Anda di halaman 1dari 13

DOMS: KEMAMPUAN MANAJEMEN KEPEMIMPINAN

1. Handover

No Aktifitas Ya Tidak Catatan


Persiapan
1. Perawat pemberi operan √ tempat operan di nurse
menyiapkan tempat untuk station
operan
2. Perawat pemberi operan √
menyiapkan rekam medis
yang telah diisi dengan
rekam keperawatan yang
lengkap sesuai shift jaga
Kerja
3. Kepala ruang/PN/AN √ Operan di pimpin oleh
memimpin operan diawali ketua tim serta memimpin
doa bersama doa
4. Perawat mengoperkan status √
kesehatan pasien dengan
cara membacakan rekam
keperawatan
5.. Perawat mengoperkan nama √
pasien, diagnose medis dan
masalah keperawatan
6. Perawat mengoperkan √
tindakan keperawatan
mandiri dan kolaborasi yang
telah dilakukan beserta hasil
dan waktu pelaksanaan
7. Perawat menyebutkan √
perkembangan/kondisi fisik
pasien yang terjadi selama
shift
8. Perawat lain melakukan √
observasi dan klarifikasi data
pada klien atau keluarga
klien yang bersangkutan
9. Perawat penerima operan √
melakukan pengecekan
kelengkapan dokumen
asuhan keperawatan
10 Perawat penerima operan √
. mencatat hal-hal yang
dioperkan untuk setiap
pasien dalam buku peran
tugas
11 Perawat pemberi dan √
. penerima operan melakukan
kunjungan pasien dalam
rangka klarifikasikan
konfirmasi
12 Perawat yang mengoperkan √
. menginformasikan kepada
pasien/keluarga nama
perawat shift berikutnya
13 Perawat penerima operan
memberi salam kepada
pasien/keluarga serta
mengenalkan diri dengan
komunikasi yang baik
14 Perawat pemberi dan √
. penerima operan
menandatangani buku
operan tugas
Penutup
15 Pemberi dan penerima peran √
. saling memberikan
reinforcement
16 Ka Ruang/PN/AN menutup √
. operan dengan baik
TOTAL SKOR:
DOPS: KEMAMPUAN MELAKSANAKAN PERAN

1. Peran dalam Agen Perubahan

Nama : Kalsumiati,S.kep
Tanggal : 21 Juni 2019
Ruangan : Penyakit Dalam
Jamdatang : 13.00 WIB Jam Pulang: 15.00 WIB

Peran sebagai: Karu/katim / Pelaksana (coret yang tidak sesuai)

Kegiatan yang dilakukan:


a. Planning (Perencanaan)
Kegiatan yang direncanakan oleh kepala ruangan :

1. Menyusun rencana kerja kepala ruangan


2. Berperan serta menyusun falsafah dan tujuan pelayanan keperawatan di ruang rawat
yang bersangkutan
3. Merencanakan jumlah jenis peralatan perawatan yang diperlukan sesuai kebutuhan
4. Menyusun rencana kebutuhan tenaga keperawatan dari segi jumlah maupun
kualifikasi untuk di ruang rawat, koodinasi dengan kepala instansi
5. Merencanakan dan menentukan jenis kegiatan/ asuhan keperawatan yang akan
diselenggarakan sesuai kebutuhan
b. Organizing (Pengorganisasian)
1. Merumuskan system penugasan
2. Menjelaskan rincian tugas ketua Tim.
3. Menjelaskan rentang kendali di ruang rawat
4. Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan diruang rawat
5. Mengatur dan mengendalikan logistik ruangan/fasilitas ruangan
6. Mengatur dan mengendalikan situasi lahan praktik
7. Mendelegasikan tugas kepada ketua Tim

c. Actuating / Directing (Penggerak/Pengarahan)

1. Mengatur dan menkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan ruang rawat, melalui


kerja sama dengan petugas lain yang bertugas diruang rawatnya.
2. Menyusun jadwal dan mengatur daftar dinas tenaga perawatan dan 
3. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian meliputi: penjelasan
tentang peraturan rumah sakit, tata tertib ruang inap, fasilitas yang ada dan cara
penggunaaanya dan kegiatan rutin sehari hari
4. Membimbing tenaga keperawatan untuk melakukan pelayanan/ asuhan keperawatan
yang sesuai ketentuan.
5. Mengadakan pertemuan berkala atau sewaktu waktu dengan staf keperawatan dan
petugas lain yang bertugas diruang rawatnya.
6. Melaksanakan orientasi tenaga perawatan yang baru atau tenaga lain yang akan
bekerja diruang rawat

d. Controling (Pengendalian)

1. Mengendalikan dan menilai pelaksanaan asuhan keperawatan yang telah di tentukan


2. Mengawasi dan menilai siswa/ mahasiswa keperawatan untuk memperoleh
pengalaman belajar sesuai tujuan program bimbingan yang telah ditentukan
3. Melakukan penilaian kinerja tenaga keperawatan yang berada dibawah tanggung
jawabnya.
4. Menguasai, mengendalikan dan menilai pendayagunaan tenaga perawatan, peralatan
perawatan serta obat-obatan secara efektif dan efisien.
5. Mengawasi dan menilai mutu asuhan keperawatan sesuai standar yang berlaku
secara mandiri atau kordinasi dengan tim pengendali mutu asuhan keperawatan.

2. Peran dalam pengelolaan ruangan

Nama : Kalsumiati,S.kep
Tanggal : 21 Juni 2019
Ruangan : Penyakit Dalam
Jamdatang : 13.00 WIB Jam Pulang: 15.00 WIB

Peran sebagai: Karu/katim / Pelaksana (coret yang tidak sesuai)

Kegiatan yang dilakukan:

a. Planning (Perencanaan)
Kegiatan yang direncanakan oleh kepala ruangan :
1. Menentukan atau membagi Tim
2. Mengikuti serah terima klien
3. Mengidentifikasi tingkat ketergantungan
4. Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan aktifitas dan
kebutuhan klien
5. Merencanakan strategi pelaksanaan keeperawatan
6. Merencanakan logistik ruangan/failitas ruangan
7. Melakukan pendokumentasian
b. Organizing (Pengorganisasian)
1. Di Ruang Ahmad Dahlan terdapat 66 pasien rawat inap. Dengan total keseluruhan
jumlah kasur yaitu 76 kasur. Menurut perawat pelaksana, persentase BOR sekitar
90%.
2. Di ruang Ahmad Dahlan menggunakan metode tim dengan dibagi menjadi 2 tim
yaitu Ahmad Dahlan A dan Ahmad Dahlan B. Dalam 1 tim terbagi lagi menjadi 2
tim yaitu Ahmad Dahlan A Tim I, Ahmad Dahlan A Tim II, Ahmad Dahlan B
Tim I, dan Ahmad Dahlan B Tim II.
3. Di dalam Tim A1 terdapat 1 Ketua Tim, 1 PJ Shift, dan 2 Perawat Pelaksana.
Dengan 5 kamar (Kamar 1-5) yang mana 1 kamar terdiri dari 6 Kasur.
4. Didalam Tim A2 terdapat 1 Katim, 1 PJ Shift, dan 2 Perawat Pelaksana dengan
jumlah 5 kamar (Kamar 6-10) yang mana 1 kamar terdiri dari 4 Kasur.
5. Didalam Tim B1 terdapat 1 Katim dan 1 Perawat Pelaksana. Dengan 5 Kamar
(Kamar 11-15) yang mana terdiri dari 2 Kasur.
6. Didalam Tim B2 terdapat 1 Katim dan 1 Perawat Pelaksana. Dengan 2 Kamar
( Kamar 16-17) yang mana 1 kamar terdiri dari 4 kasur.
7. Menurut perawat pelaksana, kebanyakan pasien yang dirawat di ruang Ahmad
Dahlan adalah pasien dengan penyakit DBD.
8. Pemberian obat pada pasien dilakukan oleh perawat yang berkemampuan khusus
atau berkeahlian di bidang farmasi.
9. Pendelegasian tugas dilakukan oleh Katim dan dilaksanakan oleh Perawat
Pelaksana.
c. Actuating / Directing (Penggerak/Pengarahan)
1. Memberikan pengarahan kepada ketua Tim
2. Memberikan motivasi dalam meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap
anggota Tim
3. Memberi pujian kepada anggota Tim yang melaksanakan tugas dengan baik
4. Membimbing bawahan
5. Meningkatkan kolaborasi dengan anggota tim
6. Melakukan supervisi
7. Memberikan informasi tentang hal-hal yang berhubungan dengan yankep
diruangan
8. Melakukan pelaporan dan pendokumentasian
d. Controling (Pengendalian)
1. Mengevaluasi kinerja katim
2. Memberikan umpan balik pada kinserja katim
3. Mengatasi masalah di ruang rawat dan menetapkan tidak lanjut
4. Memperhatikan aspek legal dan etik keperawatan
5. Melakukan pelaporan dan pendokumentasian

ANALISIS JOURNAL

A. SEARCHING LITERATUR (JOURNAL)


Setelah dilakukan Searching literatur (journal) di google scholar, di pilih jurnal
dengan judul “HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG SAAT
HANDOVER DENGAN PELAKSANAAN HANDOVER“
Dengan alasan :
a. Jurnal sesuai dengan topic
b. Terdapat perbandingan intervensi

B. TABEL ANALISIS JURNAL


Judul : Hubungan kepemimpinan kepala ruang saat handover dengan pelaksanaan
handover
Penulis :Anita istiningtyas dan yunita wulandari

Critical Point critical


Ya Tidak Keterangan
appraisal appraisal
Judul - Apakah judul  - HUBUNGAN
memenuhi KEPEMIMPINAN
kaidah KEPALA RUANG
penulisan SAAT HANDOVER
judul DENGAN
PELAKSANAAN
HANDOVER
- Judul jurnal sangat
memenuhi kaidah
penulisan dalam jurnal,
yaitu kaidah penulisan
judul jurnal harus ditulis
di tengah atas halaman,
menggunakan huruf
kapital, dan dicetak
tebal.

- Apakah  - Tidak menggunakan


penulisan tanda tanya.
judul
menggunakan
tanda tanya (?)

- Apakah  - Tidak menggunakan


penulisan tanda seru.
judul
menggunakan
tanda seru (!)
Penulis - Apakah nama  - Anita istiningtyas dan
penulis yunita wulandari
dicantumkan ?
- Apakah asal  Asal institusi penulis :
institusi - Staf Program studi
penulis sarjana
dicantumkan ? keperawatanSTIKes
kusuma husada
surakarta

- Apakah asal  - Asal institusi penulis


institusi sesuai dengan topik
penulis sesuai penelitian yang
dengan topik berhubungan dengan
penelitian ? mata kuliah terkait
dengan hubungan
kepemimpinan

Bidang ilmu - Apakah  - Bidang ilmu penulis


bidang ilmu tercantum dalam 
yang judul penelitian yaitu
tercantum di bidang keperawatan
dalam judul
penelitian ?

- Apakah latar  - Latar belakang penulis


belakang sesuai dengan topik
penulis penelitian, yaitu program
(institusi studi sarjana
tempat keperawatan STIKes
bekerja) sesuai kusuma husada sukarta
dengan bidang
ilmu topik
penulisan?

Metodologi - Apakah tujuan  - Tujuan penelitian adalah


penelitian penelitian untuk mengetahui
disebutkan? pelayanan keperawatan
yang komprenshif dan
berkesinambungan
dalam memberikan
perawatan dalam
memberikan pelayanan
kepada pasien dengan
aspek-aspek dasar
perawatan
 - Quasi Eksperimental:
pre – post test two group
design, dengan populasi
penelitian adalah
- Apakah desain komunikasi efektif
penelitian dalam tingkat pelayanan
yang keperawatan yang sering
digunakan? dilakukan adalah
timbang terima atau
handover
 - Desain yang digunakan
sesuai dengan tujuan
penelitian penulis.

- Apakah desain  - Tingkat bukti desain


penelitian penelitian sangat
sesuai dengan mendukung dan sesuai
tujuan dengan hasil penelitian
penelitian? yang diberikan di dalam
jurnal.

- Bagaimana  - Pemilihan sampel dalam


level of penelitian ini yaitu
evidence dari menimbulkan kepuasaan
desain dengan baik. Klinis yang
penelitian? melakukan hansdover
dengan baik sebanyak
13% (4 orang)
- Bagaimana - Berupa narasi dan tabel
pemilihan 
sampel dalam
penelitian
tersebut?

- Dalam bentuk  - Tidak ada uji statistic


apa hasil
penelitian
disajikan?

- Apakah uji
statistik yang
digunakan?
Hasil - Apakah hasil  - Penelitian dapat
penelitian penelitian dikritik sebagai
dapat sebuah variabel yang
diimplementas berisko tinggi, tidak
ikan di terstruktur dan
keperawatan? penyebab terjadinya
kesalahan medis

- Apakah ada  - Tidak ada


rekomendasi rekomendasi khusus
khusus terkai
hasil
penelitian?

Daftar - Apakah daftar  - daftar pustaka digunakan


pustaka pustaka yang up to date, sesuai dengan
digunakan up penelitian yang
to date? dilakukan ( Depkes RI
sistem kesehatan
nasional.jakarta : depkes
RI :2009)
- Daftar pustaka yang
- Apakah daftar  digunakan sesuai dengan
pustaka yang penelitian (jonshon,
digunakan maree dan cowin leanne
sesuai? S nurses discus bedside
handover and using
written handover sheets.
Australia : blackwell
publishing Ltd : 2013
- Apakah daftar  - Daftar pustaka yang
pustaka yang digunakan diambil dari
digunakan dari sumper terpercaya
sumber yang (gibson, JK. Organisasi :
terpercaya? prilaku stuktur proses
jilid I edisi 8 jakarta :
bina rupa aksara : 1996

PEMBAHASAN JOURNAL

Pada journal yang berjudul “Hubungan kepemimpinan kepala ruang saat handover
dengan pelaksanaan handover” yang ditulis oleh Anita istiningtyas dan yunita wulandari
pada Juni 2013 membahas mengenai strategi HANDOVER yang ada di salah satu RS. Yang
sampel penelitian 104 perawat pelaksana dengan metode korelasional dengan pendekatan cross
sectional. Variabel dalam penelitian ini adalah kepemimpinan kepela ruangan .
Pada bab ini penulis akan membahas mengenai strategi handover keperawatan terhadap
pelayanan yang berkualitas di ruang penyakit dalam Ahmad Dahlan RS Muhammadiyah
Palembang yang dilakukan pada tanggal 21 Juni 2019. Pembahasan proses strategi handover
keperawatan meliputi konsep teori dan kajian data yang diperoleh dari wawancara
membandingkan antara teori dengan kejadian nyata ketika melakukan aplikasi handover
keperawatan dengan membandingkan journal yang telah di analisis.
Indentifikasi dilakukan pada tanggal 21 Juni 2019 dan di dapatkan data bahwa di ruang
penyakit dalam Ahmad Dahlan menggunakan strategi handover keperawatan dalam
pelayanannya kepada klien di ruang perawatan tersebut. Dari pernyataan salah satu perawat,
strategi ini bertujuan untuk memudahkan pasien dan keluarga mendapatkan informasi dari
dokter atau perawat mengenai penyakitnya dan proses keperawatan yang dijalaninya,
kebutuhan yang harus dipenuhi klien, serta perawat dapat memastikan keselamatan klien
diruangan. Hal ini sesuai dengan tujuan dan fungsi handover keperawatan yang dikemukanan
oleh Muhammad rofi (2010) menyampaikan kondisi atau keadaan secara umum klien,
menyampaikan hal-hal yang penting yang perlu ditindak lanjuti oleh dinas berikutnya.
Muhammad rofi (2010) mengatakan juga handover keperawatan berfungsi untuk
mengakurasi,mereliabilisaasi konimkasi tentang tugas perpindahan informasi yang relevan
yang digunakan untuk kesenambungan dalam keselamatan dan keefektifan berkerja.
Handover keperawatan di ruang Ahmad Dahlan dilakukan setiap hari dengan setiap
waktu perpindahan shif kerja, biasanya yang melakukan adalah kepala ruangan, ketua tim,
penanggung jawab shift, dan perawat pelaksana dengan tugas dan peranya masing- masing
yaitu sebagai perawat primer, perawat associate, dan konselor. Tindakan yang dilakukan pada
saat hamdover keperawatan. Handover di pimpin oleh kepala ruangan di nurse station di
mulai dengan doa kemudian dilanjutkan dengan kunjungan ke kamar klien dengan
menjelaskan asuhan yang telah di berikan dan data-data klien kepada shift selanjutnya dengan
prosedur yaitu dari perawat memasuki ruangan klien dan menjelaskan tujuan mereka untuk
melakukan handover keperawatan, selanjutnya perawat memulai operan sesama perawat,
perawat jaga mulai menjelaskan keadaan pasien pada perawat jaga selanjutnya dengan teliti
jika perawat jaga selanjutnya belum memahami bisa di tanyakan pada perawat jaga ,sampai
perawat jaga selanjutnya mengerti karena jika ada pasien yang memerlukan tindakan lanjutan
segera untuk menghindari adanya miskomunikasi.
Kepala ruangan sudah memiliki gelar S1 dan sedang melanjutkan profesi yang
mempunyai pengetahuan yang luas, hasil penelitian di jornal yang sedang di bahas juga
mengenai pendidikan yang tinggi kepala ruangan bahwa kepala ruang mampu memberikan
pengetahuan dan bimbingan selama proses pelaksanaan handover dan dari hasil wawancara diketahui
bahwa semua kepala ruang mempunyai pengetahuan yang baik terhadap pelaksanaan handover.
Adanya pengetahuan tersebut diharapkan akan dapat mengatasi masalah-masalah yang muncul saat
pelaksanaan handover sehingga dapat dijadikan sebagai sumber informasi bagi perawat pelaksana
dalam melakukan tindakan.
Sebagaimana juga di jalas kan oleh Bennis mengidentipikasi empat pengetahuan
penting bagi seorang pemimpin yaitu : 1) mempunyai pengetahuan yang luas dan kompleks,
2) menerapkan pengetahuan kepada bawahannya, 3) mempunyai kemampuan hubungan antar
manusia 4) mempunyai sekelompok nilai dan kemampuan mengenal orang lain dengan baik
(Lancaster J, 1997). Berdasarkan dari teori tersebut, aspek kepemimpinan telah diterapkan
oleh kepala ruang di ruang rawat inap RSUD Sukoharjo dan juga telah di terapkan oleh ruang
penyakit dalam Ahmad Dahlan RSMP.
Kesimpulan Terdapat hubungan antara kepemimpinan kepala ruang saat handover
dengan pelaksanaan handover di ruang penyakit dalam Ahmad Dahlan RSMP. Sebagaimana
terdapat kesamaan antara journal yang tela di analisis mempunyai hasil yang sama dengan
hasil observasi di ruang penyakit dalam Ahmad Dahlan RSMP.

Anda mungkin juga menyukai