PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktik
keperawatan yang langsung diberikan kepada klien pada berbagai tatanan pelayanan
kesehatan , dalam upaya pemenuhan kebutuhan dasar manusia, dengan menggunakan
metodelogi proses keperawatan, berpedomen pada standar praktik keperawatan, dilandasi etik
dan etika keperawatan, dalam lingkup wewenang serta tanggung jawab keperawatan.
Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang diberikan melalui
praktik keperawatan dengan sasaran keluarga. Asuhan ini bertujuan untuk menyelesaikan
masalah kesehatan yang dialami keluarga dengan menggunakan pendidikan proses
keperawatan. Secara umum, tujuan keperawatan keluarga adalah ditingkatkannya
kemampuan keluarga dalam mengantasi masalah kesehatan keluarga secara mandiri.
Asuhan keperawatan keluarga pada anak prasekolah adalah suatu rangkaian kegiatan
yang diberikan kepada keluarga dengan anak usia prasekolah. Dimana, pada anak usia inilah
yang rentan dan memiliki masalah tertentu dalam menghadapi proses tumbuh kembangnya.
Peran keluarga sangat dibutuhkan sehingga proses tumbuh dan kembang anak dapat
mencapai hasil yang sesuai dengan yang diharapkan, terutama dalam pola hidup sehat.
Anak merupakan individu yang yang berada dalan satu rentang perubahan
perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Masa anak – anak merupakan masa
pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dar bayi ( 0-1 tahun ), usia bermain/ toddler
( 1-2, 5 tahun ), prasekolah ( 2,5 – 5 tahun ) usia sekolah ( 5-11 tahun), hingga remaja (11- 18
tahun )
Anak merupakan bagian atau anggota keluarga, sering dikatakan sebagai potret atau
gambar dari orang tuanya saat masih kecil. Namun tidaklah demikian, karena anak
merupakan individu tersendiri yang bertumbuh dan berkembang secara unik dan tidak dapat
diulang setelah usianya bertambah.
Keluarga dengan tahap anak prasekolah atau TK memerlukan perhatian yang khusus
terhadap perkembangan fisik, social , emosional dan kognitif anak. disamping itu keluarga
mempunyai tugas yaitu memenuhi kebutuhan anak rumah rasa aman, membantu unutk
bersosialisasi mempertahankan hubungan yang sehat keluarga intern dan luar, pembagian
tanggung jawab, dan kegiatan untuk menstimulasi perkembangan anak.
1
B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Diharapkan Mahasiswa mampu memberikan Asuhan Keperawatan Keluarga secara
komprehensif
b. Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu melakukan pengkajian pada keluarha dengan anak usia pra
sekolah.
Mahasiswa mampu menegakkan diagnosa keperawatan pada keluarga dengan anak
usia pra sekolah.
Mahasiswa mampu menentukan intervensi keperawatan yang tepat untuk keluarga
dengan anak usia pra sekolah.
Mahasiswa mampi melakukan implementasi keperawatan kepada keluarga dengan
anak usia pra sekolah.
Mahasiswa mampu mengevaluasi hasil dari implementasi yang sudah di terapkan
kepada keluarga dengan anak usia pra sekolah.
2
BAB II
A. Pengertian Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga
dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat, dibawah satu atap
dalam keadaan saling ketergantungan ( Depkes RI, 1998 ).
D. Cara yang dilakukan agar anak berkembang menjadi kompeten dengan cara sebagai
berikut :
1. Lakukan interaksi sesering mungkin dan bervariasi dengan anak.
2. Tunjukan minat terhadap apa yang dilakukan dan dikatakan anak.
3. Berikan kesempatan kepada anak untuk meneliti dan mendapatkan
kesempatan dalam banyak hal.
4. Berikan kesempatan dan dorongan untuk melakukan kegiatan secara mandiri.
5. Tentukan batas – batas tingkah laku yang diperoleh oleh lingkungannya.
6. Kagumilah apa yang dilakukan anak.
4
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS
A.PENGKAJIAN
Hal-hal yang perlu dikaji dalam keluarga adalah :
I. Data Umum
Pengkajian terhadap data umum meliputi :
Genogram
5
: Tinggal dalam satu rumah
6. Tipe Keluarga
Menjelaskan mengenai jenis tipe/bentuk keluarga beserta kendala atau masalah-
masalah yng terjadi dengan jenis tipe / bentuk keluarga tersebut.
7. Suku bangsa
Mengkaji asal suku tersebut serta mengidentifikasi budaya suku bangsa terkait dengan
kesehatan. Kalau ada perbedaan dalam keluarga bagaimana keluarga berdaptasi
terhadap perbedaan tersebut, apakah berhasil atau tidak dan kesulitan-kesulitan yang
masih dirasakan sampai saat ini sehubungan dengan proses adaptasi tersebut.
8. Agama
Mengkaji agama dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang dapat mempengaruhi
kesehatan. Apakah berasal dari agama dan kepercayaan yang sama, kalau tidak
bagaimana proses adaptasi dilakukan dan bagaimana hasilnya.
6
1. Tahap perkembangan keluarga ditentukan dengan anak tertua dari keluarga
inti. Contoh : keluarga Bapak dan anak kedua berumur 4 tahun, maka keluarga
Bapak C berada pada tahapan perkembangan keluarga dengan usia anak sekolah.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Menjelaskan mengenai tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga
serta kendala mengapa tugas perkembangan tersebut belum terpenuhi.
7
Mobilitas geografis keluarga ditemukan dengan kebiasaan keluarga berpindah
tempat. Tinggal di daerah yang sekarang sudah beberapa lama dan apakah sudah
dapat beradaptasi dengan lingkungan setempat.
8
3. Struktur peran
Menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga baik secara formal (suami
istri, ayah ibu, anak-anak saudara, dsb) maupun informal (pengharmonis, pendamai,
penghalang dominator, penyalah keras hati, sahabat, pnghibur, perawat keluarga,
penghubung keluarga dan sebagainya) dan bagaimana pelaksanaannya. Bagaimana
peran lain dilaksanakan co. Ibu berperan sebagai ayah telah meninggal.
V. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
Bagaimana anggota keluarga mempersepsikan keluarga dalam memenuhi kebutuhan
psikologis (membentuk sifat-sifat kemanusiaan, stabilitas kepribadian dan tingkah
laku, kemampuan menjalin hubungan akrab, menumbuhkan konsep diri yang
positif). Hal yang perlu dikaji yaitu gmbaran diri anggota keluarga, perasaan
memiliki dan dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota
keluarga lainnya, bagaimana keluarga mengembangkan sikap saling mengahargai.
2. Fungsi sosialisasi
Hal yang perlu dikaji bagaimana membesarkan anak, siapa yang melakukan, adakah
budaya-budaya yang mempengaruhi pola pengasuhan ada masalah dalam
memberikan pola pengasuh dan bagaimana keamanan dalam memberikan
pengasuhan. Sosialisasi merupakan proses belajar yng menghasilkan perubahan
perilaku sebagai respon terhadap situasi (tumbuh kembang keluarga dan tumbuh
kembang anak) yang terpola secara social, bagaimana interaksi atau hubungan
dalam keluarga, sejauhmana anggota keluarga belajar disiplin, norma budaya dan
perilaku.
9
kesehatan dapat dilihat dari kemampuan keluarga melaksanakan lima (5) tugas
kesehatan keluarga yakni : Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan,
mengambil keputusan untuk melakukan tindakan, mlakukan perawatan terhadap
anggota keluarga yang sakit, menciptakan lingkungan yang dapat mningkatkan
kesehatan dan keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatn yang terdapat
dilingkungan setempat.
10
4) Sejauh mana keluarga mengetahui sumber-sumber yang ada dalam
keluarga (anggota keluarga yang bertanggung jawab, sumber
keuangan/finasial fasilitas fisik, psikososial)
5) Bagaimana sikap keluarga terhadap yang sakit
d. Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga memelihara
lingkungan rumah yang sehat, hal yang perlu dikaji adalah :
1) Sejauh mana keluarga mengetahui sumber-sumber keluarga yang
dimiliki.
2) Sejauh mana keluarga melihat keuntungan/manfaat pemeliharaan
lingkungan
3) Sejauh mana keluarga mengetahui pentingnya hygine sanitasi
4) Sejauh mana keluarga mengetahui upaya pencegahan penyakit
5) Sejauh mana sikap pandangan keluarga terhadap hygine sanitasi
6) Sejauh mana kekompakan antara anggota keluarga
e. Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga menggunakan
fasilitas/pelayanan kesehatan di masyarakat, hal yang perlu dikaji adalah :
1) Sejauh mana keluarga mengetahui keberadaan fasilitas kesehatan
2) Sejauh mana keluarga memahami keuntungan-keuntungan yang
dapat diperoleh dari fasilitas kesehatan
3) Sejauh mana tingkat kepercayaan keluarga terhadap petugas dan
fasilitas kesehatan
4) Apakah keluarga mempunyai pengalaman yang kurang baik
terhadap petugas kesehatan
5) Apakah fasilitas terhadap kesehatan yang ada terjangkau oleh
kelurga
4. Fungsi reproduksi
Hal-hal yang dikaji mengenai fungsi reproduksi adalah :
11
5. Fungsi ekonomi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga adalah :
B. Perumusan Diagnosa
Diagnosis keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data yang didapatkan
keperawatan pada pengkajian.
12
Tipologi dari diagnosis keperawatan :
Skoring :
13
Tentukan skore untuk setiap kriteria
Skore dibagi dengan angka tertinggi dan kalikan dengan bobot :
Skore X Bobot
Angka tertinggi
Dengan melihat kriteria yang pertama, yaitu sifatya masalah, bobot yang lebih
berat diberikan pada tidak/kurang sehat karena yang pertama memerlukan
tindakan segera dan biasanya disadari dan dirasakn oleh keluarga.
Untuk kriteria yang kedua, yaitu untuk kemungkinan masalah dapat diubah
perawat perlu memperhatikan terjangkaunya faktor-fktor sebagai berikut :
14
C. Perencanaan Keperawatan Keluarga
Perencanaan keperawatan keluarga terdiri dari data, diagnosa keperawatan, intervensi
keperawatan berdasarkan NOC dan NIC.
15
Evaluasi disusun dengan menggunakan SOAP secara operasional :
“A” adalah anlisa hasil yang telah dicapai dengan mengacu pada tujuan
jangka pendek yang terkait dengan diagnosis.
“P” adalah perencanaan yang akan datang setelah mlihat respon dari keluarga
pada tahapan evaluasi.
Tahapan evaluasi dapat dilakukan secara formatif dan sumati, evaluasi formatif
adalah evaluasi yang dilakukan selama proses asuhan keperawatan, sedangkan
evaluasi sumatif adalah akhir.
16
BAB IV
LAPORAN KASUS
Kasus :
seorang putri bernama An.D berusia 4 tahun dan seorang putra bernama An.T berusia
4 bulan.tipe keluarga Tn.R adalah keluarga inti yang terdiri dari ayah,ibu dan 2 orang
anak.pada saat pengkajian secara umum kondisi anggota keluarga dalam keadaan
sehat.
kmudian DBD sehingga harus dirawat inap di puskesmas selama 12 hari.pada saat
An.D berusia 2,5 tahun ,anak kembali dirawat di puskesmas selama 23 hari,tetapi
karena tidak sembuh sembuh sehingga orang tua membawa ke dokter praktek dan
oleh ibunya.orang tua juga mengatakan An.D malas makan dikarenakan sering
mengkonsumsi jajanan.
A. pengkajian
Data umum
17
3. Alamat : Padang
a) Istri
b) Anak
. kandung pengk
anak
keada
sehat
- Saat
An. T pengk
. kandung keada
sehat
18
7. Genogram
keterangan:
: Perempuan : klien
Tn.R adalah anak ke 4 dari 5 bersaudara dan Ny.A adalah anak pertama dari 2
8. Tipe keluarga : Tradisional Nuclear, yaitu terdiri dari bapak, ibu, dan anak (2 orang),
9. Suku/Bangsa : Tn. R dan Ny. A sama-sama berasal dari suku minang.
19
10. Agama : Agama yang dianut oleh keluarga Tn. R adalah agama Islam. Keluarga Tn. R
biasa melakkan shalat 5 waktu di rumah .Agama adalah sumber kekuatan keluarga.
penghasilan keluarga ± Rp.1.000.000,- perbulan yang didapat dari hasil menyupir oleh
Penghasilan keluarga selain untuk membiayai hidup sehari-hari juga untuk membantu
Keluarga menjadikan hari minggu sebagai hari santai dan berekreasi ke pantai.
20
Klien pernah mempunyai riwayat penyakit DBD kemudian diare pada saat
usia mulai memasuki 4 bulan dikarenakan berhenti minum ASI dan disambung
minum susu formula hingga harus dirawat inap di puskesmas selama 12 hari.
Pada usia 2,5 anak pernah kambuh kembali dan dirawat di puskesmas, tetapi
karena anak tidak sembuh – sembuh sehingga orang tua cemas dan membawa ke
dokter praktek dan dokter mendiagnosis anak mengalami radang yang menyebabkan
anak panas. Setelah usia 3 tahun hingga sekarang ( 4 tahun ) klien tidak pernah
d. Anak T
Tidak ada riwayat sakit yang mengharuskan klien untuk berobat dan rawat
inap di Rumah Sakit.
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Tn.R mengatakan tidak mempunyai penyakit keturunan.Saat dikaji Tn.R
dalam keadaan sehat begitupun dengan Ny.A saat didata dalam keadaan sehat.Anak
B saat dilakukan pengkajian dalam keadaan sehat,namun pernah memiliki riwayat
dirawat di puskesmas dengan diagnose diare dikarenakan Ny.A mengganti ASI
dengan susu formula dan demam berdarah.Keluarga mengatakan anak mendapat
perawatan di puskesmas kurang lebih 23 hari.anak sering kambuh dengan penyakit
tersebut sampai anak berumur 2,5 tahun.
III.Pengkajian Lingkungan
4. Karakteristik rumah
Luas rumah yang ditempati kurang lebih 24 meter/kubik terdiri dari ruang
tamu,ruang tengah,ruang keluarga,3 kamar tidur,dapur,kamar mandi dan WC.Tipe
bangunan adalah permanen.Keadaan lantai terbuat dari keramik,penerangan/cahaya
cukup,sinar matahari amsuk melalu jendela/ventilasi.Sumber air yang digunakan dari
sumur.Air yang digunakan untuk minum juga air sumur tetapi kadang-kadang juga
membeli air galon.Status rumah yang dimiliki rumah pribadi.Ventilasi rumah
cukup,atap rumah terbuat dari seng.Penerangan pada malam hari menggunakan
listrik.Cara memasak makanan dan air minum menggunakan kompor.Tempat
pembuangan sampah kedalam tong sampah dan diangkut oleh mobil sampah.Keadaan
halaman rumah bersih.
21
5. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Jarak rumah dan tentangga berdekatan.Hubungan keluarga Tn.R dengan tetangga
sangat baik.Dan Ny.A juga sering ikut serta dalam kegiatan masyarakat.Sebagian besar
komunitas RW adalah warga pendatang yang umumnya berprofesi sebagia pegawai
negeri/swasta.Sedangkan sarana transportasi yang digunakan adalah
angkot,ojek,motor,mobil pribadi.
6. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga ini tidak pernah berpindah tempat tinggal sejak menikah.
7. Perkumpulan keluarga dari intraksi dengan masyarakat
Keluarga ini rajin melakukan ibadah sholat, ibu sering mengikuti pengajian.Anaknya
juga rajin mengaji.
IV.Struktur Keluarga
anaknya.Namun terkadang Ny.A menegur dengan keras apabila anaknya tidak mau sekolah
Bahasa yang digunakan orang tua dalam berkomunikasi kepada anak memakai minang.
Tn.R bertanggung jawab berperan sebagai kepala keluarga yang harus bertanggung jawab
terhadap keluarga.Ny.A berperan sebagai ibu rumah tangga yang juga mengurus anak-
anaknya.
a) Tn. R
1) Formal
22
2) Informal
Sebagai anggota masyarakat, mencari nafkah dengan pekerjaan menjadi supir mobil.
b) Ny. A
1) Formal
2) Informal
Masih aktif menjadi anggota masyarakat, sering mengikuti acara pengajian ibu – ibu di
c) An. D
1) Formal
2) Informal
d) An. T
1) Formal
2) Informal
Belum ada.
Nilai dan norma yang berlaku di keluarga menyesuaikan dengan nilai agama yang di anut dan
Tn.R dan Ny.A selalu memberikan teguran apabila anaknya melakukan kesalahan.
23
Keluarga selalu mengajarkan pada anak cara menghargai orang yang lebih tua dari dia,seperti
cara memanggil kakak, paman, bibi, tante, dan teman sebayanya. Baik di lingkungan tempat
Orang tua / keluarga selalu membawa anak ke pelayanan kesehatan atau puskesmas, jika anak
mengalami panas tinggi, karena menurut orang tua anak mempunyai riwayat demam
berdarah.
Keluarga sudah memiliki 2 orang anak. Anak pertama perempuan berusia 5 tahun, sedangkan
anak kedua laki-laki berusia 4 bulan. Ny.A mengatakan menggunakan KB,yang awalnya
menggunakan KB jenis pil namun karena tidak cocok diganti dengan KB jenis implant
Menurut pengakuan keluarga, penghasilan saat ini cukup untuk memenuhi kebutuhan
keluarga. Bahkan dapat sedikit membantu kebutuhan kuliah adiknya. Tetapi keluarga juga
belajar menghemat keuangan karena mempunyai keinginan untuk bisa memasukkan anaknya
les privat.
Kemampuan keluarga.
Jika ada masalah dalam keluarga bisanya didiskusikan bersama suami.keluarga biasanya
mencoba mandiri dan amenyelesaikan masalah tampa melibatkan keluarga di kampung dan
tidak mau membuat resah keluarga kedaan mereka di rantau.
Stres koping.
24
Ny.A mengatakan jika ada masalah selalu mendiskusikan dengan Tn.R sehingga satu
sama lain dapat membantu menyelesaikan masalahnya.
Dari hasil pengkajian tidak didapatkan adannya cara-cara keluarga mengatasi masalah secara
mal adaptif.
VII.PEMERIKSAAN FISIK
25
pembengkakan,tu pembengkakan,tug pembengkakan,tu pembengkakan,tug
gor baik LLA or LLA=10 cm gor or
=15 cm
Kaki Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembengkakan,tu pembengkakan,tug pembengkakan,tu pembengkakan,tug
gor baik or baik gor baik or baik
Keluhan Rewel
umum
Keluarga menyatakan merasa sangat senang dengan kehadiran perawat dan berharap
sangat membantu keluaraga mencegah penyakit keluarga,pengkaji yang berhubungan dengan
anak prasekolah
1. Identitas anak
Nama : An.D
2. Riwayat kehamilan sampai kelahiran
Trisemester I & II : ibu mengalami mual dan muntah,dari wawancara ibu
mengatakan selama kehamilan ibu jarag memakan nasi ,kalaupun ada dalam persi
sedikit itupun terkadang disertai mual dan muntah.
3. Riwayat kesehatan bayi sampai saat sekarang
An.D lahir dengan berat 3,8 Kg dan panjang 49 cm dirumah di bantu dengan
bidan..An.D mendapatkan imunisasi lengkap saat bayi.Perkembangan An.D lebih
cepat dan lincah di banding dengan An.T.
4. Kebiasaan saat ini
An.D bangun 9 pagi biasanya bermain bersama teman di rumah.Dan An.D
kebiasaan susah untuk di suruh tidur siang.
5. Pertumbuhan dan perkembangan saat ini
Untuk pertumbuhan An.D setiap post yandu mengalami kenaikan BB sesuai
dengan bertambahnya usia,untuk perkembangan saat ini.untuk perkembangan yang di
capai An.D sama dengan anak se usianya bisa menggambar dan berhitung 1-15
Pengkajian pada anak prasekolah.
a. Simulasi yang diberikan oleh keluarga selama di rumah keluarga tidak
memberikan stimulasi dan tidak menyediakan sarana stimulus untuk An.D
26
keluarga memberikan stimulasi dan tidak menyediakan sarana stimulus untuk
anak prasakolah.
b. Sudah anak dilakukan kegiatan play group.
c. Ny.A mengatakan anak D tidak di ikutkan kegiatan play goup.
d. Begaimana harapan keluarga terhadap anak saat ini.
Ny.A mengatakan ingin melihat anaknnya berhasil,dan disaat mulai sekolah
nanti,Ny.A hanya ingin anaknnya menjadi anak yang selalu patuh dengan
perannya masing-masing
e. Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga.
Ny.A mengatakan tugas dan fungsi keluarga dengan peranannya masing-masing.
B.Analisa Data
membawa anaknya ke
puskesmas.
DO :
menanggapi keadaan
kesehatan anaknya.
27
DS : Resiko terjadinya ketidakmampuan
makan sehari-hari
DO:
28
Ny A mengatakan anak
DO
Skoring
keluarga
2. Kemungkinan masalah2/2 x 2 = 2 2 Kecemasan klien dapat
membawa anaknya ke
29
perubahan kesehatan
pada anaknya(panas
tinggi)
antusias dalam
menanggapi kesehatan
anaknya.
Keluarga mencemaskan
kekambuhan anaknya.
∑ = 3 5/6
2. Resiko terjadinya gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada An. D b/d
prasekolah.
30
Skala : ancaman karena kadang
Ancaman kesehatan
nafsu makan An. D
ditanggulangi akan
menyebabkan penurunan
makanan-makanan lain
kepada An. D
3. Potensial Masalah Untuk2/3 x 1 = 2/3 2/3 Potensial masalah untuk
Dicegah
Skala : dicegah cukup karena
Cukup
dapat dilakukan dengan
mengajarkan cara
pengolahan makanan
Z dengan penurunan
pemasukan nutrisi.
31
No Perhitungan Kriteria skor Pembenaran
1 Sifat masalah 2/3 x 1 = 2/3 2/3 Bahaya fisik mungkin
Skala: dapat terjadi, Ny V
Ancaman kesehatan mengatakan anak susah
dilarang jika ingin 3.
bersepeda di jalanan Resiko
cedera
2 Kemungkinan masalah½ x 2 = 1 1 Ny A menegur dan
memberikan contoh pada fisik
dapat diubah
anak
pada
Skala:
anak D
Sebagian
3 Potensial masalah dapat2/3 x 1 = 2/3 2/3 Pemberian lingkungan b/d
dan tempat bermain yang
dicegah
aman untuk anak
Skala:
Cukup
4 Mononjolnya masalah 2/2 x 1 = 1 1 An D sering
Skala: mengendarai sepeda di
Masalah harus segera jalan dan bermain alat-
ditangani alat dapur, oramg tua
sulit untuk memberitahu
∑= 3 1/3
ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan yang aman untuk anak prasekolah
32
K. Prioritas Masalah
1. Kecemasan orang tua anak D berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memberi
perawatan pada perubahan yang akan terjadi pada status kesehatan anaknya.
2. Resiko cedera fisik pada anak D b/d ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan
3. Resiko terjadinya gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada anak D b/d
ketidakmampuan keluarga mengenali masalah nutrisi yang dibutuhkan pada anak prasekolah.
33
memberikan a. Keluarga mampumempertahankan
perubahan yang
b. Keluarga mampukeluarga dalam
stresor yang
menyebabkan
kecemasan
prasekolah mengurangi
masalah kesehatan
selalu mengawasi
kegiatan anak
khususnya bermain
yang dapat
34
membahayakan
fisik.
Anjurkan keluarga
prasekolah membahayakan
anak
Anjurkan keluarga
membuat pembatas
bermain.
Anjurkan keluarga
menyediakan
makanan yang
menarik namun
memiliki kandungan
anak.
35
Berikan lingkungan
anak terpenuhi
3. Anjurkan untuk
keluarga
mengenali masalah
nutrisi yang
dibutuhkan anak
36
No. Tgl Diagnosa Implementasi Evaluasi
Keperawatan
Subjektif :
keluarga untukAnalisis :
upaya mengurangiPerencanaan :
37
Menganjurkan
menyimpan perawat.
peralatan yangPerencanaan :
membahayakan
anak
Anjurkan keluarga
membuat pembatas
38
rumah agar anak
bermain.
Menganjurkan
keluarga
menyediakan
makanan yangSubjektif :
masih memenuhiperawat.
39
No. Tgl Diagnosa NOC NIC
Keperawatan
gizi Perencanaan :
Lanjutkan
pemantauan.
40
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi pada anak prasekolah ada cara yang dilakukan agar anak berkembang menjadi
kompeten dengan cara sebagai berikut :
1. Lakukan interaksi sesering mungkin dan bervariasi dengan anak.
2. Tunjukan minat terhadap apa yang dilakukan dan dikatakan anak.
3. Berikan kesempatan kepada anak untuk meneliti dan mendapatkan kesempatan
dalam banyak hal.
4. Berikan kesempatan dan dorongan untuk melakukan kegiatan secara mandiri.
5. Tentukan batas – batas tingkah laku yang diperoleh oleh lingkungannya.
6. Kagumilah apa yang dilakukan anak.
B. Saran
Setelah membaca makalah ini diharapkan agar pembaca dapat memahami
tentang perkembangan anak prasekolah dan dapat mencari solusi untuk masalah
keperawatan anak prasekolah.
41