Anda di halaman 1dari 3

Kiat Belajar Christian, Peraih IPK Tertinggi di UI

Penulis Dian Ihsan | Editor Dian Ihsan

KOMPAS.com - Christian Evan Chandra, sarjana lulusan Ilmu Aktuaria FMIPA Universitas
Indonesia (UI), dinobatkan sebagai peraih nilai IPK terbaik di UI. Dia menjadi satu-satunya
lulusan tingkat sarjana yang berhasil meraih nilai IPK sempurna 4 dengan predikat cum laude.
Baca juga: Sosok Christian, Peraih IPK Tertinggi di UI Dia menempuh masa studinya di UI
selama 3,5 tahun. Meraih nilai IPK sempurna seperti Christian adalah impian setiap pelajar di
tingkat perguruan tinggi. Namun, tidak banyak yang benar-benar berhasil menembus angka
tersebut, apalagi untuk bidang studi yang masuk kategori rumpun ilmu sains dan teknologi. Lalu,
apa kiat-kiat belajar yang diterapkan Christian dalam memperoleh nilai IPK tertinggi di UI?
Merangkum laman UI, Rabu (17/3/2021), ada lima kiat yang dilakukan Christian dalam
memperoleh nilai IPK terbaik se-UI.

Berikut hasil rangkumannya:

1. Memilih studi berdasarkan passion


Pria yang akrab disapa Cev ini menjelaskan bahwa ketertarikannya pada bidang studi
matematika dan cabang ilmunya sudah dimilikinya sejak kecil. Baginya, bidang studi itu
sangat menyenangkan. "Belajar pelajaran yang kita suka tanpa paksaan dari siapa pun itu
sangat menyenangkan," kata Cev.
Dengan begitu, Cev sangat menikmati setiap proses belajarnya. Termasuk saat
menemukan kendala dalam memahami materi-materi baru. "Itu juga merupakan dari
proses belajar untuk kemudian mencari solusi sebagai penyelesaian," sebutnya. Berbekal
tekad dan minat yang sangat melekat pada dirinya itu, akhirnya Cev dengan yakin
menjatuhkan pilihan ke Program Studi (Prodi) Ilmu Aktuaria FMIPA UI. "Setelah
menyelesaikan pendidikannya di SMAS Kristen 3 Penabur Jakarta pada tahun 2017 lalu
melalui jalur SBMPTN," ujarnya.
2. Belajar dengan konsisten dan mengelola waktu secara bijak
Sebagai bentuk tanggung jawab atas pilihannya, dia tak mau menyia-nyiakan
perjuangannya untuk dapat diterima di prodi sarjana teranyar FMIPA UI ini.
Dia menyadari bahwa bebannya di perguruan tinggi jauh lebih berat dari masa
pendidikannya di SMA dulu. Apalagi prodi ini memiliki tingkat keketatan yang sangat
tinggi sejak resmi dibuka pertama kali. Oleh sebab itu, dia berupaya untuk selalu belajar
secara konsisten, dan mengatur waktu belajarnya dengan baik. Hampir tak ada waktu
yang dibuangnya secara percuma, baik saat dalam perjalanan ke kampus maupun pulang
ke rumah. "Lalu saat jeda di antara mata kuliah, bahkan saat akhir pekan,
dimanfaatkannya untuk belajar," ucapnya.
3. Percaya diri dengan tetap menjadi pribadi terbuka
Pintar matematika bukan berarti segala proses belajar di universitas selalu mulus. Dia
mengaku sering mengalami kesulitan dalam mempelajari materi-materi baru. Namun, dia
selalu percaya bahwa potensi diri tak dapat berkembang tanpa adanya kemauan dan usaha
dalam mengatasi kesulitan belajar. Demi mengatasi hal itu, Cev tak merasa sungkan
untuk berdiskusi dengan dosen, teman, bahkan hadir dalam forum-forum diskusi tentang
aktuaria secara online. "Keterbukaan diri itu penting, ketika kita stuck di satu titik, maka
jangan sungkan untuk bertanya dengan dosen ataupun teman," jelasnya. Menurut dia,
semakin seseorang menguasai materi pelajaran, maka akan semakin percaya diri dalam
menjawab soal-soal yang sulit sekalipun.
4. Fokus pada tujuan belajar
Dia tak pernah menyangka meraih nilai IPK sempurna. Dia hanya tahu melaksanakan
tugasnya sebagai pelajar sebaik mungkin. Nilai terbaik, lanjut Cev, bukanlah satu-satunya
tujuan. Sebab, yang tak kalah penting adalah bagaimana dapat mengimplementasikan dan
membagikan ilmunya kepada orang lain. "Saya berusaha agar tidak hanya memperoleh
nilai baik, tapi memahami hal-hal di balik ilmu itu secara dalam, dapat
mengimplementasikan, dan menjelaskannya ke orang lain," terang Cev.
5. Seimbangkan hidup dengan hobi
Meski giat belajar, dia menyatakan, belajar bukanlah hobi satu-satunya. Bahkan, belajar
tidak bisa dikatakan sebagai hobi saja, tetapi juga dapat diartikan sebagai hal yang wajib
untuk dilakukan secara rutin. Tujuannya, agar mampu mengembangkan diri seiring
dengan perkembangan zaman. Cev menyadari perlu memiliki kesenangan lain untuk
menyeimbangkan hidup. Untuk itu, dia memlilih bernyanyi, menikmati tayangan motor
sport, dan menulis di beberapa platform sebagai hobinya.

Anda mungkin juga menyukai