Anda di halaman 1dari 28

PENUNJUKAN LANGSUNG

PERMINTAAN BERULANG
(REPEAT ORDER) JASA KONSTRUKSI
DI KEMENTERIAN PUPR
Peningkatan Kapasitas Stakeholder Pengadaan
(PenTas Pengadaan) LKPP:
Permasalahan dan Pelaksanaan Repeat Order pada
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
RIWAYAT PENDIDIKAN
SMA Negeri 1 Medan
S1 Teknik Sipil, UGM
S2 Construction Contract Management, UTM

RIWAYAT JABATAN
Staf BP Konstruksi PU 2009
Kasi Penjaminan Mutu, Dit. KSP, 2015
Kasi Pasar Nasional, Dit. Investasi, 2016
Kasi Standar dan Pedoman, Dit BPJK, 2017
Ahli Muda Pembina Jasa Konstruksi, 2020
Ahli Madya Pembina Jasa Konstruksi, 2022

RIWAYAT PENUGASAN
Tim Penyusun beberapa regulasi Pengadaan Jasa Konstruksi di
FANI DHUHA - 081376192983 Kementerian PUPR, seperti: PM PUPR Nomor 07 Tahun 2019, PM
kepala balai pelaksana pemilihan jasa konstruksi PUPR Nomor 14 Tahun 2020, PM PUPR Nomor 01 Tahun 2020,
wilayah kepulauan riau PM PUPR Nomor 25 Tahun 2020, SE Menteri PUPR Nomor 18
direktorat jenderal bina konstruksi Tahun 2021, SE Menteri PUPR Nomor 19 Tahun 2021, SE Menteri
PUPR Nomor 20 Tahun 2021
OUTLINE

1 LATAR BELAKANG DAN URGENSI

2 MUATAN SE MENTERI PUPR

3 PEMBELAJARAN LAPANGAN

Repeat Order Jasa Konstruksi 3


1
LATAR BELAKANG DAN URGENSI
REPEAT ORDER

Repeat Order Jasa Konstruksi 4


LATAR BELAKANG DAN URGENSI
KARAKTERISTIK TENDER DAN SELEKSI

Proses Tender dan Seleksi Kualitas Dokumen Penawaran tidak


memerlukan waktu yang panjang selalu sejalan dengan kualitas
(contoh di Kementerian PUPR Kompetisi antara penyedia profesional pelaksanaan pekerjaan di lapangan
Tender 45 hari, Seleksi 60 hari) dengan penyedia “modal koper”

Repeat Order Jasa Konstruksi 5


LATAR BELAKANG DAN URGENSI

HARAPAN KEPADA REPEAT ORDER

PERCEPATAN PENGHARGAAN QUALITY


Proses Bisnis Atas Kinerja Improvement

Percepatan proses Reward kepada penyedia Peningkatan kualitas


pemilihan Penyedia Jasa jasa yang berkinerja baik pekerjaan dan layanan
untuk mendukung melalui sistem penilaian melalui Penyedia Jasa
percepatan kinerja yang terbukti profesional
pembangunan
infrastruktur

Repeat Order Jasa Konstruksi 6


Pedoman Teknis RO

PERATURAN LKPP NOMOR SE KEPALA LKPP NOMOR


SE MENTERI PUPR SE MENTERI PUPR
5 TAHUN 2022 3 TAHUN 2022
NOMOR 20 TAHUN 2021 NOMOR 17 TAHUN 2022
Pedoman Penyediaan Pedoman Operasional
Infrastruktur dan Pengadaan Tertib Pedoman Operasional
Barang/Jasa yang Lainnya
Penjelasan Atas Tertib Penyelenggaraan
Penyelenggaraan
dengan Kekhususan dalam
Pelaksanaan Penunjukan
Penunjukan Langsung
rangka Kegiatan Persiapan,
Penunjukan Langsung Langsung Permintaan
Permintaan Berulang
Pembangunan, dan
Permintaan Berulang Berulang (Repeat Order)
(Repeat Order) Dalam
Pemindahan Ibu Kota Negara,
(Repeat Order) Dalam Pengadaan
Pengadaan Jasa
serta Penyelenggaraan
Pengadaan Jasa Pekerjaan Konstruksi Di
Konsultansi Konstruksi Di
Pemerintahan Daerah Khusus
Konsultansi Kementerian PUPR
Kementerian PUPR
Ibu Kota Nusantara

LINGKUP NASIONAL LINGKUP PUPR


Repeat Order Jasa Konstruksi 7
2
MUATAN
SURAT EDARAN MENTERI PUPR
RO JASA KONSULTANSI KONSTRUKSI
DAN RO PEKERJAAN KONSTRUKSI

Repeat Order Jasa Konstruksi 8


Pedoman Teknis RO di Kemen PUPR

SE PUPR No.20/2021

Metode Pemilihan Melalui • Belum ada penjelasan detail tatacara


Penunjukan Langsung pelaksanaan PL-RO sehingga PL-RO belum
Permintaan Berulang terimplementasi;
(Repeat Order) untuk
Jasa konsultansi
• Rata-rata terdapat ±3.000 paket jasa
konstruksi konsultansi Konstruksi dan ±2.500 paket
pekerjaan konstruksi di Kementerian PUPR
yang dilaksanakan setiap tahunnya;
• Secara lingkup pekerjaan, paket jasa
Metode Pemilihan Melalui
Penunjukan Langsung konstruksi tersebut bersifat sejenis dan
Permintaan Berulang berulang setiap tahunnya, seperti pekerjaan
(Repeat Order) untuk perencanaan /perancangan, pekerjaan
pekerjaan konstruksi pengawasan/supervise, pembangunan .
SE PUPR No.17/2022

Repeat Order Jasa Konstruksi 9


MUATAN DALAM SE

Kriteria Penunjukan Batasan Kriteria dan Tata Cara


Langsung Penunjukan Penilaian Kinerja Penyelenggaraan
Permintaan Langsung Penyedia Jasa Permintaan
Berulang Permintaan Berulang
Berulang
KRITERIA RO JASA KONSULTANSI KONSTRUKSI

Kriteria Pekerjaan Yang Berkaitan


Dan/Atau Ruang Lingkupnya Sama Kriteria Desain Berulang
Dengan Pekerjaan Sebelumnya
Pekerjaan sejenis dengan pekerjaan sebelumnya;

Uraian pekerjaan, metodologi pekerjaan, dan


keluaran/output yang dihasilkan tidak melebihi
paket pekerjaan sebelumnya; dan/atau

jumlah, jenis keahlian, dan waktu penugasan


tenaga ahli tidak melebihi pekerjaan sebelumnya.
KRITERIA PEKERJAAN RO PK

KRITERIA 3
KRITERIA 1
Nilai Harga Perkiraan
Pekerjaan sejenis Sendiri (HPS) tidak
sesuai subklasifikasi dan melebihi nilai kontrak
lingkup pekerjaan yang akhir pekerjaan
sama dengan konstruksi sebelumnya
pekerjaan konstruksi
sebelumnya KRITERIA 4
Memiliki tingkat
KRITERIA 2 risiko keselamatan
Memiliki kualifikasi dan konstruksi yang tidak
segmentasi pemaketan lebih dari pekerjaan
yang sama dengan konstruksi
pekerjaan konstruksi sebelumnya
sebelumnya
Repeat Order Jasa Konstruksi 12
BATASAN PEKERJAAN RO JKK DAN PK

Jasa Konsultansi Konstruksi Pekerjaan Konstruksi

Pekerjaan konstruksi sebelumnya


Dilakukan oleh BP2JK yang sama; merupakan hasil pemilihan penyedia
melalui tender
Paling banyak 2 kali dalam tahun
anggaran yang sama dan/atau tahun Paling banyak 2 kali dalam tahun
berikutnya paling lama 3 tahun anggaran anggaran yang sama dan/atau tahun
sejak pekerjaan sebelumnya; dan berikutnya paling lama 3 tahun anggaran
sejak pekerjaan sebelumnya; dan

Segmentasi pemaketan sama dengan Penilaian Kinerja Penyedia RO pertama


pekerjaan sebelumnya sebagai syarat RO kedua kali

Repeat Order Jasa Konstruksi 13


KRITERIA PENYEDIA JASA RO
Jasa Konsultansi Konstruksi Pekerjaan Konstruksi

Memiliki kinerja Baik atau Sangat Baik untuk


Memiliki kinerja Baik atau Sangat Baik
berdasarkan penilaian PPK pada pekerjaan 1 kualifikasi Usaha Kecil dan Usaha Menengah,
sangat baik untuk kualifikasi Usaha Besar
sebelumnya dengan ketentuan berdasarkan penilaian PPK pada pekerjaan
sebelumnya dengan ketentuan
Memiliki kualifikasi dan subklasifikasi Memiliki kualifikasi dan subklasifikasi usaha
usaha yang sama dengan pekerjaan 2 yang sama dengan pekerjaan sebelumnya
sebelumnya

Apabila Penyedia Jasa melakukan KSO, Apabila Penyedia Jasa melakukan KSO, dapat
dapat ditunjuk ulang sepanjang harus ditunjuk ulang sepanjang harus melakukan KSO
melakukan KSO dengan Penyedia Jasa dan
3 dengan Penyedia Jasa dan leadfirm yang
leadfirm yang sama sama

Repeat Order Jasa Konstruksi 14


PENILAIAN KINERJA PENYEDIA JASA
PPK melakukan penilaian kinerja setelah:
1. Penyedia melakukan serah
terima hasil pekerjaan Penilaian kinerja
melalui BAST akhir; Penyedia (atas
2. PPK menghentikan Kontrak pelaksanaan pekerjaan
dan pekerjaan tidak dapat selama masa Kontrak)
dilanjutkan/diselesaikan; dilaksanakan melalui
3. PPK melakukan Pemutusan Aplikasi SIKaP
Kontrak; atau
4. PPK dan Penyedia
menyepakati Pengakhiran
Kontrak.

Bila penilaian kinerja belum


Dalam Menilai kinerja dapat dilakukan melalui
Penyedia, PPK dapat dibantu Aplikasi SIKaP, PPK
oleh Pengelola Pengadaan menuangkan hasil penilaian
Barang/Jasa, tenaga ahli dalam dokumen penetapan
dan/atau pihak lain yang penilaian kinerja Penyedia.
kompeten.

Repeat Order Jasa Konstruksi 15


PENILAIAN KINERJA PENYEDIA JASA
Kriteria dan Skor Penilaian Kinerja Penyedia Jasa
1. Kualitas dan Kuantitas Pekerjaan (30%)
Kriteria Skor Uraian
Buruk 0 Terjadi Pemutusan Kontrak Sepihak oleh PPK.
Cukup 1 >50% hasil pekerjaan memerlukan perbaikan/ penggantian agar sesuai dengan ketentuan dalam kontrak.
Baik 2 ≤50% hasil pekerjaan memerlukan perbaikan/ penggantian agar sesuai dengan ketentuan dalam kontrak.
Sangat Baik 3 100% hasil pekerjaan sesuai dengan ketentuan dalam kontrak.

2. Biaya (20%)
Kriteria Skor Uraian
Buruk 0 Terjadi Pemutusan Kontrak Sepihak oleh PPK.
a. Tidak menginformasikan sejak awal atas kondisi yang berpotensi menambah biaya; dan
Cukup 1 b. Mengajukan perubahan kontrak yang akan berdampak penambahan total biaya tanpa alasan yang memadai
sehingga ditolak PPK.
a. Menginformasikan sejak awal atas kondisi yang berpotensi menambah biaya; atau
Baik 2
b. Mengajukan perubahan kontrak yang akan berdampak penambahan total biaya dengan alasan yang memadai.
Sangat Telah melakukan pengendalian biaya, sejak awal telah menginformasikan potensi penambahan biaya dan perubahan
3
Baik kontrak yang diajukan didasari dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.
Repeat Order Jasa Konstruksi 16
PENILAIAN KINERJA PENYEDIA JASA
Kriteria dan Skor Penilaian Kinerja Penyedia Jasa

3. Waktu (30%) 4. Layanan (20%)

Kriteria Skor Uraian Kriteria Skor Uraian


Buruk 0 Terjadi Pemutusan Kontrak Sepihak oleh PPK. Buruk 0 Terjadi Pemutusan Kontrak Sepihak oleh PPK.
Penyelesaian pekerjaan terlambat melebihi 50
Cukup 1 hari kalender dari waktu yang ditetapkan a. Penyedia lambat memberi tanggapan positif
dalam kontrak karena kesalahan Penyedia. atas permintaan PPK; dan
Cukup 1
b. Penyedia sulit diajak berdiskusi dalam
Penyelesaian pekerjaan terlambat sampai penyelesaian pelaksanaan pekerjaan.
dengan 50 hari kalender dari waktu yang
Baik 2 a. Merespons permintaan dengan penyelesaian
ditetapkan dalam kontrak karena kesalahan
Penyedia. sesuai dengan yang diminta; atau
Baik 2
b. Penyedia mudah dihubungi dan berdiskusi dalam
Penyelesaian pekerjaan sesuai dengan waktu penyelesaian pelaksanaan pekerjaan.
Sangat
3 yang ditetapkan dalam kontrak atau lebih
Baik a. Merespons permintaan dengan penyelesaian
cepat sesuai dengan kebutuhan PPK.
Sangat sesuai dengan yang diminta; dan
3
Baik b. Penyedia mudah dihubungi dan berdiskusi dalam
penyelesaian pelaksanaan pekerjaan.

Repeat Order Jasa Konstruksi 17


TATA CARA PENYELENGGARAAN RO

Proses penunjukan langsung permintaan berulang dilaksanakan dengan ketentuan:

1
Pelaksanaan
langsung
penunjukan
permintaan
2
berulang diusulkan oleh PPK Pengusulan RO PK dengan nilai
kepada BP2JK atau Tim pagu anggaran paling sedikit di
Pengadaan Barang/Jasa atas Rp100.000.000.000,-
(seratus miliar rupiah), Repeat
3
Khusus (TPBJK)
Order diusulkan setelah BP2JK/TPBJK melakukan
mendapatkan persetujuan konfirmasi kepada UKPBJ terkait
pejabat pimpinan tinggi pemenuhan batasan jumlah
madya maksimal penunjukan langsung
permintaan berulang untuk
penyedia jasa tertentu
1. Tahapan Persiapan Pengadaan
1. PPK melaksanakan persiapan pengadaan untuk paket yang akan dilaksanakan melalui metode
penunjukan langsung permintaan berulang (repeat order).
2. PPK menyampaikan dokumen persiapan pengadaan untuk paket pekerjaan yang akan
dilaksanakan dengan metode penunjukan langsung permintaan berulang (repeat order) kepada
Kepala BP2JK, dengan melampirkan:
Surat Permohonan Penunjukan Langsung Kerangka Acuan Kerja (KAK)/Spesifikasi
Permintaan Berulang (Repeat Order) Teknis

Surat Keputusan Penetapan sebagai PPK Harga Perkiraan Sendiri (HPS)


Dokumen Anggaran Belanja (RKA-KL) yang
telah ditetapkan Rancangan Kontrak

ID paket RUP Penilaian kinerja Penyedia pada SIKaP atau


Penetapan dan Risalah Penilaian Kinerja
Rencana waktu penggunaan jasa Penyedia
konsultansi konstruksi/pekerjaan konstruksi
2. Tahapan Persiapan Pemilihan
#1
#2

Pokja melakukan persiapan


pemilihan penunjukan Pokja menyusun
langsung permintaan berulang. jadwal sesuai dengan
kebutuhan.

Kepala BP2JK b. d.
menetapkan Pokja
Pemilihan setelah a.
dokumen persiapan
pengadaan
dinyatakan lengkap.
c. e.
Pokja menyusun dokumen
Pokja menyusun pemilihan penunjukan
tahapan penunjukan langsung permintaan
langsung permintaan berulang
berulang
2. Lanjutan ...

Persiapan Pemilihan oleh Pokja Pemilihan,


Pokja melakukan
b. persiapan pemilihan
meliputi:

penunjukan langsung 1) Reviu dokumen persiapan pengadaan penunjukan


permintaan berulang. langsung permintaan berulang (repeat order);
2) Penetapan metode pemilihan penyedia jasa melalui
permintaan berulang (repeat order);
3) Penetapan persyaratan penyedia jasa;
4) Penyusunan dan penetapan jadwal penunjukan
langsung permintaan berulang (repeat order); dan
5) Penyusunan dokumen pemilihan penunjukan langsung
permintaan berulang (repeat order).
2. Lanjutan...

Tahapan Penunjukan Langsung


Pokja menyusun
c. tahapan penunjukan
Permintaan Berulang:
langsung permintaan 1) Undangan prakualifikasi;
berulang. 2) Penyampaian dan evaluasi dokumen kualifikasi;
3) Pembuktian kualifikasi;
4) Penetapan hasil kualifikasi dan penyampaian undangan penunjukan
langsung permintaan berulang, apabila lulus kualifikasi;
5) Pemberian penjelasan;
Dalam hal penyedia jasa telah
terkualifikasi dalam SIKaP, Pokja
6) Penyampaian dan pembukaan dokumen penawaran;
Pemilihan tidak melakukan tahapan 7) Evaluasi dokumen penawaran;
sebagaimana dimaksud dalam 8) Klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya; dan
angka 1), angka 2), dan angka 3).
9) Penetapan dan pengumuman
3. Tahapan Pelaksanaan Pemilihan
Pokja Pemilihan melaksanakan tahapan Pelaksanaan
a. Pemilihan sebagai berikut:
b.
1) Pokja Mengundang serta menyampaikan 8) Pokja membuka dokumen penawaran
dokumen kualifikasi kepada pelaku usaha dan melakukan evaluasi (administrasi, Dalam hal penyedia jasa
yang akan dilakukan permintaan berulang; teknis, koreksi aritmatik & biaya); telah terkualifikasi
2) Pelaku usaha menyampaikan dokumen 9) Pokja melakukan klarifikasi dan dalam SIKaP
kualifikasi; negosiasi teknis dan biaya;
3) Pokja melakukan evaluasi kualifikasi; 10) Jika hasil evaluasi tsb. tidak memenuhi Pokja tidak melakukan
syarat, Pokja melaporkan kepada PPK; tahapan dalam huruf a:
4) Pokja melakukan pembuktian kualifikasi;
11) Pokja menyusun BA Hasil Penunjukan • angka 1),
5) Pokja melakukan penetapan hasil Langsung Permintaan Berulang;
kualifikasi dan penyampaian undangan, • angka 2),
apabila lulus kualifikasi; 12) Pokja
23 mengumumkan hasil penunjukan
langsung permintaan berulang di Sistem • angka 3),
6) Pokja memberikan penjelasan; Pengadaan Secara Elektronik (SPSE);
• angka 4).
7) Pelaku usaha menyampaikan dokumen 13) Pokja menyampaikan BA Hasil
penawaran dalam 1 file (berisi dokumen Penunjukan Langsung Permintaan
administrasi, teknis & biaya); Berulang kepada PPK melalui SPSE
dengan tembusan kepada Kepala
BP2JK.
3
PEMBELAJARAN LAPANGAN
REPEAT ORDER

Repeat Order Jasa Konstruksi 24


PEMBELAJARAN LAPANGAN

01 RO adalah penunjukan langsung, sehingga tidak


ada proses kompetisi. Maka perlu kehati-hatian
dalam pelaksanaan proses RO, hindari hal-hal
yang berpotensi menimbulkan perbedaan
pendapat;

02 Definisi “Pekerjaan sejenis”.


Umum terjadi perbedaan penafsiran atas maksud
“Pekerjaan sejenis”, misal apakah pekerjaan
perencanaan teknis gedung kantor 5 lantai
adalah sejenis dengan perencanaan teknis
Rumah Sakit 7 lantai?

Repeat Order Jasa Konstruksi 25


PEMBELAJARAN LAPANGAN
Proses RO menggunakan metode prakualifikasi,
03
sehingga umumnya sejak pengumuman PQ sd
penetapan penyedia akan memakan waktu 2
minggu. Untuk percepatan, pastikan penyedia
sudah terkualifikasi pada SIKAP;

04 Penyedia cenderung akan menawarkan


harga/biaya mendekati HPS (98-99%), untuk itu
perlu keyakinan bahwa HPS disusun secara
profesional dan dapat dipertanggungjawabkan;

05 Disarankan membatasi RO kepada penyedia yang


sama hanya 2x dalam 3 tahun, meskipun secara
aturan dimungkinkan lebih dari 2x sepanjang
pekerjaan yang menjadi dasar RO berbeda;
Repeat Order Jasa Konstruksi 26
PEMBELAJARAN LAPANGAN

06 Sebaiknya gunakan kinerja penyedia jasa


berdasarkan pengalaman yang terbaru sebagai dasar
menentukan apakah diberikan RO atau tidak;

07 Hindari baru sekarang melakukan penilaian


kinerja untuk paket-paket lama dengan tujuan
agar bisa RO;

08 Pastikan penyedia yang akan dilakukan RO dapat


memenuhi seluruh kelengkapan dan persyaratan
dokumen RO. Apabila terjadi RO gagal, maka
tindak lanjutnya adalah tender/seleksi;

Repeat Order Jasa Konstruksi 27


TERIMA KASIH
Peningkatan Kapasitas Stakeholder Pengadaan
(PenTas Pengadaan) LKPP:
Permasalahan dan Pelaksanaan Repeat Order
pada Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Anda mungkin juga menyukai