Anda di halaman 1dari 2

FRITZ MICHAEL DOMINIC TARIGAN/XA5/10

Petunjuk:
Jawablah pertantaan berikut ini dengan singkat, jelas dan benar!
Bacalah Wacana berikut ini!
Pro Kontra RUU Pemilu dan Polemik Pilkada Serentak 2024
CNN Indonesia | Kamis, 28/01/2021 08:34 WIB
Bagikan :

Pertanyaan:
1. Siapakah yang menyusun RUU Pilkada serentak 2024?
Yang menyusun RUU Pilkada serentak 2024 adalah suprastruktur politik di Indonesia
yang dimana suprastruktur politik tersebut adalah DPR. DPR merupakan lembaga negara
yang bersifat formal dalam arti dibuat sendiri oleh pemerintah. DPR (suprastruktur
politik) memiliki wewenang untuk membuat suatu kebijakan publik yang dimana
kebijakan tersebut dapat didiskusikan dengan infrastruktur politik (partai politik) untuk
disetujui atau ditidaksetujui

2. Apa saja alasan Frakraksi di DPR mendukung Pilkada serentak diselenggarakan


pada 2024?
Fraksi di DPR yang menyetujui bahwa pilkada dilaksanakan serentak pada 2024 adalah
fraksi PDIP dan PPP yang keduanya merupakan infrastruktur politik. Fraksi PPP
berpendapat bahwa RUU pemilu masih belum relevan untuk diubah. Fraksi PDIP
berpendapat dan menyatakan bahwa pilkada serentak 2024 sesuai dengan desain
konsolidasi pemerintahan pusat dan daerah. Jika pilkada serentak 2024 tetap
dilaksanakan maka fraksi PDIP dapat memanfaatkan pengaruh pemilihan presiden
sebelumnya untuk membantu memenangkan pilkada serentak 2024

3. Apa saja alasan Frakraksi di DPR menyetujui pilkada tetap digelar di tahun 2022
dan 2023?
Terdapat beberapa fraksi di DPR yang setuju agar pilkada tetap digelar di tahun 2022 dan
2023, Fraksi tersebut merupakan kelompok infrastruktur politik yang berperan menekan
atau mentidak setujui adanya pilkada serentak 2024 dan memberikan pendapatnya
melalui DPR. Fraksi tersebut adalah partai nasdem, partai demokrat, dan partai golkar.
Alasan ketiga fraksi tersebut memilih pilkada tetap dilaksanakan di tahun 2022 dan 2023
adalah bahwa jika pilkada tetap dilaksanakan di tahun 2022 dan 2023 maka pilkada tidak
akan bertabrakan dengan pilpres 2024, yang dimana ketiga fraksi tersebut akan memiliki
kemungkinan yang lebih besar untuk memenangi pilkada. Alasan lain adalah alasan
anggaran, jika pilkada dilaksanakan di tahun 2022 maka anggaran negara pun akan lebih
sedikit
4. Apa saja keuntumgan bagi Pak Anis Gubernur DKI bila pilkada DKI tetap digelar
di tahun 2022 dan 2023?
Karena jika pilkada tetap dilaksanakan pada tahun 2022 dan 2023, Pak Anis masih
menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta, yang dimana beliau dapat memanfaatkan
kekuasaannya dan kedudukannya untuk menarik perhatian masyarakat untuk memilihnya
dalam pilkada maupun pilpres. Kedudukannya yang masih berjabat sebagai gubernur,
dapat membantunya untuk melancarkan kegiatan kampanye beliau.

Anda mungkin juga menyukai