Anda di halaman 1dari 35

EVALUASI TERHADAP PROGRAM

MANAJEMEN RISIKO FASILITAS DAN KESELAMATAN


RS. STELLA MARIS MAKASSAR

A. PENDAHULUAN
Program Manajemen Risiko Fasilitas dan Keselamatan Rumah Sakit mencakup enam
bidang antara lain : Keselamatan dan Kemanan, Bahan Berbahaya dan Beracun serta
limbahnya, Manajemen Penanggulangan Bencana, Proteksi Kebakaran, Peralatan Medis dan
Sistem Penunjang.
Program Manajemen Risiko Fasilitas dan Keselamatan adalah suatu program yang
dibuat sebagai upaya meningkatkan mutu fasilitas dan keselamatan melalui tahapan identifikasi, penilaian
dan penentuan perioritas yang dilakukan untuk meminimalkan bahkan menghilangkan kemungkinan risiko
baik pada pasien, pengunjung, karyawan maupun asset rumah sakit.
Untuk mengetahui pelaksanaan dari program tersebut perlu dilakukan evaluasi yang
bertujuan untuk mengetahui target yang telah dicapai, rencana dan tindak lanjut yang akan
dilakukan untuk pemenuhan standar fasilitas dan keselamatan di RS. Stella Maris Makssar.

B. PELAKSANAAN KEGIATAN
Adapun pelaksanaan kegiatan yang dilakukan sesuai dengan program manajemen
risiko fasilitas dan keselamatan antara lain :
1. Keselamatan dan Keamanan
1.1 Keselamatan
a. Identifikasi risiko Keselamatan
Untuk menentukan jenis risiko, disusun berdasarkan dari hasil laporan
kejadian/kasus kecelakaan kerja K3 dan unit kerja terkait. Untuk itu, maka
diperoleh jenis risiko keselamatan dengan indicator kejadian kecelakaan kerja
yang dapat diidentifikasi yang bersumber dari fasilitas dan lingkungan kerja
RS. Stella Maris Makassar berdasarkan jenis ruangan kerja, diuraikan seperti
table berikut .

1
Identifikasi Bahaya Potensial Keselamatan Kerja (Hazard)
di RS. Stella Maris Makassar

Lokasi Kecelakaan Bahaya Bahaya Bahaya Biologi Ergonomi Psikososial


Kerja Fisik Kimia

IGD Tertusuk Bising Desinfek AIDS, Hepatitis Low back Sering kontak
Jarum Panas tan dan B Non A - Pain dengan
Terjebak di lift B Virus Mengangkat pasien
/ lift jatuh Cytomegalovir Beban Kerja bergilir
Terbakar us
Ledakan Tubertculosis

Laboratori Tertusuk AIDS, Hepatitis


um Jarum dan B Non A -
Terjebak di lift B Virus
/ lift jatuh Rubella
Tertumpah Tubertculosis
Sarana Tertimpa Bising Low back Kerja
Prasarana Trsengat Debu pain berlebih /
Jatuh dari Panas Mengangkat Strees
ketinggian beban
Tergores mem
Terjebak di lift Nyeri
/ Lift jatuh punggung
Ledakan Membungk
Terhirup uk
Kaku pada
kaki

2
Lokasi Kecelakaan Bahaya Bahaya Bahaya Biologi Ergonomi Psikososial
Kerja Fisik Kimia

ST. Maria Ledakan AIDS, Hepatitis /


dan B Non A -
B Virus
Cytomegalovir
us
Tubertculosis
Rubella
Keuangan Terbakar Duduk Kerja
statis berlebih /
Low back Strees
pain
Nyeri
punggung
Inhealth Low back
pain
Nyeri
punggung
Kaku pada
kaki
Satpam Terjepit Bising Berdiri Sering kontak
Debu statis dengan
Panas Duduk pasien
statis Kerja
bergilir

3
Lokasi Kecelakaan Bahaya Bahaya Bahaya Biologi Ergonomi Psikososial
Kerja Fisik Kimia

Kesling Terpeleset Panas AIDS, Hepatitis Mengangkat Ancaman


Tertusuk jarum dan B Non A - Beban fisik
Jatuh dari B Virus
ketinggian Rubella
Terjebak dli Tubertculosis
lift / Lift jatuh
Terbakar
Ledakan
Tertumpah
Terhirup
Radiologi Radiasi AIDS, Hepatitis
dan B Non A -
B Virus
Tubertculosis
Fisioterapi Getaran Low back
pain
Mengangkat
beban
Nyeri
punggung
Bernadeth Terjepit Desinfek AIDS, Hepatitis Berdiri Sering kontak
IIIB Terpeleset tan dan B Non A - statis dengan
Tersengat Ethylene B Virus Duduk pasien
Jatuh dari Oxide Cytomegalovir statis Kerja bergilir
ketinggian us Low back Kerja
Terjebak di lIft Tubertculosis pain berlebih /
/ Lift jatuh Rubella Mengangkat stres
Terbakar beban

4
Lokasi Kecelakaan Bahaya Bahaya Bahaya Biologi Ergonomi Psikososial
Kerja Fisik Kimia
Ledakan Kaku pada
bahu
Nyeri
punggung
Kaku pada
kaki
Farmasi Terbakar Cytotoxi Tubertculosis Kaku pada
Ledakan cs bahu
Tertumpah Formald
Terciprat ehyde
Terhirup Solvents

Ins. Gizi Terbakar Panas Kerja


Ledakan berlebih /
stres

Personalia Terbakar Duduk


statis
Nyeri
Punggung
UKM Formald
ehyde
ST. Maria Tertimpa Bising Desifekt AIDS, Hepatitis Mengangkat
Terpeleset an dan B Non A - Beban
Tersengat B Virus
Jatuh dari Tuberculosi
ketinggian
Terjebak di lIft
/ Lift jatuh

5
Lokasi Kecelakaan Bahaya Bahaya Bahaya Biologi Ergonomi Psikososial
Kerja Fisik Kimia
Terlindas Roda
Tertusuk
Jarum
Yoseph 7 Tergores Low back Sering kontak
Ledakan pain dengan
Mengangkat pasien
beban Kerja bergilir
Nyeri Kerja
punggung berlebih /
stres
Benadeth Bising
IIB

b. Analisa dan evaluasi risiko Keselamatan


Hasil perhitungan risiko dan rangking perioritas pengendalian keselamatan
berdasarkan jenis kecelakaan kerja dan berdasarkan tempat kejadian adalah sebagai
berikut :

6
Pembobotan Risiko Jenis Kecelakaan Kerja
di RS Stella Maris Makassar

RANGKING
P D SKOR GRADE PRIORITAS
NO JENIS RISIKO
PENGENDALIAN
       
1 KECELAKAN KERJA
  a. Terjepit 2 2 4 BIRU  4
  b. Terpleset 2 2 4 BIRU  4
  c. Tertimpa 1 2 2 BIRU  4
  d. Tersengat 1 2 2 BIRU  4
  e.Tertusuk jarum 3 4 12 MERAH 1 
  f.Teriris pisau 2 1 2 BIRU  4
  g. Tersiram air panas 2 3 6 HIJAU  3
  h.Terkena minyak panas 2 2 4 BIRU  4
  i. Jatuh dari ketinggian 1 3 3 HIJAU  3
  j. Tergores 2 1 2 BIRU  4
  k. Terlindas roda 1 1 1 BIRU  4
  l. Terjebak dilift/lift jatuh 3 3 6 KUNING  2
  m. Tergulung 1 1 1 BIRU  4
  n. Tersayat 1 1 1 BIRU  4
  o. Terbakar 1 3 3 HIJAU  3
  p. Ledakan 1 3 3 HIJAU  3
  q. Paparan dari limbah 
  Tertumpah 2 2 4 BIRU  4
  Tertelan 1 2 2 BIRU  4
  Terciprat 2 2 4 BIRU 4 
  Terhirup 3 2 6 HIJAU  3
  Tertusuk 2 2 4 BIRU  4
2 BAHAYA FISIK  
  a. Bising 3 2 6 HIJAU  3
  b. Getaran 2 2 4 BIRU  4
  c. Debu 3 2 6 HIJAU  3

7
  d. Panas 2 2 4 BIRU  4
  e. Radiasi 2 2 4 BIRU  4
3 KIMIA  
  a. Desinfektan 3 2 6 HIJAU  3
  b. Cytotoxics 3 2 6 HIJAU  3
  c. Ethylene Oxide 2 2 4 BIRU  4
  d. Formaldehyde 4 2 8 HIJAU  3
e. Methyl : methacrylate, Hg
  (amalgam) 1 1 1 BIRU  4
  f. Solvents 2 2 4 BIRU  4
  g. Gas-gas anatesi 3 2 6 HIJAU  3
4 BIOLOGI  
a. AIDS, Hepatitis B, & Non A-
  Non B virus 3 2 6 HIJAU  3
  b.Cytomegalovirus 1 3 3 HIJAU  3
  c. Rubella 2 2 4 BIRU  4
  d. Tuberculosis 3 2 6 HIJAU  3
5 ERGONOMI 
  a. Berdiri statis 2 2 4 BIRU  4
  b. Duduk statis 3 2 6 HIJAU  3
  c. Low back pain 3 2 6 HIJAU  3
  d. Mengangkat beban 3 2 6 HIJAU  3
  e. Membungkuk 3 2 6 HIJAU  3
  f. Kaku pada bahu 3 2 6 HIJAU  3
  g. Tremor 2 1 2 BIRU  4
  h. Nyeri punggung 3 2 6 HIJAU  3
  i. Kaku pada kaki 2 2 4 BIRU  4
6 PSIKOSOSIAL
  a. Sering kontak dengan pasien 4 2 8 HIJAU  3
  b. Kerja bergilir 4 2 8 HIJAU  3
  c. Kerja berlebih/stress 3 2 6 HIJAU  3
  d. Ancaman fisik 2 2 4 BIRU  4

8
Hasil perhitungan diatas, bila di petakan dalam matriks Risk Grading Analysis
dapat digambarkan sebagai berikut :

Risk Grading Matriks

Potencial Concequences
Frekuensi/ Insignificant Minor Moderate Major Catastropic
Likelihood 1 2 3 4 5
Sangat Sering Terjadi
(Tiap minggu)
Sering5terjadi
(Beberapa kali /thn)
4 terjadi
Mungkin Terjebak Tertusuk
(1-2 thn/x) Lift/Lift Jarum
3 Jatuh
Jarang terjadi Terjepit Tersiram air Terjatuh
(2-5 thn/x) Terpeleset panas

2
Sangat jarang sekali Terlindas Roda,
(>5 thn/x) tertimpa,
1 tersengat

Dari uraian dan perhitungan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa jenis
kecelakaan kerja yang menjadi perioritas dan perlu pengendalian yang utama
adalah sebagai berikut :
- Perioritas 1 : Tertusuk Jarum
- Perioritas 2 : Terjebak lift/lif jatuh
- Perioritas 3 : tersiram air panas, terjepit, terpeleset, terlindas roda,
tertimpa dan tersengat.

9
Pembobotan Risiko Jenis Kecelakaan Kerja
di RS Stella Maris Makassar

N TEMPAT PROBABILIT DAMPA SKO GRAD RANKING


O KEJADIAN Y K R E PRIORITAS
PENGENDALIA
N
1 Bernadeth 2 A 4 2 8   3
2 Kamar Operasi 1 1 1   4
3 Poliklinik 2 1 2   4
4 IGD 3 5 15   1
5 ICU 4 2 6   3
6 NICU 1 1 1   4
7 UKM 3 2 6   3
8 Yoseph 3 1 1 1   4
9 Yoseph 5 2 1 1   4
10 Yoseph 7 1 1 1   4
11 Bernadeth 3 A 2 3 6   3
12 Bernadeth 3 B 2 3 6   3
13 Santa Maria 2 2 2 4   4
14 Labolatorium 3 1 3   4
15 Keuangan 3 2 6   3
16 BPJS 2 2 4   4
17 Farmasi 4 3 12   2
18 SDM 2 2 4   4
19 Kesling 2 2 4   4
20 Linen 4 2 8   3
21 Sarana 2 2 4   4
22 Satpam 3 3 9   2
23 Radiologi 3 1 3   4
24 Inhealth 2 1 2   4
25 Gizi 4 2 8   3

10
Hasil perhitungan diatas, bila dipetakan dalam matrik Risk Grading Analysis dapat
digambarkan sebagai

Risk Grading Matriks


Potencial Concequences
Frekuensi/ Insignificant Minor Moderate Major Catastropic
Likelihood 1 2 3 4 5
Sangat Sering Terjadi
(Tiap mgg /bln)
5
Sering terjadi Farmasi
(Bebrp x /thn)
4
Mungkin terjadi Satpam IGD
(1-2 thn/x)
3
Jarang terjadi
(2-5 thn/x)
2
Sangat jarang sekali (>5
thn/x)
1

Dari uraian dan perhitungan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tempat kejadian
(unit kerja) kecelakaan kerja yang menjadi perioritas dan perlu pengendalian utama
adalah :
- Perioritas 1 : IGD
- Perioritas 2 : Farmasi, satpam
- Perioritas 3 : Ruang perawatan, poliklinik, laboratorium
1.2 Keamanan
a. Identifikasi risiko
Untuk menentukan jenis risiko, disusun berdasarkan dari hasil laporan
kejadian/kasus kecelakaan kerja K3 dan unit kerja terkait. Untuk itu, maka diperoleh
jenis risiko gangguan keamanan yang dapat diidentfikasi yang bersumber dari unit
kerja/ruangan, sistem penanganan dan lingkungan kerja RS. Stella Maris Makassar
berdasarkan jenis ruang kerja, diuraikan seperti tabel berikut :

11
Identifikasi Bahaya Potensial (Hazard)

RS. Stella Maris Makassar

No Jenis Risiko Lokasi Konsekwensi Pengelolaan


1 Keamanan
Penculikan - RuangPotensi
bayi Disiapkan system monitoring
bayi/anak gedung St. Joseph dan prosedur serah terima bayi
- Ruang St.Theresia
2 Pencurian - Ruang rawat ianp Disiapkan system pengawasan baik
alat/barang/ dan jalan elektronik maupun secure patrol
kendaraan - IGD
- Ruang administrasi

3 Kekerasan/ ancaman - Ruangan rawat inap Disiapkan system pengawasan baik


Senjata - Ruang rawat jalan elektronik maupun secure patrol
- IGD dan koordinasi dengan Polsek
- Halaman parkir
- Koridor
- ATM Bank

4 Ancaman bom Seluruh ruangan Disiapkan system pengawasan


baik
elektronik maupun secure patrol
dan koordinasi dengan Polsek dan
BNPT Makassar

b. Analisa dan evaluasi risiko Keamanan


Hasil perhitungan risiko dan rangking perioritas pengendalian keamanan
berdasarkan jenis keamanan dan berdasarkan tempat kejadian adalah sebagai
berikut :

12
Pembobotan Risiko Jenis keamanan

RS. Stella Maris


RANGKING
NO JENIS RISIKO PROBALITY DAMPAK SKOR GRADE PRIORITAS
            PENGENDALIAN
1 Penculikan bayi 1 5 5 1
Pencurian
2 alat/barang/kendaraan 2 4 8 2
Kekerasan / ancaman
3 senjata 2 3 4 3
4 Ancaman bom 1 5 5 1

Hasil perhitungan diatas, bila dipetakan dalam matrik risk grading analysis dapat
digambar sebagai berikut

Risk Grading Matriks

Potencial Concequences
Frekuensi/ Likelihood
Insignifican Minor Moderate Major Catastropic
t 2 3 4 5
1
Sangat Sering Terjadi
(Tiap minggu)
5
Sering terjadi
(Beberapa kali /thn)
4
Mungkinterjadi
(1-2 thn/x)
3
Jarang terjadi Kekerasa Pencurian
(2-5 thn/x) n/ alat/barang/ken
2 ancaman daraan
senjata

Sangat jarang sekali Ancaman


(>5 thn/x) bom,Penculik
1 an bayi

Dari uraian dan perhitungan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa jenis risiko
keamanan yang menjadi perioritas dan diperlukan pengendalian yang utama
sebagai berikut :

13
- Perioritas 1 : penculikan bayi, ancaman bom
- Perioritas 2 : pencurian alat/barang/kendaraan
- Perioritas 3 : kekerasan ancaman senjata

14
Pembobotan Risiko Tempat Kejadian Keamanan

RS. Stella Maris

TEMPAT DAMPA GRAD RANKING


KEJADIAN PROBABILITY K SKOR E PRIORITAS
          PENGENDALIAN
Bernadeth 2 A 5 3 15   2
Kamar Operasi 1 1 1   4
Poliklinik 1 5 5   1
IGD 3 3 6   2
ICU 3 3 6   2
NICU 1 4 4   1
UKM 1 1 1   4
Yoseph 3 1 1 1   4
Yoseph 5 1 1 1   4
Yoseph 7 1 1 1   4
Bernadeth 3 A 3 3 9   2
Yoseph 2 1 5 5   1
Santa Maria 2 1 2 2   3
Labolatorium 1 1 1   4
Keuangan 1 4 4   2
BPJS 1 1 1   4
Farmasi 3 2 6   3
SDM 2 4 8   1
Kesling 1 5 5   1
Linen 1 5 5   1
Sarana 2 1 2   3
Satpam 2 2 4   4
Radiologi 1 5 5   1
Inhealth 1 1 1   4

Hasil perhitungan diatas, bila dipetakan dalam matrik risk analysis dapat
digambarkan sebagai berikut :

15
Risk Grading Matriks

Potencial Concequences
Frekuensi/
Insignificant Minor Moderate Major Catastropic
Likelihood
1 2 3 4 5
Sangat Sering Terjadi Sarana St.Maria 2 Bernadeth 2A
(Tiap mgg /bln) Farmasi
5
Sering terjadi
(Bebrp x /thn)
4
Mungkin terjadi IGD
(1-2 thn/x) ICU
3

Jarang terjadi Satpam


(2-5 thn/x)
2

Sangat jarang sekali (>5 Inhealth Keuangan Poliklinik,


thn/x) BPJS Radiolog
1 Yoseph 2

Dari uraian dan perhitungan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tempat kejadian
(unit kerja) keamanan yang menjadi perioritas dan perlu pengendalian yang utama
adalah sebagai berikut :
- Perioritas 1 : Ruangan bayi dan ibu melahirkan (yoseph 2), poliklinik,
radiologi
- Perioritas 2 : Bernadeth 2A, IGD,ICU dan Keuangan
- Perioritas 3 : Perawatan, sarana, farmasi inhealth dan BPJS

16
2. Penanganan Bahan Berbahaya Dan Beracun Serta Limbahnya
a. Identifikasi risiko bahan berbahaya dan beracun seta limbahnya
Untuk menentukan jenis risko, disusun berdasarkan dari hasil laporan kejadian/kasus
penanganan bahan berbahaya dan bercun serta limbah B3 dan rapat K3 dan unit kerja
terkait. Untuk itu maka diperoleh jenis risiko penanganan bahan berbahaya dan
beracun serta limbah B3 yang dapat diidentifikasi yang bersumber dari unit
kerja/ruangan, sistem penanganan dan lingkungan kerja RS. Stella Maris berdasarkan
jenis ruangan kerja, diuraikan sepeti tabel berikut :

Identifikasi Bahaya Potensial (Hazard) B3 dan LB3


di RS. Stella Maris
No Jenis Risiko Lokasi Potensi Konsekwensi Pengelolaan
B3 Terjadi

1 Kebocoran bahan - Gudang B3 Disediakan konstruksi gudang anti


berbahaya - Gudang kebocoran dan pemilihan kemasan
ruangan rawat
inap
2 Tumpahan (spill) - Gudang B3 Disosialisasikan prosedur
bahan berbahaya - Ruangan rawat inap penanganan B3 yang benar dan
- Rawat jalan penyiapan spill kit
- IGD
- OK
3 Terbakar - Gudang B3 Disiapkan system fasilitas
kebakaran aktif dan pasif
4 Meledak - Gudang B3 Disiapkan system fasilitas
kebakaran aktif dan pasif
5 Tumpahan limbah - TPS limbah B3 Disediakan TPS limbah B3 anti
B3 - Genset kebocoran dan pemilihan
pewadahan limbah B3
6 Pencemaran - TPS limbah B3 Disediakan limbah B3 anti bocor
lingkungan limbah - Genset dan pemilihan pewadahan limbah
B3 B3

b. Analisa dan evaluasi risiko bahan berbahaya dan beracun seta limbahnya
Hasil perhitungan risiko dan rangking perioritas pengendalian B3 dan limbah B3
berdasarkan jenis risiko B3 dan tempat kejadian adalah sebagai berikut ;

17
Pembobotan Risiko Berdasarkan Jenis Bahan Berbahaya
Di RS Stella Maris Makassar
N DAMPA RANGKING
O JENIS RISIKO PROBABILITY K SKOR GRADE PRIORITAS
            PENGENDALIAN
Kebocoran bahan
1 berbahaya 2 4 8   2
Tumpahan (spill) bahan
2 berbahaya 2 5 10   1
3 Terbakar 1 4 4   2
4 Meledak 1 5 5   1
5 Tumpahan limbah B3 2 4 8   2
Pencemaran lingkungan
6 B3 1 4 4   2

Hasil perhitungan diatas, bila dipetakan dalam matrik risk grading analysis dapat
digambarkan sebagai berikut :

Risk Grading Matriks


Potencial Concequences
Frekuensi/
Likelihood Insignificant Minor Moderate Major Catastropic
1 2 3 4 5
Sangat Sering Terjadi
(Tiap minggu)
5
Sering terjadi
(Beberapa kali /thn)
4
Mungkin terjadi Tumpahan
(1-2 thn/x) (Spill) bahan
3 berbahaya,

Jarang terjadi Kebocoran


(2-5 thn/x) bahan
2 berbahaya,
Kebakaran
Sangat jarang sekali Pencemaran Ledakan
(>5 thn/x) lingkungan
1 limbah B3
Dari uraian dan perhitungan diatas maka dapat disimpulkan bahwa jenis risiko bahan
berbahaya dan limbah b3 yang menjadi perioritas dan perlu pengendalian yang utama
sebagai berikut :
 Perioritas 1 : tupahan (spil) bahan berbahaya, ledakan
 Perioritas 2 : kebocoran B3, kebakaran, tumpahan limbah b3 dan
pemcemaran lingkungan.

18
Pembobotan Risiko Tempat Kejadian Bahan Berbahaya dan Limbah B3
di RS. Stella Maris

RANGKING
N TEMPAT PROBABILIT DAMPA SKO GRAD PRIORITAS
O KEJADIAN Y K R E PENGENDALIAN
       

1 Kamar Operasi 4 2 8   2
2 Poliklinik 1 1 1   3
3 UGD 1 3 3   2
4 ICU 1 3 3   2
5 NICU 1 1 1   3
6 UKM 2 2 4   3
7 Yoseph 3 2 2 4   3
8 Yoseph 5 1 1 1   3
9 Yoseph 7 1 2 2   3
10 Bernadeth 3 A 3 2 6   2
11 Bernadeth 3 B 1 3 3   2
12 Labolatorium 1 4 4   1
13 Farmasi 2 4 8   1
14 Linen 5 3 15   1
15 Radiologi 4 2 8   2

Hasil perhitungan diatas, bila dipetakan dalam matriks risk grading analysis dapat
digambarkan sebagai berikut :

19
Risk Grading Matriks
Potencial Concequences
Frekuensi/
Likelihood Insignifican Minor Moderate Major Catastropic
t 2 3 4 5
Sangat Sering Terjadi Linen
(Tiap mgg /bln)
5
Sering terjadi Radiologi,
(Bebrp x /thn) kamar operasi
4
Mungkin
terjadi
(1-2 thn/sekali)
3
Jarang terjadi Ruang Farmasi
(2-5 thn/sekali) perawaatan
2
Sangat jarang sekali poliklinik laboratorium
(>5 thn/sekali)
1

Dari uraian dan perhitungan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tempat kejadian
(unit kerja) penanganan B3 dan Limbah B3 yang menjadi perioritas dan perlu
pengendalian utama adalah :

 Perioritas 1 : laboratorium, linen, farmasi


 Perioritas 2 : radiologi, kamar operasi
 Perioritas 3 : ruangan perawatan dan poliklinik

3. Manajemen Bencana
a. Identifikasi risiko manajemen bencana
Untuk menentukan jenis risko, disusun berdasarkan dari hasil brain stroming dalam
rapat K3 dan unit kerja terkait. Dari kegiatan tersebut, maka diperoleh jenis risiko
bencana rumah sakit yang dapat diidentifikasi yang besumber dari lingkungan
internal dan eksternal RS. Stella Maris berdasarkan jenis ruangan kerja
Jenis bencana di RS. Stella Maris dibedakan berdasarkan asal/sumber/lokasi kejadian
dibagi atas bencana eksternal dan bencana internal, dengan rincian jenis bencana
sebagai berikut :

20
Jenis dan Dampak Bencana Yang Perlu Ditanggulangi
Di RS. Stella Maris

LOKASI (POTENSI) KONSEKUENSI


NO JENIS BENCANA
DAMPAK KEJADIAN PENANGGULANGAN BENCANA

A BENCANA EKSTERNAL
1 Banjir - parkiran depan Area perawatan disiapkan
IGD
- taman antara Berndeth I
dan aula ICU
- taman belakang runag
tunggu ICU
- Taman samping
2 Kebakaran permukiman fisioterapi
- Gedung Dapur Gizi Kebakaran sekunder gedung/fasilitas
sekitar RS - Genset IPAL RS terdekat dengan permukiman
- TPS LImbah B3 penduduk yang terbakar dan disiapkan
- Tabung gas medis fasilitas proteksi kebakaran
sentral yang memadai
3 - Pintu masuk loby St. Pengurusakan fasilitas dan gangguan
Demonstrasi dan anarkisme Maria pelayanan rumah sakit
missal - Pinu Masuk IGD
- Pintu loby St. Yoseph
4 - Seluruh ruangan Disiapkan ruangan perawat khusus
Wabah penyakit/ KLB ( focus pelayanan dan ruang penderita DHF, juga disiapkan
DHF) kerja RS ruangan
isolasi untuk DHF yang menular
5 Ancaman terorisme/ Sabotase - Radiologi Disiapkan system pengamanan indoor
- Gardu listrik/Genset dan outdoor khususya diruangan
- Tangki air bersih induk penting RS seperti fisioterapi/
radiologi bahan radioaktif dan
penyiapan ruang isolasi untuk
penderita terror/ sabotase

6 Gempa bumi − Seluruh bangunan RS Disiapkan ruangan tindakan


− Seluruh halaman RS cidera/luka/fraktur dll dan
tambahan ruangan perawatan

7 Badai/ Topan − Seluruh bangunan RS Terjadi kerusakan gedung dan fasilitas


− Seluruh halaman RS serta kendaraan akibat tertimpa pohon,
dan korban luka. Perlu disiapkan
system ketahan bangunan terhadap
badai/topan

8 Kekeringan − Seluruh halaman/taman Terjadi keterbatasan supali air bersih


dan terganggunya pelayanan RS Perlu
disiapkan system back up suplai
air bersih

21
B BENCANA INTERNAL

1 Kebakaran gedung RS − Seluruh Terjadi kerusakan gedung dan


gedung/ruangan RS fasilitasnya. Perlu disiapkan system
proteksi kebakaran gedung yang
handal dan menyeluruh dan
disiapkan ruang perawatan korban
luka bakar, cidera dan tindakan
medis yang tepat
2 Ledakan tabung Gas − Dapur gizi Terjadi kerusakan fasilitas,
− Kantin kebakaran dan cidera bagi operator.
− Tabung gas medis Perlu disiapkan system
sentral outdoor pemeliharaan dan control teknologi
proteksi gas/uap bertekanan dan
− Gudang gas medis ruang perawatan cidera/luka bakar
bagi korban dengan jumlah
memadai, serta Sesak nafas sehingga
dibutuhkan penanganan tambahan
O2 dan kemungkinan perawatan
intensif
3 Keracunanan − Dapur gizi Terjadinya gangguan pada pencernaan
makanan/minuman/air − Kantin dan kekurangan cairan sehingga
bersih dibutuhkan terapi cairan di IGD dan
− Ruang perawatan
ruang perawatannya
− Ruang staf

4 Wabah/ KLB lokasl , focus ke − Seluruh ruangan RS Disiapkan ruangan perawat khusus
DHF − Seluruh halaman RS penderita DHF, juga disiapkan
ruangan
isolasi untuk DHF yang menular

5 Kebocoran radioaktif − Ruang radiologi Gangguan sel tubuh manusia (pasien,


pengunjung, staf dll) dan disapkan
ruang perawatan khusus.

b. Analisa dan evaluasi risiko manajemen bencana


Hasil perhitungan risiko bencana dan rangking perioritas pengendaliannya tersebut
adalah sebagai berikut :
 Bencana Ekternal

22
Pembobotan Risiko Bencana Eksternal
di RS. Stella Maris
RANGKING
NO JENIS RISIKO PROBABILITY DAMPAK SKOR GRADE PRIORITAS
            PENGENDALIAN
1 BENCANA EKSTERNAL          
  a. Banjir 1 5 5    1
  b. Kebakaran permukinan sekitar RS 1 5 5    1
  c. Demonstrasi dan Anarkisme massal 1 3 3    3
  d. Wabah penyakit/KLB (fokus : DHF) 1 4 4    2
  e.Ancaman terorisme / sabotase 1 5 5    1
  f.Gempa bumi 1 5 5    1
  g. Badai / topan 1 5 5    1
  h.Kekeringan 1 3 3    3

Gambaran potensi ancaman di atas dapat ditampilkan dengan model lain dengan
tiga warna berbeda yang sekaligus dapat menggambarkan perioritas.

Hasil perhitungan diatas, bila dipetakan dalam matriks risk grading analysis
dapat digambarkan sebagai berikut :

Garding Warna Risiko Bencana Eksternal RS. Stella Maris

1 2 3 4 5
Banjir Kebakaran 5
permukiman
sekitar RS
PROBALITY
4

Kejadian Luar 3
Biasa/ Wabah
Penyakit

Deminstrasi dan Badai/ Topan Gempa Bumi 2


Anarkisme
Massal

Ancaman
kekeringan 1
Terorisme/
Sabotase

DAMPAK

Dari uraian dan perhitungan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa jenis risiko

23
bencana ekstermain yang menjadi perioritas dan diperlukan pengendalian yang
utama sebagai berikut :
- Perioritas 1 : banjir, kebakaran pemukiman sekitar RS, ancaman
terorisme, gempa bumi, badai/topan
- Perioritas 2 : kejadian luar biasa
- Perioritas 3 : demonstrasi, kekeringan
 Bencana internal

Pembobotan Risiko Bencana Internal


di RS. Stella Maris

N SKO GRAD RANGKING


O JENIS RISIKO PROBABILITY DAMPAK R E PRIORITAS
PENGENDALIAN

2 BENCANA INTERNAL  

  a. Kebakaran gedung RS 1 5 5    

  b. Ledakan tabung gas 1 5 5    


c. Keracunan makanan/ 1
  minuman/ air bersih 3 3    
d. Wabah /KLB di lokasi
  (DHF) 1 4 4    

Hasil perhitungan diatas, bila dipetakan dalam matriks risk grading analysis dapat
digambarkan sebagai berikut :

24
Grading Warna Risiko Bencana Internal RS. Stella Maris

1 2 3 4 5
DAM PAK
Ledakan 5
tabung gas
Kebakaran 4
gedung

Ledakan
3

Kejadian 2
luar biasa/
Wabah
penyakit
internal RS
Keracunan 1
makanan/
minuman

Dari uraian dan perhitungan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa jenis risiko
bencana internal yang terjadi dan perlu pengendalian yang uatama adalah sebagai
berikut :
- Perioritas 1 : kebakaran gedung RS, ledakan tabung gas
- Perioritas 2 : wabah kejadian luar biasa
- Perioritas 3 : keracunan makanan/minuman

4. Proteksi Kebakaran
a. Identifikasi risiko proteksi kebakaran
Untuk menentukan jenis risiko, disusun berdasarkan dari hasil laporan
kejadian/kasus kejadian kebakaran atau potensi kejadian kebakaran dan rapat K3
dan unit kerja terkait. Untuk itu, maka diperoleh jenis risiko pengamanan kebakaran
yang dapat diidentifikasi yang bersumber dari unit kerja/ruangan, system
penanganan dan lingkungan kerja RS. Stella Maris berdasarkan jenis ruangan kerja,
diuraikan seperti table berikut .

25
Identifikasi Bahaya Potensial (Hazard) Kebakaran
di RS. Stella Maris
No Jenis Sumber Lokasi Potensi Konsekwensi Pengelolaan
Risiko Kebakaran Terjadi
1 Listrik arus pendek - Seluruh gedung Terjadi pemadaman listrik dan
- Gardu PLN terhentinya pelayanan. Perlu disiapkan
- Genzet listrik cadangan
2 Ledakan tabung gas - Dapur gizi Terhentinya pelayanan gizi dan
elpiji - Kantin Disiapkan suplai gas elpiji cadangan
3 Ledakan tabung gas - Gas medis sentral Terhentinya suplai gas medis dan
medis Disiapkan suplai gas medis cadangan

4 Ledakan bahan kimia - Gudang B3 farmasi Disiapkan alat pemadam khusus


bahan kimia
5 Ledakan bahan bakar - Tangki BBM genset Perlu disiapkan pemadam skala besar
Minyak

b. Analisa dan evaluasi risiko proteksi kebakaran


Hasil perhitungan risiko kebakaran dan rangking prioritas pengedalian
berdasarkan jenis kebakaran dan tempat kejadian adalah sebagai berikut :

Pembobotan Risiko Jenis Kebakaran RS.Stella Maris

RANGKING
NO JENIS RISIKO PROBABILITY DAMPAK SKOR GRADE PRIORITAS
PENGENDALIAN
1 Listrik arus pendek 1 4 4   2
2 Ledakan tabung gas elpiji 1 5 5   1
3 Ledakan tabung gas medik 1 5 5   1
4 Ledakan bahan kimia 1 5 5   1
ledakan bahan bakar
5 minyak 1 4 4   2

Hasil perhitungan diatas, bila di petakan dalam matrik Risk grading


analysis dapat digambar sebagai berikut:

26
Risk Grading Matriks
Potencial Concequences
Frekuensi/
Likelihoo Insignifican Minor Moderate Major Catastropic
d t 2 3 4 5
Sangat Sering Terjadi
(Tiap minggu)
5
Sering terjadi
(Beberapa kali /thn)
4
Mungkin Listrik arus
pendek, Ledakan
terjadi bahan kimia,
(1-2 thn/x) Ledakan bahan
3 bakar minyak

Jarang terjadi Ledakan tabung


(2-5 thn/x) gas elpiji,
Ledakan tabung
2 gas medis
Sangat jarang sekali
(>5 thn/x)
1

Dari uraian dan perhitungan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa jenis
risiko kebakaran yang menjadi prioritas dan diperlukan pengendalian yang utama
sebagai berikut :
- Prioritas 1 : Listrik arus pendek, Ledakan bahan kimia, Ledakan bahan bakar
minyak, Ledakan tabung gas elpiji, Ledakan tabung gas medis

27
Pembobotan Risiko Tempat Kejadian Kebakaran
RS. Stella Maris

TEMPAT DAMPA RANKING


NO KEJADIAN PROBABILITY K SKOR GRADE PRIORITAS
PENGENDALIAN
1 Bernadeth 2 A 1 5 5   1
2 Kamar Operasi 3 5 15   1
3 Poliklinik 1 5 5   1
4 IGD 1 5 5   1
5 ICU 1 4 4   1
6 NICU 1 5 5   1
7 UKM 1 5 5   1
8 Yoseph 3 1 5 5   1
9 Yoseph 5 1 5 5   1
10 Yoseph 7 1 5 5   1
11 Bernadeth 3 A 3 5 15   1
12 Bernadeth 3 B 1 4 4   1
13 Santa Maria 2 1 5 5   1
14 Labolatorium 1 5 5   1
15 Keuangan 2 4 8   2
16 BPJS 1 5 5   1
17 Farmasi 1 5 5   1
18 SDM 1 5 5   1
19 Kesling 1 5 5   1
20 Linen 1 5 5   1
21 Sarana 1 5 5   1
22 Satpam 1 5 5   1
23 Radiologi 1 5 5   1
24 Inhealth 1 5 5   1
25 Gizi 1 5 5   1
26 Loket 1 4 4   1
27 Operator 1 5 5   1

28
28 Hemodialisis 1 5 5   1
29 Fisioterapi 1 5 5   1
30 Bernadeth 2 B 1 5 5   1
31 Yoseph 2 1 5 5   1
32 Yoseph 6 1 5 5   1
33 Santa Maria 3 1 5 5   1

Hasil perhitungan diatas, bila dipetakan dalam matriks risk garding analysis dapat
digambarkan sebagai berikut :

Risk Grading Matriks


Potencial Concequences
Frekuensi/
Likelihood Insignifican Minor Moderate Major Catastropic
t 2 3 4 5
1
Sangat Sering Terjadi Seluruh ruang
(Tiap mgg /bln) perawatan
5
Sering terjadi
(Bebrp x /thn)
4
Mungkin
terjadi
(1-2 thn/x)
3
Jarang terjadi keuangan
(2-5 thn/x)
2

Sangat jarang sekali (>5


thn/x)
1

Dari uraian dan perhitungan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tempat kejadian
(unit kerja) kebakaran yang menjadi prioritas dan diperlukan pengendalian yang
utama adalah :
- Prioritas 1 : Seluruh Ruang Rawat Inap dan Jalan,Laboratorium,Farmasi
- Prioritas 2 : Keuangan

5. Fasiltas Peralatan Medis

29
a. Identifikasi risiko peralatan medis
Untuk menentukan jenis risiko, disusun berdasarkan dari hasil laporan kejadian
kegagalan system fasilitas medik dan rapat K3 dan unit kerja terkait. Untuk itu,
maka diperoleh jenis risiko kegagalan fasilitas medik yang dapat diidentifikasi yang
bersumber dari unit kerja/ruangan, system penanganan dan lingkungan kerja RS.
Stella Maris berdasarkan jenis ruangan kerja, diuraikan seperti table berikut .

Identifikasi Bahaya Potensial (Hazard) kegagalan fasilitas medik


RS. Stella Maris
Lokasi Potensi
No Jenis Risiko Terjadi Konsekwensi Pengelolaan
Kegagalan
1 Ketidaktersediaan Seluruh unit pelayanan Terhentinya pelayanan RS.
Fasilitas Medik Perlu inventarisasi alat medic
dan perencanaan alat medik
2 Kerusakan fasilitas Seluruh unit pelayanan Terhentinya pelayanan RS, perlu
medik maintenance alat medik
3 Fasilitas Medik tidak Seluruh unit pelayanan Terhentinya pelayanan RS dan
optimal (tidak perlunya kalibrasi alat secara
sesuai standar) berkala, dll

b. Analisa dan evaluasi risiko peralatan medis


Hasil perhitungan risiko kegagalan fasilitas medik RS. Stella Maris dan
rangking prioritas pengedaliannya tersebut adalah sebagai berikut :

Pembobotan Risiko Kegagalan Fasilitas Medik


RS. Stella Maris
RANGKING
NO JENIS RISIKO PROBABILITY DAMPAK SKOR GRADE PRIORITAS
PENGENDALIAN
1 Ketidak tersediaan
fasilitas medik 2 3 6   3
2 Kerusakan fasilitas medik 3 4 12   1
3 Fasilitas medik tidak
optimal ( tidak sesuai
standar ) 2 4 8   2

Dari uraian dan perhitungan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa jenis risiko
fasilitas peralatan medis yang menjadi prioritas dan diperlukan pengendalian yang

30
utama sbb:
- Prioritas 1 : Kerusakan alat medik
- Prioritas 2 : Fasilitas Medik tidak optimal (tidak sesuai standar)
- Prioritas 3 : Ketidaktersediaan Fasilitas Medik

6. Sistem Penunjang
a. Identifikasi risiko sistem penunjang
Untuk menentukan jenis risiko, disusun berdasarkan dari hasil laporan kejadian
kegagalan utilitas dan rapat K3 dan unit kerja terkait. Untuk itu, maka diperoleh
jenis risiko kegagalan utilitas yang dapat diidentifikasi yang bersumber dari unit
kerja/ruangan, system penanganan dan lingkungan kerja RS. Stella Maris
berdasarkan jenis ruangan kerja, diuraikan seperti table berikut .

Identifikasi Bahaya Potensial (Hazard) kegagalan utilitas


RS. Stella Maris

LOKASI POTENSI KONSEKWENSI


NO JENIS RISIKO TERJADI PENGELOLAAN
KEGAGALAN
1 Kegagalan suplai - Genset Terhentinya pelayanan RS. Perlu
Listrik disiapkan listrik cadangan
2 Kegagalan suplai air - Bak Induk Air Terhentinya pelayanan RS, perlu
Bersih disiapkan suplai air bersih cadangan
3 Kegagalan suplai gas - Gas medis sentral Terhentinya pelayanan RS dan
medis - Gudang gas Disiapkan suplai gas medis
medis farmasi cadangan

b. Analisa dan evaluasi risiko sistem penunjang


Hasil perhitungan dan rangking prioritas pengendalian b e r d a s a r k a n risiko
kegagalan utilitas d a n t e m p a t k e j a d i a n k e g a g a l a n u t i l i t a s d i RS
tersebut adalah sebagai berikut :

Pembobotan Risiko Kegagalan Utilitas

31
RS. Stella Maris

N DAMPA RANGKING
O JENIS RISIKO PROBABILITY K SKOR GRADE PRIORITAS

            PENGENDALIAN
Kegagalan mekanikal dan
1 elektrikal 2 3 6   3
2 Kegagalan suplai air 3 4 12   1
3 Kegagalan suplai gas medik 2 4 8   2

4 Kegagalan fungsi :  


  a. Lift 2 2 4   4
  b. SIM-RS 2 1 2   4
  c. Tata udara 2 1 2   4
  d. Genset 2 1 2   4
  e. Boiler 1 1 1   4
  f. Jaringan komunikasi 2 2 2   4
  g. IPAL 2 2 4   4

Hasil perhitungan diatas, bila di petakan dalam matrik Risk grading analysis dapat
digambar sebagai berikut :

32
Risk Grading Matriks

Potencial Concequences
Frekuensi/
Likelihood Insignificant Minor Moderate Major Catastropic
1 2 3 4 5

Sangat Sering Terjadi


(Tiap minggu)
5

Sering terjadi
(Beberapa kali /thn)
4

Mungkin terjadi Kegagalan ,


(1-2 thn/x) suplai air
3

Jarang terjadi Kegagalan Kegagalan suplai


(2-5 thn/x) mekanikal dan gas medis
2 elektrikal

Sangat jarang sekali


(>5 thn/x)
1

Dari uraian dan perhitungan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa


jenis risiko kebakaran yang menjadi prioritas dan diperlukan pengendalian
yang utama sb
- Prioritas 1 : Kegagalan suplai air
- Prioritas 2 : Kegagalan suplai gas medis
- Prioritas 3 : Kegagalan mekanikal dan elektrikal

33
Pembobotan Risiko Tempat Kejadian Kegagalan Utilitas
RS. Stella Maris

N TEMPAT PROBABILIT DAMPA GRAD RANKING


O KEJADIAN Y K SKOR E PRIORITAS
PENGENDALIAN
1 Kamar Operasi 3 4 12   1
2 Poliklinik 2 1 2   4
3 IGD 2 4 8   2
4 ICU 3 4 12   1
5 NICU 1 1 1   4
6 UKM 4 3 12   2
7 Yoseph 3 1 4 4   4
8 Yoseph 5 1 4 4   4
9 Yoseph 7 1 4 4   4
10 Bernadeth 3 A 3 3 9   2
11 Bernadeth 3 B 2 4 8   2
12 Santa Maria 2 4 1 4   3
13 Labolatorium 2 2 4   4
14 Keuangan 5 2 10   3
15 Farmasi 5 2 10   3
16 SDM 1 1 1   4
17 Kesling 2 4 8   2
18 Linen 2 4 8   2
19 Sarana 1 3 3   3
20 Radiologi 3 2 6   3
21 Gizi 5 3 15   2
22 Hemodialisis 3 4 12   1
23 Yoseph 6 4 2 8   3

Hasil perhitungan diatas, bila di petakan dalam matrik Risk grading


analysis dapat digambar sebagai beriku :

34
Risk Grading Matriks
Potencial Concequences
Frekuensi/
Likelihood Insignifican Minor Moderate Major Catastropic
t 2 3 4 5
Sangat Sering Terjadi
(Tiap mgg /bln)
5
Sering terjadi
(Bebrp x /thn)
4
Mungkin Hemodialisa
terjadi Kamar
(1-2 thn/x) Operasi,ICU
3
Jarang terjadi Poliklinik Radiologi Ruang
(2-5 thn/x) Laboratoriu Perawatan,
2 m Farmasi IGD,Gizi
Linen
Sangat jarang sekali (>5 Nicu,SDM
thn/x)
1

Dari uraian dan perhitungan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tempat
kejadian (unit kerja) kegagalan utilitas yang menjadi prioritas dan diperlukan
pengendalian yang utama sebagai berikut :
- Prioritas 1 : Hemodialisa,Kamar Operasi,ICU
- Prioritas 2 : RuangPerawatan, IGD, Gizi, Linen
- Prioritas 3 : Radiologi, Laboratorium, Farmasi

35

Anda mungkin juga menyukai