1. Karakteristik dan Kompetensi yang dimiliki remaja SMP/SMA
a. Karakteristik anak usia remaja (Smp/ Sma) Masa remaja (12 – 21 tahun) merupakan masa peralhan anata masa kehidupan anak-anak dan masa kehidupan orang dewasa. Masa remaja sering dikenal dengan masa pencarian jati diri. Masa remaja ditandai dengan sejumlah karakteristik penting, yaitu: Mencapai hubungan yang matang dengan teman sebaya, dapat menerima dan belajar peran sosial sebagai pria atau wanita dewasa yang dijunjung tinggi oleh masyarakat, menerima keadaan fisik dan mampu menggunakan secara efektif, mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya, memilih dan mempersiapakn karier di masa depan sesuai dengan minat dan kemampuan, mengembangkan sikap positif terhapdap pernikahan, hidup berkeluarga dan memiliki anak, mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep-konsep yang diperlukan sebagai warga negara, mencapai tingkah laku yang bertanggung jawab secara sosial, memperoleh seperangkat nilai dan sistem etika sebagai pedoman dalam bertingkah laku, mengembangkan wawasan keagamaan dan meningkatkan religiusitas.
b. Kompetensi yang harus dimiliki siswa SMP/SMA
Kompetensi yang harus ditampilkan oleh peserta didik SMP seperti yang telah dituangkan dalam POP BKSMP (2016), Ahman (2014) adalah: mencapai perkembangan diri sebagai remaja yang dan bertawakal, mengenal sistem etika dan norma, mengenal gambaran dan mengembangkan sikap tentang kehidupan mandiri secara emosional, sosial dan ekonomi, memgembangkan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan kebutuhan, memantapkan nilai dan cara bertingkah laku yang dapat diterimadalam kehidupan sosial yang lebih luas, mencapai pola hubungan yang baik dengan teman sebaya, mengenal kemampuan, bakat, minat serta arah kecenderungan karir. Kompetensi yang harus ditampilkan oleh peserta didik SMA adalah serangkaian tugas yang seharusnya dicapai oleh peserta didik, adapun tugas perkembangan peserta didik SMA sebagaimana tercantum dalam POP SMA (2016): mencapai perkembangan diri sebagai remaja yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mengenal sistem etika dan nila-nilai bagi pedoman hidup sebagai pribadi, anggota masyarakat, dan minat manusia, mengenal gambaran dan mengembangkan sikap tentang kehidupan mandiri secara emosional, sosial, dan ekonomi, mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan kebutuhannya untuk mengikuti dan melanjutkan pelajaran, menetapkan nilai dan cara bertingkah laku yang dapat diterima dalam kehidupan sosial yang lebih luas, mencapai pola hubungan yang baik, mempersiapkan diri, memiliki kemandirian perilaku ekonomis, mengenal kemampuan bakat dan minat, mencapai kematangan hubungan dengan teman sebaya, mencapai kematangan dalam kesiapan diri menikah dan hidup berkeluarga. 2. Aspek-Aspek Perkembangan pada Masa Remaja a. Perkembangan fisik Perkembangan fisik adalah perubahan-perubahan pada tubuh, otak, kapasitas sensoris, dan keterampilan motorik (Yusuf, 2011). Perubahan pada tubuh ditandai dengan pertambahan tinggi dan berat tubuh, pertumbuhan tulang dan otot, dan kematangan organ seksual dan fungsi reproduksi. b. Perkembangan kognitif Perkembangan Kognitif adalah perubahan kemampuan mental seperti belajar, memori, menalar, berpikir, dan bahasa. Masa remaja terjadi kematangan kognitif, yaitu interaksi dari struktur otak yang telah sempurna dan lingkungan sosial yang semakin luas untuk eksperimentasi memungkinkan remaja untuk berpikir abstrak (Yusuf, 2011). c. Perkembangan kepribadian dan sosial Perkembangan kepribadian adalah perubahan cara individu berhubungan dengan dunia dan menyatakan emosi secara unik, sedangkan perkembangan sosial berarti perubahan dalam berhubungan dengan orang lain. Perkembangan kepribadian yang penting pada masa remaja ialah pencarian identitas diri. Pencarian identitas diri adalah proses menjadi seseorang yang unik dengan peran yang penting dalam hidup. Perkembangan sosial pada remaja lebih melibatkan kelompok teman sebaya dibandingkan orangtua (Papalia dan Olds dalam Yusuf, 2011). 3. Urgensi BK remaja Remaja biasanya mencari pertolongan lewat teman sebayanya dan enggan untuk mencari pertolongan kepada orang tua maupun guru BK nya di sekolah. Kebanyakan anak remaja membutuhkan ruang dan merasa seolah orang tua menekan mereka. Itulah sebabnya kebanyakan anak cenderung menarik diri saat mencapai masa remaja dan tidak ingin banyak berhubungan dengan orang tua mereka. Selain itu, mereka takut akan label atau anggapan dari orang lain terkait dengan permasalahan yang mereka hadapi. Teman sebayanya, yang juga tergolong remaja, pastinya juga memiliki keterbatasan. Mereka memang mengalami kondisi yang sama dengan remaja pada umumnya namun tentunya mereka belum memiliki kapasitas untuk dapat membimbing remaja lain secara professional dan juga melihat perjalanan kehidupan secara menyeluruh. Melalui konseling dengan konselor professional (seperti guru BK dan Psikolog), remaja bisa mendapatkan: Tempat yang nyaman untuk bercerita dan berdiskusi tentang masalah personal Seseorang yang benar-benar dapat dipercaya Seorang professional yang mengerti jalan pemikiran remaja dan dapat memberikan pendampingan kepada mereka dalam menjalani pergumulan Kesempatan untuk membicarakan masalah yang dihadapi daripada memendamnya sendiri