Dosen Pengampu :
Andri Rahmat Kumalasian N., ST., MT
Disusun Oleh :
Kelas : TI-A
Ferdy Wahyu Ramdhani 2513181011
Abdul Mugis Septiana 2513181021
Decky Pratama Saputra 2513181026
2. Kasus Starbuck
Tentukan Fungsi model bisnisnya
Fungsi dari model bisnis yang diterapkan pada starbuck adalah untuk menitik
beratkan kenyamanan antar setiap elemen yang ada dilingkungan starbuck, baik dari
staff sampai dengan setiap konsumennya. Hal ini dapat berdampak pada rasa emosional
konsumen terhadap pelayanan pihak starbuck, dan dapat membuat perusahaan
starbucks memiliki nilai lebih dimata para konsumen, sehingga perusahaan starbuck
selalu dapat meningkatkan jumlah dari pada konsumen setia yang telah mereka
dapatkan sebelumnya.
a. Costumer Segments
Starbucks menetapkan orang dewasa muda (sekitar usia 18-45 tahun), yang
tinggal diperkotaan dan memiliki pendapatan tetap sebagai sasaran segmen terbaik.
Penargetan ini akan berkonsentrasi pada konsumen dengan menawarkan suasana
santai dan nyaman, sehingga mereka tidak hanya tertarik meraih secangkir kopi
tetapi juga ingin menikmati pengalaman Starbucks. Untuk ini mereka akan bersedia
untuk menghabiskan sedikit lebih mahal dari harga ratarata untuk kopi spesial.
Pertimbangan lain ditekankan pada gaya hidup orang dewasa muda perkotaan yang
biasanya cukup sibuk, sehingga sesuai dengan tujuan Starbucks yang ingin
menciptakan budaya coffee-to-go
b. Value Proposition
Dengan target pelanggan young urban adults, Starbucks memiliki value
proposition yang unik dari sebuah kedai kopi premium yang berusaha mereka
tawarkan yaitu: ”To inspire and nurture the human spirit – one person, one cup and
one neighborhood at a time”. Untuk mencapai nilai tersebut Starbucks berupaya
mempekerjakan orang yang memiliki rasa komitmen yang tinggi dan keterampilan
dalam melakukan pekerjaan secara efisien. Sehingga Starbucks bisa mentransfer
pengetahuan dan pasion karyawan atau mitra kepada setiap pelanggan untuk
meningkatkan kepuasan. Berikut adalah prinsip-prinsip dasar bisnis yang dijalankan
oleh Starbucks:
- Our Coffee
Ini terkait dengan kualitas yang selalu dan akan selalu dipertahankan oleh
Starbucks. Mereka sangat bergairah mengenai sumber etis dalam mendapatkan biji
kopi terbaik, memanggang mereka dengan hati-hati, dan meningkatkan kehidupan
orang-orang yang menumbuhkan mereka.
- Our Partners
Mitra bagi mereka bukan sekedar tentang pekerjaan, akan tetapi juga
merupakan semangat. Sehingga mereka berusaha saling merangkul keragaman
untuk menciptakan sebuah tempat dimana mereka masing-masing dapat menjadi
diri sendiri dan memperlakukan satu sama lain dengan hormat dan bermartabat.
- Our Customers
Hal ini dimulai tidak sekedar dengan komitmen untuk membuat minuman
yang sempurna, akan tetapi ini benar-benar tentang hubungan manusia yang ingin
diciptakan melalui keterlibatan penuh, keterhubungan, dan keinginan untuk
mengangkat kehidupan para customer.
- Our Stores
Ketika para pelanggan mempunyai sense of belonging yang besar terhadap
toko, maka ini akan menjadi kekuatan dan kepuasan bagi perusahaan, sehingga
tidak perlu merasa khawatir lagi dengan ancaman-ancaman diluar dan bisa selalu
melayani dengan prinsip kemanusiaan.
- Our Neighborhood
Setiap toko merupakan bagian dari masyarakat, dan perusahaan selalu ingin
bertanggung jawab dan mempunyai peran dalam upaya membangun kekuatan
melalui tindakan positif untuk menyatukan para mitra bisnis, pelanggan, dan
masyarakat untuk dapat memberikan kontribusi setiap hari.
- Our Shareholders
Perusahaan berusaha bertanggung jawab sepenuhnya untuk mendapatkan
masing-masing elemen yang tepat, seperti dalam pemberian penghargaan kepada
para pemegang saham. Sehingga semua orang yang disentuhnya dapat bertahan dan
berkembang.
c. Channels
Communication channel dilakukan oleh Starbucks dengan menerapkan
strategi pemasaran viral melalui media sosial seperti Facebook, Twitter, YouTube,
dan blog Starbucks. Starbucks merupakan pemenang utama dalam pemasaran
melalui sektor media sosial ini. Starbucks adalah pemasar sosial terkemuka di dunia
yang telah mendapatkan peringkat 1 dalam keterlibatan online di Facebook dan
twitter. Starbucks datang dengan viral kampanye media sosial, disinilah bagaimana
Starbucks membuka jalan mereka melalui peluang sosial dan kreatif yang dibawa
melalui pemberdayaan penggemar dan membantu masyarakat global.
d. Customer Relationship
Hubungan dengan pelanggan dilakukan Starbucks melalui berbagai cara
diantaranya:
- Customer Service
Customer service disediakan untuk memberikan pelayanan informasi
mengenai produk dan toko, perusahaan, website, karir, dan bahkan order secara
online melalui “Starbucks Express Website”, yang mana pelanggan dapat memesan
dan membayar minuman dan makanan secara online. Lebih dari itu, peran customer
service Starbucks juga ditingkatkan dalam hal menerima saran, kritik, dan komentar
dari para pelanggan, baik melalui surat maupun email. Dari sini diharapkan
Starbucks bisa memberikan feedback dan melakukan inovasi sesuai kebutuhan
pelanggan
- Digital Customer Relationship
Dalam membangun hubungan baik dengan customer, Starbucks juga
menggunakan strategi digital melalui media sosial yang secara keseluruhan
mengintegrasikan berbagai unsur ke dalam campuran dan digabungkan
bersamasama, elemen-elemen ini membuat rencana media sosial bekerja dengan
indah untuk membuat jutaan penggemar dan menjaga mereka terlibat dalam
penciptaan branding. Starbucks membangun digital customer relationship-nya
melalui media sosial seperti Facebook, Twitter, YouTube, dan Web blog
- Community Service
Starbucks percaya bahwa kebutuhan masyarakat dapat diatasi dan diperbaiki
dengan memobilisasi orang dalam pelayanan. Starbucks berusaha untuk
memberdayakan mitra Starbucks (karyawan) dan pelanggan menjadi pembuat
perubahan lokal yang memperkuat komunitas mereka dengan memimpin dan
berpartisipasi dalam pelayanan yang berarti. Dana yang dikumpulkan dari mitra
rekan, pelanggan dan lain-lain tidak dapat ditandingi. Untuk proyek pelayanan,
hanya satu pasangan dapat berpartisipasi dalam proyek atau usaha untuk memenuhi
syarat untuk pertandingan Mitra.
e. Revenue Streams
- Company Operated Stores
Pendapatan dari toko yang dioperasikan perusahaan menyumbang 82% dari
total pendapatan bersih. Tujuan ritel Starbucks adalah untuk menjadi pengecer dan
merk kopi terbesar di setiap pasar target dengan menjual produkproduk kopi
berkualitas dan terbaik, dan dengan menyediakan pengalaman unik kepada setiap
pelanggan Starbucks.
- Starbucks Card
Program Kartu Starbucks dirancang untuk meningkatkan loyalitas
pelanggan dan frekuensi kunjungan toko oleh pemegang kartu yang terdaftar.
Pelanggan Starbucks di AS bisa mendapatkan minuman gratis melalui program My
Starbucks Rewards®. Anggota tingkat emas mendapatkan gratis minum setelah lima
belas pembelian di toko Starbucks
- Licensed Stores
Penjualan produk melalui pendapatan royalti dan biaya lisensi dari Amerika
Serikat dan toko Internasional berlisensi menyumbang 9% dari total pendapatan
Starbucks. Dalam operasi toko berlisensi, Starbucks memanfaatkan keahlian mitra
lokal mereka untuk berbagi operasi dan pengalaman pembangunan toko.
- Consumer Packaged Goods
Consumer packaged goods meliputi penjualan domestik dan internasional
atas kopi dan teh kemasan toko serta warehouse club stores. Hal ini juga termasuk
pendapatan dari penjualan produk melalui pendapatan lisensi dari produsen yang
memproduksi dan memasarkan Starbucks
- Food Service
Pendapatan dari rekening jasa makanan terdiri 4% dari total pendapatan
bersih Starbucks. Starbucks menjual kopi Starbucks® dan kopi terbaik Seattle.
Seluruh biji dan lahan kopi, teh premi Tazo®, Starbucks VIA® Ready Brew, dan
produk-produk terkait lainnya untuk perusahaan jasa makanan, kelembagaan bisnis
jasa dan industri, pendidikan, kesehatan, distributor kopi kantor, hotel, restoran,
penerbangan dan pengecer lainnya
f. Key Resource
- Financing
Starbucks memiliki tiga segmen operasi yaitu Amerika Serikat (US)
Internasional, dan Grup Konsumen Produk Global (CPG). Segmen US dan
Internasional keduanya termasuk toko yang dioperasikan perusahaan dan toko
berlisensi. Segmen International juga mencakup produk jasa makanan terutama di
Kanada dan Inggris
- Human Resources
Dalam proses operasinya, SDM merupakan sumber daya yang paling
penting dalam pencapaian kesuksesan Starbucks. Disini karyawan dianggap sebagai
partner, bukan sekedar karyawan pada umumnya, dengan tujuan untuk memberikan
kesempatan pada mereka dalam mengembangkan keahlian dan ketrampilan secara
optimal.
- Facilities
Fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh Starbucks dalam memberikan
pengalaman terhadap pelanggannya berupa: free akses WiFi, wireless charging,
prepaid Card, pelayanan yang ramah dari partner (karyawan), dan berbagai fasilitas
pendukung seperti design gedung yang didasarkan pada konsep go green serta
suasana nyaman yang berusaha diciptakan melalui interior yang unik.
- Coffee Equipment and Accessories
Starbucks telah menggunakan berbagai perlengkapan dan aksesoris yang
canggih dan modern dalam menghidangkan kopi maupun menu lainnya. Seperti
mesin expresso otomatis dan mesin verismo yang sengaja ditampilkan di setiap gerai
kopinya.
- Suppliers
Kesuksesan Starbucks terkait dengan keberhasilan petani dan pemasok yang
tumbuh dan menghasilkan produk-produk mereka. Sehingga Starbucks berusaha
membantu keberlanjutan jangka panjang dari produk premium yang mereka
sediakan, seperti kopi, teh, kakao atau barang-barang manufaktur, serta berkomitmen
untuk menawarkan secara etis bahan yang dibeli dan bertanggung jawab dalam
menghasilkan produk dengan kualitas terbaik
g. Key Activities
Starbucks selalu memperhatikan kualitas setiap aspek yang terkait dengan
customer, oleh karena itu setiap gerai kopi Starbucks di disain dengan konsep green
building dengan memperhatikan setiap gambar, music, bau, tampilan, dan kopi yang
berbasis pada kepuasan konsumen. Bisnis inti dari Starbucks adalah menjual kopi,
tetapi juga aneka minuman lainnya, aneka makanan, merchandise, dan peralatan
pembuatan kopi
h. Key Partners
Partner utama Starbucks terdiri atas :
- Coffee Bean Growers
Secara total, Starbucks telah menginvestasikan lebih dari $ 70 juta dalam
program kolaboratif dan kegiatan petani, yang meliputi Praktek CAFE (Coffee and
Farmer Equity). Starbucks telah bekerja secara langsung dengan petani selama lebih
dari sepuluh tahun melalui pusat dukungan petani, yang sekarang beroperasi di Costa
Rika, Rwanda, Tanzania, Kolombia dan Cina
- Tea Leaf Growers
Dengan cara yang sama dalam mendapatkan sumber kopi secara etis dan
bertanggung jawab, Starbucks berkomitmen untuk mendapatkan sumber teh dengan
strategi etika jangka panjang, yang meliputi bantuan atau dukungan terhadap petani
dan komunitas mereka di seluruh rantai pasokan teh. Starbucks telah bekerja dengan
Ethical Tea Partnership (ETP) sejak tahun 2005 untuk berkolaborasi dengan orang
lain dalam industri teh, dan memastikan bahwa teh mereka diproduksi dengan cara
yang bertanggung jawab secara sosial.
- Franchise Partners
Starbucks menjalin hubungan baik dengan sesama pengusaha franchise
seperti, KFC, Pizza Hut, Burger King, dan Isea of Mexico.
- Communities
Komunitas-komunitas yang dibentuk oleh Starbucks untuk menjalin
hubungan baik dengan para mitra, pelanggan, maupun supplier seperti Community
Service , Community Stores dll.
- Shareholders
Salah satu tujuan dari Starbucks adalah untuk menciptakan nilai, terutama
bagi para pemegang sahamnya. Oleh karenanya Starbucks selalu melakukan inovasi
baik dari aspek pelayanan, diversifikasi produk, maupun distribusi operasinya. Hal
ini dilakukan tidak hanya untuk meningkatkan skala ekonomi dari Starbucks, tetapi
juga kepercayaan dari para pemegang sahamnya.
- Business partners
Dalam mengembangan bisninya, Starbucks menjalin hubungan baik dengan
beberapa perusahaan global seperti World Cocoa Foundation, United States Green
Building Council (USGBC) dll.
- Institutional Food Service Companies
Starbucks juga menjalin hubungan baik dengan beberapa perusahaan
ataupun komunitas terkait dengan usahanya dalam menyediakan makanan dan
minuman, Adapun organisasi tersebut seperti Women's Foodservice Forum,
Washington State Recycling Association dll.
i. Cost Struture
Struktur biaya toko Starbucks meliputi :
- Biaya komoditas
- Biaya sewa
- Biaya tenaga kerja
- Biaya peralatan
- Biaya packaging dan distribusi retail