Descartes dikenal sebagai “Penemu Filsafat Modern” dan “Bapak Matematika Modern”. Ia lahir
di La Haye, sebuah kota kecil di daerah Tourine, Perancis.
Menurut Descartes, pengetahuan adalah sesuatu yang tidak ada lagi keraguan di dalamnya.
eksistensi pikiran manusia adalah sesuatu yang absolut dan tidak dapat diragukan. Sebab
meskipun pemikirannya tentang sesuatu salah, pikirannya tertipu oleh suatu matriks, ia ragu akan
segalanya. Oleh karena itu tidak dapat diragukan lagi jika pikiran itu eksis. Sedangkan pikiran
menurut Descartes adalah suatu benda berpikir yang bersifat mental, bukan bersifat fisik atau
material. Dari prinsip awal bahwa pikiran itu ada, Descrates melanjutkan penyelidikan
filsafatnya untuk membuktikan bahwa Tuhan itu ada.
Pendobrak
1. Decrates mendeskripsikan Tuhan sebagai makhluk sempurna yang tak terhingga.
Gagasan tersebut tidak mungkin muncul begitu saja dari hasil pikiran dan pengalaman
manusia karena kedua hal tersebut merupakan sesuatu yang tidak sempurna, bisa
diragukan dan tidak memenuhi sebab lebih sempurna dari akibat. Gagasan tentang Tuhan
itu muncul karena ada yang menaruh pikiran itu ke dalam pikiran manusia, yaitu Tuhan
tersebut.
3. Descartes mengakui bahwa Tuhan itu ada dan mempunyai kemampuan untuk mengubah
pandangannya menjadi salah jika Tuhan berkehendak sekalipun Descartes sudah melihat
dengan jelas melalui mata dan pikirannya.
Pembimbing
1. Jika pemahaman bahwa benda material itu ada hanya sebuah matrik kompleks yang
menipu pikiran manusia, hal itu menunjukkan bahwa Tuhan adalah penipu dan bagi
Descrates penipu adalah ketidaksempurnaan sedangkan Tuhan adalah makhluk sempurna
sehingga Tuhan tidak mungkin menipu dan benda material itu ada.
2. Descartes beranggapan bahwa manusia sebuah benda yang berpikir, benda yang
mempunyai mental yaitu pikiran itu sendiri, yang bisa meragukan, bisa mengerti, bisa
menegaskan, bisa menolak, bisa berkehendak ataupun tidak berkehendak, bisa
berimajinasi dan mempunyai pemikiran sendiri. Yang mana ia menya takan manusia
adalah makhluk, bukan benda dan itu bertentangan dengan ajaran agama.