Anda di halaman 1dari 9

PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER

BAGI GENERASI MUDA INDONESIA

OLEH

NAMA : ANJELI SITUMORANG

KELAS : XI IPA 2

MAPEL : BAHASA INDONESIA

GURU : MELDA MARBUN, S.Pd

SMA NEGERI 1 KOLANG


TA.2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,karena rahmat dan karunia-
Nya,penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah tepat waktu.

Tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada keluarga dan teman-teman karena
telah mendukung penulis dalam menyelesaikan tugas makalah ini.

Penulisan makalah berjudul ‘Pentingnya Pendidikan Karakter Bagi Generasi Muda


Indonesia’ bertujuan untuk memenuhi tugas mata pelajaran B.Indonesia dan sebagai bahan
pembelajaran bagi saya dan teman teman sekalian.

Penulis mengakui bahwa ada banyak kekurangan pada penulisan makalah ini. Oleh karena
itu, kritik dan saran dari seluruh pihak senantiasa penulis harapkan demi kesempurnaan makalah
ini. Semoga makalah ini dapat membawa pemahaman dan pengetahuan bagi kita semua.

Hormat Saya

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah hal yang penting bagi manusia dimanapun ia berada. Dalam pendidikan kita
dikenalkan pada segala aspek tentang ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun pendidikan yang
berisikan ilmu pengetahuan, sejarah, teknologi dan teori-teori pengetahuan lainnya tidaklah cukup.
Akhir-akhir ini sangat banyak kasus kriminal salah satunya korupsi dan sangat ironis karena
tindakan tidak bermoral seperti itu dilakukan oleh kalangan berpendidikan dan sekaligus pemangku
amanah negara.

Persoalan degradasi moral dan karakter bangsa kini menjadi sorotan tajam masyarakat. Sorotan
itu mengenai berbagai aspek kehidupan, tertuang dalam berbagai tulisan di media cetak,
wawancara, dialog, dan gelar wicara di media elektronik. Selain di media massa, para pemuka
masyarakat, para ahli, dan para pengamat pendidikan, dan pengamat sosial berbicara mengenai
persoalan budaya dan karakter bangsa di berbagai forum seminar, baik pada tingkat lokal, nasional,
maupun internasional. Persoalan yang muncul di masyarakat seperti korupsi, kekerasan, kejahatan
seksual, perusakan, perkelahian massa, kehidupan ekonomi yang konsumtif, kehidupn politik yang
tidak produktif, dan sebagainya menjadi topik pembahasan hangat di media massa, seminar, dan di
berbagai kesempatan. Berbagai alternatif penyelesaian diajukan seperti peraturan, undang-undang,
peningkatan upaya pelaksanaan dan penerapan hukum yang lebih kuat.

Untuk mengatasi, paling tidak mengurangi, masalah karakter bangsa yang dibicarakan itu adalah
pendidikan. Pendidikan dianggap sebagai alternatif yang bersifat preventif karena pendidikan
membangun generasi baru bangsa yang lebih baik. Sebagai alternatif yang bersifat preventif,
pendidikan diharapkan dapat mengembangkan kualitas generasi muda bangsa dalam berbagai aspek
yang dapat memperkecil dan mengurangi penyebab berbagai masalah karakter bangsa. Memang
diakui bahwa hasil dari pendidikan akan terlihat dampaknya dalam waktu yang tidak segera, tetapi
memiliki daya tahan dan dampak yang kuat di masyarakat.

Oleh karena itu dibutuhkan suatu pendidikan moral bagi seluruh generasi muda saat ini. Agar
nantinya tidak terjadi peristiwa-peristiwa tidak bermoral yang dilakukan generasi muda Indonesia.
Pendidikan karakter sangatlah penting untuk generasi muda kita untuk membentuk karakter bangsa
yang dapat bertanggung jawab terhadap amanah yang akan diberikan oleh bangsa ini kelak.

Pendidikan karakter perlu diberikan sejak dini dengan tujuan karakter yang dibentuk saat anak
masih kecil lebih baik dari pada membentuk karakter anak yang sudah besar. Dengan adanya
pendidikan karakter diharapkan seorang anak tidak hanya cerdas secara intelektual saja namun juga
cerdas secara moral dan perilaku.

Pendidikan karakter bangsa dimaknai sebagai pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai


budaya dan karakter bangsa pada diri peserta didik sehingga mereka memiliki nilai dan karakter
sebagai karakter dirinya, menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dirinya, sebagai anggota
masyarakat, dan warganegara yang religius, nasionalis, produktif dan kreatif .

B.Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini adalah :

1. Mengungkapkan pentingnya pendidikan karakter untuk generasi muda Indonesia saat ini.
2. Menjabarkan peranan pendidikan karakter bagi pembentukan karakter bangsa melalui
karakter generasi muda.

C.Manfaat Penulisan

Manfaat karya ilmiah ini adalah :

1. Sebagai pemenuhan tugas akhir mata kuliah Bahasa Indonesia.


2. Memberikan pemahaman tentang pentingnya pendidikan karakter bagi generasi muda
Indonesia.
3. Memberikan pemahaman pada masyarakat tentang peran dan fungsi pendidikan karakter
untuk membentuk karakter bangsa.

D.Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penulisan karya tulis ini adalah :

1. Apakah pendidikan karakter penting bagi generasi muda Indonesia ?


2. Bagaimana cara memberikan pendidikan karakter pada generasi muda Indonesia ?
3. Siapa saja yang perlu mendapatkan pendidikan karakter ?
4. Kapankah pendidikan karakter harus diberikan ?
5. Dimana tempat yang paling tepat untuk pelaksanaan pendidikan karakter ?
BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian Pendidikan dan Pendidikan Karakter

Dalam arti sederhana pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membina
kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Dalam
perkembangannya, istilah pendidikan atau paedagogie berarti bimbingan atau pertolongan yang
diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa kepada anak-anak agar ia menjadi dewasa .

Pendidikan adalah suatu upaya sadar untuk mengembangkan potensi peserta didik secara
optimal. Usaha sadar itu tidak boleh dilepaskan dari lingkungan peserta didik berada, terutama dari
lingkungan budayanya, karena peserta didik hidup tak terpishkan dalam lingkungannya dan
bertindak sesuai dengan kaidah-kaidah budayanya. Pendidikan yang tidak dilandasi oleh prinsip itu
akan menyebabkan peserta didik tercerabut dari akar budayanya. Ketika hal ini terjadi, maka
mereka tidak akan mengenal budayanya dengan baik sehingga ia menjadi orang “asing” dalam
lingkungan budayanya. Selain menjadi orang asing, yang lebih mengkhawatirkan adalah dia
menjadi orang yang tidak menyukai budayanya.

Pendidikan karakter bangsa dapat diartikan sebagai pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai
budaya dan karakter bangsa pada diri peserta didik sehingga mereka memiliki nilai dan karakter
sebagai karakter dirinya, menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dirinya, sebagai anggota
masyarakat, dan warganegara yang religius, nasionalis, produktif dan kreatif.

Pengembangan karakter sangat strategis bagi keberlangsungan dan keunggulan bangsa di masa
mendatang. Pengembangan itu harus dilakukan melalui perencanaan yang baik, pendekatan yang
sesuai, dan metode belajar serta pembelajaran yang efektif. Sesuai dengan sifat suatu nilai,
pendidikan budaya dan karakter bangsa adalah usaha bersama sekolah; oleh karenanya harus
dilakukan secara bersama oleh semua guru dan pemimpin sekolah, melalui semua mata pelajaran,
dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari budaya sekolah.

B.Pentingnya Pendidikan Karakter Untuk Generasi Muda Indonesia

Pendidikan karakter sangat penting untuk generasi muda Indonesia terutama para pemuda.
Karena generasi muda ini nantinya akan menjadi tombak pembangunan bangsa. Sebagai penerus
bangsa diharapkan para generasi muda dapat memberikan teladan baik sikap dan tingkah lakunya.
Mereka bukan hanya harus pandai dan cerdas secara intelektual namun juga harus pintar dan cerdas
dalam moralnya. Dengan terus mengembangkan rasa ingin tahu maka anak sangat akrab dengan
khasanah ilmu.

Pendidikan karakter dapat dilaksanakan dalam sekolah formal maupun nonformal mengingat
pendidikan adalah cara yang efektif dalam pembentukan karakter generasi muda
Indonesia.Sebenarnya pendidikan karakter tidak hanya diberikan kepada generasi muda saja namun
juga harus diberikan kepada seluruh warga negara Indonesia demi tercapainya karakter bangsa
yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Pendidikan karakter perlu diberikan sejak anak masih usia dini. Ketika mereka masih usia dini akan
lebih mudah membentuk karakter baik yang diharapkan akan menjadi karakternya kelak dari pada
memberikan pendidikan karakter kepada anak yang mulai tumbuh remaja. Namun pada intinya
pendidikan karakter harus diberikan secara berkelanjutan dan saling berhubungan di tiap jenjang
pendidikan. Oleh karena itu pendidikan karakter perlu diberikan mulai tingkat PAUD, SD, SMP,
SMA, hingga Perguruan Tinggi.

Fungsi karakter bangsa adalah:

1. Pengembangan: pengembangan potensi peserta didik untuk menjadi pribadi berperilaku baik; ini
bagi peserta didik yang telah memiliki sikap dan perilaku yang mencerminkan budaya dan karakter
bangsa;

2. Perbaikan: memperkuat kiprah pendidikan nasional untuk bertanggung jawab dalam


pengembangan potensi peserta didik yang lebih bermartabat; dan

3. Penyaring: untuk menyaring budaya bangsa sendiri dan budaya bangsa lain yang tidak sesuai
dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang bermartabat.

C. Tujuan Pendidikan Karakter Bangsa

Tujuan pendidikan budaya dan karakter bangsa adalah:

1. Mengembangkan potensi kalbu/nurani/afektif peserta didik sebagai manusia dan warganegara


yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa;

2. Mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai
universal dan tradisi budaya bangsa yang religius;

3. Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik sebagai generasi penerus
bangsa;

4. Mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri, kreatif, berwawasan
kebangsaan; dan

5. Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman, jujur,
penuh kreativitas dan persahabatan, serta dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan
(dignity).

D.Nilai-nilai dalam Karakter Bangsa

Nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan karakter bangsa diidentifikasi dari sumber-
sumber berikut ini.

1. Agama: masyarakat Indonesia adalah masyarakat beragama. Oleh karena itu, kehidupan individu,
masyarakat, dan bangsa selalu didasari pada ajaran agama dan kepercayaannya. Secara politis,
kehidupan kenegaraan pun didasari pada nilai-nilai yang berasal dari agama. Atas dasar
pertimbangan itu, maka nilai-nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa harus didasarkan pada
nilai-nilai dan kaidah yang berasal dari agama.

2.Pancasila: negara kesatuan Republik Indonesia ditegakkan atas prinsip-prinsip kehidupan


kebangsaan dan kenegaraan yang disebut Pancasila. Pancasila terdapat pada Pembukaan UUD 1945
dan dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal yang terdapat dalam UUD 1945. Artinya, nilai-nilai
yang terkandung dalam Pancasila menjadi nilai-nilai yang intinya mengatur kehidupan politik,
hukum, ekonomi, kemasyarakatan, budaya, dan seni. Pendidikan karakter bangsa bertujuan
mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang lebih baik, yaitu warga negara yang
memiliki kemampuan, kemauan, dan menerapkan nilainilai Pancasila dalam kehidupannya sebagai
warga negara.

3. Budaya: sebagai suatu kebenaran bahwa tidak ada manusia yang hidup bermasyarakat yang tidak
didasari oleh nilai-nilai budaya yang diakui masyarakat itu. Nilai-nilai budaya itu dijadikan dasar
dalam pemberian makna terhadap suatu konsep dan arti dalam komunikasi antaranggota masyarakat
itu. Posisi budaya yang demikian penting dalam kehidupan masyarakat mengharuskan budaya
menjadi sumber nilai dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa.

4.Tujuan Pendidikan Nasional: sebagai rumusan kualitas yang harus dimiliki setiap warga negara
Indonesia, dikembangkan oleh berbagai satuan pendidikan di berbagai jenjang dan jalur. Tujuan
pendidikan nasional memuat berbagai nilai kemanusiaan yang harus dimiliki warga negara
Indonesia. Oleh karena itu, tujuan pendidikan nasional adalah sumber yang paling operasional
dalam pengembangan pendidikan karakter bangsa.

Nilai-nilai yang harus dikembangkan dalam pendidikan karakter untuk generasi muda Indonesia
saat ini diantaranya adalah :

a.Religius adalah sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya,
toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
b.Jujur merupakan perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang
selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
c.Toleransi adalah sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat,
sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
d.Disiplin adalah tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan
peraturan.
e.Kerja Keras adalah perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi
berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
f.Kreatif merupakan berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari
sesuatu yang telah dimiliki.
g.Mandiri Sikap adalah perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan
tugas-tugas.
h.Demokratis adalah cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban
irinya dan orang lain.
i. Rasa Ingin Tahu adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih
mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
j.Semangat Kebangsaan merupakan cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan
kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
k.Cinta Tanah Air merupakan cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan,
kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya,
ekonomi, dan politik bangsa.
l.Menghargai Prestasi adalah sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan
sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
m.Bersahabat/ Komuniktif adalah tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul,
dan bekerja sama dengan orang lain.
n.Cinta Damai merupakan sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa
senang dan aman atas kehadiran dirinya.
o.Gemar Membaca merupakan kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan
yang memberikan kebajikan bagi dirinya.

p.Peduli Lingkungan adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada
lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan
alam yang sudah terjadi.

q.Peduli Sosial adalah sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan
masyarakat yang membutuhkan.

r.Tanggung-jawab adalah sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan
kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam,
sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Kesimpulan dari karya tulis tentang pentingnya pendidikan karakter untuk generasi muda Indonesia
ini adalah :

1.Pendidikan karakter bangsa dapat diartikan sebagai pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai
budaya dan karakter bangsa pada diri peserta didik sehingga mereka memiliki nilai dan karakter
sebagai karakter dirinya, menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dirinya, sebagai anggota
masyarakat, dan warganegara yang religius, nasionalis, produktif dan kreatif.

2.Pendidikan karakter perlu diberikan sejak anak masih usia dini. Ketika mereka masih usia dini
akan lebih mudah membentuk karakter baik yang diharapkan akan menjadi karakternya kelak dari
pada memberikan pendidikan karakter kepada anak yang mulai tumbuh remaja.

3Pendidikan karakter dapat dilaksanakan dalam sekolah formal maupun nonformal mengingat
pendidikan adalah cara yang efektif dalam pembentukan karakter generasi muda
Indonesia.Sebenarnya pendidikan karakter tidak hanya diberikan kepada generasi muda saja namun
juga harus diberikan kepada seluruh warga negara Indonesia demi tercapainya karakter bangsa
yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

B.Saran-saran

Saran yang ingin penulis sampaikan pada karya tulis ini adalah:

1.Kepada pemerintah agar lebih memperhatikan tentang pendidikan karakter untuk generasi muda
Indonesia dengan menyisipkan pelajaran tentang pendidikan karakter di sekolah ataupun instansi
pendidikan lainnya.

2.Kepada generasi muda seharusnya dapat memahami pentingnya pendidikan karakter untuk
pembentukan karakter bangsa dengan cara berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan pendidikan
karakter di Indonesia.

Dalam penulisan karya ilmiah ini masih banyak terdapat kekurangan dan penulis berharap agar di
kemudian hari ada yang berminat untuk meneliti tenteng pentingnya pendidikan karakter untuk
generasi muda, tentunya dengan tinjauan yang lebih luas dan lebih mendalam.

DAFTAR PUSTAKA

Hamid, Sholeh. 2011. Metode Edutainment. Yogyakarta : Diva Press.


Hasan, Said. 2010. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Jakarta :
Kemendiknas.
Hasbullah. 2005. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta : RajaGrafindo Persada.
Mujiyanto, Yant. 2013. Gurindam : Dengan Pendidikan Karakter Plus. Surakarta.
Sukardi. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
Suprijanto. 2007. Pendidikan Orang Dewasa. Jakarta : Bumi Aksara.
From http://pendidikan.com/model-pendidikan-nonformal/ diakses 15/12/2013.
From http://gayahidupalami.wordpress.com/pendidikan/karakter/ diakses 20/12/2013.
Langeveld. 1971. Paedagogiek Teoritis. Jakarta : FIP-IKIP.

Anda mungkin juga menyukai