NPM : 41152020180048 Kelompok :2 Kelas : 3 – AK.A2
ANALISIS HUBUNGAN KELOMPOK 2 DENGAN KELOMPOK 4 BERDASARKAN
CONTOH KASUS PERUSAHAAN ASURANSI
Karir menurut Simamora (2001) adalah urutan aktifitas-aktifitas yang berkaitan
dengan pekerjaan dan perilaku-perilaku, nilai-nilai, dan aspirasi seseorang selama rentang hidup orang tersebut. Perencanaan karir merupakan proses yang disengaja di mana dengan melaluinya seseorang menjadi sadar akan atribut-atribut yang berhubungan dengan karir personal dan serangkaian langkah sepanjang hidup memberikan sumbangan pemenuhan karir. Pada perusahaan tentunya seorang pekerja tak hanya bekerja menyelesaikan pekerjaannya dan mencapai tujuan perusahaan tetapi perlu adanya perencanaan karir setiap pekerja. Tahapan tahapan yang dialami pekerja mulai dari proses penarikan hingga penempatan sesuai dengan keahlian dan kemampuan pekerja maka dilakukannya perencananaan karir, dimana perusahaan perlu melakukan sebuah sistem yang dimana pegawai dapat mengembangkan potensinya yang melalui dengan cara mutasi ataupun promosi jabatan. Perencanaan karir sangat berpengaruh terhadap kinerja pekerja dalam menyelesaikan pekerjaannya, sebab dengan adanya perencanaan karir dalam sebuah perusahaan maka pegawai mememiliki kesempatan dalam mengembangkan dan akan meningkatkan kesejahteraan pegawai yang bekerja pada sebuah perusahaan. Berdasarkan contoh kasus perusahaan asuransi, perusahaan tersebut menerapkan redesain ulang sistem kerja yang akan dikembangkan menjadi beberapa departemen dan membuat pegawai dapat mengembangkan potensi diri dengan adanya pembagian departemen tersebut dan jenjang karir pegawai yang akan mempengaruhi kinerja pegawai dalam bekerja dan mencapai tujuan perusahaan. Berdasarkan faktor penentu karir Menurut Keith Davis dan Werther WB, yang dikutip oleh S. Mangkuprawira (2011) yang berdasarkan pada contoh kasus perusahaan asuransi adalah (1) Keadlian dalam berkarir, dimana setiap pegawai memiliki hak untuk mengembangkan dan memiliki perencanaan karir dalam sebuah perusahaan. (2) Kesadaran tentang kesempatan, setiap pegawai memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan karir dalam sebuah perusahaan, kesempatan untuk mengembangkan potensi diri pada perusahaan. (3) Minat pekerja, Perusahaan akan menganalisis minat pegawai dalam menyelesaikan pekerjaannya apabila seorang pegawai memiliki minat atau potensi dalam bekerja maka perusahaan pun akan mempertimbangkan dalam melakukan perencanaan karir nya, sebuah promosi jabatan dilakukan berdasarkan dengan potensi dan minat yang dimiliki oleh seorang pekerja, maka dari itu pekerja perlu memiliki minat yang tinggi dalam bekerja. Pengertian Jalur karir adalah langkah atau tahap yang menghubungkan antara satu posisi dengan yang lain, secara visual jalur karir menunjukan keterkaitan antara satu jabatan dengan jabatan yang lainnya, jalur karir selalu bersifat ideal dengan asumsi setiap karyawan mempunyai kesempatan yang sama untuk mencapai jenjang karir tertentu. Berdasarkan contoh kasus, perusahaan asuransi dikelompokan menjadi jenis jalur karir jaringan dimana jalur karir yang meliputi urutan jabatan secara vertical dan horizontal. Jalur karir ini mengakui adanya saling pertukaran pengalaman pada level tertentu dan kebutuhan pengalaman yang luas pada suatu level sebelum promosi ke level yang lebih tinggi. Tujuan adanya perencanaan karir yang perlu dilakukan oleh perusahaan adalah untuk mengembangkan dan menumbuhkan potensi sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan sebagai asset perusahaan sebab pegawai adalah faktor utama kegiatan operasional perusahaan berjalan, apabila tidak ada pegawai maka perusahaan tidak dapat menjalankan kegiatan operasionalnya. Dalam faktor yang mempengaruhi perencanaan karir berdasarkan contoh kasus asuransi adalah setiap pegawai memiliki pengalaman kerja dan latar belakang yang berbeda maka dari itu setiap perusahaan perlu memiliki perencanaan karir yang tepat bagi setiap pegawai di perusahaannya. Perencanaan karir dapat dilakukan dengan mencatat kelemahan dan kelebihan pegawai itu sendiri yang bertujuan untuk mempermudah dalam proses pengembangan sumber daya manusia yang terkait sesuai dengan kebutuhan spesifik individu. Kehidupan perusahaan yang dinamis cenderung mempengaruhi para manajer dalam mengembangkan sumber daya manusia yang dimiliki oleh sebab itu perusahaan melakukan perencanaan karir yang bertujuan untuk menggali potensi yang dimiliki oleh setiap pegawai, selain menguntungkan bagi pegawai perencanaan karir juga bermanfaat dalam meningkatkan kinerja pegawai sehingga pegawai dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan perusahaan secara optimal. Perencanaan karir secara individu berdasarkan pada contoh kasus perusahaan asuransi lebih terfokus pada individu dan keinginan, hasrat, dan keahliannya. Dan yang paling penting, perencanaan karier individual meliputi latihan diagnostik dan prosedural untuk membantu orang tersebut menentukan siapa diri mereka dari segi potensi dan kemampuannya. Prosedur ini mencakup suatu pengecekan realitas untuk membantu individu untuk menuju suatu identifikasi yang bermakna dari kelemahan dan kekuatannya serta dorongan untuk mengarahkan kekuatan dan mengoreksi kelemahan. Perencanaan yang dilakukan oleh perusahaan untuk individu setiap pegawai merupakan usaha perusahaan untuk mensejahterakan pegawai. Perusahaan mestinya melakukan perencanaan karir secara berkala pada setiap pegawai yang bekerja demi kelangsungan pekerja dalam menyelesaikan pekerjaannya, selain itu pula perencanaan karir dapat meningkatkan motivasi pekerja dalam bekerja sebab pekerja mengerti bahwa dalam perusahaan nya bekerja memiliki jenjang karir yang jelas dan tidak hanya berada pada posisi yang sama selama dalam jangka waktu yang lama akan tetapi akan berkembang ke jabatan yang lain atau yang lebih tinggi. Berdasarkan contoh kasus pada perusahaan asuransi pegawai akan dibagi menjadi beberapa departemen yang melakukan fungsi dan kewajibannya masing masing sehingga terciptanya kegiatan operasional yang efektif dan efisien. Perencanaan karir dalam dilakukan dengan mutasi yang memiliki jabatan yang setara atau secara promosi dengan berpindah ke jabatan yang lebih tinggi. Perencanaan karir dipengaruhi oleh latar pendidikan dan keahlian yang dimiliki oleh pegawai, sehingga pegawai dapat mengembangkan keahlian dalam menyelesaikan pekerjaan. Perencanaan karir dilakukan secara bertahap yang dirancang oleh manajer pemgembangan sumber daya manusia dimana setiap pegawai ditempatkan dibagian staf terlebih dahulu agar mengetahui kondisi operasional perusahaan dan pegawai dapat mengetahui dan memahami mekanisme perusahaan. Selain itu pegawai pun dapat merasakan bagaimana menjadi staf terlebih dahulu di perusahaan tidak lansung ke jabatan yang tinggi akan tetapi secara bertahap, proses perjalanan karir seorang pegawai pasti tidaklah mudah terkadang beberapa pegawai merasa tidak nyaman atau tidak memiliki kesiapan dalam bekerja sehingga banyak pegawai yang memutuskan untuk mundur dari pekerjaannya. Begitu pula dengan contoh kasus perusahaan asuransi yang menyebabkan banyaknya pegawai yang turnover dikarenakan merasa tidak nyaman dengan lingkungan pekerjaannya. Perencanaan karir organisasional lebih kepada mengintegrasikan kebutuhan sumber daya manusia dan jumlah aktivitas karier, lebih menitikberatkan pada jenjang atau jalur karier. Kebutuhan sumber daya manusia merupakan komponen penting dari proses perencanaan sumber daya manusia, sedangkan jalur karier merupakan perangkat yang menghubungkan keluarga pekerjaan di dalam organisasi. Perencanaan karir tidak hanya untuk individual pegawai tapi perlu digunakan juga untuk organisasi perusahaan sebab perencanaan karir yang baik berjalan seiringan dengan perencanaan karir organisasi. Perusahaan perlu merencanakan arah yang tepat untuk mencapai tujuan dalam perusahaan, tak dapat dipungkiri bahwa apabila perencanaan organisasi dilakukan dengan baik dan tepat maka perusahaan dapat melakukan perencanaan karir pegawai pun dengan baik juga. Hal lain yang perlu menjadi pertimbangan dalam proses perencanaan karir adalah bergantung pada masa kerja pegawai dalam perusahaan, apabila seorang pegawai memiliki masa kerja yang belum cukup lama, maka perusahaan jangan terlalu terburu buru dalam melakukan pemindahan jabatan sebab pegawai tersebut perlu memiliki pengalaman dan keahlian yang cukup dan memahami seluruh mekanisme yang berlaku di perusahaan tersebut. Apabila masa kerja yang terlalu lama yang sudah dijalani oleh pegawai maka perusahaan perlu melakukan proses perencanaan karir, agar pegawai tersebut dapat meningkatkan kemampuan dan keahliannya dalam bekerja tidak berhenti dengan keahlian yang sifatnya monoton, sebab hal tersebut menyebabkan keadaan menjadi tidak sehat bagi para pegawainya dan membuat pegawai memiliki rasa tidak nyaman. Hal tersebut menjadikan pegawai tidak optimal dalam mencapai tujuan secara efektif dan efisien, dan perusahaan tidak dapat menghasilkan keuntungan apabila pegawainya tidak bekerja secara optimal. Pertimbangan lainnya pun adalah keinginan pindah jabatan, Harapan untuk dipindahkan dari jabatan lama ke jabatan baru selalu ada pikiran para karyawan atau anggota suatu organisasi. Dengan adanya perencanaan karir dapat dirasakan manfaatnya antara lain ; (1) Mengembangkan karyawan yang dapat dipromosikan, dengan adanya perencanaan karir perusahaan dapat membaca potensi pegawai yang merupakan asset bagi perusahaan. (2) Menurunkan perputaran karyawan, hal ini sangat mempengaruhi berdasarkan contoh kasus perusahaan asuransi yang dimana ini merupakan masalah yang dihadapi oleh perusahaan, perusahaan asuransi ini perlu meningkatkan adanya perencanaan karir yang baik, apabila sudah ada maka perlu adanya evaluasi kembali agar mengurangi adanya perputaran pegawai yang menjadi permasalahan utama. (3) Mengungkap potensi karyawan, dengan adanya perencanaan karir maka potensi karyawan dapat terukur dan dimanfaatkan oleh perusahaan. (4) Mendorong pertumbuhan, dengan adanya perencanaan karir maka potensi karyawan dapat terlihat dan dimanfaatkan oleh perusahaan, dengan seperti itu maka kegiatan operasional dapat meningkatkan pertumbuhan perusahaan dan menghasilkan output yang baik pula. (5) Memuaskan kebutuhan karyawan, dengan adanya perencanaan karir yang jelas maka pegawai akan royal kepada perusahaan dan meningkatkan motivasi pegawai dalam bekerja. Dengan begitu perusahaan dapat meningkatkan kegiatan operasional perusahaannya. (6) Membantu pelaksanaan rencana – rencana kegiatan yang telah disetujui.