Anda di halaman 1dari 3

TUGAS RANGKUMAN MATERI KELARUTAN

Nama : Dwi Retno Puspitasari

NIM : 051711133019

Kelas : D

Secara kuantitatif, kelarutan suatu zat dinyatakan sebagai jumlah senyawa terlarut
yang membentuk larutan jenuh pada suhu tertentu. Sedangkan secara kualitatif, kelarutan
merupakan interaksi spontan dari dua atau lebih senyawa membentuk dispersi molekular
yang homogen. Kelarutan dinyatakan dalam mililiter pelarut yang dapat melarutkan satu
gram zat. Kelarutan dapat juga dinyatakan dalam satuam molalitas, molaritas, dan persen.
Larutan jenuh adalah suatu larutan dimana zat terlarut berada dalam kesetimbangan dengan
fase padat (zat terlarut). Suatu larutan tidak jenuh atau hampir jenuh adalah suatu larutan
yang mengandung zat terlarut dalam konsentrasi dibawah konsentrasi yang dibutuhkan untuk
penjenuhan sempurna pada tempertur tertentu. Suatu larutan lewat jenuh adalah suatu larutan
yang mengandung zat terlarut dalam konsentrasi lebih banyak daripada yang seharunyaada
pada temperatur tertentu, terdapat juga zat terlarut yang tidak larut.

Pelarut dibedakan menjadi tiga kelompok yakni pelarut polar, pelarut semi polar, dan
pelarut nonpolar.

a. Pelarut polar
Kelarutan obat sebagian besar disebabkan oleh polaritas dari pelarut, yaitu momen
dipolnya. Pelarut polar melarutkan zat terlarut ionik dan zat polar lain. Air adalah
salah satu contoh dari pelarut polar. Air melarutkan fenol, alkohol, aldehida, keton,
amina, dan senyawa ion lain yang mengandung oksigen dan nitrogen, yang dapat
membentuk ikatan hidrogen dalam air. Pelarut polar seperti air bertindak sebagai
pelarut menurut mekanisme berikut ini.
1. Karena tingginya tetapan dielektrik, pelarut polar mengurangi gaya tarik-menarik
antara ion dalam kristal yang bermuatan berlawanan.
2. Pelarut polar memecahkan ikatan kovalen dari elektrolit kuat dengan reaksi asam
basa karena pelarut ini amfiprotik.
3. Akhirnya pelarut polar mampu mengsolvasi molekul dan ion dengan adanya gaya
interkasi dipol, terutama pembentukan ikatan hidrogen, yang menyebabkan
kelarutan dari senyawa tersebut. Zat terlarut harus bersifat polar karena seringkali
harus berikatan dalam molekul pelarut tersebut.

b. Pelarut Nonpolar
Aksi pelarut nonpolar seperti hidrokarbon, berbeda dengan zat polar. Pelarut nonpolar
tidak dapat mengurangi gaya tarik-menarik antara ion-ion elektrolit kuat dan lemah,
karena tetapan dielektrik pelarut yang rendah. Pelarut juga tidak dapat memecah
ikatan kovalen dan elektrolit yang berionisasi lemah, dan tidak dapat membentuk
jembatan hidrogen dengan nonelektrolit. Pelarut nonpolar dapat melarutkan zat
terlarut nonpolar melalui aksi dipol induksi. Molekul za terlarut tetap dalam larutan
dengan adanya sejenis gaya van der waals.
c. Pelarut semipolar
Pelarut semipolar seperti keton dan alkohol dapat menginduksi suatu derajat polaritas
tertentu dalam molekul pelarut nonpolar. Pelarut semipolar dapat bertindak sebagai
pelarut perantara yang dapat menyebabkan bercampurnya cairan polar dan nonpolar.
Sebagai contoh propilen glikol yang dapat menaikkan kelarutan timbal balik dari air
dan minyak permen, serta air dan benzil benzoat.

Kelarutan Cairan dalam Cairan

Sistem cair-cair dapat dibagi menjadi 2 kategori sesuai dengan kelarutan zat satu terhadap
yang lain.

1. Tercampur sempurna
Pelarut polar dan semipolar seperti air dan alkohol, gliserin dan alkohol, alkohol dan
aseton, dikatakan tercampur sempurna karena bercampur dalam segala perbandingan.
2. Tercampur sebagian
Apabila air dan eter dicampur dalam jumlah tertentu akan terbentuk dua lapisan
cairan, masing-masing mengandung cairan lain dalam keadaan terlarut. Kelarutan
cairan dalam cairan dipengaruhi oleh temperatur dan penambahan zat asing.
Temperatur sangat berpengaruh terutama untuk campuran yang bersifat tercampur
sebagian, dimana bisa terjadi kondisi temperatur konsolut maksimum, dan konsolut
minimum. Temperatur konsolut maksimum yaitu ketika kelarutan timbal balik dari
dua fase konjugat naik dengan naiknya temperatur sampai pada temperatur larutan
kritis komposisi menjadi identik (fase menjadi homogen). Sedangkan temperatur
konsolut minimum adalah ketika kelarutan dapat naik ketika temperatur turun, di
bawah temperatur ini kedua lapisan larut dalam segala perbandingan, dan di atas
temperatur ini terbentu dua lapisan yang terpisah. Pengaruh zat asing dalam kelarutan
yaitu,jika zat lain yang ditambahkan hanya larut dalam salah satu dari pelarut,
ketercampuran dua cairan akan menurun (salting out), jika zat lain yang ditambahkan
larut dalam kedua cairan dengan kelarutan yang hampir sama, ketercampuran antara
kedua cairan akan meningkat.

Anda mungkin juga menyukai