DIABETES MELITUS
Disusun Oleh :
2020 / 2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 1 X 10 menit, diharapkan klien mampu
memahami tentang diet untuk pasien hemodialisa.
2. Tujuan Instruksional Khusus
B. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi tanya jawab
C. Media
1. Leaflet
2. Power Point
D. Materi
Terlampir
E. Sasaran Penyuluhan
Penderita ginjal kronis dan keturunannya
F. Pengorganisasian
1. Penanggungjawab : Maulida Safitri
2. Moderator : Marissa Fahrianty
3. Penyaji : Argha Yoghi Ditama
4. Fasilitator : Zaqyyah Huzaifah, Ns., M.Kep
G. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
2 menit Pembukaan : Menjawab salam
1. Membuka penyuluhan
dengan mengucapkan salam
dan memperkenalkan diri
2. Mengungkapkan tujuan
1 penyuluhan yaitu penyuluhan
pada pada pasien penyakit
ginjal kronis dan keturunan
yang rentan terkena tentang
pencegahan primer, sekunder,
tersier
2 5 menit Penyampaian Materi Memperhatikan
Menjelaskan tentang :
1. Menjelakasn penegrtian
gagal ginjal kronis
2. Menyebeutkan penyebab
gagal ginjal kronis
3. Pencegahan primer gagal
ginjal kronis
4. Pencegahan sekunder gagal
ginjal kronis
5. Pencegahan tersier gagal
ginjal kronis
3 menit Memberi kesempatan pada Bertanya dan
menjawab
3 peserta untuk bertanya dan
memberikan pertanyaan
5 menit Penutup : Memperhatikan dan
1. Menutup pertemuan dengan menjawab salam
menyimpulkan materi yang
4
telah dibahas.
2. Memberi salam penutup
(Ridwan,2016)
H. Referensi
Ridwan. (2016). Jurnal Kesehatan Widya Drama Husada. Gagal Ginjal Kronik
LEMBAR PENGESAHAN
Pembimbing PKL
NIDN.
Lampiran Materi
Penyakit Ginjal Kronis
Etiologi
Manifestasi Klinis
Cara Pencegahan
Penatalaksanaan
1. Pengertian Penyakit
Gagal ginjal kronik (penyakit ginjal tahap akhir) adalah gangguan fungsi ginjal yang
menahun dan tidak bisa kembali ke semula atau irreversible. (Ridwan,2016)
2. Etiologi
1. Penyebab dari gagal ginjal kronis antara lain:
2. Tekanan darah tinggi
3. Kencing manis
4. Batu ginjal
5. Penggunaan obat dalam jangka waktu yang lama
(Ridwan,2016)
3. Manifestasi Klinis
1. Lemas
2. Kurang nafsu makan
3. lelah
4. mual, muntah
5. Bengkak/edema
6. kencing berkurang
7. sesak napas
8. pucat/anemi
4. Cara pencegahan
Pencegahan primer adalah semua upaya untuk menghindari terjadinya sakit seperti
memperhatikan gizi, sanitasi lingkungan yang baik, pengamanan terhadap cedera dan
keracunan serta imunisasi terhadap penyakit.
Pencegahan primer pada penyakit ginjal kronis yaitu:
1. modifikasi gaya hidup (garam, karbohidrat,lemak, dan protein berlebih.
2. Turunkan berat badan, olah raga teratur, cukup asupan air
3. Stop rokok dan alcohol
4. Periksa ke dokter
Pencegahan sekunder apabila dengan deteksi dini diketahui adanya penyimpangan
kesehatan seorang bayi atau anak sehingga intervensi atau pengobatan perlu segera
diberikan. Memberikan pengobata sesuai diagnosa yang tepat adalah upaya pencegahan
agar tidak terjadi komplikasi seperti meninggal atau menimbulkan gejala sisa.
Pencegahan sekunder pada penyakit ginjal kronis yaitu:
1. Berobat secara teratur
2. Diet rendah protein
3. Control tekanan darah
4. Hindari obat nefrotoksik
5. Obati komplikasi PGK (anemi, jantung, paru, dll)
6. Ikuti nasehat dokter
7. Persiapan sebelum HD
Pencegahan tersier adalah membatasi berlanjutnya gejala sisa tersebut dengan
upaya pemulihan seorang pasien agar dapat hidup mandiri tanpa bantuan orang lain,
contohnya rehabilitasi medis pada penderita polio
Pencegahan tersier pada penyakit ginjal kronis yaitu:
1. Pilihan pengobatan (HD, CAPD, Transplantasi)
2. Batasi asupan air dan K
3. Pengobatan Hipertensi
4. Atasi komplikasi (anemia, gangguan K, Ca, obati kelainan jantung dan paru)
(Marilynn,2017)
Referensi
E. Marilynn Doenges, dkk. (2017). Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman Untuk
Perancanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Edisi 3. EGC: Jakarta
Ridwan. (2016). Jurnal Kesehatan Widya Drama Husada. Gagal Ginjal Kronik
Smeltzer. C Suzanne. Bare G Renda. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah Brunner & Suddarth. Edisi 8. EGC: Jakarta
RN.PhD.Jackson Marilynn.”Panduan Praktis Edukasi Pasien”.PT. Erlangga :
Jakarta.2010