DAFTAR ISI
1. Pendahuluan
2. Strategi Operasi
3. Perencanaan Lokasi Pabrik
4. Perencanaan Produk
5. Luas Produki
6. Pola Produksi
7. Inventory
8. Analisis Jaringan Kerja
9. Project
10. Qualitative Simulations
11. Learning Curve
12. Biaya Produksi
13. Tools of Quality Management
14. Lay Out
15. JIT
16. Daftar Pustaka.
2
MANAJEMEN OPERASI
D. Literatur
1. Wajib:
Chase Richard B. and Aquilano, Ncolas J. Production and Operation
Management.
2. Pendukung:
a) Agus Ahyari: Manajemen Produksi Perencanaan Sistem Produksi I dan II.
b) Agus Ahyari, pengendalian Produksi.
c) Indriyo Gitosudarmo, M. Com, Sistem Perencanaan dan Pengendalian
Produksi
d) Sukanto R, Indriyo Gitosudarmo, Manajemen Produksi.
3
E. Sistem Penilaian: hadir minimal 70%, nilai ujian tengah dan akhir dibagi dua,
tugas-tugas.
4
Pendahuluan
Perencanaan
Pengorganisasian
Fs. Manajemen Pengarahan
Pengendalian
Pengawasan
Pemeliharaan dan
Proses Penggantian
Perencanaan dan
Pengawasan Produksi
Pembelanjaan
Organisasi
Administrasi
Beberapa Pengertian Umum :
5
p) Luas produksi adalah kapasitas yang digunakan oleh perusahaan dalam suatu
produksi tertentu.
External Environment
Customer or
Clien participation
Proses
Input
Operation and
Worker Transpormation
1 2 Output
Manajer
Equipment Goods
Service
Facilities 3 4
Material
Service
Land
Energy
Information on
Performance
Manfacturing Service
Organization Organization
Phisical, durable product Intengible product
Out put can be inventoried Product can not inventoried
Low customer contact Hight customer contact
Long respon time Short respon time
Regional, national or Local market
international market
Large facilities, capital intensive Labour intensive
Qualaity easily measured Quality not easily measured
STRATEGI OPERASI
Pigure I:
8
Corporate Strategi
Mission
Goals
Distinctive Competencies
Cost
Global strategy Current
New Product/ Quality Needed
service Plans
Time
Flexibility
Pigure 2:
Positioning strategi: the connection between corporate strategy and key operation
management decision.
9
Corporate Strategy
Future Competitive
decision prioritas
Operations
Strategy
Positioning Strategy
Proses focus (intermitten)
Product focus (continus)
Intermediate focus
Product–2
Product–1
10
Product–1 A B C
Product–2 D E F
Product–3
Product–2 D E C Product–2
Product–3 E F A
Product–3
Gambar-4:
A. Continuum of positioning strategies
Prosess
Focus (Intermitten)
Job shop
Helt center
General medical
practice
11
Intermediate
Focus
Print shop
Health clinic
Product
Focus (Continus)
Flow shop
Cafetaria
Assembly plant
Tabel–1:
Linking Positioning Strategi with Competitive Priorities.
Positioning
Strategy
Intermitten Continus
(Process Focus) (Product Focuss)
More customis product with More standardized product,
low volume with high volume
Shorter life cycle Longer life cycle
Product and service in Product and service in later
earlier stages of life cycle of life cycle
An entrance – exit strategy An entrance – exit strategy
favorite early exit favoring late exit
High performance desaign Consisten Quality
quality
More emphasis on More emphasis on low cost
customization and volume Short delivery times
flexible
Long delivery times
12
Faktor yang perlu mendapatkan perhatian dalam penentuan lokasi pabrik terdiri
dari tiga unsur yaitu faktor utama dan faktor tidak utama.
13
Tahap-tahap pemilihan lokasi pabrik, data penentuan model analisis, analisis data
relevan, penentuan urutan prioritas, penentuan lokasi pabrik.
Daerah operasi
Faktor yang dipertimbangkan
A B C D E
1. Masyarakat B S K B K
2. Faktor produksi
Bahan baku S K B S B
Tenaga kerja
Terdidik B S S B K
Semi terdidik B S S B K
Terlatih S B B S S
15
Tidak terdidik K B K S B
Modal (bisa tanah) B B B B B
Teknologi B S S K B
3. Fasilitas
Komunikasi/angkutan S K B B S
Lain-lain S K S K B
4. Pasar B B K S S
Jadi kesimpulan diambil pada daerah yang memiliki nilai paling tinggi.
Dalam hal ini adalah: daerah A, merupakan daerah yang paling menguntungkan.
B
Rp. A C
80
40
20
Q
Q1 Q2 Q3
1000 1500 2000
TC A = TC B
= 20.000 + 50(Q) = 40.000 + 30Q kurve A = B
20 Q = 20.000 Q = 1000 unit.
Q = 1000
artinya kita akan berproduksi seluas 1000 unit, maka akan sebaiknya memilih
lokasi A. lokasi ini akan memberikan biaya yang palig murah. Untuk
membuktikannya ambil saja Q dibawah 1000 unit, misalnya Q = 900, (jangan
pas 1000 agar perbedaannya nampak jelas).
II. TC A = TC C
20.000 + 50Q = 80.000 + 10Q A = C
60.000 = 40 Q
Q = 1500 unit artinya kalau kita berproduksi maksimal 1500 unit, maka
maka lokasi B merupakan pilihan terbaik. Dan kalau berproduksi diatas 1500
unit, sebaiknya memilih lokasi B.
17
III. TC B = TC C
40.000 + 30 Q = 80.000 + 10 Q
20 Q = 40.000
Q = 2.000 unit, artinya kalau kita berproduksi maksimal 2.000 unit, maka
lokasi C merupakan pilihan terbaik. Dan kalau berproduksi diatas 1500 unit.
Banggli 9000 ( 12 : 4 )
Karangasem 227000 ( 13 : 11)
Jembrana 16000 ( 14 : 10)
Negara 153000 ( 15 : 5 )
X*
1i.xi ; Y
1i.yi
1i 1i
li.yi = 5(13) + 92(12) + 70(10) + 35(7) + 9(4) + 227(11) + 16(10) + 153 (5)
= 5572
Jadi Y* = 5572 / 607 = 9,2
Jadi pusat gravitasi (kecenderungan) adalah (12,4 ; 9,2).
(Y)
Utara
Lokasi pabrik
12,4 ; 9,2
9
19
Timur (X)
12,4
PERENCANAAN PRODUK
Sebelum perusahaan melakukan kegiatan produksinya pertama-tama
menentukan lebih dahulu produk apa yang akan dibuat, bagaimana cara
membuatnya, berapa jumlahnya dan siapa calon pembelinya. Oleh karenanya
perusahan biasanya melakukan penelitian lebih dahulu. Penelitian ini sangat
berguna karena akan memperlancar penjualan. Penelitian tidak hanya dilakukan
pada waktu perusahaan akan didirikan atau memproduksi untuk pertama kali,
tetapi selama perusahaan tersebut beroperasi penelitian terus dilakukan. Penelitian
20
produk pada waktu perusahaan memulai usaha mana cara membuatnya dan berapa
jumlahnya yang harus dibuat, bagaimana cara membuatnya dan berapa jumlah
yang harus diproduksi. Sedangkan penelitian yang dilakukan pada saat perusahaan
sudah beroperasi bertujuan untuk mengembangkan produk-produk yang sudah
ada/ dihasilkan dengan maksud untuk ditingkatkan kewgunaannya sehingga
disukai oleh konsumen.
Departemen di dalam perusahaan yang melakukan tugas penelitian dan
mengembangkan produk tersebut departemen Research and Product Development
(R & D).
Pengembangan produk bisa juga berupa peningkatan daya guna dari pada
produk tersebut, bisa juga berupa peningkatan kualitas ataupun perubahan model
yang merupakan produk baru. Dari hasil penelitian mungkin produk yang
disenangi konsumen tidak hanya satu macam saja, oleh karenanya perlu dilakukan
seleksi, produk mana yang paling menguntungkan dan sesuai dengan kondisi
perusahaan. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam seleksi ini adalah:
Nilai kegunaan dari produk.
Jumlah permintaan produk tersebut.
Kemungkinan pengembannya.
Potensi keuntungannya.
Kemungkinan persaingan di pasar.
Product life cyclenya.
Potensi penjualannya.
Kenaikan penjualannya.
Keadaan fasilitas produksi di dalam perusahaannya.
Kekuatan distribusinya.
Untuk menentukan produk mana yang harus dipilih maka faktor-faktor
nilai tadi diklasifikasi menjadi: sangat penting, tinggi, cukup, rendah, sangat
rendah. Sesudah itu masing-masing klasifikasi kemudian diberikan score sbb:
Sangat tinggi = 5, Tinggi = 4, Cukup = 3, Rendah = 2, Sangat rendah = 1.
21
Contoh
Produk A Produk B
Faktor – faktor
St T C R Sr St T C R Sr
Nilai kegunaan dari produk + - - - - + - - - -
Jumlah permintaan produk tersebut - + - - - - - + - -
Kemungkinan pengembannya - - + - - + - - - -
Potensi keuntungannya - - + - - + - - - -
Jumlah = 37 = 42
Dari hasil perhitungan score tersebut ternyata produk B memperoleh score 42
sedangkan A hanya 37, jadi pilihan produk yang sebaiknya diproduksi adalah
produk B.
Termasuk tugas departemen Research and Product Development adalah:
1. Usaha standardisasi yaitu usaha mendapatkan ukuran, macam, kualitas, besar,
bentuk tertentu pada suatu produk. Standardisasi dapat dilakukan: a) di dalam
perusahaan, b) antar perusahaan, c) tingkat nasional dan d) tingkat
internasional.
Keuntungan standardisasi adalah:
a) Pengawasan kualitas lebih mudah.
22
Luas Produksi
Penentuan luas produksi yang menguntungkan dapat di tentukan dengan
beberapa cara antara lain: Linier programming: ada dua cara penyelesaian yaitu
metode grafik dan metode simplex.
waktu jam mesin, maka kombinasi produksi harus ditentukan agar diperoleh
keuntungan maksimal.
Keuntungan masing-masing produk tiap unit adlah produk a Rp2,- dan produk b
Rp4,-. Maksimum jam kerja pada masing-masing adalah M1=120 jam, M2=72
jam, M3=10 jam. pertanyaannya: Berapakah perusahaan harus menghasilkan
produk tersebut agar diperoleh keuntungan maksimum, dengan metode grafik.
Jawab:
Fungsi tujuan : Z = 2a + 4b
Batasan-batasan:
4a + 6b 120
2a + 6b 72
b 10
a;b 0
36
30 2a + 6b 72
b = 10
4a + 6b 120
b
10 12 20
I : 4a + 6b = 120
II : 2a + 6b = 72
----------------
a = 24
untuk a = 24, maka b = 4
Jadi keuntungan maksimum pada titik ini adalah 24 (2) + 4 (4) = Rp64.
25
II : 2a + 6b = 72
III : b = 10
---------------
a= 6
untuk a = 6, maka b = 10
Jadi keuntungan maksimum pada titik ini adalah 6 (2) + 10 (4) = Rp52.
Kesimpulan agar diperoleh laba maksimum, produk a dibuat 24 unit, dan produk b
dibuat 4, dengan laba total Rp64.
Aaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
METODE SIMPLEX
Metode simplex merupakan suatu cara yang lazim dipakai untuk menentukan
kombinasi optimal dari tiga variabel atau lebih.
Kendala-kendala:
I : 2X1 + 0X2 8 menjadi 2X1 + S1 = 8
II : 0X1 + 3X2 15 menjadi 3X2 + S2 = 15
III : 6X1 + 5X2 30 menjadi 6X1 + 5X2 + S3 = 30
Contoh:
Merk X1 X2 Kepastian
Mesin Maksimum
1 2 0 8
2 0 3 15
3 6 5 30
Sumbangan
Terhadap 3 5
Laba
Fs laba
8/0 = S
Jawab :
Variabel 15/3
Z =X1
5 pilihX2
krn nilai
S1 paling
S2 kecil S3 Nk
Dasar
Z 1 -3 -5 0 0 0 0
30/5 = 6
S1 0 2 0 1 0 0 8
fs. Laba
S2 0 0 3 0 1 0 15
8/2 = 4
S3 0 6 5 0 0 1 30
5/0 = S (infinity)
fs. laba
28
Z 1 -3 0 0 5/3 0 25
S1 0 2 0 1 0 0 8
X2 0 0 1 0 1/3 0 5
S3 0 6 0 0 -5/3 1 5
Z 1 0 0 0 5/6 1/2 27 ½
X2 0 0 1 0 1/3 0 5
Dari tabel diatas tiap variabel dan nilai-nilai yang ada pada tabel optimal:
X1 = 5/6
X2 =5
Laba maksimum = 271/2 atau = 5/6 (3) + 5 (5)
Baris lama koefisien pada kolom kunci x nilai baru baris pada kunci.
Untuk data diatas, nilai baru baris pertama pada iterasi I sbb:
(kecuali pada baris kunci)
3 5 0 0 0, 0 = = = baris lama
5 0 1 0 1/3 0, 5 = nilai baru
-------------------------------------------------------------------- pada brs kunci
29
Nilai baru baris-baris yang lain (kecuali baris kunci) sbb: YANG LEBIH
LENGKAP DI MKPK.
POLA PRODUKSI
a) Pola penjualan.
Volume penjualan akan mempengaruhi pola produksi. Pola penjualan yang
bergelombang juga dipengaruhi oleh musim seperti saat penerima gaji, saat-
saat datangnya kebutuhan.
b) Pola biaya. Biaya terdiri dari biaya perputaran, simpan, lembur dan biaya sub
kontrak.
i. Biaya perputaran adalah biaya yang diperlukan untuk mencari
mendapatkan, menarik dan mempertahankan tenaga yang diperlukan
selama satu periode produksi.
ii. Biaya simpan adalah biaya penyimpanan barang-barang hasil produksi
yang tidak atau belum laku dijual.
iii. Biaya lembur adalah biaya pada saat gelombang produksi naik ada
kemungkinan diadakan kerja lembur. Premi atau tambahan upah yang
diberikan itu adalah merupakan upah kerja lembur.
iv. Biaya-biaya sub kontrak. Biaya ini diperlukan untuk memesan pada
perusahaan lain yang dapat memprodusir barang atau hasil produksi
perusahaan kita. Biaya ini adalah harga barang itu kalau kita pesan pada
perusahaan lain.
c) Kapasitas maksimum fasilitas produksi.
Dari uraian diatas terdapat beberapa jenis pola produksi.
1. Pola produksi konstan. Yaitu pola produksi dimana jumlah yang
diperodusir setiap periode selalu sama.
2. Pola produksi bergelombang. Yaitu pola produksi dimana jumlah yang
dihasilkan setiap periode tidak selalu sama.
3. Pola produksi moderate. Yaitu pola produksi dimana jumlah yang
dihasilkan setiap periode tidak selalu sama, artinya pada pola tersebut ada
unsur konstan dan unsur gelombangnya.
CONTOH
Suatu perusahaan menghadapi pola produksi bergelombang yang tergambar dalam
skema berikut ini:
---------------------------------------------------------------------------------------------------
31
Apabila kita gambar akan nampak sebagai berikut. Dari gambar histogram
ini dapat kita perhitungkan biaya tambah masing-masing biaya produksi seperti
terlihat pada tabel berikut:
32
Kesimpulan yang bisa diambil dari perhitungan diatas adalah pola produksi
bergelombang adalah yang paling menguntungkan karena dapat memberikan
tambahan biaya yang paling murah bila yang paling murah bila dibandingkan
dengan produksi poa yang lain.
Adapun perhitungan dari tabel diatas adalah:
KONSTAN
d) Biaya sub kontrak. Harga yang harus dibayar, kalau membeli dari
perusahaan lain Rp100, dan kapasitas maksimum perusahaan adalah 1000
satuan. Biaya sub kontrak terjadi hanya pada triwulan III yaitu produksi
1.100 (500(biaya produksi)+300+50) Rp100 = Rp25.000.
Tri wulan III : tidak ada biaya simpan karena barang yang diminta lebih
besar dari yang diproduksi. (Biaya lembur dihitung
kemudian)
c) Biaya kerja lembur, dibayar bila berproduksi diatas 700 satuan dengan biaya
Rp100. Tri wulan I dan II tidak ada biaya lembur, karena perusahaan
berproduksi dibawah 700 satuan.
Tri wulan III produksi = 800 satuan
target = 700 satuan
----------------
35
d) Biaya sub kontrak. Harga yang harus dibayar, kalau membeli dari perusahaan
lain Rp100, dan kapasitas maksimum perusahaan adalah 1000 satuan. Biaya
sub kontrak terjadi hanya pada triwulan III
a) Biaya tenaga kerja (setiap kenaikan 200 satuan maka upah Rp.4.000)
Tri wulan I ke tri wulan II ada kenaikan 250 satuan yaitu dari 200 menjadi 450
= 250/200 (Rp4000) = Rp 5000.
Tri wulan II dan triwulan III yaitu ada kenaikan 550 satuan dari 450 satuan =
= = 1000 satuan (tidak 1100 satuan karena kemampuan pabrik hanya 1000
satuan) = 550/200 (Rp4000) = Rp11.000.
d) Biaya sub kontrak = = = bila penjualan diatas 1000 satuan, biaya @ Rp100,
persatuan, per triwulan.
Produksi 1.000 satuan
Penjualan 1.100 satuan
-------------------
Sub kontrak = 100 x Rp100 = Rp10.000.
INVENTORI
Volume besar
Frekuensi kecil
Pengadaan
Volume kecil
Bahan
Frekuensi tinggi
Efisiensi FIFO
LIFO
37
Penggunaan
Teknologi
Masalah bahan baku pada perusahaan timbul karena berbagai sebab antara
lain:
1) Bahan baku yang diuperlukan untuk proses produksi tidak mungkin dibeli
secara satu persatu, tetapi harus dalam jumlah yang cukup, untuk satu periode
tertentu (mingguan, bulan, tahun)
2) Proses produksi akan terpaksa berheni apabila bahan yang ada digudang habis,
sedang pesanan bahan belum datang.
3) Terjadi kepentingan yang berlawanan antara bagian keuangan denag bagian
produksi, dimana bagian keuangan menghendaki persediaan bahan jangan
terlalu besare, karena akan memakan biaya yang besar pula, dan ini berarti
modal terhenti, sedang bagian produksi menghendaki persediaan bahan besar
karena untuk menjaga kontinuitas proses produksi.
Persediaan bahan yang terlalu besar merugikan perusahaan karena:
1) Biaya penyimpanan / carrying cost sangat tinggi antara lain biaya sewa
gudang, biaya tenaga kerja untuk pengawas gudang, biaya resiko kerusakan
bahan, kehilangan bahan dan sebagainya.
2) Tingginya biaya penyimpanan dan investasi pada bahan menimbulkan
kerugian karena dana / funds yang terhenti, sehingga investasi dibidang lain
tidak dapat dilaksanakan.
3) Penurunan harga pasar bahan juga akan merugikan.
38
Persediaan bahan yang terlalu kecil juga akan merugikan antara lain :
1) Sering tidak cukup untuk kebutuhan proses produksi sehingga apabila ada
lonjakan permintaan, perusahaan tidak dapat memenuhi, bahkan kemungkinan
proses produksi terhenti.
2) Biaya pemesanan mahal karena pada persediaan yang kecil frekuensi
pembelian menjadi tinggi.
3) Kualitas dan kuantitas produk menjadi berubah-ubah.
Volume
39
biaya
Volume
Agar proses belajar dan mengajar dapat berjalan denagn baik, permasalahan dapat
disederhanakan (dilakukan asums-asumsi) alias menyusun model:
1) Barang yang dipermasalahkan adalah satu macam.
2) Harga beli barang adalah konstan.
3) Demand barang tersebut dapat diketahui secara pasti.
4) Tak ada lag (selisih waktu) antara saat pesan Barang datang (instan).
5) Tidak ada shorttage cost.
(CTQ2 2RO)
2RO
Q2 =
CT
2RO
Q=
CT
2RO
EOQ
C
2 x 90 x 300
=
60
= 30 kg. = = = Jadi kebutuhan beras 90 kg itu efisien bila pesanan
dilakukan sebanyak tiga kali pesanan.
Pembuktian
2RO
EOQ =
C
41
2 x 1000 x 200
=
40
= 100 unit = = = Jadi kebutuhan beras 1000 unit itu akan efisien bila
pesanan dilakukan sebanyak 10 kali.
Bukti
TC HC
000
000
OC
Q
42
100
Contoh;
Jawab:
2RO
a) EOQ =
C
2 x 100.000 x 35
= 0,34
= 4.472,13
EOQ tidak feasible karena harga 1,7 hanya berlaku untuk kuantitas lebih dari
7.999 unit.
2RO
EOQ =
C
2 x 100.000 x 35
= 0,36
= 4.409,59 = = = feasaible
TC = AP + hc (Q/2) + k (A/Q).
= 100.000 x Rp 1,8 + 0,36 (4.409/2) + 35 (100.000/4409) = Rp 181.578.
Jadi kuantitas pesanan yang oftimal dengan biaya minimum adalah 8.000
unit dengan biaya total Rp 171.797,50.
work Planning. Gantt chart menggambarkan waktu kapan suatu pekerjaan dimulai
dan kapan suatui pekerjaan berakhir.
A B
1) = = = = = =
Pekerjaan A mendahului pekerjaan B atau pekerjaan B baru dapat dimulai
setelah pekerjaan A selesai.Misalnya A adalah pekerjaan menggali tanah
untuk pondasi,sedangkan pekerjaan B adalah memasang pondasi.Jadi kegiatan
atau pekerjaan masang pondasi baru dapat dilaksanakan (pekerjaan B) bila
mana kegiatan atau pekerjaan menggali tanah (pekerjaan A) telah selesai.
2) A
C
--------------
B
3)
45
4)
5)
5. Dummy Activity.
A tidak ada 1 2 1 3 5 3
B A 2 3 3 4 11 5
C A 2 4 2 6 10 6
D B 3 5 2 6 13 6,5
E C 4 5 - - - -
F C 4 6 3 6 9 6
G D,E 5 7 2 4 6 4
H F 6 7 1 4 7 4
I G,H 7 8 2 3’ 10 4
Kita dapat menggunakan rumus variasi standar normal (Z) sebagai berikut :
Td Te
Z=
Te
Keterangan :
Td = waktu standar yang dijadwalkan atau ditargetkan
Te = waktu penyelesaian yang diharapkan untuk keseluruhan proyek
Te = deviasi standar untuk T. Nilai T dapat diperoleh dari
menjumlahkan varian masing-masing kegiatan kritis (hanya untuk
kegiatan kritis)
2
b - a
oTe = o2 ET, dan o2 ET =
6
2
b - a
1) (Kegiatan (1 – 2 ) o2 1 – 2 =
6
2
5 1
=
6
= 0,44
2
b - a
2) (Kegiatan (2 – 4) o2 2 – 4 =
6
2
10 - 2
=
6
= 1,78
50
2
9 - 3
3) (Kegiatan (4 – 6) o2 4 – 6 =
6
=1
2
7 - 1
4) (Kegiatan (6 – 7) o2 6 – 7 =
6
=1
2
10 - 2
5) (Kegiatan (7 – 8) o2 7 – 8 =
6
= 1,78
25 - 23
Variasi normal standar Z = 2,46
= 0,82
Cari dalam daftar tabel kurve normal, jadi probabikitas proyek selesai
secara keseluruhan dalam waktu 25 minggu adalah 0,7939 = 79,39% (= 0,5000 +
0,2939).
Ada tambahan biaya, seperti biaya tenaga kerja, upah lembur dan lain-lain.
Kegiatan yang dipercepat adalah kegiatan yang terletak pada jalur kritis.
6
4
2
7
1
4
7
2
1
5
3
--------------------------------------
Biaya total setelah ada percepatan = Rp 790.000
2 7
1
5
3
54
PROJECT
Project adalah rangkaian kegiatan yang membutuhkan waktu, biaya dan fasilitas,
serta memiliki waktu temporer (sementara).
Project Vs Operation
I. Conceptual 10%
II. Organizational 25%
III. Operasional 60%
IV. Completion (penyelesaian). 5%
d) Tujuan Tujuan
- on time - the right flexibility
- on spesification - the right time
- on budget - the right quality
Perencanaan Proyek.
POM
Pendekatan Net MS Excel
Kuantitatif Work MS Project
Project
Planning
56
Normal Distribution
-------------------------
Posible Normal/
Crashing Posible
Area delay area
23 27 30 (hanya misalkan)
TE.2 TE TE.1
(a) mean (b)
Negotiation Process
-------------------------
BATNA
MOU/MOA
SIGN CONTRACT
Keterangan :
ZOA : Zone of Agrement
BATNA : Best Alternatif to Negotiation Agrement
MOU : Memorandom of Understanding
MOA : Memorandom of Agrement
Force Majeure (= Act of God). Contoh bencana alam.
58
4. I S O Certification
ISO 9000 = = = TQM atau pedoman seleksi dan penggunaan standar.
ISO 9001 = = = Model untuk disain produksi dan pelayanan.
ISO 9002 = = = Model untuk produksi dan instalasi.
ISO 9003 = = = Model untuk Inspeksi dan tes.
ISO 9004 = = = Manajemen mutu dan unsur manajemen mutu.
ISO 10.000 = = = TQPM (Project)
ISO 14.000 = = = TQEM (Produksi bersih lingkungan)
ISO 18.000 = = = TQWL atau layout dan fasilitas
Product layout = = = mass production
Process layout = = = make to order
Hybrid layout = = = ( 1 + 2 ).
6. Strategi Strategi
Formulation Implementasi
Proactive Benchmarking
Strategi Core Competence
60
Re enginering
Manajemen
of process
quality
Customer Measurment
focus and of progress
satisfaction
product and
service
quality
61
Senior Strategi
Executif = Quality
Leadership Planing
Informasi productivity
And Quality and quality
<= => operation
Analysis
result
QUALITATIVE SIMULATIONS
OPERATIONS/PROJECT/PROGRAM/
PROPERTY MANAGER, LEADER, ENTREPRENEUR
Instructor :
Drs. Ida Bagus Nyoman Udayana, M Si.
6. Saya
a) Tidak faham bahasa tubuh. Saya lebih suka mendengarkan apa yang
dikatakan orang.
b) Sangat terampil dalam membaca bahasa tubuh.
c) Sangat baik dalam menangkap apa yang dinyatakan orang dan dalam
membaca bahasa tubuh.
7. Saya
a) Lebih suka berpikir secara konkrit.
b) Lebih suka berpikir secara abtrak.
c) Tidak memiliki kesukaan khusus saya, berpikir baik secara konkrit
maupun abtrak.
14. Ketika membaca sesuatu tentang sesuatu yang baru, saya lebih cenderung
untuk mengingat
a) Gagasan-gagasan utma.
b) Fakta dan uraian.
c) Gagasan utama dan uraiannya.
65
15. Saya
a) Lebih suka membuat ringkasan dari pada menarik garis besar.
b) Lebih suka menarik garis besar dari pada membuat ringkasan.
c) Tidak mempunyai kesukaan khusus antara membuat ringkasan atau
menarik garis besar.
18. Menurut anda apakah memang terpuji, jika seseorang itu dinyatakan memiliki
a) visi.
b) Common sense.
Pilih satu dari dua kata dibawah iniyang menurut anda paling menarik
Individual Characteristics
(Manajer style for Prosdem)
(1) Manajer style for Prosdem. (problem solving for decision making)
Kesimpulannya tergantung angka yang paling besar? Jika angka yang paling besar
dalam hal ini adalah C = 10, berarti kesimpulannya adalah integratif, demikian
seterusnya.
12 – 10 = 2 thinking
JS – (A + B)
67
Lingkari pernyataan yang cocok menurut anda. Yang tidak cocok tidak perlu
dilingkari. Setiap pasangan hanya boleh dilingkari salah satu saja.
KELOMPOK I
KELOMPOK II
misalnya 10 misalnya 1
KELOMPOK III
misalnya ketemu 7 4
PETUNJUK PENGISIAN.
Pilih salah satu dari pernyataan A dan B yang sesuai dengan kepribadian dan
kebiasaan anda (lingkari tanda hurupnya)
03. A. Saya tidak dapat memastikan, apakah bisnis saya akan berjalan dengan
sukses atau gagal.
B. Saya tidak berbisnis kalau tahu akan gagal.
72
05. A. Hal terpenting dalam bisnis adalah membuat perencanaan yang baik.
B. Saya lebih mementingkan kegiatan rutin pengelolaan bisnis sehari-hari.
07. A. Saya selalu gelisah sebelum bisnis saya menjadi yang terbaik.
B. Tujuan saya adalah bagaimana bisnis saya bisa berjalan terus.
08. A. Rencana pengembangan bisnis tidak perlu disusun secara tertulis supaya
lebih efektif.
B. Perencanaan sebaiknya ditulis supaya lebih efektif.
09. A. Saya akan menghabiskan sebagiqan besar waktu saya untuk bisnis.
B. Saya mengatur waktu secara seimbang untuk bisnis, keluarga dan
teman.
10. A. Saya cenderung mengabaikan suara hati dan suka menuruti pikiran.
B. Saya tidak memperdulikan pikiran dan lebih mengikuti suara hati.
11. A. Prioritas saya adalah termasuk banyak hal diluar urusan bisnis.
B. Salah satu hal terpenting dalam hidup saya adalah urusan bisnis.
13. A. Orang yang bekerja pada saya akan menyukai pada saya.
73
14. A. Saya berharap suatu saat mengelola urusan bisnis menjadi hal yang
mudah.
B. Bila bisnis menjadi lebih mudah, saya akan mulai menekuni bisnis
lainnya.
17. A. Saya selalu mencari cara baru untuk melakukan sesuatu hal.
B. Saya tetapkan sistem prosedur untuk melakukan suatu hal dengan benar.
23. A. Saya mempunyai suatu hal yang membuat bisnis saya berjalan lebih
baik dibanding pesaing.
B. Perbedaan antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya pada
bidang bisnis yang sama terletak pada sikap pemiliknya.
24. A. Tujuan pribadi saya tercakup dalam bisnis yang saya jalankan.
B. Saya tidak mencampuradukkan kehidupan pribadi, keluarga dan teman
dengan urusan bisnis yang saya jalankan.
25. A. Saya suka ide baru untuk mensiasati kondisi persaingan yang ada.
B. Saya tidak akan banyak berubah, supaya pelanggan tidak kebingungan.
26. A. Bila ingin bersaing, kita harus berani menanggung segala rtesiko.
B. Konsumen lebih mementingkan harga yang layak dan kualitas yang baik.
28. A. Selain kualitas dan pelayanan kita perlu memiliki image yang baik.
B. Konsumen lebih mementingkan harga yang layak dan kualitas yang baik.
30. A. Bila ingin bisnis berkembang, kita harus berani menanggung resiko.
B. Hanya kontrak perjanjian yang membuat bisnis kita menjadi pasti.
31. A. Saya tidak ingin kehilangan banyak hal dengan bekerja pada orang lain.
B. Rasa aman adalah hal yang hilang ketika bekerja pada orang lain.
LEMBAR SKORSING
THE CARLAND ENTERPRENEURSHIP INDEX (CEI)
Jawaban responden yang masuk pada kolom “OK” diberi nilai “I”, sedangkan
jawaban yang masuk kolom kosong diberi nilai “O”, Jumlah nilai keseluruhan
akan menunjukkan nilai CEI dari responden bersangkutan.
76
No A B
01 ok 0 No A B No A B
02 O ok 12 ok 0 23 0 Ok
03 O ok 13 ok 0 24 ok 0
04 ok 0 14 0 ok 25 ok 0
05 ok 0 15 0 ok 26 0 Ok
06 0 ok 16 ok 0 27 0 Ok
07 0 ok 17 ok 0 28 ok 0
08 ok 0 18 0 ok 29 ok 0
09 ok 0 19 0 ok 30 0 Ok
10 0 ok 20 ok 0 31 0 Ok
11 0 ok 21 ok 0 32 ok 0
Jlh -- -- 22 0 ok 33 ok 0
Jlh -- -- Jlh -- --
1. Manager style for Prosdem. Tidak ada yang mendominasi antara integratif,
left brain, ataupun right brain artinya memanfaatkan otak kiri maupun otak
kanan secara bergantian sesuai dengan kebutuhan situasi manajemen fakta dan
oerasaan dapat ditangani dengan baik, tapi cenderung juga mengambil
keputusan atas situasi belaka, tentunya setelah mempelajari fakta dan masukan
yang dibereikan staf manajemen.
PETUNJUK PENGISIAN.
Pilih salah satu diantara jawaban A dan B yang paling sesuai dengan kepribadian
dan kebiasaan anda (lingkari tanda hurupnya). Selamat mengisi.
12. Untuk mendekati seseorang saya lebih suka mengarah pada hal-hal yang
bersifat:
(a) obyektif.
(b) pribadi.
(b) melukiskan suatu hal dengan membandingkan pada hal lain yang hampir
sama
32. Dalam mengambil keputusan saya merasa lebih nyaman bila mendasarkan
pada,
(a) norma-norma.
(b) perasaan-perasaan.
82
36. Dalam interaksi baru yang tidak rutin dengan orang lain akan,
(a) memberikan dorongan dan semangat bagi saya.
(b) mengganggu ketenangan saya.
37. Saya lebih sering menjadi seorang,
(a) yang menyukai kepraktisan.
(b) yang suka berkhayal.
46. Menurut saya pernyataan yang lebih tepat dianggap sebagai pujian,
(a) dia adalah seorang yang berpikir sangat rasional.
(b) dia adalah seorang yang berperasaan sangat halus.
56. Dalam perselisihan dengan orang lain, menurut saya sebenarnya banyak hal
yang,
(a) dapat dirundingkan kembali.
85
(KTS)
I II III IV V VI VII
A B A B A B A B A B A B A B
1 x 2 3 4 5 6 7
8 x 9 10 11 12 13 14
15 16 17 18 19 20 21
22 x 23 24 25 26 27 28
29 x 30 31 32 33 34 35
36 x 37 38 39 40 41 42
88
43 44 45 46 47 48 49
50 x 51 52 53 54 55 56
57 x 58 59 60 61 62 63
64 x 65 66 67 68 69 70
8 2 4 6 4 6 6 4 9 1 3 7 4 6
8 12 15 5 7 13
8 2 8 12 15 5 7 13
E I S N T F J P
Keterangan
S = Sensing = pengertian.
N = Intiutive = berdasarkan intuisi.
T = Thinking = pikiran.
F = Feeling = perasaan.
P = Perceiving = yang dirasakan.
I = Introverts = individualistis.
E = Extroverts = orang yang mementingkan hal-hal lahiriah.
J = Judmen = Penilai
89
10. ESFP = Senang bepergian, mudah tergiur, terbuka, mudah bergaul dan pandai
menyenangkan orang lain, menyukai olah raga dan kreatif, lebih suka
berpikir praktis daripada teoritis.
12. ENTP = Cekatan, kemampuan sedang-sedang saja, pandai dalam banyak hal,
pandai berdialog, dan jujur.
13. ESTJ = Praktis, realistis, suka mengatur, rajin, cuek artinya tidak senang
terhadap masalah yang tidak bewrhubungan langsung dengan dirinya.
14. ESFJ = Panas hati, banyak bicara, terkanal, banyak teman, jujur, suka
kooperatif, suka kerja keras dengan penuh semangat, agak tertarik
pada dunia maya (abstract) dan pekerjaan yang bersifat teknis.
15. ENFJ = Responsive (cepat tanggap), handal, suka membantu teman yang
menghadapi kesulitan, ramah, populer, suka memuji dan kritis.
16. ENTJ = Serius, jujur, atau terus terang, tegas, memiliki jiwa kepemimpinan
yang baik, pandai dalam banyak hal, pandai bicara.
91
LEARNING CURVE
1. Learning curve atau Experience Curve adalah perbandingan antara waktu rata-
rata yuang diperlukan untuk menghasilkan n produk dengan waktu rata-rata
yang diperlukan untuk menghasilkan n/2 produk.
Yn = an – b
Keterangan:
Yn = waktu rata-rata komulatif.
a = waktu yang diperlukan untuk membuat unit pertama.
92
Yt = anC
Keterangan:
Yt = waktu total komulatif.
a = waktu yang diperlukan untuk membuat unit pertama.
n = unit komulatif yang diproduksi.
c = exponen yang berkaitan dengan learning curve, b + c = 1.
Contoh, Diketahui:
a = 100
n =1
ER = 80%
Jawab:
Untuk n = 2,
Waktu total = 2 x 80 jam = 160 jam,
bukan = 2 x 100 jam = 200 jam.
Untuk n = 4,
93
Dengan demikian :
Yn
ER x 100%
Y n/2
Keterangan:
Yn = waktu rata-rata yang diperlukan untuk memproduksi n unit
Y n/2 = waktu ratar-rata yang diperlukan untuk memproduksi n/2 produk
Waktu individual
t
94
Yn = an – b
R
# ) Exponen c, pada model pendekatan terhadap waktu total
komulatif (exponennya positif)
Yt = an C
R
Bila diketahui ER atau LR 70%; n = 2; a = 100, berapakah nilai b dan c.
Yn = anb
70 = 100 (2) b
log 70/100
b = ------------
log 2
= 0,5146
= 0,5146
c = 1 0,5146
= 0, 4854.
Yn
Rumus: ER atau LR = ------------- x 100%
Y n/2
Diketahui: n = 1; a = 1;
n = 20; = = = 16 hari. Yt
Untuk menentukan ER atau LR, dapat dikerjakan dengan bantuan exponen b
atau c.
Yn = anb
0,8 = 1 (20)b
log 0,8/1
b = -------------- = - 0,0744 b = 0,0745
log 20
Yn 2 0,94967
ER atau LR = --------- = ------ = -------------
Yn/2 2/2 1
= 0,94967
= 95%
BIAYA PRODUKSI
Barang
setengah jadi
Biaya Tenaga Proses I
Kerja
Proses II
Proses III
Biaya
Pabrikasi
Barang
Jadi
Persediaan
Barang Jadi Hasil penjualan
Biaya produksi
Biaya penjualan
99
Biaya umum
dan administrasi
Biaya penjualan
Laba
Pesanan – 1
Biaya pabrikasi
a. Hasil penjualan
b. Biaya produksi
(meterial, tenaga kerja
dan pabrikasi
Biaya umum c. Biaya umum dan adm
dan administrasi d. Biaya penjualan
Laba
Pesanan – 1
Biaya penjualan
a. Hasil penjualan
b. Biaya produksi
(meterial, tenaga kerja
dan pabrikasi
c. Biaya umum dan adm
d. Biaya penjualan
100
Perbedaan antara produk utama (main produk) dengan produk sampingan (by
produk) didasarkan pada:
a) Besar kecilnya peranan produk itu dalam menghasilkan laba.
b) Besar kecilnya volume produksi.
c) Besar kecilnya hasil penjualan.
Selain produk utama, produk sampingan dan sampah atau aval, ada lagi
satu produk yaitu produk sejajar. Produk sejajar ini timbul bila produk utama
lebih dari satu. Beberapa produk utama itulah yang disebut produk sejajar.
Rp.550.000
Produk A adalah = = Rp. 550.
1000
PENGAWASAN KUALITAS
c) Memberikan service gratis bagi semua barang yang dijual oleh perusahaan
itu.
3. Upaya pengendalian mutu.
Kemampuan suatu produk untuk memenuhi kebutuhan konsumen
ditentukan oleh banyak faktor antara lain:
a) Kekuatan
b) Daya tahan
c) Kehalusan
d) Kenyamanan
e) Ketajaman
f) Keluwesan
g) Komposisi warna
h) Kepraktisan, dan lain-lain.
c) Biaya atas pengurangan nilai barang yang dites. Misalnya rokok dites,
maka nilainya akan habis.
R Ro
QCC -
q q
Keterangan:
QCC = total biaya pengawasan mutu.
R = jumlah produk yang dites.
O = biaya pengetesan kualitas setiap kali melakukan tes.
Q = jumlah produk yang dites.
Keterangan:
TQCC = total biaya tas kualitas
QCC = total biaya pengawasan mutu
104
Gambar 1: Hubngan antara TQCC, QCC dan QAC dapat dilihat pada
halaman berikut:
Biaya
TQCC
QAC = c.q
R.O
QCC = ------ = peng
q
quantitas.
Q
QACC = QCC
QAC = cq
QCC =Ro/q = = = jadi cq = Ro/q
R.O
cq = -----
q
----------------- x q
cq2 = Ro
105
Ro
q2 = -----
c
Ro
q
C
Keterangan:
q = jumlah produk yang rusak / dikehendaki.
R = jumlah produk yang dites.
o = biaya pengetesan.
c = biaya jaminan.
106
DAFTAR PUSTAKA
MANAJEMEN OPERASIONAL
(lanjutan)
Dosen
Dr. IBN UDAYANA, M Si
108
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA
FAKULTAS EKONOMI
TAMANSISWA
YOGYAKARTA
2019