PT Telekomunikasi Indonesia atau lebih dikenal dengan nama Telkom merupakan sebuah
perusahaan penyelenggara informasi dan komunikasi (infocom) serta penyedia jasa dan jaringan
telekomunikasi secara lengkap (full service and network provider) di Indonesia.
Asman Akhir Nasution, Staf Ahli Menparpostel bidang Hubungan Antar-Lembaga Parpostel
terpilih menjadi Dirut PT Telkom yang baru menggantikan Setyanto Prawira Santosa. Dalam
Rapat Umum Tahunan Para Pemegang Saham (RUPS) PT Telkom di Jakarta, Jumat (17/5), AA
Nasution dibantu para anggota direksi Dadad Kustiwa, John Welly, Andi Siswaka Faisal dan
Harry Supangkat.
Telkom menjadi pemegang saham mayoritas di sembilan anak perusahaan, termasuk PT
Telekomunikasi Selular (Telkomsel). Kontribusinya terhadap pemerintah diwujudkan melalui
PPh badan dan deviden.
Dengan pencapaian dan pengakuan yang diperoleh Telkom, penguasaan pasar untuk
setiap portofolio bisnisnya, kuatnya kinerja keuangan, serta potensi pertumbuhannya di masa
mendatang, pada saat ini Telkom menjadi model korporasi di Indonesia.
Menurut Asman Akhir Nasution, untuk selalu mempertahankan tingkat pertumbuhan, marjin
keuntungan dan kualitas perusahaan secara menyeluruh,dalam prosesnya tidak terlepas dari
manajemen yang berunsur Planning,Organizing,Actuating,dan Controlling (POAC).
Adapun salah satu perencanaan dari PT Telkom yaitu mengenai infrastruktur sebagai penunjang
jaringan komunikasi di Indonesia.
Dengan adanya infrastruktur tersebut, maka pelayanan akan komunikasi menjadi semakin
mudah dan lancar, bahkan tidaklah mustahil untuk dapat menjangkau daerah atau pulau-pulau
yang terpencil demi tetap menjaga keutuhan NKRI . Dengan jalan pemasangan berbagai
infrastruktur komunikasi, maka secara tidak langsung Telkom juga ikut berpartisipasi di dalam
mengembangkan daerah di Indonesia. Hal ini tidak dapat lepas dari peran Telkom sebagai agent
of development (agen pembangunan).
Dalam merencanakan infrastruktur terdapat beberapa hal yang perlu dipertimbangkan antara lain:
1.Perkembangan teknologi yang selalu berkembang
2.Estetika (tata kota), seberapa jauh Telkom dapat menunjang tata kota
3.Pertimbangan bisnis
Selain itu, kebijakan perusahaan dalam mengembangkan lingkungan strategis yaitu
melalui CSR (Corporate Sosial Responsibility) akan menjadi landasan dari program-program
kolaborasi yang terkait dengan pemberdayaan mahasiswa di dalam mengembangkan kemampuan
kewirausahaan melalui program Cooperative Academic Education (CO-OP).
Program Cooperative Academic Education yaitu belajar bekerja secara terpadu yang melibatkan
tiga pihak, yaitu mahasiswa, Perguruan Tinggi dan dunia usaha. Program ini merupakan salah
satu strategi pendidikan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang
mengintegrasikan mahasiswa dengan berbagai latar belakang ilmu dari bangku kuliah dengan
pengalaman kerja yang produktif (“work-based learning” atau “work-integrated learning”), agar
mahasiswa dapat menemukan dan mengalami sendiri apa yang disebut “dunia kerja”.
Tata Kelola Perusahaan (Kemitraan dan Bina Lingkungan)
1. Program Kemitraan
Program kemitraan Telkom bertujuan untuk mendorong kegiatan atau pertumbuhan
ekonomi dan terciptanya pemerataan pembangunan melalui perluasan lapangan kerja dan
kesempatan berusaha, serta peningkatan taraf hidup masyarakat, baik antara perusahaan
dan mitra binaan maupun antar mitra binaan sehingga membawa manfaat bagi
kelangsungan usaha.
2. Program Bina Lingkungan
Program bina lingkungan berbentuk bantuan sosial masyarakat yang bersifat hibah murni
(charity/sukarela) dalam rangka peningkatan citra perusahaan.
B. Pentingnya Actuating
Karena penggerakan berfungsi untuk menggerakan fungsi-fungsi manajemen yang lain,
seperti perencanaan, pengorganisasian, pengawasan. Hal yang penting untuk diperhatikan dalam
pelaksanan (actuating)ini adalah bahwa seorang karyawan akan termotivasi untukmengerjakan
sesuatu jika :
a. Merasa yakin akan mampu mengerjakan,
b. Yakin bahwa pekerjaan tersebut memberikan manfaat bagi dirinya,
c. Tidak sedang dibebani oleh problem pribadi atau tugas lain yanglebih penting, atau mendesak,
d. Tugas tersebut merupakan kepercayaan bagi yang bersangkutan
C. Prinsip-prinsip Actuating
Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan
indikator yang telah ditetapkan.
Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin ditemukan.
Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan
pencapaian tujuan dan target.
3. Pengendalian kinerja. Pada tahap ini pengendalian manajemen berupa analisis evaluasi kinerja
berdasarkan tolok ukur kinerja yang telah ditetapkan.
D. Proses Kontrol Manajemen
Strategi memiliki kaitan yang erat dengan konsep perencanaan dan pengambilan keputusan,
sehingga strategi berkembang menjadi manajemen strategi. Pengertian manajemen sendiri adalah
proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengawasan terhadap upaya-upaya
yang dilakukan anggota organisasi dan penggunaan segala macam sumber daya organisasi untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan organisasi.
Dari definisi tersebut terdapat empat (4) frasa penting berikut ini:
1. Manajemen strategi merupakan suatu proses
2. Proses digunakan untuk merumuskan dan mengimplementasikan
strategi
3. Strategi digunakan untuk menyediakan costumer value terbaik
guna mewujudkan visi organisasi
4. Manajer dan karyawan adalah pelaku manajemen strategi.
Dalam hal proses pengendalian manajemen ini diperlukan karena dapat dilakukan perbaikan
secara cepat dan tidak harus menunggu sampai satu periode pelaksanaan strategis selesai, karena
itu strategis yang sebelumnya telah ditetapkan sebenarnya tidak efektif lagi. Terdapat beberapa
jenis pengendalian yang perlu dilakukan yaitu:
Daftar Pustaka
Wiratmo, Maskur. Pengantar Kewiraswastaan-kerangka dasar memasuki dunia bisnis. BPFE-
Yogyakarta. Yogyakarta. 1996
Mulyono. 2008. Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media.
Langganan: Entri (Atom)
PENGIKUT
ARSIP BLOG
► 2014 (1)
▼ 2013 (9)
o ► Desember (1)
o ▼ Oktober (5)
o ► Juni (1)
o ► April (2)
► 2012 (5)
► 2011 (4)
MENGENAI SAYA
SHAHNEZ KHARISMA