Anda di halaman 1dari 6

MANAJEMEN DAN KESELAMATAN LALULINTAS

Satuan Kerja : Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Sumatera Utara


Nama Paket : Peningkatan Struktur Jalan Bts. Kab. Deli Serdang - .P. Siantar
Sumber Dana : APBN TA. 2011
Masa Pelaksanaan : 110 hari kalender
Masa Pemeliharaan : 180 hari kalender
Lokasi : Jalan antara Tebing Tinggi - P. Siantar
Kab/Kota/Propinsi : Sumatera Utara
Kontraktor : PT. Tri Embun Surya Matio

GAMBARAN SECARA UMUM :

1) Uraian

 Tujuan dari Management dan Keselamatan Lalu Lintas adalah untuk menjaga dan
memastikan bahwa dengan adanya pelaksanaan pekerjaan dilapangan, kegiatan lalu
lintas tidak terganggu, terutama menyangkut keselamatan pemakai jalan.
 Kontraktor akan menyediakan perlengkapan & pelayanan lalu lintas untuk mengendalikan
dan melindungi pekerja dan staff Direksi Pekerjaan dalam hal ini dsingkat (DP), serta
pengguna jalan yang melalui daerah konstruksi, termasuk lokasi sumber bahan dan rute
pengangkutan bahan.
 Kontraktor akan menyediakan, memasang rambu-rambu lalu lintas yang diperlukan,
barikade, rel pengaman lentur atau kaku, dan harus menyediakan bendera dan
petunjuk lalu lintas.
 Sebelum jalan dibuka untuk lalu lintas umum, Kontraktor akan membuat rambu/marka
sementara setelah pekerjaan penghamparan perkerasan aspal selesai.
 Semua alat pengaturan Lalu Lintas yang disediakan dan dipasang oleh Kontraktor harus
dikaji oleh DP, agar sesuai dengan peraturan dan persyaratan yang ada.

RENCANA MANAJEMEN DAN KESELAMATAN LALU LINTAS

 Urutan Pekerjaan dan Rencana Manajemen Lalu Lintas

 Kontraktor harus menjaga seluruh panjang dari kegiatan dalam kondisi sedemikian
hingga lalu lintas dapat berjalan dengan lancar, sehingga pekerja dapat bekerja
dengan aman. Direksi Pekerjaan, dan pengguna jalan dapat dilindungi.
 Sebelum memulai pekerjaan apapun, kontraktor harus menyiapkan dan mengajukan
kepada Direksi Pekerjaan, Rencana Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas (RMKL)
untuk pengoperasiannya selama periode pelaksanaan.
 RMKL harus memperhitungkan dan menyediakan fasilitas khusus untuk pejalan kaki dan
kendaraan tidak bermotor jika berada di sekitar daerah kerja.

2) Implementasi Pekerjaan Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas

 Setiap saat, DP akan memperhatikan penerapan dari RMKL, apabila tidak dilaksanakan
maka DP dapat membatasi atau menangguhkan seluruh pekerjaan sampai penyesuaian
tersebut dicapai. .
 Semua personil/pekerja paling sedikit berusia 18 tahun, dan Personil harus
mengenakan baju yang reflektif, sepatu boot dan helm kerja pada setiap saat selama
jam kerja di dalam daerah kerja.
 Dalam pelaksanaan pekerjaan harus berkoordinasi dengan pihak kepolisian,
setempat, dengan tujuan agar kelancaran arus lalu lintas dapat tetap dipelihara.
 Operasi pada malam hari harus diterangi dengan lampu atau sistem reflektif yang
disetujui Direksi Pekerjaan. Lampu pijar tidak diperkenankan.
3) Pemeliharaan Rambu Jalan Sementara

Kontraktor harus menyediakan personil untuk melakukan pengawasan berkesinambungan


terhadap operasi pengendalian lalu lintas. Personil tersebut harus tersedia baik siang
maupun malam.

4) Bahan dan Peralatan


 Semua bahan dan peralatan yang disediakan untuk implementasi kegiatan-kegiatan
manajemen dan keselamatan lalu lintas disediakan oleh kontraktor dan tetap menjadi
miliknya pada akhir periode kontrak.
 Peralatan dan perlengkapan yang rusak untuk menangani kelancaran lalu lintas harus
diperbaiki atau diganti segera.
 Bilamana pengaturan lalu lintas disediakan oleh kontraktor tidak diperlukan lagi untuk
pengendalian lalu lintas, perlengkapan tersebut harus disingkirkan dari tempat kerja di
lapangan.
 Pengaturan lalu lintas harus dibuat sedemikian rupa agar tidak merusak atau melukai
kendaraan atau pengguna jalan jika tertabrak atau terjungkal dan harus tetap stabil dan
berdiri di tempat walaupun diterpa angin.

5) Koordinator Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas

 Kontraktor akan menyediakan tenaga Koordinator Manajemen dan Keselamatan Lalu


Lintas ( KMKL ) yang memenuhi syarat dan memadai. Staf yang diperlukan minimum 2
orang, untuk seluruh pengendalian dari manajemen dan keselamatan lalu lintas, termasuk
koordinasi dengan pejabat lalu lintas setempat.
 KMKL harus secara aktif berpartisipasi dalam semua rapat reguler maupun khusus
dengan Direksi Pekerjaan.
 KMKL mempunyai wewenang untuk mengambil keputusan dan berkoordinasi dengan
personil Penyedia Jasa untuk hal-hal manajemen dan keselamatan lalu lintas.

Tugas-tugas KMKL harus mencakup berikut ini:

 Memahami persyaratan kontraktual, termasuk denah, spesifikasi, dan lingkungan di mana


pekerjaan sipil akan dilaksanakan;
 Menginspeksi rutin terhadap kondisi dan keefektifan dari pengaturan lalu lintas yang
digunakan dalam kegiatan dan memastikan bahwa perlengkapan tersebut berfungsi
sebagaimana mestinya;
 Meninjau dan mengantisipasi kebutuhan atas pengaturan lalu lintas yang sesuai,
 Mengkoordinasikan pemeliharaan dari pengoperasian lalu lintas dengan DP.

6) Penutupan Jalan yang Tidak Sah

 Semua penutupan dini atas jalan atau lajur di luar waktu yang ditetapkan dapat
dikategorikan sebagai penutupan jalan yang tidak sah.
 Semua penutupan total jalan tanpa suatu jalan pengalihan yang pantas harus dipandang
sebagai penutupan jalan yang tidak sah, kontraktor akan menanggung segala tuntutan
yang timbul dari pihak ketiga.

7) Rambu-rambu untuk Pekerjaan Jalan

 Kontraktor akan menyediakan rambu jalan atau perlengkapan penanganan lalu lintas.
Penyediaan dan penempatan rambu ini sekurang-kurangnya harus sesuai dengan
pedoman Perambuan Sementara untuk Pekerjaan Jalan No. Pd-T-12-2003. Kontraktor
harus menyediakan peralatan tersebut dalam waktu 48 jam dan memasang serta
memelihara peralatan tersebut selama Periode Pelaksanaan
URAIAN BAHAN DAN PERALATAN YANG DISEDIAKAN:

1) Rambu Panah Berkedip

Rambu panah berkedip harus disediakan dalam lapisan email yang datar dengan mutu
komersial dagang dan harus dilengkapi dengan lampu kuning atau amber (warna kuning
pesawat lalu lintas) yang membentuk panah atau kepala anak panah. Lampu tersebut harus
dikendalikan oleh sirkuit elektrik yang menyediakan kedipan penuh antara 30 to 45 kali per
menit. Pengendali ini termasuk perlengkapan untuk meredupkan lampu dengan mengurangi
voltasi sampai 50% ± 5 persen, untuk digunakan pada malam hari.

Rambu Panah Berkedip harus mampu dioperasikan dalam 4 mode display yang berbeda
sebagai berikut. Display yang digunakan haruslah sebagaimana yang ditunjukkan RMKL yang
disepakati atau yang diperitahkan oleh Direksi Pekerjaan.

(a) Display lewat ke kiri – (←)


(b) Display lewat ke kanan – (→)
(c) Display lewat ke kanan atau kiri – (↔)
(d) Display Hati-hati – (−)

Rambu panah berkedip harus mampu beroperasi dalam satu mode atau keduanya dari berikut
ini, menurut pendapat Penyedia Jasa : 1) Mode panah berkedip; 2) Mode yang Berentetan.
Dalam mode berkedip, semua lampu yang membentuk kepala anak panah dan lampu dari
batang anak panah harus berkedip secara simultan.

2) Rambu Suar Berkedip Portabel

Rambu Suar Berkedip Portabel harus dipasang pada awal dan akhir lokasi kegiatan. Masing-
masing unit rambu suar berkedip portabel harus terdiri dari flasher (pengkedip), dan sumber
listrik dari baterei. Unit-unit itu harus dirakit sampai membentuk sebuah rambu suar berkedip
yang lengkap, berdiri sendiri-sendiri, yang dapat dikirim ke lapangan dan dipasang sedemikian
dapat segera beroperasi. Lensa-lensa harus terbuat dari lexan polycarbonate yang tinggi untuk
menahan kondisi-kondisi operasional dari hari demi hari.

Rambu suar harus dipoles dengan lapisan email warna oranye 2 (dua) kali dengan mutu
komersial. Rakitan rambu suar berkedip harus kedap air dan harus mampu beroperasi
minimum 150 jam antara pengisian ulang baterei atau pemeliharaan rutin lainnya. Unit flasher
(pengkedip) harus menyediakan 50 sampai 60 kedipan per menit dengan waktu jeda 250
sampai 350 milli-detik. Lampu haruslah dihitung pada 25 watt untuk operasi dengan arus DC
120 volt.

3) Rambu-rambu Konstruksi dan Pengalihan

Istilah “Rambu-rambu Daerah Konstruksi” harus mencakup semua rambu-rambu sementara


yang diperlukan untuk arah lalu lintas umum yang melalui dan sekitar pekerjaan selama
pelaksanaan pekerjaan. Rambu-rambu ini ditunjukkan dan dirujuk dalam Gambar.

Rambu-rambu daerah konstruksi harus dipasang pada lokasi yang ditunjukkan dalam denah
sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.

Rambu-rambu daerah konstruksi harus terlihat dengan jarak 150 meter dan terbaca dengan
jarak 90 meter pada cuaca cerah siang hari dan pada malam hari dengan kuat penerangan
lampu dengan berkas cahaya rendah, oleh orang-orang dengan visi atau dikoreksi sampai
20/20.
a) Rambu-rambu Tetap

 Rambu-rambu tetap harus dengan tiang kayu dengan cara yang sama sebagaimana
ditunjukkan dalam denah atau sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan untuk
pemasangan rambu-rambu pada tepi jalan.

b) Rambu Portabel

 Masing-masing rambu portabel haruslah terdiri dari dasar, penunjang atau kerangka dan
panel rambu. Unit-unit ini harus dapat dikirim ke lapangan untuk digunakan dan ditempatkan
untuk pengoperasian yang segera.
 Panel-panel rambu untuk rambu portabel dibuat dari lembaran plywood.
 Penunjang atau kerangka rambu harus mampu menunjang panel dengan dimensi maksimum
120 cm, dalam posisi tegak lurus dengan pusat dari panel rambu dan jarak minimum panel
diatas perkerasan adalah 1,2 meter.
 Jika rambu portable berpindah tempat atau terguling, oleh sebab apapun, selama kemajuan
pekerjaan, Kontraktor harus segera mengganti rambu-rambu itu pada lokasi awal dari rambu-
rambu tersebut.

4) Penghalang Lalu Lintas

 Penghalang lalu lintas harus terbuat dari “jenis plastik” yang baru sebagaimana yang
ditunjukkan dalam denah. Penghalang dengan beton pracetak hanya diperbolehkan
dengan ijin khusus dari Direksi Pekerjaan.
 Penghalang lalu lintas harus digunakan untuk memandu lalu lintas untuk tidak melintasi
perkerasan yang baru dihampar dan dipasang pada lokasi yang ditunjukkan dalam denah
atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.

Penghalang Lalu Lintas, Jenis Plastik

 Penghalang lalu lintas, jenis plastik harus digunakan untuk pengalih lalu lintas dari perkerasan
aspal beton yang baru.
 Penghalang lalu lintas, jenis plastik harus cukup berat agar dapat tetap stabil jika terdapat
angin atau pusaran angin akibat lewatnya lalu lintas. Penghalang ini harus dipasang rapat dan
saling mengunci satu dengan yang lain sesuai manual dari pabrik.
 Pemberat yang digunakan untuk penghalang lalu lintas, jenis plastik haruslah air dan terisi
sesuai dengan ketentuan pabrik.

5) Marka Jalan Sementara

 Bahan untuk marka jalan sementara dapat berupa pita rekat (road marking tape) yang
berwarna putih / kuning atau paku jalan dengan mata kucing. Sebelum dipasang,
penyedia jasa harus menunjukkan contoh bahan marka sementara untuk mendapat
persetujuan dari DP.

 Pemasangan Marka sementara berupa pita rekat tidak diperkenankan pada kondisi
perkerasan basah. Penyedia jasa akan mengganti marka sementara baik berupa pita
rekat ataupun paku jalan yang terkelupas atau lepas.

 Marka jalan sementara akan dilaksanakan pada setiap pelapisan perkerasan sebelum
jalan dibuka untuk lalu lintas umum.

 Penumpukan pasir atau bahan lainnya yang mengakibatakan bahaya terhadap lalu
lintas harus dibuang. Pada saat selesai, permukaan aspal yang diauskan dengan pasir
harus dilapisi tipis dengan ter emulsi atau bahan sejenis yang disetujui.
PEMELIHARAAN UNTUK KESELAMATAN LALU LINTAS

Jalan Alih Sementara dan Pengendalian Lalu Lintas

Semua jalan pengalihan sementara dan pemasangan pengendali lalu lintas yang disiapkan oleh
Penyedia Jasa selama pelaksanaan Pekerjaan harus dipelihara agar tetap aman, sehingga
menjamin keselamatan lalu lintas dan bagi pemakai jalan umum.

Pembersihan Penghalang

Selama pelaksanaan pekerjaan, kontraktor akan menjamin bahwa perkerasan, bahu jalan lokasi
yang berdekatan dengan Daerah Milik Jalan harus dijaga agar bebas dari bahan pelaksanaan,
kotoran dan bahan yang tidak terpakai lainnya yang dapat mengganggu atau membahayakan lalu
lintas yang lewat. Pekerjaan juga harus dijaga agar bebas dari setiap parkir liar atau kegiatan
perdagangan kaki lima kecuali untuk daerah-daerah yang digunakan untuk maksud tersebut.

Contoh Rambu-rambu lalu lintas :


Medan, 27 Juli 2011
PT. Tri Embun Surya Matio

Andar Victor Silitonga


Direktur Utama

Anda mungkin juga menyukai