Anda di halaman 1dari 5

Laporan Kasus

Seorang Perempuan Usia 58 Tahun Datang Berobat Dengan Keluhan perut yang membesar dan
Terdapat Nyeri Tekan

Pembimbing:

Dr. Imam ,Sp.PD,KGEH

Oleh:

Nurul Hayatun Nupus, S.Ked 04111001008

Alfadea

DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT DALAM RSUP Dr. MOHAMMAD HOESIN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA PALEMBANG

2018
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Kasus

“Seorang Perempuan Usia 58 Tahun Datang Berobat Dengan Keluhan Nyeri Pada Perut

Nurul Hayatun Nupus, S.Ked

Alfadea

Sebagai syarat untuk mengikuti kepanitraan klinik periode 19 februari 20018-29 April 2018 di
Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya/RSUP Dr. Mohammad
Hoesin Palembang.

Palembang, Februari 2018

dr. Imam, Sp.PD, KGEH


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT atas limpahan rahmaat dan karuniaNya penulis dapat
menyelesaikan laporan kasus yang berjudul “Seorang Perempuan Usia 58 Tahun Datang Berobat
Dengan Keluhan Nyeri Tekan Pada Perut”. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih
tak terhingga kepada dr. Imam, Sp.PD, KGEH selaku pembimbing.

Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan dari laporan ini. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan dalam penulisan selanjutnya.
Penulis berharap tulisan laporan kasus ini akan membawa manfaat untuk kemajuan ilmu
kedokteran.

Palembang, Februari 2018

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN

BAB II. STATUS PASIEN

2.1. Identifikasi Pasien

2.2. Anamnesis

2.3. Pemeriksaan Fisik

2.4. Pemeriksaan Penunjang

2.5. Diagnosis

2.6. Diagnosis Banding

2.7. Tata Laksana

2.8. Rencana Pemeriksaan

2.9. Prognosis

2.10. Follow Up

BAB III. TINJAUAN PUSTAKA

3.1. Anatomi Hepar

3.2.

BAB IV. ANALISIS KASUS

DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN

Sirosis adalah suatu keadaan patologis yang menggambarkan stadium akhir fibrosis hepatik yang
berlangsung progresif dan ditandai dengan distorsi dari arsitektur hepar dan pembentukan nodulus
regeneratif. Gambaran ini terjadi akibat nekrosis hepatoselular. Jaringan penunjang retikulin kolaps
disertai deposit jaringan ikat, distorsi jaringan vaskuler dan regenerasi nodularis parenkim hati.

Sirosis hati secara klinis dibagi menjadi sirosis hati kompensata yang berarti belum adanya gejala
klinis yang nyata dasn sirosis hati dekompensata yang ditandai dengan gejala-gejala dan tanda klinis
yang jelas.. sirosis hati kompensata merupakan kelanjutan dari proses hepatitis kronik dan pada satu
tingkat tidak terlihat perbedaannya secara klinis. Hal ini hanya dapat dibedakan melalui pemeriksaan
biopsi hati.

Sirosis secara konvensional diklasifikasikan sebagai makronodullar (besar nodul lebih dati 3 mm)
atau mikronodular (besar nodul kurang dari 3 mm) atau campuran mikro dan makronodular selain
itu diklasifikasikan berdasarkan etiologi dan fungsional. Secara besar sirosis dapat diklasifikasikan
berdasarkan etiologis dan morfologis menjadi: alkoholik, kriptogenik dan post hepatitis (pasca
nekrosis), biliaris, kardiak, dan metabolik, keturunan dan terkait obat.

Etiologi dari sirosis hati dinegara barat yang sering terjadi akibat alkoholik sedangkan di Indonesia
terutama akibat infeksi virus Hepatitis B maupun C. Hasil penelitian di Indonesia menyebutkan virus
Hepatitis B MENYEBABKAN SIROSIS

Anda mungkin juga menyukai