A. PENDAHULUAN
Program Manajemen Risiko Fasilitas dan Keselamatan Rumah Sakit mencakup enam
bidang antara lain : Keselamatan dan Kemanan, Bahan Berbahaya dan Beracun serta
limbahnya, Manajemen Penanggulangan Bencana, Proteksi Kebakaran, Peralatan Medis dan
Sistem Penunjang.
Program Manajemen Risiko Fasilitas dan Keselamatan adalah suatu program yang
dibuat sebagai upaya meningkatkan mutu fasilitas dan keselamatan melalui tahapan identifikasi, penilaian
dan penentuan perioritas yang dilakukan untuk meminimalkan bahkan menghilangkan kemungkinan risiko
baik pada pasien, pengunjung, karyawan maupun asset rumah sakit.
Untuk mengetahui pelaksanaan dari program tersebut perlu dilakukan evaluasi yang
bertujuan untuk mengetahui target yang telah dicapai, rencana dan tindak lanjut yang akan
dilakukan untuk pemenuhan standar fasilitas dan keselamatan di RS. Stella Maris Makssar.
B. PELAKSANAAN KEGIATAN
Adapun pelaksanaan kegiatan yang dilakukan sesuai dengan program manajemen
risiko fasilitas dan keselamatan antara lain :
1. Keselamatan dan Keamanan
1.1 Keselamatan
a. Identifikasi risiko Keselamatan
Untuk menentukan jenis risiko, disusun berdasarkan dari hasil laporan
kejadian/kasus kecelakaan kerja K3 dan unit kerja terkait. Untuk itu, maka
diperoleh jenis risiko keselamatan dengan indicator kejadian kecelakaan kerja
yang dapat diidentifikasi yang bersumber dari fasilitas dan lingkungan kerja
RS. Stella Maris Makassar berdasarkan jenis ruangan kerja, diuraikan seperti
table berikut .
1
Identifikasi Bahaya Potensial Keselamatan Kerja (Hazard)
di RS. Stella Maris Makassar
IGD Tertusuk Bising Desinfek AIDS, Hepatitis Low back Sering kontak
Jarum Panas tan dan B Non A - Pain dengan
Terjebak di lift B Virus Mengangkat pasien
/ lift jatuh Cytomegalovir Beban Kerja bergilir
Terbakar us
Ledakan Tubertculosis
2
Lokasi Kecelakaan Bahaya Bahaya Bahaya Biologi Ergonomi Psikososial
Kerja Fisik Kimia
3
Lokasi Kecelakaan Bahaya Bahaya Bahaya Biologi Ergonomi Psikososial
Kerja Fisik Kimia
4
Lokasi Kecelakaan Bahaya Bahaya Bahaya Biologi Ergonomi Psikososial
Kerja Fisik Kimia
Ledakan Kaku pada
bahu
Nyeri
punggung
Kaku pada
kaki
Farmasi Terbakar Cytotoxi Tubertculosis Kaku pada
Ledakan cs bahu
Tertumpah Formald
Terciprat ehyde
Terhirup Solvents
5
Lokasi Kecelakaan Bahaya Bahaya Bahaya Biologi Ergonomi Psikososial
Kerja Fisik Kimia
Terlindas Roda
Tertusuk
Jarum
Yoseph 7 Tergores Low back Sering kontak
Ledakan pain dengan
Mengangkat pasien
beban Kerja bergilir
Nyeri Kerja
punggung berlebih /
stres
Benadeth Bising
IIB
6
Pembobotan Risiko Jenis Kecelakaan Kerja
di RS Stella Maris Makassar
RANGKING
P D SKOR GRADE PRIORITAS
NO JENIS RISIKO
PENGENDALIAN
1 KECELAKAN KERJA
a. Terjepit 2 2 4 BIRU 4
b. Terpleset 2 2 4 BIRU 4
c. Tertimpa 1 2 2 BIRU 4
d. Tersengat 1 2 2 BIRU 4
e.Tertusuk jarum 3 4 12 MERAH 1
f.Teriris pisau 2 1 2 BIRU 4
g. Tersiram air panas 2 3 6 HIJAU 3
h.Terkena minyak panas 2 2 4 BIRU 4
i. Jatuh dari ketinggian 1 3 3 HIJAU 3
j. Tergores 2 1 2 BIRU 4
k. Terlindas roda 1 1 1 BIRU 4
l. Terjebak dilift/lift jatuh 3 3 6 KUNING 2
m. Tergulung 1 1 1 BIRU 4
n. Tersayat 1 1 1 BIRU 4
o. Terbakar 1 3 3 HIJAU 3
p. Ledakan 1 3 3 HIJAU 3
q. Paparan dari limbah
Tertumpah 2 2 4 BIRU 4
Tertelan 1 2 2 BIRU 4
Terciprat 2 2 4 BIRU 4
Terhirup 3 2 6 HIJAU 3
Tertusuk 2 2 4 BIRU 4
2 BAHAYA FISIK
a. Bising 3 2 6 HIJAU 3
b. Getaran 2 2 4 BIRU 4
c. Debu 3 2 6 HIJAU 3
7
d. Panas 2 2 4 BIRU 4
e. Radiasi 2 2 4 BIRU 4
3 KIMIA
a. Desinfektan 3 2 6 HIJAU 3
b. Cytotoxics 3 2 6 HIJAU 3
c. Ethylene Oxide 2 2 4 BIRU 4
d. Formaldehyde 4 2 8 HIJAU 3
e. Methyl : methacrylate, Hg
(amalgam) 1 1 1 BIRU 4
f. Solvents 2 2 4 BIRU 4
g. Gas-gas anatesi 3 2 6 HIJAU 3
4 BIOLOGI
a. AIDS, Hepatitis B, & Non A-
Non B virus 3 2 6 HIJAU 3
b.Cytomegalovirus 1 3 3 HIJAU 3
c. Rubella 2 2 4 BIRU 4
d. Tuberculosis 3 2 6 HIJAU 3
5 ERGONOMI
a. Berdiri statis 2 2 4 BIRU 4
b. Duduk statis 3 2 6 HIJAU 3
c. Low back pain 3 2 6 HIJAU 3
d. Mengangkat beban 3 2 6 HIJAU 3
e. Membungkuk 3 2 6 HIJAU 3
f. Kaku pada bahu 3 2 6 HIJAU 3
g. Tremor 2 1 2 BIRU 4
h. Nyeri punggung 3 2 6 HIJAU 3
i. Kaku pada kaki 2 2 4 BIRU 4
6 PSIKOSOSIAL
a. Sering kontak dengan pasien 4 2 8 HIJAU 3
b. Kerja bergilir 4 2 8 HIJAU 3
c. Kerja berlebih/stress 3 2 6 HIJAU 3
d. Ancaman fisik 2 2 4 BIRU 4
8
Hasil perhitungan diatas, bila di petakan dalam matriks Risk Grading Analysis
dapat digambarkan sebagai berikut :
Potencial Concequences
Frekuensi/ Insignificant Minor Moderate Major Catastropic
Likelihood 1 2 3 4 5
Sangat Sering Terjadi
(Tiap minggu)
Sering5terjadi
(Beberapa kali /thn)
4 terjadi
Mungkin Terjebak Tertusuk
(1-2 thn/x) Lift/Lift Jarum
3 Jatuh
Jarang terjadi Terjepit Tersiram air Terjatuh
(2-5 thn/x) Terpeleset panas
2
Sangat jarang sekali Terlindas Roda,
(>5 thn/x) tertimpa,
1 tersengat
Dari uraian dan perhitungan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa jenis
kecelakaan kerja yang menjadi perioritas dan perlu pengendalian yang utama
adalah sebagai berikut :
- Perioritas 1 : Tertusuk Jarum
- Perioritas 2 : Terjebak lift/lif jatuh
- Perioritas 3 : tersiram air panas, terjepit, terpeleset, terlindas roda,
tertimpa dan tersengat.
9
Pembobotan Risiko Jenis Kecelakaan Kerja
di RS Stella Maris Makassar
10
Hasil perhitungan diatas, bila dipetakan dalam matrik Risk Grading Analysis dapat
digambarkan sebagai
Dari uraian dan perhitungan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tempat kejadian
(unit kerja) kecelakaan kerja yang menjadi perioritas dan perlu pengendalian utama
adalah :
- Perioritas 1 : IGD
- Perioritas 2 : Farmasi, satpam
- Perioritas 3 : Ruang perawatan, poliklinik, laboratorium
1.2 Keamanan
a. Identifikasi risiko
Untuk menentukan jenis risiko, disusun berdasarkan dari hasil laporan
kejadian/kasus kecelakaan kerja K3 dan unit kerja terkait. Untuk itu, maka diperoleh
jenis risiko gangguan keamanan yang dapat diidentfikasi yang bersumber dari unit
kerja/ruangan, sistem penanganan dan lingkungan kerja RS. Stella Maris Makassar
berdasarkan jenis ruang kerja, diuraikan seperti tabel berikut :
11
Identifikasi Bahaya Potensial (Hazard)
12
Pembobotan Risiko Jenis keamanan
Hasil perhitungan diatas, bila dipetakan dalam matrik risk grading analysis dapat
digambar sebagai berikut
Potencial Concequences
Frekuensi/ Likelihood
Insignifican Minor Moderate Major Catastropic
t 2 3 4 5
1
Sangat Sering Terjadi
(Tiap minggu)
5
Sering terjadi
(Beberapa kali /thn)
4
Mungkinterjadi
(1-2 thn/x)
3
Jarang terjadi Kekerasa Pencurian
(2-5 thn/x) n/ alat/barang/ken
2 ancaman daraan
senjata
Dari uraian dan perhitungan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa jenis risiko
keamanan yang menjadi perioritas dan diperlukan pengendalian yang utama
sebagai berikut :
13
- Perioritas 1 : penculikan bayi, ancaman bom
- Perioritas 2 : pencurian alat/barang/kendaraan
- Perioritas 3 : kekerasan ancaman senjata
14
Pembobotan Risiko Tempat Kejadian Keamanan
Hasil perhitungan diatas, bila dipetakan dalam matrik risk analysis dapat
digambarkan sebagai berikut :
15
Risk Grading Matriks
Potencial Concequences
Frekuensi/
Insignificant Minor Moderate Major Catastropic
Likelihood
1 2 3 4 5
Sangat Sering Terjadi Sarana St.Maria 2 Bernadeth 2A
(Tiap mgg /bln) Farmasi
5
Sering terjadi
(Bebrp x /thn)
4
Mungkin terjadi IGD
(1-2 thn/x) ICU
3
Dari uraian dan perhitungan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tempat kejadian
(unit kerja) keamanan yang menjadi perioritas dan perlu pengendalian yang utama
adalah sebagai berikut :
- Perioritas 1 : Ruangan bayi dan ibu melahirkan (yoseph 2), poliklinik,
radiologi
- Perioritas 2 : Bernadeth 2A, IGD,ICU dan Keuangan
- Perioritas 3 : Perawatan, sarana, farmasi inhealth dan BPJS
16
2. Penanganan Bahan Berbahaya Dan Beracun Serta Limbahnya
a. Identifikasi risiko bahan berbahaya dan beracun seta limbahnya
Untuk menentukan jenis risko, disusun berdasarkan dari hasil laporan kejadian/kasus
penanganan bahan berbahaya dan bercun serta limbah B3 dan rapat K3 dan unit kerja
terkait. Untuk itu maka diperoleh jenis risiko penanganan bahan berbahaya dan
beracun serta limbah B3 yang dapat diidentifikasi yang bersumber dari unit
kerja/ruangan, sistem penanganan dan lingkungan kerja RS. Stella Maris berdasarkan
jenis ruangan kerja, diuraikan sepeti tabel berikut :
b. Analisa dan evaluasi risiko bahan berbahaya dan beracun seta limbahnya
Hasil perhitungan risiko dan rangking perioritas pengendalian B3 dan limbah B3
berdasarkan jenis risiko B3 dan tempat kejadian adalah sebagai berikut ;
17
Pembobotan Risiko Berdasarkan Jenis Bahan Berbahaya
Di RS Stella Maris Makassar
N DAMPA RANGKING
O JENIS RISIKO PROBABILITY K SKOR GRADE PRIORITAS
PENGENDALIAN
Kebocoran bahan
1 berbahaya 2 4 8 2
Tumpahan (spill) bahan
2 berbahaya 2 5 10 1
3 Terbakar 1 4 4 2
4 Meledak 1 5 5 1
5 Tumpahan limbah B3 2 4 8 2
Pencemaran lingkungan
6 B3 1 4 4 2
Hasil perhitungan diatas, bila dipetakan dalam matrik risk grading analysis dapat
digambarkan sebagai berikut :
18
Pembobotan Risiko Tempat Kejadian Bahan Berbahaya dan Limbah B3
di RS. Stella Maris
RANGKING
N TEMPAT PROBABILIT DAMPA SKO GRAD PRIORITAS
O KEJADIAN Y K R E PENGENDALIAN
1 Kamar Operasi 4 2 8 2
2 Poliklinik 1 1 1 3
3 UGD 1 3 3 2
4 ICU 1 3 3 2
5 NICU 1 1 1 3
6 UKM 2 2 4 3
7 Yoseph 3 2 2 4 3
8 Yoseph 5 1 1 1 3
9 Yoseph 7 1 2 2 3
10 Bernadeth 3 A 3 2 6 2
11 Bernadeth 3 B 1 3 3 2
12 Labolatorium 1 4 4 1
13 Farmasi 2 4 8 1
14 Linen 5 3 15 1
15 Radiologi 4 2 8 2
Hasil perhitungan diatas, bila dipetakan dalam matriks risk grading analysis dapat
digambarkan sebagai berikut :
19
Risk Grading Matriks
Potencial Concequences
Frekuensi/
Likelihood Insignifican Minor Moderate Major Catastropic
t 2 3 4 5
Sangat Sering Terjadi Linen
(Tiap mgg /bln)
5
Sering terjadi Radiologi,
(Bebrp x /thn) kamar operasi
4
Mungkin
terjadi
(1-2 thn/sekali)
3
Jarang terjadi Ruang Farmasi
(2-5 thn/sekali) perawaatan
2
Sangat jarang sekali poliklinik laboratorium
(>5 thn/sekali)
1
Dari uraian dan perhitungan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tempat kejadian
(unit kerja) penanganan B3 dan Limbah B3 yang menjadi perioritas dan perlu
pengendalian utama adalah :
3. Manajemen Bencana
a. Identifikasi risiko manajemen bencana
Untuk menentukan jenis risko, disusun berdasarkan dari hasil brain stroming dalam
rapat K3 dan unit kerja terkait. Dari kegiatan tersebut, maka diperoleh jenis risiko
bencana rumah sakit yang dapat diidentifikasi yang besumber dari lingkungan
internal dan eksternal RS. Stella Maris berdasarkan jenis ruangan kerja
Jenis bencana di RS. Stella Maris dibedakan berdasarkan asal/sumber/lokasi kejadian
dibagi atas bencana eksternal dan bencana internal, dengan rincian jenis bencana
sebagai berikut :
20
Jenis dan Dampak Bencana Yang Perlu Ditanggulangi
Di RS. Stella Maris
A BENCANA EKSTERNAL
1 Banjir - parkiran depan Area perawatan disiapkan
IGD
- taman antara Berndeth I
dan aula ICU
- taman belakang runag
tunggu ICU
- Taman samping
2 Kebakaran permukiman fisioterapi
- Gedung Dapur Gizi Kebakaran sekunder gedung/fasilitas
sekitar RS - Genset IPAL RS terdekat dengan permukiman
- TPS LImbah B3 penduduk yang terbakar dan disiapkan
- Tabung gas medis fasilitas proteksi kebakaran
sentral yang memadai
3 - Pintu masuk loby St. Pengurusakan fasilitas dan gangguan
Demonstrasi dan anarkisme Maria pelayanan rumah sakit
missal - Pinu Masuk IGD
- Pintu loby St. Yoseph
4 - Seluruh ruangan Disiapkan ruangan perawat khusus
Wabah penyakit/ KLB ( focus pelayanan dan ruang penderita DHF, juga disiapkan
DHF) kerja RS ruangan
isolasi untuk DHF yang menular
5 Ancaman terorisme/ Sabotase - Radiologi Disiapkan system pengamanan indoor
- Gardu listrik/Genset dan outdoor khususya diruangan
- Tangki air bersih induk penting RS seperti fisioterapi/
radiologi bahan radioaktif dan
penyiapan ruang isolasi untuk
penderita terror/ sabotase
21
B BENCANA INTERNAL
4 Wabah/ KLB lokasl , focus ke − Seluruh ruangan RS Disiapkan ruangan perawat khusus
DHF − Seluruh halaman RS penderita DHF, juga disiapkan
ruangan
isolasi untuk DHF yang menular
22
Pembobotan Risiko Bencana Eksternal
di RS. Stella Maris
RANGKING
NO JENIS RISIKO PROBABILITY DAMPAK SKOR GRADE PRIORITAS
PENGENDALIAN
1 BENCANA EKSTERNAL
a. Banjir 1 5 5 1
b. Kebakaran permukinan sekitar RS 1 5 5 1
c. Demonstrasi dan Anarkisme massal 1 3 3 3
d. Wabah penyakit/KLB (fokus : DHF) 1 4 4 2
e.Ancaman terorisme / sabotase 1 5 5 1
f.Gempa bumi 1 5 5 1
g. Badai / topan 1 5 5 1
h.Kekeringan 1 3 3 3
Gambaran potensi ancaman di atas dapat ditampilkan dengan model lain dengan
tiga warna berbeda yang sekaligus dapat menggambarkan perioritas.
Hasil perhitungan diatas, bila dipetakan dalam matriks risk grading analysis
dapat digambarkan sebagai berikut :
1 2 3 4 5
Banjir Kebakaran 5
permukiman
sekitar RS
PROBALITY
4
Kejadian Luar 3
Biasa/ Wabah
Penyakit
Ancaman
kekeringan 1
Terorisme/
Sabotase
DAMPAK
Dari uraian dan perhitungan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa jenis risiko
23
bencana ekstermain yang menjadi perioritas dan diperlukan pengendalian yang
utama sebagai berikut :
- Perioritas 1 : banjir, kebakaran pemukiman sekitar RS, ancaman
terorisme, gempa bumi, badai/topan
- Perioritas 2 : kejadian luar biasa
- Perioritas 3 : demonstrasi, kekeringan
Bencana internal
2 BENCANA INTERNAL
a. Kebakaran gedung RS 1 5 5
Hasil perhitungan diatas, bila dipetakan dalam matriks risk grading analysis dapat
digambarkan sebagai berikut :
24
Grading Warna Risiko Bencana Internal RS. Stella Maris
1 2 3 4 5
DAM PAK
Ledakan 5
tabung gas
Kebakaran 4
gedung
Ledakan
3
Kejadian 2
luar biasa/
Wabah
penyakit
internal RS
Keracunan 1
makanan/
minuman
Dari uraian dan perhitungan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa jenis risiko
bencana internal yang terjadi dan perlu pengendalian yang uatama adalah sebagai
berikut :
- Perioritas 1 : kebakaran gedung RS, ledakan tabung gas
- Perioritas 2 : wabah kejadian luar biasa
- Perioritas 3 : keracunan makanan/minuman
4. Proteksi Kebakaran
a. Identifikasi risiko proteksi kebakaran
Untuk menentukan jenis risiko, disusun berdasarkan dari hasil laporan
kejadian/kasus kejadian kebakaran atau potensi kejadian kebakaran dan rapat K3
dan unit kerja terkait. Untuk itu, maka diperoleh jenis risiko pengamanan kebakaran
yang dapat diidentifikasi yang bersumber dari unit kerja/ruangan, system
penanganan dan lingkungan kerja RS. Stella Maris berdasarkan jenis ruangan kerja,
diuraikan seperti table berikut .
25
Identifikasi Bahaya Potensial (Hazard) Kebakaran
di RS. Stella Maris
No Jenis Sumber Lokasi Potensi Konsekwensi Pengelolaan
Risiko Kebakaran Terjadi
1 Listrik arus pendek - Seluruh gedung Terjadi pemadaman listrik dan
- Gardu PLN terhentinya pelayanan. Perlu disiapkan
- Genzet listrik cadangan
2 Ledakan tabung gas - Dapur gizi Terhentinya pelayanan gizi dan
elpiji - Kantin Disiapkan suplai gas elpiji cadangan
3 Ledakan tabung gas - Gas medis sentral Terhentinya suplai gas medis dan
medis Disiapkan suplai gas medis cadangan
RANGKING
NO JENIS RISIKO PROBABILITY DAMPAK SKOR GRADE PRIORITAS
PENGENDALIAN
1 Listrik arus pendek 1 4 4 2
2 Ledakan tabung gas elpiji 1 5 5 1
3 Ledakan tabung gas medik 1 5 5 1
4 Ledakan bahan kimia 1 5 5 1
ledakan bahan bakar
5 minyak 1 4 4 2
26
Risk Grading Matriks
Potencial Concequences
Frekuensi/
Likelihoo Insignifican Minor Moderate Major Catastropic
d t 2 3 4 5
Sangat Sering Terjadi
(Tiap minggu)
5
Sering terjadi
(Beberapa kali /thn)
4
Mungkin Listrik arus
pendek, Ledakan
terjadi bahan kimia,
(1-2 thn/x) Ledakan bahan
3 bakar minyak
Dari uraian dan perhitungan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa jenis
risiko kebakaran yang menjadi prioritas dan diperlukan pengendalian yang utama
sebagai berikut :
- Prioritas 1 : Listrik arus pendek, Ledakan bahan kimia, Ledakan bahan bakar
minyak, Ledakan tabung gas elpiji, Ledakan tabung gas medis
27
Pembobotan Risiko Tempat Kejadian Kebakaran
RS. Stella Maris
28
28 Hemodialisis 1 5 5 1
29 Fisioterapi 1 5 5 1
30 Bernadeth 2 B 1 5 5 1
31 Yoseph 2 1 5 5 1
32 Yoseph 6 1 5 5 1
33 Santa Maria 3 1 5 5 1
Hasil perhitungan diatas, bila dipetakan dalam matriks risk garding analysis dapat
digambarkan sebagai berikut :
Dari uraian dan perhitungan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tempat kejadian
(unit kerja) kebakaran yang menjadi prioritas dan diperlukan pengendalian yang
utama adalah :
- Prioritas 1 : Seluruh Ruang Rawat Inap dan Jalan,Laboratorium,Farmasi
- Prioritas 2 : Keuangan
29
a. Identifikasi risiko peralatan medis
Untuk menentukan jenis risiko, disusun berdasarkan dari hasil laporan kejadian
kegagalan system fasilitas medik dan rapat K3 dan unit kerja terkait. Untuk itu,
maka diperoleh jenis risiko kegagalan fasilitas medik yang dapat diidentifikasi yang
bersumber dari unit kerja/ruangan, system penanganan dan lingkungan kerja RS.
Stella Maris berdasarkan jenis ruangan kerja, diuraikan seperti table berikut .
Dari uraian dan perhitungan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa jenis risiko
fasilitas peralatan medis yang menjadi prioritas dan diperlukan pengendalian yang
30
utama sbb:
- Prioritas 1 : Kerusakan alat medik
- Prioritas 2 : Fasilitas Medik tidak optimal (tidak sesuai standar)
- Prioritas 3 : Ketidaktersediaan Fasilitas Medik
6. Sistem Penunjang
a. Identifikasi risiko sistem penunjang
Untuk menentukan jenis risiko, disusun berdasarkan dari hasil laporan kejadian
kegagalan utilitas dan rapat K3 dan unit kerja terkait. Untuk itu, maka diperoleh
jenis risiko kegagalan utilitas yang dapat diidentifikasi yang bersumber dari unit
kerja/ruangan, system penanganan dan lingkungan kerja RS. Stella Maris
berdasarkan jenis ruangan kerja, diuraikan seperti table berikut .
31
RS. Stella Maris
N DAMPA RANGKING
O JENIS RISIKO PROBABILITY K SKOR GRADE PRIORITAS
PENGENDALIAN
Kegagalan mekanikal dan
1 elektrikal 2 3 6 3
2 Kegagalan suplai air 3 4 12 1
3 Kegagalan suplai gas medik 2 4 8 2
Hasil perhitungan diatas, bila di petakan dalam matrik Risk grading analysis dapat
digambar sebagai berikut :
32
Risk Grading Matriks
Potencial Concequences
Frekuensi/
Likelihood Insignificant Minor Moderate Major Catastropic
1 2 3 4 5
Sering terjadi
(Beberapa kali /thn)
4
33
Pembobotan Risiko Tempat Kejadian Kegagalan Utilitas
RS. Stella Maris
34
Risk Grading Matriks
Potencial Concequences
Frekuensi/
Likelihood Insignifican Minor Moderate Major Catastropic
t 2 3 4 5
Sangat Sering Terjadi
(Tiap mgg /bln)
5
Sering terjadi
(Bebrp x /thn)
4
Mungkin Hemodialisa
terjadi Kamar
(1-2 thn/x) Operasi,ICU
3
Jarang terjadi Poliklinik Radiologi Ruang
(2-5 thn/x) Laboratoriu Perawatan,
2 m Farmasi IGD,Gizi
Linen
Sangat jarang sekali (>5 Nicu,SDM
thn/x)
1
Dari uraian dan perhitungan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tempat
kejadian (unit kerja) kegagalan utilitas yang menjadi prioritas dan diperlukan
pengendalian yang utama sebagai berikut :
- Prioritas 1 : Hemodialisa,Kamar Operasi,ICU
- Prioritas 2 : RuangPerawatan, IGD, Gizi, Linen
- Prioritas 3 : Radiologi, Laboratorium, Farmasi
35