1. Berilah beberapa contoh pengaruh logisisme dalam Pendidikan Matematika !
Jawaban : Logisisme memandang bahwa matematika adalah bagian dari logika. Namun, ini dapat berpengaruh dalam Pendidikan matematika karena ada beberapa aksioma yang meskipun dapat dikemukakan dalam hal logis, tetapi tidak dapat dinyatakan dengan logika untuk pembenaran. Hal ini akan berpengaruh jika kita ingin membuktikan suatu kebenaran, namun sesuatu yang kita buktikan tersebut tidak dapat dinyatakan logika. Kita dapat mengambil contoh aksioma infinity sebagai contoh proposisi yang meskipun dapat dikemukakan dalam hal logis, namun tidak dapat dinyatakan dengan logika untuk menjadi pembenaran.
2. Berilah beberapa contoh pengaruh formalisme dalam Pendidikan Matematika !
Jawaban : Aliran formalism adalah suatu aliran yang menjadi titik pokok atau landasan karakteristik filsafat pendidikan matematika. Aliran ini dikembangkan melalui sistem aksioma. Kamu formalis memandang matematika merupakan permainan yang melibatkan lambing-lambang (tidak memiliki makna) dan pernyataan adalah rumus- rumus yang melibatkan lambing-lambang tersebut. Walaupun semua sistem matematika masih menggunakan sistem aksioma, tetapi menganggap bahwa formalisme menjadi landasan matematika tidak diterima oleh ahli matematika yaitu Godel’s. godel’s membuktikan bahwa tidak ungkin dapat membangun suatu sistem matematika yang bersifat konsisten dan pada saat yang bersamaan bersifat lengkap. Pemikiran aliran formalisme, mempengaruhi buku-buku pelajaran dan kurikulum matematika selama pertengahan abad ke-20. Oleh karena itu, kurikulum 1975 adalah contoh kurikulum dari pemikiran aliran formalisme. Dari penerapan aliran formalisme, terkadang ada beberapa siswa yang tidak mengerti dengan materinya, karena dalam mengajar, guru tidak memberi kesempatan kepada siswa untuk memahami materi dan langsung diberi soal.
3. Berilah beberapa contoh pengaruh intuisionisme dalam Pendidikan Matematika !
Jawaban : Intuisionisme adalah aliran filsafat dalam tradisi Kant bahwa semua pengetahuan manusia diawalai oleh intuisi, menghasilkan konsep-konsep, dan diakhiri dengan ide-ide. Menurut aliran ini, matematika tidak akan dapat seluruhnya dilambangkan berpikir matematis tidak tergantung pada Bahasa tertentu yang digunakan untuk mengungkapkannya. Jika aliran ini diterapkan, akan berpengaruh pada proses menyelesaikan masalah matematika, kita tidak mengetahui suatu masalah itu harus dilambangkan seperti apa. Hal ini akan mengakibatkan matematika intuisionis kurang kuat dibanding matematika klasik, dan dalam banyak hal jauh lebih rumit untuk berkembang.