Anda di halaman 1dari 3

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan ilmu pengetahuan dan

penerapan guna mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit

akibat kerja. Setiap pekerjaan yang dilakukan memiliki risiko kecelakaan kerja

maupun menimbulkan penyakit akibat kerja. Penyakit Akibat Kerja (PAK) adalah

penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan, alat kerja, bahan, proses, maupun

lingkungan kerja. Penerapan ergonomi yang tidak sesuai di tempat kerja tidak

terlepas dari kondisi kerja yang mengharuskan setiap pekerja untuk melakukannya

misalnya, sikap ketika bekerja yang meliputi posisi tubuh, beban kerja, serta

kegiatan yang berulang-ulang dalam bekerja. Salah satu pekerjaan yang memiliki

risiko tinggi terhadap timbulnya penyakit akibat kerja adalah buruh angkut atau di

Bali dikenal dengan istilah buruh suun dan juga buruh angkat pasir.

Buruh suun memiliki aktivitas fisik yang hampir sama dengan buruh angkat

pasir dimana keduanya melibatkan gerakan – gerakan yang memanfaatkan

kekuatan otot seperti gerakan fleksi dan ekstensi. Buruh suun biasanya beroperasi

di pasar - pasar tradisional, untuk wilayah Badung dan Denpasar, buruh suun bisa

dijumpai pada Pasar Badung, Pasar Kumbasari, Pasar Sanglah, dan Pasar

Kreneng. Belum ada data resmi yang menunjukkan berapa jumlah tenaga buruh

suun di masing - masing pasar (Kreshnanda, 2016). Secara proporsional bisa

dikatakan buruh suun terbanyak terdapat di Pasar Badung, hal ini mengingat pasar

Badung merupakan pasar induk yang berlokasi di jantung kota Denpasar, yang
beroperasi selama 24 jam dalam satu hari. Sedangkan buruh angkat pasir dominan

berada di daerah Karangasem karena daerah tersebut terdapat banyak jalur

pegunungan aktif. Kedua pekerjaan tersebut membutuhkan aktivitas mengangkat

dan mengangkut beban yang cukup berat dan berulang-ulang sehingga sangat

membutuhkan peran yang besar dari otot - otot punggung dan tulang belakang

(Santiasih, 2013). Penggunaan otot - otot punggung dan tulang belakang yang

berlebihan dalam melakukan aktivitas mengangkat dan mengangkut barang

memungkinkan pekerja pengangkut akan mengalami Low Back Pain (LBP)

(Patrianingrum, 2015).

Low Back Pain (LBP) adalah suatu sindroma nyeri yang terjadi pada daerah

punggung bagian bawah dan dapat menjalar ke kaki terutama bagian belakang dan

samping luar (Lionel, 2014). Nyeri punggung bawah memang tidak menyebabkan

kematian, namun menyebabkan individu yang mengalaminya menjadi tidak

produktif sehingga akan menyebabkan beban produktif sehingga akan

menyebabkan beban ekonomi yang sangat besar baik bagi individu, keluarga,

masyarakat, maupun pemerintah (Patrianingrum, et al. 2015). Penyebab timbulnya

LBP adalah keregangan otot atau postur tubuh yang tidak tepat saat bekerja.

Masalah nyeri punggung pada pekerja umumnya dimulai pada usia dewasa muda

dengan puncak prevalensi pada kelompok usia 25 - 60 tahun (Khaizun, 2013).

National Safety Council melaporkan bahwa sakit yang timbul akibat kerja dengan

frekuensi kejadian yang paling tinggi adalah nyeri pada punggung bawah, yaitu

22% dari 1.700.000 kasus (Nurzannah, et al. 2015).

Meningkatnya angka kejadian LBP pada buruh suun dan buruh angkat pasir

dapat dilihat dari besar beban yang ditopang tubuh saat mengangkat barang

2
ataupun pasir serta intensitas kerja. Semakin berat beban dan intensitas kerja akan

menyebabkan kontraksi otot yang berlebihan akibatnya beban kerja bertumpu di

daerah pinggang sehingga dapat menyebabkan otot pinggang mudah mengalami

kelelahan dan terjadi nyeri (Kreshnanda, 2014).

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai perbandingan angka kejadian Low Back Pain (LBP) pada

buruh suun dan buruh angkat pasir.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan permasalahan

apakah angka kejadian Low Back Pain (LBP) pada buruh suun lebih tinggi

dibandingkan dengan buruh angkat pasir?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan angka

kejadian Low Back Pain (LBP) pada buruh suun dan buruh angkat pasir.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Teoritis

Sebagai bahan pertimbangan bagi institusi pendidikan dalam

mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang fisiologi.

1.4.2 Praktis

Sebagai kajian atau pedoman bagi masyarakat untuk mengetahui dan

memahami posisi ergonomi yang benar saat bekerja, mengingat pengaruh sakit

yang ditimbulkan berdampak pada proses kerja.

Anda mungkin juga menyukai