Anda di halaman 1dari 5

PENGARUH TINGKAT KEHADIRAN KRI DILAUT DENGAN KEMAMPUAN KRI TERHADAP

KEAMANAN DILAUT INDONESIA

Brillyandhi S. S.SI
Program Magister Analisis Sistem dan Riset Operasi
Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut, Surabaya
E-mail: Brillyandhi@gmail.com

ABSTRAK

Indonesia merupakan salah satu negara yang dua pertiga wilayahnya adalah lautan, sehingga
dengan adanya kebijakan Poros Maritim Dunia diharapkan faktor Keamanan di laut Indonesia
menjadi bagian penting yang tidak dapat dipandang sebelah mata. Kapal Perang Republik
Indonesia (KRI) merupakan salah satu alutsista Negara yang berperan sebagai penjaga
kedaulatan dan keamanan di Laut Indonesia sebagainma yang telah diamanatkan didalam
Undang-undang. Paper ini membahas tentang bagaimana pengaruh dari kehadiran KRI di laut
dan Kemampuan yang dimiliki oleh KRI terhadap Tingkat Keamanan di laut Indonesia. TNI AL
yang memiliki tugas pokok dalam melakukan pengembangan Kekuatan Matra Laut perlu
menentukan kebijakan yang tepat terkait bagaimana arah pengembangan kekuatan itu dilakukan,
oleh karenanya untuk dapat menentukan hal yang berpengaruh terhadap Tingkat keamanandi
laut indonesia dilakukan penelitian terkait seberapa besar pengaruh kehadiran KRI di Laut dan
kemampuan yang dimiliki KRI terhadap tingkat keamanan yang terjadi di laut Indonesia. Tingkat
Kehadiran KRI di laut pada penelitian ini akan diukur dengan indikator berupa Pola operasi yang
digunakan dengan Jumlah KRI yang ada dibandingkan dengan luas Coverage area yang harus di
jaga, sedangkan yang menadji indikator dari kemampuan yang dimiliki KRI adalah Sistem
persenjataan yang dimiliki dan teknologi yang terpasang pada KRI. Penelitian ini bersifat
Kuantitatif dengan menggunakan metode Analisis Regresi berganda dan teknik pengumpulan
data yang digunakan adalah dengan cara melakukan survey dan membagikan kuisiner dengan
skala likert tehadap pelaksana atau pengawak KRI serta pimpinan TNI AL.

Kata Kunci: KRI, Regresi Berganda, Kusioner, Tingkat Kehadiran KRI.

1. PENDAHULUAN menyebabkan kasus pelanggaran sering


Latar Belakang terjadi, hal ini menunjukan bahwa belum
Indonesia merupakan Negara kepulauan sepenuhnya wilayah laut Indonesia terawasi
terbesar di dunia yang memiliki 17.508 yang dengan baik oleh kapal patroli TNI AL
terdiri dari pulau-pulau besar dan kecil, dengan ( Santoso, 2014).
luas wilayah nasional lebih dari 5 (lima) juta
Km², dimana dua pertiga luas wilayahnya Kondisi Umum wilayah Lautan Indonesia
merupakan perairan. Dengan luas wilayah Indonesia adalah negara dengan jumlah
lautan yang sangat luas maka tingkat pantai terbanyak serta memiliki perbatasan
keamanan di laut menjadi sangat rawan dan wilayah dengan negara tetangga baik di
memungkinkan terjadinya tindak pidana di laut daratan maupun di lautan Oleh karenanya Hal
(Siregar, 2008). ini dapat menjadi kerawanan terhadap kondisi
Indonesia sesuai UNCLOS Th 1982 keamanan di lautan Indonesia. Hal ini
memiliki tiga alur laut kepulauan (ALKI) yang dibuktikan dengan masih banyaknya
bebas digunakan sebagai jalur transportasai pelanggaran yang dilakuaknoleh kapal asing
oleh Negara lain baik untuk kepentingan dengan melewati batas wilayah laut yang telah
perdagangan maupun kepentingan militer, ditetapkan. Serta pelanggaran lainnya seperti
sebagai Konsekuensi Negara Kepulauan. illegal fishing, perompakan dan pembajakan,
Namun akibat adanya alur laut tersebut pelanggaran pelayaran dan penyelundupan
Indonesia juga memperoleh kewenangan seperti perdagangan gelap narkotika (Illicit
dalam mengendalikan dan mengamankan drug trafficking), illegal migrant dan people
seluruh wilayah lautan yang dimilikinya smuggling, penyelundupan senjata (arms
tersebut, dengan wilayah laut sedemikian luas smuggling).
Dengan bermacamnya tindak pidana dikenal sebagai goal programming atau
yang terjadi dilaut maka tingkat keamanan di multiobjective programming merupakan
laut dapat menjadi rendah dikarenakan terlalu modifikasi atau variasi khusus dari
banyaknya kegiatan tindak kejahatan tersebut pemrograman linear. Menurut Jian-Bo (1999)
di laut indonesia. Oleh karena KRI sebagai dalam Harri (2012) tujuan optimasi
Alutsista TNI AL yang memiliki tugas dalam multiobjektif adalah untuk mengembangkan
pelaksanaan Keamanan Di laut perlu perbandingan solusi optimal untuk mencapai
ditingkatkan baik secara kemampuan maupun semua tujuan sebesar mungkin sehingga
secara jumlah karena berdasarkan grafik di semua tujuan yang telah ditentukan akan
bawah ini KRI TNI AL berhasil menangkap tercapai seoptimal mungkin. Menurut Mario
pelaku kejahatan dilaut dimana tindak pidana dan Sintha (2010) dalam Harri (2012) bahwa
illegal fishing menduduki peringkat paling atas goal programming adalah suatu metode yang
dan semakin tahun semakin meningkat diikuti memerlukan informasi untuk menyelesaikan
dengan tindak pidana perompakkan dan keputusan permasalahan multi-objektif. Jadi
pelanggaran pelayaran. goal programming merupakan suatu metode
yang mengoptimalkan beberapa tujuan
dengan meminimasi variabel-variabel
penyimpangan sehingga dapat mencapai
semua tujuan seoptimal mungkin.
Konsep dari Set Covering Methods
adalah bertujuan untuk meminimalisasi jumlah
hub port / pangkalan yang dibutuhkan untuk
melayani / cover pangkalan lainnya. Pangkalan
terpilih akan memberikan cover / layanan pada
. kapal terhadap pangkalan lainnya. Sehingga
akan meminimalisasi jumlah hub port /
Kelebihan Goal Programming dan Set pangkalan yang pada akhirnya akan
Covering menghemat anggaran karena pangkalan
terpilih akan dikembangkan sebagai pangkalan
Menurut Siswanto (2007) dalam Harri utama pendukung operasi keamanan laut.
(2012) model goal programming merupakan
perluasan dari model pemrograman linear,
program tujuan ganda dalam bahasa asing 2. METODOLOGI PENELITIAN

5. ANALISA DAN PEMBAHASAN


Penugasan kapal patroli di sektor operasi hasil optimasi

Hasil optimasi pemilihan pangkalan


Dari matriks zero-one hasil optimasi KRI Sikuda dan Sigurot. Dari hasil optimasi
penugasan kapal patroli dapat diketahui menunjukkan bahwa pangkalan yang terpilih
bahwa untuk sektor operasi I, kapal yang untuk mengcover sektor I adalah Lanal Batam.
ditugaskan mengcover adalah KRI Sibarau, Sektor II yang terpilih adalah Lanal Tarempa
dan Siliman. Sektor operasi II dicover oleh KRI dan P Jemaja, Sektor III yang terpilih adalah
Silea, Siribua, Sigalu, dan Siada. Sektor III Lanal Ranai dan P Pulau Laut, Sektor yang IV
dicover oleh KRI Tenggiri, Kelabang, terpilih adalah Lanal Pontianak.
Kalahitam dan Cucut, sektor IV dicover oleh

5. KESIMPULAN DAN SARAN


3) Hasil optimasi menunjukkan
a. Kesimpulan ilustrasi penugasan kapal patroli di sektor
1) Optimasi penugasan kapal patroli TNI o perasi, bahwa kapal patroli yang bertugas
AL ke sektor operasi keamanan laut dapat mengcover ke seluruh sektor dan tidak
wilayah Perairan Natuna dapat terjadi penumpukkan di salah satu sektor
dimodelkan dengan dengan goal operasi. Dan seluruh kapal beroperasi sesuai
programming. Goal mencapai coverage dengan kemampuan teknisnya serta
area maksimal, meminimalkan biaya kompabilitas di setiap sektor operasi. Dari
operasi, memaksimalkan endurance, seluruh jumlah KRI kelas PC yang dipunyai
utilitas kapal dan probabillitas jumlah Koarmabar ada 12 (dua belas) KRI yang
pelanggaran di setiap sektor dengan ditugaskan di Perairan Natuna sedangkan
kendala keterbatasan kemampuan kapal Kapal kelas PC yang lain dapat dijadwalkan
patroli seperti kecepatan, radar dan untuk melaksanakan peliharaan dan
kapasitas BBM. Variabel keputusan berupa perawatan (Harwat). Jangkauan coverage
matriks zero-one penugasan kapal patroli area maksimum kapal patroli yang tercapai
di sektor operasi sedangkan tools untuk adalah 626.934 Mil² sama dengan luas sektor
menyelesaikannya dengan menggunakan operasi I sd. IV adalah sama 626.934 Mil²,
program spreadsheet solver microsoft Menunjukkan juga besarnya biaya operasi
office. untuk satu kali penugasan yaitu sebesar Rp.
2) Optimasi pemilihan pangkalan bagi 1.799.619.921,- lebih kecil dari budget biaya
kapal patroli yang telah ditugaskan di operasi sebesar Rp. 2.000.000.000,-. berarti
sektor operasi dapat dimodelkan dengan mempunyai efisiensi sebesar Rp.
optimasi set covering methods. Konsepnya 200,380,079,- Jumlah endurance dari masing-
adalah meminimalkan jumlah hub/port masing kapal yang ditugaskan di sektor
pangkalan TNI AL dengan memaksimalkan operasi adalah lebih kecil sama dengan
letak jangkauan pangkalan ke sektor jumlah endurance rata-rata kapal yang
operasi, dengan tujuan meminimalkan ditugaskan di sektor operasi setelah
jumlah pangkalan untuk cover sektor dioptimasi sebesar 2 hari. Nilai utilitas kapal
operasi. yang melaksanakan operasi dari 17 kapal
setelah dioptimasi kapal patroli yang wilayah Perairan Natuna. Pangkalan TNI
melaksanakan operasi sebanyak 12 kapal AL tersebut yang terpilih adalah sektor I
adalah 0.7. Nilai probabilitas data adalah Lanal Batam, sektor II Lanal
pelanggaran setelah dioptimasi dari Tarempa dan P Jemaja, sektor III adalah
penugasan kapal patroli di sektor operasi Lanal Ranai dan P Pulau Laut serta sektor
sebesar 0.3. IV adalah Lanal Pontianak. Pangkalan
4) Hasil optimasi berikutnya berupa yang terpilih tersebut akan ditempati oleh
terpilihnya 6 pangkalan TNI AL dari 15 kapal patroli sebagai pangkalan aju dan
pangkalan untuk cover 4 sektor opskamla
pangkalan pendukung dalam pengamanan sektor operasi I sd. IV.
b. Saran Dehnavi Hadi Karimi, 2013, A solution for
1) Dalam tesis tentang optimasi urban road selection and
penugasan kapal patroli untuk mencegah construction problem using
tindak pidana ini khususnya hanya meneliti simulation and goal programming—
di Perairan Natuna belum mencakup ke Case study of the city of Isfahan,
seluruh wilayah kerja Koarmabar serta Department of Industrial and
seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Systems Engineering, Isfahan
Indonesia (NKRI), hal ini bisa dilanjutkan University of Technology, 84156-
untuk studi penelitian berikutnya. 83111 Isfahan, Iran.
2) Dengan area dan wilayah kerja operasi
yang lebih luas nantinya kelas kapal yang Ignatius Yogi Widianto Setyadi, B. Bambang
beroperasi tidak hanya kelas PC melainkan Riyanto, 2014, Upaya Negara
dapat melibatkan berbagai jenis kelas KRI. Indonesia Dalam Menangani
3) Pola operasi kamla masih didasarkan Masalah Tindak Pidana Di Zona
pada data pelanggaran sebelumnya, serta Ekonomi Eksklusif Indonesia, jurnal
dari data jenis pelanggaran yang ada Ilmu Hukum, Fakultas Hukum
tindak pidana illegal fishing menduduki Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
peringkat paling atas. Kedepan bisa
dilanjutkan untuk studi penelitian berikutnya Kadyat et al, 2007, Analisa strategis
dengan menggabungkan data spot ikan penentuan jumlah dan penempatan
yang dikeluarkan oleh Kementrian Kelautan KRI kelas Sigma dalam operasi
dan Perikanan (KKP). pengamanan wilayah perairan timur
4) Pengoptimasian ini dapat digunakan Indonesia dengan metoda optimasi,
sebagai bahan pertimbangan dalam Manajemen Industri – Program studi
pengambilan keputusan Pimpinan TNI AL Magister manajemen Teknologi, ITS,
tentang penugasan Kapal Patroli di sektor Surabaya.
operasi dan pemilihan pangkalan
pendukungnya, sehingga dapat Nepal Bimal, 2009, A set-covering model for
diaplikasikan di masa yang akan datang. optimizing selection of portfolio of
microcontrollers in an automotive
DAFTAR PUSTAKA supplier company, Department of
Mechanical and Industrial
Bakhtiar, Hanum, 2011, Manajemen Bencana Engineering Technology, Purdue
Berbasis Riset Operasi: Masalah University-IPFW, 2101 E. Coliseum
Penugasan Sukarelawan Dengan Boulevard, Fort Wayne, IN, USA.
Goal Programming, Departemen
Matematika, Institut Pertanian Bogor. Ozdemir, et al, 2012, A large scale integer
linear programming to the daily fleet
Chang, 2015, Multi-choice goal programming assignment problem: a case study in
model for the optimal location of Turkey, Industrial Engineering
renewable energy facilities, Department, Yildiz Technical
Department of Information University, Barbaros Bulvari,Yildiz,
Management, Chang Gung Istanbul, 34349,Turkey.
University, 259 Wen-Hwa 1st Road,
Kwei-Shan, Tao-Yuan 333, Taiwan, Santoso, 2014, Implementasi Binary Genetic
ROC. Algorithm (BGA) untuk optimasi
penugasan kapal patroli TNI AL
Cristobal San Jose Ramon, 2012, A goal dalam rangka keamanan wilayah laut
programming model for the optimal Indonesia, Seminar Nasional
mix and location of renewable IENACO-2014 ISSN: 2337-4349.
energy plants in the north of Spain,
Marine Sciences Department, Schniederjans Marc J., Kim Gyu Chan, 1987,
University of Cantabria, Spain. A goal programming model to
optimize departmental preference in
course assignments, College of
Business Administration, University jurnal sosioteknologi Edisi 13 April
of Nebraska, Lincoln, NE 68588, 2008.
U.S.A.
Windari Retno, 2009, Hukum Laut, zona-zona
Simons dan soegierie, 2013, Upaya maritime sesuai UNCLOS 1982 dan
pemberantasan tindak pidana konvensi-konvensi bidang maritime,
tertentu di Wilayah Perairan Laut Badan Koordinasi Keamanan Laut,
Indonesia melalui optimasi peran TNI Jakarta.
Angkatan Laut dalam bidang
penegakan hukum. Yunianto, Achmadi, 2014, Model Pemilihan
Lokasi Pelabuhan Pengumpul
Siregar, 2008, Analisis potensi daerah pulau- Sebagai Pusat Konsolidasi
pulau terpencil dalam rangka Petikemas dan General Cargo,
meningkatkan ketahanan, keamanan Pascasarjana Teknologi Kelautan,
Nasional dan keutuhan wilayah NKRI Institut Teknologi Sepuluh
di Nunukan – Kalimantan Timur, Nopember.

Anda mungkin juga menyukai