Epidemiologi
Kelompok 5
Anggota :
Intan Amalia 185050107111014
Muhammad Al Farisi 185050107111023
Galuh Cardikasari 185050107111027
Fikri Herzamzam 185050107111035
Risda Ihdamia N 185050107111042
Abdullah Tsaqif 185050107111048
Naufal Indra S. P 185050107111081
Status Ekspos
Status Penyakit Total
Tidak Teat Dipping Teat Dipping
( a1 :n 1 ) 28 17
RR=
( a 0 :n 0 )( )( )
¿
127
/
105
¿ 0,2 x 0,2
=1
Sapi yang terekspos tidak dilakukan teat dipping 1 kali lebih besar beresiko terkena mastitis
dibandingkan dengan sapi yang terekspos dilakukan teat dipping setelah pemerahan.
28
¿=
( a 1: b1 ) ( a1∗b 0 )
= =
( 99 ) ( 28∗88 )
=
( a 0: b 0 ) ( a 0∗b 1 ) 17
( 88 ) (17∗99)
0,28 2.464
= =
0,19 1.683
1,47 = 1,46
Kejadian sapi terekspos dengan tidak dilakukan teat dipping 1,4 kali lebih besar pada sapi
yang menderita mastitis dibandingkan dengan kejadian ekspos dengan dilakukan teat dipping
pada sapi yang tidak menderita mastitis.
Desain studi kasus untuk mendapatkan data ekspos dan data kasus mastitis:
Studi ini membatasi control kondisi ternak pada penelitin yang terdiri dari:
Kategori kelompok
Kelompok studi
Diseleksi
Investigasi
Subjek : Sapi
1. Studi observasi memberikan banyak wawasan tentang efek penyakit atau kondisi
kelompok atau populasi karena epidemiologi harus berhadapan dengan kelompok-
kelompok didalam populasi.
2. Studi analitik juga digunakan dalam penilitian ini karena menguji hubungan sebab akibat
dan berpegangan pada pengembangan data baru.
Rencana inti penelitian eksperimental:
Metodologi penelitian yang digunakan untuk mempelajari dan menguji hipotesis yang
berhubungan dengan pengalaman dimasa lalu melalui etiologi penyakit, kondisi atau gangguan
sehingga informasi tentang sebab akibat dapat diperoleh berdasarkan karakteristik populasi atau
kelompok yang diteliti. Sedangkan studi kasus control untuk menggantikan istilah studi
retrospektif dengan kata lain efek diidentifikasi pada saat ini kemudian factor resiko
diidentifikasi adanya atau terjadinya pada waktu lalu.