Anda di halaman 1dari 4

STUDY KASUS TENTANG KENDALA YANG DIALAMI GURU DALAM

PROSES BELAJAR MENGAJAR

PROFESI KEGURUAN

DISUSUN OLEH:

NAMA : MAULIDINA

NIM : 1629041044

KELAS : PTIK 04

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER


JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2017/2018
Study Kasus 1:
Disebuah lembaga pendidikan sekolah, terlihat seorang guru yang sedih, dan kesal,
karena dalam pembelajaranya dikelas siswa tidak memperhatikan apa yang ia sampaikan dan
membosankan. Bahkan mereka malah sibuk mengobrol sendiri, dan ada pula yang lebih suka
melihat keluar kelas. Padahal guru tersebut merasa sudah maksimal dalam penyampaian materi,
ia telah mengajar dengan suara yang keras, tulisan di papan pun terlihat dengan jelas dipapan.
Namun mereka tetap saja melakukan hal-hal lain diluar kegiatan proses belajar, oleh karena itu
guru tersebut sangat lelah dan merasa telah terkuras habis tenaganya karena telah mengeluarkan
semua kekuatanya untuk menerangkan materi pelajaran kepada siswanya. Apa yang harus
dilakukan guru tersebut agar murid-muridnya memperhatikan saat proses belajar mengajar?

Solusi :
Di sini kita dapat melihat beberapa masalah yang dialami guru yaitu dalam proses
penyampaian materi. Cluenya disini adalah membosankan dan suara keras. Kiat melihat bahwa
metode yang digunakan guru perlu diperbaiki, karena apa yang ia lakukan tidak mendapat umpan
balik dari siswanya, mereka lebih tertarik untuk mengobrol, melihat ketempat lain, dan tidur
mungkin.
Solusinya dapat dilakukan melalui perubahan metode belajar, misalnya melalui diskusi.
Setiap siswa membentuk kelompok 2-3 orang anak dan dibawakan pada suatu masalah yang
perlu didiskusikan dan mereka harus terlibat aktif dalam proses belajarnya. Agar mereka dapat
berkonsentrasi terhadap apa yang sedang dibahas dan memiliki motivasi untuk dapat
menyelesaikan masalah tersebut sehingga diskusi semakin asik.
Solusi lain dapat dilakukan guru dengan melakukan penyampaian teori melalui media
teknologi yang ada misalnya computer dan LCD, guru dapat menggunakanya untuk presentasi
dengan menggunakan objek-objek gambar yang menarik perhatian atau menampilkan video-
video pendidikan yang mampu menarik perhatian siswa dan menumbuhkan motivasi bahwa
belajar itu penting bagi mereka.perhatian dan minat belajar mereka kurang dikarenakan metode
mengajar yang digunakan tidak tepat serta kekreativan guru dalam mengajar kurang bahkan
minim.
Study Kasus 2:

Fisika adalah salah satu mata pelajaran yang sering diangap susah dan kurang menarik bagi
siswa. Hal ini disebabkan karena struktur dan isi mata pelajaran fisika itu sendiri yang memang
membutuhkan pengetahuan awal untuk dapat dipahami sehingga terkesan susah  dan banyak konsep-
konsep fisika yang abstrak. Fisika pada khususnya dan IPA pada umumnya sebagai hasil dari kegiatan
manusia yang berupa pengetahuan, gagasan, dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar yang
diperoleh dari serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan, pengujian. Di samping itu
faktor guru dan metode pembelajaran juga berpengaruh pada minat siswa untuk mempelajari Fisika.
Seorang guru susah mendapatkan perhatian siswa sehingga mereka berminat untuk mempelajari Fisika
untuk menarik perhatian siswa. Apa yang harus dilakukan oleh guru agar murid-muridnya dapat
memahami proses ilmiah seperti penyelidikan, penyusunan, pengujian?

Solusi :

Guru Fisika harus memilih strategi pembelajaran yang tepat, menarik dalam menyampaikan
materi pelajaran dan mampu menguasi kelas.Untuk memperkenalkan proses ilmiah seperti penyelidikan,
penyusunan dan pengujian yaitu dengan memberikan siswa permasalahan, Siswa diminta menjawab
pertanyaan tersebut, mungkin ada sebagian yang akan menjawab sama dan sebagian yang lain menjawab
tidak sama. Mereka juga diminta memberi alasan jawaban masing-masing. Pada tahap ini terjadi
perdebatan diantara siswa. Guru hanya memfasilitasi perdebatan tersebut dan belum perlu untuk
memberikan jawaban yang benar terhadap pertanyaan di atas. Perdebatan juga diarahkan untuk
menemukan cara untuk membuktikan kebenaran jawaban masing-masing. Siswa akan mengusulkan
berbagai cara untuk membuktikan kebenaran jawaban mereka.

Cara-cara tersebut haruslah dapat dilakukan di laboraturium sekolah. Guru mendaftar cara-cara
yang diusulkan oleh siswa, kemudian secara bersama mendiskusikan kemungkinan pelaksanaannya.
Mungkin akan didapati lebih dari satu cara yang dapat dicoba untuk membuktikan jawaban yang benar.
Tetapi apabila dari usulan-usulan tersebut masih belum ada cara yang dianggap tepat dan dapat dilakukan
maka guru memberikan petunjuk tambahan yang digunakan untuk mengarahkan jawaban siswa terhadap
cara yang dapat dilakukan.
Siswa diminta untuk melakukan kegiatan atau percobaan untuk membuktikan jawaban mereka
secara berkelompok. Kemudian setiap kelompok mempersiapkan presentasi tentang jawaban awal dari
permasalahan yang ada (hipotesis), prosedur percobaan untuk membuktikan jawaban tersebut dan
menyampaikan hasil percobaan.

Dengan data yang mereka peroleh selama percobaan, mereka diminta untuk membuat
kesimpulan. Hasil percobaan dapat sesuai atau tidak sesuai dengan jawaban awal mereka, atau bahkan
tidak dapat digunakan untuk menentukan kebenaran jawaban awal mereka. Mereka juga diminta untuk
menilai apa yang sudah mereka lakukan untuk membuktikan jawaban awal, apakah cara pembuktiannya
sudah tepat, adakah kelemahan, kelebihan atau perlukah mengontrol faktor lain selama percobaan
tersebut.

Kelompok lain mendengarkan presentasi mereka dan memberikan tanggapan terhadap hasil yang
mereka peroleh. Tanggapan dari kelompok lain dicatat dan diberi komentar oleh kelompok yang sedang
mempresentasikan hasil percobaannya. Guru menginventaris hasil, kelebihan dan kelemahan masing-
masing cara.

Anda mungkin juga menyukai