Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PENDAHULUAN

 KEJANG DEMAM

I. Konsep Penyakit Kejang Demam


1.1 Deinisi
Kejang demam adalah bangkit
bangkitan
an kejang
kejang yang terj
terjadi
adi pada kenaika
kenaikan
n suhu
suhu
tubuh
tubuh me
menca
ncapai
pai >380C. Ke
>38 Keja
jang
ng de
dema
mam
m da
dapa
patt te
terj
rjad
adii ka
kare
rena
na pr
pros
oses
es
intr
intrakr
akrani
anial
al ma
maup
upun
un eks
ekstr
trak
akran
rania
ial.
l. Ke
Keja
jang
ng de
dema
mam
m te
terj
rjad
adii pa
pada
da 2-
2-4
4
 populasi anak berumur ! bulan sampai dengan " tahun #$mid dan %ardhi&
 '$'($ ')C-'*C&
')C-'*C& 20+3,.

Kejang demam adalah terbebasnya sekelompok neuron secara tiba-tiba yang


suatu
suatu ker
kerusa
usakan
kan kes
kesadar
adaran&
an& ger
gerak&
ak& sen
sensas
sasii ata
atau
u mem
memory
ory yang ber
bersi
siat
at
sementara #%udak and gallo& +!,.

Keja
Kejang
ng dem
demam
am me
meru
rupak
pakan
an gan
ganggu
gguan
an tr
tran
ansi
sien
en pad
padaa ana
anak
k yan
yang
g te
terj
rjadi
adi
 bersamaan dengan demam. Keadaan ini merupakan salah satu gangguan
neurologik yang paling sering dijumpai pada anak-anak dan menyerang
sekitar 4 anak. Kebanyakan serangan kejang terjadi setelah usia ! bulan
dan biasanya sebelum usia 3 tahun dengan peningkatan rekuensi serangan
 pada anak-anak yang berusia kurang dari +8 bulan. Kejang demam jarang
terjadi setelah usia " tahun. #(ona /.ong&
/.ong& 200,

1adi dapat disimpulkan kejang demam adalah kenaikan suhu tubuh yang
menyeba
menyebabkan
bkan per
perubah
ubahan
an ung
ungsi
si ota
otak
k aki
akibat
bat per
perubah
ubahan
an pot
potens
ensial
ial lis
listri
trik 

serebral yang berlebihan sehingga mengakibatkan renjatan berupa kejang.

1.! Etio"ogi
+. aktor-aktor prenatal
2. alormasi otak congenital
3. aktor genetika
4. enyakit ineksi #ensealitis& meningitis,
". (emam
!. 5angguan metabolisme
6. 7rauma

+
8.  'eoplasma& toksin
. 5angguan sirkulasi
+0. enyakit degenerati susunan sara.
++. espon alergi atau keadaan imun yang abnormal

1.# $an%a geja"a


$da 2 bentuk kejang demam #menurut Lwingstone
#menurut Lwingstone,&
,& yaitu9
+. Ke
Keja
jang
ng de
demam
mam se
seder
derhan
hanaa #Sim
Simple
ple Feb
Febril
rilee Sei
Seizur
zuree,& deng
dengan
an cir
ciri-c
i-ciri
iri
gejala klinis sebagai berikut 9
a. Kejang berlangsung singkat& : +" menit
 b. Kejang umum tonik dan atau klonik 
Kejang
Kejang umum tonik bia
biasan
sanya
ya ter
terdapa
dapatt pada bayi bar
baru
u lahi
lahirr deng
dengan
an
 berat badan rendah dengan masa kehamilan kurang dari 34 minggu
dan bayi dengan komplikasi prenatal berat. ;entuk klinis kejang ini
yaitu berupa pergerakan tonik satu ekstrimitas atau pergerakan tonik 
umum
umum de
deng
ngan
an ek
ekst
sten
ensi
si le
leng
ngan
an da
dan
n tu
tung
ngka
kaii ya
yang
ng me
meny
nyer
erup
upai
ai
desere
deserebra
brasi
si ata
atau
u eks
eksten
tensi
si tun
tungkai
gkai dan le
leksi
ksi len
lengan
gan ba<a
ba<ah
h deng
dengan
an
 bentuk dekortikasi. ;entuk kejang tonik yang menyerupai deserebrasi
harus
harus di beda
bedakan
kan den
dengan
gan sik
sikap
ap epi
episto
stoton
tonus
us yang dis
disebab
ebabkan
kan ole
oleh
h
rangsang meningkat karena ineksi selaput otak.

Kejang
Kejang klo
klonik
nik dapa
dapatt berb
berbent
entuk
uk ok
okal&
al& uni
unilat
lateral
eral&& bil
bilater
ateral
al deng
dengan
an
 pemulaan okal dan multiokal yang berpindah-pindah. ;entuk klinis
kejang klonik okal berlangsung + = 3 detik& terlokalisasi dengan baik&
tidak disertai gangguan kesadaran dan biasanya tidak diikuti oleh ase
tonik. ;entuk kejang ini dapat disebabkan oleh kontusio cerebri akibat
trauma okal pada bayi besar dan cukup bulan atau oleh ensepalopati
metabolic
c. mumnya berhenti sendiri

d. 7anpa gerakan okal atau berulang dalam 24 jam


2. Kejang demam komplikata #Complex
#Complex Febrile Seizure,&
Seizure,& dengan ciri-ciri
gejala klinis sebagai berikut 9
a. Kejang lama > +" menit

2
 b. Kejang okal atau parsial satu sisi& atau kejang umum didahului kejang

 parsial
Kejang parsial #okal& lokal,& Kejang berasal dari satu okus neuron.
?esekali okus terdapat pada lokasi kerusakan otak sebelumnya.
+,. Kejang okal sederhana #mengenai satu anggota tubuh tertentu saja
dan kesadaran tidak terganggu,
2,. Kejang parsial kompleks #mengenai satu atau lebih anggota tubuh
dan kesadaran terganggu,
3,. Kejang parsial yang menjadi umum #dari comple@ partial seiAures
lalu berkembang menjadi kejang pada seluruh tubuh dan kesadaran
terganggu,
c. ;erulang atau lebih dari + kali dalam 24 jam

;erikut beberapa gejala kejang demam& antara lain 9


 ?uhu tubuh lebih dari 38 derajat # bila diukur le<at ketiak& tambah 0.6
derajat ,
 Kehilangan kesadaran atau pingsan

 7ubuh #kaki dan tangan, kaku


 Kepala menjadi terkulai disertai rasa seperti orang terkejut

 Kulit berubah pucat bahkan menjadi biru


 ;ola mata terbalik keatas

 ;ibir terkatup kadang disertai muntah

1.& Patoisio"ogi
?umber energi otak adalah glukosa yang melalui proses oksidasi dipecah
menjadi C*2dan air. ?el dikelilingi oleh membran yang terdiri dari
 permukaan dalam yaitu lipoid dan permukaan luar yaitu ionik. (alam
keadaan normal membran sel neuron dapat dilalui dengan mudah oleh ion
kalium #K B, dan sangat sulit dilalui oleh ion natrium #'a B, dan elektrolit
lainnya& kecuali ion klorida #Cl = ,. $kibatnya konsentrasi ion K B dalam sel
neuron tinggi dan konsentrasi 'aB rendah& sedang di luar sel neuron terdapat
keadaan sebalikya. Karena perbedaan jenis dan konsentrasi ion di dalam dan
di luar sel& maka terdapat perbedaan potensial membran yang disebut
 potensial membran dari neuron. ntuk menjaga keseimbangan potensial
membran diperlukan energi dan bantuan enAim 'a-K $7-ase yang terdapat

3
 pada permukaan sel. Keseimbangan potensial membran ini dapat diubah
oleh 9
a. erubahan konsentrasi ion di ruang ekstraselular 
 b. angsangan yang datang mendadak misalnya mekanisme& kimia<i atau
aliran listrik dari sekitarnya
c. erubahan patoisiologi dari membran sendiri karena penyakit atau
keturunan

ada keadaan demam kenaikan suhu +oC akan mengakibatkan kenaikan


metabolisme basal +0-+"  dan kebutuhan oksigen akan meningkat 20.
ada anak 3 tahun sirkulasi otak mencapai !"  dari seluruh tubuh
dibandingkan dengan orang de<asa yang hanya +" . *leh karena itu
kenaikan suhu tubuh dapat mengubah keseimbangan dari membran sel
neuron dan dalam <aktu yang singkat terjadi diusi dari ion kalium maupun
ion natrium akibat terjadinya lepas muatan listrik. /epas muatan listrik ini
demikian besarnya sehingga dapat meluas ke seluruh sel maupun ke
membran sel sekitarnya dengan bantuan neurotransmitterD dan terjadi
kejang. Kejang demam yang berlangsung lama #lebih dari +" menit,
 biasanya disertai apnea& meningkatnya kebutuhan oksigen dan energi untuk 
kontraksi otot skelet yang akhirnya terjadi hipoksemia& hiperkapnia& asidosis
laktat disebabkan oleh metabolisme anerobik& hipotensi artenal disertai
denyut jantung yang tidak teratur dan suhu tubuh meningkat yang
disebabkan makin meningkatnya aktiitas otot dan mengakibatkan
metabolisme otak meningkat.

1.' Peme(iksaan Pen)njang


+. Elektro encephalograt #EE5,
ntuk pemeriksaan ini dirasa kurang mempunyai nilai prognostik. EE5
abnormal tidak dapat digunakan untuk menduga kemungkinan terjadinya
epilepsi atau kejang demam yang berulang dikemudian hari. ?aat ini
 pemeriksaan EE5 tidak lagi dianjurkan untuk pasien kejang demam yang
sederhana. emeriksaan laboratorium rutin tidak dianjurkan dan
dikerjakan untuk mengeFaluasi sumber ineksi.
2. emeriksaan cairan cerebrospinal

4
%al ini dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan adanya meningitis&
terutama pada pasien kejang demam yang pertama. ada bayi yang masih
kecil seringkali gejala meningitis tidak jelas sehingga harus dilakukan
lumbal pungsi pada bayi yang berumur kurang dari ! bulan dan
dianjurkan untuk yang berumur kurang dari +8 bulan.
3. (arah
a. 5lukosa (arah 9 %ipoglikemia merupakan predisposisi kejang #' :
200 mGHdl,
 b. ;'9 eningkatan ;' mempunyai potensi kejang dan merupakan
indikasi nepro toksik akibat dari pemberian obat.
c. Elektrolit 9 K& 'a
Ketidakseimbangan elektrolit merupakan predisposisi kejang
Kalium # ' 3&80 = "&00 meGHdl ,
 'atrium # ' +3" = +44 meGHdl ,
4. Cairan Cerebo ?pinal 9 endeteksi tekanan abnormal dari CC? tanda
ineksi& pendarahan penyebab kejang.
". ?kull ay 9ntuk mengidentiikasi adanya proses desak ruang dan
adanya lesi
!. 7ansiluminasi 9 ?uatu cara yang dikerjakan pada bayi dengan ;
masih terbuka #di ba<ah 2 tahun, di kamar gelap dengan lampu khusus
untuk transiluminasi kepala.

1.* Komp"ikasi
enurut 'gastiyah #200", risiko terjadi bahaya H komplikasi yang dapat
terjadi pada pasien kejang demam antara lain9
+. (apat terjadi perlukaan misalnya lidah tergigit atau akibat gesekan
dengan gigi.
2. (apat terjadi perlukaan akibat terkena benda tajam atau keras yang ada di
sekitar anak.
3. (apat terjadi perlukaan akibat terjatuh.
?elain bahaya akibat kejang& risiko komplikasi dapat terjadi akibat
 pemberian obat antikonFulsan yang dapat terjadi di rumah sakit. isalnya9
+. Karena kejang tidak segera berhenti padahal telah mendapat enobarbital
kemudian di berikan diaAepam maka dapat berakibat apnea.

"
2. 1ika memberikan diaAepam secara intraFena terlalu cepat juga dapat
menyebabkan depresi pusat pernapasan.

enurut 7aslim ?. ?oetomenggolo dapat mengakibatkan 9


+. Kerusakan sel otak 
2. enurunan )I pada kejang demam yang berlangsung lama lebih dari +"
menit dan bersiat unilateral
3. Kelumpuhan #/umbatobing&+8,
4. Epilepsi& terjadi karena kerusakan pada daerah medial lobus temporalis
setelah mendapat serangan kejang yang berlangsung lama.
". $siksia
!. $spirasi

alaupun kejang demam menyebabkan rasa cemas yang amat sangat pada
orang tua& sebagian kejang demam tidak mempengaruhi kesehatan jangka
 panjang& kejang demam tidak mengakibatkan kerusakan otak&
keterbelakangan mental atau kesulitan belajar H ataupun epiksi Epilepsy
 pada anak di artikan sebagai kejang berulang tanpa adanya demam kecil
kemungkinan epilepsy timbul setelah kejng demam. ?ekitar 2 = 4 anak 
kejang demam dapat menimbulkan epilepsy& tetapi bukan karena kejang
demam itu sendiri kejang pertama kadang di alami oleh anak dengan
epilepsy pada saat mereka mengalami demam. 'amun begitu antara " = 8
 anak yang mengalami kejang demam tidak menimbulkan epilepsy.

1.+ Penata"aksanaan
(alam penanganan kejang demam& orang tua harus mengupayakan diri
setenang mungkin dalam mengobserFasi anak. ;eberapa hal yang harus di
 perhatikan adalah sebagai berikut 9
a. $nak harus di baringkan di tempat yang datar dengan posisi menyamping&
 bukan terlentang& untuk menghindari bahaya tersedak.
 b. 1angan meletakkan benda apapun dalam mulut sianak seperti sendok atau
 penggaris& karena justru benda tersebut dapat menyu mbat jalan naas.
c. 1angan memegangi anak untuk mela<an kejang.
d. ?ebagian besar kejang berlangsung singkat J dan tidak memerlukan
 penanganan khusus.

!
e. 1ika kejang terus berlanjut selama +0 menit& anak harus segera di ba<a ke
asilitas kesehatan terdekat. ?umber lain menganjurkan anak untuk di ba<a
ke asilitas kesehatan jika kejang masih berlanjut setelah " menit. $da pula
sumber yang menyatakan bah<a penanganan lebih baik di lakukan secepat
mungkin tanpa menyatakan batasan menit.
. ?etelah kejang berakhir # jika : +0 menit ,& anak perlu di ba<a menemui
dokter untuk meneliti sumber demam& terutama jika ada kakakuan leher&
muntah-muntah yang berat&atau anak terus tampak lemas.

1ika anak di ba<a keasilitas kesehatan & penanganan yang akan di lakukan
selain point-point di atas adalah sebagai berikut 9
 +. emastikan jalan naas anak tidak tersumbat
2. emberian oksigen melalui ace mask
3. emberian diaAepam 0." mg H kg berat badan per rectal #melalui, atau jika
terpasang selang inuse 0.2 mg H kg per inuse
4. enga<asan tanda-tanda depresi pernaasan

+. engobatan
a. engobatan ase akut
*bat yang paling cepat menghentikan kejang demam adalah diaAepam
yang diberikan melalui interaFena atau indra Fectal.
(osis a<al 9 0&3 = 0&" mgHkgHdosis ) #perlahan-lahan,.
;ila kejang belum berhenti dapat diulang dengan dosis yang sama
setelah 20 menit.
 b. 7urunkan panas
$nti piretika 9 parasetamol H salisilat +0 mgHkgHdosis.
Kompres air $ H *s
c. encari dan mengobati penyebab
emeriksaan cairan serebro spiral dilakukan untuk menyingkirkan
kemungkinan meningitis& terutama pada pasien kejang demam yang
 pertama& <alaupun demikian kebanyakan dokter melakukan pungsi
lumbal hanya pada kasus yang dicurigai sebagai meningitis& misalnya
 bila aga gejala meningitis atau bila kejang demam b erlangsung lama.
d. engobatan proilaksis

6
engobatan ini ada dalam cara 9 proilaksis intermitten H saat demam
dan proilaksis terus menerus dengan antikanulsa setiap hari. ntuk 
 proilaksis intermitten diberikan diaAepim secara oral de ngan dosis 0&3
 = 0&" mgHhg;;Hhari.
e. enanganan sporti 
+, ;ebaskan jalan napas
2, ;eri Aat asam
3, 1aga keseimbangan cairan dan elektrolit
4, ertahankan tekanan darah
2. encegahan
a. encegahan berkala #intermitten, untuk kejang demam sederhana. ;eri
diaAepam dan antipiretika pada penyakit-penyakit yang disertai
demam.
 b. encegahan kontinu untuk kejang demam komplikata
(apat digunakan 9

 = ero barbital "-6 mgHkgH24 jam dibagi 3 dosis


 = enitorri 2-8 mgHkgH24 jam dibagi 2-3 dosis
 = KlonaAepam #indikasi khusus,

8
1., Pat-ay

esiko 1atuh

?pasme ;ronkus

Kekakuan otot
 pernaasan

ola naas tidak


eekti 

/0)me( 2 3ong4 Donna L. !5567


II. Ren8ana As)-an K"ien Dengan Gangg)an Kejang Demam
!.1 Pengkajian
!.1.1 Riayat kepe(aatan
(ata subyekti 
+. ;iodataH)dentitas
;iodata anak mencakup nama& umur& jenis kelamin.
;iodata orang tua perlu dipertanyakan untuk mengetahui status
sosial anak meliputi nama& umur& agama& sukuHbangsa& pendidikan&
 pekerjaan& penghasilan& alamat.
2. i<ayat enyakit #(arto ?uharso& 2000,
i<ayat penyakit yang diderita sekarang tanpa kejang ditanyakan9
 $pakah betul ada kejangL
(iharapkan ibu atau keluarga yang mengantar dianjurkan
menirukan gerakan kejang si anak
 $pakah disertai demamL
(engan mengetahui ada tidaknya demam yang menyertai
kejang& maka diketahui apakah ineksi memegang peranan
dalam terjadinya bangkitan kejang.
 /ama serangan
?eorang ibu yang anaknya mengalami kejang merasakan <aktu
 berlangsung lama. /ama bangkitan kejang kita dapat
mengetahui kemungkinan respon terhadap prognosa dan
 pengobatan.
 ola serangan
erlu diusahakan agar diperoleh gambaran lengkap mengenai
 pola serangan apakah bersiat umum& okal& tonik& klonikL
$pakah serangan berupa kontraksi sejenak tanpa hilang
kesadaran seperti epilepsi mioklonikL
$pakah serangan berupa tonus otot hilang sejenak disertai
gangguan kesadaran seperti epilepsi akinetikL
$pakah serangan dengan kepala dan tubuh mengadakan le@i
sementara tangan naik sepanjang kepala& seperti pada spasme
inantileL
ada kejang demam sederhana kejang ini bersiat umum.
 rekuensi serangan

+0
$pakah penderita mengalami kejang sebelumnya& umur berapa
kejang terjadi untuk pertama kali& dan berapa rekuensi kejang
 per-tahun. rognosa makin kurang baik apabila kejang timbul
 pertama kali pada umur muda dan bangkitan kejang sering
timbul.
 Keadaan sebelum& selama dan sesudah serangan
?ebelum kejang perlu ditanyakan adakah aura atau rangsangan
tertentu yang dapat menimbulkan kejang& misalnya lapar& lelah&
muntah& sakit kepala dan lain-lain. (imana kejang dimulai dan
 bagaimana menjalarnya. ?esudah kejang perlu ditanyakan
apakah penderita segera sadar& tertidur& kesadaran menurun&
ada paralise& menangis dan sebagainyaL
 i<ayat penyakit sekarang yang menyertai
$pakah muntah& diare& truma kepala& gagap bicara #khususnya
 pada penderita epilepsi,& gagal ginjal& kelainan jantung& (%&
)?$& *$& orbili dan lain-lain.
3. i<ayat enyakit (ahulu
?ebelum penderita mengalami serangan kejang ini ditanyakan
apakah penderita pernah mengalami kejang sebelumnya& umur 
 berapa saat kejang terjadi untuk pertama kaliL
$pakah ada ri<ayat trauma kepala& radang selaput otak& K& *$
dan lain-lain.
4. i<ayat Kehamilan dan ersalinan
Kedaan ibu se<aktu hamil per trimester& apakah ibu pernah
mengalami ineksi atau sakit panas se<aktu hamil. i<ayat trauma&
 perdarahan per- Faginam se<aktu hamil& penggunaan obat-obatan
maupun jamu selama hamil. i<ayat persalinan ditanyakan apakah
sukar& spontan atau dengan tindakan #orcepHFakum,& perdarahan
ante partum& asiksi dan lain-lain. Keadaan selama neonatal apakah
 bayi panas& diare& muntah& tidak mau menetek& dan kejang-kejang.

". i<ayat )munisasi


1enis imunisasi yang sudah didapatkan dan yang belum ditanyakan
serta umur mendapatkan imunisasi dan reaksi dari imunisasi. ada

++
umumnya setelah mendapat imunisasi (7 eek sampingnya
adalah panas yang dapat menimbulkan kejang.
!. i<ayat erkembangan
(itanyakan kemampuan perkembangan meliputi 9
ersonal sosial #kepribadianHtingkah laku sosial,9 berhubungan
dengan kemampuan mandiri& bersosialisasi& dan berinteraksi
dengan lingkungannya.
5erakan motorik halus9 berhubungan dengan kemampuan anak 
untuk mengamati sesuatu& melakukan gerakan yang melibatkan
 bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan otot-otot kecil dan
memerlukan koordinasi yang cermat& misalnya menggambar&
memegang suatu benda& dan lain-lain.
5erakan motorik kasar9 berhubungan dengan pergerakan dan sikap
tubuh.
;ahasa9 kemampuan memberikan respon terhadap suara& mengikuti
 perintah dan berbicara spontan.
6. i<ayat kesehatan keluarga.
$dakah anggota keluarga yang menderita kejang #B2"  penderita
kejang demam mempunyai aktor turunan,. $dakah anggota
keluarga yang menderita penyakit syara atau lainnyaL $dakah
anggota keluarga yang menderita penyakit seperti )?$& diare atau
 penyakit ineksi menular yang dapat mencetuskan terjadinya kejang
demam.
8. i<ayat sosial
ntuk mengetahui perilaku anak dan keadaan emosionalnya perlu
dikaji siapakah yang mengasuh anakL
;agaimana hubungan dengan anggota keluarga dan teman
sebayanyaL
. ola kebiasaan dan ungsi kesehatan
(itanyakan keadaan sebelum dan selama sakit bagaimanaL
 ola kebiasaan dan ungsi ini meliputi 9
ola persepsi dan tatalaksanaan hidup sehat
5aya hidup yang berkaitan dengan kesehatan& pengetahuan
tentang kesehatan& pencegahan dan kepatuhan pada setiap
 pera<atan dan tindakan medisL

+2
;agaimana pandangan terhadap penyakit yang diderita&
 pelayanan kesehatan yang diberikan& tindakan apabila ada
anggota keluarga yang sakit& penggunaan obat-obatan
 pertolongan pertama.
 ola nutrisi
ntuk mengetahui asupan kebutuhan giAi anak. (itanyakan
 bagaimana kualitas dan kuantitas dari makanan yang dikonsumsi
oleh anakL
akanan apa saja yang disukai dan yang tidakL ;agaimana
selera makan anakL ;erapa kali minum& jenis dan jumlahnya per 
hariL
 ola Eliminasi
;$K 9 ditanyakan rekuensinya& jumlahnya& secara makroskopis
ditanyakan bagaimana <arna& bau& dan apakah terdapat darahL
?erta ditanyakan apakah disertai nyeri saat anak kencing.
;$; 9 ditanyakan kapan <aktu ;$;& teratur atau tidakL
;agaimana konsistensinya lunak&keras&cair atau berlendirL
+0. ola aktiFitas dan latihan
$pakah anak senang bermain sendiri atau dengan teman
sebayanyaL ;erkumpul dengan keluarga sehari berapa jamL
$ktiFitas apa yang disukaiL
++. ola tidurHistirahat
;erapa jam sehari tidurL ;erangkat tidur jam berapaL ;angun tidur 
 jam berapaL Kebiasaan sebelum tidur& bagaimana dengan tidur 
siangL
!.1.! Peme(iksaan isik 
(ata *byekti 
+. emeriksaan mum #Corry ?& 2000,
ertama kali perhatikan keadaan umum Fital9 tingkat kesadaran&
tekanan darah& nadi& respirasi dan suhu. ada kejang demam
sederhana akan didapatkan suhu tinggi sedangkan kesadaran setelah
kejang akan kembali normal seperti sebelum kejang tanpa kelainan
neurologi.
2. emeriksaan isik 
 Kepala

+3
$dakah tanda-tanda mikro atau makrosepaliL $dakah dispersi
 bentuk kepalaL $pakah tanda-tanda kenaikan tekanan intrakarnial&
yaitu ubun-ubun besar cembung& bagaimana keadaan ubun-ubun
 besar menutup atau belumL
 ambut
(imulai <arna& kelebatan& distribusi serta karakteristik lain rambut.
asien dengan malnutrisi energi protein mempunyai rambut yang
 jarang& kemerahan seperti rambut jagung dan mudah dicabut tanpa
menyebabkan rasa sakit pada pasien.
 ukaH ajah.
aralisis asialis menyebabkan asimetri <ajahM sisi yang paresis
tertinggal bila anak menangis atau terta<a& sehingga <ajah tertarik 
ke sisi sehat. $dakah tanda rhisus sardonicus& opistotonus& trimus L
$pakah ada gangguan nerFus cranial L
 ata
?aat serangan kejang terjadi dilatasi pupil& untuk itu periksa pupil
dan ketajaman penglihatan. $pakah keadaan sklera& konjungtiFa L
 7elinga
eriksa ungsi telinga& kebersihan telinga serta tanda-tanda adanya
ineksi seperti pembengkakan dan nyeri di daerah belakang telinga&
keluar cairan dari telinga& berkurangnya pendengaran.
 %idung
$pakah ada pernapasan cuping hidungL olip yang menyumbat
 jalan napasL $pakah keluar sekret& bagaimana konsistensinya&
 jumlahnyaL

 ulut
$dakah tanda-tanda sardonicusL $dakah cynosisL ;agaimana
keadaan lidahL $dakah stomatitisL ;erapa jumlah gigi yang
tumbuhL $pakah ada caries gigiL
 7enggorokan
$dakah tanda-tanda peradangan tonsilL $dakah tanda-tanda ineksi
aring& cairan eksudatL
 /eher 

+4
$dakah tanda-tanda kaku kuduk& pembesaran kelenjar tiroidL
$dakah pembesaran Fena jugularisL
 7hora@
ada inspeksi& amati bentuk dada klien& bagaimana gerak 
 pernapasan& rek<ensinya& irama& kedalaman& adakah retraksi
)ntercostaleL ada auskultasi& adakah suara napas tambahan L
 1antung
;agaimana keadaan dan rek<ensi jantung serta iramanyaL $dakah
 bunyi tambahanL $dakah bradicardi atau tachycardiaL
$bdomen
$dakah distensia abdomen serta kekakuan otot pada abdomenL
;agaimana turgor kulit dan peristaltik ususL $dakah tanda
meteorismusL $dakah pembesaran lien dan heparL
 Kulit
;agaimana keadaan kulit baik kebersihan maupun <arnanyaL
$pakah terdapat oedema& hemangiomaL ;agaimana keadaan turgor 
kulitL
 Ekstremitas
$pakah terdapat oedema& atau paralise terutama setelah terjadi
kejangL ;agaimana suhunya pada daerah akralL
 5enetalia
$dakah kelainan bentuk oedema& sekret yang keluar dari Fagina&
tanda-tanda ineksiL

!.1.# Peme(iksaan Pen)njang


7ergantung sarana yang tersedia dimana pasien dira<at&
 pemeriksaannya meliputi9
+. (arah
5lukosa (arah 9 %ipoglikemia merupakan predisposisi kejang #':
200 mGHdl,
;' 9 eningkatan ;' mempunyai potensi kejang dan
merupakan indikasi nepro toksik akibat dari pemberian obat.
Elektrolit 9 K& 'a
Ketidakseimbangan elektrolit merupakan predisposisi kejang

+"
Kalium # ' 3&80 = "&00 meGHdl ,
 'atrium # ' +3" = +44 meGHdl ,
2. Cairan Cerebo ?pinal 9 endeteksi tekanan abnormal dari CC?
tanda ineksi& pendarahan penyebab kejang.
3. ?kull ay 9 ntuk mengidentiikasi adanya proses desak ruang dan
adanya lesi
4. 7ansiluminasi 9 ?uatu cara yang dikerjakan pada bayi dengan ;
masih terbuka #di ba<ah 2 tahun, di kamar gelap dengan lampu
khusus untuk transiluminasi kepala.
". EE5 9 7eknik untuk menekan aktiFitas listrik otak melalui
tengkorak yang utuh untuk mengetahui okus aktiFitas kejang& hasil
 biasanya normal.
!. C7 ?can 9 ntuk mengidentiikasi lesi cerebral inaik hematoma&
cerebral oedem& trauma& abses& tumor dengan atau tanpa kontras.

!.! Diagnosa kepe(aatan yang m)ngkin m)n8)"


(iagnosa +9 %ipertermia #00006,
2.2.+ (einisi9 peningkatan suhu tubuh di atas rentang normal
2.2.2 ;atasan karakteristik 
Subjektif 
Klien mengatakan badannya panas
Objektif 
 Kulit merah
 ?uhu tubuh meningkat diatas rentang normal
 rakuansi napas meningkat
 Kejang atau konulsi
 Kulit teraba hangat

 7akikardi

 7achipnea
2.2.3 aktor yang berhubungan
 (ehidrasi
 enyakit atau trauma
 Ketidakmampuan atau penurunan kemampuan untuk berkeringat
 akaian yang tidak tepat

+!
 eningkatan laju metabolism
 *bat atau anastesia
 7erpajan pada lingkungan yang panas
 $ktiFitas yang berlebihan
 roses penyakit
(iagnosa 29 Ketidakeektian ola 'aas #00032,
2.2.4 (einisi9 )nspirasi dan atau ekspirasi yang tidak memberi Fentilasi
yang adekuat
2.2." ;atasan karakteristik 
Subjektif
 (ispnea

  'apas pendek 
Objektif 
 erubahan ekskursi dada

 engambil posisi tiga titik tumpu

 ;radipnea

 enurunan tekanan inspirasi-ekspirasi

 enurunan Fntilasi semenit

 enurunan kapasitas Fital

  'apas dalam

 eningkatan diameter anterior-posterior 

  'apas cuping hidung

 *rtopnea

 ase ekspirasi memanjang

 ernapasan binir mencucu

 Kecepatan respirasi

+6
 sia de<asa atau +4 tahun lebih M N++ atau O24 @ permenit

 sia "-+4 tahun : +" atau > 2"

 sia +-4 tahun :20 atau >30

 sia bayi :2" atau >!0

 7akipnea

 asio <aktu

 engunaan otot bantu asesoris untuk bernapas

2.2.! actor yang berubungan


 $nsietas
 osisi tubuh

 (eormitas tulang
 (eormitas dinding dada

 enurunan energy dan kelelahan

 %iperFentilasi

 ?indrom hipoFentilasi

 Kerusakan musculoskeletal

 )maturitas neurologis

 (isungsi neuromuscular 

 *besitas

  'yeri

 Kerusakan persepsi atau kogniti 

 Kelelahan otot-otot pernapasan

 Cedera medulla spinalis


(iagnosa 3 9 esiko cedera #0003",
2.2.6 (einisi 9 entan mengalami cedera isik akibat kondisi lingkungan
yang berinteraksi dengan sumber adapti dan sumber deensi 
indiFidu& yang dapat mengganggu kesehatan.
2.2.8 aktor yang berhubungan
 Eksternal 

+8
 $gen nosocomial

 5angguan ungsi kogniti 

 5angguan ungsi psikomotor 

 %ambatan isik 

 %ambatan sumber nutrisi

 oda transortasi tidak aman

 ajanan pada kimia toksik 

 ajanan pada patogen

 7ingkat imunisasi di komunitas


 Internal
 (isungsi biokimia

 (isungsi eektor 

 (isungsi imun

 (isungsi integrasi sensori

 5angguan mekanisme pertahanan primer 


 5angguan orientasi aekti 

 5angguan sensasi
 %ipoksia jaringan

 alnutrisi
 roil darah yang abnormal

 sia eksterm

!.# Pe(en8anaan
(iagnosa +9 %ipertermi berhubungan dengan proses penyakit.

$UJUAN DAN KRI$ERIA IN$ER9EN0I RA0IONAL


HA0IL

+
?etelah dilakukan tindakan +. Kaji dan catat suhu +. 7indakan ini sebagai
kepera<atan selama 3 @ tubuh setiap 2 atau 4 dasar untuk  
24jam pasien menunjukkan  jam. menentukan
kestabilan suhu tubuh 9 interFensi.
2. *bserFasi membrane
NO: 9 2. ntuk 
 'ilai suhu& denyut nadi& mukosa& pengisian
mengidentiikasi
rekuensi pernapasan& 7( kapiler& dan turgor 
tanda-tanda dehidrasi
dalam rentang normal. kulit.
akibat panas.
3. ;erikan minum 2-2&"
3. Kebutuhan cairan
liter sehari selama 24
dalam tubuh cukup
 jam.
mencegah terjadinya
4. ;erikan kompres  panas.
4. Kompres hangat
hangat pada dahi&
memberi eek  
ketiak& dan lipat paha.
Fasodilatasi
 pembuluh darah&
sehingga
mempercepat
". $njurkan pasien untuk 
 penguapan tubuh.
tirah baring #bed rest,
". enurunkan
sebagai upaya
kebutuhan
 pembatasanaktiFitas
metabolisme tubuh
selama ase akut.
sehingga turut
!. $njurkan pasien untuk 
menurunkan panas.
menggunakan pakaian
!. akaian tipis
yang tipis dan
memudahkan
menyerap keringat.
 penguapan panas.
?aat suhu tubuh naik&
 pasien akan banyak 
mengeluarkan
6. ;erikan terapi obat
keringat.
golongan antipiretik  6. ntuk menurunkan
sesuai program medis atau mengontrol
eFaluasi  panas badan.
eektiFitasnya.
8. emberian antibiotik 
sesuai program medis. 8. ntuk mengatasi

. emberian cairan ineksi dan mencegah

20
 parenteral sesuai  penyebaran ineksi.
. enggantian cairan
 program medis.
+0. *bserFasi hasil akibat penguapan
 pemeriksaan darah dan  panas tubuh.
+0. ntuk mengetahui
eses.
 perkembangan
++. *bserFasi adanya
 penyakit tipes dan
 peningkatan suhu
eektiFitas terapi.
secara terus - menerus& ++. eningkatan suhu
distensi abdomen& dan secara terus -
nyeri abdomen. menerus setelah
 pemberian antiseptik 
dan antibiotik&
kemungkinan
mengindikasikan
terjadinya komplikasi
 perorasi usus.

!.!

2+
(iagnosa 2 9 Ketidakeektian ola 'aas berhubungan dengan kelelahan
otot-otot pernapasan.

$UJUAN DAN KRI$ERIA IN$ER9EN0I RA0IONAL


HA0IL
NI: Lae" 2 Ai(ay NI: Lae" 2 Ai(ay
?etelah dilakukan tindakan
Management Management
kepera<atan selama 3 @
24jam pasien menunjukkan +. osisikan pasien +. ntuk
keeektian pola naas& semi o<ler  memaksimalkan
dengan kriteria hasil9  potensial Fentilasi
2. $uskultasi suara
NO: Lae" 2 Respi(ato(y naas& catat hasil 2. emonitor
0tat)s2 Ai(ay paten8y  penurunan daerah kepatenan jalan
Fentilasi atau tidak napas
+. rekuensi& irama&
adanya suara
kedalaman 3. emonitor
adFenti 
 pernapasan dalam respirasi dan
 batas normal 3. onitor pernapasan keadekuatan
dan status oksigen oksigen
2. 7idak menggunakan
yang sesuai
otot-otot bantu NI: Lae" 2 O;ygen
 pernapasan NI: Lae" 2 O;ygen $-e(apy
$-e(apy
NO: Lae" 2 9ita" 0igns +. enjaga
7anda 7anda Fital dalam +. empertahankan keadekuatan
rentang normal #tekanan  jalan napas paten Fentilasi
darah& nadi& pernaasan, #7(
2. Kolaborasi dalam 2. eningkatkan
+20-0H0-!0 mm%g& nadi
 pemberian oksigen Fentilasi dan
80-+00 @Hmenit&  9 +8-24
terapi asupan oksigen
@Hmenit& suhu 3!&" = 36&" C,

3. onitor aliran 3. enjaga aliran


oksigen oksigen mencukupi
kebutuhan pasien
NI: Lae" 2 Respi(ato(y
Monito(ing NI: Lae" 2 Respi(ato(y
Monito(ing
+. onitor kecepatan&

22
ritme& kedalaman +. onitor
dan usaha pasien keadekuatan
saat bernaas  pernapasan

2. Catat pergerakan 2. elihat apakah ada


dada& simetris atau obstruksi di salah
tidak& menggunakan satu bronkus atau
otot bantu adanya gangguan
 pernaasan  pada Fentilasi

3. onitor suara naas 3. engetahui adanya


seperti snoring sumbatan pada
 jalan napas
4. onitor pola naas9
 bradypnea& 4. emonitor keadaan
tachypnea&  pernapasan klien
hiperFentilasi&
respirasi kussmaul&
respirasi cheyne-
stokes dll.

(iagnosa +9 esiko cedera berhubungan dengan aktiitas motorik yang


meningkat #kejang,.

$UJUAN DAN KRI$ERIA


IN$ER9EN0I RA0IONAL
HA0IL
?etelah dilakukan tindakan +, 1elaskan pada keluarga +, enjelasan yang baik 
kepera<atan selama + @ akibat-akibat yang terjadi dan tepat sangat
24jam pasien menunjukkan sat kejang berulang #lidah  penting untuk 
 penurunan resiko cedera. tergigit,. meningkatkan
Kriteria hasil 9
 pengetahuan dalam
/idah tidak tergigit dan
mengatasi kejang
 jatuh ke belakang.
2, ?ediakan spatel lidah
#lidah tergigit,
yang telah dibungkur  2, ?patel lidah digunakan
gaas Ferban untuk menahan lidah
3, ;eri posisi miring
 jika tergigi
kiriHkanan 3, encegah aspirasi pada

23
4, Kolaborasi dengan dokter  lambung
4, *bat anti konFulsan
dalam pemberian obat
sebagai pengatur  
anti konFulsan
gerakan motorik dalam
hal ini anti konFulsan
menghentikan gerakan
motorik yang
 berlebihan.

24
III. DA<$AR PU0$AKA

 'anda 20++-20+2. 200". anduan (iagnosa Kepera<atan. 1akarta 9


rimamedika.

ilkinson& 1udith . 20+2. ;uku ?aku (iagnosa Kepera<atan Edisi .


1akarta 9 E5C.

ong& (onna /. 200. Buku Ajar Keperawatan e!iatrik & Edisi !. 1akarta9


E5C

%ttp9HH$skepkita.Com

elaihari& aret 20+6

reseptor $kademik reseptor Klinik  

#PPPPPPPPPPPPPPP, #PPPPP.PPPPPPPPP..,

2"

Anda mungkin juga menyukai