FARMAKOLOGI
Dosen Pembimbing:
Disusun Oleh:
Wiranda Fitri
20334128
KEPERAWATAN
2020/2021
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah……………………………………….. 2
C. Tujuan……………………………………………………… 3
D. Manfaat…………………………………………………….. 4
E. Tujuan Penulisan…………………………………………. 5
F. Metode Penulisan………………………………………… 6
BAB II PEMBAHASAN
1. Morfin…………………………………..…………………. 7
2. Klorflomazin.……..………………………………………. 8
3. Haloperidol……………………………………………….. 9
4. Barbiturat………………….………………….…………… 9
5. Dll………………………..…………………………………. 10
A. Kesimpulan…………………………………………………. 11
B. Saran………………………………………………………… 12
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGATAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha kuasa karena telah memberikan
kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan
hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Obat –
obat yang lazim di berikan.
Makalah ini disusun guna untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan
Farmakologi dengan dosen pembimbing Erpita Yanti, AMd,Keb,SKM,Mkes di
universitas negeri padang. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini
dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang Obat – obat yang lazim di
berikan.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
Wiranda Fitri
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Obat adalah benda atau zat yang dapat digunakan untuk merawat penyakit,
membebaskan gejala, atau mengubah proses kimia dalam tubuh.untuk itu obat sangat
diperlukan. Terkadang Obat tidak selamanya baik, kadang obat justru berbahaya,
karena takaran tertentu dari suatu obat yang memberikan efek tertentu terhadap suatu
penyakit atau gejala sakit. Di era teknologi yang sudah maju saat ini, semua bisa kita
dapatkan dengan cepat. Apalagi dengan adanya internet, semua aktifitas sudah bisa
dilakukan di internet. Mulai dari kirim email, chatting, tele-confrence, dan bisnis.
Demikian juga dengan obat, untuk mendapatkan obat melalui internet sudah bisa di
lakukan. Cukup anda ketikan kata "obat" atau "toko obat" atau "informasi obat" di
google, maka sudah terdapat puluhan toko obat yang menyediakan pelayanan
penjualan obat secara online.Permasalahannya adalah apakah obat yang kita beli itu
sesuai dengan apa yang tertulis atau tidak malahan sekarang harus kita cari tahu
apakah obat yang kita beli "ASLI ATAU PALSU".
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan obat dan apa saja macam-macam obat?
2. Apa itu dosis obat, standar obat, resep obat, dan reseptor obat?
3. Apa yang dimaksud Reaksi obat dan faktor yang mempengaruhi reaksi obat? 4.
Bagaimana cara Membeli Dan Mendapatkan Obat Yang Baik?
C. Tujuan
2. Untuk mengetahui definisi obat dan cara memilih obat yang baik.
D. Manfaat
1. Bagi Penulis Menambah wawasan pengetahuan dan ilmu alamiah dasar tentang
Obat-Obatan.
E. Tujuan Penulisan
Pada dasarnya tugas ini dibuat sebagai wujud dari pertanggung jawaban saya atas
tugas yang diberikan oleh dosen sebagai syarat untuk memenuhi aspek penilaian mata
kuliah ilmu alamiah dasar .
F. Metode Penulisan
Metode yang dapat digunakan dalam penulisan makalah ini adalah mengunakan
metode Tinjauan Pustaka dan searcing internet.
BAB III
PEMBAHASAN
Pengertian Obat
Obat adalah bahan atau zat yang berasal dari tumbuhan, hewan,mineral
maupun zat kimia tertentu yang dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit,
memperlambat proses penyakit dan atau menyembuhkan penyakit. Obat ialah
suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang dimaksudkan untuk digunakan
dalam menetapkan diagnosis, mencegah, mengurangkan, menghilangkan,
menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah dan
rohaniah pada manusia atau hewan dan untuk memperelok atau memperindah
badan atau bagian badan manusia termasuk obat tradisional. Obat ada yang
bersifat tradisional seperti jamu, obat herbaldan ada yang telah melalui proses
kimiawi atau fisika tertentu serta telah di uji khasiatnya. Yang terakhir inilah
yang lazim dikenal sebagai obat.Obat harus sesuai dosis agar efek terapi atau
khasiatnya bisa kita dapatkan.
Macam-Macam Obat
1.Obat bebas adalah obat yang dapat dibeli tanpa resep dokter. Pada
kemasan ditandai dengan lingkaran hitam, mengelilingi bulatan berwarna hijau.
Dalam obat disertai brosur yang berisi nama obat, nama dan isi zat berkhasiat,
indikasi , dosis dan aturan pakai, nomor batch, nomor registrasi, nama dan
alamat pabrik serta cara penyimpanannya.
3. Obat keras adalah obat yang hanya boleh diserahkan dengan resep
dokter, dimana pada bungkus luarnya diberi tanda bulatan dengan lingkaran
hitam dengan dasar merah yang didalamnya terdapat huruf "K" yang
menyentuh lingkaran hitam tersebut. Termasuk juga semua obat yang
dibungkus sedemikian rupa yang digunakan secara parenteral baik dengan
cara suntikan maupun dengan cara pemakaian lain dengan jalan merobek
jaringan.
4. Obat Narkotika dan Psikotropika Narkotika adalah zat atau obat yang
berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis
yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya
rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan
ketergantungan, yang dibedakan kedalam golongan-golongan. Psikotropika
adalah zat atau obat baik alamiah maupun sintesis bukan narkotika yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
Dosis Obat
Dosis obat adalah jumlah atau takaran tertentu dari suatu obat yang
memberikan efek tertentu terhadap suatu penyakit atau gejala sakit.Jika dosis
terlalu rendah (under dose) maka efek terapi tidak tercapai. Sebaliknya jika
berlebih (over dose) bisa menimbulkan efek toksik/keracunan bahkan sampai
kematian.
Standar Obat
Sebaiknya obat yang akan digunakan memenuhi berbagai standar persyaratan
obat, diantaranya :
Kelima standar tersebut harus dimiliki agar menghasilkan efek yang baik
terhadap kepatenan obat sendiri.
Resep Obat
Resep Obat adalah permintaan tertulis dari seorang dokter kepada apoteker
untuk memberikan obat yang dikehendaki kepada pasien. Oleh karenanya
pasien tidak diharuskan mengerti tulisan resep obat. Akan tetapi apotekerlah
yang wajib mengerti tulisan resep obat dan memberikan informasi obat yang
dibutuhkan oleh pasien. Mulai dari nama obat, dosis, aturan pakai, efek
samping sampai hal-hal lain yang berhubungan dengan obat dan penyakit
pasien. Dari alur tersebut jelaslah bahwa pasien mendapatkan informasi lebih
dari sekedar bisa membaca resep obat. Dalam hal ini keaktifan pasien untuk
bertanya/berkonsultasi dengan apoteker ketika menebus obat di apotik sangat
dibutuhkan.
Reaksi Obat
Sebagai bahan atau benda asing yang masuk kedalam tubuh, obat akan
bekerja sesuai dengan proses kimiawi. Salah satu reaksi obat dapat dihitung
dalam satuan waktu paruh, yaitu suatu interval waktu yang diperlukan dalam
tubuh untuk proses eliminasi sehingga terjadi pengurangan konsentrasi obat (½
dari kadar puncak) dalam tubuh.
Faktor yang mempengaruhi Reaksi Obat diantaranya adalah :
a. Absorbsi Obat yaitu proses pergerakan obat dari sumber ke dalam tubuh
melalui aliran darah, kecuali jenis topical yang dipengaruhi oleh cara dan jalur
pemberian obat, jenis obat, keadaan tempat, makanan, dan keadaan pasien.
Reseptor Obat
Kedua bahwa obat tidak menimbulkan suatu fungsi baru, tetapi hanya
memodulasi fungsi yang sudah ada.Walaupun tidak berlaku bagi terapi gen,
secara umum konsep ini masih berlaku sampai sekarang. Setiap komponen
makromolekul fungsional dapat berperan sebagai reseptor obat, tetapi
sekelompok reseptor obat tertentu, juga berperan sebagai reseptor untuk ligand
endogen (hormon, neurotransmitor). Substansi yang efeknya menyerupai
senyawa endogen disebut agonis. Sebaliknya, senyawa yang tidak mempunyai
aktivitas intrinsik tetapi menghambat secara kompetitif efek suatu agonis di
tempat ikatan agonis (aginist binding site) di sebut antagonis.
c. Disorientasi dan bingung Masalah disorientasi dan bingung dapat diatasi oleh
perawat dengan cara melakukan penundaan pengobatan. Jika pasien ragu,
laporkan kedokter dan catat dalam laporan.
d. Menelan Obat Sebagai perawat yang memiliki peran dependen, jika pasien
menelan obat, maka sebaiknya laporkan kejadian tersebut kepada dokter,
untuk selanjutnya dokter yang akan melakukan intervensi.
e. Alergi Kulit Apabila terjadi alergi kulit atas pemberian obat kepada pasien,
keluarkan sebanyak mungkin pengobatan yang telah diberikan, beritahu dokter
dan catat dalam pelaporan.
1. Beli obat di Apotik atau Toko Obat yang memiliki ijin Agar aman, sebaiknya
membeli obat di apotik. Obat-obatan yang ada di apotik biasanya berasal dari
distributor obat yang menyediakan obat yang di produksi oleh perusahaan
farmasi (Pharmaceutical company).Apalagi apotik mempunyai izin resmi dari
dinas kesehatan setempat dan dibawah pengawasan seorang apoteker,
sehingga obat yang didapatkan dari apotik bisa kita jamin kualitas dan
keasliannya.Selain di apotik, obat juga bisa didapatkan melalui toko obat.
Namun perlu diperhatikan, dengan semakin menjamurnya toko obat, maka
perlu lebih selektif dalam memilih toko obat. Lihat dulu apakah toko obat
tersebut memiliki izin pendirian atau tidak dan tanyakan kepada pemilik toko
obat dari mana penyediaan obat dari toko tersebut. Hal ini penting untuk
menghindari mendapatkan obat yang kualitasnya buruk atau obat palsu.
2. Cek obat yang akan kita beli Untuk membedakan secara fisik apakah obat itu
obat palsu atau obat asli. Namun ada hal mendasar yang dapat kita jadikan
dasar apakah obat itu asli atau palsu adalah "HARGA OBAT". Survey harga
obat yang akan kita beli. Jika harga obat di suatu tempat lebih murah dengan
perbedaan yang significant, maka kita bisa duga bahwa obat itu adalah palsu.
Hal lain yang perlu di perhatikan adalah tanggal kadaluarsa obat, dimana hal ini
kadang kurang diperhatikan. Selalu lihat tanggal kadaluarsa obat. Jangan
membeli obat yang sudah lewat tanggal kadaluarsanya, karena bisa jadi obat
tersebut bukan menjadi obat, malah menjadi racun buat tubuh.
Fungsi daun kelor lainnya yaitu mengatasi beberapa keluhan yang terjadi pada
tubuh sebagai akibat kekurangan vitamin dan mineral seperti pendarahaan
pada gusi, dermatis, dan osteoporosis. berikut adalah beberapa manfaat daun
kelor untuk kesehatan :
2. Menjaga kesehatan mata dan otak sehingga bisa berfungsi secara baik
Berikut adalah beberapa manfaat daun jarak, biji dan getahnya dalam dunia
pengobatan serta cara membuat ramuannya :
1. Mengatasi koreng Siapkan 20 biji jarak yang telah dibuang kulitnya, lalu
lumatkan hingga menyerupai bubur, tambahkan sedikit garam kemudian aduk
rata. Ramuan tersebut tempelakan pada bagian kulit tempat tumbuhnya koreng.
Lakukan secara rutin 2 x sehari sampai penyakit sembuh. Alternative lainnya
yaitu dengan memanfaatkan minyak biji jarak, panaskan secukupnya lalu
oleskan pada bagian kulit yang ditumbuhi koreng menggunakan kapas.
2. Melancarkan BAB Kukus 4 lembar daun jarak pagar yang masih segar. Lalu
makan secara rutin 7 hari berturut-turut atau sampai masalah BAB anda hilang.
3. Atasi batuk berdahak dan mengencerkan dahak Siapkan akar pohon jarak
secukupnya, cuci bersih kemudian rebus menggunakan 7 gelas air sampai
tersisa ±2 gelas. Minum air rebusan tersebut 2 kali sehari.
4. Untuk obat rhematik Tumbuk daun jarak yang sudah tua secukupnya,
campur dengan air sedikit, lalu bubuhkan pada bagian tubuh yang terserang.
Biarkan selama beberapa jam. Lakukan secara rutin.
5. Mengurangi sakit pada gigi berlubang Ambil sedikit getah jarak dengan
kapas, lalu tempelkan pada bagian gigi berlubang. Sifat antimikroba yang
terkandung didalamnya dapat mengusir bakteri pada gigi.
6. Mengobati radang telinga pada anak Radang telinga sering terjadi pada anak
dikarenakan influenza yang mendadak yang ditandai dengan suhu badan tingg,
sakit dalam telinga, sedikit tuli dan berdengung. Untuk mengatasi masalah ini,
anda bisa memanfaatkan getah jarak pagar. Teteskan ±5 tetes kedalam telinga
anak.
7. Memperbesar ukuran alat vital pria. Siapkan bahan ramuannya antara lain 10
lembar daun jarak dengan beserta batangnya, jeruk nipis 1 buah. Tumbuk
keduanya sampai halus. Cara pemakaiannya yaitu pijat terlebih dahulu alat vital
dengan minyak zaitun hingga terasa hangat, langkah selanjutnya pijat kembali
menggunakan ramuan obat dari daun jarak dan jeruk nipis.
A. MORFIN
Morfin adalah obat dengan fungsi untuk meredakan sakit atau nyeri yang parah.
Morfin masuk ke dalam kategori analgesik narkotika (opiate). Obat ini bekerja di
dalam otak untuk mengubah cara tubuh dalam merespon dan merasakan rasa
sakit
Obat analgesik adalah obat yang dapat meredakan rasa nyeri. Ada dua
jenis obat analgesik, yaitu : obat analgesik narkotik dan non narkotik.
1.) Obat analgesik narkotik, mekanisme kerjanya berikatan secara selektif pada
banyak tempat di seluruh tubuh. Tempat kerjanya yang utama adalah di lokus
otak yang terlibat transmisi nyeri dan dalam perubahan reaktivitas rangsang
nosiseptif (sangat nyeri). Obat analgesik narkotik dapat menimbulkan
ketergantungan atau ketagihan. Contoh dari obat analgesik narkotik : morfin,
metadon, meperidin, oksimorfan, sufentanil, alfetanil, kodein, dan oksikodon.
2.) Obat analgesik non narkotik, berefek melalui mekanisme kerja menghambat
biosintesis prostaglandin. Obat analgesik non narkotik tidak menimbulkan
ketagihan atau ketergantungan. Contoh obat analgesik non narkotik adalah :
salisilat, para aminofenol, golongan pirazolon, golongan asam organik lain, dan
obat pirai. Gambar 1. Struktur 3D dan Molekul dari Morfin Morfin merupakan
merupakan salah satu contoh obat analgesik narkotik.
(3) morfin memudahkan tidur dan pada waktu tidur ambang rangsang nyeri
meningkat. Penggunaan morfin utamanya adalah untuk membebaskan rasa
sakit dimana dosis efektif sangat bervariasi untuk setiap orang. Morfin diberikan
melalui bolus intravena untuk mendapatkan efek lebih cepat, dengan dosis
biasanya 5 mg. Namun dapat juga dapat diberikan secara kontinyu melalui
infus. Selain intravena dan subkutan, penggunaan secara infuse lebih effektif
dan relatif menggunakan dosis yang kecil. Morfin juga efektif dalam oral,
walaupun membutuhkan dosis yang besar sepanjang metabolisme pre
sistematik. Yang mana diberikan melalui mulut yang setiap kurun waktu 4 jam
dalam sediaan elixir.
B. KLORFLOMAZINE
Obat ini juga dapat menghambat reseptor histamin H2 dan muskarinik M1,
sehingga bisa meredakan mual, muntah, atau cegukan yang berkepanjangan.
Klorpromazin HCl
Chlorpromazine suntik akan diberikan langsung oleh dokter atau petugas medis
di bawah pengawasan dokter. Obat akan disuntikkan melalui pembuluh
intravena atau intramuskular.
Berikut ini adalah sejumlah interaksi yang mungkin dapat terjadi jika
chlorpromazine digunakan dengan obat-obatan lain:
Pusing
Sakit kepala
Mulut kering
Penglihatan kabur
Mual
Cemas berlebihan
Berat badan naik
Detak jantung tak beraturan
Kram otot
C. HALOPERIDOL
Haloperidol adalah obat untuk mengatasi gejala skizofrenia. Selain itu, obat ini
juga dapat digunakan untuk mengatasi gangguan perilaku yang parah pada
anak-anak atau mengontrol gejala sindrom Tourette.
Kondisi: Sindrom Tourette
Haloperidol suntik
Kondisi: Psikosis, skizofrenia
Untuk haloperidol tablet dan haloperidol cair, konsumsilah pada waktu yang
sama setiap hari agar efeknya maksimal. Bila Anda lupa mengonsumsinya,
disarankan untuk segera mengonsumsinya begitu teringat jika jeda dengan
jadwal berikutnya belum terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan
menggandakan dosis.
Berikut ini adalah sejumlah interaksi yang mungkin dapat terjadi apabila
menggunakan haloperidol bersamaan dengan obat lain:
Kantuk
Pusing
Sakit kepala
Sulit tidur
Susah buang air kecil
Lemas
Periksakan ke dokter jika efek samping di atas tak kunjung reda atau justru
semakin memburuk. Segera temui dokter bila terjadi reaksi alergi obat atau efek
samping yang lebih serius, seperti:
Kaku otot
Kejang otot
Demam tinggi
Jantung berdebar
Tubuh gemetar atau tremor
Tardive dyskinesia
Kejang
Gelisah
Nyeri dada
Mengeluarkan air liur berlebih atau ngences
Pandangan kabur
Hilang selera makan
Perubahan suasana hati
Payudara bengkak dan terasa sakit
Pingsan
Penurunan gairah seksual pada pria
D. BARBITURAT
Barbiturat adalah obat yang bertindak sebagai depresan sistem saraf
pusat, dan, berdasarkan ini, mereka menghasilkan spektrum efek yang luas,
dari sedasi ringan sampai anestesi total. Terapi Barbiturat digunakan sebagai
anestesi, antikonvulsan, anxiolytics, hipnotik sedatif dan biasanya
diklasifikasikan menurut durasi efek klinis yaitu panjang, menengah, pendek
dan sangat pendek.
Barbiturat adalah obat sintetis yang berasal dari asam barbiturat yang
merupakan produk kondensasi sintetis asam malonat dan urea. Dari sertiap
jenis semua berbeda terutama dalam pola substitusi pada posisi-5 dengan
beberapa juga termasuk N-metil pada N-1. Turunan paling terkenal,
fenobarbital telah digunakan medicinally sejak tahun 1912, terutama dalam
pengobatan epilepsi.
1. Analisis kualitatif dan kuantitatif bahan mengandung barbiturat
Umumnya, dalam upaya untuk menentukan identitas suatu zat yang dicurigai
mengandung barbiturate, pendekatan analitisnya harus memerlukan penentuan
setidaknya dua parameter berkorelasi salah satunya harus memberikan
informasi tentang bahan kimia struktur analit (misalnya, IR, MS, atau tandem,
metodenya seperti GC-MS).
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan :
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Obat adalah benda atau
zat yang dapat digunakan untuk merawatpenyakit, membebaskan gejala, atau
mengubah proses kimiadalam tubuh. Obat adalah substansi yang berhubungan
fungsi fisiologis tubuh dan berpotensi mempengaruhi status kesehatan.
Pengobatan / medikasi adalah obat yang diberikan untuk tujuan terapeutik /
menyembuhkan.
B. Saran:
http://tanamanobat-herbal.blogspot.com/2014/09/manfaat-jahe-merah-untuk-
pengobatan.html http://id.wikipedia.org/wiki/Obat
http://www.ronywijaya.web.id/2012/05/bahaya-obat-obatan.html http://tanamanobat-
herbal.blogspot.com/2014/10/manfaat-daun-kelor-untuk- tubuh.html Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Kelor http://tanamanobat-
herbal.blogspot.com/2014/07/manfaat-daun-jarak-biji-dan- getah.html 19