NIM : 1862201013
JAWABAN :
4. Dalam auditing terdapat sepuluh standar audit yang telah ditetapkan oleh Institut Akuntan
Publik Indonesia (IAPI). Sepuluh standar tersebut dijabarkan dalam bentuk Standar Perikatan
Audit (SPA). Standar yang dijelaskan dalam PSA harus diterapkan dan dipatuhi oleh seluruh
akuntan publik Indonesia. Didalam PSA (Pernyataan Standar Auditing) terdapat Interpretasi
Pernyataan Standar Auditing (IPSA) yang dikeluarkan oleh IAPI. IPSA merupakan penafsiran
ketentuan atau interpretasi lebih lanjut dari berbagai ketentuan yang dimuat dalam PSA.
Standar auditing dibagi menjadi tiga bagian yang terdiri : dari standar umum, standar pekerjaan
lapangan dan standar pelaporan.
a. Standar Umum
Standar umum berkaitan dengan persyaratan dan mutu pekerjaanya. Standar ini mencakup tiga
bagian yaitu :
1. Audit harus dilaksanakan oleh seseorang yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang
memadai sebgai auditor.
2. Auditor harus mempertahankan sikap mental independen dari segala hal yang
berhubungan dengan perikatan
3. Auditor wajib profesional dalam pelaksanaan audit dan pelaporan dengan cermat dan
seksama
5. Audit Umum (General Audit) adalah pemeriksaan laporan keuangan yang dilakukan oleh KAP
independen dengan tujuan untuk bisa memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan
keuangan secara keseluruhan.
Audit Khusus (Special Audit) adalah pemeriksaan terbatas (sesuai dengan permintaan auditee)
yang dilakukan oleh KAP yang independen, dan pada akhir pemeriksaan auditor tidak perlu
memberikan pendapat terhadap kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan.
perbedaannya: Perbedaan audit umum dengan audit khusus terletak pada luasnya pemeriksaan,
dimana audit umum lebih luas jangkauannya dalam suatu pemeriksaan apabila dibandingkan
dengan audit khusus.
Selain itu, perbedaan antara kedua jenis pemeriksaan tersebut terletak dalam penggunaan
establish criteria dalam pelaksaan pemeriksaannya dimana audit umum memiliki establish
criteria yang telah diterima secara umum misalnya Prinsip Akuntansi Berlaku Umum (untuk
Indonesia), sedangkan audit khusus tidak memiliki establish criteria yang telah diterima secara
umum, kriteria yang digunakan didalam audit khusus bergantung pada kebijaksanaan
manajemen dengan akuntan pemeriksaan (auditor)
persamaan: pengerjaan tetap dilakukan oleh Kantor Audit Pusat atau KAP.