Studi in Vitro Bakteri Asam Laktat Kandidat Probiotik Dari Makanan Fermentasi Indonesia
Studi in Vitro Bakteri Asam Laktat Kandidat Probiotik Dari Makanan Fermentasi Indonesia
ABSTRACT
Indonesia has a rich variety of fermented foods. The lactic acid b acteria contained in such fermented
foods can act as prob otics providing positive effects on digestive health. Lack of information ab out the
characteristics of the native LAB caused insufficient use of them in functional food products. The purpose
of this study was to carry out in vitro selection of potential prob iotics of lactic acid b acteria isolated from
non-dairy fermented foods i.e. pickle, cassava tape, terasi and dadih. The prob iotic property tests are acid
and b ile salt tolerance assays, hydrophob icity test, adhesion test and coaggregation test. LAB isolates
passing all tests indicate that they are potential as prob iotics. This study ob tained 4 LABs having prob iotics
properties b y in vitro tests, i.e. L. plantarum LIPI12-2-LAB004 from pickle (Yogyakarta), L. plantarum
LIPI12-2-LAB031 from cassava tape (Yogyakarta), L. plantarum LIPI13-2-LAB011 from terasi (Bali), and L.
plantarum LIPI13-2-LAB087 from terasi (Solok). The four LAB were ab le to survive high acid and b ile salt
concentrations ab ove 85%, had hydrophobicities ab ove 95%, capab le of adhering to solid surfaces for 24
hours, and were ab le to co-aggregate with other LAB isolates.
ABSTRAK
Indonesia memiliki beragam makanan fermentasi yang kaya akan manfaat. Kandungan bakteri asam
laktat (BAL) pada makanan tersebut mampu memberikan dampak positif pada kesehatan saluran pencer-
naan sebagai probiotik. Informasi karakteristik BAL asli Indonesia yang sedikit menyebabkan belum
banyaknya pemanfaatan BAL tersebut menjadi produk pangan fungsional. Tujuan dari penelitian ini ada-
lah menyeleksi BAL yang potensial sebagai probiotik secara in vitro yang berasal dari pangan fermentasi
bukan produk susu yaitu acar, tape singkong, terasi dan dadih. Uji karakteristik probiotik yang dilakukan
adalah daya tahan hidup pada kondisi asam dan garam empedu konsentrasi tinggi, uji hidrofobisitas, uji
penempelan pada lempeng tipis dan uji koagreasi. Jika isolat BAL lolos semua pengujian mengindikasikan
bahwa isolat tersebut bersifat probiotik. Hasil penelitian memperoleh 4 BAL yang bersifat probiotik (secara
in vitro) yaitu L. plantarum LIPI12-2-LAB004 yang diisolasi dari acar Yogyakarta, L. plantarum LIPI12-2-
LAB031 dari tape singgkong Yogyakarta, L. plantarum LIPI13-2-LAB011 dari terasi Bali dan L. plantarum
LIPI13-2-LAB087 dari terasi Solok. Keempat BAL tersebut mampu bertahan pada kondisi asam dan garam
konsentrasi tinggi di atas 85%, memiliki kemampuan hidrofobisitas di atas 95%, mampu menempel pada
lempeng tipis selama 24 jam, dan mampu berkoagregasi dengan isolat BAL lainnya.
21
DOI: 10.6066/jtip.2020.31.1.21 J. Teknol. dan Industri Pangan Vol. 31(1): 21-28 Th. 2020
Penelitian tentang sumber BAL yang berpotensi probiotiknya yaitu ketahanan hidup pada konsentrasi
sebagai probiotik diantaranya berasal dari produk keasaman dan garam empedu yang tinggi, uji hidro-
susu (Kaur et al., 2017), makanan fermentasi (Yang fobisitas, uji penempelan pada lempeng tipis dan uji
et al., 2017), bagian buah dan sayuran (Pundir et al., koagregasi.
2013), hewan dan bagian dari hewan (Kizerwetter-
Świda dan Binek, 2016) dan minuman (García-Ruiz
et al., 2014). BAL menjadi pilihan dalam penelitian BAHAN DAN METODE
pengembangan produk fungsional karena karak-
teristiknya yang aman dan telah ditetapkan dalam Bahan
generally recommended as safe (GRAS) (Fijan, Tujuh isolat BAL diperoleh dari Indonesian Cul-
2014). Manfaat probiotik diantaranya menjaga ke- ture Collection (InaCC). Asal dan jenis BAL ditampil-
seimbangan mikroflora saluran pencernaan, men- kan pada Tabel 1. Terdapat tiga spesies BAL yang
cegah diare, menurunkan kadar kolesterol, tidak me- digunakan yaitu Lactobacillus plantarum, Leuconos-
nimbulkan iritasi pada usus, berpotensi sebagai anti toc mesenteroides, dan Lactobacillus farciminis. Pe-
kanker, meningkatkan kekebalan tubuh, membantu nelitian dilaksanakan di Pusat Penelitian Bioteknolo-
menjaga berat tubuh, dan produk susu fermentasi gi, LIPI.
BAL dapat membantu bayi yang alergi dan intoleran
terhadap susu. Tabel 1. BAL yang digunakan untuk seleksi kandi-
Pangan fermentasi merupakan sumber bakteri dat probiotik
probiotik baru yang dapat digunakan untuk mem- Nomor
No. Asal Isolat Galur
produksi berbagai macam pangan fungsional. Bak- Seri Isolat
teri ini dapat dikonsumsi dan bermanfaat bagi kese- 1 LIPI12-2- Acar, Yogyakarta Lactob acillus
LAB004 plantarum
hatan. Proses fermentasi mengubah karakteristik 2 LIPI12-2- Tape singkong, Leuconostoc
fisikokimia, mikrobiologis dan organoleptik dari ba- LAB030 Yogyakarta mesenteroides
han yang difermentasi. Fermentasi pangan bertu- 3 LIPI12-2- Tape singkong, Lactob acillus
juan untuk diversifikasi produk dan memperpanjang LAB031 Yogyakarta plantarum
umur simpan. Tujuan lainnya adalah untuk mening- 4 LIPI13-2- Terasi, Solok, Lactob acillus
katkan kecernaan dan nutrisi serta menambah ke- LAB087 Sumbar plantarum
baikan nilai organoleptik seperti flavor, aroma, dan 5 LIPI13-2- Terasi, Bali Lactob acillus
tekstur produk (Nuraida, 2015). Indonesia memiliki LAB011 plantarum
banyak makanan fermentasi dari berbagai bahan 6 LIPI12-2- Tape singkong, Lactob acillus
LAB033 Yogyakarta farciminis
seperti tape dari singkong dan beras; tempe, tauco, 7 LIPI13-2- Dadih, Solok, Lactob acillus
dan kecap dari kedelai; acar dari mentimun; terasi LAB077 Sumbar plantarum
dari udang; oncom dari kacang tanah; dadih dari
susu kerbau; brem dari beras; dan tempoyak dari Persiapan kultur bakteri
buah durian. Mikroba yang berperan dalam pangan
Satu mL kultur stok bakteri ditumbuhkan pada 5
fermentasi Indonesia adalah khamir (tempe, tape,
mL media de mann rogosa sharpe broth (MRS cair)
kecap, dan tauco), yeast (tape dan brem), bakteri (Merck, Germany) secara aseptis. Kultur bakteri di-
(tape, dadih, dan terasi) dan campuran diantaranya.
inkubasi (suhu 30°C, 48 jam) menggunakan inkuba-
Penelitian terdahulu mengenai isolasi dan karakteri-
tor (Raypa, Spain). Kultur bakteri tersebut kemudian
sasi mikroba dalam pangan fermentasi Indonesia diambil 1 mL dan ditumbuhkan kembali ke dalam 5
diantaranya dilakukan oleh Ismail dan Yulvizar
mL media MRS cair, kemudian diinkubasi (suhu
(2017) dan Hartini et al. (2019). Penelitian karak-
30°C, 48 jam). Kultur terakhir ini yang diujikan karak-
teristik probiotik mikroba dari pangan fermentasi da- teristik probiotiknya.
pat memberikan manfaat dalam menambah alter-
natif pamanfaatan mikroba tersebut.
Ketahanan isolat BAL terhadap asam lambung
Pengujian in vitro yang digunakan dalam me- dan garam empedu (modifikasi Kaur et al., 2017)
nentukan karakteristik probiotik mikroba diantaranya
Uji ketahanan hidup dalam konsentrasi ke-
resisten terhadap keasaman lambung dan garam
asaman tinggi dilakukan dengan mengambil 0,1 mL
empedu, kemampuan untuk menempel pada salur- suspensi bakteri kandidat probiotik dari media de
an pencernaan, mempunyai aktivitas anti mikroba
mann rogosa sharpe broth (MRS cair) (Merck,
patogen atau menurunkan jumlah mikroba patogen,
Germany) diinokulasikan kedalam 2 mL MRS cair
dan mempunyai aktivitas hidrolisis garam empedu pH 2,5 (pH diatur dengan menambahkan HCl 0,1 N
(Kumar et al., 2015). Penelitian ini bertujuan untuk
(Merck, Germany). Kemudian diinkubasi (suhu
mengevaluasi dan menyeleksi secara in vitro karak-
37°C) dalam inkubator (Raypa, Spain). Total jumlah
teristik probiotik dari BAL yang berasal dari acar, bakteri dihitung menggunakan metode total plate
tape singkong, terasi dan dadih. Sebanyak 7 isolat
count (TPC) pada waktu inkubasi 0, 4, 8, dan 24 jam
BAL dari makanan fermentasi diujikan karakteristik
22
DOI: 10.6066/jtip.2020.31.1.21 J. Teknol. dan Industri Pangan Vol. 31(1): 21-28 Th. 2020
menggunakan colony counter (J Selecta, Spain). sukkan kedalam larutan pengencer NaCl 0,85%
Prosedur yang sama dilakukan untuk pengujian ke- (Merck, Germany) untuk menghitung jumlah koloni
tahanan terhadap garam empedu, tetapi HCl diganti dengan metode pour plate menggunakan media de
dengan oxgall (Merck, Germany) sehingga konsen- mann rogosa sharpe agar (MRS agar) (Merck, Ger-
trasi oxgall dalam MRS cair menjadi 0,3%. Perhi- many). Pengenceran dilakukan sampai 8 siklus log
tungan persentase bakteri yang mampu bertahan dan kemudian diinkubasi. Perhitungan jumlah mikro-
pada kondisi asam atau kondisi garam, mengguna- ba dalam media cair (plank tonic), diambil 1 mL
kan persamaan: cairan kultur dan diencerkan sampai 8 siklus log, ke-
mudian diplating secara pour plate. Selanjutnya di-
inkubasi pada suhu 37°C dalam inkubator (Raypa,
i x
Spain) selama 24 dan 48 jam.
dimana, N1= Jumlah bakteri setelah perlakuan (jam Uji koagregasi isolat BAL (Kos et al., 2003)
ke-24); N0= Jumlah bakteri awal (jam ke-0). Kultur bakteri diperbanyak dengan menumbuh-
kan pada media de mann rogosa sharpe broth (MRS
Uji hidrofobisitas isolat BAL (Canzi et al., 2005) cair). Kemudian diinkubasi (37°C, 24 jam) menggu-
Kultur bakteri diperbanyak dengan menumbuh- nakan inkubator (Raypa, Spain). Pemanenan kultur
kan pada media de mann rogosa sharpe broth (MRS dilakukan dengan mensentrifugasi media MRS cair
cair) (Merck, Germany). Kemudian diinkubasi (suhu pada 10.000 g selama 10 menit menggunakan
37°C, 24 jam) di inkubator (Raypa, Spain). Pema- Multifuge X3R (Thermoscientific, USA). Selanjutnya
nenan sel bakteri dilakukan dengan cara sentrifugasi dicuci dengan larutan penyangga fosfat (NaCl 8 g/L
pada 3500 g selama 10 menit menggunakan Multi- (Merck, Germany), KH2PO4 0,34 g/l (Merck, Germa-
fuge X3R (Thermoscientific, USA). Pellet dibilas dan ny), K2HPO4 1,21 g/L (Merck, Germany) sebanyak 2
dilarutkan dalam phospate buffered saline (PBS) kali. Kultur disuspensikan kembali dalam larutan
(Merck, Germany) hingga mencapai optical density penyangga yang sama. Kemudian kultur yang akan
(OD) 0,4-0,6 menggunakan spektrofotometer UV-Vis dipasangkan dicampur. Setelah pencampuran, kul-
(Shimadzu, USA) dengan panjang gelombang 600 tur campuran dimasukkan kedalam kuvet dan dilihat
nm. Tiga ml suspensi bakteri dimasukkan ke tabung penurunan optical density (OD) sampai 0,6±0,02
uji steril dan ditambah 10 µL heksadekana (Merck, menggunakan spektofometer UV-Vis (Shimadzu,
Germany), dihomogenkan menggunakan vortex USA) dengan panjang gelombang 600 nm. Penga-
(Heidolph, Germany) 2 kali (satu kali homogenisasi matan dilakukan selama 4 jam pada suhu ruang.
10 detik) dengan interval 5 detik. Suspensi bakteri Sebagai kontrol adalah kultur bakteri tunggal yang
didiamkan selama 10 menit agar terjadi pemisahan, tidak dipasangkan. Nilai koagregasi dihitung dengan
kemudian diukur OD-nya menggunakan spektofoto- persamaan:
meter pada panjang gelombang 600 nm. Bakteri
yang berpindah ke heksadekana dihitung dengan i( )
persamaan:
( ) x
x
id i i x
dimana, OD.1= OD galur bakteri 1; OD.2= OD galur
dimana, A0= Nilai OD 600 nm suspensi awal; A= bakteri 2; OD.1.2= OD campuran galur bakteri 1 dan
Nilai OD setelah dicampur heksadekana. 2.
23
DOI: 10.6066/jtip.2020.31.1.21 J. Teknol. dan Industri Pangan Vol. 31(1): 21-28 Th. 2020
24
DOI: 10.6066/jtip.2020.31.1.21 J. Teknol. dan Industri Pangan Vol. 31(1): 21-28 Th. 2020
Aktivitas BSH mampu meningkatkan kelang- pertumbuhan isolat baik pada kondisi asam maupun
sungan hidup bakteri di usus dan memberikan ka- garam empedu. Akumulasi produksi asam organik,
rakteristik menguntungkan dari bakteri probiotik. persaingan untuk mendapatkan sumber energi dan
Komponen dalam makanan juga dapat melindungi rusaknya membran sel menjadi penyebab menurun-
dan meningkatkan ketahanan bakteri dalam kondisi nya viabilitas isolat selama inkubasi.
garam empedu.
Spesies bakteri yang lolos uji ketahanan hidup Hidrofobisitas isolat BAL
pada kondisi keasaman dan garam empedu tinggi Komponen penyusun dinding sel seperti fosfoli-
adalah L. plantarum dan Ln. mesenteroides. Hasil pid dan lipopolisakarida berperan dalam interaksi
penelitian menunjukkan adanya perbedaan ketahan- hidrofobik sel bakteri. Tabel 4 menunjukkan nilai
an pada kondisi asam dan garam empedu antar hidrofobisitas isolat dalam heksadekana yang tinggi
spesies dan antar asal isolat bakteri pada spesies (>99%). Nilai hidrofobisitas yang tinggi menunjukkan
yang sama (P<0,05). Hal ini sama dengan pendapat adanya molekul hidrofob pada permukaan sel bak-
Guo et al. (2009) yang menyatakan perbedaan daya teri yang diuji. Bakteri dengan hidrofobisitas tinggi
tahan disebabkan oleh adanya perbedaan spesies akan mampu tinggal dipermukaan usus, berkem-
dan galur spesifik. Sedangkan Guo et al. (2015) bang biak dan dapat masuk kedalam jaringan (Far-
dalam penelitiannya menambahkan faktor kondisi diaz dan Radiati, 2012). Nilai hidrofobisitas isolat
lingkungan asal bakteri juga berpengaruh terhadap pada penelitian ini lebih tinggi dibandingkan peneliti-
daya tahan tersebut. Pendapat berbeda disampai- an Ding et al. (2017). Penelitian Ding et al. (2017)
kan Ramasamy et al. (2012) yang menduga tidak menguji beberapa galur L. plantarum dan nilai hidro-
ada hubungan antara ketahanan bakteri terhadap fobisitas tertinggi hanya 60,97%. Menurut Panjaitan
asam dengan sumber asal bakteri. Penelitian karak- et al. (2018) hidrofobisitas mikroba dipengaruhi oleh
teristik probiotik ketahanan asam terhadap L. planta- galur bakteri, media pertumbuhan, umur bakteri dan
rum juga dilakukan oleh Maunatin dan Khanifa struktur permukaan bakteri. Keragaman faktor ter-
(2012) dan Argyri et al. (2013) yang menghasilkan sebut menyebabkan setiap spesies dan galur meng-
viabilitas bakteri terhadap asam lebih dari 7 log ekspresikan nilai hidrofobisitas yang berbeda
CFU/mL. Shakibaie et al. (2017) melaporkan lebih (Fardiaz dan Radiati, 2012). Namun, hasil penelitian
dari 50% L. plantarum dapat bertahan hidup pada ini tidak sependapat dengan hasil yang disampaikan
keasaman tinggi (pH 2 selama 3 jam). Yu et al. oleh Panjaitan et al. (2018) dan Fardiaz dan Radiati
(2015) melaporkan ketahanan hidup 15 galur L. (2012). Pada penelitian ini, galur dan spesies isolat
plantarum pada kondisi asam tinggi sebesar 67,28- tidak berpengaruh terhadap nilai hidrofobisitas (P>
96,13%, dan 5 galur diantaranya mampu bertahan 0,05).
pada konsentrasi garam empedu 0,3%. Penelitian
Valente et al. (2019) juga menyebutkan L. plantarum Tabel 4. Hasil uji hidrofobisitas
yang diisolasi dari keju mempunyai karakteristik No. Nomor Seri Isolat Hidrofobisitas (%)
sebagai probiotik secara in vitro karena mampu ber- 1 LIPI12-2-LAB004 99,64±0,00 a
a
tahan terhadap media asam dan garam empedu. 2 LIPI12-2-LAB030 99,69±0,01
Pada uji ketahanan asam Ln. mesenteroides oleh 3 LIPI12-2-LAB031 99,60±0,08 a
4 LIPI13-2-LAB087 99,85±0,05 a
Argyri et al. (2013) memberikan hasil yang berbeda,
5 LIPI13-2-LAB011 99,54±0,25 a
dari 17 galur yang diujikan hanya 1 galur yang me- Keterangan: Superscript yang berbeda pada kolom yang sama
miliki viabilitas 1-3 log CFU/mL, sedangkan 16 lain- menunjukkan perbedaan yang nyata (P<0,05)
nya dibawah 1 log CFU/mL.
Waktu inkubasi berpengaruh terhadap daya Penempelan isolat BAL pada lempeng tipis
tahan isolat pada kondisi asam dan garam empedu Kriteria penting lain dalam seleksi in vitro bak-
(P<0,05). Pada awal inkubasi, sebagian isolat masih teri kandidat probiotik adalah kemampuannya untuk
mampu bertahan pada kondisi yang diujikan. Namun menempel di mukosa. Penempelan menunjukkan
setelah 24 jam, terjadi penurunan signifikan dari
25
DOI: 10.6066/jtip.2020.31.1.21 J. Teknol. dan Industri Pangan Vol. 31(1): 21-28 Th. 2020
adanya interaksi hidrofobik yang melibatkan mem- hilang kemampuannya dalam melawan invasi
bran sel bakteri dan dinding permukaan sel inang bakteri patogen dalam saluran pencernaan. Jenis
(Fardiaz dan Radiati, 2012). Penempelan dapat di- dan asal isolat memengaruhi populasi isolat dengan
dukung adanya penunjang adhesi seperti lektin. Sa- metode ulas (P<0,05). Keragaman asal bakteri
lah satu yang mendukung penempelan adalah pro- memberikan karakteristik membran sel yang berbe-
duksi eksopolisakarida (EPS) oleh bakteri (García- da dari setiap isolat, sehingga kemampuan dalam
Ruiz et al., 2014). menempel juga berbeda. Pada inkubasi 48 jam de-
Tabel 5. menunjukkan hasil uji penempelan se- ngan metode plank tonic, jenis dan asal isolat mem-
cara ulas dan plank tonic. Penurunan jumlah mikroba berikan pengaruh yang signifikan pada populasi iso-
terjadi selama inkubasi. Isolat LIPI12-2-LAB004 me- lat (P<0,05). Isolat L. plantarum yang berasal dari
miliki kemampuan penempelan terbesar diantara acar (Yogyakarta) memiliki kemampuan menempel
lainnya. Kemampuan menempel yang baik akan me- yang lebih baik dibandingkan isolat lainnya.
miliki kemampuan pembentukan biofim yang baik
pula. Setelah inkubasi 48 jam, 5 isolat bakteri me- Koagregasi antar isolat BAL
ngalami penurunan 4-6 log (ulas) dan 5-6 log (plank - Uji koagregasi dilakukan untuk menentukan ke-
tonic). Hasil ini disebabkan karena adanya gerakan mampuan interaksi antar isolat bakteri untuk saling
saat inkubasi dan menurunnya konsentrasi nutrisi menempel dalam saluran pencernaan dan tidak mu-
selama inkubasi. dah tercuci oleh pergerakan usus. Pembentukan ko-
Kemampuan menempel dipengaruhi oleh asal loni sangat penting sebagai probiotik untuk mencip-
bakteri. Penelitian Todoriki et al. (2001) melaporkan takan pertahanan kuat dari inang terhadap masuk-
Lactobacillus yang diisolasi dari saluran pencernaan nya patogen dari luar (Peres et al., 2014).
mempunyai kemampuan menempel yang lebih baik Hasil penelitian (Tabel 6) menunjukkan adanya
dibandingkan Lactobacillus dari makanan hasil fer- koagregasi antar isolat: LIPI12-2-LAB004, LIPI12-2-
mentasi. Fenomena ini terjadi pada hasil penelitian LAB031, LIPI13-2-LAB087, dan LIPI13-2-LAB011
ini. Setelah pengujian selama 48 jam, hanya bakteri dengan persentase yang berbeda-beda (2,92-
L. plantarum LIPI12-2-LAB004 (acar, Yogyakarta) 7,37%). Isolat LIPI12-2-LAB030 tidak memberikan
yang masih melekat di lempeng tipis walaupun nilai koagregasi saat dipasangkan. Uji koagregasi
nilainya tidak begitu besar. L. plantarum lainnya spesies yang sama namun berbeda galur mengha-
tidak teridentifikasi jumlahnya (<1). Kemampuan silkan nilai yang berbeda pula. Menurut Bao et al.
untuk menempel berlawanan dengan mekanisme (2010) nilai koagregasi dipengaruhi oleh spesifik ga-
peristaltis, sehingga jika bakteri yang tidak memiliki lur (morfologi), waktu inkubasi dan adanya inhibitor.
kemampuan ini akan keluar dari saluran pencer- Semakin lama waktu inkubasi koagregasi semakin
naan. Bakteri tidak akan membentuk koloni dan tinggi.
26
DOI: 10.6066/jtip.2020.31.1.21 J. Teknol. dan Industri Pangan Vol. 31(1): 21-28 Th. 2020
27
DOI: 10.6066/jtip.2020.31.1.21 J. Teknol. dan Industri Pangan Vol. 31(1): 21-28 Th. 2020
Kos B, Šuš vić J, Vu vić S, Šimp M, Frece J, Ramasamy K, Rahman NZA, Chin SC, Alitheen NJ,
M šić S. 2003. Adhesion and aggregation Abdullah N, Wan HY. 2012. Probiotic potential
ability of probiotic strain Lactobacillus acidophi- of lactic acid bacteria from fermented Malaysian
lus M92. J Appl Microbiol 94: 981-987. DOI: food or milk products. Int J Food Sci Technol
10.1046/j.1365-2672. 2003.01915.x. 47: 2175-2183. DOI: 10.1111/j.1365-2621.20
Kumar BV, Vijayendra SVN, Reddy OVS. 2015. 12.03085.x.
Trends in dairy and non-dairy probiotic products Sanhueza E, Paredes-Osses E, González CL,
- a review. J Food Sci Technol 52: 6112-6124. García A. 2015. Effect of pH in the survival of
DOI: 10.1007/s13197-015-1795-2. Lactobacillus salivarius strain UCO_979C wild
Lähteinen T, Malinen E, Koort JMK, Mertaniemi- type and the pH acid acclimated variant. Elec-
Hannus U, Hankimo T, Karikoski N, Pakkanen tron J Biotechnol 18: 343-346. DOI: 10.1016/j.
S, Laine H, Sillanpää H, Söderholm H, Palva A. ejbt.2015.06.005.
2010. Probiotic properties of Lactobacillus iso- Shakibaie M, Mohammadi-Khorsand T, Adeli-
lates originating from porcine intestine and sardou, M. 2017. Probiotic and antioxidant pro-
feces. Anaerobe 16: 293-300. DOI: 10.1016/j. perties of selenium-enriched Lactobacillus bre-
anaerobe.2009.08.002.
vis LSe isolated from an Iranian traditional dairy
Maunatin A, Khanifa, 2012. Uji potensi probiotik Lac- product. J Trace Elem Med Biol 40: 1-9. DOI:
tobacillus plantarium secara in vitro. Alchemy-J
10.1016/j.jtemb.2016.11.013.
Chem 2: 26-34. DOI: 10.18860/al.v0i0.2298.
Nuraida L. 2015. A review: Health promoting lactic Shivram PL, Vishwanath PP. 2012. Assessment of
acid bacteria in traditional Indonesian fer- probiotic potential of Lactobacillus sp. isolated
mented foods. Food Sci Hum Wellness 4: 47- from cheese and preparation of probiotic ice-
55. DOI: 10.1016/j.fshw.2015.06.001. cream. Int J Res Ayurveda Pharm 3: 532-536.
Oluwajoba SO, Akinyosoye FA, Oyetayo VO. 2013. Todoriki K, Mukai T, Sato S, Toba T. 2001. Inhibition
In vitro screening and selection of probiotic of adhesion of food-borne pathogens to Caco-2
lactic acid bacteria isolated from spontaneously cells by Lactobacillus strains. J Appl Microbiol
fermenting kunu-zaki. Adv Microbiol 3: 309-316. 91: 154-159. DOI: 10.1046/j.1365-2672.2001.
DOI: 10.4236/aim.2013.34044. 01371.x.
Panjaitan R, Nuraida L, Dewanti-Hariyadi R. 2018. Valente GL, Acurcio L, Freitas LV, Ricoli J, Silva A,
Seleksi isolat bakteri asam laktat asal tempe Souza M, Penna CFA. 2019. Short communica-
dan tape sebagai kandidat probiotik. J Teknol tion: In vitro and in vivo probiotic potential of
Industri Pangan 29: 175-184. DOI: 10.6066/jtip. Lactobacillus plantarum B7 and Lactobacillus
2018.29.2.175. rhamnosus D1 isolated from Minas artisanal
cheese. J Dairy Sci 102: 5957-5961. DOI: 10.
Peres CM, Alves M, Hernandez-Mendoza A, Moreira 3168/jds.2018-15938.
L, Silva S, Bronze MR, Vilas-Boas L, Peres C,
Malcata FX. 2014. Novel isolates of lactobacilli Yang M, Jiang R, Liu M, Chen S, He L, Ao X, Zou L,
from fermented Portuguese olive as potential Liu S, Zhou K. 2017. Study of the probiotic
probiotics. LWT-Food Sci Technol 59: 234-246. properties of lactic acid bacteria isolated from
DOI: 10.1016/j.lwt.2014.03.003. Chinese traditional fermented pickles. J Food
Process Preserv 41: 1-7. DOI: 10.1111/jfpp.
Pundir RK, Rana S, Kashyap N, Kaur A. 2013. Pro- 12954.
biotic potential of lactic acid bacteria isolated
from food samples: An in vitro study. J Appl Yu HJ, Chen YF, Yang HJ, Yang J, Xue JG, Li CK,
Pharm Sci 3: 85-93. DOI: 10.7324/JAPS.2013.3 Kwok LY, Zhang HP, Sun TS. 2015. Screening
0317. for Lactobacillus plantarum with potential inhibi-
tory activity against enteric pathogens. Annals
Microbiol 65: 1257-1265. DOI: 10.1007/s13213-
014-0963-3.
28