Anda di halaman 1dari 108

1

DAFTAR ISI

1. Pendahuluan
2. Strategi Operasi
3. Perencanaan Lokasi Pabrik
4. Perencanaan Produk
5. Luas Produki
6. Pola Produksi
7. Inventory
8. Analisis Jaringan Kerja
9. Project
10. Qualitative Simulations
11. Learning Curve
12. Biaya Produksi
13. Tools of Quality Management
14. Lay Out
15. JIT
16. Daftar Pustaka.
2

MANAJEMEN OPERASI

A. Deskripsi: manajemen operasional mengajarkan penyusunan sistem produksi


yang optimal untuk perusahaan.

B. Tujuan: Mahasiswa dapat menyusun sistem produksi untuk perusahaan


sehingga proses produksi dapat dilaksanakan dengan efisien dan efektif.

C. Materi yang diajarkan:


1. bPendahuluan
2. Pengertian proses produksi dan jenis produksi
3. Perencanaan lokasi
4. Perencanaan produk
5. Perencanaan lingkungan kerja.
6. Perencanaan standar.
7. Net Work.
8. Pemeliharaan
9. Pengendalian kualitas

D. Literatur

1. Wajib:
Chase Richard B. and Aquilano, Ncolas J. Production and Operation
Management.

2. Pendukung:
a) Agus Ahyari: Manajemen Produksi Perencanaan Sistem Produksi I dan II.
b) Agus Ahyari, pengendalian Produksi.
c) Indriyo Gitosudarmo, M. Com, Sistem Perencanaan dan Pengendalian
Produksi
d) Sukanto R, Indriyo Gitosudarmo, Manajemen Produksi.
3

e) T. Hani Handoko: Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi.

E. Sistem Penilaian: hadir minimal 70%, nilai ujian tengah dan akhir dibagi dua,
tugas-tugas.
4

Pendahuluan

Pendekatan soal-soal produksi.

Perencanaan
Pengorganisasian
Fs. Manajemen Pengarahan
Pengendalian
Pengawasan

Fs. Operasi Desain Penelitian dan


pengembangan Produk
Luas dan pola
produksi
Pen. Lokasi Pabrik
Pennetuan Letak
Fasilitas produksi
Peng. Bahan
Lingkungan kerja
Persoalan Standar
Pengaturan Persediaan

Pemeliharaan dan
Proses Penggantian
Perencanaan dan
Pengawasan Produksi

Pengawasan Pengawasan Pengendalian


Pengendalian Kualitas
Pengendalian Produksi

Gambar–1. Hubungan antara manajemen operasi dengan kegiatan lain dalam


perusahaan

Pembelanjaan

Pemasaran Personalia Produksi Tehnik

Organisasi
Administrasi
Beberapa Pengertian Umum :
5

a) Produksi adalah kegiatan yang dapat menimbulkan manfaat atau menciptakan


faedah baru
b) Produk adalah merupakan hasil dari kegiatan produksi yang dapat berwujud
barang atau jasa.
c) Produsen adalah Orang/badan/lembaga-lembaga lain yang menghasilkan
produk.
d) Produktivitas adalah merupakan suatu perbandingan dari hasil kegiatan yang
senyatanya dengan hasil yang seharusnya.
e) Proses produksi adalah cara atau metode atau tehnik untuk menyelenggarakan
atau melaksanakan dari suatu hal tertentu.
f) Sistem produksi adalah merupakan suatu rangkaian dari beberapa elemen
yang saling berhubungan dan saling menunjang satu sama lain untuk
mencapai tujuan tertentu.
g) Perencanaan produk adalah perencanaan tenyang apa, berapa dan bagaimana
produk yang akan dapat diproduksikan dalam suatu perusdahaan.
h) Perencanaan produksi adalah perencanaan tentang produk apa dan berapa
jumlahnya masing-masing yang segera akan diproduksikan pada periode yang
akan datang.
i) Urutan Proses produksi adalah penyelesaian pekerjaan dari bahan baku
menjadi produk akhir akan merupakan pola atau urutan tertentui.
j) Skedul {Produksi adalah kapan proses produksi dimulai serta kapan proses
produksi tersebut akan berakhir.
k) Perintah Kerja (=dispatcing) adalah perintah untuk mulai bekerja.
l) Bill of Material adalah daftar dari seluruh bahan baku, bahan-bahan yang lain
onderdil-onderdil dan komponen-komponen yang diperlukan.
m) Order Pabrik adalah merupakan perintah atau order untuk membuat suatu
produk atau komponen tertentu.
n) Job Lot Shop adalah perusahaan akan berproduksi atas dasar pesanan yang
masuk ke dalam perusahaan saja.
o) Mass Production shop adalah perusahaan berproduksi untukl p[ersediaan atau
untuk pasar.
6

p) Luas produksi adalah kapasitas yang digunakan oleh perusahaan dalam suatu
produksi tertentu.

Gambar- 2: Sistem Manajemen Operasi

External Environment

Customer or
Clien participation

Proses
Input

Operation and
 Worker Transpormation
1 2 Output
 Manajer
 Equipment  Goods
 Service
 Facilities 3 4
 Material
 Service
 Land
 Energy
Information on
Performance

Gambar–3 : Continuum of Characteristics of Manufacturing and Service


Organzations
7

Manfacturing Service
Organization Organization
 Phisical, durable product  Intengible product
 Out put can be inventoried  Product can not inventoried
 Low customer contact  Hight customer contact
 Long respon time  Short respon time
 Regional, national or  Local market
international market
 Large facilities, capital intensive  Labour intensive
 Qualaity easily measured  Quality not easily measured

STRATEGI OPERASI

Pigure I:
8

Competitive Prioritas: link between corporate strategi and fungtional are


strategies.

Market analysis Sosio Economic


 Segmentation and Bisnis
 Needs assessmen environment

Corporate Strategi
 Mission
 Goals
 Distinctive Competencies

Future directions Competitive Priorities Capability

  Cost
Global strategy  Current
 New Product/  Quality  Needed
service  Plans
 Time
 Flexibility

Pigure 2:
Positioning strategi: the connection between corporate strategy and key operation
management decision.
9

Corporate Strategy

Future Competitive
decision prioritas

Operations
Strategy

 Positioning Strategy
 Proses focus (intermitten)
 Product focus (continus)
 Intermediate focus

Strategic Desain decision Operation


Chois decision decision

 Quality  New tecnology  Material


 Proces choice  Job desain management
 Capacity  Inventory
system
 Master
Production
skeduling
 Scheduling
Pigure 3:
Two different positioning strategies

a) Proces focused (intermitten) Product–3

Product–2

Product–1
10

Product–1 A B C

Product–2 D E F

Product–3

b) Product focused (continus)


Product–1 A B D Product–1

Product–2 D E C Product–2

Product–3 E F A
Product–3

Gambar-4:
A. Continuum of positioning strategies
Prosess
Focus (Intermitten)
 Job shop
 Helt center
 General medical
practice
11

Intermediate
Focus
 Print shop
 Health clinic
Product
Focus (Continus)
 Flow shop
 Cafetaria
 Assembly plant

Low Moderate High


volume volume volume

Tabel–1:
Linking Positioning Strategi with Competitive Priorities.

Positioning
Strategy
Intermitten Continus
(Process Focus) (Product Focuss)
 More customis product with  More standardized product,
low volume with high volume
 Shorter life cycle  Longer life cycle
 Product and service in  Product and service in later
earlier stages of life cycle of life cycle
 An entrance – exit strategy  An entrance – exit strategy
favorite early exit favoring late exit
 High performance desaign  Consisten Quality
quality
 More emphasis on  More emphasis on low cost
customization and volume  Short delivery times
flexible
 Long delivery times
12

PERENCANAAN LOKASI PABRIK

Faktor yang perlu mendapatkan perhatian dalam penentuan lokasi pabrik terdiri
dari tiga unsur yaitu faktor utama dan faktor tidak utama.
13

Faktor utama :- Bahan baku


- Iklim tenaga kerja baik
- pembangkit tenaga
- proximity to customer
- lokasi persaingan
- Quality of life
- Proximity to supplier and resources
- Proximity to the parent company’s facilities
- Transportasi
- Taxes, real estate cost.
- Masyarakat

Faktor tidak utama : masa depan perusahaan


perluasan perusahaan
perluasan kota
pelayanan mesin
persediaan air
biaya tanah, gedung
Peraturan daerah

Daerah : daerah perkotaan


daerah pinggiran kota
daerah pedesaan

Tahap-tahap pemilihan lokasi pabrik, data penentuan model analisis, analisis data
relevan, penentuan urutan prioritas, penentuan lokasi pabrik.

Metode pemilihan lokasi pabrik:


14

1. Penilaian beberapa faktor (kuantitatif) biasanya dipakai oleh perusahaan kecil-


menengah dengan menggunakan angka penimbang.
2. Perbandingan biaya (biaya investasi tenaga kerja) yang bisa disebut metode
kuantitatif.

Proses pemilihan lokasi baru melalui beberapa tahap:


a) Mengidentifikasikan faktor lokasi yang penting dan membeda-bedakan
menjadi lokasi penting dan tidak.
b) Mempertimbangkan daerah alternatif kemudian memilih alternatif dan
terakhir adalah specific site.
c) Pengumpulan data dari lokasi yang dipilih dapat dari konsultan lokasi,
electiric power compeny, land developer.
d) Menganalisa data yang telah dikumpulkan diawali dengan faktor-faktor yang
dapat diukur dalam satuan mata uang.
e) Memasukkan mengenai faktor-faktor kualitatif kedalam penilaian terhadap
tempat yang dipilih, misalnya sikap, kualitas, hidup dan lain-lain.

Penentuan lokasi pabrik dengan metode KUALITATIF.


Contoh Pabrik: Penggilingan Padi
Notasi: b: baik = 10, s: sedang = 5, k: kurang = 1.

Daerah operasi
Faktor yang dipertimbangkan
A B C D E
1. Masyarakat B S K B K

2. Faktor produksi
Bahan baku S K B S B
Tenaga kerja
Terdidik B S S B K
Semi terdidik B S S B K
Terlatih S B B S S
15

Tidak terdidik K B K S B
Modal (bisa tanah) B B B B B
Teknologi B S S K B
3. Fasilitas
 Komunikasi/angkutan S K B B S
 Lain-lain S K S K B
4. Pasar B B K S S

Bila dihitung tabel diatas akan nampak sebagai berikut:


Untuk lokasi A: 6(B) + 4(S) + 1(K) = 6(10) + 4(5) + 1(1) = 81<== dipilih
Untuk lokasi B: 4(B) + 3(S) + 3(K) = 4(10) + 3(5) + 3(1) = 58
Untuk lokasi C: 4(B) + 4(S) + 2(K) = 4(10) + 4(5) + 2(1) = 62
Untuk lokasi D: 4(B) + 4(S) + 2(K) = 4(10) + 4(5) + 2(1) = 62
Untuk lokasi E: 5(B) + 3(S) + 2(K) = 5(10) + 3(5) + 2(1) = 67

Jadi kesimpulan diambil pada daerah yang memiliki nilai paling tinggi.
Dalam hal ini adalah: daerah A, merupakan daerah yang paling menguntungkan.

Pendekatan lokasi pabrik dengan pendekatan KUANTITATIVE.


Dibawah ini terdapat data-data sebagai berikut:

Lokasi Fixe Cost Variabel Cost


A Rp 20.000 Rp 50
B Rp 40.000 Rp 30
C Rp 80.000 Rp 10
Untuk lokasi A, FC kecil, VC besar maka kurve akan menukik dengan
tajam. Untuk lokasi B, FC akan menukiklebih rendah bila dibandingkan A. untuk
lokasi C, adalah kurve paling tidak menukik (menukik tapi tidak tajam), lihat
gambar.

Masalahnya apakah kita beroperasi padasksla kecil, menengah atau besar.


16

B
Rp. A C

80

40

20

Q
Q1 Q2 Q3
1000 1500 2000

I. Total Cost = Fixe Cost + Variabel Cost = FC + V . Q

TC A = TC B
= 20.000 + 50(Q) = 40.000 + 30Q kurve A = B
20 Q = 20.000 Q = 1000 unit.
Q = 1000
artinya kita akan berproduksi seluas 1000 unit, maka akan sebaiknya memilih
lokasi A. lokasi ini akan memberikan biaya yang palig murah. Untuk
membuktikannya ambil saja Q dibawah 1000 unit, misalnya Q = 900, (jangan
pas 1000 agar perbedaannya nampak jelas).

II. TC A = TC C
20.000 + 50Q = 80.000 + 10Q A = C
60.000 = 40 Q
Q = 1500 unit artinya kalau kita berproduksi maksimal 1500 unit, maka
maka lokasi B merupakan pilihan terbaik. Dan kalau berproduksi diatas 1500
unit, sebaiknya memilih lokasi B.
17

III. TC B = TC C
40.000 + 30 Q = 80.000 + 10 Q
20 Q = 40.000
Q = 2.000 unit, artinya kalau kita berproduksi maksimal 2.000 unit, maka
lokasi C merupakan pilihan terbaik. Dan kalau berproduksi diatas 1500 unit.

Bukti bahwa daerah A merupakan daerah optimal dibandingkan dengan lokasi


yang lain, untuk operasi maksimal 1000 unit sbb:

Misal q = 900 unit

Lokasi Fixe Cost Variabel Cost Total Cost


A 20.000 900 x Rp 50 Rp. 65.000 minimal
B 40.000 900 x Rp 30 Rp. 67.000
C 80.000 900 x Rp 10 Rp. 89.000

(terakhir 4 A 2, 20 februari 2019)

Load – Distance Method


Market for Electric Utilities Supplier
Customer Location Tons Shipped XY–Coordinate
Denpasar (Badung) 5000 ( 7 : 13 )
Tabanan 92000 ( 8 : 12 )
Gianyar 70000 (11 : 10)
Singaraja 35000 ( 11 : 7 )
18

Banggli 9000 ( 12 : 4 )
Karangasem 227000 ( 13 : 11)
Jembrana 16000 ( 14 : 10)
Negara 153000 ( 15 : 5 )
X* 
 1i.xi ; Y
 1i.yi
 1i  1i

 1i  5  92  70  35  9  227  16  153  607


1i.xi  5 7   92 8  7011  3511  912  22713  1614  15315
= 7504
Jadi X* = 7504 / 607 = 12,4

 li.yi = 5(13) + 92(12) + 70(10) + 35(7) + 9(4) + 227(11) + 16(10) + 153 (5)
= 5572
Jadi Y* = 5572 / 607 = 9,2
Jadi pusat gravitasi (kecenderungan) adalah (12,4 ; 9,2).

(Y)
Utara

Lokasi pabrik
12,4 ; 9,2
9
19

Timur (X)
12,4

PERENCANAAN PRODUK
Sebelum perusahaan melakukan kegiatan produksinya pertama-tama
menentukan lebih dahulu produk apa yang akan dibuat, bagaimana cara
membuatnya, berapa jumlahnya dan siapa calon pembelinya. Oleh karenanya
perusahan biasanya melakukan penelitian lebih dahulu. Penelitian ini sangat
berguna karena akan memperlancar penjualan. Penelitian tidak hanya dilakukan
pada waktu perusahaan akan didirikan atau memproduksi untuk pertama kali,
tetapi selama perusahaan tersebut beroperasi penelitian terus dilakukan. Penelitian
20

produk pada waktu perusahaan memulai usaha mana cara membuatnya dan berapa
jumlahnya yang harus dibuat, bagaimana cara membuatnya dan berapa jumlah
yang harus diproduksi. Sedangkan penelitian yang dilakukan pada saat perusahaan
sudah beroperasi bertujuan untuk mengembangkan produk-produk yang sudah
ada/ dihasilkan dengan maksud untuk ditingkatkan kewgunaannya sehingga
disukai oleh konsumen.
Departemen di dalam perusahaan yang melakukan tugas penelitian dan
mengembangkan produk tersebut departemen Research and Product Development
(R & D).
Pengembangan produk bisa juga berupa peningkatan daya guna dari pada
produk tersebut, bisa juga berupa peningkatan kualitas ataupun perubahan model
yang merupakan produk baru. Dari hasil penelitian mungkin produk yang
disenangi konsumen tidak hanya satu macam saja, oleh karenanya perlu dilakukan
seleksi, produk mana yang paling menguntungkan dan sesuai dengan kondisi
perusahaan. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam seleksi ini adalah:
 Nilai kegunaan dari produk.
 Jumlah permintaan produk tersebut.
 Kemungkinan pengembannya.
 Potensi keuntungannya.
 Kemungkinan persaingan di pasar.
 Product life cyclenya.
 Potensi penjualannya.
 Kenaikan penjualannya.
 Keadaan fasilitas produksi di dalam perusahaannya.
 Kekuatan distribusinya.
Untuk menentukan produk mana yang harus dipilih maka faktor-faktor
nilai tadi diklasifikasi menjadi: sangat penting, tinggi, cukup, rendah, sangat
rendah. Sesudah itu masing-masing klasifikasi kemudian diberikan score sbb:
Sangat tinggi = 5, Tinggi = 4, Cukup = 3, Rendah = 2, Sangat rendah = 1.
21

Contoh
Produk A Produk B
Faktor – faktor
St T C R Sr St T C R Sr
 Nilai kegunaan dari produk + - - - - + - - - -
 Jumlah permintaan produk tersebut - + - - - - - + - -

 Kemungkinan pengembannya - - + - - + - - - -

 Potensi keuntungannya - - + - - + - - - -

 Kemungkinan persaingan dipasar - + - - - - + - - -


- + - - - + - - - -
 Product life cyclenya
+ - - - - + - - - -
 Potensi penjualannya
- - + - - - - + - -
 Kenaikan penjualannya
- - + - - - - + - -
 Keadaan fasilitas produksi didalam
perusah
- + - - - + - - -
 Kekuatan distribusinya
Dari keadaan data tersebut masing-masing produk kemudian diberi score:

Keterangan : Produk A Produk B


Klasifikasi : Sangat tinggi : 2 x 5 = 10 5 x 5 = 25
Tinggi : 4 x 4 = 16 1x4= 4
Cukup :3x3= 9 4 x 3 = 12
Rendah :1x2= 2 -x- = -
Sangat rendah :-x- = - -x- = -

Jumlah = 37 = 42
Dari hasil perhitungan score tersebut ternyata produk B memperoleh score 42
sedangkan A hanya 37, jadi pilihan produk yang sebaiknya diproduksi adalah
produk B.
Termasuk tugas departemen Research and Product Development adalah:
1. Usaha standardisasi yaitu usaha mendapatkan ukuran, macam, kualitas, besar,
bentuk tertentu pada suatu produk. Standardisasi dapat dilakukan: a) di dalam
perusahaan, b) antar perusahaan, c) tingkat nasional dan d) tingkat
internasional.
Keuntungan standardisasi adalah:
a) Pengawasan kualitas lebih mudah.
22

b) Menyederhanakan fungsi penyimpanan, pemasaran, penyaluran.


c) Mengurangi waktu training bagi pegawai-pegawai baru.
d) Mengurangi macam bahan baku yang dibutuhkan.
e) Mengurangi investasi dalam mesin-mesin dan persediaan.

2. Simplikasi / penyederhanaan adalah usaha menghilangkan aneka ragam


ukuran, dimensi dsb yang yang bersifat berlebihan. Simplikasi ini penting
terutama dalam hubungannya dengan efisiensi biaya maupun adanya
kemungkinan substitusi antara barang yang satu dengan yang lain.

3. Spesialisasi adalah konsentrasi usaha / pemusatan usaha didalam bidang


tertentu. Spesialisasi dalam bidang produk adalah menghasilkan satu macam
produk saja. Spesialisasi menguntungkan karena meningkatkan keahlian
sehingga spant of controlnya lebih luas, dapat meningkatkan penghasilan,
kualitas hasil produksi terjamin.

4. Diversifikasi adalah usaha untuk memperbanyak macam produk yang


dihasilkan (lawan spesialisasi) dengan tujuan bila salah satu produknya rugi
dapat ditutup oleh keuntungan yang lain. Kapal laut.

Luas Produksi
Penentuan luas produksi yang menguntungkan dapat di tentukan dengan
beberapa cara antara lain: Linier programming: ada dua cara penyelesaian yaitu
metode grafik dan metode simplex.

Kombinasi produksi adalah apabila suatu perusahaan memproduksi lebih


dari satu macam produk. Untuk memperoleh keuntungan maksimum perusdahaan
harus dapat menentukan berapa besar masing-masing produk harus dihasilkan.
Karena terbatasnya faktor-faktor produksi baik bahan baku, tenaga kerja maupun
23

waktu jam mesin, maka kombinasi produksi harus ditentukan agar diperoleh
keuntungan maksimal.

Contoh kombinasi produksi yang memberikan keuntungan maksimal

dengan metode grafik: Perusahaan ABC memproduksi dua macam barang


yaitu A dan barang B. Barang-barang tersebut diproses dengan tiga buah mesin
yaitu mesin M1, mesin M2 dan mesin M3. Lama proses pada masing-masing
mesin sbb:
Mesin 1 Mesin II Mesin III
Barang a 4 jam 2 jam -
Barang b 6 jam 6 jam 1 jam

Keuntungan masing-masing produk tiap unit adlah produk a Rp2,- dan produk b
Rp4,-. Maksimum jam kerja pada masing-masing adalah M1=120 jam, M2=72
jam, M3=10 jam. pertanyaannya: Berapakah perusahaan harus menghasilkan
produk tersebut agar diperoleh keuntungan maksimum, dengan metode grafik.

Jawab:
Fungsi tujuan : Z = 2a + 4b
Batasan-batasan:
4a + 6b  120
2a + 6b  72
b  10
a;b  0

Karena tujuannya adalah memaksimalkan maka seluruh waktu yang tersedia


digunakan, maka persamaannya menjadi:
I : 4a + 6b = 120
II : 2a + 6b = 72
III : b = 10
24

Dari persamaan garis tersebut digambarkan dalam bentuk grafik sbb:


I 4a + 6b = 120 misal b = 0, maka a = 30 (30; 0)
misal a = 0, maka b = 20 (0 ;20)
II 2a + 6b = 72 misal b = 0, maka a = 36 (36; 0)
misal a = 0, maka b = 12 ( 0;12)
III b = 10
Gambar lihat halaman berikut:
a

36

30 2a + 6b  72

b = 10

4a + 6b  120

b
10 12 20

Perhitungan pada setiap titik-titik:

Perpotongan antara kendala I dengan kendala II

I : 4a + 6b = 120
II : 2a + 6b = 72
---------------- 
a = 24
untuk a = 24, maka b = 4

Jadi keuntungan maksimum pada titik ini adalah 24 (2) + 4 (4) = Rp64.
25

Perpotongan antara kendala I dengan kendala III

II : 2a + 6b = 72
III : b = 10
--------------- 
a= 6
untuk a = 6, maka b = 10

Jadi keuntungan maksimum pada titik ini adalah 6 (2) + 10 (4) = Rp52.

Kesimpulan agar diperoleh laba maksimum, produk a dibuat 24 unit, dan produk b
dibuat 4, dengan laba total Rp64.

Aaaaaaaaa

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
METODE SIMPLEX

Metode simplex merupakan suatu cara yang lazim dipakai untuk menentukan
kombinasi optimal dari tiga variabel atau lebih.

Langkah-langkah dalam metode simplex:

Langkah I: merubah fungsi tujuan dan batasan-batasan.


Contoh:
26

Fungsi tujuan : Z = 3X1 + 5X2 dirubah menjadi:


Z - 3X1 - 5X2 = 0

Kendala-kendala:
I : 2X1 + 0X2  8 menjadi 2X1 + S1 = 8
II : 0X1 + 3X2  15 menjadi 3X2 + S2 = 15
III : 6X1 + 5X2  30 menjadi 6X1 + 5X2 + S3 = 30

Langkah II: menyusun persamaan-persamaan di dalam tabel:

Variabel : Z : X1 X2 … Xn : Xn+1 Xn+2 … Xn+m : NK


Dasar : : :

Z :1 -C1 -C2 … -Cn : 0 0 …0 : 0


Xn+1 :0 a11 a12 … a1n : 1 0 …0 : b1
Xn+2 :0 a21 a22 … a2n : 0 1 …0 : b2
- :- - - … - : - - …- : -
- :- - - … - : - - …- : -
- :- - - … - : - - …- : -
Xn+m :0 am1 am2 … amn : 0 1 …1 : bm

Langka h III: memilih kolom kunci = = = pilih negatif terbesar.


Langkah IV: memilih baris kunci = = =  pilih nilai terkecil pada nilai ruas kanan.
Langkah V: merubah nilai-nilai baris kunci.
Langkah VI: merubah nilai selain pada baris kunci.
Langkah VII: melanjutkan perbaikan-perbaikan / perubahan-perubahan.

Contoh:

Tabel  1. Data dari perusahaan sepatu ideal sebagai berikut:


27

Merk X1 X2 Kepastian
Mesin Maksimum

1 2 0 8
2 0 3 15
3 6 5 30

Sumbangan
Terhadap 3 5
Laba

Fs laba

8/0 = S

Jawab :
Variabel 15/3
Z =X1
5 pilihX2
krn nilai
S1 paling
S2 kecil S3 Nk
Dasar
Z 1 -3 -5 0 0 0 0
30/5 = 6

S1 0 2 0 1 0 0 8
fs. Laba

S2 0 0 3 0 1 0 15
8/2 = 4

S3 0 6 5 0 0 1 30
5/0 = S (infinity)

5/6 pilih krn nilai paling kecil

fs. laba
28

Z 1 -3 0 0 5/3 0 25

S1 0 2 0 1 0 0 8

X2 0 0 1 0 1/3 0 5

S3 0 6 0 0 -5/3 1 5

Z 1 0 0 0 5/6 1/2 27 ½

S1 0 0 0 1 5/9 -1/3 61/3

X2 0 0 1 0 1/3 0 5

X1 0 1 0 0 -5/18 1/6 5/6

Dari tabel diatas tiap variabel dan nilai-nilai yang ada pada tabel optimal:
X1 = 5/6
X2 =5
Laba maksimum = 271/2 atau = 5/6 (3) + 5 (5)

Rumus: Baris Baru:

Baris lama  koefisien pada kolom kunci x nilai baru baris pada kunci.

Untuk data diatas, nilai baru baris pertama pada iterasi I sbb:
(kecuali pada baris kunci)
 3 5 0 0 0, 0 = = =  baris lama
5  0 1 0 1/3 0, 5  =  nilai baru
-------------------------------------------------------------------- pada brs kunci
29

Nilai Baru =  3 0 0 5/3 0, 25

Untuk data diatas, nilai baru baris kedua sbb:


2 0 1 0 0, 8 = = =  baris lama
0 0 1 0 1/3 0, 5 () =  nilai baru
-------------------------------------------------------------------- pada brs kunci
Nilai Baru = 2 0 1 0 0, 8

Untuk data diatas, nilai baru baris keempat sbb:


6 5 0 0 1, 30 = = =  baris lama
5 0 1 0 1/3 0, 5 () =  nilai baru
-------------------------------------------------------------------- pada brs kunci
Nilai Baru = 6 0 0 5/3 1, 5

Nilai baru baris-baris yang lain (kecuali baris kunci) sbb: YANG LEBIH
LENGKAP DI MKPK.

POLA PRODUKSI

Perusahaan pada umumnya menghendaki adanya pola produksi yang selalu


konstan pada tiap-tiap periode. Hal ini disebabkan oleh produksi konstan akan
memudahkan pimpinan perusahaan merencanakan kebutuhan tenaga kerja, bahan
maupun fasilitas yang lain yang dsiperlukan dalam proses produksi.

Didalam merencanakan pola produksi terdapat beberapa faktor yang perlu


dipertimbangkan yaitu:
30

a) Pola penjualan.
Volume penjualan akan mempengaruhi pola produksi. Pola penjualan yang
bergelombang juga dipengaruhi oleh musim seperti saat penerima gaji, saat-
saat datangnya kebutuhan.
b) Pola biaya. Biaya terdiri dari biaya perputaran, simpan, lembur dan biaya sub
kontrak.
i. Biaya perputaran adalah biaya yang diperlukan untuk mencari
mendapatkan, menarik dan mempertahankan tenaga yang diperlukan
selama satu periode produksi.
ii. Biaya simpan adalah biaya penyimpanan barang-barang hasil produksi
yang tidak atau belum laku dijual.
iii. Biaya lembur adalah biaya pada saat gelombang produksi naik ada
kemungkinan diadakan kerja lembur. Premi atau tambahan upah yang
diberikan itu adalah merupakan upah kerja lembur.
iv. Biaya-biaya sub kontrak. Biaya ini diperlukan untuk memesan pada
perusahaan lain yang dapat memprodusir barang atau hasil produksi
perusahaan kita. Biaya ini adalah harga barang itu kalau kita pesan pada
perusahaan lain.
c) Kapasitas maksimum fasilitas produksi.
Dari uraian diatas terdapat beberapa jenis pola produksi.
1. Pola produksi konstan. Yaitu pola produksi dimana jumlah yang
diperodusir setiap periode selalu sama.
2. Pola produksi bergelombang. Yaitu pola produksi dimana jumlah yang
dihasilkan setiap periode tidak selalu sama.
3. Pola produksi moderate. Yaitu pola produksi dimana jumlah yang
dihasilkan setiap periode tidak selalu sama, artinya pada pola tersebut ada
unsur konstan dan unsur gelombangnya.
CONTOH
Suatu perusahaan menghadapi pola produksi bergelombang yang tergambar dalam
skema berikut ini:
---------------------------------------------------------------------------------------------------
31

Tri Wulan Jumlah Penjualan


---------------------------------------------------------------------------------------------------
I 200 unit
II 450 unit
III 1100 unit
IV 400 unit
Perusahaan akan memenuhi penjualannya itu dengan salah satu dari tiga alternatif
yang diajukan:
1) Pola produksi konstan sebesar 500 tiap tri wulan.
2) Pola produksi bergelombang mengikuti atau sesuai dengan gelombang
penjualannya hanya saja maksimum tingkat produksinya hanya akan sebesar
kapasitas maksimum yang dimiliki oleh fasilitas produksi yaitu sebesar 1.000
satuan per triwulan, lebih dari itu tidak dapat dicapai jadi harus ditutup dari
persediaan dan atau dari sub kontrak kepada perusahaan lain.
3) Pola produksi moderate yaitu 400 unit tiap triwulan pada triwulan pertama
dan triwulan kedua sedangkan pada triwulan III dan IV masing-masing
sebesar 800 unit.
Data yang ada pada perusahaan menunjukkan keadaan bahwa:
a) Biaya penyimpana barang-barang hasil produksi adalah Rp80 per satuan per
tri wulan.
b) Setiap kenaikan hasil produksi 200 satuan diperlukan biaya perputaran tenaga
kerja sebesar Rp.4.000. sedangkan penurunan hasil produksi tidak perlun ada
biaya.
c) Upah kerja lembur harus dibayarkan apabila hasil produksi lebih besar dari
pada 700 satuan, denga premi sebesar Rp.100 persatuan triwulan.
d) Harga beli barang kalau kita pesan barang pada perusahaan lain adalah sebesar
Rp.100 per satuan.

Apabila kita gambar akan nampak sebagai berikut. Dari gambar histogram
ini dapat kita perhitungkan biaya tambah masing-masing biaya produksi seperti
terlihat pada tabel berikut:
32

Pola Pola Produksi Pola Produksi Pola Produksi


Biaya Konstan Moderat Bergelombang
(500 unit) (I& II 400;
III & IV 800)

1) Biaya perputaran tenaga kerja Rp. 0 Rp. 8.000 Rp. 16.000

2) Biaya simpan Rp. 60.000 Rp. 60.000 Rp. 0

3) Biaya lembur Rp. 0 Rp. 20.000 Rp. 30.000

4) Biaya sub kontrak Rp. 25.000 Rp. 15.000 Rp. 10.000


-------------- ---------------- --------------
Total ongkos tambah Rp. 85.000 Rp. 103.000 Rp. 56.000
------------ ------------- ------------

Kesimpulan yang bisa diambil dari perhitungan diatas adalah pola produksi
bergelombang adalah yang paling menguntungkan karena dapat memberikan
tambahan biaya yang paling murah bila yang paling murah bila dibandingkan
dengan produksi poa yang lain.
Adapun perhitungan dari tabel diatas adalah:

KONSTAN

a) Biaya perputaran: setiap kenaikan sebesar 200 satuan, biaya yang


dikeluarkan perusahaan adalah Rp4.000. Biaya perputaran tenaga kerja = 0,
karena tidak pernah ada perubahan volume produksi.

b) Biaya simpan (Rp80 per tri wulan)


Tri wulan I : produksi = 500 satuan
Penjualan = 200 satuan
-----------------
Sisa = 300 satuan x Rp80 = Rp 24.000.
33

Tri wulan II : produksi = 500 satuan


Penjualan = 450 satuan
----------------
Sisa = 50 satuan x Rp80 = Rp 4.000.
Sisa I = 300 satuan x Rp80= Rp 24.000.

Tri wulan III : produksi = 500 satuan


produksi = 350 satuan (sisa dari triwulan I dan II)
penjualan = 1.100 satuan
---------------------
kekurangan = 250 satuan

Tri wulan IV : produksi = 500 satuan


penjualan = 400 satuan
-------------------
Sisa = 100 satuan x Rp80 = Rp 8.000.
--------------------- +
Rp 60.000
c) Biaya kerja lembur, bila diatas 700 satuan. Dalam hal ini tidak ada biaya
kerja lembur, karena perusahaan berproduksi maksimal 500 satuan.

d) Biaya sub kontrak. Harga yang harus dibayar, kalau membeli dari
perusahaan lain Rp100, dan kapasitas maksimum perusahaan adalah 1000
satuan. Biaya sub kontrak terjadi hanya pada triwulan III yaitu produksi
1.100 (500(biaya produksi)+300+50) Rp100 = Rp25.000.

Moderat (triwulan I dan II 400, III dan IV 800)


a) Biaya perputaran tenaga kerja (setiap kenaikan 200 satuan diperlukan biaya
Rp4000,)
jadi biaya perputaran (400/200) x Rp 4.000………………= Rp 8.000
34

(kenaikan dari tri wulan II ke III, 400 satuan  800 satuan)


b) Biaya simpan (Rp80 per tri wulan)
Tri wulan I : produksi = 400 satuan
penjualan = 200 satuan
------------------
Sisa = 200 satuan x Rp80 = Rp 16.000.

Tri wulan II : produksi = 400 satuan


produksi = 200 satuan (sisa dari tri wulan I ).
penjualan = 450 satuan
------------------
Sisa = 150 satuan x Rp80 = Rp 12.000.

Tri wulan III : tidak ada biaya simpan karena barang yang diminta lebih
besar dari yang diproduksi. (Biaya lembur dihitung
kemudian)

Tri wulan IV : produksi = 800 satuan


Penjualan = 400 satuan
------------------
Sisa = 400 satuan x Rp80 = Rp 32.000.

c) Biaya kerja lembur, dibayar bila berproduksi diatas 700 satuan dengan biaya
Rp100. Tri wulan I dan II tidak ada biaya lembur, karena perusahaan
berproduksi dibawah 700 satuan.
Tri wulan III produksi = 800 satuan
target = 700 satuan
----------------
35

lembur = 100 satuan x Rp100 = Rp10.000

Tri wulan IV produksi = 800 satuan


target = 700 satuan
----------------
lembur = 100 satuan x Rp100 = Rp10.000

d) Biaya sub kontrak. Harga yang harus dibayar, kalau membeli dari perusahaan
lain Rp100, dan kapasitas maksimum perusahaan adalah 1000 satuan. Biaya
sub kontrak terjadi hanya pada triwulan III

Produksi  150 satuan (diambilkan dari sisa tri wulan II)


Produksi  800 satuan
Penjualan  1.100 satuan
--------------------
Kekurangan = 150 satuan x Rp100 = …………………Rp 15.000

Bergelombang (I=200; II=450; III=1.100; IV=400).

a) Biaya tenaga kerja (setiap kenaikan 200 satuan maka upah Rp.4.000)
Tri wulan I ke tri wulan II ada kenaikan 250 satuan yaitu dari 200 menjadi 450
= 250/200 (Rp4000) = Rp 5000.
Tri wulan II dan triwulan III yaitu ada kenaikan 550 satuan dari 450 satuan =
= =  1000 satuan (tidak 1100 satuan karena kemampuan pabrik hanya 1000
satuan) = 550/200 (Rp4000) = Rp11.000.

b) Biaya simpan, dalam hal ini tidak ada biaya simpan


36

c) Biaya lembur  bila produksi diatas 700 satuan @ Rp100


Produksi  1000 satuan
Target  700 satuan
------------------
 300 satuan x Rp100  Rp 30.000

d) Biaya sub kontrak = = =  bila penjualan diatas 1000 satuan, biaya @ Rp100,
persatuan, per triwulan.
Produksi  1.000 satuan
Penjualan  1.100 satuan
-------------------
Sub kontrak = 100 x Rp100 = Rp10.000.

INVENTORI

Volume besar

Frekuensi kecil

Pengadaan

Volume kecil
Bahan
Frekuensi tinggi

Efisiensi  FIFO
 LIFO
37

Penggunaan

Teknologi

Mengapa perlu mengadakan stocking? Jika persediaan terlalu banyak, akan


menimbulkan masalah yaitu biaya penimbunan barang digudang, jika kekurangan
persediaan, akan menimbulkan masalah yaitu menghambat kelancaran proses
produksi dalam perusahaan.

Masalah bahan baku pada perusahaan timbul karena berbagai sebab antara
lain:
1) Bahan baku yang diuperlukan untuk proses produksi tidak mungkin dibeli
secara satu persatu, tetapi harus dalam jumlah yang cukup, untuk satu periode
tertentu (mingguan, bulan, tahun)
2) Proses produksi akan terpaksa berheni apabila bahan yang ada digudang habis,
sedang pesanan bahan belum datang.
3) Terjadi kepentingan yang berlawanan antara bagian keuangan denag bagian
produksi, dimana bagian keuangan menghendaki persediaan bahan jangan
terlalu besare, karena akan memakan biaya yang besar pula, dan ini berarti
modal terhenti, sedang bagian produksi menghendaki persediaan bahan besar
karena untuk menjaga kontinuitas proses produksi.
Persediaan bahan yang terlalu besar merugikan perusahaan karena:
1) Biaya penyimpanan / carrying cost sangat tinggi antara lain biaya sewa
gudang, biaya tenaga kerja untuk pengawas gudang, biaya resiko kerusakan
bahan, kehilangan bahan dan sebagainya.
2) Tingginya biaya penyimpanan dan investasi pada bahan menimbulkan
kerugian karena dana / funds yang terhenti, sehingga investasi dibidang lain
tidak dapat dilaksanakan.
3) Penurunan harga pasar bahan juga akan merugikan.
38

Persediaan bahan yang terlalu kecil juga akan merugikan antara lain :
1) Sering tidak cukup untuk kebutuhan proses produksi sehingga apabila ada
lonjakan permintaan, perusahaan tidak dapat memenuhi, bahkan kemungkinan
proses produksi terhenti.
2) Biaya pemesanan mahal karena pada persediaan yang kecil frekuensi
pembelian menjadi tinggi.
3) Kualitas dan kuantitas produk menjadi berubah-ubah.

Jadi yang menjadi masalah adalah :


1) Berapa besar persediaan yang seharusnya dimiliki perusahaan.
2) Kapan dan berapa bahan harus dibeli.
3) Bila mana akan mengadakan pembelian kembali.

Faktor-faktor yang mempengaruhi persediaan bahan baku :


1) Perkiraan pemakaian bahan untuk keperluan proses produksi, yang biasanya
didasarkan atas perencanaan produksi.
2) Harga bahan baku (untuk menentukan besarnya dana)
3) Biaya persediaan bahan antara lain :
a) Biaya penyimpanan / carrying cost: biaya ini mempunyai sifat semakin
besar persediaan rata-ratanya semakin besar pula biayanya.
b) Biaya pemesanan / ordering cost: biaya ini mempunyai sifat semakin besar
persediaan rata-ratanya semakin kecil biayanya.
Hubungan volume persediaan dengan frekuensi pembelian bahan dapat
digambarkan sebagai berikut :
Biaya

Volume
39

biaya

Volume

4) Kebijakan pembelanjaan: apakah perusdahaan mengutamakan persediaan


bahan atau tidak) pabrik rokok mengutamakan persediaan tembakau karena
bahan baku tembakau tidak dapat diperoleh pada waktu tidak musim
tembakau.
5) Pemakaian senyatanya, hal ini akan mempengaruhi cara pembuatan ramalan
pemakaian bahan.
6) Waktu tunggu / lead time yaitu tenggang waktu antara saat pemesanan bahan
sampai bahan datang di gudang.

Agar proses belajar dan mengajar dapat berjalan denagn baik, permasalahan dapat
disederhanakan (dilakukan asums-asumsi) alias menyusun model:
1) Barang yang dipermasalahkan adalah satu macam.
2) Harga beli barang adalah konstan.
3) Demand barang tersebut dapat diketahui secara pasti.
4) Tak ada lag (selisih waktu) antara saat pesan  Barang datang (instan).
5) Tidak ada shorttage cost.

Total Inventory Cost = Set up cost + Holding Cost


TIC = biaya pesan + biaya simpan.

Biaya pesan = (R/Q) x 0 ordering cost = biaya pesan


Biaya simpan = (CxQ) / 2 = CTQ / 2
40

TIC minimum pada saat: biaya pesan = biaya simpan

Jadi (RO/Q) = CTQ/2

(CTQ2  2RO)

2RO
Q2 =
CT

2RO
Q=
CT

Keterangan Q = EOQ (Economic Order Quantity)


T = time = periode waktu, biasanya tidak ditulis.
Contoh: kebutuhan beras dalam satu rumah tangga dalam satu periode
diperkirakan 90 kg, biaya pembelian (pesan) Rp300 biaya simpan 10% dari harga
barang = = =  p = Rp600 x 10% = Rp60.

2RO
EOQ 
C
2 x 90 x 300
=
60
= 30 kg. = = =  Jadi kebutuhan beras 90 kg itu efisien bila pesanan
dilakukan sebanyak tiga kali pesanan.
Pembuktian

Diketahui: R = 1000 unit


O = Rp200
C = Rp40.

2RO
EOQ =
C
41

2 x 1000 x 200
=
40

= 100 unit = = =  Jadi kebutuhan beras 1000 unit itu akan efisien bila
pesanan dilakukan sebanyak 10 kali.
Bukti

Q unit : Prekuensi : Orderling : Holding : TC


: : Cost : Cost :

200 : 5x : 5 x 200 = 1000 : (200:2) 40 = 4000 : Rp. 5000


100 : 10 x : 10 x 200 = 2000 : (100:2) 40 = 2000 : Rp. 4000
25 : 40 x : 40 x 200 = 8000 : ( 25:2) 40 = 500 : Rp. 8500

Jika tabel diatas digambar, maka akan nampak sebagai berikut:

TC HC

000

000

OC
Q
42

100

Model-Model Quantity Discount.

Contoh;

Kuantitas Harga P Holding Cost


(Rp 1) unit hc = 0,2. price
Rp1 unit / tahun

……. - 2.000 2,2 0,44


2.000 – 3.999 2,0 0,40
4.000 – 7.999 1,8 0,36
lebih dari 7.999 1,7 0,34

R = 100.000 unit, Hc = 20%/tahun, OC = Rp35.


Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
a) Hitung EOQ pada harga terendah.
b) Bila EOQ tidak feasible, hitung total cost pada harga terendah yang feasible
pada harga itu.
c) Kemudian hitung EOQ untuk harga terendah berikutnya. Sehingga ketemu Q
oftimal yaitu TC terendah.
TC = AP + hc (Q/2) + k (A/Q).

Jawab:
2RO
a) EOQ =
C
2 x 100.000 x 35
= 0,34

= 4.472,13

EOQ tidak feasible karena harga 1,7 hanya berlaku untuk kuantitas lebih dari
7.999 unit.

b) Hitung biaya total pada kuantitas terendah yang feasible.


TC = AP + hc (Q/2) + k (A/Q).
43

= (100.000 x Rp 1,7) + 0,34 (8.000/2) + 35 (100.000/8000) = Rp 171.795,50

c) Hitung EOQ pada harga terendah berikutnya.

2RO
EOQ =
C
2 x 100.000 x 35
= 0,36

= 4.409,59 = = =  feasaible

TC = AP + hc (Q/2) + k (A/Q).
= 100.000 x Rp 1,8 + 0,36 (4.409/2) + 35 (100.000/4409) = Rp 181.578.
Jadi kuantitas pesanan yang oftimal dengan biaya minimum adalah 8.000
unit dengan biaya total Rp 171.797,50.

ANALISA JARINGAN KERJA


(NET WORK)
1. Pengantar.

Suatu kegiatan yang merupakan rangkaian penyelesaian pekerjaan, perlu


disusun perencanaan yang tepat agar dapat diselesaikan dengan efisien. Dengan
menyusun skedul pekerjaan dimana setiap aktivitas ditentukan waktunya baik
awal maupun akhir kita dapat menyusun kebutuhan tenaga kerja untuk
penyelesaian suatu kegiatan atau proyek.

Untuk pengendalian tenaga kerja dalam setiap proyek pekerjaan dapat


digunakan dengan model chart. Kita mengenal Gantt Chart / Bar Chart dan Net
44

work Planning. Gantt chart menggambarkan waktu kapan suatu pekerjaan dimulai
dan kapan suatui pekerjaan berakhir.

Network Planning juga merupakan chart yang menggambarkan


penyelesaian suatu proyek pekerjaan, hanya semua aktivitas digambarkan dalam
bentuk lingklaran / even. Untuk menyusun net work perlu data macam pekerjaan
dan urutan pekerjaan. Dalam network planning suatu pekerjaan / aktivitas dapat
digambarkan dalam bentuk linbgkaran (nol) dan disebut event.

Contoh urutan aktivitas dalam net work planning.

A B
1)  = = =   = = =  
Pekerjaan A mendahului pekerjaan B atau pekerjaan B baru dapat dimulai
setelah pekerjaan A selesai.Misalnya A adalah pekerjaan menggali tanah
untuk pondasi,sedangkan pekerjaan B adalah memasang pondasi.Jadi kegiatan
atau pekerjaan masang pondasi baru dapat dilaksanakan (pekerjaan B) bila
mana kegiatan atau pekerjaan menggali tanah (pekerjaan A) telah selesai.

2)  A

C
 --------------  

 B

Pekerjaan A dan B mendahului pekejaan C, atau C baru dapat dimulai setelah


pekerjaan A dan B selesai.

3)  
45

 

Kegiatan A dan B mendahului kegiatan C dan D, atau kegiatan C dan D baru


dapat dimulai setelah kegiatan A dan B selesai.

4) 

 

Kegiatan A mendahului kegiatan B dan C, atau kegiatan B dan C baru dapat


dimulai setelah kegiatan A selesai.

5)   

  

kegiatan A mendahului kegiatan B dan D, atau kegiatan B baru dapat dimulai


setelah kegiatan A selesai, tetapi kegiatan D tidak dapat dimulai meskipun
kegiatan C telah selesai, karena harus menunggu selesainya aktivitas A
(Dummy activity)
46

PERT (Program Evaluasi and Review Technique) adalah kondisi dan


pengurutan kegiatan-kegiatan pabrik yang komplek yang saling berhubungan satu
sama lain dan saling bergantung. Untuk mempermudah perencanaan dan
pengawasan agar tercapai efisiensi kerja. PERT dengan CPM (Critical Peth
Metod) = = =  hampir sama tetapi ada perbedaan sedikit. CPM berusaha untuk
mengoftimimkan biaya protek total bila jangka waktu proyek diperpendek, untuk
jangka waktu penyelesaian yang bisa dicapai (optimal biaya total).

2. Manfaat Net Work.


a) Pembuatan perumahan jembatan dan rumah.
b) Kegiatan penelitian.
c) Perbaikan, pembongkaran dan pemasangan mesin.
d) Kegiatan-kegiatan advertensi.
e) Kegiatan-kegiatan penataran dan lain-lain.

3. Pembuatan Network (event dan Activity).

Activity adalah suatu pekerjaan atau tugas dimana penyelesaiannya


membutuhkan periode waktu, biaya serta fasilitas tertentu dan biasanyan diberi
simbol anak panah = = = . Sedangkan event atau kejadian adalah permulaan atau
akhlr suatu kegiatan dan biasanya diberikan simbol Nol (0) atau lingkaran.
Contoh: hubungan antara kegiatan dengan event adalah mengecat pintu.

4. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam analisa network.


a) Sebelum suatu kegiatan dimulai semua kegiatan yang mendahuluinya
harus sudah selesai.
b) Anak panah hanya sekedar menunjukkan urut-urutan pekerjaan.
c) Nodes (lingkaran yang menunjukkan kejadian) nomer yang lebih besar
agar diletakkan dibelakang.
d) Dua buah kejadian hanya boleh dihubungkan oleh satu kegiatan (anak
panah).
47

e) Dimulai dan diakhiri oleh satu kejadian.

5. Dummy Activity.

Kegiatan semu adalah:


1) Kegiatan untuk menghindari terjadinya dua kejadian dihubungkan oleh
lebih dari satu kegiatan.
2) Untuk memenuhi ketentuan.
3) Untuk urut-urutan pekerjaan yang tepat.
4) Kegiatan yang membutuhkan waktu yang sangat singkat, sangat murah
tapi mutlak dilakukan.

6. Jalur dan Jalur Kritis.

Jalur adalah satu rangkaian kegiatan yang menghubungkan secara kontinu


permulaan suatu proyek sampai dengan akhir proyek. Jalur kritis adalah jalur yang
jumlah jangka waktu penyelesaian kegiatan terpanjang.
7. Istilah-istilah lain yang digunakan dalam analisa network:
a) Earliest star time (= ES) adalah waktu tercepat untuk bisa memulai satu
kegiatan dengan waktu normal tanpa mengganggu kegiatan lain.
b) Earliest finish time (= EF) adalah waku paling cepat untuk bisa
menyelesaikan kegiatan dengan menggunakan waktu normal tanpa
mengganggu kegiatan lain.
c) Lates Start time (= LS) adalah waktu paling lambat untuk bisa memulai
suatu kegiatan dengan waktu normal tanpa mengganggu kelancaran
kegiatan yang lain.
d) Lates finish time (= LF) adalah waktu paling lambat untuk menyelesaikan
suatu kegiatan dengan waktu normal tanpa mengganggu kelancaran yang
lain.

8. Contoh: Analisa Network dengan menggunakan metode CPM.


48

Kegiatan Kegiatan Peristiwa Waktu Waktu yang


Mendahului Mulai Akhir Oft Real Pas Diharapkan

A tidak ada 1 2 1 3 5 3
B A 2 3 3 4 11 5
C A 2 4 2 6 10 6

D B 3 5 2 6 13 6,5
E C 4 5 - - - -
F C 4 6 3 6 9 6

G D,E 5 7 2 4 6 4
H F 6 7 1 4 7 4
I G,H 7 8 2 3’ 10 4

Network CPM dengan pendekatan AOA (Activity on Arrows) kegiatannya


terletak pada panah, sebagai berikut :
49

9. Menentukan probabilitas waktu penyelesaian proyek.

Kita dapat menggunakan rumus variasi standar normal (Z) sebagai berikut :

Td  Te
Z=
 Te

Keterangan :
Td = waktu standar yang dijadwalkan atau ditargetkan
Te = waktu penyelesaian yang diharapkan untuk keseluruhan proyek
 Te = deviasi standar untuk T. Nilai T dapat diperoleh dari
menjumlahkan varian masing-masing kegiatan kritis (hanya untuk
kegiatan kritis)

2
b - a 
oTe =   o2 ET, dan o2 ET = 
 6 

Keterangan : a = waktu pesimis


b = waktu optimis
Perhitungan variance masing-masing kegiatan kritis :

2
b - a 
1) (Kegiatan (1 – 2 ) o2 1 – 2 =  
 6 
2
 5  1
= 
 6 
= 0,44

2
b - a 
2) (Kegiatan (2 – 4) o2 2 – 4 = 
 6 
2
10 - 2 
=  
 6 
= 1,78
50

2
9 - 3
3) (Kegiatan (4 – 6) o2 4 – 6 = 
 6 
=1

2
 7 - 1
4) (Kegiatan (6 – 7) o2 6 – 7 = 
 6 
=1
2
10 - 2 
5) (Kegiatan (7 – 8) o2 7 – 8 =  
 6 
= 1,78

  Te =  (0,44 + 1,78 + 1 + 1 + 1,78)


=6
= 2,45

25 - 23
Variasi normal standar Z = 2,46

= 0,82

Cari dalam daftar tabel kurve normal, jadi probabikitas proyek selesai
secara keseluruhan dalam waktu 25 minggu adalah 0,7939 = 79,39% (= 0,5000 +
0,2939).

10. Memperpendek waktu penyelesaian proyek (algoritma - CPM). Dengan


pendekatan AOA.

Ada tambahan biaya, seperti biaya tenaga kerja, upah lembur dan lain-lain.
Kegiatan yang dipercepat adalah kegiatan yang terletak pada jalur kritis.

Contoh: data-data yang tersedia sebagai berikut :


51

WAKTU (MINGGU) BIAYA LANGSUNG BIAYA


KEGIATAN NORMAL CRASH NORMAL CRASH
TAMBAHAN
A, 1 – 2 5 4 60.000 80.000 20.000
B, 1 – 3 7 6 95.000 130.000 35.000
C, 2 – 4 7 4 85.000 145.000 20.000
D, 3 – 4 8 5 100.000 190.000 30.000
E, 3 – 5 5 4 62.000 77.000. 15.000
F, 4 – 5 8 8 80.000 80.000 0
G, 4 – 6 6 5 70.000 95.000 25.000
H, 5 – 7 4 4 55.000 55.000 0
I, 6 – 7 2 2 38.000 38.000 0

Berdasarkan data diatas, diminta:


a) Menggambar network
b) Menentukan jalur kritis.

6
4
2

7
1

a) Waktu menyelesaikan proyek keseluruhan 27 minggu dengan biaya total Rp


645.000.
52

b) Sekarang jika proyek dipercepat menjadi 24 ming (semula) 27 minggu, berarti


ada percepatan 3 minggu, maka kegiatan yang dipercepat adalah 3 = = =  4
sejumlah tiga minggu.
Biaya percepatan 3 minggu = 3 x Rp30.000 = Rp 90.000
Biaya total mula-mula = Rp 645.000
---------------------
Jumlah biaya dengan adanya percepatan 3 minggu = Rp 735.000
--------------------
Dengan jalur kritis yang baru adalah:
Jalur kritis pertama : 1 = = =  3; 3 = = =  4; 4 = = =  5; 5 = = =  7
Jalur kritis kedua : 1 = = =  2; 2 = = =  4; 4 = = =  5; 5 = = =  7

Gambar baru nampak sebagai berikut:

4
7
2

1
5
3

c) Bila proyek dipercepat menjadi 23 minggu (semula 24 minggu), maka ada


tambahan biaya dengan mempercepat kegiatan:
1 = = =  2, sebanyak 1 minggu . . . . . = 1 x Rp 20.000 = Rp 20.000
1 = = =  3, sebanyak 1 minggu . . . . . = 1 x Rp 30.000 = Rp 35.000
--------------------------------------
Tambahan biaya = Rp 55.000
Biaya sebelumnya = Rp 735.000
53

--------------------------------------
Biaya total setelah ada percepatan = Rp 790.000

Gambar baru akan nampak sebagai berikut:

2 7

1
5
3
54

PROJECT

Project adalah rangkaian kegiatan yang membutuhkan waktu, biaya dan fasilitas,
serta memiliki waktu temporer (sementara).

Project Vs Operation

a) – Temporer organization - Formal organization


– Non repetitive work effort - Input  proses  output
(on time)

b) – Proyek memiliki/diawali - Organisasi diawali oleh suatu


Dan diakhiri oleh satu titik kegiatan dan tidak berpikir kapan
Waktu yang jelas akan berakhir.

c) – Proyek memiliki siklus - Product (Company life cycle).


kehidupan.
55

I. Conceptual 10%
II. Organizational 25%
III. Operasional 60%
IV. Completion (penyelesaian). 5%

d) Tujuan Tujuan
- on time - the right flexibility
- on spesification - the right time
- on budget - the right quality

e) Project Manajer Production Operator

Perencanaan Proyek.

POM
Pendekatan Net MS Excel
Kuantitatif Work MS Project

Project
Planning
56

Pendekatan Team Building


Kualitatif Bidding Project
Behavioral Analysis

Normal Distribution
-------------------------

Posible Normal/
Crashing Posible
Area delay area

Imposible Bonus Penalty


Crashing area
Area

23 27 30 (hanya misalkan)
TE.2 TE TE.1
(a) mean (b)

catatan : angka-angka ini hanya dimisalkan saja.

Negotiation Process
-------------------------

Proyek Owner Project

The Ideal The Ideal


Posisition Posisition
Of “A” Of “B”
57

BATNA

MOU/MOA

SIGN CONTRACT

Keterangan :
ZOA : Zone of Agrement
BATNA : Best Alternatif to Negotiation Agrement
MOU : Memorandom of Understanding
MOA : Memorandom of Agrement
Force Majeure (= Act of God). Contoh bencana alam.
58

TOLLS OF QUALITY MANAGEMENT

1. Q D F : (Quality Fungtion Deployment)


QPD: (Quality Policy Deployment)

2. Fish Bone Diagram

LAIN2 PERALATAN SDM


pintu Pemrosesan
Cuaca pesawat penumpang
lalu mekanis di pintu masuk
lintas salah pegawai kamar
udara
KETERLAM
BATAN
PENERBAN
GAN
Bagasi pesawat penuh Pengumuman
keberangkatan
lemah
Makanan telat Chek in lambat
MATERIAL PROSEDUR

3. Service – gap Analysis.

 Reliability ( kemampuan untuk memenuhi janji / handal )


59

 Responsiveness ( cepat tanggap )


 Assurance ( dapat meyakinkan konsumen )
 Empaty ( kepedulian dan perhatian terhadap konsumen )
 Tangible (penampilan fisik)

4. I S O Certification
ISO 9000 = = =  TQM atau pedoman seleksi dan penggunaan standar.
ISO 9001 = = =  Model untuk disain produksi dan pelayanan.
ISO 9002 = = =  Model untuk produksi dan instalasi.
ISO 9003 = = =  Model untuk Inspeksi dan tes.
ISO 9004 = = =  Manajemen mutu dan unsur manajemen mutu.
ISO 10.000 = = =  TQPM (Project)
ISO 14.000 = = =  TQEM (Produksi bersih lingkungan)
ISO 18.000 = = =  TQWL atau layout dan fasilitas
 Product layout = = =  mass production
 Process layout = = =  make to order
 Hybrid layout = = =  ( 1 + 2 ).

5. QUALITY = = =  Big Quality ( = creativity, inovation )


= = =  Litle Quality ( = Routione ).

6. Strategi Strategi
Formulation Implementasi

Proactive Benchmarking
Strategi Core Competence
60

Re enginering

7. Continus Process Improvement = = =  penekanan pada efisiensi (Kaizen)

Continus Result = = =  efektifitas


Inovations



Flexibility manufacturing systemn



Total Quality manufacturing ( = pabrik )
= = =  Re inventing the factory
= = =  Value engginering
= = =  Value analysis
= = =  CIM ( Computer Integrated Manufacturing ) = komputerisasi.

8. Driver System Goal

Manajemen
of process
quality
Customer Measurment
focus and of progress
satisfaction
 product and
service
quality
61

Human resource <= =>


development
and management

Senior Strategi
Executif = Quality
Leadership Planing

Informasi  productivity
And Quality and quality
<= => operation
Analysis
result
QUALITATIVE SIMULATIONS
OPERATIONS/PROJECT/PROGRAM/
PROPERTY MANAGER, LEADER, ENTREPRENEUR

(Individual Assigment For team Building in Productin/


Operation Management Course)

The 21 st Century Operation Manager’s Simulation


62

Instructor :
Drs. Ida Bagus Nyoman Udayana, M Si.

MENGUJI GAYA MANAJEMEN ANDA.


(Manajer style for prosdem (problem solving for decision making).

Menguji Gaya Manajer dalam Pengambilan keputusan.


Pilih salah satu jawaban yang paling tepat menurut anda.

1. Saya lebih memperhatikan


a) Segala hal yang sudah pasti atau hal yang faktor kebenarannya telah
terbukti.
b) Kemungkinan tersembunyi ketidakpastian, dan kemungkinan potensial.
c) Kedua hal di atas secara berimbang.

2. Jika banyak tugas harus dikerjakan


a) Saya mungkin berusaha untuk mengerjakan semuanya sekaligus.
b) Saya memilih satu merampungkannya, dan mulai lagi dengan yang lain.
c) Saya bisa konsentrasi pada satu pekerjaan atau menangani semuanya
serentak.

3. Jika saya diminta untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, saya


a) Membagi pekerjaan itu secara bertahap.
b) Mengatur pekerjaan itu atas dasar keterkaitan antar komponen.
63

c) Tidak mempunyai kebiasaan khusus. Bisa menganut cara kerja bertahap


atau relasional.

4. Pernyataan paling tepat.


a) Saya mengandalkan waktu, baik dalam mengatur diri maupun mengatur
kegiatan.
b) Saya mengalami kesulitan dalam mengejar deadline.
c) Saya mengatur kegiatan atas dasar batas waktu secara leluasa.

5. saya bekerja prima dalam hal:


a) Megadakan perbaikan atas sesuatu.
b) Menciptakan sesuatu yang lain.
c) Keduanya, memperbaiki dan menciptakan.

6. Saya
a) Tidak faham bahasa tubuh. Saya lebih suka mendengarkan apa yang
dikatakan orang.
b) Sangat terampil dalam membaca bahasa tubuh.
c) Sangat baik dalam menangkap apa yang dinyatakan orang dan dalam
membaca bahasa tubuh.

7. Saya
a) Lebih suka berpikir secara konkrit.
b) Lebih suka berpikir secara abtrak.
c) Tidak memiliki kesukaan khusus saya, berpikir baik secara konkrit
maupun abtrak.

8. Saya biasa memecahkan persoalan


a) Secara logis dan rasional.
b) Sesuai perasaan
c) Secara logis dan menurut perasaan, secara bergilr.
64

9. Ketika mendapat perintah, saya


a) Lebih suka suatu deskripsi verbal.
b) Lebih suka perintah itu didemontrasikan.
c) Bnias puas baik melalui deskripsi maupun demontrasi

10. Ketika tengah memecahkan sebuah masalah, saya


a) Memilih pendekatan santai.
b) Memilih pendekatan serius, dan businesslike.
c) Bisa mengikuti pendekatan yang santai atau serius.
11. Saya suka agar pekerjaan itu
a) Terencana, sehingga tahu persis apa yang harus dikerjakan.
b) Tidak terencana agar bisa konsentrasi pada apa yang tengah dikerjakan.
c) Terencana tapi masih memberi cukup peluang untuk mengadakan
perubahan.

12. saya lebih tanggap ketika seseorang itu


a) menggugah sisi logika atau intelektualku.
b) Lebih menggugah sisi emosionalatau perasaanku.
c) Bisa menggugah sisi emosional dan sisi logisku.

13. Saya lebih suka belajar


a) Melalui penjelajahan.
b) Melalui penelitian.
c) Melalui eksplorasi dan penelitian sekaligus.

14. Ketika membaca sesuatu tentang sesuatu yang baru, saya lebih cenderung
untuk mengingat
a) Gagasan-gagasan utma.
b) Fakta dan uraian.
c) Gagasan utama dan uraiannya.
65

15. Saya
a) Lebih suka membuat ringkasan dari pada menarik garis besar.
b) Lebih suka menarik garis besar dari pada membuat ringkasan.
c) Tidak mempunyai kesukaan khusus antara membuat ringkasan atau
menarik garis besar.

16. Apakah anda cocok berkumpul diantara


a) Orang-orang yang imajinatif.
b) Orang-orang yang realistis.
17. Dalam mengerjakan suatu jenis pekerjaan yang juga banyak dikerjakan orang
lain, apakah anda cenderung untuk
a) Mengerjakannya sesuai kebiasaan yang sudah lazim diterima.
b) Lebih kreatif, dengan menciptakan sesuatu yang baru.

18. Menurut anda apakah memang terpuji, jika seseorang itu dinyatakan memiliki
a) visi.
b) Common sense.

19. Apakah anda lebih suka dikenal sebagai


a) Orang yang praktis atau,
b) Orang yang suka berterus terang.

20. Apakah anda lebih suka berteman dengan orang yang


a) Selalu mencetuskan ide-ide baru atau,
b) Biasa-biasa saja.

Pilih satu dari dua kata dibawah iniyang menurut anda paling menarik

21. a) teori vs b) kepastian


22. a) mendirikan vs b) menciptakan
66

23. a) pernyataan vs b) konsep


24. a) fakta vs b) gagasan
25. a) konkrit vs b) pengalaman
26. a) teori vs b) pengalaman
27. a) harfiah vs b) figuratif

Contoh pengisian lihat halaman berikut.


Sumber: Eksekutif, April 1990.

Individual Characteristics
(Manajer style for Prosdem)

(1) Manajer style for Prosdem. (problem solving for decision making)

1 s/d 15 : C = 10 = = => Integratif


1, 10, 13, 14, : A = 0 = => A + B = 0 15(10 + 0+0) = 5 => left brain
{ JS – ( A + B + C )}
1, 3, 9, 11, 12, 15 : B = 0 = => right brain

Kesimpulannya tergantung angka yang paling besar? Jika angka yang paling besar
dalam hal ini adalah C = 10, berarti kesimpulannya adalah integratif, demikian
seterusnya.

(2) Potensial sklill for Prosdem

16, 18, 20, 21, 26 :A = 4 = 10  Intuitif  (A + B)


17, 19, 22, 23, 24, 25, 27 :B = 6

12 – 10 = 2  thinking
JS – (A + B)
67

Angka-angka sebagai contoh penerapannya. Dalam hal ini kesimpulannya adalah


intuitif, karena memiliki angka terbesar.

MENGAMBIL KEPUTUSAN APAKAH ANDA SEORANG MANAJER


BERINTUISI TINGGI. (LEADER STYLE)
Potensial skill for Prosdem (problem solving for decision making).

Lingkari pernyataan yang cocok menurut anda. Yang tidak cocok tidak perlu
dilingkari. Setiap pasangan hanya boleh dilingkari salah satu saja.

KELOMPOK I

1. Anda mengutamakan kepraktisan. 1 Anda mengutamakan konsep asli a


2. Anda menyukai isi buku-buku yang 1 Anda menyukai buku-buku yang
sederhana. menggugah imajinasi a
3. Anda mengutamakan hal-hal yang Anda mengutamakan hal-hal yang
realistik. 1 imajinatif a
4. Anda orang yang peka perasaannya Anda adalah pemikir yang dalam a
realistik. 1
5. Anda senag melihat keadaan lang- Anda seorang visioner dan memfo
sung keadaan sekarang. 1 cuskan upaya jk pj ke depan a
6. Anda mengutamakan kehidupan Anda memilih sebagai inovator
dunia nyata. 1 dan filsuf a
7. Anda mengutamakan hal-hal yang Anda mengutamakan hal-hal seka-
sudah pasti. 1 rang belum ada a
68

8. Anda berpikir menjadi pragmatis 1 Anda berpikir untuk membentuk


wawasan ke depan a
9. Anda puas untuk membantu sesuatu Anda menginginkan atas hal-hal
yang pasti. 1 yang belum terduga a
10. Anda senag berpikir yang ber- Anda senag menemikan sesuatu
sifat umum. 1 yang khas a
misalnya 3 misalnya 7

Pakai angka yang paling besar

KELOMPOK II

1. Anda menggerakkan orang lain, Dalam menggerakkan orang lain


anda memutuskan berdasarkan logi- Anda mempertimbangkan perasaan
ka dan konsisten 2 dan keserasian b
2. Anda berpikir logis dan kurang Anda menggunakan perasaan lebih
perasaan 2 banyak dari pada logika b
3. Anda orang yang teguh 2 Anda adalah jentelmen b
4. Keputusan anda berdasarkan pemi- keputusan anda berdasarkan pe-
kiran 2 rasaan b
5. Anda berpikir analis 2 Anda berpikir mendalam b
6. Keputusan anda berdasarkan pola keputusan anda berdasarkan pada
pikir anda sendiri 2 hati nurani anda
b
7. Anda mempunyai tempramen Anda mempunyai tempramen yang
tinggi 2 rendah b
8. Anda teguh dan sulit berubah pen Anda mudah terpengaruh perasaan
dirian 2 orang lain b
9. Anda dingin dalam pergaulan Anda mempertimbangkan perasaan
perasaan 2 dalam memutuskan penting b
10. Anda logis dalam memutuskan se Anda mempertimbangkan perasaan
69

suatu yang penting 2 dalam memutuskan hal penting b


11. Anda senang menguji sendiri Anda mempercayai informasi orang
Situasi lingkungan organisasi 2 lain dalam mengenal ling. Orang b

misalnya 10 misalnya 1

Pakai angka yang paling besar

KELOMPOK III

1. Anda tipe orang kerja serius 3 Anda tipe orang santai c


2. Anda senang merencanakan lang- Anda menyenangkan spontanitas c
sung ke tujuan 3
3. Anda bekerja sistematis 3 Anda menyenangi pemecahan ma-
Salah c
4. Anda melaksanakan sesuatu secara Anda melaksanakan sesuatu semu-
sistematis 3 dah mungkin c
5. Konsep hidup pribadi adalah Konsep hidup pribadi bertujuan
khusus dan baku 3 secara umum c
6. Anda gelisah sebelum tugas itu Anda merasa bisa saja jika pe-
selesai tuntas 3 kerjaan belum selesai c
7. Anda menyenangi cara hidup Anda menyenangi cara hidup se-
sendiri 3 perti orang lainnya c
8. Anda senang jika satu hal terja- Anda biarkan saja sesuatu hal
di karena anda 3 dengan sendirinya c
9. Anda lebih banyak bersikeras Anda lebih banyak emosional
berdasarkan nalar anda 3 berbuat sesuatu c
10. Anda menyenangi persahabatan Anda mudah berteman tapi mudah
70

Yang abadi 3 lupa c


11. Anda menciptakan opini 3 Opini anda sudah terjadi c

misalnya ketemu 7 4

Pakai angka yang paling besar


Kesimpulan Penilaian Diri
--------------------------------
1 2 3 = = =  praktis, logis, teguh / pendirian.
1 2 c = = =  praktis, logis, luwes pendirian.
1 b 3 = = =  praktis, perasaan pendiam, teguh pendirian.
a 2 3 = = =  konsepsional, logis, teguh pendirian.
1 b c = = =  praktis, perasaan mendalam, luwes pendirian.
a 2 c = = =  konsepsional, logis, luwes pendirian.
a b 3 = = =  konsepsional, perasaan mendalam, teguh pendirian.
a b c = = =  konsepsional, perasaan mendalam, luwes pendirian.

Berdasarkan hasil pengisian diatas angka-angka yang paling besar adalah A; 2; 3


jadi kesimpulan penilaian diri lihat diatas.
71

Menguji Karakteristik Entrepreneur

The Kersey Temperament Sorter


The Carland Entrepreneurship Index

The Carland Entrepreneurship Index


(Ultra preneuship style)

PETUNJUK PENGISIAN.
Pilih salah satu dari pernyataan A dan B yang sesuai dengan kepribadian dan
kebiasaan anda (lingkari tanda hurupnya)

O1. A. Bisnis sebaiknya dijalankan dengan sistem perencanaan tertulis.


B. Bisnis bisa dilalankan hanya dengan pedoman secara umum saja.

2. A. Saya merupakan seorang yang ahli.


B. Saya adalah seorang yang kreatif.

03. A. Saya tidak dapat memastikan, apakah bisnis saya akan berjalan dengan
sukses atau gagal.
B. Saya tidak berbisnis kalau tahu akan gagal.
72

04. A. Tujuan bisnis saya adalah untuk menghidupi keluarga saya.


B. Saya ingin bisnis saya berkembang menjadi besar dan kuat.

05. A. Hal terpenting dalam bisnis adalah membuat perencanaan yang baik.
B. Saya lebih mementingkan kegiatan rutin pengelolaan bisnis sehari-hari.

06. A. Saya suka menggunakan pendekatan simpatik (manusiawi).


B. Saya senang menggunakan pendekatan analitis (perhitungan rugi / laba).

07. A. Saya selalu gelisah sebelum bisnis saya menjadi yang terbaik.
B. Tujuan saya adalah bagaimana bisnis saya bisa berjalan terus.

08. A. Rencana pengembangan bisnis tidak perlu disusun secara tertulis supaya
lebih efektif.
B. Perencanaan sebaiknya ditulis supaya lebih efektif.

09. A. Saya akan menghabiskan sebagiqan besar waktu saya untuk bisnis.
B. Saya mengatur waktu secara seimbang untuk bisnis, keluarga dan
teman.

10. A. Saya cenderung mengabaikan suara hati dan suka menuruti pikiran.
B. Saya tidak memperdulikan pikiran dan lebih mengikuti suara hati.

11. A. Prioritas saya adalah termasuk banyak hal diluar urusan bisnis.
B. Salah satu hal terpenting dalam hidup saya adalah urusan bisnis.

12. A. Dalam bisnis saya ingin menjadi pemikir dan perencana.


B. Dalam bisnis saya suka menjadi orang yang berbuat sesuatu (pelaksana).

13. A. Orang yang bekerja pada saya akan menyukai pada saya.
73

B. Orang yang bekerja pada saya akan bekerja keras.

14. A. Saya berharap suatu saat mengelola urusan bisnis menjadi hal yang
mudah.
B. Bila bisnis menjadi lebih mudah, saya akan mulai menekuni bisnis
lainnya.

15. A. Saya adalah seorang yang praktis.


B. Saya memiliki daya imajinasi yang tinggi.

16. A. Uang yang datang bersama kesuksesan adalah hal terpenting.


B. Tantangan akan kesuksesan sama pentingnya dengan uang.

17. A. Saya selalu mencari cara baru untuk melakukan sesuatu hal.
B. Saya tetapkan sistem prosedur untuk melakukan suatu hal dengan benar.

18. A. Berpikir logis adalah hal terpenting.


B. Saya menyukai tantangan untuk menciptakan sesuatu yang baru.

19. A. Prosedur kerja harus selalu diikuti secara seksama.


B. Saya menyukai tantangan untuk menciptakan sesuatu yang baru.

20. A. Sebagian besar waktu saya adalah untuk menjalankan bisnis.


B. Waktu untuk perencanaan sebanding dengan perencanaan bisnis.

21. A. Kegiatan bisnis bisa menjadi suatu rutinitas.


B. Kegiatan bisnis sulit menjadi sebuah rutinitas.

22. A. Saya menyukai orang yang realistik.


B. Orang yang imajinatif tampak lebih menarik.
74

23. A. Saya mempunyai suatu hal yang membuat bisnis saya berjalan lebih
baik dibanding pesaing.
B. Perbedaan antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya pada
bidang bisnis yang sama terletak pada sikap pemiliknya.
24. A. Tujuan pribadi saya tercakup dalam bisnis yang saya jalankan.
B. Saya tidak mencampuradukkan kehidupan pribadi, keluarga dan teman
dengan urusan bisnis yang saya jalankan.
25. A. Saya suka ide baru untuk mensiasati kondisi persaingan yang ada.
B. Saya tidak akan banyak berubah, supaya pelanggan tidak kebingungan.

26. A. Bila ingin bersaing, kita harus berani menanggung segala rtesiko.
B. Konsumen lebih mementingkan harga yang layak dan kualitas yang baik.

27. A. Saya benci transaksi hutang piutang.


B. Hutang piutang merupakan bagian dari dunia bisnis.

28. A. Selain kualitas dan pelayanan kita perlu memiliki image yang baik.
B. Konsumen lebih mementingkan harga yang layak dan kualitas yang baik.

29. A. Orang memandang saya sebagai pekerja keras.


B. Saya menganggap saya mudah untuk bekerjasama.

30. A. Bila ingin bisnis berkembang, kita harus berani menanggung resiko.
B. Hanya kontrak perjanjian yang membuat bisnis kita menjadi pasti.

31. A. Saya tidak ingin kehilangan banyak hal dengan bekerja pada orang lain.
B. Rasa aman adalah hal yang hilang ketika bekerja pada orang lain.

32. A. Saya memperhatikan hak pekerja saya.


B. Saya mempertimbangkan perasaan pekerja saya.
75

33. A. Yang terpenting adalah melihat berbagai kemungkinan pada situasi


tertentu.
B. Melihat hal-hal yang melatarbelakangi situasi tertentu adalah hal yang
utama.

LEMBAR SKORSING
THE CARLAND ENTERPRENEURSHIP INDEX (CEI)

Jawaban responden yang masuk pada kolom “OK” diberi nilai “I”, sedangkan
jawaban yang masuk kolom kosong diberi nilai “O”, Jumlah nilai keseluruhan
akan menunjukkan nilai CEI dari responden bersangkutan.
76

No A B
01 ok 0 No A B No A B
02 O ok 12 ok 0 23 0 Ok
03 O ok 13 ok 0 24 ok 0
04 ok 0 14 0 ok 25 ok 0
05 ok 0 15 0 ok 26 0 Ok
06 0 ok 16 ok 0 27 0 Ok
07 0 ok 17 ok 0 28 ok 0
08 ok 0 18 0 ok 29 ok 0
09 ok 0 19 0 ok 30 0 Ok
10 0 ok 20 ok 0 31 0 Ok
11 0 ok 21 ok 0 32 ok 0
Jlh -- -- 22 0 ok 33 ok 0
Jlh -- -- Jlh -- --

SKOR 16 KEATAS JIWA ENTREPRENEUR

TEAM BUILDING AND ROLE PLAYING SIMULTION


N Ultrapreneurship
Manager Style
O Style
Potensial skill for
M Manager style for Prosdem Leader
Prosdem CEI KTS
E Nama Style
Integrative Right Left Intuitif Thinking
R
Brain Brain

1. Ali 5 5 5 7 5 123 19 ESTJ


2. Budi 3 3 9 7 7 A23 13 ESTJ
3. Candra 10 0 5 10 2 A23 17 ENTP
4. Dodi dst … … … … … … …

Keterangan: untuk Ali


77

1. Manager style for Prosdem. Tidak ada yang mendominasi antara integratif,
left brain, ataupun right brain artinya memanfaatkan otak kiri maupun otak
kanan secara bergantian sesuai dengan kebutuhan situasi manajemen fakta dan
oerasaan dapat ditangani dengan baik, tapi cenderung juga mengambil
keputusan atas situasi belaka, tentunya setelah mempelajari fakta dan masukan
yang dibereikan staf manajemen.

2. Potensial skill for Prosdem. Dominan intuitif, artinya mempunyai kemampuan


mengambil keputusan atas dasar intuisi. Selalu ingin lebih tahu dan lebih
mandiri. Target yang dikejar, disusun menetapkan apa yang harus menjadi
prioritas tanpa unmsur pengaruh dari luar.
3. Leader style. 123 artinya praktis, logis, teguh pendirian.
4. Ultrapreneurship style: CEI = 19 artinya cukup memiliki jiwa kewirausahaan.
5. Ukltrapreneurship style: KTS = ESTJ berarti praktis, realistis, tidak berbelit-
belit dalam memimpin bisnis ataupun hal-hal yang mekanis, tidak tertarik
dalam subjek-subjek yang dipandang tidak berguna, menyukai organisasi dan
beraktifitas.
Demikian juga untuk Budi, Candra dan Dodi.

THE KEIRSEY TEMPERAMENT SORTER (KTS)

PETUNJUK PENGISIAN.

Pilih salah satu diantara jawaban A dan B yang paling sesuai dengan kepribadian
dan kebiasaan anda (lingkari tanda hurupnya). Selamat mengisi.

1. Dalam suatu acara pertemuan – saya,


(a) suka mengobrol dengan banyak orang, termasuk belum kenal juga.
(b) membatasi diri hanyua mengobrol yang kenal saja.

2. Saya lebih suka,


(a) berpikir melamun.
78

(b) berpikir spekulatif daripada realistik.

3. Hal yang buruk menurut saya adalah


(a) berpikir melamun.
(b) terpaku pada kebiasaan- kebiasaan lama.

4. Saya lebih menekankan pada,


(a) prinsip-prinsip.
(b) Emosi.

5. Saya cenderung mengungkapkan suatu hal secara:


(a) Meyakinkan.
(b) Dramatis.

6. Saya suka bekerja,


(a) berdasarkan batas waktu (deadlinge).
(b) kapanpun saatnya.

7. Saya cenderung bertindak,


(a) penuh perhitungan.
(b) menuruti kata hati.

8. Dalam suatu acara pesta biasanya,


(a) tinggal agak lam dengan meningkatkan gairah.
(b) pulang lebih awal.

9. Saya lebih tertarik untuk menjadi oprang,


(a) yang berpikir sehat.
(b) yang penuh daya kayal.

10. Saya lebih berminat hal-hal,


79

(a) yang telah ada.


(b) yang masih bersifat kemungkinan.
11. Dalam mengadili seseorang saya lebih dipengaruhi oleh:
(a) hukum daripada situasi dan kondisi.
(b) situasi dan kondisi daripada hukum.

12. Untuk mendekati seseorang saya lebih suka mengarah pada hal-hal yang
bersifat:
(a) obyektif.
(b) pribadi.

13. Saya lebih sering,


(a) tepat waktu.
(b) santai.

14. Saya masih merasa terganggu bila memiliki sesuatu yang,


(a) belum komplit.
(b) sudah komplit.

15. Dalam silaturahmi rekan-rekan saya lebih suka,


(a) aktif menanyakan kabar mereka.
(b) menunggu kabar dari mereka.

16. Dalam mengerjakan hal-hal biasa saya suka melakukannya menurut,


(a) kebiasaan umum.
(b) cara saya sendiri.

17. Menurut saya seorang penulis sebaiknya,


(a) mengatakan apa yang mereka artikan dan mengartikan apa yang mereka
katakan.
80

(b) melukiskan suatu hal dengan membandingkan pada hal lain yang hampir
sama

18. Saya lebih tertarik terhadap,


(a) konsistensi dalam berpikir.
(b) hubungan sosoial yang harmonis.

19. Saya lebih suka berpendapat berdasarkan,


(a) Logika.
(b) nilai-nilai.

20. Saya paling menginginkan keadaan,


(a) yang pasti dan nyata.
(b) yang tak pasti dan tidak nyata.

21. Saya lebih merasa sebagai orang, rekan,


(a) yang serius dan bertekad besar.
(b) yang pandai bergaul.
22. Dalam percakapan telepon,
(a) lawan terjadi lawan bicara menanyakan apa yang telah saya katakan.
(b) saya ungkapkan semua yang ingin saya katakan.

23. Kebenaran saya nyatakan dengan,


(a) “berbicara menurut keinginan mereka”.
(b) menjelaskan prinsip-prinsip.

24. Khayalan-khayalan adalah sesuatu,


(a) yang mengjengkelkan.
(b) yang mempesona.

25. Saya sering tampak sebagai orang,


81

(a) yang berkepala dingin.


(b) yang baik hati.

26. Menurut saya sifat yang lebih buruk adalah,


(a) tidak adil.
(b) kejam.

27. Saya biasa melakukan kegiatan berdasarkan,


(a) seleksi secara hati-hati.
(b) sembarangan dan bersifat kebetulan.

28. Saya merasa lebih nyaman ketika,


(a) melakukan pembelian barang dengan begitu saja.
(b) memiliki kebebasan memilih dalam membeli sesuatu barang.

29. Dalam urusan bisnis saya sering,


(a) berinisyatif membuka suatu pembicaraan.
(b) menunggu untuk melakukan suatu pendekatan.

30. Menurut saya kebenaran dari pengetahuan umum adalah,


(a) jarang diragukan.
(b) sering diragukan.

31. Saya menganggap anak-anak seringkali tidak mampu,


(a) membuat diri mereka cukup berguna.
(b) mengungkapkan banyak fantasi mereka.

32. Dalam mengambil keputusan saya merasa lebih nyaman bila mendasarkan
pada,
(a) norma-norma.
(b) perasaan-perasaan.
82

33. Saya terlihat lebih,


(a) tegas dibandingkan ramah.
(b) ramah dibandingkan tegas.

34. Hal yang lebih patut dipuji adalah kemampuan untuk,


(a) mengorganisir dan berpikir sistematis.
(b) menyesuaikan diri dan berbuat sesuatu.

35. Saya meletakkan nilai lebih pada,


(a) suatu kepastian.
(b) suatu kemungkinan.

36. Dalam interaksi baru yang tidak rutin dengan orang lain akan,
(a) memberikan dorongan dan semangat bagi saya.
(b) mengganggu ketenangan saya.
37. Saya lebih sering menjadi seorang,
(a) yang menyukai kepraktisan.
(b) yang suka berkhayal.

38. Saya lebih suka memperhatikan,


(a) peran masing-masing orang dalam lingkungannya.
(b) pandangan orang terhadap sesuatu hal.

39. Saya lebih puas,


(a) mendiskusikan sesuatu hal secara mendalam.
(b) mencapai kesepakatan tentang sesuatu hal.

40. Dalam mengambil keputusan saya cenderung mengikuti,


(a) Pikiran.
(b) perasaan.
83

41. Saya merasa nyaman bila bekerja,


(a) berdasarkan kontrak kerja tertentu.
(b) secara informal.

42. Pekerjaan-pekerjaan akan saya selesaikan,


(a) secara urut mana yang lebih penting.
(b) secara acak, menurut mana yang terlebih dahulu ada.

43. Saya lebih menyukai,


(a) banyak teman dengan nilai keakraban yang rendah.
(b) sedikit teman dengan nilai keakraban yang tinggi.

44. Saya lebih mempertimbangkan,


(a) fakta-fakta.
(b) prinsip-prinsip.
45. Saya lebih tertarik dalam hal,
(a) kegiatan produksi dan pendistribusian barang.
(b) kegiatan perancangan desain dan penelitian.

46. Menurut saya pernyataan yang lebih tepat dianggap sebagai pujian,
(a) dia adalah seorang yang berpikir sangat rasional.
(b) dia adalah seorang yang berperasaan sangat halus.

47. Saya cenderung sebagai seorang yang,


(a) teguh pendiriannya.
(b) tekun.

48. Saya lebih menyukai,


(a) pernyataan yang sifatnya pasti (tidak bisa berubah).
(b) pernyataan yang sifatnya sementara (luwes).
84

49. Saya merasa lebih nyaman pada kondisi,


(a) setelah ada keputusan (pasti).
(b) sebelum ada keputusan (tidak pasti).

50. Saya biasanya,


(a) dapat berbicara akrab kepada orang yang belum saya kenal sebelumnya.
(b) tidak banyak berbicara kepada orang yang belum saya kenal.

51. Saya lebih mempunyai,


(a) Pengalaman.
(b) firasat.

52. Saya merasa lebih mementingkan,


(a) kepraktisan dibandingkan dengan kejujuran.
(b) kejujuran dibandingkan kepraktisan.
53. Menurut saya yang paling pantas dipuji,
(a) orang yang bertindak dengan berdasarkan alasan yang jelas.
(b) orang yang bertindak berdasarkan firasat yang kuat.

54. Saya cenderung menjadi orang yang,


(a) Bijaksana.
(b) simpatik.

55. Hal terbaik menurut saya,


(a) memastikan suatu hal dilakukan menurut rencananya.
(b) membiarkan begitu saja.

56. Dalam perselisihan dengan orang lain, menurut saya sebenarnya banyak hal
yang,
(a) dapat dirundingkan kembali.
85

(b) bersifat kompleks dan situasional.

57. Jika telepon berdering saya,


(a) segera mengangkat telepon untuk menjawabnya.
(b) berharap ada orang lain yang menjawabnya.

58. Saya merasa memiliki,


(a) pertimbangan kuat terhadap realita.
(b) daya imajinasi yang hebat.

59. Saya lebih sering,


(a) fanatik terhadap prinsip-prinsip.
(b) luwes dalam berprinsip.

60. Kesalahan terbesar adalah sikap yang,


(a) terlalu berperasaan.
(b) terlalu obyektif.

61. Saya cenderung,


(a) keras kepala.
(b) lembut hati.

62. Saya menyukai situasi yang,


(a) teratur dan terjadwal.
(b) spontan dan tidak terjadwal.

63. Saya lebih menyukai,


(a) rutinitas daripada ketidakseriusan.
(b) ketidakseriusan daripada rutinitas.

64. Saya cenderung,


86

(a) mudah akrab.


(b) bicara seperlunya saja.

65. Dalam menulis saya senang menggunakan,


(a) kata-kata umum.
(b) kata-kata kiasan.

66. Hal sulit bagi saya adalah bagaimana,


(a) memahami orang lain.
(b) menggerakkan orang lain.

67. Saya berharap dalam diri saya ada.


(a) pikiran yang jernih.
(b) perasaan yang kuat.

68. Kesalahan terbesar menurut saya adalah bersikap,


(a) tanpa pandang bulu.
(b) kritis.

69. Saya lebih suka kegiatan,


(a) yang direncanakan.
(b) yang spontan.

70. Saya cenderung bertindak secara,


(a) hati-hati daripada spontan.
(b) spontan daripada hati-hati.
87

The Kersey Temperament Sortir

(KTS)
I II III IV V VI VII
  A B   A B   A B   A B   A B   A B   A B

1  x   2     3     4     5     6     7    

8  x   9     10     11     12     13     14    

15     16     17     18     19     20     21    

22  x   23     24     25     26     27     28    

29    x 30     31     32     33     34     35    

36  x   37     38     39     40     41     42    
88

43     44     45     46     47     48     49    

50    x 51     52     53     54     55     56    

57  x   58     59     60     61     62     63    

64  x   65     66     67     68     69     70    

8 2   4 6   4 6   6 4   9 1   3 7   4 6

8 12 15 5 7 13

8 2 8 12 15 5 7 13
E I S N T F J P

Kesimpulan : ENTP lihat kunci

ENAM BELAS TYPE KEPRIBADIAN YANG DIGUNAKAN


SEBAGAI INDIKATOR OLEH MYEERS BRIGGS

Keterangan
S = Sensing = pengertian.
N = Intiutive = berdasarkan intuisi.
T = Thinking = pikiran.
F = Feeling = perasaan.
P = Perceiving = yang dirasakan.
I = Introverts = individualistis.
E = Extroverts = orang yang mementingkan hal-hal lahiriah.
J = Judmen = Penilai
89

1. ISTJ = Serius, pendiam, tekun, penuh bijaksan , praktis, logis, realistis,


independen, penuh perhatian.

2. ISFJ = Ramah, penuh perhatian, perasaan mendalam, senang kerja keras


dalam meraih cita-cita, penuh bijaksana, serius, loyal dan baik budi.

3. INFJ = Tekun dalam meraih cita-cita, pendiam, penuh perhatian, senang


memberikan perhatian kepada teman-temannya, gigih
mempertahankan pendapat.

4. INTJ = Konseptor, kritis (suka mengkritik), independen, mempunyai


pengaruh, teguh pendirian.

5. ISTP = Pendiam, analistis, suka bergaul, humoris, senang mempelajari


bagaimana proses terjadinya sesuatu.

6. ISFP = Pendiam, pemalu, perasaan, suka pamer kemampuan, penurut, loyal,


suka mengerjakan suatu pekerjaan dengan santai.
7. INFP = senang melihat kemajuan, atau orang maju, banyak ide, pandai bicara,
bertanggungn jawab penuh atas pekerjaannya, hidup hemat, pekerja
keras, pandai bergaul, tapi tidak mandiri.

8. INTP = Pendiam, suka menolong, senang belajar. Biasanya tertarik terhadap


sesuatu yang masih baru, sedikit bicara, cerdas.

9. ESTP = Realistis, penuh keyakinan, ramah, pandai meramal, jujur, cuek.


Tidak senang main spekulasi (memilih burung satu tapi sudah
ditangan daripada burung seratus tapi masih di udara). Dapat bekerja
sama dengan kelompok maupun dengan perorangan.
90

10. ESFP = Senang bepergian, mudah tergiur, terbuka, mudah bergaul dan pandai
menyenangkan orang lain, menyukai olah raga dan kreatif, lebih suka
berpikir praktis daripada teoritis.

11. ENFP = Bergaerah / semangat tinggi, kemampuan sedang-sedang, suka


berkhayal, rajin, tidak suka menunda-menunda pekerjaan.

12. ENTP = Cekatan, kemampuan sedang-sedang saja, pandai dalam banyak hal,
pandai berdialog, dan jujur.

13. ESTJ = Praktis, realistis, suka mengatur, rajin, cuek artinya tidak senang
terhadap masalah yang tidak bewrhubungan langsung dengan dirinya.

14. ESFJ = Panas hati, banyak bicara, terkanal, banyak teman, jujur, suka
kooperatif, suka kerja keras dengan penuh semangat, agak tertarik
pada dunia maya (abstract) dan pekerjaan yang bersifat teknis.

15. ENFJ = Responsive (cepat tanggap), handal, suka membantu teman yang
menghadapi kesulitan, ramah, populer, suka memuji dan kritis.
16. ENTJ = Serius, jujur, atau terus terang, tegas, memiliki jiwa kepemimpinan
yang baik, pandai dalam banyak hal, pandai bicara.
91

LEARNING CURVE

1. Learning curve atau Experience Curve adalah perbandingan antara waktu rata-
rata yuang diperlukan untuk menghasilkan n produk dengan waktu rata-rata
yang diperlukan untuk menghasilkan n/2 produk.

A. Pendekatan terhadap waktu rata-rata komulatif.

Yn = an – b

Keterangan:
Yn = waktu rata-rata komulatif.
a = waktu yang diperlukan untuk membuat unit pertama.
92

b = exponen yang berkaitan dengan learning curve.


n = unit komulatif yang diproduksi.

B. Pendekatan terhadap waktu total komulatif

Yt = anC

Keterangan:
Yt = waktu total komulatif.
a = waktu yang diperlukan untuk membuat unit pertama.
n = unit komulatif yang diproduksi.
c = exponen yang berkaitan dengan learning curve, b + c = 1.

2. Experience Curve / Learning Curve. (ER atau LC)


Akumulatif waktu rata-rata; Akumulasi waktu total. Permasalahannya adalah
berapa dan bagaimana tingkat percepatan tersebut ditetapkan.

Contoh, Diketahui:
a = 100
n =1
ER = 80%

Jawab:

n = 1 = = =  100 x 80% = 80 jam.

Untuk n = 2,
Waktu total = 2 x 80 jam = 160 jam,
bukan = 2 x 100 jam = 200 jam.

Untuk n = 4,
93

Waktu rata-rata = 80% x 80 = 64 jam


Waktu total = 4 x 64 jam = 256 jam,
bukan = 4 x 100 jam = 400 jam.

Dengan demikian :

Yn
ER  x 100%
Y n/2

Keterangan:
Yn = waktu rata-rata yang diperlukan untuk memproduksi n unit
Y n/2 = waktu ratar-rata yang diperlukan untuk memproduksi n/2 produk

Waktu individual

Untuk Yt (n = 2) = = =  a2C = = =  Yi = a2C  a1C

Untuk Yt (n = 3) = = =  a2C = = =  Yi = a3C  a2C


Yi = aniC  a (ni  1)C

nC = a  niC  (ni  1)C

Wkt. Kep = a nc  (n  k)C


terbesar
3. Experience rate dan exponenya.
Dikenal dua model atau macam exponen yang saling berkaitan.

# ) Exponen b, pada model pendekatan terhadap waktu rata-rata


Komulatif (exponennya negatif), Yn = an – b

t
94

Yn = an – b

R
# ) Exponen c, pada model pendekatan terhadap waktu total
komulatif (exponennya positif)

Yt = an C

R
Bila diketahui ER atau LR 70%; n = 2; a = 100, berapakah nilai b dan c.

# ) Terhadap waktu rata-rata komulatif,

Yn = anb
70 = 100 (2) b

log 70/100
b = ------------
log 2
= 0,5146
= 0,5146

c = 1  0,5146
= 0, 4854.

# ) Terhadap waktu total komulatif,


95

Bila diketahui ER atau LR = 70%; n = 4; Yt = 196, a = 100, c =--------?


Yt = anC
196 = 100 (4)
log 196/100
c = ----------------
log 4
= 0,4854
b = 1  0,4854
= 0,5146

Contoh menentukan ER / LR.

Yn
Rumus: ER atau LR = ------------- x 100%
Y n/2

Diketahui: n = 1; a = 1;
n = 20; = = =  16 hari.  Yt
Untuk menentukan ER atau LR, dapat dikerjakan dengan bantuan exponen b
atau c.

Dengan bantuan exponen b;


Yn = anb
Yt = Yn.n = = =  Yn = Yt/n = = =  n = 20; Yt = 16,
= 16/20
= 0,8
96

Yn = anb
0,8 = 1 (20)b
log 0,8/1
b = -------------- = - 0,0744  b = 0,0745
log 20

sehingga c = 1 – 0,0744 = 0,9256

Untuk n = 2; Yn = 1 (2)  0,0745


= 0,94967

Yn 2 0,94967
ER atau LR = --------- = ------ = -------------
Yn/2 2/2 1
= 0,94967
= 95%

Dengan bantuan exponen c;


Yt = anC
16 = 1 (20)C
log 16/1
c = -----------
log 20
= 0,9522
b = 1  0,9255
= 0,0745
97

BIAYA PRODUKSI

1. Biaya produksi pesanan.


Produksi pesanan adalah produksi yang dilaksanakan untuk memenuhi
pesanan. Dalam hal ini produk yang akan dihasilkan akan selalu berbeda, baik
ukuran, bentuk, bahan maupun mutu barang yang akan dikerjaka.
Dalam hal proses produksi untuk pesanan, barang-barang yang
diproduksi dibedakan dalam kelompok-kelompok khusus atau jobs. Tujuan
utama dalam perhitungan biaya disini adalah memperhitungkan biaya dalam
setiap pesanan.

2. Biaya produksi bersama


Dalam proses produksi tujuan perhitungan biaya produksi dalam hal
ini adalah untuk memperhitungkan biaya produksi yang terjadi selama satu
periode tertentu di dalam tiap departemen, tiap proses produksi atau setiap
pusat biaya yang dilalui oleh proses produksi.
Pengalokasian biaya akan dapat dilakukan dengan mudah yaitu dengan
cara merata ke semua produk karena yang dibuat semuanya sama saja. Dalam
98

hal pengendalian bagi produksi kontinu, tujuan utama adalah pada


pengendalian biaya pada masing-masing departemen atau pusat biaya.

Gambar – 1 : Siklus pembebanan biaya dalam proses produksi kontinyu.


Uang kas dan Persediaan Pembelian
mesin-mesin material material

Barang
setengah jadi
Biaya Tenaga Proses I
Kerja
Proses II

Proses III
Biaya
Pabrikasi

Barang
Jadi

Persediaan
Barang Jadi Hasil penjualan

Biaya produksi

Bi Umum & Adm

Biaya penjualan
99

Biaya umum

dan administrasi

Biaya penjualan

Gambar – 2 : Siklus akhir pembebanan biaya di dalam proses produksi pesanan

Laba

Biaya material Pesanan – 1


a. Hasil penjualan
Uang kas dan b. Biaya produksi
mesin (meterial, tenaga kerja
Biaya tenaga dan pabrikasi
kerja c. Biaya umum dan adm
d. Biaya penjualan
Laba

Pesanan – 1
Biaya pabrikasi
a. Hasil penjualan
b. Biaya produksi
(meterial, tenaga kerja
dan pabrikasi
Biaya umum c. Biaya umum dan adm
dan administrasi d. Biaya penjualan
Laba

Pesanan – 1
Biaya penjualan
a. Hasil penjualan
b. Biaya produksi
(meterial, tenaga kerja
dan pabrikasi
c. Biaya umum dan adm
d. Biaya penjualan
100

Biaya Produk Bersama

Dalam menghasilkan suatu barang


Dalam menghasilkan suatu barang dengan menggunakan sesuatu input tertentu
dapat dihasilkan beberapa macam output (bbrp produk sekaligus).
 Perusahaan daging yang sekaligus menghasilkan tulang dan daging dan kulit.
 Perusahaan pupuk yang juga menghasilkan gas C02.
 Perusahaan gula yang sekaligus menghasilkan spiritus dan ampas tebu.
 Perusahaan penggulingan yang sekaligus menghasilkan kulit padi dan merang.

Perbedaan antara produk utama (main produk) dengan produk sampingan (by
produk) didasarkan pada:
a) Besar kecilnya peranan produk itu dalam menghasilkan laba.
b) Besar kecilnya volume produksi.
c) Besar kecilnya hasil penjualan.

Selain produk utama, produk sampingan dan sampah atau aval, ada lagi
satu produk yaitu produk sejajar. Produk sejajar ini timbul bila produk utama
lebih dari satu. Beberapa produk utama itulah yang disebut produk sejajar.

Agar lebih jelas dapat diikuti contoh sebagai berikut;

Jumlah biaya bersama;


Produk sampingan B adalah (= biaya) ……………………… Rp. 600.000
 Hasil penjualan ……………………… Rp. 84.000
 Biaya khusus ………………………… RP. 4.000
…………..  Rp. 80.000
…………….
Biaya bersama ………………………………………………. Rp. 520.000
 Biaya untuk membuat produk awal ………………………. Rp. 30.000
……………. +
101

 Biaya bersama untuk produk utama ………………………. Rp. 550.000


=========
Apabila jumlah produksi barang A adalah 1000 unit, maka harga pokok:

Rp.550.000
Produk A adalah = = Rp. 550.
1000

PENGAWASAN KUALITAS

Pentingnya pengawasan kualitas.

1. Pandangan konsumen atas mutu.


Dalam promosi produsen selalu menonjolkan mutu atau kualitas
produk yang dihasilkan, baik produk yang berupa barang maupun jasa.
Seseorang yang membeli satu barang akan memperoleh kepuasan akan mutu
barang bila harapan konsumen atas kebutuhannya terpenuhi dengan biaya
pemakaian kecil.

2. Reaksi konsumen atas mutu produk.


Apabila konsumen membeli barang dan ternyata cacad, maka mereka
akan merasa kecewa. Reaksi konsumen apabila mereka memperoleh barang
yang cacat dapat berupa:
a) pasif
b) aktif

Penanggungan risiko dapat berupa pembayaran biaya jaminan mutu


kepada konsumen dapat berupa:
a) Pemberian garansi atau pengganti barang cacat.
b) Penanggungan biaya reparasi bagi barang yang cacat itu.
102

c) Memberikan service gratis bagi semua barang yang dijual oleh perusahaan
itu.
3. Upaya pengendalian mutu.
Kemampuan suatu produk untuk memenuhi kebutuhan konsumen
ditentukan oleh banyak faktor antara lain:
a) Kekuatan
b) Daya tahan
c) Kehalusan
d) Kenyamanan
e) Ketajaman
f) Keluwesan
g) Komposisi warna
h) Kepraktisan, dan lain-lain.

4. Aktifitas dan Pengawasan Mutu.


Untuk melakukan pengendalian mutu, maka kita harus melakukan
dalam setiap tahap dari proses produksi. Dimulai dari pengadaan bahan baku,
proses penyimpanan, proses pengolahan di pabrik, pemantauan hasil akhir
sampai dengan pemeliharaan, jadi sebelum laku dijual. Usaha ini disebut
dengan TQC ( Total Quality Control) = bibit, bebet, bobot.
Sedangkan Quality Control Circle ( siklus mutu terpadu) adalah usaha
yang dilakukan perusahaan untuk memantau mutu produknya secara
berkesinambungan.
1) Biaya pengawasan mutu.
Dalam pengawasan mutu ini biaya-biaya yang mnungkin timbul dapat
berupa:
a) Bahan yang dipakai untuk melakukan tes kualitas terhadap produk
yang dihasilkan. Misalnya zat kimia untuk mengetes tinggi rendahnya
kadar emas.
b) Biaya penyusutan alat yang digunakan untuk mengetes produk yang
dihasilkan. Misalnya voltage meter dari batere.
103

c) Biaya atas pengurangan nilai barang yang dites. Misalnya rokok dites,
maka nilainya akan habis.

Besarnya pengawasan kualitas dinyatakan dengan persamaan:

R Ro
QCC  -
q q

Keterangan:
QCC = total biaya pengawasan mutu.
R = jumlah produk yang dites.
O = biaya pengetesan kualitas setiap kali melakukan tes.
Q = jumlah produk yang dites.

2) Biaya jaminan mutu.


Biaya jaminan mutu dapat berupa:
a) Biaya penggantian barang yang rusak.
b) Biaya reparasi atau barang yang rusak.
c) Biaya penggantian spare part.
d) Biaya atas ditanggungnya resiko berkurangnya volume penjualan
sebagai akibat dari banyaknya barang yang rusak yang terbeli oleh
konsumen.

Secara sistematis biaya jaminan mutu dapat diformulasikan sebagai


berikut:

TQCC = QCC + QAC

Keterangan:
TQCC = total biaya tas kualitas
QCC = total biaya pengawasan mutu
104

QAC = total biaya jaminan mutu

Gambar  1: Hubngan antara TQCC, QCC dan QAC dapat dilihat pada
halaman berikut:

Biaya

TQCC

QAC = c.q

R.O
QCC = ------ = peng
q

quantitas.
Q

QACC = QCC
QAC = cq
QCC =Ro/q = = =  jadi cq = Ro/q
R.O
cq = -----
q
----------------- x q

cq2 = Ro
105

Ro
q2 = -----
c

Ro
q
C
Keterangan:
q = jumlah produk yang rusak / dikehendaki.
R = jumlah produk yang dites.
o = biaya pengetesan.
c = biaya jaminan.
106

DAFTAR PUSTAKA

Hamdy. A; Taha, (1997), Operations research An Introduction, Fifth Edition,


Prentice Hall.

Shafer Scot M. ; Meredith, (1997), Operations Management A Process Approach


With Spreadsheets, Fist Edition, John Wiley & Sons, Inc.

Chase Richard B; Aquilano, (1985), Production and Operations Management, Fort


Edition, Irwin.

Sukanto R; Indriyo Gitosudarmo, (1985), Management Produksi, Edisi Ketiga,


BPFE, Yogyakarta.

Krajewski; Ritzman, (1996), operations Management Strategy and Analysis,


Fourth Edition, AddisonWesley Publishing Company, Inc.
107

MANAJEMEN OPERASIONAL
(lanjutan)

Dosen
Dr. IBN UDAYANA, M Si
108

UNIVERSITAS SARJANAWIYATA
FAKULTAS EKONOMI
TAMANSISWA
YOGYAKARTA
2019

Anda mungkin juga menyukai