Anda di halaman 1dari 7

PROSEDUR TERPADU

SISTIM IJIN KERJA


No. Prosedur No. Revisi Tanggal Berlaku Halaman
PRO – WM / 24 01 01 Juni 2008 1/7
1. TUJUAN

Tujuan dari ijin kerja adalah untuk menyiapkan cara penyampaian yang efektif dan sistematis
dalam memelihara sistim pengontrolan dan melaksananakn kegiatan-kegiatan kerja, untuk
memastikan bahwa kondisi-kondisi dan peralatan kerja selalu aman dan akan tetap aman
selama pekerjaan dilakukan.

2. RUANG LINGKUP
Prosedur izin kerja dilaksanakan di seluruh area kerja perusahaan meliputi setiap pekerjaan
fisik yang berpengaruh terhadap factor keselamatan pekerja dan lingkungan sekitarnya.

3. D E F I N I S I
-
4. DOKUMEN PENDUKUNG
4.1. Persyaratan Standar OHSAS 18001:2007

5. URAIAN PROSEDUR

Surat ijin kerja merupakan ijin tertulis untuk melakukan pekerjaan khusus dalam suatu masa
waktu tertentu, dibawah kondisi normal dengan maksud untuk melaksanakan pekerjaan
dengan cara yang aman dan selamat. Surat ijin kerja dikeluarkan oleh pimpinan yang
bertanggung jawab atas suatu wilayah kerja dimana kegiatan kerja tersebut berlangsung
(daerah kekuasaan/ area authority).

Mereka juga menyediakan "Daftar periksa (check list)" untuk memeriksa persiapan peralatan dan
tempat dimana pekerjaan yang dimaksud dilakukan. Apabila hal ini dijalankan dengan benar,
surat ijin kerja tersebut dapat membuktikan bahwa peralatan dan tempat kerja sudah aman
untuk pekerjaan yang diusulkan.

Meskipun hanya orang yang berwenang setempat yang berhak untuk mengeluarkan suatu
surat ijin kerja, namun setiap orang diperbolehkan untuk menunda pelaksanaan surat ijin
tersebut bila terlihat ada kondisi yang tidak aman atau kondisinya berubah. Keselamatan
merupakan tanggung jawab dari semua pihak, meskipun dibeberapa tingkatan kerja telah
dapat ditangani, saat kondisi di daerah kerja atau tempat kerja mengalami pembahan maka
PROSEDUR TERPADU
SISTIM IJIN KERJA
No. Prosedur No. Revisi Tanggal Berlaku Halaman
PRO – WM / 24 01 01 Juni 2008 2/7
pekerjaan tersebut harus dihentikan secepatnya.

Prosedur surat ijin kerja tersebut dibuat sebagai alat untuk melaksanakan pengontrolan-
pengontrolan terhadap suatu pekerjaan berupa :
a. Menyediakan keterangan tertulis dan instruksi terhadap bahaya yang harus dihindarkan atau
dihilangkan selama pekerjaan berlangsung serta alat pelindung diri dan pelindung
keselamatan lainnya yang diperlukan.
b. Untuk menjamin bahwa pengujian (test) yang benar telah dilakukan sebelum pekerjaan
dimulai.
c. Untuk menentukan daerah kerja yang tepat, dan menentukan batas yang diperlukan guna
menjamin keselamatan.
d. Untuk menyediakan pemberitahuan yang cukup kepada seluruh bagian yang terlibat sebelum
melakukan pekerjaan.
e. Untuk menegaskan tanggung jawab pekerjaan yang akan dilakukan, dan tanda tangan dari
bagian yang terlibat, menjamin bahwa semua anggota yakin akan kontrol keselamatan
yang dilakukan.

Selama pekerjaan apa saja berlangsung, dan bilamana pekerjaan tersebut perlu untuk di
perpanjang waktunya melebihi waktu yang telah ditetapkan sebagai surat ijin asli, surat ijin
tersebut harus diperbaharui dan disahkan oleh pimpinan didaerah tersebut untuk pengamanan
lanjutan.

Seluruh anggota yang terlibat dalam sistim surat ijin kerja tersebut, harus orang yang telah
dilatih secara resmi dan yang benar-benar mengerti akan tugas dan tanggung jawabnya.

Ada beberapa macam jenis sistim ijin kerja (work permit system) yang digunakan untuk
melaksanakan suatu pekerjaan yang sesuai dengan pekerjaan yang akan dilakukan yaitu
antara lain :
1. Surat Ijin Pekerjaan Panas (Hot Work Permit) diperlukan apabila akan melaksanakan
pekerjaan panas yang antara lain : pengelasan, pemotongan dengan api dan sand blasting.
2. Surat Ijin Pekerjaan Dingin (Cold Work Permit), pekerjaan yang akan dilakukan antara
lain adalah : pengecatan, pekerjaan sipil (tanpa mesin), pekerjaan bangunan
3. Surat Ijin Pekerjaan Listrik (Electric Work Permit), diperlukan apabila akan
melakukan pekerjaan yang antara lain untuk isolasi tenaga listrik, perbaikan dan
PROSEDUR TERPADU
SISTIM IJIN KERJA
No. Prosedur No. Revisi Tanggal Berlaku Halaman
PRO – WM / 24 01 01 Juni 2008 3/7
penggantian breaker atau pemasangan sistim tenaga listrik baru.
4. Surat Ijin Kendaraan (Vehicle Entry Permit) diperlukan apabila kendaraan atau alat
berat lainnya akan memasuki suatu daerah yang rawan terhadap suatu bahaya kebakaran.
5. Surat Ijin Pekerjaan Penggalian (Excavation Work Permit), diperlukan apabila akan
melakukan pekerjaan penggalian untuk menanam suatu alat penunjang pekerjaan (misalnya
kabel untuk listrik, pipa yang digunakan untuk minyak).
I. SURAT IJIN PEKERJAAN PANAS (HOT WORK PERMIT)

Bentuk surat ijin kerja panas yang digunakan biasanya adalah yang berwarna merah. Surat ijin
kerja tersebut harus terdiri atas satu 1 (satu) lembar surat ijin asli dan dua 2 (dua) lembar salinan
yang akan dibagikan kepada :

Asli, ditempatkan pada departemen yang mengeluarkan surat ijin tersebut. Salinan pertama,
kepada HSE departemen. Salinan kedua, dipasang ditempat kerja oleh pekerja yang
melaksanakan pekerjaan tersebut.

Adalah sangat penting bahwa surat ijin yang benar dikeluarkan hanya untuk kepentingan
pekerjaan yang dinginkan, dan pengontrolan telah di laksanakan oleh seluruh karyawan yang
terlibat dalam pekerjaan tersebut, dan semua tindakan pecegahan yang diperlukan serta
persiapan- persiapan telah dilaksanakan dan dimengerti.

III. KETERANGAN TENTANG SURAT IJIN KERJA


III.1. RUANG LINGKUP KERJA IJIN KERJA PANAS

Surat ijin kerja panas di buat bagi setiap pekerjaan yang dilakukan didalam daerah yang telah
ditetapkan dimana terdapat sumber bahaya kebakaran yang potensial, hal ini termasuk :
a. Pengelasan
b. Semua peralatan yang bertekanan udara
c. Semua peralatan listrik
d. Semua mesin pembakar yang digunakan dalam suatu daerah proses
e. Semua alat listrik untuk mengiris atau alat pemotong
f. Daerah tempat mengontrol pelepasan gas yang dapat menjadi daerah yang sangat
potensial bahayanya.
PROSEDUR TERPADU
SISTIM IJIN KERJA
No. Prosedur No. Revisi Tanggal Berlaku Halaman
PRO – WM / 24 01 01 Juni 2008 4/7

Jika memungkinkan, kerja panas harus selalu di minimalkan di dalam suatu daerah kerja.
Dan dalam pelaksanaannya, lakukan pekerjaan dingin atau lakukan dibengkel kerja atau pada
daerah aman lainnya yang telah ditentukan.

III.2. MASA PERSIAPAN ATAU TEST

Sebelum surat ijin kerja panas dikeluarkan oleh penguasa daerah setempat, pengawas yang
bertanggung jawab atas operasi kerja setempat harus menginspeksi tempat tersebut,
membawa "Gas Detector" dan menegaskan bahwa tindakan pencegahan untuk keselamatan yang
diperlukan seperti yang tertulis dalam surat ijin kerja telah dilaksanakan.

III.3. TINDAKAN PENCEGAHAN UNTUK KESELAMATAN

1. Semua bahan yang mudah terbakar didalam daerah kerja panas harus dipindahkan atau
dilindungi. Sebelum dikeluarkan surat ijin kerja panas daerah tersebut harus ditest untuk
menjaga kemungkinan adanya uap bahan bakar.
2. Semua bahan hydrocarbon dan saluran pembuangan lainnya yang ada di tempat kerja
tersebut harus ditutup. Semua saluran pembuangan harus segera dibuka kembali setelah
pekerjaan panas selesai dilaksanakan.
3. Jika pekerjaan panas dilakukan dalam daerah tertutup yang mengandung gas
hydrocarbon, ruang tersebut harus bebas dari gas dan bila perlu adakan tindakan
pencegahan untuk menjamin bahwa ruang tersebut bebas dari sisa gas.

IV. MENDAPATKAN SURAT IJIN KERJA


IV.1. DAERAH KERJA

Berikut ini merupakan langkah-langkah penjelasan tentang apa yang diperlukan untuk
mendapatkan ijin kerja:

Setelah pekerja menerima perintah kerja dari pengawasnya, dia langsung menuju ke
penguasa daerah setempat untuk mendapatkan ijin guna melaksanakan pekerjaannya.
PROSEDUR TERPADU
SISTIM IJIN KERJA
No. Prosedur No. Revisi Tanggal Berlaku Halaman
PRO – WM / 24 01 01 Juni 2008 5/7

Penguasa daerah selempat (Area Authority) akan mengeluarkan surat ijin yang sesuai setelah :
a. Operator telah menyiapkan daerah kerja untuk melakukan pekerjaan dengan aman.
b. HSE Departemen telah diberitahu mengenai pekerjaan tersebut.
c. Baik pekerja maupun pengawas setempat telah mengerti dan setuju mengenai hal-hal yang
tertulis di dalam surat ijin kerja (juga tentang penegasan jenis pekerjaan yang dilakukan,
persiapan keselamatan, tindakan pencegahan untuk keselamatan dan perlengkapan
keselamatan yang diperlukan untuk pekerjaan tersebut).

IV.2. DISTRIBUSI

Salinan surat ijin kerja harus dibagikan kepada :


1. Pengawas setempat yang mengeluarkan surat ijin kerja yang akan memasang surat ijin kerja
panas tersebut di ruang Kontrol atau tempat yang telah ditetapkan.
2. Orang yang bekerja dibawah kontrol surat ijin akan memasang salinan surat ijin tersebut
di tempat kerja mereka.
3. HSE Departemen akan menyimpan salinan surat ijin tersebut.

IV.3. PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN

Sebelum pekerjaan dilakukan, orang yang berwenang (pelaksana kerja) harus meneliti kembali
seluruh isi surat ijin kerja untuk memastikan mereka benar-benar mengerti mengenai kondisi
kerjanya.

Jika kondisi kerja berubah dan/ atau terlibat dalam suatu keadaan yang berbeda dari keadaan
yang telah di tentukan dalam surat ijin kerja; semua bentuk pekerjaan harus dihentikan. Semua
orang yang terlibat akan meninjau kembali situasi kerja tersebut dan mengambil langkah yang
diperlukan untuk melihat kemungkinan pekerjaan tersebut dapat dilanjutkan kembali dengan
aman. Surat ijin kerja kemudian akan dikeluarkan kembali.

Apabila pekerjaan telah selesai dilakukan, atau masa berlakunya habis, orang yang terlibat
dalam pekerjaan tersebut (petugas pelaksana) akan mengembalikan surat ijin tersebut kepada
ruang kontrol atau penguasa daerah. Penguasa daerah/ area authority (petugas yang
PROSEDUR TERPADU
SISTIM IJIN KERJA
No. Prosedur No. Revisi Tanggal Berlaku Halaman
PRO – WM / 24 01 01 Juni 2008 6/7
berwenang) akan mengakhiri pekerjaan yang telah diselesaikan atau pun belum selesai karena
masa kerjanya telah habis.

Jika pekerjaan dilanjutkan dengan bentuk kerjaan yang sama dikemudian hari, surat ijin yang baru
akan dibuat dan proses yang sama akan diulang kembali.

IV.4. MASA BERLAKUNYA

Batas waktu yang di tetapkan dalam surat ijin kerja biasanya dari jam 06.00 pagi hingga jam
18.00 sore hari waktu setempat. Tidak satu pekerjaan pun yang diijinkan setelah hari gelap
kecuali dalam keadaan tertentu, dan hanya setelah mendapat persetujuan dari Manajer Operasi
Lapangan atau orang yang berwenang ditempat kerja tersebut.

V. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KHUSUS

Secara garis besar tugas dan tanggung jawab khusus dari semua bagian :
a. Departemen Head (Pengawas Daerah/Area Authority)
a. Tanggung jawab ini memastikan bahwa setiap pekerja atau peralatan yang
diperlukan untuk bekerja telah aman sebelum memulai setiap pekerjaan.
b. Menyetujui dan mengeluarkan seluruh surat ijin yang ada didalam daerah tanggung
jawabnya.
c. Menarik kembali semua surat ijin kerja yang telah dikeluarkan apabila kondisi kerjanya
menjadi tidak aman.
d. Memasang surat ijin di ruang kontrol atau daerah yang telah ditentukan lainnya.
b. Supervisor Daerah Kerja
a. Bertanggung jawab secara langsung untuk menjadikan semua peralatan menjadi aman
di dalam daerah dimana pekerjaan dilaksanakan.
b. Melaporkan kepada Pengawas daerah setempat (Area Authority) bahwa tindakan
pencegahan untuk keselamatan telah diambil dan semua peralatan telah aman.
c. Menghentikan pekerjaan di daerah kerja tersebut apabila kondisi kerja menjadi tidak
aman.
d. Memastikan Peralatan Perlengkapan Diri yang tepat untuk digunakan sebelum
PROSEDUR TERPADU
SISTIM IJIN KERJA
No. Prosedur No. Revisi Tanggal Berlaku Halaman
PRO – WM / 24 01 01 Juni 2008 7/7
memulai setiap pekerjaan.

c. Supervisor atau Pimpinan proyek


a. Memastikan bahwa semua pelaksana kerja telah menyediakan semua surat ijin kerja
yang sesuai sebelum memulai pekerjaan.
b. Memastikan semua pelaksana kerja mengetahui, mengerti dan mematuhi semua surat
ijin mengenai segala kondisi dan persyaratan.
c. Memastikan Peralatan Perlengkapan Diri yang lepat untuk digunakan sebelum memulai
setiap pekerjaan.
d. Petugas HSE atau HSE Representative
a. Menyediakan sesuai persyaratan, menginstruksikan dan memberi saran mengenai
perlengkapan keselamatan atau peraturan yang berhubungan dengan surat ijin yang
telah dikeluarkan.
b. Menginspkesi tempat kerja yang telah ditentukan untuk memastikan bahwa tindakan
pencegahan untuk keselamatan telah dilakukan dan semua instruksi di patuhi dan
dilaksanakan. Untuk semua ijin kerja, memeriksa atau menginspeksi sebelum
mengeluarkan surat ijin kerja.
c. Memastikan bahwa semua gas beracun dan gas yang mudah terbakar telah ditest oleh
orang yang ahli.
d. Menghentikan pekerjaan di daerah tersebut apabila kondisi menjadi tidak aman.
e. Memastikan bahwa "penjaga khusus" untuk pemadam kebakaran disediakan dan
dilengkapi dengan alat pemadam api ringan dan/ atau air dalam bentuk spray telah
tersedia.

VI. PEKERJAAN YANG TIDAK TERMASUK DALAM SURAT IJIN

Pekerjaan rutin yang dilakukan di bengkel kerja yang arnan yang telah ditentukan tidak harus
dimasukkan dalam surat ijin tersebut, meskipun kadang-kadang perlu memberitahu anggota HSE
atau HSE Representative apabila melakukan test gas yang mudah terbakar atau test oksigen
atas peralatan yang dibawa kedalam bengkel untuk perbaikan.

5. LAMPIRAN
-

Anda mungkin juga menyukai