Anda di halaman 1dari 3

CATATAN KECIL

Nama : Siti Aisyah

Kelas : 4B

Mata Kuliah : Bimbingan & Konseling Usia Remaja

Dosen Pengampu : Deasy Yunika Khairun, M.Pd.

1. Karakteristik dan Kompetensi yang dimiliki remaja SMP/SMA


a. Karakteristik anak usia remaja (Smp/ Sma)
Masa remaja (12 – 21 tahun) merupakan masa peralhan anata masa kehidupan
anak-anak dan masa kehidupan orang dewasa. Masa remaja sering dikenal
dengan masa pencarian jati diri. Masa remaja ditandai dengan sejumlah
karakteristik penting, yaitu: Mencapai hubungan yang matang dengan teman
sebaya, dapat menerima dan belajar peran sosial sebagai pria atau wanita
dewasa yang dijunjung tinggi oleh masyarakat, menerima keadaan fisik dan
mampu menggunakan secara efektif, mencapai kemandirian emosional dari
orang tua dan orang dewasa lainnya, memilih dan mempersiapakn karier di
masa depan sesuai dengan minat dan kemampuan, mengembangkan sikap
positif terhapdap pernikahan, hidup berkeluarga dan memiliki anak,
mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep-konsep yang diperlukan
sebagai warga negara, mencapai tingkah laku yang bertanggung jawab secara
sosial, memperoleh seperangkat nilai dan sistem etika sebagai pedoman dalam
bertingkah laku, mengembangkan wawasan keagamaan dan meningkatkan
religiusitas.

b. Kompetensi yang harus dimiliki siswa SMP/SMA


Kompetensi yang harus ditampilkan oleh peserta didik SMP seperti
yang telah dituangkan dalam POP BKSMP (2016), Ahman (2014) adalah:
mencapai perkembangan diri sebagai remaja yang dan bertawakal, mengenal
sistem etika dan norma, mengenal gambaran dan mengembangkan sikap
tentang kehidupan mandiri secara emosional, sosial dan ekonomi,
memgembangkan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan kebutuhan,
memantapkan nilai dan cara bertingkah laku yang dapat diterimadalam
kehidupan sosial yang lebih luas, mencapai pola hubungan yang baik dengan
teman sebaya, mengenal kemampuan, bakat, minat serta arah kecenderungan
karir.
Kompetensi yang harus ditampilkan oleh peserta didik SMA adalah
serangkaian tugas yang seharusnya dicapai oleh peserta didik, adapun tugas
perkembangan peserta didik SMA sebagaimana tercantum dalam POP SMA
(2016): mencapai perkembangan diri sebagai remaja yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mengenal sistem etika dan nila-nilai
bagi pedoman hidup sebagai pribadi, anggota masyarakat, dan minat manusia,
mengenal gambaran dan mengembangkan sikap tentang kehidupan mandiri
secara emosional, sosial, dan ekonomi, mengembangkan pengetahuan dan
keterampilan sesuai dengan kebutuhannya untuk mengikuti dan melanjutkan
pelajaran, menetapkan nilai dan cara bertingkah laku yang dapat diterima
dalam kehidupan sosial yang lebih luas, mencapai pola hubungan yang baik,
mempersiapkan diri, memiliki kemandirian perilaku ekonomis, mengenal
kemampuan bakat dan minat, mencapai kematangan hubungan dengan teman
sebaya, mencapai kematangan dalam kesiapan diri menikah dan hidup
berkeluarga.
2. Aspek-Aspek Perkembangan pada Masa Remaja
a. Perkembangan fisik
Perkembangan fisik adalah perubahan-perubahan pada tubuh, otak, kapasitas
sensoris, dan keterampilan motorik (Yusuf, 2011). Perubahan pada tubuh
ditandai dengan pertambahan tinggi dan berat tubuh, pertumbuhan tulang dan
otot, dan kematangan organ seksual dan fungsi reproduksi.
b. Perkembangan kognitif
Perkembangan Kognitif adalah perubahan kemampuan mental seperti belajar,
memori, menalar, berpikir, dan bahasa. Masa remaja terjadi kematangan
kognitif, yaitu interaksi dari struktur otak yang telah sempurna dan lingkungan
sosial yang semakin luas untuk eksperimentasi memungkinkan remaja untuk
berpikir abstrak (Yusuf, 2011).
c. Perkembangan kepribadian dan sosial
Perkembangan kepribadian adalah perubahan cara individu berhubungan
dengan dunia dan menyatakan emosi secara unik, sedangkan perkembangan
sosial berarti perubahan dalam berhubungan dengan orang lain. Perkembangan
kepribadian yang penting pada masa remaja ialah pencarian identitas diri.
Pencarian identitas diri adalah proses menjadi seseorang yang unik dengan
peran yang penting dalam hidup. Perkembangan sosial pada remaja lebih
melibatkan kelompok teman sebaya dibandingkan orangtua (Papalia dan Olds
dalam Yusuf, 2011).
3. Urgensi BK remaja
Remaja biasanya mencari pertolongan lewat teman sebayanya dan enggan untuk
mencari pertolongan kepada orang tua maupun guru BK nya di sekolah. Kebanyakan
anak remaja membutuhkan ruang dan merasa seolah orang tua menekan mereka.
Itulah sebabnya kebanyakan anak cenderung menarik diri saat mencapai masa remaja
dan tidak ingin banyak berhubungan dengan orang tua mereka. Selain itu, mereka
takut akan label atau anggapan dari orang lain terkait dengan permasalahan yang
mereka hadapi. Teman sebayanya, yang juga tergolong remaja, pastinya juga
memiliki keterbatasan. Mereka memang mengalami kondisi yang sama dengan remaja
pada umumnya namun tentunya mereka belum memiliki kapasitas untuk dapat
membimbing remaja lain secara professional dan juga melihat perjalanan kehidupan
secara menyeluruh. Melalui konseling dengan konselor professional (seperti guru BK
dan Psikolog), remaja bisa mendapatkan:
 Tempat yang nyaman untuk bercerita dan berdiskusi tentang masalah
personal Seseorang yang benar-benar dapat dipercaya
 Seorang professional yang mengerti jalan pemikiran remaja dan dapat
memberikan pendampingan kepada mereka dalam menjalani pergumulan
 Kesempatan untuk membicarakan masalah yang dihadapi daripada
memendamnya sendiri

Anda mungkin juga menyukai