1 Judul RANCANG BANGUN MESIN PENGOLAH TAHU NIGARIN SEMI OTOMATIS
(BAGIAN: PENEKAN) 2 Jurnal JURNAL TEKNIK MESIN 3 Download https://mail-attachment.googleusercontent.com/attachment/u/0/? view=att&th=1638d59a000e5c7 4 Volume dan Vol. 4, No.1, 13 Halaman HALAMAN 5 Tahun 2015 6 Penulis Riswan Eko Wahyu Susanto dan Syariif Al Ma’sum 7 Reviewer ANRADO SIPAYUNG 8 Tanggal 28 MARET 2020 9 Abstrak Penelitian Mesin Penekan Tahu merupakan salah satu peralatan dalam proses pengolahan tahu. Mesin yang selama ini digunakan masih menggunakan tenaga manual. Oleh sebab itu perlu adanya pengembangan teknologi dengan melakukan rancang bangun mesin penekan tahu dengan sistem semi otomatis. Dalam rancang bangun mesin penekan tahu dengan sistem semi otomatis ini terdapat beberapa langkah perencanaan yaitu berupa: pencarian data, pengolahan data, pembuatan desain, perancangan mesin, perhitungan mesin, pembuatan mesin, uji coba, dan penulisan laporan. Berdasarkan perancangan mesin ini, didapatkan hasil berupa diameter masing-masing piston 25 mm, kebutuhann udara untuk piston 0,49 liter/min. Dari hasil pembuatan didapatkan biaya produksi Rp. 2.307.000,-/unit dan harga jual Rp. 3.375.222,-/unit serta Break Event Point dapat terpenuhi dalam 34 kali pengoperasian - Kata Kunci Mesin Pres Pneumatik, Tahu Nigarin Semi Otomatis. 1 Pembahasan 0 - Latar Protein merupakan zat yang berfungsi sebagai regenerasi sel yang Belakang dan rusak dalam tubuh dan merupakan zat yang sangat dibutuhkan tubuh Teori manusia. Protein tersebut dapat diperoleh dari beberapa sumber makanan diantara makanan yang mengandung susu, telur, dan kedelai. Kedelai dapat diolah menjadi produk makanan seperti susu sari kedelai, tempe, dan tahu (tahu putih, tahu kuning, tahu nigarin, dan lain-lain). Selama ini masyarakat mengenal tahu sebagai makanan yang memiliki tingkat protein yang tinggi, bahkan di beberapa daerah tahu menjadi makanan yang khas sebagai oleh- oleh daerah tersebut. Kediri merupakan salah satu contoh daerah yang menjadikan tahu sebagai komoditi perdagangan dan ciri khas daerah. Di daerah Kediri pengolahan tahu masih banyak menggunakan peralatan manual. Proses pengolahan tahu diawali dengan merendam kedelai selama 4-5 jam. Setelah proses perendaman kemudian masuk ke proses penggilingan. Kedelai yang sudah digiling kemudian dimasak dalam tungku yang menggunakan kayu sebagai bahan bakar utamanya. Ketika kedelai sudah mendidih lalu dilanjutkan dengan proses penyaringan ampas dengan kulitnya. Tahap selanjutnya yaitu memasukkan larutan cuka ke dalam cairan sari kedelai agar terjadi proses penggumpalan. Proses penggumpalan bertujuan untuk memisahkan sari kedelai dengan air. Proses selanjutnya yaitu penekanan yang bertujuan untuk menghilangkan kandungan air yang masih tersisa. Dari beberapa proses tersebut terdapat salah satu komponen yang perlu dilakukan pengembangan yaitu pada komponen penekan tahu manual dirubah menjadi semi otomatis dengan sistem pneumatik. Dari deskripsi di atas maka Penulis akan merancang bangun mesin penekan tahu dengan sistem semi otomatis agar proses produksi dari tahu ini tidak menggunakan tenaga manusia sehingga kualitas produk yang dihasilkan semakin baik. 1 Metode Penelitian 1 - Tahapan 1. Studi Literatur Pelaksanaan Dalam pencarian data Penulis melakukan beberapa kegiatan di antaranya dengan melakukan observasi langsung ke produsen mesin. Selain itu Penulis juga melakukan praktik pembuatan tahu nigarin secara langsung ke pengusaha tahu nigarin 2. Pembuatan Desain Setelah melakukan pengolahan data Penulis melanjutkan dengan pembuatan desain awal mesin penekan tahu nigarin semi otomatis ini. Desain yang dibuat dalam bentuk gambar 3 dimensi menggunakan software Auto Cad. 3. Perancangan dan Pembuatan Mesin Perancangan dan pembuatan mesin yang dimaksud adalah hal- hal yang berkaitan langsung dengan proses pembuatan mesin. Dalam hal ini Penulis merencanakan lebar kotak tempat gumpalan tahu diletakkan. Selain itu juga merencanakan diameter silinder dan diameter piston yang dibutuhkan untuk menekan gumpalan tahu tersebut. 4. Uji Coba dan Penulisan Laporan Setelah melakukan proses pembuatan mesin, maka langkah selanjutnya yaitu melakukan uji coba terhadap mesin tersebut. Uji coba yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui apakah mesin yang telah dibuat sudah sesuai dengan perancangan dan pembuatan awal ataukah belum. Jika hasil uji coba yang dilakukan belum sesuai dengan perancangan dan pembuatan awal maka harus kembali ke langkah pembuatan mesin - Hasil Dan Prinsip Kerja Prinsip kerja dari mesin ini yaitu mengubah energi (udara Pembahasan bertekanan) menjadi energi gerak (gerak maju mundur piston silinder). Piston yang digunakan adalah piston jenis Double Acting Cylinder (DAC). Masing masing piston mempunyai dua katup, satu untuk menggerakkan piston maju, satu untuk menggerakkan piston mundur. Katup yang digunakan yaitu katup 3/2. Dan masingmasing piston cepat lambat maju mundurnya diatur menggunakan katup kontrol aliran satu arah (one way flow control valve). - Daftar Pustaka Anonim, (2013). http://www.perencanaanpneumatik.com. Diakses tanggal: 2 Pebruari 2015. Anonim, (2014). http://www.wikipediabahasaindonesi a-tahu.com. Diakses tanggal: 22 Januari 2015. Anonim, (2012). Bahan Ajar Elektronika Industri. Diakses tanggal: 27 Januari 2015. Anonim, (2012). Bahan Ajar British Pneumatic Handbook. Diakses tanggal: 5 Pebruari 2015. Jatmiko, Putut (2012). Bahan Ajar Pneumatik. Jurusan Teknik Mesin: Politeknik Kediri Kodoatie,Robert J. (2005).Analisis Ekonomi Teknik II. Yogyakarta: Andi. Mikail, Bramirus. (2011). http://www.hariankompas.com. Diakses tanggal: 22 Januari 2015. Saputro, Christophorus Aji. (2015). http://www.jitunews.com. Diakses tanggal: 22 Januari 2015. Sukarno, Rahmad Hadi, (2010). Modifikasi Mesin Pres Sol Sepatu dengan Sistem Pneumatik. Fakultas Teknologi Industri - Institut Teknologi Sepuluh Nopember. 1 Analisis Jurnal 2 - Kekuatan Kelebihan dari jurnal ini terdapat pada sistematika/struktur teks Penelitian penulisan jurnal, yang sesuai dengan kaidah penulisan jurnal. Begitu juga dengan fungsi retoris nya jurnal ini dapat memberikan/menyajikan ringkasan yang mewakili seluruh isi jurnal dan juga menyajikan temuan-temuan hasil penelitian yang telah dilakukan. Pendahuluan dalam jurnal ini juga merupakan suatu kelebihan dalam jurnal ini, karena tinjauan pustaka didalamnya tidak terlalu banyak dan mudah dipahami saat membaca. Dan seperti kita tau bahwasanya sebagian manusia tidak terlalu suka banyak membaca dan sehingga menyulitkan untuk dipahami. - Kelemahan Kelemahan dari jurnal ini terdapat pada metode penelitian, Penelitian dimana metode nya hanya diberitahu poin-poin nya saja. Namun tidak dijelaskan bagaimana cara kerja dari metode penelitian tersebut. 1 Kesimpulan Dari hasil dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut : 3 1. Besar aliran udara didalam selinder dipengaruhi oleh luas penampang dan kecepatan aliran dan juga dapat menentukan daya yang dibutuhkan pada sistem untuk menggerakkan aktuator bila besaran aliran dikalikan dengan tekanan yang disuplai ke aktuator. 2. Gaya yang ditimbulkan pada aktuator dihasilkan dari besarnya tekanan udara yang disuplai dan luas penampang yang menerima energi udara untuk menggerakan aktuator. 3. Tekenan udara, luas penampang aktuator dan panjang langkah piston merupakan indikator dalam pengaplikasian sistem pneumatik untuk menghasilkan gaya yang besar untuk menghasilkan energi atau kerja.