Anda di halaman 1dari 9

Nyeri Abdomen disertai Mual Muntah dan Benjolan di Lipatan Ingunialis

Prahasta Listiyaning Renny


102012144
Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta
Jl. Arjuna Utara No 6 Jakarta 11510. Telephone: (021) 5694-2061, fax: (021) 563-1731

Abstrak
Ileus adalah suatu keadaan dimana gaster kelihatan mengembung dan terjadinya obstruksi
pada usus. Ileus dapat terjadi disebabkan oleh bermacam-macam penyebab. Antara sebab yang
paling sering terjadinya ileus adalah hernia. Hernia pula terdiri dari bermacam-macam jenis.
Hernia yang paling sering terjadi dan menyebabkan ileus adalah hernia inguinalis. Hernia
inguinalis dapat juga menyababkan komplikasi apabila telah menjadi hernia stranggulata atau
irreponibel hernia. Hernia Penanganan yang cepat dan tepat perlu dilakukan agar hernia tidak
memburuk. Operasi merupakan hanya penanganan yang ada untuk hernia inguinalis lateralis.
Kata kunci: Ileus, obstruksi, hernia inguinalis, hernia stranggulata, hernia irreponibel
Abstract
Colic is boating of the gaster due to obstruction in the intestine. Ileus is a multifactor
disease. One of the most often is cause by hernia. Whist abdominal hernia (inguinal hernia) is the
most common hernia amongst all. Inguinal hernia can cause strangulated hernia and irreponibble
hernia due to complication. Fast and right treatment shall cure hernia. operation is the only
option for lateral hernia inguinalis.
Key words: Colic, obstruction, inguinal hernia, strangulated hernia, irreponibble hernia
Pendahuluan
Ileus merupakan penghalang separa atau sepenuhnya di usus kecil dan/atau usus besar.
Kata ‘ileus’ berasal dari perkataan Latin dari colic. Terdapat dua tipe obstruksi intestine iaitu;
mekanikal dan non-makanikal. Obstruksi mekanikal disebabkan oleh terdapat sumbatan secara
fisik di usus dan massa di dalamnya tidak boleh melewati kawasan obstruksi. Keadaan ini
berlaku apabila usus membelit diri sendiri (volvulus) atau akibat daripada hernia, pertumbuhan
jaringan yang abnormal atau terdapat benda asing di dalalm intestine.1
Hernia berasal dari kata latin yang berarti rupture. Hernia didefinisikan adalah suatu
penonjolan abnormal organ atau jaringan melalui daerah yang lemah (defek) yang diliputi oleh
dinding. Meskipun hernia dapat terjadi di berbagai tempat dari tubuh kebanyakan defek
melibatkan dinding abdomen pada umumnya daerah inguinal.2
Hernia inguinalis digambarkan dalam catatan peradaban kuno. Tetapi terlewatkan
beberapa abad, sebelum pemahaman secara jelas tentang anatomi hernia diberikan. Walaupun
ada kemajuan dan gambar anatomi manusia pada tahun 1800-an, namun penatalaksanaan hernia
pada waktu itu terutama dengan observasi atau terapi penunjang, karena hasil terapi bedah sangat
buruk.3
Hernia ingunalis dibagi menjadi dua yaitu Hernia Ingunalis Lateralis (HIL) dan Hernia
Ingunalis Medialis. Disini akan dijelaskan lebih lanjut hernia ingunalis lateralis, sesuai dengan
kasus yang diberikan. Hernia inguinalis lateralis mempunyai nama lain yaitu hernia indirect yang
artinya keluarnya tidak langsung menembus dinding abdomen. Selain hernia indirek nama yang
lain adalah Hernia oblique yang artinya kanal yang berjalan miring dari lateral atas ke medial
bawah. Hernia ingunalis lateralis sendiri mempunyai arti pintu keluarnya terletak disebelah
lateral Vasa epigastrica inferior. Hernia inguinalis lateralis (HIL) dikarenakan kelainan
congenital meskipun ada yang didapat.2, 3
Skenario 10
Seorang laki – laki berusia 45 tahun datang ke UGD RS dengan keluhan nyeri perut hebat
yang hilang timbul disertai mual muntah sejak 12 jam yang lalu. Selain itu, pasien tersebut juga
mengeluh tentang adanya benjolan pada lipat pahanya yang bersifat hilang timbul sejak 1 tahun
yang lalu. Pada pemeriksaan fisik, pasien tampak kesakitan, tekanan darah 130/80 mmHg, nadi
92x/menit, frekuensi nafas 24x/menit, suhu 36,5°C. Pada pemeriksaan fisik abdomen, tampak
distensi abdomen. Tampak massa pada regio inguinal sinistra dengan ukuran 2 x 2 cm,
konsistensi kenyal, tidak melekat pada jaringan sekitar.

Linfadenopaty : Tubuh memiliki sekitar 600 kelenjar getah bening, tapi hanya mereka di
submandibula, aksila atau daerah inguinal biasanya dapat teraba di people.1 sehat Limfadenopati
mengacu node yang abnormal baik ukuran, konsistensi atau nomor. Ada berbagai klasifikasi
limfadenopati, tetapi sistem yang sederhana dan berguna secara klinis adalah untuk
mengklasifikasikan limfadenopati sebagai "umum" jika kelenjar getah bening yang membesar
dalam dua atau lebih daerah noncontiguous atau "lokal" jika hanya satu daerah yang terlibat.
Membedakan antara limfadenopati lokal dan umum penting dalam merumuskan diagnosis
diferensial. Pada pasien perawatan primer dengan limfadenopati yang tidak dapat dijelaskan,
sekitar tiga perempat pasien akan hadir dengan limfadenopati lokal dan satu keempat dengan
limfadenopati generalisata.8

Ileus obstruktif : Kondisi yang mengganggu propulsi isi dalam usus dianggap di bawah judul
obstruksi usus.9 Penyebab obstruksi usus dapat diklasifikasikan di bawah berikut 3 kelompok
besar:
1. Obstruksi mekanis. Hal ini dapat terjadi sebagai akibat dari penyebab berikut:
iobstruksi internal
 striktur inflamatory
 Tumor
 Mekonium di mucoviscidosis
 cacing gelang
 Batu empedu, faecoliths, benda asing
 Ulserasi yang diinduksi oleh tablet kalium klorida ditentukan ro kontra hipokalemia9
Kompresi external
 adhesi peritoneal dan band
 hernia strangulasi
 intususepsi
 volvulus
 tumor intra-abdominal

2. Obstruksi neurogenik. Hal ini terjadi karena ileus paralitik, kelumpuhan muskularis usus
sebagai akibat dari shock setelah operasi perut atau peritonitis akut.9
3. Obstruksi Vascular. Obstruksi arteri mesenterika superior atau cabang-cabangnya dapat
mengakibatkan infark menyebabkan kelumpuhan. Penyebabnya adalah seperti di bawah
 pembekuan darah
 emboli
 disengaja ligasi
Dari berbagai penyebab yang tercantum di atas, kondisi memproduksi kompresi eksternal
pada dinding usus adalah penyebab paling umum dari i testinal obsteuction.9

Ileus paralitik : Usus, atau usus, adalah bagian dari saluran pencernaan yang menyerap nutrisi
dari makanan yang kita makan. Residu dari makanan yang dicerna melewati usus dan
diekskresikan selama eliminasi, tahap akhir dari pencernaan. Proses ini dapat terganggu atau
terhenti oleh kehadiran obstruksi usus, penyumbatan yang mencegah lewatnya isi usus, seperti
kotoran dan cairan. Ileus paralitik adalah terjadinya penyumbatan usus tanpa adanya obstruksi
fisik yang sebenarnya. Jenis penyumbatan disebabkan oleh kerusakan pada saraf dan otot-otot
pada usus yang mengganggu pergerakan pencernaan. Penyebab ileus termasuk
ketidakseimbangan elektrolit, gastroenteritis (peradangan atau infeksi lambung atau usus), usus
buntu, pankreatitis (radang pankreas), komplikasi bedah, dan obstruksi arteri mesenterika, yang
memasok darah ke perut. obat-obatan tertentu dan obat-obatan, seperti opioid dan obat penenang,
dapat menyebabkan ileus dengan memperlambat peristaltik, kontraksi yang mendorong makanan
melalui saluran pencernaan.12

Hernia : Pada hernia reponibel keluhan satu- satunya adalah adanya benjolan di lipat paha yang
muncul pada waktu berdiri, batuk, bersin, atau mengejan, dan menghilang setelah berbaring.
Keluhan nyeri jarang dijumpai, kalau ada biasanya dirasakan didaerah epigastrium atau para
umbilical berupa nyeri visceralkarena regangan pada mesenterium sewaktu satu segmen usus
halus masuk kedalam kantong hernia. Nyeri yang disertai mual atau muntah baru timbul kalau
terjadi inkarserasi karena ileus atau srangulasi karena nekrosis atau gangrene. Pasien sering
mengeluh tidak nyaman dan pegal pada daerah inguinal,dan dapat dihilangkan dengan reposisi
manual kedalam kavitasperitonealis. Tetapi dengan berdiri atau terutama dengan gerak
badan,maka biasanya hernia muncul lagi.

Hernia strangulate
Hernia strangulasi adalah kondisi medis di mana lemak dalam perut atau bagian dari usus
kecil mendorong melalui daerah dalam otot perut bagian bawah, memotong suplai darah ke usus
kecil. Kondisi ini mungkin bawaan (hadir sejak lahir) atau bisa disebabkan oleh degenerasi otot
dalam perut. Pembedahan biasanya dilakukan untuk mengatasi gejala yang terkait dengan
kondisi ini. Jika Anda memiliki hernia strangulasi, Anda mungkin mengalami sejumlah gejala di
lokasi hernia. The Mayo Clinic mencatat bahwa pasien dengan hernia biasanya mengembangkan
tonjolan kecil di tempat di mana usus telah menyodok melalui dinding otot perut. Pada pasien
dengan hernia strangulasi, tonjolan ini sangat lembut dan kulit di sekitarnya tonjolan mungkin
muncul merah atau teriritasi. Menurut NDDIC, pasien dengan hernia strangulasi mungkin juga
mengalami tiba-tiba, sakit parah yang menjadi lebih buruk selama kurun waktu singkat. Jika
Anda mengalami gejala-gejala yang berhubungan dengan hernia ini, segera mencari perawatan
medis untuk mencegah serius, komplikasi yang mengancam jiwa.10

Hernia Femoralis
Hernia femoralis terjadi ketika jaringan tonjolan dari perut bagian bawah ke paha atas,
tepat di bawah lipatan pangkal paha. Hernia femoralis lebih sering terjadi pada wanita
dibandingkan pada pria. Nyeri dari hernia femoralis biasanya dirasakan di daerah selangkangan.
Hal ini kadang-kadang keliru untuk hernia inguinalis. Hernia femoralis dapat sulit untuk
mendiagnosa. hernia mungkin terlalu kecil untuk dokter merasa selama pemeriksaan fisik. Anda
mungkin perlu tes lainnya. Seringkali hernia femoralis ditemukan ketika bagian dari usus
terperangkap dan suplai darah ke jaringan terputus. Ini disebut hernia strangulasi. Hal ini
membutuhkan operasi darurat.1

Pemeriksaan Penunjang
Sebenarnya untuk kasus hernia inguinalis, tidak ada pemeriksaan penunjang spesifik
yang perlu dilakukan. Cukup dengan benjolan yang terlihat dari pemeriksaan fisik, diagnosa
sudah bisa ditegakkan.4
 Herniografi
Teknik ini, yang melibatkan injeksi medium kontras ke dalam kavum peritoneal dan
dilakukan X-ray, sekarang jarang dilakukan pada bayi untuk mengidentifikasi hernia
kontralateral pada groin. Mungkin terkadang berguna untuk memastikan adanya hernia
pada pasien dengan nyeri kronis pada groin.
 USG
Sering digunakan untuk menilai hernia yang sulit dilihat secara klinis, misalnya pada
Spigelian hernia.
 CT dan MRI
Berguna untuk menentukan hernia yang jarang terjadi (misalnya : hernia obturator).
 Laparaskopi
Hernia yang tidak diperkirakan terkadang ditemukan saat laparaskopi untuk nyeri perut
yang tidak dapat didiagnosa.
 Operasi Eksplorasi
Pada beberapa bayi, dengan riwayat meyakinkan dari ibunya, namun tidak ditemukan
secara klinis. Operasi eksplorasi dapat dilakukan.4
Epidemiologi
Hernia terdapat 6 kali lebih banyak pada pria dibandingkan wanita. Pada pria, 97 % dari
hernia terjadi di daerah inguinalis, 2 % sebagai hernia femoralis dan 1% sebagai hernia
umbilicalis. Pada wanita variasinya berbeda, yaitu 50 % terjadi pada daerah inguinalis, 34 %
pada canalis femoralis dan 16 % pada umbilicus.5
Tempat umum hernia adalah lipat paha, umbilikus, linea alba, garis semilunaris dari
Spiegel, diafragma, dan insisi bedah. Tempat herniasi lain yang sebanding tetapi sangat jarang
adalah perineum, segitiga lumbal superior dari Grynfelt, segitiga lumbal inferior dari Petit, dan
foramen obturator serta skiatika dari pelvis.5
Tabel  1. Frekuensi relatif Hernia abdominal external 5
Tipe Hernia Insidens (%)
Epigastric 1
Umbilical 3
Insisional 10
Inguinal 78
Femoral 7
Lain-lain (jarang) 1

Definisi
Hernia inguinalis medialis adalah suatu tonjolan melalui fascia transversa yang melemah
pada trigonum. Hernia inguinalis lateralis adalah tonjolan dari perut di lateral pembuluh
epigastrica inferior, yang keluar melalui dua pintu dan saluran yaitu annulus dan canalis
inguinalis.5
Etiologi
Terdapat dua faktor predisposisi utama hernia yaitu peningkatan tekanan intrakavitas dan
melemahnya dinding abdomen. Tekanan yang meningkat pada abdomen terjadi karena :2
1) Mengangkat beban berat
2) Batuk
3) Tahanan saat miksi – karsinoma
4) Tahanan saat defekasi – konstipasi atau obstruksi usus besar
5) Distensi abdomen – yang mungkin mengindikasikan adanya gangguan intra abdomen
6) Perubahan isi abdomen, misalnya : adanya asites, tumor jinak atau ganas, kehamilan,
lemak tubuh6
Kelemahan dinding abdomen terjadi karena :6
1) Umur yang semakin bertambah
2) Malnutrisi–baik makronutrien (protein, kalori) atau mikronutrien (misalnya: Vit. C)
3) Kerusakan atau paralisis dari saraf motorik
4) Abnormal metabolisme kolagen
Seringkali, berbagai faktor terlibat. Sebagai contoh, adanya kantung kongenital yang
telah terbentuk sebelumnya mungkin tidak menyebabkan hernia sampai kelemahan dinding
abdomen akuisita atau kenaikan tekanan intraabdomen mengizinkan isi abdomen memasuki
kantong tersebut.6

Manifestasi Klinis
Pada umumnya pada orang dewasa keluhannya berupa benjolan dilipatan paha yang
timbul pada waktu mengedan,batuk,atau pada saat mengangkat beban berat, dan menghilang
waktu istirahat baring. Pada bayi dan anak-anak, adanya benjolan yang hilang timbul di lipat
paha biasanya diketahui oleh orang tua. Jika hernia mengganggu anak atau bayi sering gelisah,
banyak menangis, dan kadang kadang perut kembung,harus dipikirkan kemungkinan hernia
strangulata.6
Pada inspeksi,perhatikan keadaan asimetri pada kedua sisi lipat paha,skrotum,atau labia
dalam posisi berbaring dan berdiri.pasien diminta mengedan atau batuk,sehingga adanya
benjolan atau keadaan asimetri dapat dilihat. Palpasi dilakukan dalam keadaan ada benjolan
hernia,diraba konsistensinya,dan dicoba mendorong apakah benjolan dapat di reposisi.6
Patofisiologi
Secara patofisiologi, faktor peninggian tekanan intra abdomen kronik dan kelemahan otot
dinding di trigonum Hesselbach, hampir selalu menyebabkan hernia inguinalis direk atau hernia
inguinalis medialis.Oleh karena itu hernia ini umumnya terjadi bilateral, khususnya pada pria
tua.Hernia ini jarang, hampir tidak pernah mengalami inkarserasi dan strangulasi.Mungkin
terjadi hernia geser yang mengandung sebagian dinding kantong kemih.Hernia inguinalis
lateralis menonjol dari perut dilateral pembuluh epigastrika inferior. Disebut indirek karena
keluar malalui dua pintu dan saluran yaitu anulus dan kanalis inguinalis. Pada bayi dan anak,
hernia lateralis disebabkan oleh kelainan bawaan berupa tidak menutupnya prosesus vaginalis
peritoneum sebagai akibat proses penurunan testis ke skrotum.7
Komplikasi
Komplikasi hernia tergantung pada keadaan yang dialami oleh isi hernia. Isi hernia dapat
tertahan dalam kantong hernia pada hernia irreponibel, ini dapat terjadi kalau isi hernia terlalu
besar atau terdiri dan omenturn, organ ekstra peritoneal (hernia geser atau hernia akreta). Disini
tidak timbul gejala klinik kecuali berupa benjolan. Dapat pula terjadi isi hernia tercekik oleh
cincin hernia sehingga terjadi hernia strangulata yang menimbulkan gejala obstruksi usus yang
sederhana.7
Sumbatan dapat terjadi total atau parsial seperti pada hernia richter. Jepitan cincin hernia
akan menyebabkan gangguan perfusi jaringan isi hernia. Pada pemulaan terjadi bendungan vena
sehingga terjadi udem organ atau struktur didalam hernia dan transudasi kedalam kantong hernia.
Timbulnya udem menyebabkan jepitan pada cincin hernia makin bertambah sehingga akhirnya
peredaran darah jaringan terganggu. Isi hernia menjadi nekrosis dan kantong hernia akan berisi
transudat berupa serosanguinus. Kalau isi hernis terdiri dari usus, dapat terjadi perforasi yang
dapat menimbulkan abses lokal, fistel atau peritonitis jika terjadi hubungan dengan rongga perut.
Pada pasien dewasa. tingkat komplikasi dari herniorafi inguinal yang terbuka berbeda
antara 1% sampai 26% dengan banyak laporan yang tersusun dari 7% sampai I 2%. Kira-kira
700 ribu herniorafi inguinal yang terjadi setiap tahunnya, komplikasi yang muncul kira-kira 10%
dari orang-orang ini memiliki sebuah masalah yang cukup. Infeksi luka merupakan masalah yang
sering dihadapi.Sebuah infeksi yang lebih dalam dapat berdampak dalarn kernunculan kembali
hernia. Kandung kemih dapat luka dengan cara saat dasar saluran inguinal dibentuk kembali dan
dilakukan untuk hernia pangkal paha. Jika rnungkin melukai testis, vasdeferens, pembuluh darah
atau syaraf’ illiohypogastrik, illioinguinal.
Komplikasi intra operatif meliputi rnelukai atau pembedahan struktur sperma, luka
vaskular mernproduksi pendarahan, mengganasnya sakit atau pengharnbatan syaraf-syaraf, luka
visceral (biasanya perut atau kandung kemih). Komplikasi sistemik setelah operasi berhubungan
dengan suatu prosedur khusus dalam kemunculannya.7

Penatalaksanaan
1. Konservatif
Pengobatan konservatif bukan merupakan tindakan definitif sehingga dapat kambuh lagi.8
a. Reposisi
Suatu usaha atau tindakan untuk memasukkan atau mengembalikan isi hernia ke
dalam cavum peritoneum atau abdomen secara hati-hati dan dengan tekanan yang
lembut dan pasti. Reposisi ini dilakukan pada hernia inguinalis yang reponibel dengan
cara memakai kedua tangan. Tangan yang satu memegang lekuk yang sesuai dengan
pintunya (leher hernia diraba secara hati-hati, pintu dilebarkan), sedangkan tangan
yang lainnya memasukkan isi hernia melalui pintu tersebut.Reposisi ini kadang
dilakukan pada hernia inguinalis irreponibel pada pasien yang takut operasi.Caranya,
bagian hernia dikompres dingin, penderita diberi penenang valium 10 ml supaya
pasien tidur, posisi tidur trendelenberg.Hal ini rnemudahkan memasukkan isi
hernianya. Jika gagal tidak boleh dipaksakan, lebih baik dilakukan operasi pada hari
berikutnya.8
b. Suntikan
Dilakukan setelah reposisi berhasil. Dengan rnenyuntikkan cairan sklerotik berupa
alkohol atau kinin di daerah sekitar hernia, rnenyebabkan pintu hernia mengalami
sklerosis atau penyempitan, sehingga isi hernia tidak akan keluar lagi dari cavum
peritonei.8
c. Sabuk hernia
Sabuk ini diberikan pada pasien dengan pintu hernia yang rnasih kecil dan menolak
dilakukan operasi.Pemakaian bantalan penyangga hanya bertujuan menahan hernia
yang telah di reposisi dan tidak pernah menyembuhkan sehingga harus dipakai
seumur hidup.6

2. Operatif
Pengobatan operatif merupakan satu-satunya pengobatan hernia inguinalis yang rasional.
Indikasi operasi sudah ada begitu diagnosis ditegakkan.1
1. Hernia inguinalis yang mengalami inkarserata, meskipun keadaan umum jelek.2
2. Hernia reponibel pada bayi dengan umur lebih dari 6 bulan atau berat badan
lebih dari 6 kilogram. Jalannya operasi menggunakan obat anastesi lokal berupa
procain dengan dosis rnaksimum 200 cc .Jika digunakan anastesi lokal,
digarnbarkan incisi berbentuk belah ketupat dan diberikan kira-kira 60 mlxylocain
0,5persen dengan epinefrin.8
Operasi hernia ada 3 tahap
 Herniotomy yaitu membuka dan memotong kantong hernia serta mengembalikan isi ke
cavum abdominalis.
 Herniorafi yaitu mulai dari mengikat leher hernia dan menggantungkannya pada conjoint
tendon.
 Hernioplasty yaitu memberi kekuatan pada dinding perut dan menghilangkan locus
minnoris resistentiae.8
Operasi pada hernia inguinalis lateralis
Irisan kulit pada hernia inguinalis ini disebut inguinal incision, dua jari cranial dan sejajar
ligamentum inguinale mulai dari pertengahan.Dan ini sesuai dengan anulus inguinalis internus.
Panjang irisan tergantung dari besarnya hernia (tergantung kebutuhan), biasanya 5-8cm. Pada
anastesi lokal dilakukan infiltrasi procain kurang lebih tidak melebihi 20 cc. Setelah kulit dibuka,
subkutis dan jaringan lemak disiangi sampai tampak aponeurosis muskulus obliqus eksternus
yang merupakan dinding depan kanalis inguinalis. Kira-kira 2 cm cranial ligamentun inguinale.
Irisan ke medial sampai membuka anulus inguinalis eksternus.8
Di dalam kanalis inguinalis terdapat funiculus spermaticus dibungkus muskulus
cremaster. Otot ini disiangi sampai funikulus spermaticus kelihatan. Funiculus dibersihkan atau
dicanthol sampai ke lateral dengan kain kasa, dan kantong peritoneum akan timbul di sebelah
caudomedialnya. Kantong ini dijepit dengan dua buah pinset sirurgik dan diangkat, kemudian
dibuka dengan memperhatikan agar isi hernia (usus) tidak terpotong. Kantong yang terbuka lalu
dijepit dengan klem Mickuliks sehingga usus tampak jelas. Kemudian usus dikembalikan ke
cavum abdominalis dengan rnelebarkan irisan pada kantong ke proksimal sampai leher hernia.
Sisa kantong sebelah distal dibiarkan dalam skrotum pada hernia yang besar (karena bisa
menimbulkan banyak pendarahan), sedang hernia yang kecil sisa kantong tersebut dibuang.
Kemudian leher dijahit ikat. Puntung ini kemudian ditanamkan di bawah conjoint tendon dan
digantungkan. Selanjutnya karena locus minoris resistantiae masih ada, perlu dilakukan
hernioplasty. 8

Hernioplasty ada bermacarn-macam menurut kebutuhannya:


 Ferguson
Yaitu funiculus spermaticus ditaruh di sebelah dorsal dari musculus obliqus externus dan
internus abdominis dan muskulus obliqus internus dan transversus dijahitkan pada
ligamenturn inguinale dan meletakkan funiculus spermaticus di dorsal, kemudian
aponeurosis muskulus obliqus externus dijahit kembali sehingga tidak ada lagi kanalis
inguinalis.8
 Bassini
Muskulus obliqus internus dan muskulus transversus abdominis dijahitkan pada
ligamentum inguinale. Funikulus spermaticus diletakkan ventral dari muskulus tadi tetapi
dorsal dari aponeurosis muskulus obliqus eksternus sehingga kanalis inguinalis kedua
muskuli tadi memperkuat dinding belakang dari kanalis inguinalis, sehingga locus
minoris resistantiae hilang.8
 Halstedt
Di lakukan untuk memperkuat atau menghilangkan locus minonis resistentiae. Ketiga
muskulus, muskulus obliqus eksternus abdominis, muskulus obliqus internus abdominis,
muskulus obliqus transversus abdominis, funikulus spermatikus diletakkan di sub kutis.
 Shouldice
Membuka lantai inguinalis dan mengimbrikasi fascia transversalis dengan teknik jahitan
kontinyu.8

Operasi pada hernia inguinalis medialis


Herniotomy pada hernia inguinalis medialis sama dengan teknik operasi hernia
inguinalis lateralis. Hernioplasty di sini memperkuat daerah medial dan anulus inguinalis
eksternus. Hernioplasty dikerjakan dengan cara Mc. Vay. yaitu menarik muskulus obliqus
abdominis internus dan muskulus transversus abdominis, serta conjoint tendon lalu dijahitkan
pada ligamentum cowperi atau pectineum lewat sebelah dorsal dari ligamentum inguinale.8
Edukasi
 Menjaga berat badan ideal
 Konsumsi makanan berserat tinggi
 Mengangkat beban berat dengan hati-hati atau tidak mengangkat beban berat
 Berhenti merokok8

Prognosis
Tergantung umur penderita, ukuran hernia serta kondisi dari isi kantong hernia. Prognosis
baik jika infeksi luka dan obstruksi usus segera ditangani. Prognosis kurang baik pada pasca
bedah seperti nyeri pasca herniorafi, atrofi testis dan rekurensi hernia tetapi dapat diobati.

Kesimpulan
Hernia adalah suatu penonjolan abnormal organ atau jaringan melalui daerah yang lemah
(defek) yang diliputi oleh dinding. Meskipun hernia dapat terjadi diberbagai tempat di bagian
tubuh kebanyakan defek melibatkan dinding abdomen pada umumnya daerah inguinal. Hernia
inguinalis dibagi dua jenis hernia inguinalis medialis/hernia inguinalis directa/hernia inguinalis
horisontal dan hernia ingunalis lateralis/ hernia indirecta/herniaobliqua. Yang tersering hernia
inguinalis lateralis angka kejadiannya lebih banyak pada laki-laki dan yang paling sering adalah
yang sebelah kiri. Pada hernia inguinalis lateralis. Processus vaginalis peritonaei tidak menutup
(tetap terbuka). Komplikasi yang terjadi yaitu inkarserasi dan strangulasi. Jika sudah terjadi
strangulasi penanganan segera adalah dengan operasi.

Daftar Pustaka
1. Sjamsuhidajat R, Jong WD. Buku ajar ilmu bedah, edisi 2. Jakarta: EGC.2010. h. 706-20.
2. Sabiston. Buku Ajar Bedah, edisi 5. Jakarta: EGC. 2006 ; h. 228- 30.
3. Dunphy, Botsford. Pemeriksaan Fisik Bedah, edisi 6. Yogyakarta: Yayasan Essentia
Medik. 2006 .h.145-6.
4. Sabiston, Lyerly. Text Book of Surgery The Biological Basis of Modern Surgical
Practice. 15nd ed. London: Saunders Company.2010. h.1.219-32
5. Cameron, J. L. Terapi Bedah Mutakhir. edisi 6. Jakarta: Binarupa Aksara. 2011. h. 709-
13
6. Henry MM, Thompson JN. Prinsip Bedah. Edisi 2. Elsevier Saunders; 2006. h. 431-45.
7. Bhatia P, Jhon SJ. Perbaikan hernia Laparoskopi. Edisi 1. New Delhi: Global digital
service; 2011.
8. Schwartz, Shires, Spencer. Intisari Prinsip-prinsip Ilmu Bedah. Edisi 6. Jakarta: EGC.
2010. h.509 – 17

Anda mungkin juga menyukai