Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENGERTIAN, CONTOH RASA SYUKUR, HIKMAH SYUKUR, DAN MANFAAT SYUKUR


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Aqidah Akhlak
Dosen Pengampu :

Novita Herawati,M.Pd.

Disusun Oleh:

Arni Gusta Rina ( 2001010010 )

Athia Amelda ( 2001011022 )

Ledika Putri ( 2001010031 )

PAI Kelas A

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI METRO


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah “ Pengertian,
Contoh Rasa Syukur, Hikmah Syukur, dan Manfaat Syukur “ ini dalam bentuk maupun isi nya
yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk, maupun pedoman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki
masih sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
saran, kritik dan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Metro, 14 Maret 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

JUDUL……………………………………………………………………….…...………….…

KATA PENGANTAR……………………………………………………..……………….....

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………...

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………...

1.1 Latar Belakang............................................................................................................

1.2 Rumusan masalah……………………………………………………........................

1.3 Tujuan Pembahasan…………………………………………………........................

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Syukur…………………………………………………………………..

2.2 Contoh Rasa Syukur………………………………………………………………..

2.3 Hikmah Syukur……………………………………………….………………….…

2.4 Manfaat Syukur……………………………………………………………….……

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………..….

3.2 Saran…………………………………………….....................................................

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….....…………..…....
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Manusia didalam kehidupan pasti akan selalu merasakan atau menghadapi sebuah masalah
baik itu masalah kecil ataupun besar. Masalah tersebut sering kali membuat manusia merasa
tertekan ataupun putus asa dan perasaan-perasaan gelisah lainnya. Namun menurut Peterson dan
juga Seligman (2004) dengan tidak keberdayaan manusia bagaimana cara menghadapi masalah
yang dihadapinya, manusia selalu memiliki sebuah kesempatan untuk dapat melihat hidup yang
lebih baik dan berfikir secara positif, salah satunya dengan memiliki rasa syukur atau bersyukur
didalam hidupnya. Syukur sendiri merupakan ungkapan terimakasih dengan apa yang tuhan
berikan kepada kita. Kata syukur berasal dari bahasa Arab yaitu pujian atas suatu kebaikan, dan
juga karna telah terpuhnya sesuatu yang diharapkan.

Contoh dari rasa syukur salah satunya yaitu selalu puas dengan apa yang telah tuhan berikan
kepada kita dengan cara tidak selalu mengeluh terhadap keadaan. Yaitu syukur hati, syukur
lidah, dan masih banyak yang lainnya. Hikmah dan manfaat syukur salah satunya adalah
Diampuni dosa-dosanya. Dari Jabir ra. bahwa Rasulullah SAW. bersabda : “Allah SWT tidak
memberi suatu nikmat kepada seorang hamba kemudian ia mengucapkan Alhamdulillah, kecuali
Allah SWT menilai ia telah mensyukuri nikmat itu. Apabila dia mengucapkan Alhamdulillah
yang kedua, maka Allah SWT akan memberinya pahala yang baru lagi. Apabila dia
mengucapkan Alhamdulillah untuk yang ketiga kalinya, maka Allah SWT mengampuni dosa-
dosanya.” (HR. Hakim dan Baihaqi)Bersyukur adalah Hal Utama di sisi Allah Ta’ala Dari Abu
Umamah Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda : “Allah SWT
tidak memberikan nikmat kepada seorang hamba, kemudian ia memuji Allah SWT atas nikmat-
Nya,kecuali pujiannya itu lebih utama dari nikmat itu, meskipun kenikmatan itu besar.” (HR.
Tabrani)Disayang Allah Ta’ala, “Jika engkau tidak mampu membalasnya maka doakan dia
hingga engkau merasa bahwa engkau telah mensyukuri kebaikan tersebut, karena sesungguhnya
Allah SWT sangat cinta kepada orang-orang yang bersyukur”. (HR. Abu Dawud).

1.2 Rumusan Masalah

Penulis telah menyusun beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai
batasan dalam pembahasan bab ini. Beberapa masalah tersebut antara lain:

1. Apa pengertian Syukur


2. Apa saja Contoh Rasa Syukur
3. Apa saja Hikmah Syukur
4. Apa saja Manfaat Syukur

1.3 Tujuan Pembahasan

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dalam penulisan makalah ini sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apa itu Syukur


2. Untuk mengetahui apa saja Contoh Rasa Syukur
3. Untuk mengetahui apa saja Hikmah Syukur
4. Untuk mengetahui apa saja Manfaat Syukur
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN SYUKUR

Dikutip berdasarkan American Heritage Dictionary of the English Languange (2009),


bersyukur atau gratitude merupakan kata yang berasal dari bahasa Latin, yaitu gratitude atau
gratus artinya adalah berterima kasih ataupun pujian-pujian. Didalam Bahasa Indonesia sendiri
rasa terimakasih sering disama artikan dengan rasa syukur. Kata syukur berasal dari Bahasa Arab
yang mempunyai arti pujian atas sebuah kebaikan dan juga terpenuhnya harapan dari sesuatu.
Didalam terminology Bahasa Arab, kata syukur sendiri mempunyai dua arti atau makna dasar
yang terkait dengan rasa berterima kasih. Yang pertama ialah pujian karena sebuah kebaikan
yang sudah diperoleh, yaitu merasa puas dan senang meskipun yang diperoleh hanya sedikit.
Kedua ialah adanya perasaan telah dipenuhi segala kebutuhan atau keperluan kita yang disertai
dengan ketabahan hati.

Dengan demikian, bahwa makna-makna yang dijelaskan tersebut menjelaskan bahwa


bersyukur adalah siapa yang bisa merasa tercukupi atau puas dengan apa yang sudah ia peroleh
walaupun hanya seidikit maka suatu saat ia akan mendapatkan yang lebih banyak dari itu.
(Amin, 2009). Syukur menurut Peterson dan Seligman (2004), yaitu rasa terima kasih serta
bahagia sebagai bentuk dari respon atas suatu pemberian, baik itu yang merupakan keuntungan
yang bentuknya nyata dari orang-orang tertentu ataupun momen atau kejadian yang diperoleh
dari rasa damai yang diberikan oleh Tuhan. Bersyukur menurut bahasa Arab dan juga Peterson
serta Seligman, sama-sama menyiratkan tentang perasaan positif baik itu dari rasa puas, damai,
bahagia, dan masih banyak yang lainnya.1

Menurut Emmons (2004) ia lebih jauh menjelaskan mengenai konsep ataupun pengertian
dari syukur yang berasal dari kata gratia yang mempunyai arti menyukai atau kata gratus yang
mempunyai arti menyenangkan. Dan menurut Lambert, Graham & Fincham 2009
mengungkapkan syukur (gratitude) merupakan sebuah bentuk perasaan yang dialami oleh
individu ketika sudah menerima suatu kebaikan ataupun keberuntungan dari seseorang. Menurut
McCulllough and Tsang (2003 dan 2004) menjelaskan bahwa syukur sendiri merupakan sebuah
perasaan takjub, berterima kasih dan menghargai atas manfaat atau apapun yang telah diperoleh.
Perasaan tersebut bisa saja diarahkan atau ditujukan pada diri sendiri maupun orang lain dan
sangat erat hubungannya dengan emosi, kepribadian, kehidupan sosial, serta kesejahteraan
psikologis.2

1
Ratih Arrum Listiyandini, Andhita Nathania, Dessy Syahniar dkk, “ Mengukur Rasa Syukur:
Pengembangan Model Awal Skala Bersyukur Versi Indonesia “ Jurnal Psikologi Ulayat, Vol. 2 no. 2 (Desember
2015): 474.
2
Handrix Chris haryanto, Fatchiah Kertamuda, “ Syukur Sebagai Sebuah Pemahaman “ Jurnal InSight,
Vol. 18 no. 2 (Agustus 2016):110.
B. MACAM-MACAM DAN CONTOH RASA SYUKUR
1. Syukur Hati (Syukr al-Qalb)

Syukur hati, yaitu syukur dengan cara mengingat-ingat nikmat Dilakukan dengan mengingat-
ingat nikmat atau meng-gambarkan ni' mat yang telah diberikan Allah dengan perasaan hati.
Misalnya dulu tidak punya apa-apa sekarang punya kekayaan, dulu tidak bekerja sekarang dapat
pekerjaan, dulu sakit-sakitan sekarang ada dalam kesehatan, kita cukup sandang dan pangan
sementara orang lain hidup dalam kesulitan. Bersyukur dengan hati juga dapat dilakukan dengan
menjaga hati agar senantiasa mengingat Allah dan mencegah hati untuk tida memiliki sifat
penyakit hati seperti iri dan dengki Dengan demikian akan muncul perasaan hati untuk lebih
bersyukur kepada pemberi nikmat. Al-Maraghi (1:29) menyebutkan, syukur dengan hati itu
dengan melahirkan ketulusan, kemurnian hati dan rasa cinta kita pada Allah (al-Nashu wa al-
Mahabbah).

2. Syukur Lidah.

Yaitu bentuk syukur yang diucapkan dengan lisan. baik kepada Allah, juga kepada sesama
manusia. Syukur lisan kepada Allah antara lain kita mengucapkan kalimat al-Hamdulillah. Ibnu
Abbas menyebutkan alHamdulillah adalah kalimat syukur, jika hamba menyebut alhamdulillah.
Allah Swt berfirman, Syakarani Abdi. Pada kesempatan lain Ia mengatakan al-Hamdu adalah al-
Svukru dan al-lgraru binfamihi wa hidayatihi. Dan Jalaludin al-Suyuu (I:30) mengutip riwayat
Ibnu Jarir dan al-Hikim, menyebutkan hadits Nabi Saw, “Rasulullah Saw bersabda, apabila
kalian mengucapkan “al-Hamdulillahi Rabbil “Alamin” dengan demikian engkau telah
bersyukur kepada Allah dan Dia akan menambah nikmat-Nya” Dan syukur lisan kepada sesama
manusia dilakukan dengan mengucapkan kata-kata pujian, kata yang baik (al-Madhu-Al-Tsana
u) terhadap orang yang berbuat ihsan (baik), sebagai ungkapan rasa syukur, selain itu juga dapat
ditambah dengan selalu berzikir kepada Allah dengan lisannya (Al-Maraghi, 1:29)

3. Syukur Perbuatan (anggota badan).

Dilakukan dengan membalas ni'mat atau kebaikan dengan kepatutan atau kepantasan
yang layak. Syukur Jawarih kepada Allah, dilakukan dengan membalas ni'mat Allah dengan
ibadah kepada Allah. Untuk itu Ibnu al-Munduir dalam al-Suyuthi (1:31) menyebutkan, “Shalat
itu adalah syukur, shaum juga syukur, seluruh kebaikan yang dilakukan atas dasar karcna Allah
itu adalah syukur. Bersyukur dengan perbuatan juga dapat dilakukan dengan cara melakukan
sujud syukur kepada Allah. Sujud syukur adalah sujud kepada Allah yang dilakukan oleh umat
muslim di luar shalat yang bertujuan untuk menyukuri nikmat yang Allah berikan. Sujud syukur
juga dapat dilakukan apabila kita baru terhindar dari suatu musibah. Hukum sujud syukur adalah
sunnah. Dimana apabila dikerjakan maka seseorang akan mendapat pahala dan apabila ia
meninggalkan atau tidak menggerjakan perbuatan tersebut maka ia tidak akan berdosa
Syukur bisa dikatakan sempurna bila telah memenuhi 3 kriteria , yaitu:

1. Mengetahui semua nikmat yang Allah berikan, seperti nikmat Iman, Islam dan ketaatan dalam
menjalankan perintah-Nya sehingga benar-benar menjadikan Allah sebagai pelindung dan
senantiasa hadir dalam hatinya, dengan meyakini bahwa kesuksesan dan segala bentuk
kemewahan semua berasal dari Allah, kita hanya di beri pinjaman sementara di dunia.

2. Mengungkapkan rasa syukurnya dalam bentuk puji seperti alhamdulillah, asy-Syukrulillah


atau ucapan lainnya yang memiliki arti yang sama.

3. Nikmat Allah yang ada, bukan untuk dirasakan sendiri melainkan untuk berbagi dengan orang
lain, seperti sedekah, infag dan menolong fakir miskin. itu semua kita lakukan agar kita selamat
dari ujian dan amanah yang kita hadapi di dunia sehingga kelak harta, tahta dan kekayaan kita
menjadi penolong besok pada han penghiungan amal di yaum mahsyar nanti.

HIKMAH DAN MANFAAT BERSYUKUR

1. Ditambahkan Nikmat, Seseorang yang selalu senantiasa mengucap syukur dengan


kondisi apapun, maka Allah akan menambahkan nikmatnya. Sebaliknya orang yang
banyak mengeluh dan selalu iri dengan kehidupan orang lain maka ia hidupnya akan
semakin menderita. Allah Ta’ala berfirman dalam Al-Quran: “Dan (ingatlah juga), tatkala
Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan
menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka
sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (QS. Ibrahim : 7)
2. Diampuni dosa-dosanya. Dari Jabir ra. bahwa Rasulullah SAW. bersabda : “Allah SWT
tidak memberi suatu nikmat kepada seorang hamba kemudian ia mengucapkan
Alhamdulillah, kecuali Allah SWT menilai ia telah mensyukuri nikmat itu. Apabila dia
mengucapkan Alhamdulillah yang kedua, maka Allah SWT akan memberinya pahala
yang baru lagi. Apabila dia mengucapkan Alhamdulillah untuk yang ketiga kalinya, maka
Allah SWT mengampuni dosa-dosanya.” (HR. Hakim dan Baihaqi)
3. Bersyukur adalah Hal Utama di sisi Allah Ta’ala Dari Abu Umamah Radhiyallahu
‘Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda : “Allah SWT tidak
memberikan nikmat kepada seorang hamba, kemudian ia memuji Allah SWT atas
nikmat-Nya,kecuali pujiannya itu lebih utama dari nikmat itu, meskipun kenikmatan itu
besar.” (HR. Tabrani)
4. Disayang Allah Ta’ala, “Jika engkau tidak mampu membalasnya maka doakan dia
hingga engkau merasa bahwa engkau telah mensyukuri kebaikan tersebut, karena
sesungguhnya Allah SWT sangat cinta kepada orang-orang yang bersyukur”. (HR. Abu
Dawud).
5. Dilipatgandakan Pahalanya, Dari Abu Abdillah a.s, beliau berkata bahwa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Orang yang menyantap makanan dengan rasa
syukur, maka dia diberi pahala, seperti orang yang berpuasa menjaga dirinya. Orang yang
sehat yang mensyukuri kesehatannya, maka dia diberi pahala, orang yang menanggung
penderitaan (jasmani)-nya dengan sabar. Dan orang yang memberikan dengan rasa
syukur, maka dia mendapat pahala yang sama dengan orang yang menanggung kerugian
dari menjaga diri”. (H.R Abu Hurairah dan al-Qudha’i)3
6. Dihindarkan dari Cobaan , “Apabila seorang melihat orang cacat lalu berkata (tanpa
didengar oleh orang tadi) :“Alhamdulillah yang telah menyelamatkan aku dari apa yang
diujikan Allah kepadanya dan melebihkan aku dengan kelebihan sempurna atas
kebanyakan makhlukNya”, maka dia tidak akan terkena ujian seperti itu betapapun
keadaannya.” (HR. Abu Dawud)
7. Meningkatkan Iman, Bersyukur juga bisa menjadi cara meningkatkan iman dan taqwa
kepada Allah SWT . Kita ridha dengan pemberian Allah Ta’ala. Dalam urusan dunia, kita
memandang orang-orang yang berada di bawah kita sehingga bisa meningkatkan rasa
syukur. “Dua hal apabila dimiliki oleh seseorang dia dicatat oleh Allah sebagai orang
yang bersyukur dan sabar. Dalam urusan agama (ilmu dan ibadah) dia melihat kepada
yang lebih tinggi lalu meniru dan mencontohnya. Dalam urusan dunia dia melihat kepada
yang lebih bawah, lalu bersyukur kepada Allah bahwa dia masih diberi kelebihan.” (HR.
Tirmidzi)
8. Membuat Hati Tenang, Seseorang yang kufur nikmat, selalu merasa hidupnya kurang dan
iri dengan milik orang lain maka hatinya tidak akan tenang. Hatinya dipenuhi penyakit.
Bahkan ia menjadi semakin jauh dari Allah Ta’ala. Berbeda dari orang yang senantiasa
bersyukur. Susah ataupun senang ia tetap tersenyum dan ridha. Ia tidak memperdulikan
omongan orang lain. Ini akan membuat hati lebih damai dan tenang.

3
Mahfud, C. (2014). The Power of Syukur: Tafsir Kontekstual Konsep Syukur dalam al-
Qur’an. Epistemé: Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman, 9(2), 377-400.
9. Dijanjikan Surga, Orang yang saat ditimpa musibah, lantas ia menerima keadaannya
dengan syukur dan sabar maka Allah menjajikan surga kepada orang tersebut. Coba
bayangkan, nikmat mana yang lebih indah dari pemberian surga? Surga adalah akhir bagi
orang-orang yang beriman dan bertaqwa “Sesungguhnya Allah berfirman, ‘Apabila Aku
menguji hamba-Ku dengan kedua matanya, kemudian dia bersabar, maka aku gantikan
surga baginya.” (HR. Bukhari)
10. Mendapatkan Kebaikan dari Allah Ta’ala, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda: “Barang siapa mengucap subhanallah maka baginya sepuluh kebaikan. Barang
siapa membaca la ilahaillallah maka baginya duapuluh kebaikan. Dan barng siapa
membaca alhamdulillah baginya tiga puluh kebaikan.”
11. Meningkatkan Kesejahteraan Hidup, Seseorang yang senang bersyukur biasanya
pikirannya juga lebih optimis. Walau mungkin ia mengalami kegagalan atau bangkrut, ia
tetap semangat dan percaya pada Allah Ta’ala. Ia menjalani hidupnya yang berkecukupan
tanpa mengeluh. Sehingga itu semua pun menjadi berkah baginya. Pernyataan ini pernah
dijelasakan dalam Journal of Personality and Social Psychology tahun 2013 yang mana
mengatakan bahwa banyak-banyak bersyukur dapat meningkatkan kesejahteraan hidup
seseorang.
12. Meningkatkan Kualitas Tidur, Rasa syukur bisa meningkatkan kualitas tidur. Seseorang
yang jarang bersyukur maka hatinya tidak tenang. Hal itu membuat ia jadi terus berpikir
dan sulit tidur. Sebaliknya dengan rajin bersyukur maka perasaan jadi tenang. Tidur pun
akan mudah. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Journal Applied Psychology: Healt
and Well-Being yang mengungkapkan bahwa seseorang yang meluangkan waktu untuk
bersyukur selama 15 menit setiap sebelum tidur, maka orang tersebut akan memiliki
kuliatas tidur yang lebih baik. Atau dengan kata lain tidurnya nyenyak.
13. Mengurangi Risiko Penyakit Degeratif, Munculnya penyakit degeneratif seperti jantung,
diabetes, hipertensi atau stroke ternyata tidak hanya dipicu oleh pola makan yang buruk.
Tapi juga dipengaruhi kondisi mental. Seseorang yang tertekan dan stress biasanya lebih
gampang penyakitan. Menurut penelitian yang dimuat dalam American Journal of
Cardiology tahun 1995, menyatakan bahwa seseorang yang punya emosi dan pikiran
positif maka organ tubuhnya berfungsi lebih baik. Irama denyut jantungnya normal dan
aliran darah juga lancar. Sehingga orang tersebut akan hidup lebih sehat.
14. Menimbulkan Rasa Bahagia, Bersyukur dan manfaat ucapan alhamdulillah bisa
menimbulkan perasaan bahagia. Saat kita rela dengan apa yang kita miliki maka hidup
jadi tentram. Tidak ada perasaan iri, dengki, kufur atau penyakit hati lainnya. Kita hanya
perlu berjuang untuk menjaga apa yang telah kita punya. Berusaha dan berdoa untuk
hidup lebih baik tanpa perlu memaksakan takdir. Dalam Firman Allah: “Dan bertasbihlah
dengan memuji Rabbmu, sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya dan
bertasbih pulalah pada waktu-waktu di malam hari dan pada waktu-waktu di siang hari,
supaya kamu merasa senang.” (Thaa-Haa: 130). “Orang-orang yang beriman dan hati
mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati
Allah-lah hati menjadi tenteram.” (Ar-Ra’du: 28).4
15. Hidup Jadi Lebih Berkah, Bersyukur bisa membuat hidup lebih berkah. Maksudnya
walaupun mungkin rezeki kita tidak banyak tapi manfaatnya sangat terasa. Mungkin
rezeki itu bermanfaat bagi orang lain, juga cukup untuk memenuhi segala kebutuhan.
Allah Ta’ala berfirman: “Sesungguhnya Kami telah memberikan hikmah kepada
Lukman, yaitu nikmat syukur kepada Allah. Barang siapa yang bersyukur kepada Allah
maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri, dan barang siapa yang tidak
bersyukur maka Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (QS. Luqman: 12)
16. Terhindar Dari Penyakit Hati, Manfaat bersyukur kepada Allah juga bisa menghindari
diri dari penyakit hati, seperti sombong, dengki, dendam dan sebagainya. Perlu Anda tahu
bahwa penyakut hati itu membuat hidup jadi sumpek. Selain itu juga meningkatkan risiko
penyakit. Bahkan Allah Ta’ala pun tidka menyukai orang-orang yang menyimpan
penyakit dalam hatinya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Ketahuilah
bahawa dalam jasad manusia ada segumpal daging, jika baik maka baiklah seluruh
anggota dan jika umaka rusaklah seluruh anggota, ketahuilah itulah hati.” (HR. Bukhari
dan Muslim)

Terlihat Awet Muda, Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa seseorang yang hatinya
rajin bersyukur maka ia cenderung awet muda. Ini dikarenakan energi positif dari pikirannya.
Sehingga mempengaruhi organ dan jaringan tubuh menjadi lebih sehat. Sebenarnya bersyukur
kepada Allah Ta’ala masih memiliki banyak manfaat bagi kehidupan. Bersyukur bisa
mempermudah datanganya kesuksesan, membangkitkan semangat, hidup menjadi lebih
produktif, dan kepercayaan diri pun juga bertambah. Maka itu perbanyaklah bersyukur nya.
4
Syukur, P. A. Q. A. Syukur dalam Perspektif Al-Qur’an.
Terkakang kita menganggap bahwa hidup kita yang paling menyedihkan, padahal nyatanya
banyak orang-orang yang hidupnya lebih susah dari kita. Kita harus percaya dengan Allah Ta’ala
bahwa apa yang kita miliki sekarang adalah takdirnya dan itu pasti yang terbaik untuk kita.
Sebagaimana firman Allah Ta’ala dalam Al-Quran: “Diwajibkan atas kamu berperang, Padahal
berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. boleh Jadi kamu membenci sesuatu, Padahal ia
Amat baik bagimu, dan boleh Jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, Padahal ia Amat buruk
bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216)5.

BAB 111

PENUTUP

A.Kesimpulan

Dalam sebuah hadist dikatakan : Sungguh aneh perkara orang mu´min, ketika diberi
cobaan ia bersabar dan ketika diberi nikmat ia bersyukur`.Syukur berarti tidak hanya dalam hati
mengakui tapi juga dalam ibadah dan amal perkataan.

Agar dapat bersyukur diperlukan:

1. Ilmu

2. Kondisi spiritual

3. Amal perbuatan

Pemberi segala nikmat adalah ALLAH, namun seringkali kita menganggap bahwa semua itu
karena diri sendiri dan mengenyampingkan Allah. Bersyukur bukan tentang nikmat yang
diberikan, tapi bersyukur kepada pemberi nikmat itu sendiri. Kita memberikan kegembiraan kita
kepada pemberi nikmat akan nikmat tsbt. Namun seringkali syukur kita masih ditempatkan
kepada nikmat & pemberian nikmat tsbt, bukan kepada ALLAH.

B. Saran

Syukur sejati terungkap dalam seluruh sikap dan perbuatan, dalam amal perbuatan dan
kerja Nyata. Jadi sudah sepatutnyalah kita untuk selalu bersyukur bahkan dalam keadaan sakit
pun. Kita sudah mengetahui bagaimana cara meningkatkan rasa syukur. Dan semoga kita dapat
dengan mudah menyatakan rasa syukur kita kepada Allah. Muda-mudahan dengan meningkat
rasa syukur, nikmat kita akan bertambah.

5
Rusdi, A. (2016). Syukur dalam psikologi islam dan konstruksi alat ukurnya. Jurnal Ilmiah
Penelitian Psikologi: Kajian Empiris & Non-Empiris, 2(2), 37-54.
Dalam makalah ini pastilah jauh dari kesempurnaan berangkat dari itu kritik dan saran dari bapak
dosen sunguh teramat penting bagi kami guna untuk membangun mental kami, membangun
semangat dan kualitas kami didalam kami berkarya bisa lebih baik dan lebih baik lagi dari hasil
saat ini yang telah kami peroleh.

DAFTAR PUSTAKA
Ahmad warson al-munawwir. kamus al-munawwir Arab-Indonesia,(Surabaya pustaka
progresif,1984),hal785-786.

Mahmud yunus, Kamus Arab-Indonesia,(Jakarta:Hidakarya Agung,1972) hal 201.

Departemen Agama RI, Alquran dan terjemah,(Jaakarta: Intermass 1992) hal 409.

Imam Jalaludin Al-mahalli & Imam Jalaludin As-suyuthi, 1996, Tafsir Jalalalain Berikut
Asbabun Nuzul, Surat AL-Fatihah s-d surat al-an’am, bandung: sinar baru al-gensindo, hal:399

M.Quraish shihab,2002,tafsir al-misbah:pesan, kesan dan keserasian al-qur’an, jakarta:lentera


hati,suratlukman:12hal:120

Imam jalaluddin al-mahalli & imam jalaluddin as-suyuthi, 1996, tafsir jalalin berikut
asbabunnuzul,surat al-fatihah s-d surat al-an’am, Bandung: sinar baru algesindo:555

Anda mungkin juga menyukai