1. Handover
Nama : Kalsumiati,S.kep
Tanggal : 21 Juni 2019
Ruangan : Penyakit Dalam
Jamdatang : 13.00 WIB Jam Pulang: 15.00 WIB
d. Controling (Pengendalian)
Nama : Kalsumiati,S.kep
Tanggal : 21 Juni 2019
Ruangan : Penyakit Dalam
Jamdatang : 13.00 WIB Jam Pulang: 15.00 WIB
a. Planning (Perencanaan)
Kegiatan yang direncanakan oleh kepala ruangan :
1. Menentukan atau membagi Tim
2. Mengikuti serah terima klien
3. Mengidentifikasi tingkat ketergantungan
4. Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan aktifitas dan
kebutuhan klien
5. Merencanakan strategi pelaksanaan keeperawatan
6. Merencanakan logistik ruangan/failitas ruangan
7. Melakukan pendokumentasian
b. Organizing (Pengorganisasian)
1. Di Ruang Ahmad Dahlan terdapat 66 pasien rawat inap. Dengan total keseluruhan
jumlah kasur yaitu 76 kasur. Menurut perawat pelaksana, persentase BOR sekitar
90%.
2. Di ruang Ahmad Dahlan menggunakan metode tim dengan dibagi menjadi 2 tim
yaitu Ahmad Dahlan A dan Ahmad Dahlan B. Dalam 1 tim terbagi lagi menjadi 2
tim yaitu Ahmad Dahlan A Tim I, Ahmad Dahlan A Tim II, Ahmad Dahlan B
Tim I, dan Ahmad Dahlan B Tim II.
3. Di dalam Tim A1 terdapat 1 Ketua Tim, 1 PJ Shift, dan 2 Perawat Pelaksana.
Dengan 5 kamar (Kamar 1-5) yang mana 1 kamar terdiri dari 6 Kasur.
4. Didalam Tim A2 terdapat 1 Katim, 1 PJ Shift, dan 2 Perawat Pelaksana dengan
jumlah 5 kamar (Kamar 6-10) yang mana 1 kamar terdiri dari 4 Kasur.
5. Didalam Tim B1 terdapat 1 Katim dan 1 Perawat Pelaksana. Dengan 5 Kamar
(Kamar 11-15) yang mana terdiri dari 2 Kasur.
6. Didalam Tim B2 terdapat 1 Katim dan 1 Perawat Pelaksana. Dengan 2 Kamar
( Kamar 16-17) yang mana 1 kamar terdiri dari 4 kasur.
7. Menurut perawat pelaksana, kebanyakan pasien yang dirawat di ruang Ahmad
Dahlan adalah pasien dengan penyakit DBD.
8. Pemberian obat pada pasien dilakukan oleh perawat yang berkemampuan khusus
atau berkeahlian di bidang farmasi.
9. Pendelegasian tugas dilakukan oleh Katim dan dilaksanakan oleh Perawat
Pelaksana.
c. Actuating / Directing (Penggerak/Pengarahan)
1. Memberikan pengarahan kepada ketua Tim
2. Memberikan motivasi dalam meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap
anggota Tim
3. Memberi pujian kepada anggota Tim yang melaksanakan tugas dengan baik
4. Membimbing bawahan
5. Meningkatkan kolaborasi dengan anggota tim
6. Melakukan supervisi
7. Memberikan informasi tentang hal-hal yang berhubungan dengan yankep
diruangan
8. Melakukan pelaporan dan pendokumentasian
d. Controling (Pengendalian)
1. Mengevaluasi kinerja katim
2. Memberikan umpan balik pada kinserja katim
3. Mengatasi masalah di ruang rawat dan menetapkan tidak lanjut
4. Memperhatikan aspek legal dan etik keperawatan
5. Melakukan pelaporan dan pendokumentasian
ANALISIS JOURNAL
- Apakah uji
statistik yang
digunakan?
Hasil - Apakah hasil - Penelitian dapat
penelitian penelitian dikritik sebagai
dapat sebuah variabel yang
diimplementas berisko tinggi, tidak
ikan di terstruktur dan
keperawatan? penyebab terjadinya
kesalahan medis
PEMBAHASAN JOURNAL
Pada journal yang berjudul “Hubungan kepemimpinan kepala ruang saat handover
dengan pelaksanaan handover” yang ditulis oleh Anita istiningtyas dan yunita wulandari
pada Juni 2013 membahas mengenai strategi HANDOVER yang ada di salah satu RS. Yang
sampel penelitian 104 perawat pelaksana dengan metode korelasional dengan pendekatan cross
sectional. Variabel dalam penelitian ini adalah kepemimpinan kepela ruangan .
Pada bab ini penulis akan membahas mengenai strategi handover keperawatan terhadap
pelayanan yang berkualitas di ruang penyakit dalam Ahmad Dahlan RS Muhammadiyah
Palembang yang dilakukan pada tanggal 21 Juni 2019. Pembahasan proses strategi handover
keperawatan meliputi konsep teori dan kajian data yang diperoleh dari wawancara
membandingkan antara teori dengan kejadian nyata ketika melakukan aplikasi handover
keperawatan dengan membandingkan journal yang telah di analisis.
Indentifikasi dilakukan pada tanggal 21 Juni 2019 dan di dapatkan data bahwa di ruang
penyakit dalam Ahmad Dahlan menggunakan strategi handover keperawatan dalam
pelayanannya kepada klien di ruang perawatan tersebut. Dari pernyataan salah satu perawat,
strategi ini bertujuan untuk memudahkan pasien dan keluarga mendapatkan informasi dari
dokter atau perawat mengenai penyakitnya dan proses keperawatan yang dijalaninya,
kebutuhan yang harus dipenuhi klien, serta perawat dapat memastikan keselamatan klien
diruangan. Hal ini sesuai dengan tujuan dan fungsi handover keperawatan yang dikemukanan
oleh Muhammad rofi (2010) menyampaikan kondisi atau keadaan secara umum klien,
menyampaikan hal-hal yang penting yang perlu ditindak lanjuti oleh dinas berikutnya.
Muhammad rofi (2010) mengatakan juga handover keperawatan berfungsi untuk
mengakurasi,mereliabilisaasi konimkasi tentang tugas perpindahan informasi yang relevan
yang digunakan untuk kesenambungan dalam keselamatan dan keefektifan berkerja.
Handover keperawatan di ruang Ahmad Dahlan dilakukan setiap hari dengan setiap
waktu perpindahan shif kerja, biasanya yang melakukan adalah kepala ruangan, ketua tim,
penanggung jawab shift, dan perawat pelaksana dengan tugas dan peranya masing- masing
yaitu sebagai perawat primer, perawat associate, dan konselor. Tindakan yang dilakukan pada
saat hamdover keperawatan. Handover di pimpin oleh kepala ruangan di nurse station di
mulai dengan doa kemudian dilanjutkan dengan kunjungan ke kamar klien dengan
menjelaskan asuhan yang telah di berikan dan data-data klien kepada shift selanjutnya dengan
prosedur yaitu dari perawat memasuki ruangan klien dan menjelaskan tujuan mereka untuk
melakukan handover keperawatan, selanjutnya perawat memulai operan sesama perawat,
perawat jaga mulai menjelaskan keadaan pasien pada perawat jaga selanjutnya dengan teliti
jika perawat jaga selanjutnya belum memahami bisa di tanyakan pada perawat jaga ,sampai
perawat jaga selanjutnya mengerti karena jika ada pasien yang memerlukan tindakan lanjutan
segera untuk menghindari adanya miskomunikasi.
Kepala ruangan sudah memiliki gelar S1 dan sedang melanjutkan profesi yang
mempunyai pengetahuan yang luas, hasil penelitian di jornal yang sedang di bahas juga
mengenai pendidikan yang tinggi kepala ruangan bahwa kepala ruang mampu memberikan
pengetahuan dan bimbingan selama proses pelaksanaan handover dan dari hasil wawancara diketahui
bahwa semua kepala ruang mempunyai pengetahuan yang baik terhadap pelaksanaan handover.
Adanya pengetahuan tersebut diharapkan akan dapat mengatasi masalah-masalah yang muncul saat
pelaksanaan handover sehingga dapat dijadikan sebagai sumber informasi bagi perawat pelaksana
dalam melakukan tindakan.
Sebagaimana juga di jalas kan oleh Bennis mengidentipikasi empat pengetahuan
penting bagi seorang pemimpin yaitu : 1) mempunyai pengetahuan yang luas dan kompleks,
2) menerapkan pengetahuan kepada bawahannya, 3) mempunyai kemampuan hubungan antar
manusia 4) mempunyai sekelompok nilai dan kemampuan mengenal orang lain dengan baik
(Lancaster J, 1997). Berdasarkan dari teori tersebut, aspek kepemimpinan telah diterapkan
oleh kepala ruang di ruang rawat inap RSUD Sukoharjo dan juga telah di terapkan oleh ruang
penyakit dalam Ahmad Dahlan RSMP.
Kesimpulan Terdapat hubungan antara kepemimpinan kepala ruang saat handover
dengan pelaksanaan handover di ruang penyakit dalam Ahmad Dahlan RSMP. Sebagaimana
terdapat kesamaan antara journal yang tela di analisis mempunyai hasil yang sama dengan
hasil observasi di ruang penyakit dalam Ahmad Dahlan RSMP.