Pendahuluan
Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ilmiah ini adalah literature
review. Yaitu sebuah pencarian literatur baik internasional maupun nasional yang
dilakukan dengan menggunakan database EBSCO, ScienceDirect, dan Google
Scholar. Pada tahap awal pencarian artikel dan jurnal, diperoleh 1 buku yang
ditunjukan untuk tenaga kesehatan yang berjudul Pedoman Pelayanan Gizi Pada
Masa Tanggap Darurat COVID-19 diterbitkan oleh Kementrian Kesehatan
Republik Indonesiayang menjadi buku acuan penulis dalam literature review ini
terkait analisis peran dan pengaruh pelayanan gizi pada anak wasting di
puskesmas dan posyandu pada masa pandemi COVID-19. Metode pembuatan
sitasi dan daftar pustaka pada penulisan artikel ilmiah ini dengan menggunakan
aplikasi Mendeley yang dilakukan dengan cara mengelompokan dan memasukan
semua jurnal terkait kedalam aplikasi.
Jenis data yang dikumpulkan adalah data sekunder.Data sekunder meliputi
program pelayanan gizi yang diperoleh dari studi literatur jurnal, makalah, buku
dan artikel yang berhubungan dengan topik. Data yang diperlukan kemudian di
kelompokkan berdasarkan topik yang sama dan kemudian semua data yang
diperoleh dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif dengan memaparkan
menganaslisis hasil peraturan pelayanan kesehatan yang ditetapkan oleh
KementrianKesehatan dan data yang telah dianalisis disajikan dalam bentuk
narasi.
Pembahasan
Kesimpulan
1. Program TTD
Kelebihan dari program TTD bagi ibu hamil adalah dapat mencegah
meningkatnya kejadian anemia pada ibu hamil.
Kelebihan dari program ini adalah di masa pandemik seperti ini program ini
tetap dilaksankan dengan menerapkan prinsip physical distancingsehingga
meminimalisasikan penyebaran virus COVID-19.
Saran
Melalui penulisan artikel ilmiah ini, diharapkan menjadi acuan bagi tenaga
kesehatan untuk lebih berkoordinasi dalam melaksanakan program dan dapat
menjadi masukan bagi pemerintah dalam menyusun pembuatan program
pelayanan kesehatan diantaranya adalah: 1) Program pemberian TTD, diharapkan
pemerintah terus meningkatkan pengetahuan tenaga kesehatan dan sosialisasi
dalam penyuluhan TTD. 2) Program PMT balita gizi buruk, perlunya
menyediakan ruang penyimpanan khusus MT dan meningkatkan edukasi PMT. 3)
Penanggulangan balita gizi kurang, diharapkan pemerintah tetap dapat
meningkatkan program pemberian F-100. 4) Pemantauan pertumbuhan balita di
posyandu, diharapkan petugas pelayanan kesehatan tetap menerapkan protokol
kesehatan dan memperbanyak titik-titik saranan cuci tangan dan handsanitizer di
area pelayanan.
Daftar Pustaka
Briawan, D., Amalia, L., Madanijah, S., & Dain, N. C. (2015). Pengetahuan,
Praktik Tenaga Kesehatan dan Ibu Hamil Tentang Suplementasi Besi di
Wilayah Dengan Angka Kematian Ibu yang Tinggi. I, 67–80.
Murwati, M., & Devianti, T. (2016). Peningkatan Status Gizi Balita Dengan Gizi
Buruk Melalui Pemberian Formula 100. Jurnal Kebidanan Dan Kesehatan
Tradisional, 1(1), 1–8. https://doi.org/10.37341/jkkt.v1i1.51
Priya, Sh., Datta, S., Bahurupi, Y., Narayan, K., Nishanthini, N., & Ramya, M.
(2016). Factors influencing weekly iron folic acid supplementation
programme among school children: Where to focus our attention? Saudi
Journal for Health Sciences, 5(1), 28. https://doi.org/10.4103/2278-
0521.182863
Rizki, F., Lipoeto, N. I., & Ali, H. (2018). Hubungan Suplementasi Tablet Fe
dengan Kadar Hemoglobin pada Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Air
Dingin Kota Padang. Jurnal Kesehatan Andalas, 6(3), 502.
https://doi.org/10.25077/jka.v6.i3.p502-506.2017
Unicef. (1998). The State of the World ’S Children 1998. Oxford University Press.
https://www.researchgate.net/publication/274712464_ANALISIS_KEBIJAKAN_PENANGAN_
MASALAH_GIZI_DI_KALIMANTAN_TIMUR_BERDASARKAN_PENGALAMAN_BERB
AGAI_NEGARA
LAMPIRAN 1