Anda di halaman 1dari 3

Hasil diskusi kelompok 2 Aedes Aegypti

Pertanyaan dan tanggapan :

 Haris Ahmadi :
1. Meluruskan DB masa kritis adalah hari ke 4-6. Di kelompok tidak dijelaskan
teori plana kuda.
2. Bionomik – perilaku hidup nyamuk dan habitat – ciri khas penyebaran
penyakit aedes aegypti dan aedes albopictus seperti apa ?
3. Bagaimana kita bisa mengendalikan jentik/larva nyamuk ? identifikasi jentik
bedanya dengan culex apa
4. Sumber literatur kelompok terkait telur bisa bertahan di suhu -20C-420C apa ?
5. Pengendalian buatan dengan habitatnya tidak sinkron. Contoh : irigasi dll
masuk modifikasi lingkungan untuk habitat anophles.
6. Tambahan penyakit filariasis belum dijelaskan di ppt.
 Bidriya Yuniarsih :
1. Patofisiologi gigitan nyamuk seberapa dalam, apakah semua gigitan bisa
menularkan virus itu tadi ?
2. Teknik pengendalian kalau di RS seperti apa ?
 Jumanto :
1. Kenapa di air limbah tahu dan air limbah laundry nyamuk tidak bisa bertelur ?
2. Pengendalian menggunakan APD dalam melakukan fogging hanya dipakai
oleh petugas, bagaimana dengan masyarakat ?
 Avita Amalina :
1. Adanya perubahan media perkembangbiakan nyamuk aedes yang dulu di air
bersih sekarang di air kotor pun dapat berkembangbiak dilakukan
pengendalian kimia yang merupakan pengendalian yang paling sering
dilakukan, hal ini menyebabkan adanya resistesnsi insektisida. Bagaimana
tanggapan kelompok mengenai hal tersebut dan pengendalian yang sebaiknya
dilakukan terhadap resistensi insektisida tersebut ?

Jawaban :

 Erwan Yuniarsih :
1. Pengaturan irigasi untuk mengurangi genangan air karna ditakutkan aedes
sudah mulai bisa hidup di air tersebut.
2. Untuk penimbunan, tempat penimbunan sampah maksudnya mencegah adanya
bahan-bahan sampah yang bisa menyimpan air dan dapat menjadi perindukan
aedes.
3. Terkait penambahan dari pak haris, dari kelompok kami memang banyak
kekurangan, bedanya aedes aegypti ada dalam ruangan atau rumah misal di air
bersih sedangkan aedes albopictus ada di luar ruangan atau rumah misal di
dataran tinggi, hutan, kebun-kebun, dan lain-lain.
 Nanik Kurniyati :
1. Terkait jurnal di limbah tahu dan limbah laundry, selain zat organik dan
amonia, ada faktor lain yang mempengaruhi perkembangbiakan nyamuk yaitu
suhu dan pH. Suhu berkisar 250C-270C sedangkan pH-nya 5,8-5,6. Media air
lindi suhunya 270C pH 8,6, rendaman eceng gondok suhu-nya 270C pH 8,1.
Untuk air laundry suhu-nya 260C dan pH 9,2. Sedangkan limbah air tahu suhu
280C dan pH 4. Jadi, perbedaan pH dan suhu yang menyebabkan nyamuk
tidak bertelur di media air laundry dan air tahu.
 Agistha Akbar :
1. Mencegah penyakit DB tidak harus melalui fogging, pertama bisa dengan
penyuluhan kepada warga/masyarakat dan lintas sektor tentang pencegahan
DB, kedua melakukan pemberdayaan melalui PSN (Pemberantasan Sarang
Nyamuk) melalui kader jumantik, kemudian memeriksa adanya jentik di
rumah warga. Ketiga, apabila ada warga di suatu wilayah terkena DBD lebih
dari 1 orang, maka dilakukan fogging dan diberikan obat atas persetujuan
dinkes. Obat tidak dapat dijual bebas di masyarakat.
 Roiful fatah :
1. Pengendalian kimiawi banyak efek negatifnya, seharusnya sebelum dilakukan
pengendalian kimia dilakukan pengendalian alami terlebih dahulu misalnya
dengan 3M.

Masukan dari Prof. Dr. Dwi Wahyuni, M.Kes. :

- Morfologi nyamuk sudah disampaikan pak haris, ditekankan black white karena tidak
seluruh badan black and white.
- Siklus hidup beri penjelasan telur hingga dewasa membutuhkan waktu berapa hari,
tambahkan larva memiliki 4 tahapan perkembangan larva, larva instar 1 (L1), larva
instar 2 (L2), larva instar 3 (L3), dan larva instar 4 (L4). Dari larva instar 1 ke 2, 2 ke
3, 3 ke 4 perubahan 1-2 hari, cari literatur yang kuat.
- Habitat perkembangan aedes menyukai warna hitam. Contoh; baju, ember berwarna
hitam. Kalau menangkap aedes di alam memakai gelas plastik berwarna hitam.
- Perilaku nyamuk dewasa sekarang sudah tidak mengenal waktu.
- Tambahkan 1 kolom (untuk semua kelompok) yang membedakan telur (kolom 1),
larva (kolom 2), pupa (kolom 3), dewasa (kolom 4) pada kolom mendatar antara
nyamuk aedes (kolom 1), culex (kolom 2), dan anophles (kolom 3) pada kolom
menurun.
- Penyakit yang disebarkan demam berdarah dengue belum ada nama virusnya.
- Teori plana kuda belum ada.
- Shikungunya baru masuknya sampai di dalam tubuh, belum dijelaskan bagaimana
keluarnya dari manusia hingga bagaimana siap dihisap oleh nyamuk.
- Virus zika nama penyakitnya apa?
- Yellow fever disebabkan oleh apa ? aedes aegypti atau albopictus ?
- Teknik pengendalian hanya nyamuk saja. Tambahkan teknik pengendalian telur,
larva, nyamuk karena berbeda tekniknya.
- Tambahkan keselamatan penggunaan alat pengendalian vektor
- Bedakan pengendalian vektor biologi untuk larva dan telur.

Anda mungkin juga menyukai