Anda di halaman 1dari 113

ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PADA NY.

S DENGAN
PERSALINAN PERVAGINA DI KLINIK LMT SIREGAR TAHUN 2020
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
1. Andi Sahputra 11. Nanda Simah Bengi
2. Andriyansyhah 12. Radinova Hulu
3. Asri Mirdani Hia 13. Saroka Erawati Tumanggor
4. Debora Anzelina Sirait 14. Septyana Ndaha
5. Dwi Utari 15. Swasti Telaumbanua
6. Emmi tinambunan 16. Trisna Widya Santri
7. Endang Rotua Pakpahan 17. Yohana
8. Hafizuddin
9. Ilham Wahyu
10. Mutia Mislika

PROGRAM STUDI NERS


FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA
MEDAN 2020
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur peneliti ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kesehatan kepada peneliti dan atas berkah rahmat dan karunia-Nya
sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi penelitian ini dengan judul “Asuhan
Keperawatan Maternitas Pada Ny.S Dengan Persalinan Pervagina Di Klinik
LMT Siregar Tahun 2020 ”
Penyelesaian makalah ini merupakan salah satu persyaratan dalam menyelesaikan
pendidikan Profesi Ners Universitas Sari Mutiara Indonesia. Selama proses
penyusunan skripsi penelitian ini, begitu banyak bantuan, nasehat dan bimbingan
yang peneliti terima demi kelancaran penelitian ini. Dengan segala kerendahan hati,
pada kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan terimakasih kepada yang terhormat
Bapak/Ibu :
1. Parlindungan Purba, SH, MM, selaku Ketua Yayasan Sari Mutiara Medan
2. Dr. Ivan Elisabeth Purba, M.Kes, selaku Rektor Universitas Sari Mutiara
Indonesia
3. Taruli Rohana Sinaga, SP, MKM, selaku Dekan Fakultas Farmasi dan Ilmu
Kesehatan Universitas Sari Mutiara Indonesia
4. Ns. Jek Amidos Pardede, M.Kep, Sp.Kep.J, selaku Ketua koordinator Profesi
Ners Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan Universitas Sari Mutiara Indonesia
yang telah meluangkan waktu untuk memberikan banyak arahan serta masukan
kepada kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
5. Ns. Rosetty Sipayung, M.Kep selaku Koordinator Stase Keperawatan Maternitas
yang telah meluangkan waktu untuk menguji dan memberikan banyak arahan
serta masukan kepada kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan
baik.
6. Ns. Lasma Rina Efrina Sinurat, M.Kep selaku Dosen pembimbing dan penguji
Stase Keperawatan Maternitas yang telah meluangkan waktu untuk menguji dan
memberikan banyak arahan serta masukan kepada kami sehingga makalah ini
dapat terselesaikan dengan baik.
7. Ns. Agnes Silvina Marbun, M.Kep selaku Dosen pembimbing dan penguji Stase
Keperawatan Maternitas yang telah meluangkan waktu untuk menguji dan
memberikan banyak arahan serta masukan kepada kami sehingga makalah ini
dapat terselesaikan dengan baik.
8. Ns. Eva Kartika Hasibuan, M.Kep selaku Dosen pembimbing dan penguji Stase
Keperawatan Maternitas yang telah meluangkan waktu untuk menguji dan
memberikan banyak arahan serta masukan kepada kami sehingga makalah ini
dapat terselesaikan dengan baik.
9. Ns. Adventy Riang Bevy Gulo, M.Kep selaku Dosen pembimbing dan penguji
Stase Keperawatan Maternitas yang telah meluangkan waktu untuk menguji dan
memberikan banyak arahan serta masukan kepada kami sehingga makalah ini
dapat terselesaikan dengan baik.
10. Christina Ross Etty Nainggolan, ST, M.Kes selaku Dosen pembimbing dan
penguji Stase Keperawatan Maternitas yang telah meluangkan waktu untuk
menguji dan memberikan banyak arahan serta masukan kepada kami sehingga
makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
11. Para dosen dan staf di lingkungan Program Studi Ners Fakultas Farmasi Dan
Ilmu Kesehatan Universitas Sari Mutiara Indonesia
12. Ibu Ronni Naudur Siregar, SKM., Mkes. selaku Kepala Klinik LMT SIREGAR
yang telah memberikan izin dinas dan memberikan data yang diperlukan penulis.
13. Teman dan sahabat seperjuangan program studi ners yang telah mendukung dan
membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan,
dengan demikian penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
semua pihak dalam rangka penyempurnaan makalah ini.
Medan, Desember 2020
Penyusun

( Mahasiswa/i Klinik LMT SIREGAR)


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang
Pembangunan kesehatan di indonesia sudah mengalami peningkatan lima
tahun terakhir. Meskipun begitu, perkembangan ini masih belum sebanding dengan
kualitas kesehatan indonesia yang ideal bagi seluruh rakyat indonesia. Oleh karena
itu, indonesia terus berusaha untukmengembangkan kualitas kesehatan masyarakat,
yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara
keseluruhan dan merata. Usaha teebut tertuang dalam Visi dan Misi Rencana Strategi
Kementrian Kesehatan tahun 2015-2019, diantaranya yaitu meningkatkan
pemberdayaan masyarakat, baik masyarakat swasta maupun masyarakat madani
dalam pembangunan kesehatan,meningkatkan pelayanan yang merata, terjangkau,
bermutu dan berkeadilan serta meningkatkan pengembangan dan pendayagunaan
sumber daya manusia dalam bidang kesehatan yang merata dan bermutu. Untuk dapat
mewujudkan hal teebut, dibutuhkan petugas kesehatan yang kompeten dalam bidang
kesehatan serta memiliki kemampuan untuk terus mengembangkan diri dan
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan (Depkes RI,2014).
Dalam upaya meningkatkan kualitas kesehatan penduduk Indonesia dalam
mencapai peningkatan produktivitas dan kesejahteraan umum maka untuk mencapai
hal teebut pembangunan kesehatan pada dewasa ini diajukanpadapeningkatan
pemerataan mutu pelayanan dengan memberikan pelayananyang profesional dapat
menurunkan angka kematian dan kesakitan ibu bealin dan anak
(Prawirohardjo,2013).
Kematian maternal dan neonatal merupakan masalah besar khususnya
dinegara- negara berkembang. Sekitar 98-99% kematian maternal dan perinatal
terjadi dinegara berkembang, sedangkan dinegara maju hanya 1-2%. Sebenarnya
sebagian besar kematian teebut masih dapat dicegah apabila mendapat pertolongan
pertama yang adekuat (Prawirohardjo, 2013).
Dari laporan WHO di Indonesia merupakan salah satu angka kematian ibu tergolong
tinggi yaitu 420 per 100.000 kelahiran hidup, bila dibandingkan dengan negara-
negara ASEAN lainnya.
Sementara menurut Depkes tahun 2009, mengalami penurunan menjadi 226
per 100.000 kelahiran hidup. Dari data teebut didapatkan penurunan angka 2
kematian ibu di Indonesia antara penyebab kematian ibu post partum di Indonesia
dikarenakan oleh infeksi dan pendarahan pervaginam. Semua itu dapat terjadi, jika
ibu post partum tidak mengetahui tanda bahaya selama masa nifas. Hal ini
disebabkan karena kurangnya pengetahuan tentang masalah informasi yang
diperoleh ibu nifas kurang.
Masa nifas adalah masa pulih kembali, mulai dari pealinan selesai, hingga
alat-alat kandungan kembali seperti pra hamil. Waktu yang di butuhkan adalah 6-8
minggu. Selama proses ini system tubuh ibu akan mengalami berbagai proses ini
system tubuh ibu akan mengalami berbagai proses penyesuaian untuk menjadi
normal kembali. Beberapa gangguan dapat muncul, tergantung dari jenis pealinan
dan faktor perorangan lainnya. Gangguan yang sering muncul pada masa nifas
adalah proses laktasi yang umumnya dialami oleh ibu baru (ibu yang baru
mempunyai anak untuk pertama kalinya) dengan berbagai faktor penyebab kadang
terdapat gangguan seperti bendungan ASI.
Selama 24 hingga 48 jam pertama sesudah terlihatnya sekresi letal, payudara
sering mengalami distensi, menjadi keras dan benjol-benjol. Keadaan ini, yahng
lazim dikenal sebagai pembendungan air susu atau “caked breast”, sering
menyebabkan nyeri yang cukup hebat dan bisa sertai dengan kenaikan suhu yang
sepintas. Kelainan teebut menggambarkan aliran darah vena normal yang berlebihan
dan penggembungan linfatik dalam payudara, yang merupakan precuor regular
untuk terjadinya laktasi.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk memberikan asuhan
keperawatan pada ibu nifas dengan masalah nyeri.
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Penulis mampu menggambarkan “Asuhan Keperawatan Maternitas Pada
Ny.S Dengan Persalinan Pervagina Di Klinik LMT Siregar” secara
komprehensif meliputi aspek biopsiko-sosio-spritual pada klien dengan
pendekatan proses keperawatan.
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian status kesehatan klien dengan benar
b. Merumuskan diagnosa keperawatan yang muncul pada klien dengan post
partum spontan presentasi bokong
c. Membuat rencana asuhan keperawatan yang sesuai dengan diagnosa
keperawatan yang muncul pada klien dengan post partum spontan
presentasi bokong
d. Melaksanakan tindakan keperawatan mandiri maupun kolaboratif pada
klien post partum spontan presentasi bokong
e. Mengevaluasi tindakan keperawatan dan perkembangan klien baik
tindakan mandiri maupun kolaboratif
f. Mendokumentasikan proses keperawatan yang telah dilaksanakan.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS MEDIS

2.1 Konsep Fisiologi Peralinan


2.1.1 Pengertian
Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban di dorong keluar
melalui jalan lahir (Prawiroraharjo, 2010). Persalinan merupakan suatu
diagnosis klinis yang terdiri dari dua unsur yaitu kontraksi uterus yang
frekuensi dan intensitasnya semakin meningkat serta dilatasi dan
pembukaan serviks secara progresif (Nortwitz, 2007).

2.1.2 Klasifikasi Persalinan


1. Menurut Cara Persalinan
a. Partus Normal
Partus normal atau partus spontan adalah proses lahirnya bayi
dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta tidak
melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung kurang dari 24
jam.
b. Partus Abnormal
Partus abnormal adalah pealinan pervagimnam dengan bantuan alat-
alat atau dengan menggunakan tindakan seperti ekstrasi foep dan
ekstrasi vacuum serta melalui dinding perut dengan tindakan operasi
sesar.

2.1.3 Sebab-sebab Yang Menimbulkan Persalinan


Terdapat beberapa teori yang memungkinkan proses persalinan yaitu :
1. Teori Keregangan
Otot rahim mempunyai kemampuan meregang dalam batas tertentu,
keadaan uterus dan dapat menggangu sirkulasi uteroplasenter sehingga
plasenta mengalami degenerasi.
2. Teori Penurunan Progesterone
Penuaan plasenta terjadi mulai umur 28 minggu kehamilan dimana
terjadi penimbunan jaringan ikat, villi koriales mengalami perubahan
sehingga kadar estrogen dan progesterone menurun menyebabkan
kekejangan pembuluh darah yang akan menimbulkan kontrasi rahim.
3. Teori EksitosinMaternal
Menurunya kontraksi progesterone akibat tuanmya kehamilan maka
ositosin dapat meningkatkan aktivitas, sehingga pealinan dimulai.
4. Teori Prostaglandin
Konsentrasi prostaglandin meningkat sejak umur kehamilan 15 minggu,
yang dikeluarkan oleh desidua.
5. Teori Hipotalamus-Pituitari Dan GlandulaSuprarenalis
Prostaglandin, hipotalamus serta grandula suprarenal dianggap dapat
merupakan pemicu terjadinya pealinan.
6. Teori Berkurangnya Nutrisi
Bila nutrisi dalam janin berkurang maka hasil konsepsi akan segera
dikeluarkan, factor lain yang digunakan adalah tekanan pada ganglion
servikal dari fleksus frankerhauser yang terletak dibelakang servik, bila
ganglion ini tertekan maka kontraksi uterus dapat dibangkitkan.

2.1.4 Tanda-Tanda Persalinan


Tanda-tanda permulaan persalinan :
a. Kepala turun memasuki pintu atas panggul
b. Perut kelihatan lebih lebar, fundus uteriturun
c. Perasaan sering susah kencing atau sering kencing karena kandung
kemih tertekan oleh bagian paling bawahjanin
d. Perasaan sakit perut dan punggung oleh adanya kontraksi uterus
lemah dariuterus
e. Servik menjadi lembel, mulai mendatar dan sekresinya bila
dicampur darah
Tanda-tanda inpartu :
a. Rasa sakit oleh adanya his yang datang kuat, sering dan teratur
b. Keluar lender bercampur darah ( blood show ) yang lebih banyak
karena robekan pecah dengan sendirinya
c. Pada pemeriksaan dalam terjadi pembukaan serviks

2.1.5 Tahap Persalinan


a. Kala I
Dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus dan pembukaan
mencapai lengkap. Lama kala I pada primigravida 18 jam
sedangkan pada multigravida 10 jam. Kala I dibagi menjadi, yaitu:
1. Fase laten
Dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan dan
pembukaan serviks secara bertahap.Pembukaan 1-3 lamanya 8
jam.
2. Fase aktif
Terjadi penurunan bagian terbawah janin, frekuensi dan lama
kontraksi uterus meningkat (kontraksi uterus dianggap adekuat
bila terjadi 3x lebih dalam 10menit lama40 detik atau lebih).
Fase ini dibagi menjadi 3 yaitu fase akselerasi (pembukaan 3-4,
lama 2 jam), fase dilatasi maksimal (pembukaan 4-9, lama 2
jam), fase deselerasi ( pembukaan 9- 10 lama 2 jam).
b. Kala II
Dimulai sejak pembukaan dan berakhir dengan lahirnya bayi. Kala
II pada primigravida 1,5 jam, pada multigravida 0,5 jam. Tanda
dan gejala kala II yaitu dorongan meneran ( doran ), tekanan pada
anus ( teknus ), vulva vagina dan spingter ani membuka,
peningkatan pengeluaran lender darah.
c. Kala III
Dimulai dari lahirnya bayi hingga pengeluaran plasentas. Setelah
lahir biasanya his berhenti sebentar, dan kemudian muncul lagi
yang disebut his pelepasan uri. Lama kala III pada primigravida
dan multigravida 6-25 menit. Perdarahan kala uri baik sebelum
dan sesuah lahirnya plasenta tidak lebih dari 400 ml, jika lebih
berarti patologis.
d. Kala IV
Dimulai dari pengeluaran uri sampai 2 jam kemudian. Observasi
post partum pada 1 jam pertama setiap 15 menit dan setiap 30
menit pada 1 jam kedua. Observasi harus dilakukan pada kala IV
yaitu :
1. Kontraksiuterus
2. Tidak adaperdarahan
3. Plasenta dan selaput janin lahirlengkap
4. Luka perineum sudah dirawat dengan baik dan tidak ada
hematoma
5. Kandung kemih haruskosong
6. Keadaan umum ibu baik (TD, nadi, napas, normal) dan tidak
ada rasa mual muntal/sakit kepala
7. Bayi lahir dalam keadaan sehat
e. Lama pealinan pada primigravida dan multigravida

Kala Primigravida Multigravida


Kala I Kala II Kala III Kala 12,5jam 7 jam 20 menit
IV 60menit 30 menit
(Hutahaean, 2009) 10menit 8,5 menit
14 jam 8 jam
2.1.6 Mekanisme Persalinan
Faktor-faktor penting pada pealinan :
a. Passage
1. Fetus : umur kehamilan, ukuran kepala, posisi dan sikap.
2. Letak plasenta
b. Passage way: bentuk dan diameter pelvis, peregangan segmen
bawah uterus, dilatasi serviks, vagina danintroitus.
c. Power
1. Primer: kontraksiuterus
2. Sekunder:mengedan
d. Posisi: posisi ibu sewaktumelahirkan
e. Psikologi : pengalaman ibu sebelumnya
1. Kesiapan emosi
2. Persiapan persalinan: teknik relaksasi dan tehnik pengaturan
nafas
3. Support system
4. Lingkungan
5. Mekanis mekoping
6. Budaya
7. Sikap terhadap kehamilan
His adalah gelombang kontraksi retmis otot polos dinding
uterus mulai dari fundus uteri dimana tuba fallopi memasuki
dinding uterus, awal gelombang teebut didapat dari pacemaker
yang terdapat di dinding uterus (hutahaean,2009).
Konsep Fisiologi Nifas
2.2 Periode Post Partum
Periode post partum Sarwono, 2010 yaitu :
a. Immediate Post Partum
1 jam setelah melahirkan, penting untuk memonitori adanya tanda-tanda
syok hipovolemik atau perdarahan, kontraksi uterus, keadaan luka
episiotomy, warna dan jumlah, perdarahan pervagina, keadaan perinemum,
jumlah darah pada pembalut.
b. Early Post Partum
Keadaan terjadi pada permulaan puce perineum waktu 1 hari sesudah sampai
7 hari, minggu pertama setelah melahirk
c. Late Post Partum
Keadaan yang terjadi minggu ke-2 sampai minggu ke-6 setelah melahirkan.

2.3 Adaptasi Fisiologi


Adaptasi fisiologis yang terjadi pada masa post partum menurut Hutahaean, 2009
yaitu :
a. Tanda-tanda vital
1. Suhu badan pasca pealinan dapat naik lebih dari 0,50c dari keadaan
normal tapi tidak lebih dari 39 0c. sesudah 12 jam pertama melahirkan,
umumnya suhu badan kembali normal bila lebih dari 380c mungkin
adainfeksi.
2. Nadi umumnya 60-80 kali permenit dan segera setelah partus dapat
terjadi takikardi bila terdapat takikardi dan badan tidak panas mungkin
ada perdarahan berlebihan atau ada penyakit jantung. Pada masa nifas
umumnya denyut nadi lebih labil di banding suhubadan.
3. Tekanan darah tetap stabil, penurunan sistolik 20 mmHg ketika pasien
berubah posisi dari terlentang ke posisi duduk, peningkatan sistolik 30
mmHg dan diastolic 15 mmHg, adanya sakit kepala, perubahan
penglihatan.
b. Kandung kemih
Pasien dapat BAK secara spontan dalam 8-12 jam post partum menyebabkan
BB berkurang 2,5 kg pada early post partum. Kandung kemih biasanya cepet
terisi karena dieresis post partum dan cairan IV. Selama proses persalinan,
kandung kemih mendapatkan trauma yang mengakibatkan edema dan
kehilangan sensitivitas terdapat cairan sehingga menyebabkan tekanan
berlebihan dan pengosongan tidak sempurna sehingga dapat terjadi hematuria
dan infeksi saluran kemih.
c. Pencernaan
Pemulihan system pencernaan merupakan waktu kurang lebih 1 minggu,
karrena penurunan mortilitas suhu, gangguan kenyamanan perineum, hukna
kala 1, penurunan kekenyalan otot abdomen. Ambulasi dan asupan nutrisi
serta cairan yang adekuat membantu mengembalikan regulasi BAB.
d. Endokrin
Lahirnya plasenta menurunkan estrogen dan human plasenta lectogen (hpl)
e. Pada klien menyusui kadar plolaktip menigkat karena rangsangan dari
penghisapan bayi.
f. Pasien yang telah menyusui kadar estrogen meningkat secara bertahap
g. Payudara
Payudara bengkak, hangat dan sakit, sel yang menghasilkan ASI mulai
berfungsi pada hari ke-3 post partum.
h. Musculoskeletal
Penurunan kekenyalan otot : musculus rectus abdominalis kembali normal
setelah 6 minggu post partum dengan latikan senam.
i. Uterus
Tingkat Involusio Uteri

Involusi Tinggi fundus uteri Berat uterus

Bayi lahir Uri lahir Setinggi pusat 1000 gram


1minggu 2 jari dibawah pusat Pertengahan pusat 750 gram
2minggu simpisis Tidak teraba di atas simpisis 500 gram 350
6minggu Bertambah kecil 50 gram
8minggu Sebesar normal (sebesar telur bebek ) 30 ram

(Saleha, 2010).
j. Lochea
Lochea adalah cairan sekreet yang berasal dari kavum uteri dan vagina dalam
masanifas. Macam-macam lochea :
1. Lochea Rubra(Cruenta)
Berasal dari cavum uteri berisi darah segar dari sisa-sisa selaput ketuban,
sel-sel desidua, verniks koseosa, lanugo dan mekonium, selama 2 hari
pasca pealinan
2. Lochea Sanguinolenta
Berwarna merah kekuning-kuningan berisi darah dan lender dari hari ke
3- 7 pasca pealinan
3. LocheaSerosa
Berwarna kuning cairan tidak berdarah lagi pada hari ke 7-14 pasca
persalinan
4. Lochea Alba
Berwarna cairan kuning putih setelah 2 minggu.Tanda bahaya jika setelah
lochea rubra berhenti warna darah tidak muda, bau seperti menstruasi.
(Saleha, 2010).
k. Vagina
1. Dinding vagina mengalami kongesti dalam beberapahari
2. Perubahan progesterone dan estrogen menyebabkan mukosa vagina
menjadi tipis
3. Penurunan progesteron menyebabkan lubrikasi pada vagina
4. Labia minora tampak teregang
l. Serviks
Serviks melunak dan kembali memendek dalam waktu 18 jam post partum.
Bentuk servik berubah menjadi mulut ikan (mouth pish). Dalam waktu 2
minggu.
m. Otot pelvic
Kekuatan otot pelvic akan kembali setelah 6 minggu di perlukan kegel
exertise.
n. Perineum
Bila ada episiotomy maka akan lambat pemulihannya, tanpa atau dengan
episiotomy perineum mengalami edema dan kelihatan agak memar pada early
post partum
o. Afterpain
Umunya terjadi pada multipara oleh karena tonus otot yang kurang baik atau
pada hamil kembar sehingga uterus meregang pada saat hamil dan otot-otot
uterus menjadi kurang baik setelah melahirkan
1. Terjadi kontraksi yang intermiten seperti kram pada saat menstruasi
2. Biasanya tidak dialami oleh primipara
3. Meningkat saat menyusui
4. Kompres panas tidak dilakukan karena dapat meningkatkan
perdarahan.

2.4 Adaptasi Psikologis Post Partum


Adaptasi psikologis yang terjadi pada masa post partum menurut Hutahaean,
2009 terdapat 5 fase yaitu :
1. Fase honeymoon
Suatu proses/fase setelah anak lahir dimana terjadi intiminasi kontak yang
lama antara ayah, ibu, anak, dimana fase ini tidak memerlukan hal- hal
romantic secara biologis :
a. Membicarakan tentang peran dan tanggung jawab yang barudidepa
orangtua
b. Menyesuaikan kembali hubungan antara keluarga
c. Mengenali bayi yang baru lahir
2. Fase Taking-In
a. Merupakan fase ketergantungan dimana fase ini perhatian klien hanya
berfokus pada dirinyasendiri
b. Klien cenderung pasif dan aktivitas terhadap perawat/oranglain
c. Berlangsung 1-2hari
d. Klien belum menginginkan kontak dengan bayinya tapi hanya terbatas
pada informasi tentang keadaanbayinya
e. Klien lebih seneng mengenang peristiwapealinanya
f. Perlu istirahat dan nutrisi yang cukup untuk pemulihan
3. Fase Taking Hold
a. Periode antara tingkah laku mandiri danketergantungan
b. Pasien mulai berinisiatif dan berusaha untukmandiri
c. Perhatian pasien lebih kepada kemampuan mengatasi fungsi tubuhnya
d. Kepercayaan diri pasien masih kurang
e. Berlangsung 10 hari
4. Fase Letting Go
a. Periode kemandirian dalam peranbaru
b. Merasakan keterikatan antara klien danbayinya
c. Menyadari adanya peran dan tanggung jawab baru, serta adaptasi
terhadap peranbaru
d. Peningkatan kemandirian dalam keperawatan terhadap dirinya maupun
bayinya
5. Post Partum Blues
a. Terjadi karena factor hormonal dan perantransisi
b. Klien merasa tertekan danmenangis
c. Kadang klien merasakankekecewaan
d. Nafsu makan dan pola tidurterganggu
e. Mudah tenggung danterluka
f. Merasa tidak nyaman, kelelahan yang sangat, merasa kehabisan tenaga
g. Bila klien sebagai orang tua kurang mengerti, depresi post partum
h. Terjadi 2-3 minggu
i. Dimulai dari minggu/bulan pertama sejakkelahiran
TINJAUAN
TEORITIS KEPERAWATAN

A. Pengkajian
FORMAT PENGKAJIAN POSTNATAL CARE (PNC)
KEPERAWATAN MATERNITAS

Tgl. Pengkajian : No. Register :


Jam Pengkajian : Tgl. MRS :
Ruang/Kelas :

A. IDENTITAS
a. Identitas Pasien 2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Nama :
Umur : Umur :
Jenis Kelamin : Jenis Kelamin :
Agama : Agama :
Pendidikan : Pekerjaan :
Pekerjaan : Alamat :
Gol. Darah : Hubungan dengan Klien :
Alamat :

Riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu


No Tahun Tipe Penolong Jenis BB Keadaan Kompikasi
persalinan kelamin lahir bayi saat nifas
lahir

Pengalaman Menyusui : YA/Tidak berapa lama ...............


RIWAYAT KEHAMILAN SAAT INI
Berapa kali diperiksa hamil : ........................................................................
Masalah kehamilan : .......................................................................

RIWAYAT PERSALINAN RIWAYAT GiNOKOLOGI


Jenis persalinan : spontan ( let kep/let su)
Tindakan (forceps/ekstrasi vakum)
SC a.i (atas indikasi) : .............................................
Tanggal/jam ............................................................
Jenis kelamin bayi : L/P, BB ........... gr PB...........CM, A/S............
Perdarahan :
Masalah dalam persalinan : ..............................................................................

Riwayat ginekologi
Masalah ginekologi : ............................................................................................
Riwayat KB : .............................................................................................

DATA UMUM KESEHATAN SAAT INI


Status obstetri : P…….. A……… H……… bayi rawat gabung :
Ya/tidak
Jika tidak, Alasannya :…………………………………………………………

KEADAAN UMUM………………………kesadaran………………………..
BB……………….kg TB…………….Cm
Tandai vital : TD: ……mmHg Nadi: ………….x/menit
S: ……………OC RR: ……………X/menit
KEPALA LEHER
Kepala : ……………………………………………………….
Mata : ……………………………………………………….
Hidung : ……………………………………………………….
Mulut : ……………………………………………………….
Telinga : ……………………………………………………….
Leher : ……………………………………………………….
Masalah khusus : ……………………………………………………….

DADA
Jantung : ……………………………………………………….
Paru : ……………………………………………………….
Payudara putting susus : ……………………………………………
Pengeluaran ASI : ……………………………………………………….
Masalah khusus : ……………………………………………………….

ABDOMEN
Involusi uterus : ……………………………………………………….
Kandung kemih : PENUH/KOSONG
Diastasis rektus abdominis : ……………………………………………
Fungsi pencernaan : ……………………………………………………….
Masalah khusus : ……………………………………………………….

PERENIUM DAN GENITAL


Vagina : integritas kulit :………………. Edema: ……………….
Memar : ……………………… Hematom: ………………..
Perineum : utuh/episiotomy/rupture
Tanda REEDA :R: : Ya/tidak
E: : Ya/tidak
E: : Ya/tidak
D: : Ya/tidak
A: : Ya/tidak
Kebersihan :
Lokia
Jumlah : ……………………………………………………….
Jenis/warna : ……………………………………………………….
Konsistensi : ……………………………………………………….
Hemoroid
Derajat berapa lama : ……………………lokasi : ………………
Masalah khusus : …………………… Nyeri/tidak : …………………..

EKSTREMITAS
Ekstremitas atas : Edema : Ya/tidak
Ekstremitas : Nyeri : Ya/tidak
Varies : Ya/tidak, lokasi
Tanda human ( haman’s sign) : +/-
Masalah khusus : ……………………………………………

ELIMINASI
Urine : kebiasaan BAK : ……………………………………
BAK saat ini : ……………………………………………………….
BAB : kebiasaan BAB : …………………………………….
BAB saat ini : ………………………… konstipasi : Ya/tidak

ISTRAHAT DAN KENYAMANAN


Pola tidur : kebiasaan ……… .lama :………….jam, frekuensi ……..
Pola tidur saat ini :
Ketidaknyamanan : Ya/tidak, lokasi :…………………………………….
Sifat : ………………………… intensitas :……………………….
MOBILITAS DAN LATIHAN
Tingkat mobilitas
Latihan senam
Masalah khusus

NUTRISI DAN CAIRAN


Asupan Nutrisi
Asupan Cairan
Masalah khusus

KEADAAN MENTAL
Adaptasi Psikologis
Penerimaan terhadap bayi
Masalah khusus

KEMAMPUAN MENYUSUI
OBAT-OBATAN
KEADAAN UMUM IBU
Tanda vital : TD :………….mmHg Nadi :……….x/menit
S : ………………oC RR :…………x/menit

JENIS PERSALINAN :…………………………………………..


Proses persalinan : Kala I : ………………. Jam
Kala II : ……………… menit
Kala III : ……………. Menit

KOMPLIKASI PERSALINAN: ibu :………………… Janin :…………….


Lamanya ketuban pecah : kondisi ketuban :…………………………………….

KEADAAN BAYI SAAT LAHIR


Lahir tanggal : ………………………………………………………….
Kelahiran : tunggal/gemeli
Tindakan resusitasi : …………………………………………………………..
Plasenta : berat : …………… gr tali pusat panjang : ……… cm
Ukuran : ………….. jumlah pembuluh darah: ……
Kelainan : ………………………………………………….

NILAI APGAR
Tanda Nilai jumlah
0 1 2
Denyut ( )Tidak ( ) <100 ( ) <100
jantung ada
Denyut ( )Tidak ( ) lumpuh ( )
jantung ada menangis
kuat
Tonus otot ( ) ( ) ( )
Lumpuh ekstremitas gerakan
fleksi aktif
sedikit
Reflex ( ) tidak ( ) gerakan ( )
bereaksi sedikit relaksasi
melawan
warna ( ) tubuh ( ) tubuh ( )
kemeraha kemerahan kemeraha
n n

HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG


.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
PERENCANAAN PULANG

.................................................................................................................................

................................................................................................................................

B. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan peregangan perinium;
luka episiotomi; infolusi uteri; hemoroid; pembengkakan payudara.
2. Resiko defisit volume cairan berhubungan dengan pengeluaran yang
berlebihan; perdarahan; diuresis; keringat berlebihan.
3. Gangguan pemenuhan ADL berhubungan dengan imobilisasi; kelemahan.
4. Resiko infeksi berhubungan dengan trauma jalan lahir.
5. Resiko gangguan proses parenting berhubungan dengan kurang pengetahuan
tentang cara merawat bayi.
6. Ketidakefektifan menyusui berhubungan dengan tingkat pengetahuan,
pengalaman sebelumnya, tingkat dukungan, karakteristik payudara.

C. Intervensi Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan peregangan perinium;
lika episiotomi; infolusi uteri; hemoroid; pembengkakanpayudara.
Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan diharapkan klien
menunjukan tidak adanya nyeri. Dengan kriteria hasil: TTV dalam batas
normal, klien menunjukan peningkatan aktifitas, keluhan nyeri terkontrol.
Intervensi:
5. Kaji lokasi dan karakteristik dari tingkat ketidaknyamanan/nyeri
Rasional : Untuk menentukan intervensi keperawatan sesuai skala nyeri
6. Jelaskan pada ibu bahwa nyeri pasca pealinan adalahfisiologis
Rasional : Nyeri yang dirasakan ibu pasca melahirkan adalah fisiologis
7. Instruksikan ibu dalam melakukan teknik relaksasi tarik napas dalam.
Rasional : Mengalihkan perasaan nyeri dan
menurunkan ketidaknyamanan.
8. Berikan lingkungan yang nyaman, tenang dan mengalihkannyeri
Rasional : Dapat membantu dalam menurunkan ketidaknyamanan.
5. Berikan kompres hangat lokal menggunakan handukkecil
Rasional : Kompres hangat membantu meningkatkan sirkulasi pada
area yang sakit dan meningkatkan kenyamananlokal.
6. Kolaborasi pemberian analgetik atauantipireutik
Rasional : Menurunkan ketidaknyamanan akibat nyeri.

2. Resiko defisit volume cairan berhubungan dengan pengeluaran yang


berlebihan; diuresis; keringatberlebihan
Tujuan: setelah diberikan asuhan keperawatan diharapkan klien dapat
menunjukan status cairan membaik dengan kriteria hasil: tidak ada
manifestasi dehidrasi, haluran urine diatas 30 ml/jam turgor kulit elastis
Intervensi:
1. Pantau tanda-tanda vital setiap 4 jam, warna urine, berat badan setiap hari,
serta keadaan umum setiap 8jam
Rasional : Mengidentifikasi penyimpangan indikasi kemajuan atau
penyimpangan dari hasil yang diharapkan
2. Pantau cairan masuk dan cairan keluar setiap 8jam
Rasional : Mengidentifikasi keseimbangan cairan pasien secara adekuat
dan teratur
3. Beri tahu dokter bila: haluran urine <30 ml/jam, haus, takikardia, gelisah,
TD dibawah rentang normal, urine gelap atauencer
Rasional : Temuan-temuan ini menandakan hipovolemia dan perlunya
peningkatan cairan
4. Konsultasi dengan dokter bila manifestasi kelebihan cairan terjadi Rasional
: Mencegah pasien jatuh dalam kondisi kelebihan cairan yang beresiko
terjadinya oedemaparu.
3. Gangguan pemenuhan ADL berhubungan dengan imobilisasi; kelemahan
Tujuan : Setelah diberikan asuhankeperawatandiharapkankelemahan dan
kelelahan berkurang, dan kebutuhan ADL terpenuhi secara mandiri.
Intervensi:
1. Kaji toleransi klien terhadap aktifitas menggunakan parameter berikut ini
nadi 20/menit diatas frekuensi nadi istirahat, catat peningkatan TD,
dispnea, nyeri dada, kelelahan berat, pusing ataupingsan
Rasional : Parameter teebut menunjukkan respon fisiologis pasien terhadap
stres aktifitas dan indikator derajat pengaruh kelebihan kerja jantung
2. Tingkatkan istirahat, batasi aktifitas pada dasar nyeri/respon hemo dinamik,
berikan aktifitas senggang yang tidakberat
Rasional : Menurunkan kerja miokard/konsumsi oksigen, menurunkan
resiko komplikasi
3. Kaji kesiapan untuk meningkatkan aktifitas contoh: penurunan
kelemahan/kelelahan, TD/frekuensi nadi stabil,peningkatan aktifitas dan
perawatandiri
Rasional : Stabilitas fisiologis pada istirahat penting untuk menunjukkan
tingkat akitifitas indifidu
4. Dorong kemajuan aktifitas/toleransi perawatandiri
Rasional : Konsumsi oksigen miokard selama aktifitas dapat meningkatkan
jumlah oksigen, kemajuan aktifitas bertahap mencegah peningkatan tiba-
tiba pada kerja jantung
5. Anjurkan keluarga untuk membantu pemenuhan kebutuhan ADL pasien
Rasional: Teknik penghematan energi menurunkan penggunaan energi dan
membantu keseimbangan suplai dan kebutuhanoksigen
6. Jelaskan pola peningkatan bertahap dari aktifitas, contoh: posisi duduk
ditempat tidur bila tidak pusing dan tidak ada nyeri, bangun dari tempat
tibun danberdiri
Rasional: Aktifitas yang maju memberikan kontrol jantung, meningkatkan
regangan dan mencegah aktifitas berlebihan
4. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan trauma jalanlahir
Tujuan: setelah diberikan asuhan keperawatan diharapkan infeksi tidak
terjadi dengan kriteria hasil: tidak ada tanda infeksi, luka episiotomi kering
dan beh, takut berkemih dan BAB tidak ada
Intervensi :
1. Pantau tanda-tanda vital dan tandainfeksi
Rasional: Mengidentifikasi penyimpangan dankemajuan sesuai
intervensi yang dilakukan
2. Kaji pengeluaran lochea, warna, bau dan jumlah
Rasional : mengidentifikasi kelainan pengeluaran lochea secara dini
3. Kaji luka perinium dan keadaanjahitan
Rasional : Keadaan luka perinium berdekatan dengan daerah basah
mengakibatkan kecendrungan luka untuk selalu kotor dan mudah terkena
infeksi
4. Anjurkan pasien membasuh vulva setiap habis berkemih dengan cara
yang benar dan mengganti PAD tiga kali perhari atau setiap kali
pengeluaran locheabanyak
Rasional : Mencegah infeksi secara dini
5. Pertahankan teknik septik dan aseptik dalam merawat pasien (merawat
luka perinium, merawat payudara, merawat bayi)
Rasional : Mencegah kontaminasi silang terhadapinfeksi

5. Resiko gangguan proses parenting berhubungan dengan kurangnya


pengetahuan tentang cara merawatbayi
Tujuan: Setelah diberikan asuhan keperawatan diharapkan gangguan proses
parenting tidak ada dengan kriteria hasil: ibu dapat merawat bayi secara
mandiri (memandikan, menyusui, merawat talipusat)
Intervensi :
1. Beri kesempatan ibu untuk melakukan perawatanbayi secara mandiri
Rasional : Meningkatkan perawatan ibu dalam perawatan bayi
2. Libatkan suami dalam perawatanbayi
Rasional : Keterlibatan bapak/suami dalam perawatan bayi akan
membantu meningkatkan keterikatan batin ibu dengan ibu
3. Latih ibu untuk perawatan payudara secara mandiri dan teratur
Rasional : Perawatan payudara secara teratur akan mempertahankan
produksi ASI secara kontinyu sehingga kebutuhan bayi akan ASI
tercukupi
4. Motifasi ibu untuk meningkatkan intake cairan dan diet TKTP
Rasional : Meningkatkan produksi ASI
5. Lakukan rawat gabung segera mungkin bila tidak terdapat komplikasi
pada ibu ataubayi
Rasional : Meningkatkan hubungan ibu dan bayi sedini mungkin

6. Ketidakefektifan menyusui berhubungan dengan tingkat pengetahuan,


pengalaman sebelumnya, tingkat dukungan, karakteristikpayudara.
Tujuan : setelah diberikan asuhan keperawatan diharapkan ibu dapat
mencapai kepuasan menyusui dengan kriteria hasil : ibu mengungkapkan
proses situasi menyusui, bayi mendapat ASI yang cukup.
Intervensi :
1. Kaji ulang tingkat pengetahuan ibu tentang menyusui sebelumnya
Rasional : Membantu dalam mengidentifikasi kebutuhan saat ini agar
memberikan intervensi yangtepat
2. Berikan penkes tentang teknik menyusui dan perawatan puting dan
payudara
Rasional : Membantu klien menjamin suplai susu adekuat, mencegah
puting pecah dan luka, memberikan kenyamanan
3. Libatkan keluarga dalam proses penyuluhan
Rasional : Keluarga merupakan orang terdekat yang akan membantu
sepenuhnya.
4. Demonstrasikan teknik-teknik menyusui yang baik dan benar
Rasional : Posisi yang tepat mencegah luka pada puting, tanpa
memperhatikan lamanya menyusui.
5. Evaluasi teknik menyusui yang telahdiajarkan
Rasional : Sebagai indikator keberhasilan penyuluhan yang telah
diberikan

BAB III

TINJAUAN KASUS
D. Pengkajian
FORMAT PENGKAJIAN POSTNATAL CARE (PNC)
KEPERAWATAN MATERNITAS

Tgl. Pengkajian : No. Register :


Jam Pengkajian : Tgl. MRS :
Ruang/Kelas :

B. IDENTITAS
1. Identitas Pasien 2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Nama :
Umur : Umur :
Jenis Kelamin : Jenis Kelamin :
Agama : Agama :
Pendidikan : Pekerjaan :
Pekerjaan : Alamat :
Gol. Darah : Hubungan dengan Klien :
Alamat :

Riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu


No Tahun Tipe Penolong Jenis BB Keadaan Kompikasi
persalinan kelamin lahir bayi saat nifas
lahir

Pengalaman Menyusui : YA/Tidak berapa lama ...............

RIWAYAT KEHAMILAN SAAT INI


Berapa kali diperiksa hamil : ........................................................................
Masalah kehamilan : .......................................................................

RIWAYAT PERSALINAN RIWAYAT GiNOKOLOGI


Jenis persalinan : spontan ( let kep/let su)
Tindakan (forceps/ekstrasi vakum)
SC a.i (atas indikasi) : .............................................
Tanggal/jam ............................................................
Jenis kelamin bayi : L/P, BB ........... gr PB...........CM, A/S............
Perdarahan :
Masalah dalam persalinan : ..............................................................................

Riwayat ginekologi
Masalah ginekologi : ............................................................................................
Riwayat KB : .............................................................................................

DATA UMUM KESEHATAN SAAT INI


Status obstetri : P…….. A……… H……… bayi rawat gabung :
Ya/tidak
Jika tidak, Alasannya :…………………………………………………………

KEADAAN UMUM………………………kesadaran………………………..
BB……………….kg TB…………….Cm
Tandai vital : TD: ……mmHg Nadi: ………….x/menit
S: ……………OC RR: ……………X/menit
KEPALA LEHER
Kepala : ……………………………………………………….
Mata : ……………………………………………………….
Hidung : ……………………………………………………….
Mulut : ……………………………………………………….
Telinga : ……………………………………………………….
Leher : ……………………………………………………….
Masalah khusus : ……………………………………………………….

DADA
Jantung : ……………………………………………………….
Paru : ……………………………………………………….
Payudara putting susus : ……………………………………………
Pengeluaran ASI : ……………………………………………………….
Masalah khusus : ……………………………………………………….

ABDOMEN
Involusi uterus : ……………………………………………………….
Kandung kemih : PENUH/KOSONG
Diastasis rektus abdominis : ……………………………………………
Fungsi pencernaan : ……………………………………………………….
Masalah khusus : ……………………………………………………….

PERENIUM DAN GENITAL


Vagina : integritas kulit :………………. Edema: ……………….
Memar : ……………………… Hematom: ………………..
Perineum : utuh/episiotomy/rupture
Tanda REEDA :R: : Ya/tidak
E: : Ya/tidak
E: : Ya/tidak
D: : Ya/tidak
A: : Ya/tidak
Kebersihan :
Lokia
Jumlah : ……………………………………………………….
Jenis/warna : ……………………………………………………….
Konsistensi : ……………………………………………………….
Hemoroid
Derajat berapa lama : ……………………lokasi : ………………
Masalah khusus : …………………… Nyeri/tidak : …………………..

EKSTREMITAS
Ekstremitas atas : Edema : Ya/tidak
Ekstremitas : Nyeri : Ya/tidak
Varies : Ya/tidak, lokasi
Tanda human ( haman’s sign) : +/-
Masalah khusus : ……………………………………………

ELIMINASI
Urine : kebiasaan BAK : ……………………………………
BAK saat ini : ……………………………………………………….
BAB : kebiasaan BAB : …………………………………….
BAB saat ini : ………………………… konstipasi : Ya/tidak

ISTRAHAT DAN KENYAMANAN


Pola tidur : kebiasaan ……… .lama :………….jam, frekuensi ……..
Pola tidur saat ini :
Ketidaknyamanan : Ya/tidak, lokasi :…………………………………….
Sifat : ………………………… intensitas :……………………….
MOBILITAS DAN LATIHAN
Tingkat mobilitas
Latihan senam
Masalah khusus

NUTRISI DAN CAIRAN


Asupan Nutrisi
Asupan Cairan
Masalah khusus

KEADAAN MENTAL
Adaptasi Psikologis
Penerimaan terhadap bayi
Masalah khusus

KEMAMPUAN MENYUSUI
OBAT-OBATAN
KEADAAN UMUM IBU
Tanda vital : TD :………….mmHg Nadi :……….x/menit
S : ………………oC RR :…………x/menit

JENIS PERSALINAN :…………………………………………..


Proses persalinan : Kala I : ………………. Jam
Kala II : ……………… menit
Kala III : ……………. Menit

KOMPLIKASI PERSALINAN: ibu :………………… Janin :…………….


Lamanya ketuban pecah : kondisi ketuban :…………………………………….

KEADAAN BAYI SAAT LAHIR


Lahir tanggal : ………………………………………………………….
Kelahiran : tunggal/gemeli
Tindakan resusitasi : …………………………………………………………..
Plasenta : berat : …………… gr tali pusat panjang : ……… cm
Ukuran : ………….. jumlah pembuluh darah: ……
Kelainan : ………………………………………………….

NILAI APGAR
Tanda Nilai jumlah
0 1 2
Denyut ( )Tidak ( ) <100 ( ) <100
jantung ada
Denyut ( )Tidak ( ) lumpuh ( )
jantung ada menangis
kuat
Tonus otot ( ) ( ) ( )
Lumpuh ekstremitas gerakan
fleksi aktif
sedikit
Reflex ( ) tidak ( ) gerakan ( )
bereaksi sedikit relaksasi
melawan
warna ( ) tubuh ( ) tubuh ( )
kemeraha kemerahan kemeraha
n n

HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG


.................................................................................................................................
.................................................................................................................................

PERENCANAAN PULANG

.................................................................................................................................
................................................................................................................................

Pengkajian
Identitas

Identitasklien

Nama : Ny.R

Umur : 27tahun

Jeniskelamin : Perempuan

Suku : Jawa

Agama :Islam

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Ibu RumahTangga

Sumberbiaya : BPJS

Alamat : jl. Purwodadi medan


Tanggalpengkajian : DESEMBER2020
Diagnosamedis : P4 A0 Post Partum spontandenganpresentasi bokong

IdentitasSuami
Nama : Tn. S

Umur : 33tahun

Jeniskelamin :Laki-laki

Agama :Islam

Pendidikan : SD

Pekerjaan : Penjualsate

Alamat: Way halim, kec.TanjungSenang

Hubungandenganklien : Suami

RiwayatKesehatan

Riwayat kesehatansekarang

Keluhan utama :Nyeri

Pada saat pengkajian tanggal 19 DESEMBER2020 klien mengatakan nyeri di bagian


perut. Klien mengatakan nyeri seperti diremas-remas, nyeri yang dirasakan hanya
pada daerah perut bagian bawah dengan skala nyeri 5, nyeri yg dirasakan hilang
timbul, nyeri bertambah jika klien beraktifitas dan nyeri berkurang jika klien
beristirahat. Klien mengatakan lama nyeri yang dirasakan ±1 menit dengan waktu
yang tidak menentu.
Keluhan penyerta : pusing, nyeri pada kemaluan, klien juga mengatakan tidak tahu
tentang cara menyusui bayi yang benar, dan klien juga mengatakan bayinya tidak
aktif dalam menyusu dan lebih banyaktidur.

Riwayat kesehatandahulu

Klien mengatakan tidak mempunyai penyakit berat seperti DM, ginjal dan jantung,
dan klien mengatakan tidak mempunyai riwayatpenyakit menular seperti TB
danhepatitis.

Riwayat kesehatankeluarga
Klien mengatakan didalam keluarganya tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit-
penyakit keturunan seperti DM, hipertensi dan jantung.

RiwayatObstetri
Riwayatmenstruasi
Klien mengatakan menstruasi pertama kali pada usia 12 tahun, sikulus haid 30 hari,
selama haid biasanya mnghabiskan 3 pembalut dalam satu hari, tidak ada keluhan
yang menyertai saat menstruasi klien mengtakan haid teratur setiap bulan dengan
lama 7 hari, HPHT 8 Maret 2020. TTP 15DESEMBER2020.
Riwayatperkawinan
Klien mengatakan menikah pada usia 17 tahun dan suami pada usia 18 tahun,
lamanya pernikahan 15 tahun dan merupakan pernikahan yang pertama.
Riwayat keluargaberencana
Klien mengatakan mengguanakan KB pil sejak kelahiran anak pertama dan
menggunaka KB suntik 3 bulan setelah kelahiran anak kedua dan ketiga. Saat ini
klien menggunakan KB IUD, alasan klien menggunakan IUD adalah karena ingin
mengakhiri kelahiran sampai anak yang keempat saja.
Riwayat pealinan sebelumnya P4A0
No Tgl. Lahir Umur L/P BB Umur Jenis Penolong Tempat Komplikasi
Ibu Bayi
Lahir Kehamilan Pealinan
1. 09-05-2002 14 th L 1 kg 7 bulan Normal Bidan Rumah - -
2. 18-09-2008 5,5 th P 1,6 9 bulan Normal Bidan Bidan - -
kg
3. 05-06-2012 4 th P 2,6 kg 9 bulan Normal Bidan Bidan - -

4. 19-05-2020 1 hari L 2,2 kg 9 bulan 4 Normal Dokter - Presbo


hari
Riwayat kehamilansekarang
Pemeriksaankehamilan
Klien mengatakan selama hamil memeriksakan kehamilannya sebanyak 8 kali selama
hamil, pada trimester pertama sebanyak 1 kali/bulan, pada trimester kedua sebanyak 1
kali/bulan, dan pada trimester ketiga sebanyak 1 kali/bulan. Namun pada bulan ke 9
tidak sempat memeriksakan kehamilan, selama kehamilan klien memeriksakan
kehamilannya pada bidan.
Riwayat imunisasiTT
Klien mengatakan melakukan imunisasi TT pada saat usia kehamilan 7 bulan
Riwayat pemakaian obat selama kehamilan
Klien mengatakan selama kehamilan mengkosumsi obat-obatan yang dianjurkan oleh
bidan seperti vitamin, zat besi dan kalsium
Keluhan selamakehamilan
Klien mengatakan pada usia kehamilan 5 bulan selalu merasa ingin buang air kecil.

Riwayat persalinansekarang
Klien mengatakan melahirkan pada tanggal 16DESEMBER 2020 pada pukul 05.03
WIB pada usia kehamilan 9 bulan 4 hari dengan persalinan spontan atas indikasi
presentasi bokong. Klien mengatakan merasa mulas sejak puku
22.45 WIB kemudian klien dibawa kerumah bidan pada saat dirumah bidan pukul
03.00 WIB pembukaan sudah pembukaan 3 cm, kemudian pada pukul 04.20 WIB
karna bokong berada di jalan lahir, pada saat tiba di pada pukul 04.53 pembukaan
sudah lengkap dan bokong sudah keluar dari jalan lahir, lama kala I adalah 6 jam 8
menit kemudian dokter membantu pealinan pada kala II selama 10 menit dengan
jumlah perdarahan 50 ml tanpa adanya luka episiotomi. Klien melahirkan bayi
dengan jenis kelamin laki-laki dengan BB 2,2 kg, PB 48cm, APGAR SCORE
6/7.Lama pengeluaran placenta pada kala III selama 5 menit dengan jumlah
perdarahan 30 ml, dan pada kala IV selama 180 menit dengan jumlah perdarahan 30
ml, jumlah perdarahan kala I-IV dalah 110 ml. Klien mengatakan 3 jam setelah
melahirkan klien merasa nyeri pada perut bagian bawah, nyeri yang dirasakan seperti
diremas-remas, dengan skala nyeri 5 nyeri bertambah saat beraktifitas dan berkurang
saat klienberistirahat.

Riwayat kebiasaansehari-hari

Pola nutrisi

Sebelum masuk :

Klien mengatakan makan 3x/hari, nafsu makan baik, jenis makanan nasi, lauk, sayur
dan buah. Kebiasaan klien sebelum makan berdo’a dan cuci tangan.
Saat ini :

Klien makan 3 kali sehari dengan nafsu makan baik, jenis makanan nasi, sayur, lauk,
dan juga buah. Klien hanya menghabiskan 1 po makanan yang disediakan, kebiasaan
klien sebelum dan sesudah makan berdo’a dan cuci tangan.

Polaeliminasi

BAK

Sebelum masuk :

Klien mengatakan BAK 5-6 kali, dengan warna kuning jernih, bau khas, dan tidak
ada keluhan saat BAK.
Saat ini :

Klien mengatakan BAK 5-6 kali dengan warna kuning jernih, berbau khas, dan tidak
ada keluhan saat BAK.

BAB

Sebelum masuk :

Klien mengatakan BAB 1 kali sehari, dengan warna kuning kecoklatan, konsistensi
lembek, dan tidak ada keluhan.
Saat ini :
Klien mengatakan BAB 1x setelah melahirkan dengan warna kuning dan konsistensi
lembek dan berbaukhas.
Pola peonal hygiene Sebelum masuk :
Klien mengatakan mandi 2 kali sehari, melakukan oral hygiene 2 kali sehari dan cuci
rambut 2 hari sekali.
Saat ini :

Klien mengatakan selama di klien mandi secara mandiri, klien mandi 2x/hari
melakukan oral hygiene 2x/hari dan mencuci rambut setiap kali klien mandi.

Pola istirahat tidur Sebelum masuk :


Klien mengatakan tidur ±8jam/hari, 1 jam pada siang hari dan 7 jam pada malam
hari. Kebiasaan klien sebelum tidur berdo’a dan tidak ada keluhan. Saat ini :
Klien mengatakan tidur ±6 jam pada malam hari dan 2 jam pada siang hari.
Kebiasaan klien sebelum dan sesudah tidur membacadoa.

Pola aktivitas danlatihan Sebelum masuk :


Klien mengatakan bekerja sebagai ibu rumah tangga, jarang melakukan olahraga,
waktu luang klien gunakan untuk menonton tv dan berkumpul be Lama keluarganya,
tidak ada keluhan aktivitas.
Saat ini :

Klien mengatakan sudah bisa beraktifitas sejak 3 jam setelah melahirkan klien mulai
turun dari tempat tidur sampai mandi secara mandiri.

Pola kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan

Klien mengatakan tidak pernah merokok, tidak pernah meminum- minuman


beralkohol dan tidak memiliki ketergantungan terhadap obat.
Riwayatpsikososial

Klien mengatakan merasa senang dan antusias terhadap kelahiran bayi nya, suami
dan keluarga juga merasa senang atas kelahiran anggota keluarga baru, walaupun
pada awalnya klien tidak menginginkan terjadinya kehamilan anak keempat. Klien
mengatakan sudah siap untuk menjadi ibu bagi anak nya yang keempat, dan akan
merawat bayi nya sendiri.
Selfcare

Perwatanpayudara

Klien mengatakan sebelumnya tidak tahu tentang cara perawatan payudara yang
benar, selama ini klien melakukan perawatan payudara dengan cara mengompres
payudara dengan air hangat.
Perineal care

Klien mengatakan sudah melakukan perawatan pada perinealnya dengan cara


membasuh perineal dengan air beh dan mengganti pembalut setiap kali pembalut
sudah penuh.
Nutrisi

Klien mengatakan tidak mengetahui gizi seimbang bagi ibu post partum, klien hanya
makan makanan sebagaimana biasanya tanpa harus memperioritaskan kondisinya
sebagai ibu setelah bealin.
Senamnifas

Klien mengatakan sejak kelahiran anak pertama sampai anak keempatnya tidak
pernah melakukan senam nifas.
KB

Klien mengatakan pernak menggunakan KB pil setelah kelahiran anak pertamanya,


kemudian menggunakan KB suntik 3 bulan setelah kelahiran anak ketiganya. Saat ini
klien menggunakan KB IUD sesuai dengan saran bidan karna sangat efektif untuk
mencegah terjadinya kehamilan serta jangka waktu yang cukup lama.
Menyusui

Klien menyusui dengan sering walaupun reflek hisap pada bayi masih lemah.

Perawatanbayi

Memandikan

Klien mengatakan sejak kelahiran anak pertamanya klien sudah mampu memandikan
bayinya secara mandiri.
Perawatan talipusat

Klien mengatakan sudah mengetahui cara perawatan tali pusat sejak anak pertama
sampai anak yang keempat.

6. Pemeriksaan fisik
a. Pemeriksaan umum

1) Keadaan umum : Baik

2) Kesadaran : Composmetis

3) BB sebelum hamil : 38 kg

4) BB hamil : 46 kg

5) BB sekarang : 39 kg

6) TB : 148 cm

7) Tanda-tanda vital :

a) Tekanandarah : 100/70 mmHg

b) Nadi : 80x/menit

c) Suhu : 36,80C

d) Respirasi : 20x/menit

Pemeriksaankhusus

Muka
Tidak terdapat pigmentasi, tidak terdapat acne, warna rambut klien hitam, tidak
terdapat edema, distribusi rambut merata, kebehan rambut klien beh dan tidak rontok.
Mata

Posisi kelopak mata simetris antara kanan dan kiri, konjuntiva anemis, sklera
anikterik, pergerakan bola mata dapat melihat ke kanan dan ke kiri, atas bawah
korneajernih.
Mulut

Keadaan mulut beh, tidak terdapat karies gigi tidak ada stomatitis, dan tidak ada
kesulitan menelan.
Leher

Tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid, dan tidak ada peningkatan tekanan vena
jugularis.
Daerahdada

Bentuk dada simetris, putting susu dalam keadaan beh, putting susu menonjol, areola
bewarna coklat kehitaman, tidak ada pembengkakan mamae, warna mamae
kecoklatan tidak terdapat nyeri saat dipalpasi, kolostrum sudah keluar.
Abdomen

Warna kulit kecoklatan, terdapat striae,terdapat linea nigra, bising usus 12x/menit,
kondusi vesika urinaria kosong, TFU 1 jari dibawah pusat, kontraksi uterus kuat,
lebar diastasis rectus abdominalis 3 jari dan panjang 10 cm. Terdapat nyeri pada
abdomen bagian bawah, nyeri dirasa seperti diremas-remas dengan skala nyeri 5.
Ekstremitas

Homan’s sign (-), tidak terdapat oedema, dan tidak terdapat varises.

Genetalia

Labia mayora dan minora kotor terdapat darah nifas, keadaan vulva kotor, perineum
utuh, tidak terdapat edema, lochea rubra dengan warna merah, berbau amis, dan tidak
terdapat lukaepisiotomi.
Anus

Tidak terdapat pembesaran hemoroid, keadaan anus kotor karena terdapat darah nifas.

Pemeriksaanpenunjang

Pemeriksaan laboratorium : tidak dilakukan pemeriksaan laboratorium.

Pengobatan/Therapy

No Nama Obat Dosis Rute Waktu


1 Paracetamol 500 mg/8 jam Oral 3x1
2 Amoxilin 500 mg/8 jam Oral 3x1
3. Vit B complex 2mg Oral 3x1
Resume Keperawatan

Resume tanggal 10 Desember 2020 (saat masuk)


Pada tanggal 10 Desember 2020, pada pukul 04.53 WIB klien datang atas rujukan
bidan dikarenakan pada kala I masih pembukaan 3 cm dilakukan VT didapatkan
bokong berada pada jalan lahir, setelah tiba di pembukaan sudah lengkap dan dokter
membantu pealinan, bayi lahir
setelah proses bealin spontan selama 10 menit tanpa luka episiotomi. Dengan jumlah
perdarahan kala I-IV 110 ml, jenis kelamin bayi laki-laki dengan BB:2.200gram dan
PB:48cm, APGAR SCORE 6/7 dari pemeriksaan fisik didapatkan TD: 100/80, N:
80x/menit.

Resume tanggal 19 DESEMBER 2015 (saatpengkajian)

Pada tanggal 19 DESEMBER2020pukul 09.00 WIB klien mengatakan nyeri di


bagian perut bagian bawah,nyeri yang dirasakan seperti diremas-remas dengan skala
nyeri 5, klien juga mengatakan bayi klien kurang aktif dalam menyusudan reflek
hisap pada bayi masih lemah, pemeriksaan fisik TD: 100/70mmHg, N: 80x/menit
RR: 20x/menit, S : 36,50C. Perawatan yang telah diberikan adalah perawatan vulva
hygiene, perawatan tali pusat pada bayi, serta imunisasi polio dan hepatitis B pada
bayi. Memberikan penyuluhan mengenai cuci tangan 6 langkah, penyuluhan
mengenai menyusui yang benar, therapy yang telah diberikan adalah amoxicilin tablet
500mg/8jam, paracetamol 500mg/8jam, vit.B com 2mg/8jam.
Data fokus

DataSubjektif

Klien mengatakan nyeri pada perut bagian bawah

Klien mengatakan nyeri dirasakan sepertidiremas-remas

Klien mengatakan nyeri yang dirasakan hilangtimbul

Klien mengatakan nyeri dirasakan hanya pada perut bagianbawah

Klien mengatakan nyeri semakin bertambah jika klien beraktivitas dan berkurang saat
klienberistirahat
Klien mengatakan lama nyeri±1menit dengan waktu yang tidak menentu.
Klien mengatakan tidak mengetahui tentang cara menyusui bayi yang bayik danbenar
Klien mengatakan bahwa selama kelahiran anak pertama sampai anak keempat tidaj
pernah mencuci tangan sebelummenyusui
Klien mengatakan tidak pernah membehkan puting susu dan areola sebelummenyusui
Klien mengatakan bayi menyusu tidakaktif

Klien mengatakan bayi tidak menghisap puting susu denganbaik

Klien mengatakan bayi banyak tidur dan tidak maumenyusu

Klien mengatakan kepalanya pusing dan nyeri pada kelamin pasca melahirkan
Klien mengatakan baru pertama kali menggunakan KBIUD
Klien mengatakan sebelumnya menggunakan KB pil dan KB suntik 3 bulan
Klien mengatakan tidak tahu berapa lama jangka waktu KBIUD

Klien mengatakan tidak mengetahui keuntungan dan kerugian


penggunaan KBIUD

DataObjektif

Terdapat nyeri pada perut bagianbawah

Skala nyeri5,

Klien meringis menahannyeri

TFU 1 jari dibawah pusat(normal)

Terdapat kontraksi fundusuteri

Kontraksi fundus uteri baik(normal)

Kien tampak menyusui bayi dengan posisi yang belumbenar

Bayi tidak maumenyusu

Bayi tidak aktif dalammenyusu

Reflek sucking pada bayi masihlemah


Bayi lebih banyak tidur dan tidak maumenyusu

BB bayi 2.200gram

Klien pusing, konjungtiva anemis, TD:100/70mmHg

Terdapat nyeri pada kemaluan pascamelahirkan

Klien tidak tahu berapa lama jangkawaktu keefektifan KBIUD


Sebelumnya klien menggunakan KB pul dan KB suntik 3bulan

Klien selalu bertanya kepada perawat tentang KBIUD

7. AnalisaData

No. Dat Masalah Etiologi


a
1 DS : Gangguan Kontraksi
- Klien mengatakan perut terasa rasa uterus
nyeri dan mulas pada perut nyaman pasca
bagianbawah nyeri melahirka
- Klien mengatakan nyeri nyeri n
dirasakan sepertidiremas-remas
- Klien mengatakan nyeri yg
dirasakan hilangtimbul
- Klien mengatakan nyeri
semakin bertambah jika klien
beraktifitas dan nyeri berkurang
jika klienberistirahat
- Klien mengatakan lama nyeri
±1 menit dengan waktu yang
tidak menentu
DO :
- Terdapat nyeri pada perut
bagian bawah
- Skala nyeri5
- Klien meringis menahannyeri
- TFU 1 jari dibawahpusat
- Kontraksi fundus uteribaik
2 DS : Menyusui Kurang
- Klien mengatakan tidak tahu tidak pengetahu
cara menyusu yang baik efektif an tentang
danbenar cara
DO : menyusui
- Klien tampak menyusui bayi yang
dangan posisi yang belumbenar
baik
- Bayi tidak maumenyusu
danbenar
3 DS : Resiko BBLR,
- Klien mengatakann tidak mau terjadinya imunitas
menyusu bahwa selama infeksi bayi
kelahiran anak pertama sampai pada bayi
yang
anak keempat tidak mencuci
masih
tangan sebelum menyusui
lemah
- Klien mengatakan tidak pernah
membehkan puting susu
sebelum menyusui
- Klien mengatakan bayi
menyusu tidak aktif
- Klien mengatakan bayi tidak
menghisap puting susu
denganbaik
- Klien mengatakn bayi hanya
tidur dan tidak maumenyusu.
DO :
- Klien tidak mencuci tangan
sebelum menyusuibayinya
- Klien tidak membehkan puting
susu dan areola
sebelummenyusui
- Bayi tampak tidak aktifmenyusu
- Reflek sucking pada bayi
masihlemah
- Bayi lebih banyak tidur dan
tidak mau menyusu
- BB bayi 2.200 gram
4 DS : Rendahny Kurangnya
- Klien mengatakan baru pertama a informasi
kali menggunakan KBIUD pemahama mengenai
- Klien mengatakan sebelumnya n ibu KB IUD
menggunakan KB pil dan KB
tentang
suntik 3 bulan
KB IUD
- Klien mengatakan tidak
tahuberapa
lama jangka waktu KB IUD
- Klien mengatakan tidak
mengetahui keuntungan dan
kerugian penggunaan KB IUD
DO:
- Klien tidak tahu berapa lama
jangka waktu keefektifan
KBIUD
- Sebelumnya klien
menggunakan KB pil dan KB
suntik 3bulan
- Klien selalu bertanya kepada
perawat tentang KBIUD

A. DiagnosaKeperawatan

1. Resiko terjadinya infeksi pada bayi b.d BBLR, imunitas


bayi yang masih lemah
2. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d kontraksi uterus pascamelahirkan

3. Menyusui tidak efektif b.d kurang pengetahuan cara


menyusuiyang baik dan benar
4. Rendahnya pengetahuan ibu tentang KB IUD
berhubungan dengan kurangnya informasi mengenai
KBIUD
B. RencanaKeperawatan

No. Hari/ Tujua Interven Rasion


Dx. tangg n si al
al
1 Kami Tupan : 1. Ajarkan cuci 1. Mengurangi
s, Setelah dilakukan askep tangan sebelum kontaminasi silang,
19DE selama 4 hari diharapkan dansesudah mengurangi jumlah
SEM resiko terjadinya infeksi menyusui lokasi yang dapat
BER tidak terjadi. 2. Gunakan teknik menjadi tempat
2020 Tupen : aseptik pada masuknyaorganisme
Setelah dilakukan askep perawatan talipusat 2. Mencegahpertumbu
selama 2 hari diharapkan 3. Berikan imunisasi han bakteri
tidak terdapat tanda dan untuk mencegah dankontaminasi
gejala infeksi dengan KH : penyakit menular 3. Meminimalisir resiko
 Tidak tedapat tanda 4. Ajarkan terjadinya infeksi
penurunan PHBSdengan cuci padabayi BBLR
imunitastubuh tangan 6langkah 4. Pencegahan pertama
 Tidak terdapat infeksi 5. Minimalkanpenyeb untuk menekan
pada talipusat aran dan penularan terjadinyainfeksi pada
agen infeksius bayiBBBLR
6. Berikan antibiotik 5. Mencegah
bila diindikasi terjadinyainfeksi
6. Antibiotik dapat
melindungi kekebalan
tubuh bayi yang daya
tahan tubuhnya masih
lemah
2 Kami Tupan : 1. Kaji lokasi dan 1. Menentukan
s, 19 Setelah dilakukan askep karakteristik dari intervensi
DES selama 4 hari diharapkan sifat keperawatan
EMB nyeri dapat teratasi/ klien ketidaknyamanan/n sesuaiskala nyeri
ER dapat beradaptasi dengan yeri 2. Nyeri yang dirasakan
2020 nyeri 2. Jelaskan pada ibu ibu pasca pealinan
Tupen : bahwa nyeri pasca adalah hal yang
Setelah dilakukan askep pealinan fisiologis
selama 2 hari diharapkan adalahfisiologis 3. Mengalihkan perasaan
nyeri berkurang/ klien 3. Instruksikan ibu nyeri dan menurunkan
mampu beradaptasi dengan dalam melakukan ketidaknyamanan
nyeri dengan KH : teknik relaksasi 4. Dapat membantu
 Klienrileks tarik napas dalam dalam menurunkan
 Nyeriberkurang 4. Berikan ketidaknyamanan
 Skala nyeri(1-3) lingkunganyang 5. Kompres
nyaman, tenang hangatmembantu
dan aktifitas
untuk
mengalihkan nyeri meningkatkan sirkulasi
5. Berikan pada area yang sakit
kompreshangat dan meningkatkan
lokal menggunakan kenyamanan lokal
handuk kecil 6. Menurunkan
6. Kolaborasi ketidaknyamanan
pemberikan akibat nyeri
analgesik atau
antipireutik
3 Kami Tupan : 1. Kaji pengetahuan 1. Membantu dalam
s, 19 Setelah dilakukan askep klien dan mengidentifikasikebut
DES selama 2 hari diharapkan pengalaman klien uhan saat ini dan
EMB ketidakefektifan menyusui tentang menyusui intervensi selanjutnya
ER dapat teratasi sebelumnya 2. Membantu klien
2020 Tupen : 2. Berikan menjamin suplai susu
Setelah dilakukan askep penkestentang adekuat, mencegah
selama 1 hari diharapkan teknik menyusui puting pecah dan luka,
klien mengerti dan dan perawatan memberikan
menyusui bayinya dengan puting dan kenyamanan
KH : payudara 3. Keluarga merupakan
 Mengungkapkanpemaha 3. Libatkan keluarga orang terdekat yang
man proses menyusui dalam akan
yang baik danbenar prosespenyuluhan membantusepenuhnya
 ASI lancarkeluar 4. Demonstrasikantek 4. Posisi yang tepat
 Mendemonstkan nik- teknik biasanya mencegah
teknik efektif dari menyusui yang luka puting,tanpa
menysusuiyang baik baik danbenar memperhatikan
danbenar 5. Evaluasi lamanya menyusu
teknikmenyusui yang 5. Sebagai indikator
benar seperti yang keberhasilanpenyulu
sudahdiajarkan han
yang telah diberikan
4 Kami Tupan: 1. Kaji 1. Mengetahui tingkat
s, 19 Setelah dilakukan askep tingkatpengetahuan pengetahuan yang
DES selama 2 hari diharapkan klien tentang klien miliki
EMB pengetahuanklien mengenai KBIUD mengenai KBIUD
ER KB IUD bertambah Tupen: 2. Kaji peapan klien 2. Mempermudahpeneri
2020 Setelah dilakukan askep dan motivasi maan materi
selama 1 untukbelajar yangdisampaikan
hari diharapkan klien 3. Berikan 3. Untukmengidentifikasi
mengerti informsilengkap pengetahuan klien
mengenai KBIUD tentang
4. Libatkan
keluargadalam
tentang KB IUD dengan proses penyuluhan KB IUD
KH : 5. Evaluasi 4. Meningkatkaninfor
 Klien paham tentang pengetahuan klien masi untuk
keuntungan dan tentang KB IUD meningkatkan
kerugianKB IUD setelah diberikan pengetahuan klien
 Klien tahu berpa penyuluhan 5. Sebagai indikator
lama keefektifan keberhasilanpenyulu
KBIUD han
yang telah diberikan
C. Implementasi danEvaluasi

No. Hari/Tangg Implement Paraf Evalua


Dx. al asi si
1 Kamis, 10 1. Mengajarkan cuci tangan S:
DESEMBER sebelum dan sesudahmenyusui
2020  Klien mengatakan sudah
R : klien mendengarkan
Pukul mampu melakukan cuci tangan
10.30-10.40 penyampaian cara cuci tangan 6 langkah
WIB yang diajarkan oleh perawat  Klien mengatakan sebelum
H: di
 Klien mampu imunisasi hepatitis B bayinya
sudah diimunisasi polio pada
mempraktekkan cara cuci
Pukul pukul 06.00 WIB
tangan secaramandiri
07.30- O:
2. Menggunakan teknik aseptik
17.45
WIB pada perawatan talipusat  Klien mampu
R : bayi menangis saat melakukancuci
diberikan perawatan tali pusat tangan 6 langkah seperti yang
sudah diajarkan
H:  Bayi diimunisasi
 Perban tali pusat telah hepatitisB
diganti dan tidak terdapat pada pukul 10.30 WIB
 Tidak terdapat tanda-
tanda-tanda infeksi
tanda
padabayi
Pukul infeksi pada tali pusat
10.25-10.30 3. Memberikan imunisasi untuk
WIB pencegahan penyakit menular A : Resiko terjadinya infeksi
pada bayi pada
bayi tidak terjadi
R : klien memperbolehkan
perawat untuk memberikan
imunisasi hepatitis B P : Lanjutkan intervensi
1. Evaluasi kembali caracuci
H:
tangan 6 langkah seperti yang
 bayi diberikan imunisasi diajarkan
Pukul hepatitis B pada pukul 2. Gunakan teknik

10.30 WIB aseptikpada


10.40-11.00 perawatan tali pusat
4. Mengajarkan PHBS dengan
WIB
cuci tangan 6langkah
R : klien
kooperatif H :
 Klien dapat melakukan
cara mencuci tangan
dengan 6 langkah
2 Kamis, 1. Mengakaji lokasi S:
10DESEMB dankarakteristik
ER
2020 dari sifat  Klien mengatakan
ketidaknyamanan/nyeri nyeriperut
Pukul yang dirasakan klien masih terasa walau sedikit
09.30-09.40 R : Klien mengatakn nyeri pada berkurang
perut
WIB bagian bawah O:
Klien mengatakan nyeri seperti  Terdapat nyeri padaperut
di
remas-remas bagian bawah
H:  Skala nyeri5
 Terdapat nyeri perut  Klien dapat
padaperut melakukanteknik
bagian bawah relaksasi tarik napas dalam
 Skala nyeri6 seperti yang diajarkan
Pukul 2. Menjelaskan pada ibu bahwa
nyeri
08.45-08.55 pasca pealinan adalah hal yang A : Klien mampu beradaptasi
WIB fisiologis dengan nyeri
R : klien mendengarkan
penjelasan
yang di berikan oleh perawat P : Lanjutkan intervensi
dengan
baik 1. Kaji lokasi dansifat
H: ketidaknyamanan
 Klien mampu 2. Evaluasikemampuan
memahamidan ibudalam
mengerti mengenai melakukan teknik relaksasi
penjelasan
yang di berikan oleh tarik napas dalam
perawat
Pukul 3. Menginstruksikan ibudalam 3. Berikan lingkunganyang
09.40-09.55 melakukan teknik relaksasi nyaman
tarik
WIB napas dalam
R : klien mengikuti teknik
relaksasi
tariknapas dalam
yangdiajarkan
H : klien dapat melakukan
teknik
relaksasi tarik napas dalam
dengan
benar
Pukul 4. Memberikan lingkunganyang
08.20-08.35 nyaman
WIB R : klien mengatakan setelah
sprei
diganti dan tempat tidur
dirapihkan
klien merasa nyaman
H:
 Tempat tidur klien behdan
rapih, klien tampak
nyaman ditenpat tidur
3 Kamis, 1. Mengkaji pengetahuan dan S:
10DESEMB pengalaman klien
ER tentangmenyusui R : klien
2020  Klien mengatakan
mengatakan menyusui
sudahtahu
bayinya dengan cara yang
Pukul cara menyusui yang benar
11.00-1130 sama dengan yang dilakukan  Klien mengatakansudah
WIB pada anak pertama sampai menyusui bayinya
anakketiga
- Klien mengatakan tidak O:
yahu bahwa cara menyusui  Klien sudahmampu
yangklien lakukansalah mempraktekkan cara

H: menyusui
yang baik dan benar
 Klien tidak tahu cara  Klien sudah
menyusui yang baik dan mengertitentang
benar sehingga menyusui teknik menyusui yang baik
tidakefektif dan
benar
 Klien
A : Ketidakefektifan menyusui
masihmempraktekkan dapat teratasi dengan baik
Pukul cara menyusui
10.00-10.40 yangsalah
WIB P : Hentikan intervensi
2. Memberikan penkes
mengenaicara menyusi yang
baik danbenar
R : klien mendengarkan dan
memperhatikan penyuluhan
Pukul yang diberikan oleh perawat
10.40-11.00
H:
;. WIB
 Klien dapat mengerti
cara menyusui yang baik
danbenar
3. Demonstrasikan teknik-
teknik menyusui yang baik
dan benar R : klien
memperhatikandengan
baik
H:
 Klien dapat
mempraktekkan teknik
menyusui yang baik dan
benar kepadaperawat
Pukul 4. Mengevaluasi
11.00- teknikmenyusui setelah
11.20 diberikanpenyuluhan
WIB R : klien mempraktekkan
kembali teknik menyusui
kepada perawat H:
 Klien dapat
melakukanteknik
menyusui yang benar
seperti yang telah
diajarkanoleh
perawat
4 Kamis, 1. Mengkaji tingkat S:
10DESEMB pengetahuanklien tentang  Klien mengatakan
ER KBIUD sudah mengetahui
2020 R : klien mengatakan tidak jangka waktu
Pukul pernah menggunakan KB IUD keefektifan KBIUD
10.05- H:  Klien mengatakan sudah
10.20WI  Pengetahuan klien mengetahui keuntungan
B tentang KB IUD masih dan kerugian
sangatrendah penggunaan KBIUD
2. Memberikan O:
Pukul informasilengkap  Pengetahuan klien
10.30- mengenai KB IUD tentang KB
10.55WI R : klien IUDbertambah
B mendengarkaninformasi  Klien dapat
yang diberikan denganbaik menyebutkan jangka
H: waktu keefektifanKB
 Pengetahuan klien IUD
tentang KB  Klien dapat
IUDbertambah menyebutkan
Pukul 3. Mengevaluasi pengetahuan keuntungan dan
11.22- klien tentang KB IUD kerugian
11.30WI setelahdiberikan penggunaan KBIUD
B penyuluhan A : Pemahaman klien
R : klien mengatakan tahu mengenai KB IUD
tentang jangka waktu bertambah
keefektifan KB IUD serta P : hentikan intervansi
keuntungan dan kerugian
pemakaian KB IUD
H:
 Klien dapat
menyebutkan jangka
waktu keefektifanKB
IUD
 Klien dapat
menyebutkan
keuntungan
dankerugian
penggunaan KB IUD
1 Jum’at,11 1. Mengevaluasi kembali cara S:
DESEMB klien melakukan cuci  Klien mengatakan
ER2020 tangan 6langkah yang sudahbisa melakukan
Pukul sudahdiajarkan cara cuci tangan dengan
09.15- R : klien mau 6langkah
09.35 mempraktekkan cara cuci O:
WIB tangan 6 langkah yang sudah  Klien
diajarkan oleh perawat mampumempraktekkan
H: cara cuci tangan 6
 Klien mampu langkah secaramandiri
melakukan cuci tangan 6 A : Masalah resiko terjadinya
langkah sebelum dan infeksi tidak terjadi
sesudah menyusui P : hentikan intervensi
2. Menggunakan teknik aseptik
dalam perawatan talipusat
R : bayi tampak tenang saat
diberikan
perawatantalipusat
H:
 Tidak terdapat tanda-
tanda infeksi pada tali
pusatbayi
 Kasapembungkus tali
pusat telah diganti
dengan yang beh
2 Jum’at,11 1. Mengkaji kembali nyeri/ S:
DESEMB ketidaknyamanan  Klien mengatakan
ER2020 yangdirasakan R : klien nyerimulai berkurang
Pukul maudikaji O:
10.00- H:  Nyeriberkurang
10.20  Klien mengatakan  Klien tampakrileks
WIB nyeriyang dirasakan  Skala nyeri2
sudahberkurang A : Klien dapat berdaptasi
 Skala nyeri3 terhadap nyeri dengan baik

P : Hentikan intervensi
Pukul 2. Mengevaluasi teknik
11.00- relaksasitarik napas dalam
11.10 yang sudahdiajarkan
WIB 3.
R : klien
mempraktekkanteknik
relaksasi tarik napasdalam
H : klien mampu
melakukanteknik relaksasi
tarik napasdalam

Pukul 4. Memberi lingkingan


08.10- yangnyaman dengan
08.25WI mengganti sprei dan
B merapihkan tempattidur
R : klien
kooperatif H :
 Tempat tidur klien
rapihdan beh
 Klien tampaknyaman
B
A
B

I
V

P
E
M
B
A
H
A
S
A
N

Penulis pada bab ini akan membahas kesenjangan yang diperoleh


dari hasil perbandingan antara bab II dan bab III (antara tinjauan
teori dan tinjauan kasus) yang penulis dapatkan selama
melakukan asuhan keperawatan pada Ny. R dengan post partum
spontan dengan presentasi bokong nifas hari kesatu tanggal 19-20
DESEMBER2020. Adapun pembahasan ini meliputi tahap
pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi dan
evaluasi.
A. Pengkajian

Pengkajian merupakan tahap awal dari proses asuhan


keperawatan dengan mengumpulkan data yang didapat
melalui teknik wawancara, observasi langsung, pemeriksaan
fisik, studi dokumentasi dan catatan keperawatan untuk
memperoleh dataklien.

Pengkajian pada Ny. R telah dilakukan sesuai dengan


tinjauan teori yang terdapat pada BAB II seperti pengkajian
data dasar meliputi aktifitas, sirkulasi, cairan,
makanan/cairan, nyeri, pemeriksaan fisik meliputi head to
toe. Hal ini dilakukan untuk mengetahui lebih dini adanya
masalah yang mungkin terjadi padaNy. R.
Pengkajian yang dilakukan pada Ny. R sudah sesuai dengan
tinjauan teori yang ada di bab II dan tidak didapatkan
kesenjangan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus
dikarenakan pengkajian yang dilakukan sesuai dengan
tinjauan teori. Pengkajian dilakukan pada hari pertama post
partum.

B. DiagnosaKeperawatan

Diagnosa keperawatan pada post partum normal dalam


tijauan teori terdapat 6 masalah keperawatan, yaitu :
1. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan
peregangan perinium; luka episiotomi; infolusi uteri;
hemoroid; pembengkakanpayudara.
2. Resiko defisit volume cairan berhubungan dengan pengeluaran
yang berlebihan; perdarahan; diuresis; keringatberlebihan.
3. Gangguan pemenuhan ADL berhubungan dengan
imobilisasi;kelemahan.

4. Resiko infeksi berhubungan dengan trauma jalan lahir.

5. Resiko gangguan proses parenting berhubungan dengan


kurang pengetahuan tentang cara merawatbayi.
6. Ketidakefektifan menyusui berhubungan dengan
tingkat pengetahuan, pengalaman sebelumnya,
tingkat dukungan, karakteristikpayudara.
Sedangkan pada tinjauan kasus penulis mengangkat 4
diagnosa berdasarkan prioritas yaitu :
1. Resiko terjadinya infeksi pada bayi berhubungan dengan
BBLR, imunitas bayi yang masih lemah ditandai dengan
klien tidak mencuci tangan sebelum menyusui bayinya,
klien tidak membehkan puting susu dan areola sebelum
menyusui, bayi tampak tidak aktif menyusu, reflek
sucking pada bayi masih lemah, bayi lebih banyak tidur
dan tidak mau menyusu, BB bayi 2.200 gram. Klien
mengatakan selama kelahiran anakpertama sampaianak
keempat tidak mencuci tangan sebelum menyusui, klien
mengatakan tidak pernah membehkan puting susu
sebelum menyusui, klien mengatakan bayi menyusu tidak
aktif, klien mengatakan bayi tidak menghisap puting susu
dengan baik, klien mengatakan bayi hanya tidur dan tidak
maumenyusu.

Penulis mengangkat diagnosa ini sebagai prioritas yang


pertama karena pada bayi BBLR, dan imunitas bayi yang
sangat lemah sehingga masih sangat rentan terinfeksi
penyakit yang dapat menyebabkan penurunan imunitas
bayi serta komplikasi-komplikasi yang mungkin terjadi
pada bayi.

2. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan


kontraksi uterus pasca melahirkan ditandai dengan klien
mengeluh nyeri pada perut bagian bawah disebabkan
karena adanya kontraksi uterus, nyeri seperti diremas-
remas, skala nyeri 6 (sedang) nyeri dirasakan bertambah
saat klien beraktifitas dan nyeri berkurang saat klien
istirahat. Klien mengatakan nyeri hilang timbul dengan
intensitas sedang dan waktu ±1menit.
Penulis memprioritaskan diagnosis ini sebagai diagnosa
keperawatan yang kedua berdasarkan data diatas karena
bila nyeri tidak segera ditangani dapat menimbulkan
gangguan pola tidur, gangguan aktivitas dan gangguan
rasa nyaman nyeri yang berkelanjutan.

3. Menyusui tidak efektif berhubungan dengan kurang


pengetahuan cara menyusui yang baik dan benar ditandai
dengan klien mengatakan belum tahu cara menyusui yang
benar, klien mengatakan sudah menyusui bayinya, klien
tampak menyusui bayinya dengan posisi yang belum
benar dan bayi tidak maumenyusu.
Penulis mengangkat diagnosa ini sebagai prioritas yang
ketiga karena masalah ini menyangkut ibu yang belum
tahu cara menyusui yang baik dan benar dan menciptakan
kenyamanan pada saat menyusui bayi.
4. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya
informasi mengenaiKB IUD ditandai dengan klien tidak
tahu berapa lama jangka waktukeefektifan KB IUD, klien
sebelumnya menggunakan KB pil dan KB suntik 3 bulan,
klien selalu bertanya kepada perawat tentang KB IUD.
Klien mengatakan baru pertama kali menggunakan KB
IUD, klien mengatakan sebelumnya klien menggunakan
KB pil dan KB suntik 3bulan.
Penulis mengangkat diagnosa ini sebagai prioritas
keempat karena masalah ini mengenai ketidaktahuan ibu
tentang KB IUD yang saat ini sedang klien gunakan
sehingga perlu diberikan intervensi yang sesuai dengan
kebutuhan klien.

Terdapat 4 diagnosa pada tinjauan teori yang tidak muncul


pada tinjauan kasus adalah diagnosa :2, 3, 4, dan5.

Diagnosa yang pada tinjauan teori tidak muncul pada


tinjauan kasus, dikarenakan pada saat dilakukan
pengkajian tidak ada data yang mendukung, dan muncul 2
diagnosa yang tidak terdapat pada tinjauan teori yang
diangkat oleh penulis berdasarkan kondisi klien yaitu :
1) Resiko terjadinya infeksi pada bayi berhubungan
dengan BBLR, imunitas bayi yang masih lemah
dandiagnosa.
2) Rendahnya pengetahuan ibu tentang KB IUD
berhubungan dengan kurangnya informasi mengenai
KBIUD.
Kedua diagnosa ini diangkat dikarenakan data dari hasil
pengkajianyang lebih mendukung seperti pada bayi yang
BBLR atau kurang bulan biasanya imunitas bayi masih
lemah sehingga lebih rentan terinfeksi oleh penyakit dan
riwayat ibu yang sebelumnya belum pernah menggunakan
alat kontrasepsi IUD sehingga penulis mengangkat kedua
diagnosa teebut sebagai prioritas diagnosa sesuai
kebutuhan dan keadaanklien.
C. IntervensiKeperawatan

Intervensi untuk masing-masing diagnosa diambil dari


asuhan keperawatan maternitas (Mitayani, 2011). Penulis
membuat intervensi dari konsep teori dan disesuaikan dengan
kebutuhan dan kondisi klien :
1. Resiko terjadinya infeksi pada bayi berhubungan dengan
BBLR, imunitasbayi yang masihlemah.
Intervensi :

a. Ajarkan cuci tangan sebelum dan sesudahmenyusui

b. Gunakan teknik aseptik pada perawatan talipusat

c. Berikan imunisasi untuk mencegah penyakitmenular

d. Ajarkan PHBS dengan cuci tangan 6langkah

e. Minimalkan penyebaran dan penularan ageninfeksius

f. Berikan antibiotik biladiindikasi

2. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan


kontraksi uterus pasca melahirkan
Intervensi :
a. Kaji lokasi dan karakteristik dari sifatketidaknyamanan/nyeri

b. Jelaskan pada ibu bahwa nyeri pasca melahirkan adalah fisiologis

c. Instruksikan ibu dalam melakukan teknik relaksasi tarik


napasdalam

d. Berikan lingkungan yang nyaman, tenang dan aktifitas


untuk mengalihkan nyeri
e. Berikan kompres hangat lokal menggunakan handuk kecil

f. Berikan analgesik atauantipireutik

3. Menyusui tidak efektif berhubungan dengan kurang


pengetahuan cara menyusui yang baik danbenar
Intervensi :

a. Kaji pengetahuan dan pengalaman klien tentang


menyusuisebelumnya

b. Berikan penkes tentang teknik menyusui dan


perawatan puting dan payudara
c. Libatkan keluarga dalam proses penyuluhan

d. Demonstrasikan teknik-teknik menyusui yang baik dan benar

e. Evaluasi teknik menyusui yang benar seperti yang sudahdiajarkan

4. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya


informasi mengenai KB IUD
Intervensi :

a. Kaji tingkat pengetahuan klien tentang KBIUD


b. Kaji peapan klien dan motivasi untukbelajar

c. Berikan informasi lengkap mengenai KBIUD

d. Libatkan keluarga dalam proses penyuluhan

e. Evaluasi pengetahuan klien tentang KB IUD setelah


diberikanpenyuluhan
D. Implementasi

Komponen tahap implementasi yaitu tindakan keperawatan


mandiri, kolaborasi.

1. Diagnosa keperawatan pertama yaitu resiko terjadinya


infeksi pada bayi berhubungan dengan BBLR, imunitas
bayi yang masihlemah.
Intervensi yang ada pada tinjauan teori yang perawat lakukan adalah :

a. Ajarkan cuci tangan sebelum dan sesudahmenyusui

b. Gunakan teknik aseptik pada perawatan talipusat

c. Berikan imunisasi untuk mencegah penyakitmenular

d. Ajarkan PHBS dengan cuci tangan 6langkah

e. Minimalkan penyebaran dan penularan ageninfeksius

f. Berikan antibiotik biladiindikasi

Intervensi yang ada pada tinjauan teori dan tinjauan kasus


yang tidak dilakukan oleh penulis adalah minimalkan
penyebaran dan penularan agen infeksius, dan berikan
antibiotik bila diindikasi, dikarenakan penulis tidak
melakukan tindakan meminimalkan penyebaran dan
penularan agen infeksius, serta tidak ada instruksi
pemberian antibiotik.
2. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan
kontraksi uterus pasca melahirkan
Intervensi :

a. Kaji lokasi dan karakteristik dari sifat ketidaknyamanan/nyeri

b. Jelaskan pada ibu bahwa nyeri pasca melahirkan adalahfisiologis


c. Instruksikan ibu dalam melakukan teknik relaksasi tarik
napasdalam

d. Berikan lingkungan yang nyaman, tenang


dan aktifitas untuk mengalihkannyeri
e. Berikan kompres hangat lokal menggunakan handukkecil

f. Berikan analgesik atauantipireutik

Intervensi yang ada pada tinjauan teori namun tidak


dilakukan pada tinjauan kasus adalah berikan kompres
hangat lokal menggunakan handuk kecil dan memberikan
analgesik atau anti pireutik.
Ada beberapa intervensi yang tidak ada dalam rencana
keperawatan yang penulis lakukan seperti: mencuci tangan
sebelum atau sesudah tindakan , mengganti laken atau alat
tenun, memberikan perawatan vulva hyiegine, hal ini
penulis lakukan agar tidak terjadinya infeksi nosokomial
dan menurunkan ketidaknyamanan padaklien.

3. Menyusui tidak efektif berhubungan dengan kurang


pengetahuan cara menyusui yang baik danbenar
Intervensi :

a. Kaji pengetahuan dan pengalaman klien tentang


menyusuisebelumnya
b. Berikan penkes tentang teknik menyusui dan
perawatan puting dan payudara
c. Libatkan keluarga dalam proses penyuluhan
d. Demonstrasikan teknik-teknik menyusui yang baik dan benar

e. Evaluasi teknik menyusui yang benar seperti yang


sudahdiajarkan

Intervensi yang ada pada tinjauan teori dan tidak


dilakukan pada tinjauan kasus adalah libatkan keluarga
dalam proses penyuluhan karena saat penulis memberikan
penyuluhan tidak ada keluarga yang sedang beama klien.
4. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya
informasi mengenai KB IUD
Intervensi :

a. Kaji tingkat pengetahuan klien tentang KBIUD

b. Kaji peapan klien dan motivasi untukbelajar

c. Berikan informasi lengkap mengenai KBIUD

d. Libatkan keluarga dalam proses penyuluhan

e. Evaluasi pengetahuan klien tentang KB IUD setelah


diberikanpenyuluhan

Intervensi yang ada pada tinjauan teori dan tidak


dilakukan pada tinjauan kasus adalah libatkan keluarga
dalam proses penyuluhan karena saat penulis memberikan
penyuluhan tidak ada keluarga yang sedang beama klien.

E. Evaluasi

Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2 hari pada Ny.


R didapatkan hasil sebagai berikut :
1. Diagnosa1

Resiko terjadinya infeksi pada bayi berhubungan dengan


BBLR, imunitas bayi yang masih lemah sudah teratasi
dibuktikan dengan resiko tanda-tanda infeksi tidak terjadi.
2. Diagnosa2

Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan kontraksi uterus


pasca melahirkan sudah teratasi dibuktikan dengan klien
dapat beradaptasi dengan baik terhadap nyeri dan nyeri
sudah berkurang.
3. Diagnosa3

Menyusui tidak efektif berhubungan dengan kurang


pengetahuan cara menyusui yang baik dan benar sudah
teratasi dibuktikan dengan klien dapat menyusui dengan
efektif.
4. Diagnosa4

Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya


informasi mengenai KB IUD sudah teratasi dibuktikan
dengan pengetahuan klien tentang KB IUD bertambah.
B
A
B

P
E
N
U
T
U
P

A. Kesimpulan

Asuhan keperawatan selama 2 hari yang telah dilakukan pada


tanggal 19-20 DESEMBER2020, dan penulis mengambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil pengkajian pada Ny. R tidak semua data sama
dengan pengkajian pada teori sehingga terjadi kesenjangan
antara tinjauan teori dan keadaanklien.
2. Diagnosa keperawatan yang ada dalam tinjauan teori tidak
semua dapat ditegakkan karena disesuaikan dengan
kondisi dan kebutuhan saat ini dan dapat muncul diagnosa
baru diluar tinjauan teori. Diagnosa yang muncul pada
tinjauan kasus adalah:
a. Resiko terjadinya infeksi pada bayi berhubungan
dengan BBLR, imunitas bayi yang masihlemah.
b. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan kontraksi
uterus pasca melahirkan.
c. Menyusui tidak efektif berhubungan dengan kurang
pengetahuan cara menyusui yang baik danbenar.
d. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya
informasi mengenai KBIUD

87 STIKes Muhammadiyah
Pringsewu Lampung
3. Rencana tindakan keperawatan dengan kondisi klien dan
pedoman pada berbagai sumber buku dan SOP dengan
tetap memperhatikan kondisiklien.
4. Setiap melaksanakan tindakan keperawatan yang baik
diperlukan kerjasama yang baik dari klien, keluarga,
maupun tim kesehatanlainnya.
5. Evaluasi yang digunakan dengan menggunakan rumusan
SOAP yang muncul pada klien teratasi dengan kriteria
hasil penulis rumuskan ditujuan keperawatan.
6. Dokumentasi keperawatan dibuat sebagai hasil pencatatan
dari asuhan keperawatan pada Ny. R yang
telahdilaksanakan

B. Saran

Melihat dari kesimpulan yang didapat, maka penulis memberi


saran sebagai berikut :
1. Pasien

Diharapkan pasien mampu melakukan perawatan yang


dapat dilakukan dirumah seperti :
a. Melakukanperawatan kebehan kemaluan seperti
mengganti pembalut setiap kali terasapenuh.
b. Mencuci tangan 6 langkah sebelum dan sesudahmenyusui.

c. Dapat menggunakan teknik menyusui yang baik dan


benardirumah.
2. RuangDelima

Perawat diruang Delima diharapkan dalam melaksanakan


tindakan keperawatan untuk mencegah terjadinya
komplikasi pada ibu post partum, seperti terjadinya infeksi
dan perdarahan pada ibu.

Maka diharapkan ruang delima selalu menjaga keseterilan


alat setiap akan melakukan tidakan, mencuci tangan
sebelum dan sesudah melakukan tindakan dan selalu
melakukan tindakan sesuai standar operasional prosedur
yang tepat, sesuai, dan efektif.

3. Rumah Sakit Umum Daerah dr. Hi Abdul Moeloek ProvinsiLampung

a. Diharapkan dapat memberikan pelayanan dan


melengkapi sarana dan prasarana yang dibutuhkan
untuk pemberian asuhan keperawatan
semaksimalmungkin.
b. Meningkatkan kemampuan tim kesehatan dalam
melaksanakan tindakan keperawatan dan pembuatan
dokumentasikeperawatan.

4. Pihak Pendidikan

Penulis berharap agar institusi pendidikan dapat


menambah fasilitas guna praktik mahasiswa/i khususnya
keperawatan maternitas, dan dalam pelaksanaan studi
kasus sekiranya institusi pendidikan lebih mengupayakan
pengadaan literatur tentang asuhan keperawatan pada post
partum normal atas indikasi ketuban pecah dini yang
terbaru sehingga dapat membantu
mahasiswa/i dalam melaksanakan asuhan keperawatan
pada post partum normal atas indikas ketuban pecah dini
yang lebih baik dan meningkatkan kesehatan.

Mengembangkan kemampuan dan skill dengan cara


memagang di atau RB dalam keperawatan bagi peserta
didik untuk dapat memberikan asuhan keperawatan
maternitas dan meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan.
Saat ini :

Klien mengatakan sudah bisa beraktifitas sejak 3 jam


setelah melahirkan klien mulai turun dari tempat tidur
sampai mandi secara mandiri.

a. Pola kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan

Klien mengatakan tidak pernah merokok, tidak pernah


meminum- minuman beralkohol dan tidak memiliki
ketergantungan terhadap obat.

2. Riwayatpsikososial

Klien mengatakan merasa senang dan antusias terhadap


kelahiran bayi nya, suami dan keluarga juga merasa
senang atas kelahiran anggota keluarga baru, walaupun
pada awalnya klien tidak menginginkan terjadinya
kehamilan anak keempat. Klien mengatakan sudah siap
untuk menjadi ibu bagi anak nya yang keempat, dan akan
merawat bayi nya sendiri.
a. Selfcare

1) Perwatanpayudara

Klien mengatakan sebelumnya tidak tahu tentang


cara perawatan payudara yang benar, selama ini
klien melakukan perawatan payudara dengan cara
mengompres payudara dengan air hangat.
2) Perineal care

Klien mengatakan sudah melakukan perawatan


pada perinealnya dengan cara membasuh perineal
dengan air beh dan mengganti pembalut setiap kali
pembalut sudah penuh.
3) Nutrisi

Klien mengatakan tidak mengetahui gizi seimbang


bagi ibu post partum, klien hanya makan makanan
sebagaimana biasanya tanpa harus
memperioritaskan kondisinya sebagai ibu setelah
bealin.
4) Senamnifas

Klien mengatakan sejak kelahiran anak pertama


sampai anak keempatnya tidak pernah melakukan
senam nifas.
5) KB

Klien mengatakan pernak menggunakan KB pil


setelah kelahiran anak pertamanya, kemudian
menggunakan KB suntik 3 bulan setelah kelahiran
anak ketiganya. Saat ini klien menggunakan KB
IUD sesuai dengan saran bidan karna sangat efektif
untuk mencegah terjadinya kehamilan serta jangka
waktu yang cukup lama.
6) Menyusui

Klien menyusui dengan sering walaupun reflek


hisap pada bayi masih lemah.

b. Perawatanbayi
1) Memandikan

Klien mengatakan sejak kelahiran anak


pertamanya klien sudah mampu memandikan
bayinya secara mandiri.
2) Perawatan talipusat

Klien mengatakan sudah mengetahui cara


perawatan tali pusat sejak anak pertama sampai
anak yang keempat.

6. Pemeriksaan fisik
a. Pemeriksaan umum

1) Keadaan umum : Baik

2) Kesadaran : Composmetis

3) BB sebelum hamil : 38 kg

4) BB hamil : 46 kg

5) BB sekarang : 39 kg

6) TB : 148 cm

7) Tanda-tanda vital :

a) Tekanandarah : 100/70 mmHg

b) Nadi : 80x/menit

c) Suhu : 36,80C

d) Respirasi : 20x/menit

b. Pemeriksaankhusus
1) Muka

Tidak terdapat pigmentasi, tidak terdapat acne,


warna rambut klien hitam, tidak terdapat edema,
distribusi rambut merata, kebehan rambut klien
beh dan tidak rontok.
2) Mata

Posisi kelopak mata simetris antara kanan dan kiri,


konjuntiva anemis, sklera anikterik, pergerakan
bola mata dapat melihat ke kanan dan ke kiri, atas
bawah korneajernih.
3) Mulut

Keadaan mulut beh, tidak terdapat karies gigi tidak


ada stomatitis, dan tidak ada kesulitan menelan.
4) Leher

Tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid, dan


tidak ada peningkatan tekanan vena jugularis.
5) Daerahdada

Bentuk dada simetris, putting susu dalam keadaan


beh, putting susu menonjol, areola bewarna coklat
kehitaman, tidak ada pembengkakan mamae,
warna mamae kecoklatan tidak terdapat nyeri saat
dipalpasi, kolostrum sudah keluar.
6) Abdomen

Warna kulit kecoklatan, terdapat striae,terdapat


linea nigra, bising usus 12x/menit, kondusi vesika
urinaria kosong, TFU 1 jari dibawah pusat,
kontraksi uterus kuat, lebar diastasis rectus
abdominalis 3 jari dan panjang 10 cm. Terdapat
nyeri pada abdomen bagian bawah, nyeri dirasa
seperti diremas-remas dengan skala nyeri 5.
7) Ekstremitas

Homan’s sign (-), tidak terdapat oedema, dan tidak terdapat


varises.

8) Genetalia

Labia mayora dan minora kotor terdapat darah


nifas, keadaan vulva kotor, perineum utuh, tidak
terdapat edema, lochea rubra dengan warna merah,
berbau amis, dan tidak terdapat lukaepisiotomi.
9) Anus

Tidak terdapat pembesaran hemoroid, keadaan


anus kotor karena terdapat darah nifas.

Anda mungkin juga menyukai