Anda di halaman 1dari 10

RESUME 

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 

Reni Sriyanti 
Npm : 1802035
Prodi Manajamen
STIE MIFDA SUBANG

Membangun Sistem Informasi 

1.             SISTEM SEBAGAI PERUBAHAN YANG DIRENCANAKAN DALAM


PERUSAHAAN
Perubahan organisasional yang direncanakan merupakan salah satu jenis dari
membangun suatu sistem informasi yang baru. Para pembangun sistem harus
memahami bagaimana suatu sistem akan mempengaruhi proses bisnis yang spesifik and
organisasi sebagai suatu keseluruhan.

Pengembangan Sistem Dan Perubahan Organisasional


Teknologi informasi dapat mempromosikan variasi dari derajat perubahan
organisasional, yang berkisar dari penambahan bertahap hingga pencapaian lebih
jauh.Jenis dari perubahan structural organisasional yang dimungkinkan dengan
teknologi informasi yaitu otomatisasi, rasionalisasi, perancangan ulang, dan pergeseran
paradigma.Masing-masing membawa risiko dan imbalan yang berbeda.
Otomatisasi adalah bentuk paling umum dari perubahan organisasional yang
dimungkinkan dengan TI.Penerapan yang pertama dari teknologi informasi yang
melibatkan penugasan para karyawan untuk mengerjakan tugas mereka dengan lebih
efisien dan efektif.Contoh dari otomatisasi pada masa awal yaitu menghitung
pencatatan slip gaji dan peggajian, memberikan teller bank akses yang lebih cepat atas
catatan tabungan konsumen, dan mengembangkan jaringan reservasi nasional bagi para
agen tiket pesawat terbang.
Suatu bentuk yang lebih mendalam dari perubahan organisasional adalah
rasionalisasi prosedur.Otomatisasi sering kali mengungkapkan kemacetan-kemacetan
yang baru dalam produksi dan membuat pengaturan prosedur dan struktur yang telah
ada menjadi semakin merepotkan.Rasionalisasi prosedur adalah pelurusan prosedur
operasional yang standar.
Rasionalisasi atas prosedur seringkali ditemukan dalam program-program untuk
membuat serangkaian peningkatan kualitas yang terus-menerus dalam produk, jasa, dan
operasional, seperti misalnya manajemen total kualitas (TQM) dan six sigma.
Manajemen kualitas total membuat pencapaian kualitas tujuan itu sendiri dan tanggung
jawab dari semua orang dan fungsi-fungsi alam suatu organisasi. TQM berasal dari
konsep-konsep yang dikembangkan oleh para ahli mutu dari Amerika seperti misalnya
W. Edwards Deming dan Joseph Juran, tetapi dipopulerkan oleh orang Jepang. Six
sigma merupakan suatu ukuran tertentu atas mutu, merepresentasikan 3,4 kecacatan
perjutaan peluang. Sebagian besar perusahaan tiak dapat mencapai level kualitas ini,
tetapi dengan menggunakan six sigma sebagai suatu tujuan untuk mendorong program
peningkatan kualitas yang sedang berlangsung.
Tipe perubahan organisasional yang lebih ampuh adalah merancang ulang proses
bisnis, yang mana proses bisnis akan dianalisis, disederhanakan, dan dirancang ulang.
Merancang ualng proses bisnis akan mengorganisasi kembali alur kerja,
menggabungkan langkah-langkah untuk memangkas tugas yang sia-sia, dan
menghilangkan pengulangan, tugas yang lebih memerlukan banyak kertas. Jauh lebih
ambisius daripada merasionalisasi prosedur, memerlukan suatu visi yang baru
mengenai bagaimana proses akan diorganisasi.
Merasionalisasi prosedur dan merancang ulang proses bisnis tebatas pada bagian
tertentu dari bisnis. Sistem informasi yang baru pada akhirnya dapat memengaruhi
desain dari keseluruhan organisasi dengan mengubah bagaimana organisasi
menjalankan bisnisnya atau bahkan sifat dari bisnis.Bentuk yang radikal dari perubahan
bisnis disebut dengan pergeseran paradigma yang melibatkan pemikiran kembali sifat
bisnis dan sifat dari organisasi.
Pergeseran paradigma dan rekayasa teknik sering kali mengalami kegagalan karena
perubahan organisasional secara ekstensif sangat sulit untuk mengaturnya.

Perancangan Ulang Proses Bisnis


Saat ini banyak bisnis yang mencoba memanfaatkan teknologi informasi untuk
meningkatkan proses bisnis. Untuk menangani perubahan-perubahan tersebut, maka
organisasi beralih pada manajemen proses bisnis. Manajemen proses bisnis (BPM)
menyediakan berbagai macam alat bantu dan metodologi untuk menganalisis proses
yang telah ada, merancang proses yang baru, dan mengoptimalkan proses-proses
tersebut. BPM tidak pernah dimasukkan karena proses peningkatan memerlukan
perubahan yang terus-menerus. Perusahaan yang menjalankan manajemen proses bisnis
harus melalui langkah-langkah berikut :
·           Mengidentifikasi proses untuk perubahan : salah satu strategi keputusan yang
paling penting yang dapat dilakukan oleh suatu perusahaan adalah memahami
proses bisnis apakah yang memerlukan peningkatan. Ketika sistem-sistem
digunakan untuk memperkuat model bisnis atau proses bisnis yang salah, maka
bisnis dapat menjadi lebih efisien ketika melakukan apa yang seharusnya tidak
dilakukan.
·           Menganalisis proses-proses yang telah ada : proses bisnis yang telah ada akan
dibuat model dan didokumentasikan, mencatat input, output, sumber daya, dan
urutan aktivitas. Tim yang merancang proses akan mengidentifikasi langkah-
langkah yang redundan, tugas-tugas yang memerlukan banyak kertas, kemacetan,
dan ketidakefisienan lainnya.
·           Merancang proses yang baru : ketika proses yang ada dipetakan dan diukur dalam
hal waktu dan biaya, maka tim yang merancang proses akan akan berusaha untuk
meningkatkan proses dengan merancang yang baru ‘’menjadi’’ lebih efisien yang
akan didokumentasikan dan dibuat model untuk perbandingan dengan proses yang
lama.
·           Mengimplementasikan proses yang baru : ketika proses yang baru telah
seluruhnya dimodelkan dan dianalisis, maka harus diterjemahkan ke dalam suatu
rangkaian prosedur yang baru dan aturan kerja. Sistem informasi yang baru atau
peningkatan dari sistem yang telah ada harus diimplementasikan untuk mendukung
proses perancangan ulang. Proses yang baru dan sistem pendukung akan
diluncurkan ke dalam organisasi bisnis.
·           Pengukuran yang terus-menerus :ketika suatu proses telah diimplementasikan dan
dioptimalkan, maka perlu diukur secara terus-menerus karena proses dapat
memburuk dari waktu ke waktu seiring dengan para karyawan menerapkan metode
yang lama, atau mereka akan kehilangan keefektifan ketika bisnis mengalami
perubahan lainnya.

Alat Bantu Bagi Manajemen Proses Bisnis


Sudah banyak perusahaan perangkat lunak yang menyediakan alat bantu bagi aspek
BPM yang bervariasi, meliputi IBM, Oracle, dan TIBCO, yang membantu bisnis dalam
mengidentifikasi dan mendokumentasikan proses yang memerlukan peningkatan,
menciptakan model untuk meningkatkan proses, menangkap dan menegakkan aturan
bisnis untuk menjalankan proses, dan mengintegrasikan sistem-sistem yang telah ada
untuk mendukung proses yang baru atau yang dirancang ulang. Alat bantu perangkat
lunak BPM juga menyediakan analitis untuk memverifikasi bahwa kinerja dari proses
telah ditingkatkan dan untuk mengukur dampak dari perubahan proses terhadap
inidkator-indikator kunci dari kerja bisnis.
Beberapa alat bantu BPM mendokumentasikan dan memonitor proses bisnis untuk
membantu perusahaan dalam mengidentifikasi ketidakefisienan, dengan menggunakan
perangkat lunak untuk menghubungkan dengan tiap-tiap sistem yang ddigunakan untuk
proses tertentuoleh perusahaan untuk mengidentifikasi titik-titik yang bermasalah.
Kategori alat bantu lainnya yang mengotomatisasi beberapa bagian dari suatu
proses bisnis dan menegakkan aturan bisnis sehingga para karyawan akan
melaksanakan proses tersebut dengan lebih konsisten dan efisien.
Kategori alat bantu yang ketiga membantu bisnis dalam mengintegrasikan sistem
yang telah mereka miliki untuk mendukung peningkatan proses. Mereka secara
otomatis mengelola proses diseluruh bisnis, mengekstrak data dari berbagai macam
sumber dan database, dan menghasilkan transaksi dalam banyak sistem yang terkait.

2.             IKHTISAR DARI PENGEMBANGAN SISTEM


Sistem informasi yang baru merupakan suatu hasil dari proses pemecahan
permasalahan organisasional. Suatu sistem informasi yang baru dibangun sebagai suatu
pemecahan bagi beberapa tipe permasalahan dapat merupakan salah satu yang para
menejer dan para karyawan menyadari.        

Analisis Sistem
Analisis sistem adalah analisis suatu permasalahan yang mana perusahaan berusaha
untuk memecahkannya dengan sistem informasi.analisis sistem terdiri atas menentukan
permasalahan, mengindentifikasi penyebab-penyebabnya,menentukan solusi dan
mengidentifikasi kebutuhan informasi yang harus dipenuhi oleh suatu solusi sistem.
Analisis sistem menciptakan sebuah peta petunjuk jalan organisasi yang telah ada,
mengidentifikasi para pemilik dan para pengguna data yang utama sejalan dengan
perangkat keras dan perangkat lunak yang dimiliki.analis sistem kemudian merinci
permasalahan dari sistem yang telah ada.Analisis sistem juga meliputi studi kelayakan
menentukan apakah sistem yang diusulkan diharapkana dapat menjadi suatu investasi
yang tepat atau tidak,teknologi yang dibutuhkan tersedia atau tidak.

MenentukanKebutuhan Informasi
Kebutuhan informasi dari sistem yang baru melibatkan mengidentifikasi siapa yang
memerlukan informasi , dimana, kapan, dan bagaimana.analisis kebutuhan secara hati-
hati menentukan sasaran dari sistem yang baru atau sistem yang dimodifikasi dan
mengembangkan gambaran fungsi secara terperinci yang mana sisitem yang baru harus
mengerjakannnya. Analisis kebutuhan yang gagal merupakan sumber penyebab dari
kegagalan sistem dan biaya pengembangan sistem yang besar. Jika sistem yang
dirancang salah maka harus dibuang karena kinerja yang buruk sehingga membutuhkan
menjalaani modifikais yang besar.

Desain Sistem
Analisis sistem menggambarkan apakah yang harus dilakukan oleh suatu sistem
untuk memenuhi kebutuhan informasi, dan desain sistem memperlihatkan bagaimana
sistem akan memenuhi sasaran. Desain dari suatu sistem adalah keseluruhan rencana
atau model bagi sistem tersebut.perancang sistem memerincikan spesifikasi sistem yang
akan menjalankan fungsi yang diidentifikasi dalam analisis sistem yaitu menangani
komponen menejerial, organisasional, dan teknological dari solusi sistem.
Peranan Dari Pengguna Akhir
Kebutuhan informasi pengguna mendorong upaya untuk membangun sistem secara
keseluruhan para pengguna harus memiliki kendali yang memadai atas proses desain
untuk memastikan bahwa sistem akan mencerminkan prioritas bisnis mereka dan
kebutuhan informasi.keterlibatan pengguna yang tidak memadai dalam upaya desain
merupakan penyebab utama dari kegagalan sistem.

Menyelesaikan Proses Pengembangan Sistem


1.        Pemrograman :Dalam tahap pemrograman spesifikasi sistem dipersiapkan,
selama tahap perancangan diterjemahkan kedalam perangkat lunak kode
program.banyak organisasi yang membeli perangkat lunak dan ada juga
yang  melakukan alih daya untuk mengembangkan aplikasi perangkat lunak.
2.        Pengujian: Pengujian yang mendalam dan teliti harus dilaksankan untuk
memastikan apakah sistem memberikan hasil yang tepat atau tidak. Menguji data
harus hati-hati, meninjau ulang hasil, dan perbaikan akan dilakukan dalam sistem,
3 tipe aktivitas pengujian sistem:
·  Pengujian unit: menguji tiap-tiap program secara terpisah dalam sistem.
·  Pengujian sistem: menguji fungsi dari sistem informasi sebagai suatu
keseluruhan.
· Pengujian penerimaan: menyediakan sertifikasi final yang mana sistem siap
untuk digunakan dalam suatu pengaturan produksi.
Konversi merupakan suatu proses perubahan dari sistem yang lama menuju sistem
yang baru melalui 4 strategi yaitu strategi paralel, pemangkasan secara langsung,
penelitian percobaan, dan pendekatan bertahap.
3.        Produksi dan pemeliharaan : Setelah sistem baru dipasang dan di konversi telah
selesai maka sistem berada dalam tahap produksi. Sistem akan dikaji ulang dan
memutuskan apakah ada perbaikan  atau modifikasi yang diperintahkan. Perubahan
dalam perangkat lunak, keras, dokumentasi atau prosedur pada sistem produksi
untuk memperbaiki kesalahan, memenuhi persyaratan, meningkatkan efisiensi
diistilahkan pemeliharaan.

Permodelan dan Perancangan Sistem : Metodologi Terstrukturdan Metodologi


Berorientasi Objek
Ø  Metodologi terstruktur : digunakan untuk mendokumentasi, menganalisis,dan
merancang sistem informasi. Sifatnya berorientasi proses, berfokus terutama
kepada pemodelan proses, atau tindakan mengambil, menyimpan, memanipulasi,
dan mendistribusikan data seiring data tersebut mengalir melalui suatu sistem.
Perangkat utama untuk mempresentasikan proses dari komponen data dan alur data
diantaranya adalah diagram alur data (data flow diagram) dan kamus data.
Ø  Pengembangan berorientasi objek : metode terstruktur yang bermanfaat bagi proses
permodelan tetapi tidak dapat menangani permodelam dengan baik. Mereka juga
memperlakukan data dan proses sebagai entitas yang terpisah secara logis,
sedangkan dalam dunia nyata pemisahan tersebut tidak lazim. Konvensi
permodelan yang berbeda digunakan untuk analisis (diagram alur data) dan desain
(diagram struktur).
maka, pengembangan berorientasi objek yang menangani permasalahan
tersebut.pengembangan berorientasi objek menggunakan objek sebagai unit dasar
dari analisis sistem dan desain. Suatu objek yang menggabungkan data dan proses
yang beroperasional dengan data.

Rekayasa Ulang Perangkat Lunak Berbantuan Komputer


Perangkat lunak mengotomatisasi metodologi untuk mengurangi jumlah kerja repetitif
yang harus dilakukan oleh pemrogram yaitu dengan meningkatkan produktivitas dan
kualitas seperti:
·           Menerapkan metodologi pengembangan dan disiplin perancangan standar.
·           Meningkatkan komunikasi antara para pengguna dengan spesialis teknis.
·           Mengorganisasi dan menghubungkan komponen desain dan menyediakan akses
cepat.

3.             PENDEKATAN ALTERNATIF PEMBANGUNAN SISTEM


Sistem – sistem berbeda dari segi ukuran dan kompleksitas teknologinya dan dari
masalah perusahaan yang dipecahkan.Sejumlah pendekatan pengembangan sistem telah
dikembangkan untuk menangani dengan perbedaan – perbedaan ini. Bagian ini
menjelaskan metode – metode alternatif berikut :
a.         Siklus hidup sistem tradisional
Siklus hidup sistem (system life cycle)adalah metode pengembangan sistem
informasi yang paling tua. Metodologi siklus hidup adalah pendekatan bertahap
untuk membangun sistem dan membagi sistem menjadi tahapan – tahapan yang
formal yaitu:
1.      analisis system
2.      Perencanaan system
3.      Pemrograman
4.      Pengujian
5.      Konveksi
6.      Produksi dan pemeliharaan
b.        Pembuatan Prototipe
Pembuatan prototipe (prototyping) terdiri dari membangun suatu sistem percobaan
dengan cepat dan tidak mahal bagi para pengguna akhir untuk melakukan
evaluasi.Prototipe (prototype) adalah versi sistem informasi atau bagian dari sistem
yang sudah dapat berfungsi, tetapi dimaksudkan hanya sebagai model awal
saja.Pembuatan prototipe lebih berulang secara eksplisit daripada siklus hidup yang
konvensional, dan secara aktif mempromosikan perubahan dalam rancangan
sistem.
            Tahap – tahap pembuatan prototype :
1.      Tahap 1 : mengidentifikasi kebutuhan dasar
2.      Tahap 2 : mengembangkan suatu prototype yang bekerja
3.      Mengidentifikasi kebutuhan dasar
4.      Tahap 3 : menggunakan prototype
5.      Apakah pengguna terpuaskan :
-          Ya : prototype operasional
-          Tidak : membuat revisi dan meningkatkan prototipe

       Pengembangan Oleh Pengguna Akhir


      Beberapa jenis sistem informasi dapat dikembangkan oleh pengguna akhir
dengan               sedikit bantuan formal dari spesialis teknis, atau bahkan tidak sama
`sekali. Fenomena ini          disebut pengembangan oleh pengguna akhir (end-user
development).Bahasa generasi           keempat (fourth-generation language) adalah
perangkat lunak yang membuat pengguna           akhir dapat membuat laporan atau
mengembangkan aplikasi perangkat lunak dengan sedikit      bantuan teknis atau tidak
sama sekali. Bahasa generasi keempat cenderung tidak prosedural,       atau kurang
prosedural, dibandingkan bahasa pemrograman pada umumnya.
    Secara keseluruhan, sistem pengembangan oleh pengguna akhir dapat
diselesaikan lebih       cepat daripada yang dikembangkan dengan siklus hidup sistem
yang konvensional.Namun,        perangkat generasi keempat masih tidak dapat
mengganti perangkat-perangkat lama untuk          beberapa aplikasi bisnis, karena
seringkali mengalami kesulitan dalam menangani                      pemrosesan jumlah
transaksi yang banyak, atau aplikasi dengan logika prosedural yang              ekstensif
dan kebutuhan pembaruan.
c.         Paket Perangkat Lunak Aplikasi dan Alih Daya
1.         Paket perangkat lunak aplikasi
Ketika sistem dikembangkan menggunakan paket perangkat lunak aplikasi,
analisis sistem akan mencakup suatu upaya evaluasi paket. Kriteria evaluasi
yang paling penting adalah fungsi – fungsi yang disediakan oleh paket,
fleksibilitasnya, kemudahan penggunanya, sumber daya perangkat keras dan
perangkat lunaknya, kebutuhan database-nya, upaya pemasangan dan
pemeliharaannya, dokumentasi, kualitas vendornya, dan biayanya. Proses
evaluasi paket sering didasarkan pada Permintaan Proposal (Request for
Proposal –  RFP), daftar pertanyaan terperinci yang diberikan kepada vendor
paket perangkat lunak.
2.         Alih Daya
Jika suatu perusahaan tidak ingin menggunakan sumber daya internalnya
untuk membangun atau mengoperasionalkan sistem informasi, maka
perusahaan dapat melakukan alih daya pekerjaan kepada organisasi eksternal
yang mengkhususkan diri pada menyediakan layanan tersebut. Komputasi dan
perangkat lunak cloud computing sebagai para penyedia jasa (SaaS)
merupakan salah satu bentuk dari alih daya. Perusahaan – perusahaan yang
berlangganan menggunakan perangkat lunak dan perangkat keras komputer
yang disediakan oleh jasa tersebut sebagai platform teknikal bagi sistem
mereka. Dalam bentuk alih daya lainnya, maka perusahaan akan menyewa
pemasok eksternal untuk merancang dan menciptakan perangkat lunak bagi
sistemnya, tetapi perusahaan tersebut akan menjalankan sistem pada komputer
– komputernya sendiri. Pemasok alih daya dapat berada di dalam negeri
maupun di negara lainnya.
Alih daya dalam negeri sangat didorong oleh kenyataan bahwa perusahaan alih
daya memiliki keahlian, sumber daya, dan aset yang tidak dimiliki oleh para
klien mereka. Dalam kasus alih daya luar negeri (offshore outsourcing), maka
keputusan akan cenderung lebih didorong oleh biaya. Alih daya luar neger
mendatangkan biaya – biaya tambahan untuk mengatasi perbedaan –
perbedaan budaya yang mengeringkan produktivitas dan berurusan dengan
permasalahan sumber daya manusia, seperti misalnya memecat atau
merelokasi para karyawan dalam negeri.

4.             PENGEMBANGAN APLIKASI UNTUK PERUSAHAAN DIGITAL


Di lingkungan perusahaan digital, organisasi perlu menambah, mengubah, dan
menghentikan kemampuan teknologi mereka dengan cepat untuk menanggapi peluang-
peluang baru yang meliputi kebutuhan untuk menyediakan aplikasi bagi platform
mobile.Dalam menggunakan paket perangkat lunak dan para penyedia layanan
eksternal, para pebisnis juga sangat bergantung pada teknik siklus yang cepat,
diantaranya sebagai berikut.

Pengembangan Aplikasi Cepat (RAD)


Pengembangan aplikasi cepat (rapid application development-RAD) digunakan
untuk menggambarkan proses pembuatan sistem yang dapat dilakukan dalam waktu
singkat. RAD mencakup penggunaan pemrograman visual dan perangkat lainnya untuk
membuat antarmuka grafis bagi pengguna, pembuatan prototipe iteratif dari elemen-
elemen sistem yang terpenting, otomatisasi pembuatan kode program, dan kerjasama
erat antara pengguna akhir dan spesialis sistem informasi.
Desain aplikasi gabungan (joint applicationdesign-JAD) digunakan  untuk
mempercepat pembuatan kebutuhan informasi dan mengembangkan rancangan sistem
awal. JAD mengarahkan para pengguna akhir dan para spesialis sistem informasi
bersama-sama di dalam suatu sesi interaktif untuk membahas perancangan sistem
sehingga dapat mempercepat tahapan dalam desain dan melibatkan para pengguna pada
tingkat yang lebih intensi.
Pengembangan yang gesit (agile development) menitikberatkan pada pengiriman
perangkat lunak kerja yang cepat dengan membagi suatu proyek yang besar ke dalam
serangkaian subproyek yang kecil yang diselesaikan dalam periode yang pendek
dengan menggunakan umpan balik yang berulang dan terus menerus. Tiap tiap proyek
yang kecil dikerjakan oleh sebuah tim seakan-akan ini merupakan suatu proyek yang
utuh, meliputi perencanaan, analisis kebutuhan, desain, pengodean, pengujian, dan
dokumentasi. Metode yang gesit menkankan pada komunikasi berhadapan muka atas
dokumen-dokumen yang tertulis, mendorong orang untuk bekerja sama dan mengambil
keputusan dengan cepat dan lebih efektif.

Pengembangan Berbasis Komponen dan Layaanan Web


Pengembangan berbasis komponen (component-based development) digunakan
untuk membuat sistem yang lebih cepat dengan merakit dan mengintegrasikan
komponen-komponen perangkat lunak yang tersedia.Komponen perangkat lunak ini
digunakan untuk fungsi-fungsi yang umum, seperti antarmuka grafis bagi pengguna
atau fungsi pemesanan online yang dapat dikombinasikan untuk membuat aplikasi
bisnis berskala besar.Perusahaan-perusahaan menggunakan pengembangan berbasis
komponen untuk membuat aplikasi e-commerce.
Layanan web merupakan komponen perangkat lunak yang dapat dipakai ulang dan
dapat diimplementasikan menggunakan Extensible Markup Language (XML) dan
protokol dan standar terbuka lainnya yang memungkinkan satu aplikasi berkomunikasi
dengan aplikasi lainnya tanpa membutuhkan pemrograman yang disesuaikan untuk
berbagi data dan layanan. Layanan web memuat komponen-komponen perangkat lunak
yang dapat diimplementasikan melalui internet dan menyediakan fungsi-fungsi baru
untuk sistem perusahaan yang sudah ada, atau membuat sistem baru yang
menghubungkan sistem suatu perusahaan dengan sistem lainnya sehingga membuka
peluang baru untuk bekerja sama dengan perusahaan lain. Karena layanan perangkat
lunak ini menggunakan standar yang universal, maka biayanya lebih rendah dan
layanannya lebih mudah untuk disusun bersama daripada komponen-komponen yang
sifatnya kepemilikan.
Pengembangan Aplikasi Mobile
Mengembangkan aplikasi bagi patform mobile cukup berbeda dari pengembangan
untuk PC dan layar mereka yang jauh lebih besar. Aplikasi mobile perlu dioptimalkan
untuk suatu tugas tertentu yang mereka laksanakan, mereka tidak berusaha untuk
melaksanakan terlalu banyak tugas, dan mereka akan dirancang untuk kegunaannya.
Menghemat sumber daya-bandwidth, spasi layar, memori, pemrosesan, entri data, dan
gerakan pengguna-semuanya merupakan prioritas yang tertinggi.
Desain web responsif (responsive web design) memungkinkan situs web untuk
secara otomatis mengubah tata letak sesuai dengan resolusi layar dari pengunjung,
apakah menggunakan desktop, tablet, atau smartphone. Pendekatan ini menggunakan
campuran yang fleksibel atas grids, dan layout , gambar yang fleksibel dan queri media
yang mengoptimalkan desain bagi konteks melihat yang berbeda. Sebagaimana
pengguna akan beralih dari laptop-nya menjadi iPad, iPhone, atau android genggam,
maka situs web akan secara otomatis mengakomodasi perubaha resolusi dan besaran
gambar. Dengan desain yang bersifat responsif, maka pengguna seluruh kisaran
perangkat dan browser yang luas akan memiliki akses pada suatu sumber konten
tunggal, ditata agar lebih mudah untuk membaca dan menavigasi dengan minimum
perubahan ukuran, pergeseran, dan pengguliran.
Terdapat 3 platform utama bagi aplikasi mobile diantaranya iPad/iPhone, Android,
dan Windows Phone. Masing-masing platform untuk aplikasi mobile tersebut memiliki
lingkungan pengembangan yang terintegrasi, misalnya Apple’s Ios sdk (perangkat
pengembangan perangkat lunak) untuk iPhone/iPad, yang mana menyediakan alat bantu
untuk menulis, menguji, dan menyebarkan aplikasi dalam lingkungan platform target.
Perusahaan yang lebih besar atau para pemilik bisnis dengan pengalaman pemrograman
dapat menggunakan perangkat pengembanagn perangkat lunak ini untuk menciptakan
aplikasi dari nol.

Anda mungkin juga menyukai