran biaya pendirian CV
yang diperlukan tidak sampai lebih dari 10 juta rupiah, biaya ini pun masih bervariasi sesuai
dengan layanan yang diinginkan. Diperkirakan biaya untuk pendirian CV berkisar 3 juta – 8 juta
rupiah.

Apa kewajiban pendiri setelah pendirian perusahaan telah selesai?

Setelah pendiriaan perusahaan sudah selesai maka sudah bisa menjalankan bisnis dan juga
menyiapkan sistem pelaporan wajib untuk perusahaan, misalnya merapikan sistem pelaporan
pajak. Juga bisa mendaftarkan merek dagang perusahaan Anda untuk melindungi identitas
perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai