ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya pengguna smartphone di Indonesia dan masih
kurangnya minat membaca, sehingga perlu adanya kemasan yang praktis untuk memudahkan seseorang
mengambil bahan yang diperlukan, salah satunya pada mahasiswa keperawatan yang sedang
melaksanakan praktik belajar lapangan (PBL) yang salah satu kewajibannya yaitu mendokumentasikan
asuhan keperawatan sehingga memerlukan perangkat yang praktis, diantaranya dengan membuat aplikasi
Nursing Diagnostic Mobile. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang diterapkan untuk
mengetahui efektivitas Nursing Diagnostic Mobile sebelum dan sesudah penggunaan aplikasi dengan
menggunakan Apps pada smartphone dengan bentuk quasi eksperimen. Sampel penelitian ini sebanyak 39
mahasiswa yang sedang melaksanakan PBL di rumah sakit pada tahun 2019. Hasil penelitian dengan
menggunakan uji Gain ternormalisasi menunjukan bahwa terdapat peningkatan kemampuan
pendokumentasian antara sebelum penggunaan aplikasi dengan sesudah penggunaan aplikasi dengan skor
sebesar 0,30 (sedang), yang menunjukan bahwa aplikasi ini efektif meningkatkan kemampuan
mendokumentasikan diagnosa keperawatan pada mahasiswa.
ABSTRACT
The increasing number of smartphone users in Indonesia and the lack of interest in reading, so that there
is a need for practical packaging to make it easier for someone to take the materials needed, one of them
is nursing students who are carrying out field learning practices (PBL), which is one of their obligations,
namely documenting nursing care so that they need devices practical, including by making the Nursing
Diagnostic Mobile application. This study uses a quantitative approach that is applied to determine the
effectiveness of Nursing Diagnostic Mobile before and after the use of applications by using Apps on
smartphones with a quasi-experimental form. The sample of this study were 39 students who were
carrying out PBL in the hospital in 2019. The results of the study using the normalized Gain test, showed
that there was an increase in the ability to document between before using the application and after using
the application with a score of 0.30 (moderate), which shows that this application effectively improves the
ability to document nursing diagnoses in students.
49
Jurnal Keperawatan Dirgahayu
Volume 1, Nomor 2, Oktober 2019 EISSN: 2685-3086
50
Jurnal Keperawatan Dirgahayu
Volume 1, Nomor 2, Oktober 2019 EISSN: 2685-3086
51
Jurnal Keperawatan Dirgahayu
Volume 1, Nomor 2, Oktober 2019 EISSN: 2685-3086
Eksperimen 66,667 76,736 0,30 Sedang hasilnya sebesar 0,13 yang bermakna
mengalami peningkatan (rendah).
Pada Tabel 3 dapat dilihat bahwa Aplikasi ini memang dirancang
terdapat perbedaan antara gain kelas sederhana untuk meringkankan
ekseperimen dan kelas kontrol sebesar mahasiswa dalam mendokumantasikan
0,17 atau 17% asuhan keperawatan terutama diagnosa
keperawatan. Dalam aplikasi ini dibagi
PEMBAHASAN menjadi kedalam 13 doamian sesuai
Nursing Diagnostic Mobile terhadap taksonomi NANDA, yang dibagi lagi
pendokumentasian diagnosa menjadi beberapa kelas, dan dari kelas
keperawatan pada mahasiswa yang dibagi lagi menjadi 224 diagnosa
melaksanakan praktik belajar lapangan keperawatan, sehingga setidaknya
adalah sebagai berikut: membantu untuk mengingat atau
1. Pendokumentasian diagnosa menbaca kembali tentang dokumantasi
keperawatan mahasiswa keperawatan sesuai batasan
Kemampuan mendokumentasikan karakteristik yang ada di teori kemudian
diagnosa keperawatan pada saat dibandingkan dengan karakterisitk yang
mahasiswa praktik di rumah sakit ada di pasien.
memiliki perbedaan antara sebelum
diberikan aplikasi dan sesudah Gambar 1
diberikan aplikasi, meskipun perbedaan Tampilan Aplikasi
tersebut belum signifikan. Hasil
pendokumentasian mahasiswa sebelum
diberikan aplikasi rata-rata nilainya
66,67 dan setelah mahasiswa tersebut
diberikan aplikasi dan instal kan pada
smartphone mahasiswa sebagai bahan
atau panduan dalam menyusun diagnosa
keperawatan maka nilai rata-ratanya
meningkat menjadi 76,74. Berdasarkan
nilai tersebut, peneliti menggunkan uji
gain untuk menemukan sejauhmana
perbedaan peningkatan sebelum dan
sesudah diberikan aplikasi Nursing
Diagnostic Mobile. Hasilnya (a) Tampilan (b) Tampilan
menunjukan bahwa terjadi peningkatan awal menu
pendokumentasian diagnosa
keperawatan pada mahasiswa yang 2. Efektivitas Nursing Diagnostic
melaksanakan praktik belajar lapangan Mobile terhadap pendokumentasian
dengan menggunakan uji gain sebesar diagnosa keperawatan pada
0,30 yang bermakna bahwa mengalami mahasiswa yang melaksanakan
peningkatan (sedang). praktik belajar lapangan
Kondisi ini berbeda dengan hasil
penelitian pada kelas kontrol, nilai rata- Pada Tabel 3di lihat bahwa hasil
rata pendokumentasian diagnosa uji gain antara kelas eksperimen dan
keperawatan pada kelas kontrol juga kelas kontrol menunjukan skor 0,17
menunjukan adanya peningkatan, atau 17%, berarti bahwa dengan aplikasi
namun setelah di uji gain menunjukan Nursing Diagnostic Mobile mampu
52
Jurnal Keperawatan Dirgahayu
Volume 1, Nomor 2, Oktober 2019 EISSN: 2685-3086
53
Jurnal Keperawatan Dirgahayu
Volume 1, Nomor 2, Oktober 2019 EISSN: 2685-3086
54