Anda di halaman 1dari 11

ANALISA TREND JUMLAH KEKUATAN PRAJURIT TNI ANGKATAN LAUT

Brillyandhi S. S.SI
Program Magister Analisis Sistem dan Riset Operasi
Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut, Surabaya
E-mail: Brillyandhi@gmail.com

ABSTRAK
Tentara Nasional Indonesia (TNI AL), sebagai institusi negara yang sesuai dengan
UU nomor 34 tahun 2004 tentang Tentara nasional Indonesia dalam pasal 9 poin disebutkan
bahwa TNI AL memiliki peran untuk melaksanakan tugas TNI dalam pembangunan dan
pengembangan kekuatan matra laut. Adapun bentuk Kekuatan matra laut yang dimiliki oleh
TNI AL adalah Organisasi dan alat utama sistem senjata (Alutsista), oleh karenanya TNI AL
memiliki kebijakan dalam melakukan pengembangan organisasi dan alutsista agar tercapai
Postur Kekuatan yang Ideal, dimana konsekuensi dari perubahan pada Pembangunan
kekuatan TNI AL tersebut adalah perlu adanya jumlah personel yang tepat untuk dapat
mendukung terlaksananya fungsi-fungsi organisasi dan pengawak alutsista. Perencanaan
sumber daya manusia meliputi semua kegiatan termasuk dalam hal menentukan jumlah
komposisi prajurit pada waktu yang tepat sesuai dengan kebijakan dan rencana organisasi
dan pengawak alutsista. Dalam organisasi TNI Angkatan Laut, personelnya terdiri Prajurit
dan PNS dimana prajurit TNI dibagi kedalam 3 golongan yaitu Perwira, Bintara dan
Tamtama.

Kata Kunci : Pola Operasi, Efektifitas Penegakkan Hukum, analisis Regresi Berganda.

1. INTRODUCTION senjata (Alutsista), oleh karenanya TNI


Tentara Nasional Indonesia (TNI AL memiliki kebijakan dalam melakukan
AL), sebagai institusi negara yang pengembangan organisasi dan alutsista
sesuai dengan UU nomor 34 tahun agar tercapai Postur Kekuatan yang
2004 tentang Tentara nasional Ideal, dimana konsekuensi dari
Indonesia dalam pasal 9 poin perubahan pada Pembangunan
disebutkan bahwa TNI AL memiliki kekuatan TNI AL tersebut adalah perlu
peran untuk melaksanakan tugas TNI adanya jumlah personel yang tepat
dalam pembangunan dan untuk dapat mendukung terlaksananya
pengembangan kekuatan matra laut. fungsi-fungsi organisasi dan pengawak
Adapun bentuk Kekuatan matra laut alutsista. Suatu Organisasi
yang dimiliki oleh TNI AL adalah membutuhkan suatu kebijakan jangka
Organisasi dan alat utama sistem
panjang untuk dapat bertahan dalam untuk perencanaannya ditangani
situasi yang dinamis. langsung oleh Markas Besar TNI
Berdasarkan pemikiran tersebut dapat Angkatan Laut, dalam hal ini adalah
dikatakan bahwa perencanaan jumlah Staf Personel Angkatan Laut dengan
kebutuhan personel yang dibutuhkan Dinas Administrasi dan Personel TNI
akan menyesuaikan dengan kebutuhan AL sebagai pelaksananya. Dalam
alutsista dan pengembangan pelaksanaannya, Perencanaan
Organisasi yang ada. Oleh karenanya kebutuhan Perwira, Bintara dan
tanpa perencanaan yang tepat maka Tamtama menjadi lebih kompleks
suatu organisasi akan mengalami dikaitkan dengan kebutuhan jabatan
kesulitan dalam menentukan arah dalam organisasi, dimana terdapat
kebijakan apabila membutuhkan masa kerja untuk promosi kepangkatan
tambahan personel. Untuk itu ke tingkat yang lebih tinggi dan adanya
diperlukan adanya perencanaan dan perpindahan Golongan strata dari
pembinaan Sumber Daya Manusia bawah keatas.
(SDM) yang pada dasarnya adalah Saat ini terdapat kondisi dimana terjadi
sebuah struktur hirarkis tertutup yang kelebihan jumlah Perwira, Bintara dan
tunduk pada perubahan konstan dalam Tamtama pada tingkatan pangkat
perekonomian dan kebijakan tertentu juga terdapat kekurangan
pemerintah. Perencanaan sumber daya jumlah Perwira, Bintara dan Tamtama
manusia merupakan inti dari dibandingkan dengan kebutuhan
manajemen SDM yang akan dijadikan jabatan yang tersedia seperti yang
dokumen standar untuk merekrut serta tercantum pada Tabel 1.1. Kondisi
melakukan penataan komposisi dalam tersebut merupakan efek jangka
organisasi (Hayati,D.I., 2014). panjang yang terjadi akibat adanya
Perencanaan sumber daya manusia kebijakan pemerintah dalam
meliputi semua kegiatan termasuk penambahan usia pensiun dari usia 55
dalam hal menentukan jumlah tahun menjadi 58 tahun pada golongan
komposisi prajurit pada waktu yang Perwira, Serta perekrutan personel
tepat sesuai dengan kebijakan dan dalam jumlah yang besar pada periode
rencana organisasi dan pengawak tahun 1999 sampai dengan tahun 2003
alutsista. Dalam organisasi TNI serta tuntutan dari pimpinan TNI
Angkatan Laut, personelnya terdiri Angkatan Laut untuk menaikkan
Prajurit dan PNS dimana prajurit TNI pangkat terhadap Perwira yang sudah
dibagi kedalam 3 golongan yaitu mencapai waktunya / sudah eligible.
Perwira, Bintara dan Tamtama, dimana Sehingga hal tersebut dapat
mengakibatkan beberapa Perwira, tidak Dalam memenuhi kebutuhan
mempunyai jabatan, yang tentunya personelnya maka TNI AL
akan mempengaruhi kinerja, motivasi memerlukan suatu perencanaan yang
dan moralitas Perwira yang tepat agar dapat menjalankan roda
bersangkutan. organsasinya dengan baik sehingga
Ternyata kebijakan tersebut saat ini perlunya teori yang mendukung dalam
mulai mengarah kepada golongan perencanaan kebutuhan personelnya
Bintara dan Tamtama dimana terdapat dimana teori yang dapat mendukung
wacana akan ditambahnya usia hal tersebut adalah Manpower
pensiun Golongan Bintara dan tamtama Planning (MPP) atau perencanaan
dari usia pensiun 53 menjadi 58 sesuai kebutuhan tenaga kerja atau sering
dengan golongan perwira saat ini. juga disebut sebagai Perencanaan
Oleh sebab itu apabila perencana Sumberdaya Manusia (SDM)
Sumber Daya Manusia di TNI Angkatan merupakan salah satu tugas strategis
Laut saat ini ingin memiliki organisasi dari setiap praktisi Human Resources
yang tepat, efektif dan efisien sesuai (HR) yang bertugas menempatkan
kebutuhan dalam hal ini disebut sejumlah orang yang tepat, orang
sebagai kekuatan Prajurit yang Ideal. yang tepat di tempat yang tepat,
Maka para staf perencana di bagian waktu yang tepat, melakukan hal yang
personel dari organisasi harus mampu benar dan cocok untuk pencapaian
untuk dapat mengendalikan jumlah tujuan organisasi (Hayati, D.I., 2014).
kebutuhan personel dalam organisasi Meskipun perencanaan SDM
dan pengawak alutsista, jumlah disusun oleh Staf / Manpower
personel untuk setiap pangkat, dan Planner, Supervisor, Manager HR,
waktu dalam pangkat untuk setiap dan Manager di berbagai bidang,
personel disesuaikan dengan namun perlu dipahami bahwa
kebutuhan organisasi dan pengawakan kebutuhan pegawai tidak bisa
alutsista. Sehingga diharapkan dari dilepaskan dari rencana strategis
model trend yang di peroleh dari organisasi dalam beberapa tahun ke
penelitian ini dapat membantu depan, di samping kebutuhan yang
perencana Sumber Daya Manusia di sifatnya didasarkan kepada aspek
TNI Angkatan Laut saat ini. operasional organisasi saat ini.
Perencanaan sumber daya manusia
2. MATERIAL/METODOLOGY adalah suatu kegiatan yang bersifat
2.1. Manpower Planning. terus menerus akibat keadaan dan
situasi selalu berubah oleh
perkembangan, pertumbuhan, nilai a dan b, sehingga jumlah
globalisasi dan tuntutan kebutuhan kesalahan kuadrat terkecil (minimum).
(Hutapea, A., 2004). Sebuah Rumus yang digunakan adalah :
perencanaan kebutuhan SDM yang Y = a + bx
baik harus didasarkan kepada Dimana :
sejumlah pertimbangan dan Y = Data berkala (Luas lahan,
metodologi, tidak bisa hanya produksi dan produktivitas)
berdasarkan Workload Analysis. a = Konstanta
Perencanaan SDM harus b = Koefisien regresi
menjadi pendekatan sistem dan x = Waktu
dilakukan dalam prosedur yang telah Peramalan adalah prediksi, proyeksi
ditetapkan. Prosedur yang harus atau estimasi tingkat kejadian yang
dilaksanakan adalah sebagai berikut: tidak pasti dimasa yang akan datang.
a. Menganalisis ketersediaan Ketepatan secara mutlak dalam
tenaga kerja saat ini memprediksi peristiwa dan tingkat
b. Membuat perkiraan tenaga kegiatan yang akan datang adalah
kerja di masa depan tidak mungkin dicapai, oleh karena
c. Mengembangkan program ketika perusahaan tidak dapat melihat
kerja kejadian yang akan datang secara
d. Mendesain program pelatihan pasti, butuh waktu dan tenaga yang
besar agar mereka memiliki kekuatan
2.2. Analisis Trend. untuk menarik kesimpulan terhadap
Analisis Trend adalah metode analisis kejadian yang akan datang.
data yang bertujuan melakukan
estimasi pada masa mendatang untuk 3. RESULTS AND DISCUSSION.

melihat kecenderungan meningkat Penelitian yang digunakan dalam

atau menurun pada suatu variabel, penulisan tesis ini adalah metode

pada kurun waktu tertentu. Analisis kuantitatif. Metode Kuantitatif adalah

trend dalam penelitian ini digunakan metode penelitian yang berlandaskan

untuk mengetahui trend dari setiap pada filsafat positivisme, digunakan untuk

pangkat di dalam setiap strata meneliti pada populasi atau sampel

golongan. tertentu, pengumpulan data menggunakan

Analisis trend tersebut menggunakan Data primer dan data sekunder mengenai

metode jumlah kuadrat terkecil (Least perkembangan kekuatan Prajurit TNI AL,

Square Method) untuk mencari garis analisis data bersifat kuantitatif/statistik,

trend, yaitu suatu perkiraan mengenai dengan tujuan untuk menguji hipotesis
yang telah ditetapkan.
3.1. Teknik Pengumpulan Data. Pada gambar grafik diatas
menggambarkan bahwa grafik persentase
Dalam penelitian ini penulis
dari perwira tinggi dapat didekati dengan
mengumpulkan data dengan metode
garis linear sehingga diperoleh persamaan
pengambilan data primer yang
y = 2E-05x + 0.4809. dari grafik tersebut
diperoleh dari laporan kekuatan
menggambarkan pola grafik cenderung
prajurit oleh staf personel TNI AL.
bersifat stabil dikisaran 100% sampai
3.2. Jenis Data dengan 120%.

Penelitian ini menggunakan data Gambar 2. Grafik Trend Pangkat Kolonel

sekunder dan primer. Data yang TNI AL

digunakan dalam penelitian ini adalah


data sekunder yang didapatkan dari
Kolonel
Dinas Administrasi Personel TNI AL. 120% f(x) = 0.02 x + 1.04
80% R² = 0.78
berupa Jumlah kekuatan Prajurit TNI
40%
AL dari tahun 2007 sampai dengan
0%
2017.
Ja 7
Ja 8
Ja 9
Ja 0
Ja 1
Ja 2
Ja 3
Ja 4
Ja 5
Ja 6
17
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
n-
n-
n-
n-
n-
n-
n-
n-
n-
n-
n-
Ja

3. HASIL DAN PEMBAHASAN.


Dalam pembahasan akan dibahas Pada gambar grafik diatas

persentase perpangkat dengan data yang menggambarkan bahwa grafik persentase

diperoleh dari tahun 2007 dimulai dari dari pangkat kolonel dapat didekati dengan

pangkat perwira yang ditampilkan dalam garis linear sehingga diperoleh persamaan

bentuk grafik trend sebagai berikut: y = 6E-05x - 1.3362. dari grafik tersebut

Gambar 1 Grafik Tren Perwira Tinggi TNI menggambarkan pola grafik cenderung

AL bersifat meningkat.
Gambar 3 Grafik Tren Pangkat Letkol TNI
Chart Title AL

130%
120%
Letkol
80%
110% f(x) = 0.01 x + 1.09 f(x) = 0.04 x + 0.33
R² = 0.09 60%
100% R² = 0.9
40%
90% 20%
07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17
an- an- an- an- an- an- an- an- an- an- an- 0%
J J J J J J J J J J J
07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17
an- an- an- an- an- an- an- an- an- an- an-
J J J J J J J J J J J

Pada gambar grafik diatas


menggambarkan bahwa grafik persentase
dari pangkat Letnan kolonel dapat didekati dengan garis linear sehingga diperoleh
dengan garis linear sehingga diperoleh persamaan y = -4E-05x + 2.351. dari grafik
persamaan y = 1E-04x - 3.378. dari grafik tersebut tidak seperti halnya pada pangkat
tersebut menggambarkan pola grafik kolonel, letkol dan pangkat mayor juga,
cenderung bersifat meningkat. pada pangkat Kapten menggambarkan
Gambar 4 Grafik Tren Pangkat Mayor TNI pola grafik cenderung bersifat menurun.
AL Gambar 6. Grafik Trend Pangkat Lettu TNI
AL.
Mayor
80% Lettu
60% f(x) = 0.01 x + 0.55 80%
40% R² = 0.22 f(x) = 0.83 exp( − 0.1 x )
60%
20% R² = 0.95
40%
0% 20%
7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7
n-0 n-0 n-0 n-1 n-1 n-1 n-1 n-1 n-1 n-1 n-1 0%
Ja Ja Ja Ja Ja Ja Ja Ja Ja Ja Ja
Ja 7
Ja 8
Ja 9
Ja 0
Ja 1
Ja 2
Ja 3
Ja 4
Ja 5
Ja 6
17
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
n-
n-
n-
n-
n-
n-
n-
n-
n-
n-
n-
Ja

Pada gambar grafik diatas


menggambarkan bahwa grafik persentase Pada gambar grafik diatas
dari pangkat mayor dapat didekati dengan menggambarkan bahwa grafik persentase
garis linear sehingga diperoleh persamaan dari pangkat Lettu dapat didekati dengan
y = 3E-05x - 0.6448. dari grafik tersebut garis Ekponensial sehingga diperoleh
seperti halnya pada pangkat kolonel dan persamaan y = 34520e-3E-04x. dari grafik
letko pada pangkat mayor juga tersebut seperti halnya pada pangkat
menggambarkan pola grafik cenderung kapten, pada pangkat lettu
bersifat meningkat. menggambarkan pola grafik cenderung
Gambar 5. Grafik Trend Pangkat Kapten bersifat menurun.
TNI AL. Gambar 7. Grafik Trend Pangkat Letda
TNI AL.
Kapten
60%
Letda
f(x) = − 0.02 x + 0.61 250%
40% R² = 0.67 200%
20% 150% f(x) = 1.4 x^0.12
100% R² = 0.2
0% 50%
0%
Ja 7
Ja 8
Ja 9
Ja 0
Ja 1
Ja 2
Ja 3
Ja 4
Ja 5
Ja 6
17
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
n-
n-
n-
n-
n-
n-
n-
n-
n-
n-
n-
Ja

Ja 7
Ja 8
Ja 9
Ja 0
Ja 1
Ja 2
Ja 3
Ja 4
Ja 5
Ja 6
17
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
n-
n-
n-

n-
n-
n-
n-

n-
n-

n-
n-
Ja

Pada gambar grafik diatas


menggambarkan bahwa grafik persentase Pada gambar grafik diatas

dari pangkat Kapten dapat didekati menggambarkan bahwa grafik persentase


dari pangkat Letda dapat didekati dengan
garis linear sehingga diperoleh persamaan Pelda
200%
y = 2E-07x1.4849. dari grafik tersebut tidak
150%
seperti halnya pada pangkat kolonel, letkol f(x) = 0.02 x + 1.12
100%
dan pangkat mayor juga, pada pangkat R² = 0.08
50%
Kapten menggambarkan pola grafik 0%
cenderung bersifat menurun.

Ja 7
Ja 8
Ja 9
Ja 0
Ja 1
Ja 2
Ja 3
Ja 4
Ja 5
Ja 6
17
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
n-
n-
n-
n-
n-
n-
n-
n-
n-
n-
n-
Ja
Setelah menggambarkan Kondisi trend
pada pangkat di golongan perwira Pada gambar grafik diatas
selanjutnya akan disajikan gambaran trend menggambarkan bahwa grafik persentase
pada pangkat di golongan Bintara. dari pangkat Peltu dapat didekati dengan
Gambar 8. Grafik Trend Pangkat Peltu TNI garis linear sehingga diperoleh persamaan
AL. y = 5E-05x - 0.7294. dari grafik tersebut
seperti halnya pada pangkat Peltu, pada
Peltu pangkat Pelda menggambarkan pola
60% grafik cenderung bersifat meningkat.
f(x) = 0.06 x − 0.07
40% R² = 0.94 Gambar 10. Grafik Trend Pangkat Serma
20% TNI AL.
0%
07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17
n- n- n- n- n- n- n- n- n- n- n-
Serma
Ja Ja Ja Ja Ja Ja Ja Ja Ja Ja Ja 100%
80%
Pada gambar grafik diatas 60%
f(x) = 0.86 exp( − 0.05 x )
R² = 0.72
menggambarkan bahwa grafik persentase 40%
20%
dari pangkat Peltu dapat didekati dengan
0%
garis linear sehingga diperoleh persamaan
Ja 7
Ja 8
Ja 9
Ja 0
Ja 1
Ja 2
Ja 3
Ja 4
Ja 5
Ja 6
17
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
n-
n-
n-
n-
n-
n-
n-
n-
n-
n-
n-

y = 0.0002x - 6.3339. dari grafik tersebut


Ja

seperti halnya pada pangkat kolonel, letkol Pada gambar grafik diatas
dan pangkat mayor juga, pada pangkat menggambarkan bahwa grafik persentase
Peltu menggambarkan pola grafik dari pangkat Serma dapat didekati dengan
cenderung bersifat meningkat. garis exponensial sehingga diperoleh
Gambar 9. Grafik Trend Pangkat Pelda persamaan y = 212.51e-1E-04x. dari grafik
TNI AL. tersebut tidak seperti halnya pada pangkat
Peltu dan Pelda, pada pangkat Serma
menggambarkan pola grafik cenderung
bersifat menurun.
Gambar 11. Grafik Trend Pangkat Serka
TNI AL.
Gambar 13. Grafik Trend Pangkat Serda
Serka TNI AL.
140%
120%
100%
80%
f(x) = 0.01 x² − 0.15 x + 1.38
R² = 0.95 Serda
60% 250%
40% 200%
20%
150% f(x) = 0.01 x² − 0.06 x + 1.8
0% R² = 0.14
100%
Ja 7
Ja 8
Ja 9
Ja 0
Ja 1
Ja 2
Ja 3
Ja 4
Ja 5
Ja 6
17
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
n-
n-
n-
n-
n-
n-
n-
n-
n-
n-
n-
50%
Ja

0%
Pada gambar grafik diatas

Ja 7
Ja 8
Ja 9
Ja 0
Ja 1
Ja 2
Ja 3
Ja 4
Ja 5
Ja 6
17
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
n-
n-
n-

n-
n-
n-
n-

n-
n-

n-
n-
menggambarkan bahwa grafik persentase

Ja
dari pangkat Serka dapat didekati dengan Pada gambar grafik diatas
garis Polinomial sehingga diperoleh menggambarkan bahwa grafik persentase
2
persamaan y = 5E-08x - 0.0041x + dari pangkat Serda dapat didekati dengan
88.894. dari grafik tersebut seperti halnya garis Polinomial sehingga diperoleh
pada pangkat Serma, pada pangkat Serka persamaan y = 4E-08x 2
- 0.0035x +
menggambarkan pola grafik cenderung 73.084. dari grafik tersebut seperti halnya
bersifat menurun. pada pangkat Serma, pada pangkat Serda
Gambar 12. Grafik Trend Pangkat Sertu menggambarkan pola grafik cenderung
TNI AL. bersifat meningkat.
Setelah menggambarkan Kondisi trend
Sertu pada pangkat di golongan perwira dan
80%
60% Bintara selanjutnya akan disajikan
f(x) = 0.7 exp( − 0.02 x )
40% R² = 0.41 gambaran trend pada pangkat di golongan
20% Tamtama.
0%
Gambar 14. Grafik Trend Pangkat Kopka
Ja 7
Ja 8
Ja 9
Ja 0
Ja 1
Ja 2
Ja 3
Ja 4
Ja 5
Ja 6
17
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1

TNI AL.
n-
n-
n-
n-
n-
n-
n-
n-
n-
n-
n-
Ja

Pada gambar grafik diatas


Kopka
menggambarkan bahwa grafik persentase 50%
dari pangkat Sertu dapat didekati dengan 40%
30% f(x) = 0.15 exp( 0.08 x )
garis eksponensial sehingga diperoleh 20% R² = 0.87
persamaan y = 7.9487e-6E-05x. dari grafik 10%
0%
tersebut seperti halnya pada pangkat
Ja 7
Ja 8
Ja 9
Ja 0
Ja 1
Ja 2
Ja 3
Ja 4
Ja 5
Ja 6
17
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1

Serma, pada pangkat Sertu


n-
n-
n-
n-
n-
n-
n-
n-
n-
n-
n-
Ja

menggambarkan pola grafik cenderung


Pada gambar grafik diatas
bersifat menurun.
menggambarkan bahwa grafik persentase
dari pangkat Kopka dapat didekati dengan Pada gambar grafik diatas
garis eksponensial sehingga diperoleh menggambarkan bahwa grafik persentase
persamaan y = 7 2E-05e0.0002x. dari grafik dari pangkat Kopda dapat didekati dengan
tersebut seperti halnya pada pangkat garis linear sehingga diperoleh persamaan
lainnya, pada pangkat Kopka y = 5E-05x - 0.7778. dari grafik tersebut
menggambarkan pola grafik cenderung seperti halnya pada pangkat lainnya, pada
bersifat meningkat. pangkat Kopda menggambarkan pola
Gambar 15. Grafik Trend Pangkat Koptu grafik cenderung bersifat meningkat.
TNI AL. Gambar 17. Grafik Trend Pangkat KLK
TNI AL.
Koptu
100%
f(x) = 0.2 exp( 0.15 x ) Klk
80% R² = 0.79 160%
60% f(x) = 1.54 exp( − 0.04 x )
120% R² = 0.56
40%
20% 80%
0% 40%
Ja 7
Ja 8
Ja 9
Ja 0
Ja 1
Ja 2
Ja 3
Ja 4
Ja 5
Ja 6
17
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1

0%
n-
n-
n-
n-
n-
n-
n-
n-
n-
n-
n-
Ja

Ja 7
Ja 8
Ja 9
Ja 0
Ja 1
Ja 2
Ja 3
Ja 4
Ja 5
Ja 6
17
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
n-
n-
n-
n-
n-
n-
n-
n-
n-
n-
n-
Pada gambar grafik diatas
Ja

menggambarkan bahwa grafik persentase Pada gambar grafik diatas


dari pangkat Koptu dapat didekati dengan menggambarkan bahwa grafik persentase
garis eksponensial sehingga diperoleh dari pangkat Kelasi kepala dapat didekati
0.0004x
persamaan y = 2E-08e . dari grafik dengan garis eksponensial sehingga
tersebut seperti halnya pada pangkat diperoleh persamaan y = 128.68e-1E-04x.
lainnya, pada pangkat Koptu dari grafik tersebut seperti halnya pada
menggambarkan pola grafik cenderung pangkat lainnya, pada pangkat Klk
bersifat meningkat. menggambarkan pola grafik cenderung
Gambar 16. Grafik Trend Pangkat Kopda bersifat menurun.
TNI AL. Gambar 18. Grafik Trend Pangkat KLS
TNI AL.
Kopda
150%
f(x) = 0.02 x + 1.11
100% R² = 0.21
50%

0%
Ja 7
Ja 8
Ja 9
Ja 0
Ja 1
Ja 2
Ja 3
Ja 4
Ja 5
Ja 6
17
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
n-
n-
n-
n-
n-
n-
n-
n-
n-
n-
n-
Ja
KESIMPULAN
Kls
500%
1) Hasil Analisis Kekuatan pada
400%
300% golongan Perwira menampilkan pada
200% f(x) = 2.77 exp( − 0.13 x ) pangkat Mayor ke atas pemenuhan
100% R² = 0.64
0% prajurit sudah melebihi kebutuhan
sehingga perlu nya ada ruang jabatan
Ja 7
Ja 8
Ja 9
Ja 0
Ja 1
Ja 2
Ja 3
Ja 4
Ja 5
Ja 6
17
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
n-
n-
n-

n-
n-
n-
n-

n-
n-

n-
n-
Ja

baru untuk mengatasi peningkatan


Pada gambar grafik diatas persentase pertumbuhan jumlah prajurit di
menggambarkan bahwa grafik persentase pangkat mayor ke atas sedangkan dengan
dari pangkat Kelasi Satu dapat didekati luasnya riang jabatan pada pangkat letda
dengan garis eksponensial sehingga sampai dengan kapten maka dapat
diperoleh persamaan y = 3E+06e-4E-04x. ditingkatkan penerimaan dari masukan
dari grafik tersebut seperti halnya pada pendidikan pembentukan perwira
pangkat lainnya, pada pangkat Kls (DIktukpa) sehingga tidak akan
menggambarkan pola grafik cenderung membebani pada pangkat mayor keatas
bersifat menurun. dikarenakan input perwira Diktukpa
Gambar 19. Grafik Trend Pangkat KLD memiliki masa pangkat di tingkat perwira
TNI AL. menengah yang sangat sebentar.
2) Pada Golongan Bintara tampak
Kld bahwa perekrutan Prajurit Diktukpa
300%
250% berhasil mengurang jumlah prajurit di
200% f(x) = 2.48 exp( − 0.1 x )
150% pangkat Serka dan serma, akan tetapi
R² = 0.69
100%
50% pada pangkat peltu dan pelda masih
0% terjadi pemenuhan jumlah prajurit.
Ja 7
Ja 8
Ja 9
Ja 0
Ja 1
Ja 2
Ja 3
Ja 4
Ja 5
Ja 6
17
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1

3) Sedangkan pada golongan


n-
n-
n-

n-
n-
n-
n-

n-
n-

n-
n-
Ja

tamtama jumlah prajurit di pangkat Kelasi


Pada gambar grafik diatas
Kepala (KLK) terjadi penurunan dalam hal
menggambarkan bahwa grafik persentase
persentase pengisian jabatan dari yang
dari pangkat Kelasi Dua dapat didekati
sebelumnya memiliki jumlah pengisian
dengan garis eksponensial sehingga
lebih dari 100% seiring jalan sudah
diperoleh persamaan y = 131062e-3E-04x.
kembali ke jumlah pengisian personel
dari grafik tersebut seperti halnya pada
sekitar 100% . hal ini menunjukan jumlah
pangkat lainnya, pada pangkat Kld
perekrutan tamtama sudah sesuai dengan
menggambarkan pola grafik cenderung
kebutuhan.
bersifat menurun.
DAFTAR PUSTAKA
Sugiyono (2004), Metode Penelitian
Bisnis, CV. Alfabeta, Bandung
AT. Mahan,. 1960-1783, The Influence of
Sea Power Upon History, Twelfth
Edition, Boston, Little Brown and
Company, hal 82
Undang-Undang RI Nomor 37 Tahun 1999
tanggal 14 September 1999 tentang
Hubungan Luar Negeri.
J.G. Starke, (1989), Pengantar Hukum
Internasional (An Introduction on
International Law), Terjemahan
Sumitro Danuredja dan Lukas
Ginting, (Jakarta: Aksara Persada
Indonesia, hal. 143
Moenir. (1998). Manajemen Pelayanan
Umum. Jakarta: Bumi Aksara, hal.
116.18
Mochtar Kusumaatmadja, 1990,
“Pengantar Hukum Internasional”,
Bandung: Binacipta, hal. 11

Anda mungkin juga menyukai