Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MATA KULIAH

SISTEM NIAGA ELEKTRONIK


(Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Mata Kuliah Sistem Niaga Elektronik)

Dosen Pengampu :
Andri Rahmat Kumalasian N., ST., MT

Disusun Oleh :
Kelas : TI-A
Ferdy Wahyu Ramdhani 2513181011
Abdul Mugis Septiana 2513181021
Decky Pratama Saputra 2513181026

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNOLOGI MANUFAKTUR
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
BANDUNG
2021
1. Kasus Gramedia
 Tentukan Fungsi model bisnisnya dan jelaskan !
Model bisnis yang diterapkan oleh Gramedia berbasis offline maupun online store,
dengan masih meningkatnya kasus pandemic Covid-19, model bisnis online store yang
disebut juga dengan model bisnis in-house division lebih menjadi prioritas model bisnis
Gramedia untuk saat ini. Model bisnis ini dapat mempermudah sistem pembelian bagi
para konsumen Gramedia, dengan cukup melihat informasi mengenai hal hal yang
berkaitan dengan Gramedia melalui situs website resmi, lalu melakukan pemesanan
untuk barang yang akan dibeli, dan melakukan sistem pembayaran via transfer ke
rekening atas nama PT Kompas Cyber Media. Lalu, setelah pembayaran telah
diselesaikan, maka barang yang telah dipesan akan dikirim oleh pihak Gramedia
melalui jasa ekspedisi. Hal ini menjadi solusi yang cukup efektif bagi Gramedia dan
para konsumen untuk melakukan sistem pembelian di masa pandemic Covid-19 seperti
ini.

 Tentukan model bisnis yang diterapkannya dan jelaskan !


Pada Gramedia, model business yang diterapkan adalah in-house division, dimana
ada divisi khusus yang tugasnya mengurusi dan mengupdate website Gramedia. Model
business toko konvensional dengan website yang dimiliki oleh Gramedia mempunyai
hubungan yang cukup erat dimana Gramedia juga menyajikan dan menginformasikan
buku-buku new release pada websitenya.
Pada toko Gramedia ataupun website Gramedia juga menjual buku-buku dari
penerbit lain, selain dari menjual buku-buku terbitan Gramedia. Bisnis model dari
Gramedia adalah pelanggan tidak perlu datang ke toko buku Gramedia jika ingin
membeli buku, dapat lewat online (website Gramedia). Untuk servis model dari
Gramedia adalah dengan tersedianya pesan antar (delivery) bagi pemesanan dan
pembelian buku secara online. Revenue Model untuk Gramedia adalah pendapatan
yang diterima langsung oleh Gramedia setelah transaksi via transfer berhasil diterima
untuk pembelian buku yang dilakukan oleh pemesan (telah masuk ke rekening BCA
atas nama PT Kompas Cyber Media).
 Buat Canvas Model Businessnya !

Gambar Bisnis Model Canvas Gramedia

 Tentukan Patra/pola bisnis yang diterapkan dan jelaskan !


Pola bisnis yang digunakan oleh pihak Gramedia adalah pola bisnis in-house
division. Dimana pada pola ini, perusahaan memberikan suatu solusi terobosan
langsung dengan adanya sistem pembelian secara online melalui promosi dan informasi
terkait melalui situs website Gramedia. Dengan adanya pola ini, pihak Gramedia dapat
menjangkau seluruh calon konsumennya walaupun terhambat oleh beberapa masalah
seperti jarak konsumen dan offline store yang cukup jauh dan tidak memungkinkan
untuk melakukan pembelian secara langsung. Selain itu, pola model in house division
ini dapat menjadi alternatif pada saat pandemic Covid-19 seperti sekarang ini.

2. Kasus Starbuck
 Tentukan Fungsi model bisnisnya

Fungsi dari model bisnis yang diterapkan pada starbuck adalah untuk menitik
beratkan kenyamanan antar setiap elemen yang ada dilingkungan starbuck, baik dari
staff sampai dengan setiap konsumennya. Hal ini dapat berdampak pada rasa emosional
konsumen terhadap pelayanan pihak starbuck, dan dapat membuat perusahaan
starbucks memiliki nilai lebih dimata para konsumen, sehingga perusahaan starbuck
selalu dapat meningkatkan jumlah dari pada konsumen setia yang telah mereka
dapatkan sebelumnya.

 Tentukan model bisnis yang diterapkan


Pada Starbucks, model business yang diterapkan adalah connecting with costumer.
Dimana perusahaan menempatkan kostumer pada piramida paling atas dalam bisnis
model mereka. Hal tersebut diterapkan di Starbucks dengan menciptakan Starbucks
Experience. Dengan konsep Starbucks Experience, perusahaan berhasil menciptakan
“emotional connection” antara kostumer, komunitas dan staff Starbucks itu sendiri.
Starbucks berhasil menciptakan competitive advantage dengan mengolah feedback
untuk menghasilkan strategi dan langkah yang terbaik bagi perusahaan. Dengan kata
lain, dengan sinergi tersebut Starbucks berhasil mengidentifikasi dan menciptakan
sesuatu yang diinginkan oleh konsumen mereka.
Starbucks berhasil memahami apa yang konsumennya harapkan ketika mereka
berada di outlet Starbucks seperti dilayani dengan ramah dan bersahabat sebagai nilai
psikologi yang konsumen rasakan, selain nilai dan fungsi dari produk yang mereka
dapatkan. Sesuai dengan salah satu perinsip Starbucks yaitu everything matters, dalam
penerapan prinsip tersebut Starbucks berusaha menciptakan desain yang
menyeimbangkan aspek kehangatan (warm) dan bersahabat dalam atmosfir/suasana
tokonya. Prinsip selanjutnya yang Starbucks terapkan adalah “Make it your own” yang
mengedepankan “Starbucks five ways of being”. Dalam konsep tersebut, dijelaskan hal
hal yang Starbucks terapkan pada setiap pelanggan agar merasakan pengalaman yang
berbeda, seperti be welcoming, be genuine, be considerate, be knowledge, be involved
yang bertujuan agar setiap orang yang masuk ke sana memiliki pengalaman dan kesan
yang mendalam.
Dalam membuat pelanggannya merasa spesial secara personal, setiap barista dan
staff lainnya menanyakan nama pelanggannya satu persatu, menuliskan nama mereka,
hingga berbincang bincang tentang apa saja. Dari hal tersebut terciptalah “emotional
connection” antara pelanggan dan staff Starbucks itu sendiri. Hal tersebut
menghadirkan bukan saja hubungan antara pembeli dan penjual, namun lebih jauh lagi
yaitu relasi pertemanan antara barista dan penikmat kopinya.
 Buat Canvas Model Business

Gambar Bisnis Model Canvas Starbucks

a. Costumer Segments
Starbucks menetapkan orang dewasa muda (sekitar usia 18-45 tahun), yang
tinggal diperkotaan dan memiliki pendapatan tetap sebagai sasaran segmen terbaik.
Penargetan ini akan berkonsentrasi pada konsumen dengan menawarkan suasana
santai dan nyaman, sehingga mereka tidak hanya tertarik meraih secangkir kopi
tetapi juga ingin menikmati pengalaman Starbucks. Untuk ini mereka akan bersedia
untuk menghabiskan sedikit lebih mahal dari harga ratarata untuk kopi spesial.
Pertimbangan lain ditekankan pada gaya hidup orang dewasa muda perkotaan yang
biasanya cukup sibuk, sehingga sesuai dengan tujuan Starbucks yang ingin
menciptakan budaya coffee-to-go
b. Value Proposition
Dengan target pelanggan young urban adults, Starbucks memiliki value
proposition yang unik dari sebuah kedai kopi premium yang berusaha mereka
tawarkan yaitu: ”To inspire and nurture the human spirit – one person, one cup and
one neighborhood at a time”. Untuk mencapai nilai tersebut Starbucks berupaya
mempekerjakan orang yang memiliki rasa komitmen yang tinggi dan keterampilan
dalam melakukan pekerjaan secara efisien. Sehingga Starbucks bisa mentransfer
pengetahuan dan pasion karyawan atau mitra kepada setiap pelanggan untuk
meningkatkan kepuasan. Berikut adalah prinsip-prinsip dasar bisnis yang dijalankan
oleh Starbucks:
- Our Coffee
Ini terkait dengan kualitas yang selalu dan akan selalu dipertahankan oleh
Starbucks. Mereka sangat bergairah mengenai sumber etis dalam mendapatkan biji
kopi terbaik, memanggang mereka dengan hati-hati, dan meningkatkan kehidupan
orang-orang yang menumbuhkan mereka.
- Our Partners
Mitra bagi mereka bukan sekedar tentang pekerjaan, akan tetapi juga
merupakan semangat. Sehingga mereka berusaha saling merangkul keragaman
untuk menciptakan sebuah tempat dimana mereka masing-masing dapat menjadi
diri sendiri dan memperlakukan satu sama lain dengan hormat dan bermartabat.
- Our Customers
Hal ini dimulai tidak sekedar dengan komitmen untuk membuat minuman
yang sempurna, akan tetapi ini benar-benar tentang hubungan manusia yang ingin
diciptakan melalui keterlibatan penuh, keterhubungan, dan keinginan untuk
mengangkat kehidupan para customer.
- Our Stores
Ketika para pelanggan mempunyai sense of belonging yang besar terhadap
toko, maka ini akan menjadi kekuatan dan kepuasan bagi perusahaan, sehingga
tidak perlu merasa khawatir lagi dengan ancaman-ancaman diluar dan bisa selalu
melayani dengan prinsip kemanusiaan.
- Our Neighborhood
Setiap toko merupakan bagian dari masyarakat, dan perusahaan selalu ingin
bertanggung jawab dan mempunyai peran dalam upaya membangun kekuatan
melalui tindakan positif untuk menyatukan para mitra bisnis, pelanggan, dan
masyarakat untuk dapat memberikan kontribusi setiap hari.
- Our Shareholders
Perusahaan berusaha bertanggung jawab sepenuhnya untuk mendapatkan
masing-masing elemen yang tepat, seperti dalam pemberian penghargaan kepada
para pemegang saham. Sehingga semua orang yang disentuhnya dapat bertahan dan
berkembang.
c. Channels
Communication channel dilakukan oleh Starbucks dengan menerapkan
strategi pemasaran viral melalui media sosial seperti Facebook, Twitter, YouTube,
dan blog Starbucks. Starbucks merupakan pemenang utama dalam pemasaran
melalui sektor media sosial ini. Starbucks adalah pemasar sosial terkemuka di dunia
yang telah mendapatkan peringkat 1 dalam keterlibatan online di Facebook dan
twitter. Starbucks datang dengan viral kampanye media sosial, disinilah bagaimana
Starbucks membuka jalan mereka melalui peluang sosial dan kreatif yang dibawa
melalui pemberdayaan penggemar dan membantu masyarakat global.
d. Customer Relationship
Hubungan dengan pelanggan dilakukan Starbucks melalui berbagai cara
diantaranya:
- Customer Service
Customer service disediakan untuk memberikan pelayanan informasi
mengenai produk dan toko, perusahaan, website, karir, dan bahkan order secara
online melalui “Starbucks Express Website”, yang mana pelanggan dapat memesan
dan membayar minuman dan makanan secara online. Lebih dari itu, peran customer
service Starbucks juga ditingkatkan dalam hal menerima saran, kritik, dan komentar
dari para pelanggan, baik melalui surat maupun email. Dari sini diharapkan
Starbucks bisa memberikan feedback dan melakukan inovasi sesuai kebutuhan
pelanggan
- Digital Customer Relationship
Dalam membangun hubungan baik dengan customer, Starbucks juga
menggunakan strategi digital melalui media sosial yang secara keseluruhan
mengintegrasikan berbagai unsur ke dalam campuran dan digabungkan
bersamasama, elemen-elemen ini membuat rencana media sosial bekerja dengan
indah untuk membuat jutaan penggemar dan menjaga mereka terlibat dalam
penciptaan branding. Starbucks membangun digital customer relationship-nya
melalui media sosial seperti Facebook, Twitter, YouTube, dan Web blog
- Community Service
Starbucks percaya bahwa kebutuhan masyarakat dapat diatasi dan diperbaiki
dengan memobilisasi orang dalam pelayanan. Starbucks berusaha untuk
memberdayakan mitra Starbucks (karyawan) dan pelanggan menjadi pembuat
perubahan lokal yang memperkuat komunitas mereka dengan memimpin dan
berpartisipasi dalam pelayanan yang berarti. Dana yang dikumpulkan dari mitra
rekan, pelanggan dan lain-lain tidak dapat ditandingi. Untuk proyek pelayanan,
hanya satu pasangan dapat berpartisipasi dalam proyek atau usaha untuk memenuhi
syarat untuk pertandingan Mitra.
e. Revenue Streams
- Company Operated Stores
Pendapatan dari toko yang dioperasikan perusahaan menyumbang 82% dari
total pendapatan bersih. Tujuan ritel Starbucks adalah untuk menjadi pengecer dan
merk kopi terbesar di setiap pasar target dengan menjual produkproduk kopi
berkualitas dan terbaik, dan dengan menyediakan pengalaman unik kepada setiap
pelanggan Starbucks.
- Starbucks Card
Program Kartu Starbucks dirancang untuk meningkatkan loyalitas
pelanggan dan frekuensi kunjungan toko oleh pemegang kartu yang terdaftar.
Pelanggan Starbucks di AS bisa mendapatkan minuman gratis melalui program My
Starbucks Rewards®. Anggota tingkat emas mendapatkan gratis minum setelah lima
belas pembelian di toko Starbucks
- Licensed Stores
Penjualan produk melalui pendapatan royalti dan biaya lisensi dari Amerika
Serikat dan toko Internasional berlisensi menyumbang 9% dari total pendapatan
Starbucks. Dalam operasi toko berlisensi, Starbucks memanfaatkan keahlian mitra
lokal mereka untuk berbagi operasi dan pengalaman pembangunan toko.
- Consumer Packaged Goods
Consumer packaged goods meliputi penjualan domestik dan internasional
atas kopi dan teh kemasan toko serta warehouse club stores. Hal ini juga termasuk
pendapatan dari penjualan produk melalui pendapatan lisensi dari produsen yang
memproduksi dan memasarkan Starbucks
- Food Service
Pendapatan dari rekening jasa makanan terdiri 4% dari total pendapatan
bersih Starbucks. Starbucks menjual kopi Starbucks® dan kopi terbaik Seattle.
Seluruh biji dan lahan kopi, teh premi Tazo®, Starbucks VIA® Ready Brew, dan
produk-produk terkait lainnya untuk perusahaan jasa makanan, kelembagaan bisnis
jasa dan industri, pendidikan, kesehatan, distributor kopi kantor, hotel, restoran,
penerbangan dan pengecer lainnya
f. Key Resource
- Financing
Starbucks memiliki tiga segmen operasi yaitu Amerika Serikat (US)
Internasional, dan Grup Konsumen Produk Global (CPG). Segmen US dan
Internasional keduanya termasuk toko yang dioperasikan perusahaan dan toko
berlisensi. Segmen International juga mencakup produk jasa makanan terutama di
Kanada dan Inggris
- Human Resources
Dalam proses operasinya, SDM merupakan sumber daya yang paling
penting dalam pencapaian kesuksesan Starbucks. Disini karyawan dianggap sebagai
partner, bukan sekedar karyawan pada umumnya, dengan tujuan untuk memberikan
kesempatan pada mereka dalam mengembangkan keahlian dan ketrampilan secara
optimal.
- Facilities
Fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh Starbucks dalam memberikan
pengalaman terhadap pelanggannya berupa: free akses WiFi, wireless charging,
prepaid Card, pelayanan yang ramah dari partner (karyawan), dan berbagai fasilitas
pendukung seperti design gedung yang didasarkan pada konsep go green serta
suasana nyaman yang berusaha diciptakan melalui interior yang unik.
- Coffee Equipment and Accessories
Starbucks telah menggunakan berbagai perlengkapan dan aksesoris yang
canggih dan modern dalam menghidangkan kopi maupun menu lainnya. Seperti
mesin expresso otomatis dan mesin verismo yang sengaja ditampilkan di setiap gerai
kopinya.
- Suppliers
Kesuksesan Starbucks terkait dengan keberhasilan petani dan pemasok yang
tumbuh dan menghasilkan produk-produk mereka. Sehingga Starbucks berusaha
membantu keberlanjutan jangka panjang dari produk premium yang mereka
sediakan, seperti kopi, teh, kakao atau barang-barang manufaktur, serta berkomitmen
untuk menawarkan secara etis bahan yang dibeli dan bertanggung jawab dalam
menghasilkan produk dengan kualitas terbaik
g. Key Activities
Starbucks selalu memperhatikan kualitas setiap aspek yang terkait dengan
customer, oleh karena itu setiap gerai kopi Starbucks di disain dengan konsep green
building dengan memperhatikan setiap gambar, music, bau, tampilan, dan kopi yang
berbasis pada kepuasan konsumen. Bisnis inti dari Starbucks adalah menjual kopi,
tetapi juga aneka minuman lainnya, aneka makanan, merchandise, dan peralatan
pembuatan kopi
h. Key Partners
Partner utama Starbucks terdiri atas :
- Coffee Bean Growers
Secara total, Starbucks telah menginvestasikan lebih dari $ 70 juta dalam
program kolaboratif dan kegiatan petani, yang meliputi Praktek CAFE (Coffee and
Farmer Equity). Starbucks telah bekerja secara langsung dengan petani selama lebih
dari sepuluh tahun melalui pusat dukungan petani, yang sekarang beroperasi di Costa
Rika, Rwanda, Tanzania, Kolombia dan Cina
- Tea Leaf Growers
Dengan cara yang sama dalam mendapatkan sumber kopi secara etis dan
bertanggung jawab, Starbucks berkomitmen untuk mendapatkan sumber teh dengan
strategi etika jangka panjang, yang meliputi bantuan atau dukungan terhadap petani
dan komunitas mereka di seluruh rantai pasokan teh. Starbucks telah bekerja dengan
Ethical Tea Partnership (ETP) sejak tahun 2005 untuk berkolaborasi dengan orang
lain dalam industri teh, dan memastikan bahwa teh mereka diproduksi dengan cara
yang bertanggung jawab secara sosial.
- Franchise Partners
Starbucks menjalin hubungan baik dengan sesama pengusaha franchise
seperti, KFC, Pizza Hut, Burger King, dan Isea of Mexico.
- Communities
Komunitas-komunitas yang dibentuk oleh Starbucks untuk menjalin
hubungan baik dengan para mitra, pelanggan, maupun supplier seperti Community
Service , Community Stores dll.
- Shareholders
Salah satu tujuan dari Starbucks adalah untuk menciptakan nilai, terutama
bagi para pemegang sahamnya. Oleh karenanya Starbucks selalu melakukan inovasi
baik dari aspek pelayanan, diversifikasi produk, maupun distribusi operasinya. Hal
ini dilakukan tidak hanya untuk meningkatkan skala ekonomi dari Starbucks, tetapi
juga kepercayaan dari para pemegang sahamnya.
- Business partners
Dalam mengembangan bisninya, Starbucks menjalin hubungan baik dengan
beberapa perusahaan global seperti World Cocoa Foundation, United States Green
Building Council (USGBC) dll.
- Institutional Food Service Companies
Starbucks juga menjalin hubungan baik dengan beberapa perusahaan
ataupun komunitas terkait dengan usahanya dalam menyediakan makanan dan
minuman, Adapun organisasi tersebut seperti Women's Foodservice Forum,
Washington State Recycling Association dll.
i. Cost Struture
Struktur biaya toko Starbucks meliputi :
- Biaya komoditas
- Biaya sewa
- Biaya tenaga kerja
- Biaya peralatan
- Biaya packaging dan distribusi retail

 Tentukan Patra/pola bisnis yang diterapkan

Pada Perusahaan Starbucks, pola bisnis yang diterapkan adalan business


to consumer. Dimana perusahaan mengupayakan menjual langsung setiap
produknya melalui promosi pada beberapa sosial media seperti line dan
instagram. Starbuck memberikan informasi mengenai setiap produknya
dengan menyebarkan luaskan pesan broadcast dan memposting informasi di
timeline starbucks. Alasan penggunaan media promosi melalui sosial media
line dan Instagram adalah karena media sosial line dan Instagram merupakan
sosial media dengan rating pengguna yang cukup tinggi, dan dapat membuat
peluang untuk mendapatkan konsumen menjadi lebih tinggi dan meningkat.
 Jawab Pertanyaan di hal. 42 (no 1.a s/d 1.f)

a) Bagaimana menurut Anda Starbucks meningkatkan pengenalan mereknya dengan


EC nya inisiatif?
 Menurut kami Menurut kami berdasarkan buku “ The Starbucks Experience”
perusahaan Starbucks itu sendiri, kegiatan oprasionalnya selalu menjalankan
prinsip-prinsip yang sudah di tentukan kepada seluruh karyawannya bahwa
harus selalu mengusahakan kepentingan konsumen dan karyawan selalu
diperingati untuk memperhatikan detail-detail yang terkecil yang sangat penting
bagi konsumennya, seperti membudayakan kepuasan konsumen terhadap
perusahaan, sehingga karyawan dapat memberikan kejutan-kejutan atau
kesenangan dari sumber-sumber yang tidak terduga.
b) Beberapa orang mengkritik Ide Starbucks Saya sebagai sebuah "pamer" yang tidak
efektif. Mencari informasi tentang pro dan kontra program?
 Praktik kopi ala starbucks merupakan bentukan konsumerisme postmodern,
yakni pola konsumsi yang tidak sesuai dengan arti harfifah konsumsi.
c) Starbucks memulai diskusi Facebook tentang topik non-bisnis semacam itu sebagai
tagihan kesetaraan pernikahan, Mengapa?
 Starbuck menghargai keragaman dan kesetaraan, dan starsbucks berkomitmen
untuk menyediakan lingkungan yang inklusif dan ramah untuk semua partners
(pegawai starbucks) dan pelanggan.
d) Bagaimana pelanggan tetap terlibat dan terlibat dalam berbagai inisiatif EC?
 Kualitas dan produk selain menjadi pilar utama dari kekuatan starbucks. Dengan
kualitas tersebut mereka dapat menyiarkan kepada semua orang jika kopi buatan
dari starbucks diracik sendiri dengan proses yang Panjang sehingga
menghasilkan sebuah cita rasa yang khas dan unik. Dan hal lainnya yaitu
starbucks membuat atau mendirikan toko standar ke atas tujuannya agar
konsumen dapat ngobrol dengan santai, itulah kenapa starbucks membuat
tempat yang mewah.
e) Starbucks percaya bahwa digital dan inisiatif sosial “sangat inovatif dan
menyebabkan perubahan dramatis pada konsumen tingkah laku." Bahas.
 Starbucks mengetahui bahwa sepertiga dari pelanggannya adalah pengguna
smartphone yang aktif. Oleh karena itu, Starbucks menyiapkan sebuah
aplikasi yang terintegras idengan Starbucks Card System. Penggunaan
aplikasi ini terbukt i dengan adanya laporan dari banyak pelanggan
yang mengat akan bahwa metode ini memberikan pelayanan yang lebih
cepat jika dibandingkan dengan pelayanan tradisional.
 Menguatkan Keakraban Pelanggan dan Pemasok Mengetahui bahwa sebagian
besar pelanggan setianya menggunakan jasa Wi-Fi gratis yang disediakan di
setiap kedai kopi. Starbucks mengembangkan suatu teknologi yang disebut
dengan Starbucks Digital Networks. Walaupun penerapan teknologi ini
tidak secara langsung memberikan keuntungan yang signifikan bagi
starbucks, namun t ekno lo gi ini t er bukt i dapat meningkat kan
hubungan ant ara pelanggan dengan perusahaan dan meningkatkan
kepuasan dari pelanggan yang datang.
f) Lihat video yang tersedia di Stelzner (2010), (8 menit) dan jawablah yang berikut
ini:
1. Bagaimana Starbucks menggunakan pemasaran video di media sosial?
Berawal dari sosial media seperti aplikasi Twitter, Facebook, YouTube.
Starbucks bisa dapat meraih perhatian lebih banyak orang dibanding melalui
lewat media tradisional. Strategi yang dilakukan starbucksyaitu pemasaran
yang terbilang unik pun mereka lakukan, salah satunya adalah dengan
mengadakan salah satu perlombaan melalui media sosial. Starbucks
memanfaatkan kekuatan situs jejaring dengan memberikan tantangan kepada
orang-orang untuk menjadi yang pertama memposting foto poster Starbucks
di sosial media. Salah satu kampanye dan promosi yang dilakukan Starbucks
merupakan suatu langkah untuk mengimbangi kampanye minuman kopi yang
dilakukan oleh pesaing mereka yang dengan berani melakukan promosinya
secara besar-besaran melalui TV, billboard, dan media lainnya. Starbucks
yakin, lewat media online, selain budget yang mereka keluarkan bisa ditekan,
merekapun bisa menjaring jumlah orang yang lebih banyak.
2. Bagaimana perusahaan mendengarkan pelanggan mereka?
Starbuck mendesain program marketing guna menjaga konsumennya agar
tetap loyal. Program yang diberi nama My Starbucks idea, situs ini
memanfaatkan internet sebagai media penyambung komunikasi antara
Starbucks dengan Brand Community nya.
3. Apa sajakah tips untuk sukses dan untuk hal yang harus dihindari?
 Tetap focus pada inti bisnis
 Tanamkan rasa bangga perusahaan
 Jangan hanya menjual produk, tapi jual juga pengalamannya
 Membangun rasa percaya dengan pelanggan
 Branding yang kuat dan konsisten
 Jangan sungkan untuk meminta bantuan
 Memberikan kembali kepada masyarakat
4. Masukkan facebook.com/starbucks. Rangkum kesan Anda terkait situs
facebook starbuck
Kesan yang kami dapat terhadap situs starbucks cukup bagus dan menarik,
banyak keunikan dan inovasi-inovasi yang dapatcdi lihat , sehingga tidak
heran starbucks selalu terdepan dan tidak kalah saing dengan situs-situs yang
dimiliki oleh para pesaingnya.

Dokumentasi diskusi via Whatsapp Group, dan Zoom media

Anda mungkin juga menyukai