Disusun Oleh :
YOPAN SATRIA ALAM
1011011133
Dosen Penbimbing :
NURUL ARIYANI, S.S
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,
akhirnya penulis dapat menyusun Makalah Ilmiah ini dalam rangka menyelesaikan tugas yang
dibebankan kepada kami pada Mata Kuliah Teknik Presentasi di Perguruan Tinggi DCC
Kotabumi Lampung Utara.
Setelah penulis melaksanakan penelitian, dan mencari sumber data yang diperlukan dalam
penyusunan makalan ini maka penulis dapat mengetahui, memahami dan mengerti apa yang
berkaitan dengan perubahan social budaya dalam masyarakat.
Penulis menyadari makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya. Meskipun
demikian, Penulis berharap makalah ini dapat memberi manfaat bagi siapapun yang membaca
dan Penulis mengharapkan masukan yang berupa saran dan kritiknya dari Bapak/Ibu Dosen serta
rekan-rekan semua.
Ucapan terima kasih kepada miss Nurul Ariyani S,s sebagai dosen pembimbing dan sekaligus
sebagai dosen mata kuliah Teknik Presentasi.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
COVER ........................................................................................................................i
KATA PENGANTAR ………………..….…………………………………………ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………..…...........iii
Bab 1 Pendahuluan
1.1. Latar Belakang Masalah ……………………………………………………..1
1.2. Identifikasi Masalah …………………………………………………………2
1.3. Batasan Masalah ……………………………………………………….…....3
1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian ………………………………………….…..3
Bab II Pembahasan
2.1. Pengertian Perubahan Sosial ..……………………………………….…..….4
2.2. Beberapa Bentuk Perubahan Sosial dan Buaya ..………………….….…….5
2.3. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Perubahan Sosial dan Budaya …………7
2.4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Jalannya Proses Perubahan ……….…..8
2.5. Proses Perubahan Sosial Budaya …………………………………………...8
2.5.1 Proses Belajar Kebudayaan Sendiri
2.5.2 Proses Evolusi Sosial
2.5.3. Proses Difusi
2.5.4. Akulturasi Dan Asimilasi
2.5.5. Pembaruan (Inovasi)
2.6. Perubahan Dan Fenomena Sosial ……………………………………..….15
BAB I
PENDAHULUAN
Setiap individu yang hidup bermasyarakat selama ia hidup pasti mengalami peubahan-
perubahan, perubahan dalam arti yang tidak mencolok atau tidak menarik, perubahan yang
bersifat terbatas maupun yang tidak tidak menarik, perubahan yang bersifat terbatas maupun
yang luas, serta ada pula perubahan yang lambat sekali, tetapi itu ada juga yang berjalan dengan
cepat. Perubahan-perubahan pada masyarakat atau individu hanya akan dapat dilihat apabila
seseorang sempat meneliti susunan dan kehidupan suatu masyarakat pada suatu waktu dan
Masyarakat Indonesia saat ini sedang mengalami masa pancaroba yang amat dahsyat sebagai
akibat tuntutan reformasi secara menyeluruh. Sedang tuntutan reformasi itu berpangkal pada
pelaksanaannya. Di lain pihak, tanpa disadari, penerapan teknologi maju itu menuntut acuan
nilai-nilai budaya, masyarakat Indonesia yang majemuk dengan multi kulturalnya itu seolah-olah
mengalami kelimbungan dalam menata kembali tatanan sosial, politik dan kebudayaan dewasa
ini.
panjang namun, perlu penulis cantumkan batasan dari pembahasan ini, yaitu antara lain
pengertian perubahan sosial, beberapa bentuk peruabahan sosial dan budaya, faktor-faktor
menyebabkan perubahan sosial, faktor yang mempengaruhi jalannya proses perubahan, proses
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teknik
Presentasi serta untuk menambah wawasan dan ilmu tentang Sosial Budaya.
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah supaya semua pembaca paham tentang adanya
BAB II
PEMBAHASAN
Perubahan sosial adalah proses sosial yang dialami oleh anggota masyarakat serta semua unsur-
unsur budaya dan sistem-sistem sosial, dimana semua tingkat kehidupan masyarakat di
pengaruhi oleh unsur-unsur eksternal meninggalkan pola kehidupan, budaya, dan sistem sosial
lama kemudian menyesuaikan diri atau menggunakan pola-pola kehidupan, budaya, dan sistem
unsur budaya dan sistem sosial lama dan mulai beralih menggunakan unsur-unsur budaya dan
sistem sosial yang baru. Seluruh kehidupan masyarakat baik pada tingkatan individual,
Hal-hal penting dalam perubahan sosial menyangkut aspek-aspek sebagai berikut, yaitu:
Perubahan sosial dan kebudayaan dapat dibedakan kedalam beberapa bentuk, yaitu:
Perubahan secara lambat ini yang memerlukan waktu yang sangat lama, dan rentetan-rentetan
perubahan yang kecil yang saling mengikuti dengan lambat di namakan evolusi. Pada evolusi
perubahan terjadi dengan sendirinya tanpa rencana atau kehendak tertentu. Perubahan tersebut
masyarakat. Sedangkan perubahan sosial yang berlangsung dengan cepat dan menyangkut dasar-
Perubahan kecil adalah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang Tidak
membawa pengaruh langsung atau pengaruh yang berarti bagi masyarakat. Contoh perubahan
Perubahan besar adalah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang membawa
pengaruh langsung atau pengaruh berarti bagi masyarakat. Contoh perubahan besar adalah
dampak ledakan penduduk dan dampak industrialisasi bagi pola kehidupan masyarakat.
c. Perubahan yang Dikehendaki atau Direncanakan dan Perubahan yang Tidak Dikehendaki atau
Tidak Direncanakan
Perubahan yang dikehendaki atau direncanakan merupakan perubahan yang diperkirakan atau
yang telah direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan
perubahan tersebut. Sedangkan perubahan sosial yang tidak dikehendaki atau direncanakan
diluar jangkauan dan pengawasan masyarakat dan dapat menyebabkan timbulnya akibat-akibat
sosial yang tidak diharapkan masyarakat. Dan apabila perubahan yang tidak direncanakan
tersebut berlangsung bersamaan dengan suatu perubahan yang dikehendaki, perubahan tersebut
dikehendaki. Dengan demikian keadaan tersebut tidak mungkin diubah tanpa mendapat
halangan-halangan masyarakat itu sendiri, atau dengan kata lain, perubahan yang dikehendaki
perubahan yang dikehendaki bekerja sama dengan perubahan yang tidak dikehendaki dan kedua
2. Penemuan-penemuan baru
1. Sebab-sebab yang berasal dari lingkungan fisik yang ada disekitar manusia
3. sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan untuk maju
Konsep-konsep penting dalam proses perubahan sosial antara lain internalisasi (internalization),
bentuk yang sederhana hingga bentuk yang semakin lama semakin kompleks. Serta juga ada
difusi (diffusion) yaiu penyebaran kebudayaan secara geografi, terbawa oleh perpindahan
bangsa-bangsa di muka bumi. Proses lain adalah proses belajar unsur-unsur kebudayaan asing
oleh warga suatu masyarakat, yaitu proses akulturasi (acculturation) dan asimilasi (assimilation).
Akhirnya ada proses pemabaharuan atau inovasi (innovation), yang berhubungan erat dengan
Proses internalisasi adalah proses yang berlangsung sepanjang hidup individu, yaitu mulai saaat
ia dilahirkan sampai akhir hayatnya. Sepanjang hayatnya seorang individu terus belajar untuk
mengolah segala perasaan, hasrat, nafsu dan emosi yang membentuk kepribadiannya. Perasaan
pertama yang diaktifkan dalam kepribadian saat bayi dilahirkan adalah rasa puas dan tak puas,
dilahirkan. Para individu dalam masyarakat yang berbeda-beda juga mengalami proses
sosialisasi yang berbeda-beda, karena proses itu banyak ditentukan oleh susunan kebudayaan
serta lingkungan sosial yang bersangkutan. Penelitian dilapangan telah dapat menghasilkan
kehidupan seksual, dan riwayat hidup yang rinci dari sejumlah individu.individu-individu yang
sehingga individu seperti itu mengalami kesukaran dalam menyesuaikan kepribadiannya dengan
Proses Mikroskopik dan Makroskopik Dalam Evolusi Sosial. Proses evolusi dapat dianalisa
secara mendetail (makroskopik) tetapi dapat dilihat secara keseluruhan, dengan hanya
sosial budaya secara makroskopik yang terjadi dalam suatu jangka waktu yang panjang, dalam
Proses-proses berulang dalam evolusi sosial budaya. Dalam antropologi, perhatian terhadap
proses-proses berulang dalam evolusi sosial budaya baru timbul sekitar tahun 1920 bersama
dirasakan oleh beberapa individu dalam suatu masyarakat, perlu diperhatikan dua konsep yang
berbeda, yaitu (1) kebudayaan sebagai kompleks dari komsep norma-norma, pandangan-
pandangan, dan sebagainya, yang bersifat abstrak (yaitu sistem budaya), dan (2) kebudayaan
sebagai serangkaian tindakan yang konkrit, dimana para individu saling berinteraksi (yaitu
sistem sosial). Kedua sistem tersebut sering saling bertentangan, dan dengan mempelajari
konflik-konfliks yang ada dalam setiap masyarakat itulah dapat diperoleh pengertian mengenai
yang pertama hidup didaerah sabana beriklim tropis di Afrika Timur. Manusia sekarang telah
menduduki hampir seluruh muka bumi dengan berbagai jenis lingkungan iklim yang berbeda-
beda. Hal itu hanya mungkin terjadi dengan proses pengembangbiakan, migrasi, serta adaptasi
fisik dan sosial budaya, yang berlangsung beratus ratus ribu tahun lamanya.
kelompok manusia, turut tersebar pula berbagai unsur kebudayaan. Sejarah dari proses
penyebaran unsur-unsur kebudayaan yang disebut proses difusi itu merupakan salah satu objek
penelitian ilmu antropologi, terutama sub ilmu antropologi diakronik. Proses difusi dari unsur-
unsur kebudayaan antara lain diakibatkan oleh migrasi bangsa-bangsa yang berpindah dari suatu
kelompok manusia atau bangsa-bangsa, tetapi karena unsur-unsur kebudayaan itu memang
sengaja dibawa oleh individu-individu tertentu, seperti para pedagang dan pelaut. Bentuk difusi
yang terutama mendapat perhatian antropologi adalah penyebaran unsur-unsur kebudayaan yang
berbeda.
Akulturasi yaitu Proses sosial yang timbul apabila sekelompok manusia dengan suatu
kebudayaan tertentu dihadapkan pada unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing sehingga unsur-
unsur asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri, tanpa
Kalau masalah-masalah mengenai akulturasi kita ringkas, akan tampak 5 golongan masalah,
yaitu :
1. Masalah tentang metode-metode untuk mengobservasi, mencatat, dan melukiskan suatu proses
2. Masalah tentang unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah dan tidak mudah diterima oleh suatu
masyarakat.
3. Masalah tentang unsur-unsur kebudayaan yang mudah dan tidak mudah diganti atau diubah oleh
kebudayaan asing, dan jenis-jenis individu yang sukar dan lamban dalam menerimanya.
akulturasi.
Dalam meneliti jalannya suatu proses akulturasi, seorang peneliti sebaiknya memperhatikan
3. Saluran-saluran yang dilalui oleh unsusr-unsur kebudayaan asing untuk masuk kedalam
kebudayaan penerima.
Asimilasi Adalah suatu proses sosial yang terjadi pada berbagai golongan manusia dengan latar
belakang kebudayaan yang berbeda setelah mereka bergaul secara intensif, sehingga sifat khas
Dari berbagai proses asimilasi pernah diteliti, diketehui bahwa pergaulan intensif saja belum
tentu mengakibatkan terjadinya suatu proses asimilasi, tanpa adanya toleransi dan simpati antara
kedua golongan.
2.5.5. Pembaruan ( inovasi )
Inovasi adalah suatu proses pembaruan dari penggunaan sumber-sumber alam, energi, dan modal
serta penataan kembali dari tenaga kerja dan penggunaan teknologi baru, sehingga terbentuk
suatu sistem produksi dari produk-produk baru. Suatu proses inovasi tentu berkaitan penemuan
baru dalam teknologi, yang biasanya merupakan suatu proses sosial yang melalui tahap
Pendorong penemuan baru. Faktor-faktor yang menjadi pendorong bagi seorang individu untuk
memulai serta mengembangkan penemuan baru adalah (1) kesadaran akan kekurangan dalam
kebudayaan; (2) mutu dari keahlian dalam suatu kebudayaan; (3) sistem perangsang bagi
kegiatan mencipta. Penemuan baru sering kali terjadi saat ada suatu krisis masyarakat, dan suatu
krisis terjadi karena banyak orang merasa tidak puas karena mereka melihat kekurangan-
Dengan demikian proses inovasi itu merupakan suatu proses evolulusi juga. Bedanya ialah
bahwa dalam proses inovasi para individu berperan secara aktif, sedangkan dalam proses evolusi
Logis sekali kalau contoh-contoh penerimaan perubahan paling besar bila unsur perubahan itu
merupakan akibat dari kebutuhan di dalam masyarakat itu sendiri. Ini dapat merupakan usaha
suatu masyarakat, untuk beradaptasi secara ekonomis dengan revolusi teknologi yang melanda
seluruh dunia, meskipun dampak perubahan itu mungkin terasa dalam masyarakat seluruhnya.
Perubahan peranan wanita di Afrika, atau sebenamya juga di Amerika Serikat, dapat dianggap
sebagai contoh perubahan seperti itu. Akan tetapi, perubahan sering dipaksakan dari luar
Perubahan kebudayaan selain terjadi karena adanya mekanisme perubahan seperti yang telah
dijelaskan di atas, bisa juga terjadi karena adanya perubahan secara paksa. Bentuk-bentuk
revolusi. Kolonilasme dan penaklukan biasanya ditandai oleh kemenangan militer Negara
dan dipaksa untuk melakukan kegiatan-kegiatan baru yang cenderung mengisolasikan individu
dan merusak integrasi sosialnya. Perubahan kebudayaan secara paksa melalui kolonialisme dan
penaklukan terjadi pada abad ke-19 sampai awal abad ke-20. Politik kolonilalisme
masih ditemukan dan diterapkan di negara-negara bekas jajahan. Unsur-unsur bahasa, agama,
Apabila kolonialisme dan penaklukan merupakan bentuk perubahan kebudayaan secara paksa
yang berasal dari luar, maka pemberontakan dan revolusi dapat timbul dari dalam masyarakat itu
sendiri. Pemberontakan dan revolusi muncul karena kondisi-kondisi yang dianggap kurang
menguntungkan bagi sebagian besar masyarakat. Kondisi yang dimaksud bisa berupa ketidak
adilan dalam distribusi (kekayaan/material dan kekuasaan), munculnya perasaan benci pada
kelompok yang dianggap sebagai penindas dan hilangnya kepercayaan penguasa. Menurut
Haviland (1988: 268) terdapat lima kondisi sebagai pencetus timbulnya pemberontakan dan
revolusi, yaitu: (1) hilangnya kewibawaan pejabat-pejabat yang kedudukan-nya mantap, sering
sebagai kegagalan politik luar negeri, kesulitan keuangan, pemecatan menteri yang popular, atau
perubahan kebijakan yang popular, (2) Bahaya terhadap kemajuan ekonomi yang baru dicapai.
Di Perancis dan Rusia, golongan penduduk, golongan profesi dan pekerja di kota-kota yang
tidak terduga-duga, seperti tajamnya kenaikan pangan dan pengangguran, (3) Ketidak tegasan
pemerintah, seperti kebijaksanaan yang tidak konsisten. Pemerintah yang demikian itu
kelihatannya seperti dikendalikan dan tidak mengendalikan peristiwa, (4) Hilangnya dukungan
kelompok pemimpin yang memiliki kharisma cukup besar untuk menggerak kan sebagian besar
Kelima kondisi di atas dapat dijadikan sebagai acuan untuk menganalisis perubahan kebudayaan
melalui pemberontakan dan revolusi yang terjadi di Indonesia pada tahun 1997-1998 (masa
reformasi). Pada saat itu Presiden Soeharto, kabinet serta kroninya sudah kehilangan
kewibawaan di mata rakyatnya, karena dianggap gagal membenahi persoalan ekonomi politik
yang terjadi. Tingkat inflasi yang tinggi, korupsi, kolusi dan nepotisme yang merajalela
mengakibatkan kehidupan rakyat semakin sengsara. Rakyat semakin tidak percaya dengan rezim
orde baru. Kalangan cendekiawan dan akademisi mulai mencabut dukungannya serta menuntut
untuk segera mundur. Munculnya pemimpin informal yang kharismatik, seperti Amin Rais, Gus
menggerakkan rakyat. Dimotori oleh gerakan mahasiswa dan didukung oleh pemimpin
Salah satu produk sampingan kolonialisme adalah tumbuhnya antropologi terapan dan
tidak salah bila antropologi Inggris sering dipandang sebagai "hamba" politik kolonial negara
tersebut, karena mereka umumnya dipaksa menyediakan informasi yangberguna untuk tetap
para ahli antropologi dari abad-19 sangat mendambakan kegunaan disiplin mereka, dan tidak
jarang mereka turun tangan membantu orang-orang Indian Amerika, tempat mereka bekerja.
Awal abad ini, karya Franz Boas, yang hampir seorang diri melatih satu generasi ahli antropologi
di Amerika Serikat, telah membantu pemerintah untuk mengubah politik imigrasi negara
tersebut.Dalam tahun 1930-an para ahli antropologi menanggapi sejumlah studi yang dilakukan
pengaruh dari para ahli antropologi dalam menentukan struktur pendudukanAmerika Serikat.
dengan struktur pribumi dengan kekacauan yang sekecil mungkin, jugatelah berhasil.Meskipun
banyak di antara studi itu diakui memang untuk kepentingan sandimiliter, akan tetapi itu semua
Akan tetapi, seperti yang tercermin dalam beberapa kepustakaan awal tentang hubungan antara
antropologis dan sering tidak ada perikemanusiaan sama sekali.Pertemuan antara kolonialis
kesengsaraan yang memilukan, dan keruntuhan komunitas atau yang lebih dikenal sebagai
ditandai dengan terjadinya khaos atau ketidakstabilan sosial dan kecemasan setiap individu,
sering diikuti dengan terjadinya pendudukan kolonial.Ini sama sekali tidak berarti, bahwa
masyarakat tradisional itu tidak mengenal bentrokan sebelum berhubungan dengan peradaban
lain, tetapi berarti bahwa pertentangan-pertentangan tersebut dapat diatasi melalui lembaga-
lembaga kebudayaanya.
lembaga tradisional yang diciptakan untuk mengatasi ketegangan atau pertentangan diantara
masyarakat pendukung sebuah kebudayaan tidak diperbolehkan oleh para penguasa kolonial
untuk menangani perubahan baru yang cepat dan tidak pada tempatnya dalam konteks sistem
tradisional itu.Perubahan yang terlalu cepat dalam system nilai, misalnya, menyebabkan bagian-
Kadang-kadang penduduk pribumi memperlihatkan kekuatan dan daya tahan yang besar dalam
menghadapi dominasi Eropa, dimana mereka menemukan dan melakukan cara-cara yang kreatif
dan cerdik untuk mengkounternya. Penduduk yang dimaksud orang-orangTrobriand yang berada
permainan tradisional Inggris bernama “cricket” kepada masyarakat Trobriand yang menjadi
daerah jajahan negaranya. Akan tetapi, semua penduduk berusaha dan sepakat untuk
membendung masuknya permainan Inggris secara utuh dengan menjadikannya sebagai suatu
pertandingan yang benar-benar bersifat Trobriand.Tidak"primitif" dan juga tidak terlalu sesuai
dengan bentuk aslinya di Inggris.Cricket ala Trobriand yang kreatif ini disejajarkan dengan
pokok dalam kebudayaan pribumi itu.Semua orang yang berkepentingan dengan permainan itu
kelihatan gembira dan bangga, dan para pemainnyasama semangatnya untuk memamerkan
siapakah diantara mereka itu mampu mencetak nilai.Mulai dari mengecat mukanya sebagai tanda
persiapan untuk bermain, nyanyian tim yang membawakan lagu-lagu yang bernada "kasar", tari-
tarian rombongan yang saling member semangat, tidak dapat diragukan lagi, bahwa setiap
pemain bermain demi kepentingannya sendiri, demi kemasyhuran timnya, dan demi ratusan
Kasus-kasus akulturasi yang paling ekstrim biasanya terjadi sebagai akibat dari kemenangan
militer dan pemindahtanganan kekuasaan politik tradisional ke tangan parapenakluk, yang tidak
mengetahui apa-apa tentang kebudayaan yang mereka kuasai.Rakyatpribumi, yang tidak mampu
bidan sosial, agama dan ekonomi juga turut dibatasi, sehingga mereka dengan terpaksa
merupakan contoh yang paling terkenal, yang memberi penjelasan tentang masalah hubungan
antar-ras yang dahulu dikemas dalam istilah "inferioritas rasial."Perlu juga saya kemukakan di
sini, bahwa sistem perbudakan yang terjadi di Amerika pada awalnya tidak hanya terjadi di
Amerika Serikat saja, tetapi juga hingga ke negara-negara bagian, seperti di daerah-daerah
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dalam makalah ini kami menyimpulkan Masyarakat manusia di manapun tempatnya pasti
secara obyektif merupakan hasil tali temali antara lingkungan alam, lingkungan sosial serta
karakteristik individu.. Perjalanan panjang dalam rentangan periode kesejarahan telah mengajak
masyarakat manusia menelusuri hakikat kehidupan dan tata cara kehidupan yang berkembang
pesat hidup. Ruang gerak perubahan itupun juga berlapis-lapis, dimulai dari kelompok terkecil
seperti keluarga sampai pada kejadian yang paling lengkap mencakup tarikan kekuatan
manusia. Perubahan sosial akan mempengaruhi segala aktivitas maupun orientasi pendidikan
yang berlangsung. Sebagai bagian dari pranata sosial, tentunya pendidikan akan ikut terjaring
dalam hukum-hukum perubahan sosial yang terjadi di dalam masyarakat. Sebaliknya, pendidikan
sebagai wadah pengembangan kualitas manusia dan segala pengetahuan tentunya menjadi agen
Budaya sangat erat sekali dengan kehidupan kita di masyarakat. Kebudayaan ini pasti terdapat di
dalam masyarakat di seluruh belahan dunia. Oleh karena itu, marilah kita jaga bersama budaya
yang telah kita miliki dan janganlah kita serahkan kebudayaan ini kepada Negara lain.
3.2. SARAN
Penulis menyarankan supaya kita semua baik penulis maupun pembaca mau untuk menjaga
budaya kita dan janganlah menghilangkannya Karena itu merupakan hal yang sangat berharga