Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Batubara adalah salah satu sumber energi di dunia. Batubara adalah


campuran yang sangat kompleks dari zat kimia organik yang mengandung karbon,
oksigen dan hidrogen dalam sebuah rantai karbon. Menurut Undang-Undang no. 4
tahun 2009 tentang mineral dan batubara, batubara merupakan endapan senyawa
organik karbonan yang terbentuk secara alamiah dari sisa tumbuh-tumbuhan dan
bisa terbakar. Dalam pengertian lain, batubara adalah batuan sedimen (padatan)
yang terbakar, berasal dari tumbuhan, serta berwarna cokelat sampai hitam, yang
sejak pengendapannya terkena proses fisika dan kimia yang menjadikan
kandungan karbonnya kaya (Sukandarrumidi,2005).
Penggunaaan batubara sebagai sumber energi listrik semakin meningkat
khususnya dalam kegiatan industri. Hal ini dikarenakan jumlahnya yang banyak
dan harganya yang relatif murah. Namun dilain sisi, penggunaan batubara sebagai
pembangkit tenaga listrik ternyata mengakibatkan dampak negatif terhadap
lingkungan yang berupa emisi limbah. Limbah pembakaran batubara yang
dihasilkan adalah abu batubara sekitar 2-10%. Apabila batubara dibakar akan
menimbulkan 2 macam emisi yaitu abu bawah (bottom ash) dan abu terbang (fly
ash). Fly ash merupakan partikel abu yang terbawa oleh gas buang melalui
cerobong asap, sedangkan bottom ash merupakan abu yang tertinggal dan jatuh ke
dalam hopper yang dipasang di bawah tungku pembakaran.
Electrostatis presipitator merupakan salah satu alat yang dipergunakan
untuk menangkap abu terbang hasil pembakaran batubara, dirancang mampu
menangkap partikel halus berukuran di bawah 1 mikron, dan mempunyai tingkat
efisiensi hingga 99,98% (Sukandarrumidi,2005). Electrostatic Presipitator
berfungsi untuk mengurangi emisi partikel halus yang dibuang ke atmosfer
melalui cerobong bersama dengan gas buang. Dengan menggunakan Electrostatic

1
Presipitator (ESP) ini, jumlah limbah fly ash yang keluar dari cerobong
diharapkan hanya sekitar 0,2%.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun permasalahan yang akan dibahas adalah sebagai berikut:


1. Bagaimana terbentuknya fly ash batubara.
2. Bagaimana karakteristik fly ash batubara.
3. Bagaimana sistem kerja alat Electrostatic presipitator.
4. Bagaimana cara menanggani fly ash batubara dengan menggunakan
Electrostatic presipitator .

1.3 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penulisan ini adalah dibatasi pada lingkup
teknis kegiatan eksplorasi dan pengolahan fly ash batubara pada PLTU,
penangganan menggunakan Electrostatis presipitator tanpa memperhitungkan
keekonomisannya.

1.4 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penyusunan seminar industri ini adalah memberikan


pengetahuan atau gambaran tentang karakteristik fly ash dan penanganan fly ash
batubara menggunakan Electrostatic Presipitator (ESP).

1.5 Metode Penulisan

Metode penyusunan laporan seminar industri yang digunakan adalah


sebagai berikut :
a. Metode Pustaka atau Studi Literatur
Dalam metode ini mengambil bahan atau sumber bacaan dari literatur-
literatur atau referensi, serta media elektronik seperti internet sebagai
masukan utama.

2
b. Metode Penyusunan Laporan
Data-data yang diperoleh dari buku-buku, referensi, atau internet akan
diolah kembali dan disusun mengacu pada referensi dari literatur yang
digunakan.
c. Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan dengan langsung menyaring data-data yang
ada dan melakukan evaluasi ulang untuk memastikan apakah data-data
yang didapat tersebut berhubungan dan diperlukan sebagai penunjang
materi utama.
d. Kesimpulan
Diperoleh setelah dilakukan korelasi antara hasil pengolahan daftar
pustaka yang telah dilakukan dengan permasalahan yang diteliti.

1. 6 Manfaat Penulisan

Manfaat yang diperoleh dari penyusunan makalah seminar ini adalah :


a. Mengetahui tentang karakteristik serta penanganan fly ash batubara dengan
menggunakan Electrostatic Presipitator (ESP).
b. Menjadi bahan bacaan yang bermanfaat sebagai tambahan ilmu
pengetahuan.
c. Melatih penyusun dalam menulis karya ilmiah yang bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai